Disusun Oleh :
Anisa Mar’atus Meira Sholikah
P27220019126
A. DEFINISI
Post Partum atau masa nifas adalah masa yang dimulai setelah plasenta
keluar sampai dengan pulihnya organ reproduksi seperti semula (sebelum
hamil). Secara normal masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari
(Lowdermilk, Perry dan Chasion, 2013).
Post partum atau masa nifas adalah masa setelah plasenta lahir dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.
Masa nifas atau puerpurium dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta
sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Tahapan masa nifas ada 3
tahapan yaitu : puerpurium dini, puerperium intermedial dan remote
puerpurium. Adapun kebijakan program nasional masa nifas yaitu paling
sedikit empat kali melakukan kunjungan pada masa nifas. (Walyani et al,
2015).
a. Purperium dini, Waktu 0-24 jam post partum. Purperium dini yaitu
kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan.
Dianggap telah bersih dan boleh melakukan hubungan suami istri apabila
setelah 40 hari. 9
E. PATOFISIOLOGI
Dalam masa post partum atau masa nifas, alat-alat genetalia interna
maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih kembali seperti keadaan
sebelum hamil. Perubahan-perubahan alat genetal ini dalam keseluruhannya
disebut “involusi”. Disamping involusi terjadi perubahan-perubahan lain yakni
hemokonsentrasi dan timbulnya laktasi yang terakhir ini karena pengaruh
lactogenik hormon dari kelenjar hipofisis terhadap kelenjar-kelenjar mama.
Otot-otot uterus berkontraksi segera post partum, pembuluh-pembuluh darah
yang ada antara nyaman otot-otot uterus akan terjepit. Proses ini akan
menghentikan pendarahan setelah plasenta lahir.Perubahan-perubahan yang
terdapat pada serviks ialah segera setelah post partum entuk serviks agak
menganga seperti corong, bentuk ini disebabkan oleh korpus uteri terbentuk
seperti cincin.
Perubahan-perubahan yang terdapat pada endometrium ialah timbulnya
trombosis, degenerasi dan nekrosis di tempat implantasi plasenta pada hari
pertama endometrium yang kira-kira setebal 2 – 5 mm itu mempunyai
permukaan yang kasar akibat pelepasan desisua dan selaput janin regenerasi
endometrium terjadi sisa-sisa sel desisua basalis yang memakai waktu 2 – 3
minggu. Ligamen-ligamen dan diafragma pelvis serta fascia yang merenggang
sewaktu kehamilan dan partus setelah janin lahir berangsur-angsur kembali
seperti sedia kala.
F. PATHWAY
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan post partum menurut Siswosudarmo, 2008:
a. Pemerikasaan umum: tensi,nadi,keluhan dan sebagainya
b. Keadaan umum: TTV, selera makan dan lain-lain
c. Payudara: air susu, putting
d. Dinding perut, perineum, kandung kemih, rectum
e. Sekres yang keluar atau lochea
f. Keadaan alat kandungan
H. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Observasi ketat 2 jam post partum (adanya komplikasi perdarahan)
2. 6-8 jam pasca persalinan: istirahat dan tidur tenang, usahakan miring
kanan kiri
3. Hari ke- 1-2: memberikan KIE kebersihan diri, cara menyusui yang benar
dan perawatan payudara, perubahan-perubahan yang terjadi pada masa
nifas, pemberian informasi tentang senam nifas.
4. Hari ke- 2: mulai latihan duduk
5. Hari ke- 3: diperkenankan latihan berdiri dan berjalan
6. Implementasi Keperawatan
Implementasi adalah realisasi rencana tindakan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan dalam implementasi juga meliputi
pengumpulan data berkelanjutan, mengobservasi respon pasien selama
dan sesudah pelaksanaan tindakan, serta menilai data yang baru. Pada
proses keperawatan, implementasi adalah fase ketika perawat
mengimplementasikan intervensi keperawatan. Perawat melaksanakan
atau mendelegasikan tindakan keperawatan untuk intervensi yang disusun
dalam tahap perencanaan kemudian menakhiri tahap implementasi dengan
mencatat tindakan keperawatan dan respon klien terhadap tindakan
tersebut
7. Ealuasi Keperawatan
S : Subjektif
Data berdasarkan keluhan yang disampaiakan pasin.
O : Objektif
Data berdasarkan hasil pengukuran atau hasil observasi
langsungkepada pasien.
A : Analisa
Masalah keperawatan/diagnose yang masih terjadi atau baru saja
terjadi akibat perubahan status kesehatan pasien yang telah
teridentifikasi datanya dalam data subjektif dan objektif.
P : Planing
Perencanaan tindakan keperawatan yang akan dilanjutkan, dihentikan,
dimodifikasi, atau menambah rencana tindakan keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA