NIFAS
DISUSUN OLEH :
Cindy ciyoda
NIM (202107004)
PRODI S1 KEBIDANAN
2023/2024
A. Devinisi nifas
Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat – alat
kandungan kembali seperti pra-hamil. Lama masa nifas ini yaitu 6 – 8 minggu.
Masa nifas adalah periode sekitar 6 minggu sesudah melahirkan anak, ketika alat alat reproduksi
tengah kembali kepada kondisi normal. Post partum adalah proses lahirnya bayi dengan tenaga ibu
sendiri, tanpa bantuan alat - alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung
kurang dari 24 jam.
B. Periode nifas
Nifas dibagi menjadi 3 periode, yaitu:
a. Peurperium Dini (Early postpartum) yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdir
i dan berjalan-jalan pada 24 jam pertama postpartum
b. Peurperium Intermedial (Immediate postpartum) yaitu kepulihan menyeluruh alat- alat gen
etalia yang lamanya 6-8 minggu
c. Remote peurperium (Late Postpartum) adalah masa pada minggu kedua sampai dengan mi
nggu keenam postpartum dimana waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna te
rutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi (bisa dalam bermin
ggu-minggu, berbulan-bulan dan bertahun-tahun).
C. Perubahan fisik pada ibu nifas
b. Sistem Pencernaan
Biasanya ibu mengalami obstipasi setelah persalinan. Hal ini disebabkan karena pada waktu
melahirkan alat pencernaan mendapat tekanan yang menyebabkan kolon menjadi kosong,
pengeluaran cairan yang berlebihan pada waktu persalinan (dehidrasi), kurang makan, hemoroid,
laserasi jalan lahir. Rasa sakit di daerah perenium juga dapat menghalangi keinginan ke
belakang.
c. Sistem Perkemihan
Buang air kecil sering sulit selama 24 jam pertama. Kemungkinan terdapat spasine sfingter dan
edema leher buli-buli sesudah bagian ini mengalami kompresi antara kepala janin dan tulang
pubis selama persalinan. Urin dalam jumlah yang besar akan dihasilkan dalam waktu 12-36 jam
sesudah melahirkan. Setelah plasenta dilahirkan, kadar hormon estrogen yang bersifat menahan
air akan mengalami penurunan yang mencolok.
d. Sistem Musculoskeletal
Ligamen, fasia, dan diafragma pelvis yang meregang pada waktu persalinan, setelah bayi lahir,
secara berangsur-angsur menjadi ciut dan pulih kembali sehingga tidak jarang uterus jatuh
kebelakang dan menjadi retrofleksi, karena ligamen rotundum menjadi kendor
e. Sistem Endokrin
Hormon plasenta menurun dengan cepat setelah persalinan. Human Chronionic Gonodotiopin
(HCG) menurun dengan cepat dan menetap sampai 10% dalam 3 jam hingga hari ke-7 post
partum dan sebagai onset pemenuhan mammae pada hari ke-3 PP.
f. Sistem Kardiovaskuler
Selama kehamilan volume darah normal digunakan untuk menampung aliran darah yang
meningkat, yang diperlukan oleh plasenta dan pembuluh darah uterin. Penarikan kembali estrogen
menyebabkan aturesis terjadi yang secara cepat mengurangi volume plasma kembali pada porposi
normal.
g. Sistem Hematologi
Selama minggu-minggu terakhir kehamilan, kadar fibrinogen dan plasma serta faktor- faktor
pembekuan darah meningkat. Pada hari pertama PP, kadar fibrinogen dan plasma akan sedikit
menurun tetapi darah lebih mengental dengan peningkatan viskositas sehingga meningkatkan
faktor pembekuan darah. Leukositosis yang meningkat dimana jumlah sel darah putih mencapai
15.000 selama persalinan akan tetap tinggi dalam beberapa hari pertama dan masa PP
1. perdarahan
Keluarnya darah (lokia) adalah hal yang wajar pada masa nifss. Namun, waspadai jika terjadi perdarahan hebat
pascamelahirkan. Apalagi jika kondisi ini disertai dengan demam, pusing, dan detak jantung yang tidak teratur.
Jangan tunda pemeriksaan kesehatan jika muncul gejala ini, sebab masalah yang muncul bisa menjadi tanda
masih ada plasenta yang tertinggal di dalam rahim. Jika itu yang terjadi, Tindakan medis berupa kuretase perlu
dilakukan untuk mengeluarkann.
2. Demam
Masalah yang selanjutnya bisa terjadi adalah demam tinggi. Ibu sebaiknya mewaspadai jika muncul demam
lebih dari 38 derajat Celsius selama masa nifas. Demam yang muncul bersamaan dengan tubuh menggigil bisa
menjadi tanda infeksi. Kondisi ini biasanya juga akan memicu rasa nyeri pada bagian tubuh tertentu, seperti
perut dan payudara.
3. Sakit kepala
Selain demam, sakit kepala yang tidak tertahankan juga harus diwaspadai. Terutama jika kondisi ini sudah
berlangsung lebih dari satu minggu setelah masa nifas dimulai. Kondisi ini biasanya juga disertai dengan
gangguan penglihatan, mual dan muntah, nyeri ulu hati, serta pembengkakan pada kaki.
4. Perubahan mood
Perubahan mood alias suasana hati juga menjadi masalah yang bisa membuat tidak nyaman. Hal ini bisa terjadi
karena ada perubahan kadar hormon pascamelahirkan. Kondisi ini juga bisa membuat ibu menjadi mudah
marah, merasa gelisah, panik, serta sedih dalam jangka waktu lama.
Masalah yang selanjutnya bisa muncul adalah emboli paru, biasanya ditandai dengan nyeri dada yang disertai
sesak napas. Emboli paru adalah penyakit yang terjadi karena tersumbatnya aliran darah di paru-paru, yang
terjadi karena ada gumpalan darah. Waspadai kondisi ini sebab bisa memicu penurunan kesadaran bahkan
mengancam nyawa.
Pada masa ini, ibu mungkin juga akan mengalami kesulitan buang air kecil atau bahkan tidak bisa mengontrol
keinginan untuk buang air kecil. Kondisi ini juga bisa disertai dengan gejala, seperti nyeri saat buang air kecil
hingga perubahan warna urine menjadi lebih gelap.