DISUSUN OLEH :
RISMA RAHMAWATI
P1337420216019
C. ETIOLOGI
Penyebab umum perdarahan postpartum adalah:
1. Atonia Uteri
2. Retensi Plasenta
3. Sisa Plasenta dan selaput ketuban
4. Pelekatan yang abnormal (plasenta akreta dan perkreta).
5. Tidak ada kelainan perlekatan (plasenta seccenturia).
6. Trauma jalan lahir
7. Epiostomi yang lebar
8. Lacerasi perineum, vagina, serviks, forniks dan rahim.
9. Rupture uteri.
10. Penyakit darah
I. PATHWAYS
Faktor resiko: Primigravida, riwayat keluarga dengan preeklamsi atau eklamsi,
ibu hamil dengan usia < 20th atau lebih dari >35th , wanita dengan gangguan
fungsi organ /riwayat kesehatan diabetes, penyakit ginjal dan tekanan darah
tinggi, gemelli, hidroamnion, molahidatidosa, obesitas,
Proses kelahiran
Merupakan stresor
Cemas
J. MANIFESTASI KLINIK
Manifestasi klinis untuk Hipertensi ringan dalam kehamilan antara lain :
1. Tekanan darah diastolik < 100 mmHg
2. Proteinuria samar sampai +1
3. Peningkatan enzim hati minimal
Manifestasi klinis untuk Hipertensi berat dalam kehamilan antara lain:
1. Tekanan darah diastolik 110 mmHg atau lebih
2. Proteinuria + 2 persisten atau lebih
3. Nyeri kepala
4. Gangguan penglihatan
5. Nyeri abdomen atas
6. Oliguria
7. Kejang
8. Kreatinin meningkat
9. Trombositopenia
10. Peningkatan enzim hati
11. Pertumbuhan janin terhambat
12. Edema paru
Gejala hipertensi pada ibu hamil :
1. Sakit kepala
2. Mudah lelah
3. Mual, MuntaH
4. Sesak napas
5. Gelisah
6. Perdarahan dari hidung
7. Wajah kemerahan
8. Pandangan menjadi kabur sebab adanya kerusakan pada otak, mata,
jantung dan ginjal.
K. PENATALAKSANAAN MEDIS
Penatalaksanaan pre-eklampsia ringan
L. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Uji SMAC
Asam urat meningkat pada preeklamsia, tetapi tidak pada hipertensi
kronik. Temuaan bermakna jika > 6, Peningkatan SGOT menandakan
adanya gangguan pada hati.
2. Hitung darah lengkap
a. Peningkatan hematokrit mungkin disebakana oleh hemokonsentrasi
b. Hitung trombosit bila jumlah nya rendah dapat mengidentifikasikan
adanya gangguan vaskuler.
3. Pemeriksaan kadar protein, kreatinin, BUN, ALT, melijat adanya
kerusakan pada ginjal
M. KOMPLIKASI
Hipertensi yang tidak ditangani dengan baik bisa berdampak negatif
bagi bayi dan Anda sendiri.
1. Aliran darah ke plasenta berkurang. Kondisi ini bisa membuat bayi dalam
kandungan tidak mendapat cukup oksigen dan nutrisi.
2. Pertumbuhan janin terhambat. Janin yang tidak cukup menerima oksigen
dan nutrisi bisa menghambat proses pertumbuhan janin, bayi lahir dengan
berat badan yang rendah, atau lahir secara prematur.
3. Kelahiran prematur. Demi menyelamatkan nyawa Anda dan si Kecil,
kadang dokter akan menyarankan kelahiran bayi secara prematur.
Caranya dengan jalan induksi atau operasi caesar. Hal ini dilakukan untuk
mencegah eklamsia dan komplikasi lainnya.
4. Abrupsio plasenta. Ini adalah kondisi ketika plasenta terpisah dari dinding
dalam rahim sebelum proses persalinan. Jika hal ini terjadi, plasenta Anda
akan rusak. Anda juga akan mengalami pendarahan yang hebat. Kedua
hal ini bisa membahayakan nyawa Anda dan si Kecil.
5. Bayi meninggal dalam kandungan. Kondisi ini bisa saja terjadi pada masa
hamil lima bulan atau lebih. Bayi meninggal dalam kandungan karena
tidak mendapatkan hal-hal yang dibutuhkan, seperti oksigen dan nutrisi,
selayaknya bayi yang dikandung oleh ibu dengan tekanan darah normal.
6. Berkembangnya penyakit kardiovaskular. Jika Anda sudah sampai pada
tahap praeklamsia, maka Anda berisiko terkena penyakit kardiovaskular
setelah melahirkan, khususnya jika Anda melahirkan bayi secara
prematur. Namun Anda bisa meminimalisasi risiko dengan menjalani
gaya hidup sehat usai melahirkan.
N. ASKEP
1. PENGKAJIAN
a. Pengumpulan Data
Data-data yang perlu dikaji adalah berupa
1) Identitas klien
2) Keluhan Utama:
a) Pasien dengan hipertensi pada kehamilan didapatkan keluhan
berupa seperti sakit kepala terutama area kuduk bahkan mata
dapat berkunang-kunang, pandangan mata kabur, proteinuria
(protein dalam urin), peka terhadap cahaya, nyeri ulu hati.
3) Riwayat Penyakit Sekarang:
Pada pasien jantung hipertensi dalam kehamilan, biasanya akan
diawali dengan tanda-tanda mudah letih, nyeri kepala (tidak hilang
dengan analgesik biasa ), diplopia, nyeri abdomen atas
(epigastrium), oliguria (<400 ml/ 24 jam)serta nokturia dan
sebagainya. Perlu juga ditanyakan apakah klien menderita diabetes,
penyakit ginjal, rheumatoid arthritis, lupus atau skleroderma, perlu
ditanyakan juga mulai kapan keluhan itu muncul. Apa tindakan
yang telah dilakukan untuk menurunkan atau menghilangkan
keluhan-keluhan tersebut
4) Riwayat Penyakit Dahulu:
Perlu ditanyakan apakah pasien pernah menderita penyakit seperti
kronis hipertensi (tekanan darah tinggi sebelum hamil), Obesitas,
ansietas, angina, dispnea, ortopnea, hematuria, nokturia dan
sebagainya. Ibu beresiko dua kali lebih besar bila hamil dari
pasangan yang sebelumnya menjadi bapak dari satu kehamilan yang
menderita penyakit ini. Pasangan suami baru mengembalikan resiko
ibu sama seperti primigravida. Hal ini diperlukan untuk mengetahui
kemungkinan adanya faktor predisposisi
5) Riwayat Penyakit Keluarga
Perlu ditanyakan apakah ada anggota keluarga yang menderita
penyakit-penyakit yang disinyalir sebagai penyebab jantung
hipertensi dalam kehamilannya. Ada hubungan genetik yang telah
diteliti. Riwayat keluarga ibu atau saudara perempuan
meningkatkan resiko empat sampai delapan kali
6) Riwayat Psikososial: Meliputi perasaan pasien terhadap
penyakitnya, bagaimana cara mengatasinya serta bagaimana
perilaku pasien terhadap tindakan yang dilakukan terhadap dirinya
b. Pengkajian Sistem Tubuh:
1) B1 (Breathing): Pernafasan meliputi sesak nafas sehabis aktifitas,
batuk dengan atau tanpa sputum, riwayat merokok, penggunaan
obat bantu pernafasan, bunyi nafas tambahan, sianosis
2) B2 (Blood): Gangguan fungsi kardiovaskular pada dasarnya
berkaitan dengan meningkatnya afterload jantung akibat hipertensi.
Selain itu terdapat perubahan hemodinamik, perubahan volume
darah berupa hemokonsentrasi. Pembekuan darah terganggu waktu
trombin menjadi memanjang. Yang paling khas adalah
trombositopenia dan gangguan faktor pembekuan lain seperti
menurunnya kadar antitrombin III. Sirkulasi meliputi adanya
riwayat hipertensi, penyakit jantung coroner, episodepalpitasi,
kenaikan tekanan darah, takhicardi, kadang bunyi jantung terdengar
S2 pada dasar , S3 dan S4, kenaikan TD, nadi denyutan jelas dari
karotis, jugularis, radialis, takikardi, murmur stenosis valvular,
distensi vena jugularis, kulit pucat, sianosis, suhu dingin.
3) B3 (Brain): Lesi ini sering karena pecahnya pembuluh darah otak
akibat hipertensi. Kelainan radiologis otak dapat diperlihatkan
dengan CT-Scan atau MRI. Otak dapat mengalami edema
vasogenik dan hipoperfusi. Pemeriksaan EEG juga memperlihatkan
adanya kelainan EEG terutama setelah kejang yang dapat bertahan
dalam jangka waktu seminggu.Integritas ego meliputi cemas,
depresi, euphoria, mudah marah, otot muka tegang, gelisah,
pernafasan menghela, peningkatan pola bicara. Neurosensori
meliputi keluhan kepala pusing, berdenyut , sakit kepala sub
oksipital, kelemahan pada salah satu sisi tubuh, gangguan
penglihatan (diplopia, pandangan kabur), epitaksis, kenaikan
terkanan pada pembuluh darah cerebral
4) B4 (Bladder): Riwayat penyakit ginjal dan diabetes mellitus,
riwayat penggunaan obat diuretic juga perlu dikaji. Seperti pada
glomerulopati lainnya terdapat peningkatan permeabilitas terhadap
sebagian besar protein dengan berat molekul tinggi. Sebagian besar
penelitian biopsy ginjal menunjukkan pembengkakan endotel
kapiler glomerulus yang disebut endoteliosis kapiler glomerulus.
Nekrosis hemoragik periporta dibagian perifer lobulus hepar
kemungkinan besar merupakan penyebab meningkatnya kadar
enzim hati dalam serum
5) B5 (Bowel): Makanan/cairan meliputi makanan yang disukai
terutama yang mengandung tinggi garam, protein, tinggi lemak,
dan kolesterol, mual, muntah, perubahan berat badan, adanya
edema.
6) B6 (Bone): Nyeri/ketidaknyamanan meliputi nyeri hilang timbul
pada tungkai,sakit kepala sub oksipital berat, nyeri abdomen, nyeri
dada, nyeri ulu hati. Keamanan meliputi gangguan cara berjalan,
parestesia, hipotensi postural
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan tekanan mekanik dari bagian
presentasi dan dilatasi serviks. (Nyeri pada kala I-IV)
b. Resiko cedera terhadap janin dan maternal berhubungan dengan
malprestasi/posisi, pencetusan kelahiran disproporsi, CPD, laserasi
jalan lahir.
c. Kelelahan berhubungan dengan pengeluaran energi selama persalinan.
d. Cemas berhubungan dengan kris
is situasional
3. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
4. Implementasi Keperawatan
5. Evaluasi Keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
JunaidiI. 2010 . Hipertensi, Pengenalan, Pencegahan, dan Pengobatan. Jakarta :
BIP Kelompok Gramedia.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Buku Saku Pelayanan
Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarta : WHO
country office for Indonesia
Mansur, Herawati.2009.Psikologi Ibu dan Anak untuk Kebidanan. Jakarta :
Salemba Medika.
Volume1.Jakarta:EGC