Anda di halaman 1dari 18

Adaptasi Fisiologis dan

Psikologis Ibu Nifas

Kelompok 3a :
FADILA TURAHMAH
MIFTAHUL FAUZYah
sekar melia pitri
sri wahyuni
elin regina putri
geni muspida
Proses Adaptasi Psikologi Ibu dalam
Masa Nifas

Proses adaptasi psikologi sudah terjadi selama


kehamilan, menjelang proses kelahiran maupun
setelah persalinan. Pada periode tersebut,
kecemasan seorang wanita dapat bertambah.
Pengalaman yang unik dialami oleh ibu setelah
persalinan
a. Fase Taking In
Fase ini merupakan merupakan periode
ketergantungan. Pada saat ini fokus perhatian ibu
terutama pada bayinya sendiri. Rubin (1961)
menetapkan periode beberapa hari ini sebagai fase
menerima, suatu waktu dimana ibu baru memerlukan
perlindungan dan perawatan.
b. Fase Taking Hold
Fase ini adalah periode yang berlangsung antara 3 –
10 hari pascapersalinan. Dalam fase ini, secara
bergantian muncul kebutuhan untuk mendapat
perawatan dan penerimaan dari orang lain dan
keinginan untuk bisa melakukan segala sesuatu secara
mandiri.
c. Fase Letting Go
Pada fase ini, ibu dan keluarganya bergerak maju
sebagai suatu sistem dengan para nggota saling
berinteraksi. Hubungan antarpasangan, walaupun
sudah berubah dengan adanya seorang anak, kembali
menunjukkan banyak karakteristik awal.
PERUBAHAN FISIOLOGI MASA NIFAS
1.    Serviks
Serviks mengalami involusi bersama-sama uterus. Setelah
persalinan, astium eksterna dapat dimasuki oleh 2 hingga 3 jari
tangan, setelah 6 minggu serviks menutup.
2.    Vulva dan Vagina
Vulva dan vagina mengalami penekanan serta perenggangan
yang sangat besar selama proses melahirkan bayi, dan dalam
beberapa hari pertama sesudah proses tersebut kedua organ ini
tetap berada dalam keadaan kendur. Setelah 3 minggu vulva
dan vagina kembali kepada keadaan tidak hamil dan tugae
dalam vagina secara berangsur-angsur akan muncul kembali
sementara labia menjadi lebih menonjol.
3.    Perenium
Segera setelah melahirkan, perenium menjadi kendur
karena sebelumnya teregang oleh tekanan kepala bayi
yang bergerak maju. Pada post natal hari ke-5,
perenium sudah mendapatkan kembali sebagaian
besar tonusnya sekalipun tetap lebih kendur pada
keadaan sebelum melahirkan.
4.    Payudara
a.    Penurunan kadar progesteron secara cepat dengan
peningkatan hormon piolaktin setelah persalinan.
b.    Kolostrum sudah ada saat persalinan produksi ASI
terjadi pada hari ke-2 atau hari ke-3 setelah
persalinan.
c.    Payudara menjadi besar dan keras sebagai tanda
mulanya proses laktasi.
5.    Laktasi
Laktasi dapat diartikan dengan pembentukan dan
pengeluaran air susu ibu (ASI), yang merupakan
makanan pokok terbaik bagi bayi yang bersifat
alamiah. Bagi setiap ibu yang melahirkan akan
tersedia makanan bagi dirinya, dan bagi si anak akan
merasa puas dalam pelukan ibunya, merasa aman,
tentram, hangat akan kasih sayang ibunya. Hal ini
merupakan faktor penting bagi perkembangan anak
selanjutnya.
6.    Sistem Pencernaan
Biasanya ibu mengalami obstipasi setelah persalinan.
Hal ini disebabkan karena pada waktu melahirkan alat
pencernaan mendapat tekanan yang menyebabkan
kolon menjadi kosong, pengeluaran cairan yang
berlebihan pada waktu persalinan (dehidrasi), kurang
makan, hemoroid, laserasi jalan lahir.
7.    Sistem Perkemihan
Buang air kecil sering sulit selama 24 jam pertama.
Kemungkinan terdapat spasine sfingter dan edema
leher buli - buli sesudah bagian ini mengalami
kompresi antara kepala janin dan tulang pubis selama
persalinan.
8.    Sistem Musculoskeletal
Ligamen, fasia, dan diafragma pelvis yang meregang
pada waktu persalinan, setelah bayi lahir, secara
berangsur-angsur menjadi ciut dan pulih kembali
9.    Sistem Endokrin
Hormon plasenta menurun dengan cepat setelah
persalinan. Human Chorionic Gonodotiopin (HCG)
menurun dengan cepat dan menetap sampai 10%
dalam 3 jam hingga hari ke-7 post partum dan sebagai
onset pemenuhan mammae pada hari ke-3 PP
10.     Sistem kordiovaskuler
Selama kehamilan volume darah normal digunakan
untuk menampung aliran darah yang meningkat,yang
diperlukan oleh plasenta dan pembuluh darah uterin.
11.     Sistem Hematologi
Selama minggu-minggu terakhir kehamilan,kadar
fibrinogen dan plasma serta faktor-faktor pembekuan
darah meningkat
12.     Perubahan Tanda-Tanda Vital
a.    Suhu Badan satu hari (24 jam) PP suhu badan
akan naik sedikit (37,5oC – 38oC)
b.    Nadi Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-
80x/menit
c.    Tekanan,Darah Biasanya tidak berubah,
kemungkinan tekanan darah akan rendah setelah ibu
melahirkan karena perdarahan
d.   Pernafasan Keadaan pernafasan selalu
berhubungan dengan keadaan suhu dan dnyut nadi.
ADAPTASI FISIOLOGI MASA NIFAS          

1.    Periode “Taking in”


a.    Periode ini terjadi 1-2 hari sesudah melahirkan. Ibu
baru pada umumnya pasif dan tergantung, perhatiannya
tertuju pada kekawatiran akan tubuhnya
b.    Ia mungkin mengulang-ulang menceritakan
pengalaman waktu melahirkanya
c.    Tidur tampa gangguan sangat penting untuk
mengurangi gangguan kesehatan akibat kurang istirahat.
d.   Peningkatan nutrisi  dibutuhkan untuk mempercepat
pemulihan dan penyembuhan luka, serta persiapan proses
laktasi aktif.
2.    Periode “taking hold”
a.    Periode ini berlangsung pada hari ke 2-4 post partum
b.    Ini menjadi perhatian pada kemampuan menjadi orang
tua yang sukses dan meningkatkan tanggung
jawabterhadap bayi
c.    Ibu berkonsentrasi pada pengotrolan fungsi
tubuhnya,BAA dan BAK,serta kekuatan dan ketahanan
tubuhnya
d.   Ibu berusaha keras untuk menguasai keterampilan
perawatan bayi, misalnya mengendong, memandikan dan
memasang popok dan sebagainya.
3.    Periode “Letting Go
a.    Periode ini biasanya terjadi setelah ibu pulang ke rumah
periode ini pun sangat berpengaruh terhadap dan perhatian
yang diberikan oleh keluarga
b.    Ibu mengambil tanggung jawab terhadap perawatan
bayi dan ia harus beradaptasi dengan segala kebutuhan bayi
yang sangat tergantung padanya. Hal ini menyebabkan
berkurangnya hak ibu,kebebasan, dan hubungan social.
c.    Depresi post partum umumnya terjadi pada periode ini.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai