DISUSUN OLEH :
A. PENGERTIAN
Masa nifas mulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6
minggu (Abdul B, 2015). Masa nifas (puerperium adalah masa pulih kembali mulai
dari persalinan sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil.
Lama masa nifas yaitu: 6-8 minggu (mochtar 2012). Masa nifas adalah masa
dimulai beberapa jam sesudah lahirnya placenta sampai 6 minggu setelah
melahirkan (pusdiknas 2003)
Periode post partum adalah waktu penyembuhan dan perubahan, waktu
kembali pada keadaan tidak hamil, serta penyesuain terhadap hadirnya anggota
keluarga baru (Mitayani 2009). Jadi masa nifas (puerperium)adalah masa setelah
keluarnya placenta sampai ala-alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan
secara normal masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari.
F. KOMPLIKASI
1. Perdarahan post partum (keadaan kehilangan darah lebih dari 500 ml/cc
selama 24 jam pertama sesudah kelahiran bayi.
Akibat:
Endometritis (radang endometrium)
Miometritis (radang otot-otot uterus)
Perimetritis (radang peritoneum disekiar uterus)
Caked breast/bendungan ASI (payudara mengalami distensi, menjadi kers
dan berbenjol-benjol)
Mastitis (mamae membesar dan nyeri dan pada suatu tempat kulit merah,
membengkak dan nyeri, jika tidak ada pengobatan bisa terjadi abses).
Luka perineum ditandai dengan: nyri local temperatu Suhu badab naik 38`c
nadi >100x/mnt udem peradangan dan kemerahan pada tepi pus atau
nanah warna kehijauan, luka kecoklatan atau lembab lukanya meluas.
Gangguan psokologis
Depresi post partum:
Depresi yang terjadi setelah melahirkan, disebabkan oleh ketidak
seimbangan zat kimia di otak.
Post partum blues/baby blues:
Perubahan emosi (mood swing) yang menyebabkan sang ibu menangis
terus, cemas, sulit tidur selama 2 minggu setelah bayi lahir.
Post partum psikosa:
Gangguan jiwa atau mental yang tergolong berat atau parah. Walaupun
gangguan mental ini jarang terjadi tetapi bisa muncul secara tiba-tibadalam
waktu 3-4 bulan setelah melahirkan.
Gangguan involusi uteri
Gangguan involusi uteri karena adanya sisa placenta dan infeksi
2. Adaptasi sitem cardiovaskuler
Pada dasarnya tekanan darah stabil tetapi biasanya terjadi penurunan tekanan
sistolik 20 mmhg jika ada perubahan dari posisis tidur ke posisi duduk disebut:
hipotensi artostatik yang merupakan kompensasi cardiovaskuler terhadap
penurunan resistensi daerah panggul.
3. Adaptasi kandung kemih
Selama proses persalinan kandung kemih mengalami trauma akibat tekanan
udema dan menurunnya snsitas terhadap tekanan cairan. Perubahan ini
menyebabkan tekanan yang berlebihan dan pengosongan kandung kemih
yang tidak tuntas, biasanya ibu mengalami kesulitan sampai 2 hari pertama
post partum.
4. Adaptasi system endokrin
Muali mengalami perubahan pada kal IV persalinan mengikuti lahirnya
placenta terjadinya penurunan yang cepat dari estrogen ke progesterone serta
prolactin. Adanya pembesaran payudara terjadi karena peningkatan system
vaskulin dan limfatik yang mengelilingi payudar menjadi besar, kenyal,
kencang dan nyeri bila disentuh.
5. Adaptasi system gastrointestinal
Pengembangan fungsi defekasi secara normal terjadi kerja lambat dalam
minggu pertama post partum. Hal ini berhubungan dengan penurunan mulititas
usus kehilangan cairan dan ketidaknyamanan perianal.
6. Adaptasi sistem muskuluskletal
Otot abdomen terus menerus terganggu selama kehamilan yang
mengakibatkan berkurangnya tonus otot yang tampak pada masa post partum
dinding perut terasa lembek lemah dan kotor.
7. Adaptasi system integument
Cloasma gravidarum biasanya tidak akan terlihat pada akhir kehamilan
hiperpigmentasi pada aerola mamae, dan linea nigra mungkin belum hilang
sempurna setelah melahirkan.
8. Adaptasi reproduksi
Uterus secara berangsur-angsur menjadi kecil (involusi) sehingga akhirnya
kembali seperti sebelumnya.
Involusi Tinggi fundus uteri Berat uterus
2. LOKHEA
Lokhea Rubra:
Hari 1-4
Jumlahnya sedang
Berwarna merah, terutama darah, terdiri dari sel desidua, verniks, kaseosa,
rambut lanugo, sisa mikonium, sisa darah dan keluar dari hari 1 – 4.
Lokhea Serosa
Hari 4 - 8
Berwarna kuning
Tidak ada darah
Lokhea Alba
Hari 4 – 14
Jumlah sedikit
Berwarna putih atau hamper tidak berwarna
Lohea purulenta
Terjadi infeksi keluar cairan seperti : nanah,berbau busuk
DAFTAR PUSTAKA
1. Sari Eka puspita dan Rinandini DWI,2014. Asuhan kebidanan persalinan Jakarta
2. Marni 2016. Intra Natal Care. Asuhan kebidanan pada persalinan. Jogjakarta:
Pustaka Pelajar
3. Wakyani Elisabeth Siwi dan Purwo Astutu, 2015. Asuhan kebidanan dan Bayi
Baru Lahir. Jogjokarta: Puspita baru.