Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN POST NATAL CARE

DI RUMAH SAKIT GRESTELINA

DISUSUN OLEH :

SRI AYU NI’MATILLAH MASIHU


NS2014901138

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
STELLA MARIS MAKASSAR
2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN MASA NIFAS/
POST NATAL CARE/ POST OPERASI SECTIO CAESAR

A. PENGERTIAN
Masa nifas mulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6
minggu (Abdul B, 2015). Masa nifas (puerperium adalah masa pulih kembali mulai
dari persalinan sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil.
Lama masa nifas yaitu: 6-8 minggu (mochtar 2012). Masa nifas adalah masa
dimulai beberapa jam sesudah lahirnya placenta sampai 6 minggu setelah
melahirkan (pusdiknas 2003)
Periode post partum adalah waktu penyembuhan dan perubahan, waktu
kembali pada keadaan tidak hamil, serta penyesuain terhadap hadirnya anggota
keluarga baru (Mitayani 2009). Jadi masa nifas (puerperium)adalah masa setelah
keluarnya placenta sampai ala-alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan
secara normal masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari.

B. ASUAHN MASA NIFAS


Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena masa kritis baik ibu
maupun bayinya. Diperkirakan 60% kematian ibu akibat kehamilan, terjadi setelah
persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Masa
neonates merupakan masa kritis bagi kehidupanbayi 2/3 kematian bayi terjadi
dalam 4 minggu setelah persalinan dan 60% kematian BBL terjadi dalam waktu 7
hari setelah lahir. Dengan pemantauan dan asuhan pada ibu dan bayi pada masa
nifas dapat mencegah kematian dini.
Asuhan keperawatan pada masa nifas/puerperium dibagi atas 3 periode yaitu:
1. Immediate post partum adalah masa 24 jam post partum
2. Early post partum adalah masa pada hari pertama post partum sampai dengan
minggu pertama post partum
3. Late post partum adalah masa pada minggu pertama post partum sampai
dengan minggu ke 4 pot partum.

C. TUJUAN PERAWATAN MASA NIFAS


Tujuan perawatan masa nifas adalah
1. Menjaga kesehatan ibu dan bayi baik fisik maupun psikologis
2. Melaksanakan skrining yang konprehensi, mendeteksi masalah, mengobati
atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu dan bayi.
3. Mendeteksi adanya koplikasi atau masalah yang terjadi pada masa nifas.
4. Menangani komplikasi atau masalah yang timbul dan mengganggu kesehatan
ibu nifas dan bayi.

D. PERIODE MASA NIFAS


Masa nifas dibagi menjadi 3 periode yaitu
1. Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan
berjala-jalan
2. Puerperium intermedial yaitu kepuliah menyeluruh alat-alat genitalia yang
lamanya 6-8 minggu
3. Remote puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai
komplikasi (bisa dalam berminggu-minggu, berbulan-bulan, dan bertahun-
tahun).

E. PERUBAHAN FISIOLOGIS POST PARTUM


1. Tanda-tanda vital
a. Suhu
Selama 24 jam pertama, mungkin meningkat 38`c sebagai suatu akibat
dari dehidrasi persalinan 24 jam wanita tidak boleh demam.
b. Nadi
Bradikardi umunya ditemukan pada 6-8 jam pertama setelah persalinan.
Bradikardi merupakan suatu konsekuensi peningkatan cardiac ouput dan
strock volume. Nadi kembali seperti keadaan sebelum hamil 3 bulan
setelah persalinan. Nadi antara 50-70x/mnt dianggap normal.
c. Respirasi
Respirasi akan menurun sampai pada keadaan nomal seperti sebelum
hamil.
d. Tekanan darah
Tekanan darah sedikit berubah atau tidak berubah sama sekali. Hipertensi
yang diindikasikan dengan perasaan pusing atau pening setelah berdiri
dapat berkembang dalam 48 jam pertama sebagai suetu akibat pada
daerah persarafan yang mungkin terjadi setelah persalinan.
e. Serviks
Mengalami involusi bersama-sama uterus. Setelah persalinan ostium
eksterm dapat dimasuki oleh 2-3 jari setelah 6 minggu post natal
serviksmenutup. Serviks tidak pernah kembali ke keadaan sebelum hamil
yang berupaya lubang kecil seperti mata jarum. Serviks hanya kembali
pada keadaan tidak hamil yang berupa lubang yang sudah sembuh
tertutup tapi berbentuk celah.
f. Vulva dan vagina
Mengalami penekanan serta peregangan yang sangat besar selama
proses melahirkan bayi dan dalam beberapa hari pertama sesudah proses
tersebut. Keduanya tetap berada dalam keadaan kendur. Setelah 3 minggu
vulva dan vagina secara berangsur-angsur akan muncul kembali labia
menjadi lebih menonjol.
g. Perineum
Setelah melahirkan, perineum menjadi kendur karena sebelumnya tegang
oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju. Pada hari ke 5 post natal
perineum sudah mendapatkan kembali bagian besar. Tonus sekaligus
tetap lebih kendur daripada keadaan sebelum melahirkan.
h. Traktus urinarius
BAK sulit selama 24 jam pertama. Kemungkina terdapat spame spinter dan
udem leher buli-buli sesudah bagian ini mengalami kompresi antara janin
dan tulang pubis selama persalinan.

