Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan tidak hanya menunggu untuk melahirkan, melainkan sebuah
periode yang menyenangkan dan memuaskan dalam kehidupan seorang wanita
(Noronha, Bhaduri & Bhat., 2008). Proses kehamilan diawali dari masa konsepsi
yang sering didefinisikan sebagai persatuan antara sebuah telur dan sperma, yang
menandai awalnya suatu kehamilan, dan peristiwa ini bukan merupakan hal yang
terpisah tetapi merupakan peristiwa rangkaian kejadian yang mengelilinginya
(Fauziah & Sutejo, 2012).
Perubahan kondisi fisik dan emosional yang kompleks selama kehamilan
memerlukan adaptasi fisiologi dan psikologis. Masalah yang dihadapi dapat
menjadi pencetus berbagai reaksi yang dapat berpenaruh terhadap kesehatan ibu.
Oleh karena itu, sangat penting bahwa semua kehamilan harus dipantau oleh
tenaga kesehatan atau pusat pelayanan kesehatan (World Health Organization,
2015). Pemeriksaan kehamilan yag memadai dan dengan melaksanakan Antenatal
Care secara teratur pada ibu hamil diharapkan mampu mendeteksi dini dan
menangani komplikasi yang sering terjadi pada ibu hamil (Evayanti, 2015).
Menurut WHO (2008), secara global prevalensi insomnia yang merupakan
salah satu gangguan pada ibu hamil di seluruh dunia adalah sebesar 41,8%.
Prevalensi insomnia pada ibu hamil di Asia diperkirakan sebesar 48,2%, Afrika
57,1%, Amerika 24,1%, dan Eropa 25,1%.
Menurut National Sleep Foundation (2007) beberapa gangguan tidur dapat
disebabkan atau diperburuk oleh kehamilan. Penelitian menunjukkan bahwa
wanita mulai bangun di malam hari pada awal kehamilan, Mindell dan Jacobson
(2000) menunjukkan bahwa pada akhir kehamilan 97,3% wanita terbangun di
malam hari dengan rata-rata 3,11 kali setiap malam. Dua pertiga dari persentase
tersebut terbangun lebih dari 5 kali atau lebih dalam setiap malam.

1
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan National Sleep Foundation
(2007) terhadap lebih dari 600 wanita hamil, 26% melaporkan gejala Restless
Legs Syndrome (RLS), suatu kondisi yang ditandai dengan perasaan tidak
menyenangkan di kaki yang memburuk di malam hari dan yang lega oleh gerakan.
Masalah umum lainnya selama kehamilan adalah sakit maag, juga dikenal sebagai
gastroesophageal reflux disease (GERD) dialami 30-50% wanita hamil.
Penelitian yang dilakukan oleh Kızılırmak et al. (2012) di Delta, Turkey
membuktikan bahwa dari 486 ibu hamil, sebanyak 52,2% mengalami insomnia,
serta resiko insomnia 2,03 kali lebih tinggi pada trimester ketiga dibandingkan
pada trimester pertama dan kedua kehamilan. Insomnia dan kelelahan
menyebabkan penurunan kualitas hidup pada ibu hamil, dan menjadi masalah
penting dalam kehamilan baik untuk kesehatan ibu maupun janin (Kızılırmak, et
al., 2012).
Menurut data National Sleep Foundation (2007, dalam Media, 2014)
menyatakan bahwa di Indonesia sebanyak 84% ibu hamil mengalami insomnia
sedikitnya beberapa malam dalam seminggu. Hasil penelitian Irmayana tahun
2008 tentang pola tidur ibu hamil trimester tiga di RSU Dr. Pirngadi Medan
menunjukkan bahwa ibu hamil mengalami gangguan pola tidur karena frekuensi
terbangun (50%) dan mengalami ketidakpuasan saat tidur (31%).
Pada trimester III pada umumnya wanita mengalami sulit tidur karena
perubahan hormon, stress, pergerakan janin yang berlebihan, posisi tidur yang
tidak nyaman, sering buang air kecil dan sakit pada pinggang karena terjadi
peregangan tulang-tulang terutama di daerah pinggang yang sesuai dengan
bertambah besarnya kehamilan (Huliana, 2007).
Nyeri punggung lazim terjadi pada kehamilan dengan insiden yang
dilaporkan bervariasi dari kira-kira 50% di Inggris dan Skandivia sampai
mendekati 70% di Australia. Mantle melaporkan bahwa 16% wanita yang diteliti
mengeluh nyeri punggung hebat dan 36% dalam kajian Ostgaard et al Tahun 1991
(Lichayati dan Kartikasari, 2013).
Dinas Kesehatan Kota Sibolga mengklarifikasi bahwa jumlah ibu hamil
trimester ketiga (pada K4) di Puskesmas Pintu Angin, Puskesmas Sambas,

2
Puskesmas Pelabuhan Sambas, Puskesmas Aek Habil dan Puskesmas Aek
Parombunan pada bulan April tahun 2018 berjumlah 117 ibu hamil.
Berdasarkan data dari Puskesmas Pelabuhan Sambas Kota Sibolga pada
bulan April tahun 2018 jumlah ibu hamil trimester ketiga pada kunjungan
keempat berjumlah 34 ibu hamil. Prevalensi ibu hamil yang mengalami gangguan
tidur 28,13%.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesulitan tidur ini
antara lain dengan olahraga, mengkonsumsi obat-obatan yang aman bagi ibu
hamil, hipnoterapi, edukasi tidur (sleeping education) dan latihan relaksasi
(Hegard, 2010). Terapi farmako yang sering digunakan pada ibu hamil adalah
seperti Mefloquine, Pam Fluraze, dan Temazepam. Terapi menggunakan
farmakologi tidak dianjurkan karena memiliki dampak pada janin (Hollenbach et
al, 2013). Terapi non farmakologi yang umum dianjurkan untuk ibu hamil yaitu
pregnancy massage (61%), akupuntur (45%), relaksasi (43%), yoga/ senam hamil
(41%), dan terapi chiropractic (37%) (Field, 2010).
Olahraga yang diperuntukkan bagi ibu hamil adalah olahraga yang aman
bagi kehamilannya. Olahraga ini bisa bersifat individual seperti jalan-jalan pagi
hari atau olahraga yang bersifat kelompok seperti senam hamil. Jenis olahraga
yang paling sesuai untuk ibu hamil adalah senam hamil (Roosytasari, 2009).
Menurut Depkes RI (2003) senam hamil dapat mengoptimalkan keseimbangan
fisik, sikap serta gerak selama kehamilan, mengurangi keluhan-keluhan fisik
seperti sakit pinggang dan kejang otot.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Yosefa (2010) di Indonesia, tingkat
efektifitas senam hamil hingga 83% dalam menurunkan intensitas nyeri pinggang
yang berdampak pada meningkatnya kualitas tidur ibu hamil.
Berdasarkan data dan informasi di atas maka penulis tertarik untuk
mengaplikasikan asuhan keperawatan maternitas pada ibu hamil trimester 3
dengan masalah gangguan pola tidur. Maka dari itu penulis tertarik untuk
menyusun Karya Tulis Ilmiah tentang “Asuhan Keperawatan Maternitas Pada Ibu
Hamil Trimester III Dengan Masalah Gangguan Pola Tidur di Puskesmas
Pelabuhan Sambas”.

3
1.2 Batasan Masalah
Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada asuhan keperawatan pada ibu
hamil trimester ketiga dengan masalah Gangguan Pola Tidur di Puskesmas
Pelabuhan Sambas tahun 2018.

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan batasan masalah, dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
“Bagaimanakah asuhan keperawatan pada ibu hamil trimester ketiga dengan
masalah gangguan pola tidur di Puskesmas Pelabuhan Sambas tahun 2018?

1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum
Melaksanakan asuhan keperawatan pada ibu hamil trimester ketiga
dengan masalah gangguan pola tidur di Puskesmas Pelabuhan
Sambas tahun 2018.

1.4.2 Tujuan Khusus


1. Melakukan pengkajian keperawatan pada ibu hamil trimester
ketiga dengan gangguan pola tidur.
2. Melakukan analisa data pada pada ibu hamil trimester ketiga
dengan gangguan pola tidur.
3. Menetapkan diagnosa keperawatan pada ibu hamil trimester ketiga
dengan gangguan pola tidur.
4. Menyusun intervensi keperawatan pada ibu hamil trimester ketiga
dengan gangguan pola tidur.
5. Melaksanakan implementasi keperawatan pada ibu hamil trimester
ketiga dengan gangguan pola tidur.
6. Melakukan evaluasi keperawatan pada ibu hamil trimester ketiga
dengan gangguan pola tidur.
7. Melakukan dokumentasi keperawatan pada ibu hamil trimester
ketiga.

4
1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat Teoritis
Hasil studi kasus ini diharapkan berguna untuk mengembangkan
dan menambah pengetahuan yang telah ada tentang gangguan pola tidur
pada ibu hamil trimester ketiga sehingga dapat menurunkan angka
ketidaknyamanan dan kecemasan.

1.5.2 Manfaat Praktis


1. Bagi Peneliti
Perawat dapat mengetahui kajian asuhan keperawatan pada ibu
hamil trimester ketiga untuk menambah ilmu pengetahuan.
2. Bagi Lahan Praktek (Puskesmas)
Memberikan informasi mengenai gambaran pada ibu hamil
yang mengalami gangguan pola tidur.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam proses belajar
mengajar serta menjadi bahan bacaan di Akademi Keperawatan
Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah dan bagi peneliti lain
dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam melakukan
penelitian selanjutnya.
4. Bagi Klien
Menambah pengetahuan klien dan informasi tentang pola tidur
ibu hamil trimester ketiga.

Anda mungkin juga menyukai