Anda di halaman 1dari 7

SISTEM INTEGUMEN

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses kehamilan sampai kelahiran merupakan rangkaian dalam satu kesatuan yang dimulai dari
konsepsi, nidasi, pengenalan adaptasi ibu terhadap nidasi, pemeliharaan kehamilan, perubahan
system kardiovaskuler, integument dan metabolism sebagai persiapan menyongsong kelahiran
bayi dan persalinan dengan kesiapan untuk memelihara bayi. Dalam menjalani proses kehamilan
tersebut, ibu hamil mengalami perubahan-perubahan anatomi pada tubuhnya sesuai dengan usia
kehamilannya. Mulai dari trimester I, sampai dengan trimester III kehamilan.Perubahan-
perubahan anatomi tersebut meliputi perubahan sistem pencernaan, muskuloskeletal,
kardiovaskuler, perubahan sistem integumen, dan perubahan sistem metabolisme.

Perubahan pada sistem integumen sering terjadi perubahan pada pigmentasi pada
payudara,abdomen,vulva dan muka.

Memang adakalanya perubahan yang terjadi tidakbegitu nyaman dirasakan. Namun demikian,
selama sifatnya masih fisiologis atau memang normal terjadi dalam proses kehamilan
berlangsung ringan dan tak mengganggu aktivitas, dianggap normal. Sebaliknya bila gejala-
gejala tersebut mulai berlebihan dan menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, seperti
mengganggu aktivitas dan bahkan sampai dehidrasi tentu bukan hal yang normal lagi.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang kami angkat yaitu mengenai sistem integumen pada ibu hamil trimester
I, II, III.

C. Tujuan penulisan

Untuk mengetahui bagaimana perubahan yang terjadi pada ibu hamil dalam sistem integumen
pada tiap trimester.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sistem Integumen

Sistem integumen merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut,
kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir). Kata ini berasal dari bahasa Latin
"integumentum", yang berarti "penutup".

Sistem integument berperan dalam homeostasis, proteksi, pengaturan suhu, reseptor, sintesis
biokimia dan penyerapan zat.

Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu, pigmentasi ini
disebabkan pengaruh melanophore stimulating hormone (MSH) yang meningkat. MSH ini
adalah salah satu hormon yang dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. Kadang-kadang
terdapat deposit pigmen pada dahi, pipi, hidung, dikenal sebagai diasmagravidarum. Didaerah
leher sering terdapat hiperpigmentasi yang sama juga di areola mammae.

B. Perubahan Fisiologis Sistem Integumen pada Ibu Hamil

1. Trimerster I
Perubahan keseimbangan hormon dan peregagangan mekanis menyebabkan timbulnya beberapa
perubahan dalam sistem integumen selama masa kehamilan. Perubahan yang umum terjadi
adalah peningkatan penebalan kulit dan lemak subdermal, hiperpigmentasi, pertumbuhan rambut
dan kuku, percepatan aktifitas kelenjar keringat dan kelenjar sebasea, peningkatan sirkulasi dan
aktifitas vasomotor. Jaringan elastis kulit mudah pecah, menyebabkan strie-gravidarum, atau
tanda regangan.Respon alegri kulit meningkat.

Linea alba pada kehamila menjadi hitam dikenal sebagai linea grisea. Linea nigra adalah garis
pigmentasi dari simpisis pubisa sampai kebagian atas fundus di garis tengah tubuh. Kulit perut
juga tampak seolah-olah retak, warnanya berubah agak hiperemik dan kebiru-biruan disebut
striae livide. Setelah partus, striae livide ini berubah menjadi putih disebut striae albicans. Pada
seorang multigraviada sering tanpak striae livide dan bersama dengan striae albicans.

Angioma atau telengiektasis umumnya disebut vascular spiders. Angioma adalah ujung
arteriola yang berdenyut dan sedikit menonjol, berbebtuk kecil seperti bintang atau cabang.
Spiders hasil peningkatan kadar estrogen dalam sirkulasi, biasanya ditemukan di leher, daa,
lengan. Spiders juga dideskripsikan berwarna kebiruan dan tidak hilang bila ditekan. Vascular
spiders terlihat pada bulan ke-2 – ke-5 kehamilan pada 65% wanita kulit putih dan 10% wanita
afrka-amerika. Biasanya hilang setelah melahirkan.

Bercak berbatas tegas atau mottling difus yang berwarna kemerahan tanpak pada permukaan
telapak tangan 60% wanita hamil berkulit putih dan 35% wanita afrika=amerika. Epulis ialah
suatu noddul berwarna merah pada gusi yang mudah berdarah lesi ini dapat imbul pada sekitar
bulan ke-3 dan biasasanya terus memebesar seiring kemajuan kehamilan. Pertumbuhan kuku
mengalami percepatan selama masa hamil. Kulit berminyak dan acne vulgaris dapat timbul
selama kehamilan. Pada wanita lain, kulit bersih dan kulit berseri. Dapat terjadi peningkatan
pertumbuhan rambut halus, tapi akan hilang setelah kehamilan berakhir.