2. ADAPTASI PSIKOSOSIAL POST PARTUM


Menurut Rubin, fase fase adaptasi ibu meliputu:
a. Taking in:
Ibu pasif, focus pada diri sendiri, makan dan tidur ini terjadi 1-2 hari dari
persalinan
b. Taking hold:
Berlangsung pada hari ke 3-4 post partum.
Ibu berusaha bertabggung jawab terhadap bayinya, dengan menguasai
keterampilan perawatan bayi.
Pada periode iin ibu konsentrasi pada pengontrolan pada fungsi tubuhnya,
misalnya BAK dan BAB.
c. Tetting Go:
Terjadi setelah ibu pulang ke rumah.
Pada masa ini ibu mengambil tanggung jawab terhadap bayi (Persis Mary
H,2010)
Sedangkan stress emosional pada ibu nifas kadang-kadang dikarenakan
kekecewaan yang berkaitan dengan mudah tersingung dan terluka
sehingga nafsu makan dan pola tidur terganggu.
Manifestasi ini disebut: post psrtum blues
Ini terjadi pada hari 3-5 post partum

F. KOMPLIKASI
1. Perdarahan post partum (keadaan kehilangan darah lebih dari 500 ml/cc
selama 24 jam pertama sesudah kelahiran bayi.
Akibat:
 Endometritis (radang endometrium)
 Miometritis (radang otot-otot uterus)
 Perimetritis (radang peritoneum disekiar uterus)
 Caked breast/bendungan ASI (payudara mengalami distensi, menjadi kers
dan berbenjol-benjol)
 Mastitis (mamae membesar dan nyeri dan pada suatu tempat kulit merah,
membengkak dan nyeri, jika tidak ada pengobatan bisa terjadi abses).
 Luka perineum ditandai dengan: nyri local temperatu Suhu badab naik 38`c
nadi >100x/mnt udem peradangan dan kemerahan pada tepi pus atau
nanah warna kehijauan, luka kecoklatan atau lembab lukanya meluas.
Gangguan psokologis
 Depresi post partum:
Depresi yang terjadi setelah melahirkan, disebabkan oleh ketidak
seimbangan zat kimia di otak.
 Post partum blues/baby blues:
Perubahan emosi (mood swing) yang menyebabkan sang ibu menangis
terus, cemas, sulit tidur selama 2 minggu setelah bayi lahir.
 Post partum psikosa:
Gangguan jiwa atau mental yang tergolong berat atau parah. Walaupun
gangguan mental ini jarang terjadi tetapi bisa muncul secara tiba-tibadalam
waktu 3-4 bulan setelah melahirkan.
Gangguan involusi uteri
Gangguan involusi uteri karena adanya sisa placenta dan infeksi
2. Adaptasi sitem cardiovaskuler
Pada dasarnya tekanan darah stabil tetapi biasanya terjadi penurunan tekanan
sistolik 20 mmhg jika ada perubahan dari posisis tidur ke posisi duduk disebut:
hipotensi artostatik yang merupakan kompensasi cardiovaskuler terhadap
penurunan resistensi daerah panggul.
3. Adaptasi kandung kemih
Selama proses persalinan kandung kemih mengalami trauma akibat tekanan
udema dan menurunnya snsitas terhadap tekanan cairan. Perubahan ini
menyebabkan tekanan yang berlebihan dan pengosongan kandung kemih
yang tidak tuntas, biasanya ibu mengalami kesulitan sampai 2 hari pertama
post partum.
4. Adaptasi system endokrin
Muali mengalami perubahan pada kal IV persalinan mengikuti lahirnya
placenta terjadinya penurunan yang cepat dari estrogen ke progesterone serta
prolactin. Adanya pembesaran payudara terjadi karena peningkatan system
vaskulin dan limfatik yang mengelilingi payudar menjadi besar, kenyal,
kencang dan nyeri bila disentuh.
5. Adaptasi system gastrointestinal
Pengembangan fungsi defekasi secara normal terjadi kerja lambat dalam
minggu pertama post partum. Hal ini berhubungan dengan penurunan mulititas
usus kehilangan cairan dan ketidaknyamanan perianal.
6. Adaptasi sistem muskuluskletal
Otot abdomen terus menerus terganggu selama kehamilan yang
mengakibatkan berkurangnya tonus otot yang tampak pada masa post partum
dinding perut terasa lembek lemah dan kotor.
7. Adaptasi system integument
Cloasma gravidarum biasanya tidak akan terlihat pada akhir kehamilan
hiperpigmentasi pada aerola mamae, dan linea nigra mungkin belum hilang
sempurna setelah melahirkan.
8. Adaptasi reproduksi
Uterus secara berangsur-angsur menjadi kecil (involusi) sehingga akhirnya
kembali seperti sebelumnya.
Involusi Tinggi fundus uteri Berat uterus

