Oleh :
RAHMAD HIDAYAT
NIM : 2022207209069
TAHUN 2022
POST NATAL CARE
Masa puerperium atau masa nifas (post partum) adalah jangka waktu 6 minggu
yang dimulai setelah kelahiran bayi sampai pemulihan kembali organ-organ
reproduksi seperti sebelum kehamilan (Bobak, MI 2010). Masa nifas ini dapat
dibagi menjadi tiga tahap yakni :
a. Immidiate post partum
Masa setelah post partum sampai 24 jam setelah melahirkan (24 jam).
b. Early post partum
Masa setelah hari pertamasampai dengan minggu pertama post partum
c. Late post partum
Masa minggu pertama post partum sampai dengan minggu keempat post
partum
pertama post partum. Hal ini berhubungan dengan penurunan motili tas
b. Lokia
Lokia adalah istilah yang diberikan pada pengeluaran darah dan
jaringan desidua yang nekrotik dari dalam uterus selama masa nifas.
Jumlah dan warnah lokia akan berkurang secara progresif. Lokia dapat
dibagi atas
Lokia rebra (hari 1 – 4) jumlahnya sedang, berwarnah merah
terutama darah.
Lokia serosa ( hari 4 – 8) jumlahnya berkurang dan berwarnah
merah mudah (hemoserosal).
Lokia alba (hari 8 – 14) jumlahnya sedikit, berwarnah putih atau
hampir tidak berwarna.
c. Serviks
Serveksi mengalami involusi bersama-sama uterus. Setelah persalinan,
ostium ekstern dapat dimasuki oleh dua hingga tiga tangan : setelah 6
minggu postnatal, serviks menutup.
e. Payudara
Payudara mencapai maturitas yang penuh selama masa nifas kecuali
jika laktasi disupresi. Payudara akan menjadi lebih besar lebih
kencang dan mula- mula lebih nyeri tekan status hormonal serta
dimulainya laktasia.
f. Traktus Urinarius
Buang air kecil sulit selama 24 jam pertama. Kemungkinan
terdapat spasme sfigner dan edema leher buli-buli sesudah bagian ini
mengalami kompresi antara kepala janin dan tulang pubis selama
persalinan.
3. Psikologis Ayah :
Tergantung keterlibatan selama proses kelahiran berlangsung. Biasanya
ayah merasa lelah dan ingin selalu dekat dengan istri dan anaknya. Bila
ada masalah dengan bayinya dan harus dirawat terpisah dengan
ibunya, maka ayah merupakan sumber informasi bagi ibu mengenai
anaknya. Dalam hal ini ayah sering merasa khawatir tentang keadaan istri
dan anaknya.
4. Psikologis keluarga :
Kehadiran bayi yang baru lahir di dalam keluarga menimbulkan adanya
perubahan-perubahan paeran dan hubungan di dalam keluarga tersebut.
Umpamanya anak yang lebih besar sekarang menjadi kakak, orang
tua menjadi kakek, suami-istri harus saling membagi perhatian karena
tuntutan dan ketergantungan bayi dalam memenuhi kebutuhannya.
Bila banyak anggota keluarga yang dapat membantu dalam merawat bay,
mungkin keadaannya tidal sesulit bila tidak ada yang membantu.
2. Istirahat
a. Anjurkan ibu agar istirahat cukup untuk mencegah kelelahan berlebihan.
b. Sarankan untuk kembali melakukan kegiatan rumah tangga secara
perlahan-lahan serta untuk tidur siang atau istirahat selagi bayi tidur.
c. Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam.
d. Mengurangi jumlah asi yang diproduksi.
e. Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan.
f. Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi
dan dirinya sendiri.
3. Latihan
a. Diskusikan pentingnya otot-otot panggul kembali normal. Ibu akan
merasa lebih kuat dan ini menyebabkan otot perutnya menjadi kuat
sehingga mengurangi rasa sakit pada panggul.
b. Jelaskan pentingnya latihan untuk memperkuat tonus otot jalan lahir
dan dasar panggul (kelgel exercise). Mulai dengan mengerjakan 5 kali
latihan untuk setiap gerakan. Setiap minggu naikkan jumlah latihan 5
kali lebih banyak. Pada minggu ke-6 setelah persalinan ibu harus
mengerjakan setiap gerakan sebanyak 30 kali.
4. Gizi
a. Mengkonsumsi tambahan 500 kalori setiap hari.
b. Makan dengan diet seimbang untuk mendapatkan protein, mineral
dan vitamin yang cukup.
c. Minum sedikitnya 3 liter setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap
kali menyusui.
d. Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya
selama 40 hari post partum.
e. Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) agar bisa memberikan vitamin
A kepada bayi melalui air asinya.
5. Perawatan payudara
a. Menjaga payudara tetap bersih dan kering, terutama pada puting susu.
b. Menggunakan Bra yang menyokong payudara.
c. Apabila puting susu lecet oleskan kolostrum atau ASI yang keluar
pada sekitar puting susu setiap kali menyusui. Tetap menyusui dimulai
dari puting susu yang tidak lecet.
d. Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama 24 jam. ASI
dikeluarkan dan diminumkan menggunakan sendok.
e. Untuk menghilangkan nyeri ibu dapat minum paracetamol 1 tablet.
f. Urut payudara dari arah pangkal menuju puting susu dan gunakan
sisi tangan untuk mengurut payudara.
g. Keluarkan ASI sebagian dari depan payudara sehingga puting susu
menjadi lunak.
h. Susukan bayi setiap 2-3 jam. Apabila tidak dapat menghisap seluruh
ASI, sisanya keluarkan dengan tangan
i. Letakkan kain dingin pada payudara setelah menyusui.
6. Senggama
a. Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu
darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan 1 atau 2 jarinya
kedalam vagina tanpa rasa nyeri
b. Banyaknya budaya yang mempunyai tradisi menunda hubungan
suami istri sampai pada masa waktu tertentu, misalnya setelah 40 hari
atau 6 minggu setelah persalinan. Keputusan bergantung pada pasangan
yang bersangkutan.
E. Asuhan Keperawatan PNC
1. PENGKAJIAN
a. Pengkajian fisik
1) Riwayat kesehatan sebelumnya
2) Tanda –tanda vital
3) Mamae : gumpalan, kemerahan, nyeri, perawatan payudara,
management engorgement, kondisi putting, pengeluaran ASI.
4) Abdomen: palpasi RDA, tinggi fundus uteri, kontraksi uterus, striae.
5) Perineum: lochea, tanda-tanda REEDA.
6) Ekstremitas: varices, tanda-tanda Homan.
7) Rektum: hemoroid, dll.
8) Aktivitas sehari-hari
b. Pengkajian psikologis
1) Umum: status emosi,gambaran diri dan tingkat kepercayaan.
2) Spesifik: depresi postpartum.
3) Seksualitas: siklus menstruasi,pengeluaran ASI dan penurunan
libido.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Nyeri b.d. Agen injuri fisik (trauma jalan lahir, episiotomi).
b. Menyusui tidak efektif b.d. Kurang pengetahuan ibu,
terhentinya proses menyusui.
c. Kurang pengetahuan: Perawatan post partum b.d. Kurangnya
informasi tentang penanganan postpartum.
3. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
1 Nyeri b.d. Agen injuri fisik Setelah diberikan asuhan 1.kaji ulang skala nyeri. 1.mengidentifikasi
. (trauma jalan lahir, keperawatan diharapkan kebutuhan dan
episiotomi). nyeri ibu berkurang denga intervensi yang
kriteria hasil : skala nyeri tepat.
0-1, ibu mengatakan 2.anjurkan ibu agar 2.untuk
nyerinya berkurang sampai menggunakan teknik relaksasi mengalihkan
hilang, tidak merasa nyeri dan distraksi rasa nyeri. perhatian ibu dan
saat mobilisasi , tanda vital rasa nyeri yang
dalam batas normal . S = 37 dirasakan.
3.motivasi : untuk mobilisasi
C . N = 80 x/menit , TD = 3.memperlancar
sesuai indikasi.
120/80 mmHG , R = 18 – 20 pengeluaran
x /menit. lochea,
mempercepat
involusi dan
mengurangi nyeri
4.berikan kompres hangat. secara bertahap.
4.meningkatkan
sirkulasi pada
5.delegasi pemberian analgetik. perinium.
5.melonggarkan
sistem syaraf
perifer sehingga
rasa nyeri
berkurang.
2. Menyusui tidak efektif setelah diberikan asuhan 1. Kaji ulang tingkat 1. membantu
b.d. Kurang keperawatan diharapkan pengetahuan dan pengalaman dalam
pengetahuan ibu, ibu dapat mencapai ibu tentang menyusui mengidentifikasi
terhentinya proses kepuasan menyusui dengan sebelumnya. kebutuhan saat ini
menyusui. kriteria hasil : ibu agar memberikan
mengungkapkan proses intervensi yang
situasi menyusui, bayi tepat.
mendapat ASI yang cukup. 2.Demonstransikan dan tinjau 2. posisi yang
tepat biasanya
mencegah
luka/pecah putting
yang dapat
merusak dan
3. Anjurkan ibu mengeringkan mengganggu.
puting setelah menyusui 3. agar
kelembapan pada
payudara tetap
dalam batas
normal.
3. Kurang pengetahuan: setelah diberikan askep 1. Berikan informasi tentang 1.membantu
Perawatan post partum diharapkan pengetahuan perawatan dini (perawatan mencegah
b.d. Kurangnya informasi ibu tentang perawatan dini perineal) perubahan fisiologi, infeksi,memperce
tentang penanganan dan bayi bertambah dengan lochea, perubahan pat penyembuhan
postpartum. kriteria hasil : peran ,istirahat KB . dan berperan pada
mengungkapkan kebutuhan adaptasi yang
ibu pada masa post partum positif dari
dan dapat melakukan perubahan fisik
aktifitas yang perlu dan emosional.
2. Berikan informasi tentang
dilakukan dan alasannya 2.menambah
perawatan bayi (perawatan tali
seperti perawatan pengetahuan ibu
pusat, ari, memandikan dan
bayi,menyusui,perawatan tentang perawatan
imunisasi
perinium. bayi sehingga
bayi tumbuh
dengan baik.
3. Sarankan agar 3.memperjelas
mendemonstrasikan apa yang pemahaman
sudah dipelajari tentang apa yang
sudah dipelajari.
DAFTAR PUSTAKA