2. Trimester II

Akibat peningkatan hormon estrogen dan progesteron, kadar MSH pun meningkat. Pada terjadi
perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh MSH dan pengaruh kelenjar
suprarenalis. Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae-gravidarum livide atau alba, areola
mammae, papila mammae, linea nigra, pipih (chloasma gravidarum). Setelah persalinan
hiperpigmentasi ini akan menghilang.

3. Trimester III

Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan, kusam dan kadang-
kadang juga akan mengenai daerah payudara dan paha perubahan ini dikenal dengan striae
gravidarum.
Pada mutipara selain striae kemerahan itu sering kali di temukan garis berwarna perak berkilau
yangmerupakan sikatrik dari striae sebelumnya. Pada kebanyakan perempuan kulit digaris
pertengahan perut akan berubah menjadi hitam kecoklatan yang di sebut dengan linea nigra.
Kadang-kadang muncul dalam ukuran yang variasi pada wajah dan leher yang disebut dengan
chloasma atau melasma gravidarum, selain itu pada areola dan daerah genetalia juga akan terlihat
pigmentasi yang berlebihan.

Pigmentasi yang berlebihan biasanya akan hilang setelah persalinan.


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pada pembahasan diatas dapat kita mengambil kesimpulan bahwa pada ibu hamil memiliki
perubahan sistem integumen pada tiap trimester. Berikut perubahan yang terjadi pada ibu hamil

Perubahan yang umum :peningkatan penebalan kulit & lemak subdermal, hiperpigmentasi,
pertumbuhan rambut dan kuku, percepatan aktifitas kelenjar keringat dan kelenjar sebasea,
peningkatan sirkulasi dan aktifitas vasomotor.

Jaringan elastis kulit mudah pecah, menyebabkan strie-gravidarum atau tanda regangan.

Respon alergi kulit meningkat. Linea alba (garis perut) pada kehamilan menjadi hitam dikenal
sebagai linea grisea. Linea nigra adalah garis pigmentasi dari simpisis pubis sampai kebagian
atas fundus di garis tengah tubuh. Kulit perut juga tampak seolah-olah retak, warnanya berubah
agak hiperemik dan kebiru-biruan disebut striae livide. Setelah partus, striae livide ini berubah
menjadi putih disebut striae albicans. Pada seorang multigraviada sering tanpak striae livide dan
bersama dengan striae albicans Angioma atau telengiektasis umumnya disebut vascular spiders.
Angioma adalah ujung arteriola yang berdenyut dan sedikit menonjol, berbentuk kecil seperti
bintang atau cabang. Spiders hasil peningkatan kadar estrogen dalam sirkulasi, biasanya
ditemukan di leher, dada dan lengan. Spiders juga dideskripsikan berwarna kebiruan dan tidak
hilang bila ditekan. Vascular spiders terlihat pada bulan ke-2 – ke-kehamilan pada 65% wanita
kulit putih dan 10% wanita afrika-amerika. Biasanya hilang setelah melahirkan. Bercak berbatas
tegas atau mottling difus yang berwarna kemerahan tampak pada permukaan telapak tangan 60%
wanita hamil berkulit putih dan 35% wanita afrika=amerika.

Epulis ialah suatu noddul berwarna merah pada gusi yang mudah berdarah lesi ini dapat timbul
pada sekitar bulan ke-3 dan biasanya terus membesar seiring kemajuan kehamilan.

Pertumbuhan kuku mengalami percepatan selama masa hamil.

Kulit berminyak dan acne vulgaris (jerawat yang berlebihan) dapat timbul selama kehamilan.

Dapat terjadi peningkatan pertumbuhan rambut halus, tapi akan hilang setelah kehamilan
berakhir. Akibat peningkatan hormon estrogen dan progesteron, kadar MSH pun meningkat.
Terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh MSH dan pengaruh
kelenjar suprarenalis.
Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae-gravidarum livide atau alba, areola mammae, papila
mammae, linea nigra, pipih (chloasma gravidarum). Setelah persalinan hiperpigmentasi ini akan
menghilang.

Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan, kusam dan kadang-
kadang juga akan mengenai daerah payudara dan paha perubahan ini dikenal dengan striae
gravidarum.

Pada mutipara selain striae kemerahan itu sering kali di temukan garis berwarna perak berkilau
yangmerupakan sikatrik dari striae sebelumnya. Pada kebanyakan perempuan kulit digaris
pertengahan perut akan berubah menjadi hitam kecoklatan yang di sebut dengan linea nigra.
Kadang-kadang muncul dalam ukuran yang variasi pada wajah dan leher yang disebut dengan
chloasma atau melasma gravidarum, selain itu pada areola dan daerah genetalia juga akan terlihat
pigmentasi yang berlebihan.

Pigmentasi yang berlebihan biasanya akan hilang setelah persalinan.

B. Saran

Demikian makalah ini kami buat kami menyadari terdapat banyak kekurangan kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar kami dapat memperbaiki dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA

http://rohmadhoni01.blogspot.co.id/2014/10/perubahan-sistem-integumen-pada-bumil.html

Anda mungkin juga menyukai