Bayi lahir Setinggi pusat 1000 gr

Placenta lahir 2 jari dibawah pusat 750 gr

1 minggu Pertengahan pusat simpisis 500 gr

2 minggu Tidak terabah diatas simpisi 350 gr

6 minggu Bertambah kecil 50 gr

8 minggu Normal kembali 30 gr

1. INVOLUSI TERJADI DISEBABKAN OLEH


 Kontraksi retrasi serabut otot yang terjadi terus menerus sehingga
mengakibatkan kontraksi pembuluh darah dan anemi setempat (iskemia)
 Otolitis yang disebabkan sitoplasma sel yang berlebihan akan tercedera
sebdiri sehingga tertinggak jaringan fibro-blastik dalam jumlaj renik sebagai
bukti kehamilan
 Atropi sebagai reaksi terhadap penghentian produksi estrogen yang
menyertai pelepasan plesenta. Perubahan atropi pada otot=otot uterus
lapisannya (desidua) mengalami atropi dan terlepas dengan
meningggalkan lapisan basah yang bergenerasi menjadi endometrium
yang baru.
Luka bekas pelekatan placenta memerlukan waktu 8 minggu untuk
sembuh total.

2. LOKHEA
 Lokhea Rubra:
Hari 1-4
Jumlahnya sedang
Berwarna merah, terutama darah, terdiri dari sel desidua, verniks, kaseosa,
rambut lanugo, sisa mikonium, sisa darah dan keluar dari hari 1 – 4.

 Lokhea Serosa
Hari 4 - 8
Berwarna kuning
Tidak ada darah
 Lokhea Alba
Hari 4 – 14
Jumlah sedikit
Berwarna putih atau hamper tidak berwarna
 Lohea purulenta
Terjadi infeksi keluar cairan seperti : nanah,berbau busuk

DAFTAR PUSTAKA
1. Sari Eka puspita dan Rinandini DWI,2014. Asuhan kebidanan persalinan Jakarta

2. Marni 2016. Intra Natal Care. Asuhan kebidanan pada persalinan. Jogjakarta:
Pustaka Pelajar

3. Wakyani Elisabeth Siwi dan Purwo Astutu, 2015. Asuhan kebidanan dan Bayi
Baru Lahir. Jogjokarta: Puspita baru.

4. Mitayani 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas . Salemba Medika Jakarta

5. Abdul B.S,200. BUku Acuan Nasional Kesehatan Maternal dan Neonatal.

6. Pusdiknas,2003. Konsep Asuhan Kebidanan. JHPIEGO.Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai