Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

INTRANATAL PADA NY. B G1 P0 A0 USIA KEHAMILAN 36


MINGGU DENGAN PERSALINAN NORMAL
DI RSIA ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

Dosen Pengampu : Diah Nur Anisa M.Kep

Disusun oleh :
Nabillah Alif Andriyani
2010206015

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN-PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh


Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT atas segala limpahan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Pendahuluan Dan Asuhan
Keperawatan Maternitas kasus intranatal pada Ny. B dengan persalinan normal.
Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk mengetahui dan memahami tentang asuhan
keperawatan maternitas kasus intranatal pada Ny. B dengan persalinan normal. Terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Pendahuluan Dan
Asuhan Keperawatan maternitas ini. Semoga dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran
dan mendukung kompetensi Keperawatan Maternitas.
Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarakatuh

Yogyakarta, 21 November 2020


Penyusun

Nabillah Alif Andriyani


TINJAUAN TEORI
1. Definisi Persalinan
Persalinan merupakan proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan
cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun janin (Yanti,
2015).
2. Tujuan Persalinan Normal
Tujuan asuhan persalinan normal yaitu mengupayakan kelangsungan hidup dan
mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya melalui berbagai upaya
yang terintegrasi dan lengkap serta intervensi minimal sehingga prinsip keamanan dan
kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat optimal.
3. Klasifikasi Persalinan
a. Persalinan spontan
Bila persalinan berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri. Pengertian persalinan,
melalui jalan lahir ibu tersebut.
b. Persalinan buatan
Bila persalinan dibantu dengan tenaga dari luar misalnya ekstraksi forsep atau
dilakukan operasi seperti sectio Caesar.
c. Persalinan anjuran
Persalinan yang tidak dimulai dengan sendirinya, tetapi baru berlangsung setelah
pemecahan ketuban, pemberian pitocin, atau prostaglandin.
4. Tanda-Tanda Persalinan
Tanda-tanda persalinan yang umumnya terjadi diantaranya adalah (Marmi, 2012):
a. Terjadinya his persalinan
His persalinan mempunyai ciri khas pinggang terasa nyeri yang menjalar ke
depan, sifatnya teratur, interval makin pendek, dan kekuatannya makin besar,
mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks, makin beraktivitas (jalan)
kekuatan makin bertambah.
b. Pengeluaran lendir dan darah
Dengan his persalinan terjadi perubahan pada serviks yang menimbulkan
pendataran dan pembukaan. Pembukaan menyebabkan lendir yang terdapat pada
kanalis servikalis lepas. Terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah.
c. Pengeluaran cairan
Pada beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang menimbulkan pengeluaran
cairan. Sebagian besar ketuban baru pecah menjelang pembukaan lengkap. Akan
tetapi terdapat beberapa wanita yang mengalami pecah ketuban sebelum akhir
kala satu. Selaput ketuban sangat kuat pada kehamilan muda. Pada trimester
ketiga selaput ketuban mudah pecah. Melemahnya kekuatan selaput ketuban ada
hubungannya dengan pembesaran uterus, kontraksi uterus, dan gerakan janin.
Pecahnya ketuban pada kehamilan aterm meupakan hal yang fisiologis. Dengan
pecahnya ketuban diharapkan persalinan berlangsung dalam waktu 24 jam.
5. Tahapan Persalinan
a. Kala I
Dimulai dari saat persalinan sampai pembukaan lengkap (10 cm). Proses ini
berlangsung antara 18-24 jam ,terbagi dalam 2fase yaitu:
1) Fase laten : berlangsung selama 8 jam.Pembukaan terjadi sangatlambat sampai
mencapai ukuran diameter 3cm.
2) Fase aktif dibagi dalam3 fase yaitu :
 Fase akselerasi : dalam waktu 3 jam pembukaan 3 cm tersebutmenjadi
4cm
 Fase dilatasi maksimal : dalam waktu 2 jam pembukaanberlangsung sangat
cepat dari 4cm menjadi 9 cm
 Fase deselerasi : pembukaan menjadi lambat kembali, dalamwaktu 2 jam
pembukaan dari 9 cm menjadi lengkap.
Kala I selesai apabila pembukaan seviks uteri telah lengkap. Padaprimigravida
kala I berlangsung kira-kira 13 jam, sedangkan padamultigravida kira-kira 7 jam.
b. Kala II
Pada kala II his menjadi lebih kuat dan lebih cepat, kira-kira 2 sampai 3 menit
sekali. Karena biasanya dalam hal ini janin sudah masukruang panggul, maka
padahis dirasakan tekanan pada otot-otot dasarpanggul,yang secara reflektoris
menimbulkan rasa mengedan. Wanita merasa pula tekanan pada rectum
danhendak buang air besar. Kemudianperineum mulai menonjol dan menjadi lebar
dengan anus membuka, labia mulai membuka dan tidak lama kemudian kepala
janin tampak dalamvulva pada waktu his. Bila dasar panggul sudah lebih
berelaksasi, kepalatidak masuk lagidi luar his, dengan his dan kekuatan mengedan
maksimalkepala janin dilahirkandengan suboksiput di bawah simfisis dan
dahi,muka, dan dagu melewati perineum. Setelah istirahat sebentar, his mulailagi
untuk mengeluarkan badan dan anggota bayi. Pada primigravida kalaII
berlangsung rata-rata 1,5 jam dan pada multipara rata-rata 0,5 jam.
c. Kala III
Setelah bayi lahir, uterus teraba keras dengan fundus uteri agak diatas pusat.
Beberapa menit kemudian uterus kontraksi lagi untuk melepas plasenta dari
dindingnya. Biasanya plasenta lepas dalam 6 sampai 15 menit setelah bayi lahir
dan keluar spontan atau dengan tekanan pada fundus uteri. Pengeluaran plasenta
disertai dengan pengeluaran darah.
d. Kala IV
Dimulai saat plasenta lahir sampai 2 jam pertama post partum. Keduanya baru
saja mengalami perubahan fisik yang luar biasa. Rata-rata perdarahan normal
adalah 250 cc. Perdarahan persalinan yang lebih dari 500 cc adalah perdarahan
abnormal.
6. Mekanisme Persalinan Normal
a. Engagement
Bila diameter biparietal kepala melewati pintu atas panggul, kepaladikatakan telah
menancap (engaged) pada pintu atas panggul.
b. Penurunan
Penurunan adalah gerakan bagian presentasi melewati panggul. Penurunanterjadi
akibat tiga kekuatan yaitu tekanan dari cairanamnion, tekananlangsung kontraksi
fundus pada janin, dan kontraksi diafragma serta otot-otot abdomen ibu pada
tahap kedua persalinan.
c. Fleksi
Segera setelah kepala yang turun tertahan oleh serviks, dinding panggul,atau dasar
panggul, dalam keadaan normal fleksi terjadi dan dagudidekatkan kearah dada
janin.
d. Putaran paksi dalam
Putaran paksi dalam dimulai pada bidang setinggi spina iskiadika. Setiapkali
terjadi kontraksi kepala janin diarahkan kebawahlengkung pubis, dankepala
hampir selalu berputar saat mencapai otot panggul.
e. Ekstensi
Saat kepala janin mancapai perineum, kepalaakan defleksi ke arahanterior oleh
perineum. Mula-mula oksiput melewati permukaan bawahsimfisis pubis,
kemudian kepala muncul keluar akibat ekstensi.
f. Restitusi dan putaran paksi luar
Restitusi adalah gerakan berputar setelah kepala bayi lahir hinggamencapai posisi
yang sama dengan saat ia memasuki pintu atas. Putaranpaksi luar terjadi saat bahu
engaged dan turun dengan gerakan miripdengan gerakan kepala.
g. Ekspulsi
Setelah bahu keluar, kepala dan bahu diangkat ke atas tulang pubis ibudanbadan
bayi di keluarkan dengangerakan fleksi lateral kearah simfisis pubis.
7. Faktor Persalinan
a. Power
Kontraksi uterus, dinding perut dandaya meneran. Ibu melakukan kontraksi
involunter dan volunter secara bersamaan untuk mengeluarkan janin dan plasenta
dari uterus.
b. Passageway
Jalan lahir terdiri panggul ibu, yakni bagian tulang yang padat, dasar panggul,
vagina, dan introitus (lubang luar vagina) janin harus dapat menyesuaikan diri
dengan jalan lahir tersebut.
c. Passanger
Cara penumpang (passanger) atau janin bergerak disepanjang jalan lahir
merupakan akibat interaksi beberapa faktor, yakni : ukuran kepala janin,
presentasi letak kepala, letak, sikap, dan posisi janin.
d. Psikologikal respon
Penampilan dan perilaku wanita serta pasangannya secara keseluruhan merupakan
petunjuk yang berharga tentang jenis dukungan yang ia akan perlukan.
e. Posisi ibu
Posisi ibu mempengaruhi adaptasi anatomi dan fisiologi persalinan. Posisi tegak
memberikan sejumlah keuntungan. Mengubah posisi membuat rasa letih hilang,
memberi rasa nyaman, dan memperbaiki sirkulasi ( melzack,dkk,1991). Posisi
tegak meliputi posisi berdiri,berjalan, duduk, dan jongkok.
8. Tanda Bahaya Persalinan
a. Tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg dengan sedikitnya satu tanda lain atau
gejala preeklamsi.
b. Temperatur lebih dari 38oC, Nadi lebih dari 100 x/menit dan DJJ kurang dari 120
x/menit atau lebih dari 160 x/menit
c. Kontraksi kurang dari 3 kali dalam 10 menit, berlangsung kurang dari 40 detik,
lemah saat di palpasi
d. Partograf melewati garis waspada pada fase aktif
e. Cairan amniotic bercampur meconium, darah dan bau
9. Risiko paritas tinggi terhadap persalinan
a. Retensio plasenta
Terjadinya retensio plasenta sering terjadi pada ibu dengan multiparitas.
Paritas mempunyai pengaruh terhadap kejadian perdarahan postpartum yang
diakibatkan retensio plasenta karena pada setiap persalinan terjadi penurunan sel-
sel desidua. Akibat penurunan sel-sel desidua atau tidak adanya sel desidua basalis
dan klainan perkembangan lapisan fibrinogen. Vaskularisasi endometrium akn
berkurang mengakibatkan terjadinya penurunan suplai darah ke plasenta sehingga
plasenta akan mengadakan implantasi jauh kedalam jaringan endometrium sampai
jaringan miometrium. Implantasi inilah yang dapat menyebabkan tertahannya
plasenta atau plasenta tidak dapat lahir setengah jam setelah janin lahir.
b. Atonia uteri
Paritas tinggi merupakan faktor risiko atonia uteri, insiden persarahan
postpartum sebanyak 2,7% adalah keempat kali lebih tinggi dibandingkan insiden
pada populasi obstetri umum. Paritas tinggi merupakan satu faktor terjadinya
perdarahan postpartum, hal ini disebabkan pada ibu dengan paritas tinggi yang
melahirkan cenderung mengalami atonia uteri. Atonia uteri pada paritas tinggi
terjadi karena kondisi miometrium dan tonus otot yang sudah tidak baik sehingga
menimbulkan kegagalan kompresi pembuluh darah pada tempat implantasi
plasenta yang akbibatnya terjadi perdarahan postpartum.
10. Diagnosis Keperawatan
a. Nyeri Melahirkan
b. Risiko Perdarahan
c. Kesiapan Menjadi Orang Tua
d. Kesiapan peningkatan proses kehamilan-melahirkan
DAFTAR PUSTAKA

Ester, M., & Praptiani, W. (2018-2020). NANDA-I Diagnosis Keperawatan: Definisi Dan
Klasifikasi 2018-2020. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Kurniarum, A. (2016). Asuhan Kebidanan Persalinan Dan Bayi Baru Lahir. Jakarta :
Kemenkes RI.
Nurjannah, I. (Edisi Keenam). Nursing Outcomes Classification (NOC).
Yogyakarta: Mocomedia.
Mutmainnah, A. U., Johan, H., & Llyod, S. S. (2017). Asuhan Persalinan Normal dan Bayi
Baru Lahir.
Rukiah, A. Y. dkk. (2014). Asuhan Kebidanan II Persalinan.
Yanti. (2015). Asuhan kebidanan persalinan. Asuhan kebidanan persalinan.
KASUS 1 INTRANATAL
Seorang Ibu hamil berusia 25 tahun (G1P0A0) datang ke RS Bersalin diantar oleh
suami pukul 04.00 WIB tanggal 7 Maret 2020 (HPHT : 3-Juni - 2019), mengeluh sering
kenceng-kenceng dan keluar lendir darah sejak pukul 01.00 WIB, tetapi belum mengeluarkan
cairan ketuban. Setibanya di RS dilakukan pemantauan kontraksi uterus, pada 10 menit terjadi
kontraksi 3 kali dengan durasi 18 detik, 19 detik dan 22 detik. keluar lendir darah dari
kemaluan. Dilakukan pemeriksaan leopold, hasil leopold 1 : TFU 38 cm, teeraba bagian
bokong, leopold 2, punggung kiri dan ekstremitas kanan, leopold 3 presentasi kepala, leopold
4 kepala sudah masuk PAP. Denyut jantung janin 145 x/ mnt. Hasil pemeriksaan dalam:
pembukaan 4 cm, selaput ketuban tipis utuh, portio tipis, ubun- ubun kecil dan sutura teraba,
tulang-tulang terpisah satu sama lain, Penurunan kepala 4/5. Pemeriksaan Ibu : TD : 130/80
mmHg, R : 28 x/menit, N : 88 x/mnt dan S : 36 derajad celsius. Urine output 2 jam terakhir
150 cc. Tidak diberikan obat-obatan maupun infus. Klien tampak kesakitan ketika sedang
kontraksi, suami mendampingi sambil mengelus punggung istrinya.
Pukul 05.00 WIB, pada 10 menit terjadi kontraksi 3 kali dengan durasi 19 detik, 22
detik dan 24 detik. Denyut jantung janin 140 x/ mnt. Pemeriksaan Ibu : TD : 140/80 mmHg, R
: 26 x/menit, N : 84 x/mnt dan S : 36 derajad celsius. Pukul 06.00 WIB, pada 10 menit terjadi
kontraksi 3 kali dengan durasi 22 detik, 22 detik dan 24 detik. Denyut jantung janin 140 x/
mnt. Pemeriksaan Ibu : TD : 130/80 mmHg, R : 30 x/menit, N : 86 x/mnt dan S : 36 derajad
celsius. Pukul 07.00 WIB, pada 10 menit terjadi kontraksi 3 kali dengan durasi 22 detik, 24
detik dan 26 detik. Denyut jantung janin 130 x/ mnt. Pemeriksaan Ibu : TD : 130/70 mmHg, R
: 28 x/menit, N : 84 x/mnt dan S : 36 derajad celsius. Urine output 2 jam terakhir 50 cc.
Hasil pemeriksaan pukul 08.00 WIB : pembukaan 7 cm, selaput ketuban tipis utuh,
ubun-ubun kecil dan sutura teraba, tulang-tulang terpisah satu sama lain. penurunan kepala
2/5. terdapat 3 kali kontraksi pada pemantauan 10 menit, 28 detik, 26 detik dan 30 detik. DJJ
130x/menit. Pemeriksaan Ibu : TD : 130/90 mmHg, R : 28 x/menit, N : 90 x/mnt dan S : 36
derajad celsius. Urine output 200 cc. Tidak diberikan obat-obatan.
Pukul 09.00 WIB, pada 10 menit terjadi kontraksi 3 kali dengan durasi 28 detik, 30
detik dan 30 detik. Denyut jantung janin 140 x/ mnt. Pemeriksaan Ibu : TD : 140/80 mmHg, R
: 26 x/menit, N : 84 x/mnt dan S : 36 derajad celsius. Pukul 10.00 WIB, pada 10 menit terjadi
kontraksi 3 kali dengan durasi 30 detik, 30 detik dan 28 detik. Denyut jantung janin 140 x/
mnt. Pemeriksaan Ibu : TD : 130/80 mmHg, R : 30 x/menit, N : 86 x/mnt dan S : 36 derajad
celsius. Urine output 2 jam terakhir100 cc. Pukul 11.00 WIB, pada 10 menit terjadi kontraksi
3 kali dengan durasi 30 detik, 32 detik dan 30 detik. Denyut jantung janin 130 x/ mnt.
Pemeriksaan Ibu : TD : 130/70 mmHg, R : 28 x/menit, N : 84 x/mnt dan S : 36 derajad
celsius.
Hasil pemeriksaan pukul 12.00 WIB : pembukaan 10 cm, ketuban pecah jernih,
penurunan kepala 0/5, , ubun-ubun kecil dan sutura teraba, tulang-tulang terpisah satu sama
lain. terdapat 4 kali kontraksi pada pemantauan 10 menit, 34 detik, 42 detik, 42 detik dan 43
detik. DJJ 140x/menit. Pemeriksaan Ibu : TD : 140/90 mmHg, R : 32 x/menit, N : 94 x/mnt
dan S : 36 derajad celsius. Urine output 2 jam terakhir 150 cc. Tidak diberikan obat-obatan.
Pukul 12.12 WIB, janin lahir spontan, APGAR score menit I : 6, menit ke 5 : 7, menangis
kuat, BB : 2800 gr, PB : 49 cm, LK : 28 cm, LD: 26 cm. Bayi di lakukan Inisiasi menyusui
dini. Perdarahan : 100 cc. Klien tampak berteriak kesakitan setiap ada his dalam proses
persalinan, skala nyeri : 9.
Selanjutnya, Ibu diberikan suntikan oksitosin 2 ml intramuscular, dikeluarkan urinenya
dengan menggunakan foley chateter sebanya 200 CC, kontraksi uterus keras, dilakukan
pengecekan pelepasan plasenta telah lepas pada pukul 12.30 WIB. Plasenta keluar lengkap,
perdarahan : 75 cc. Perineum ibu terjadi laserasi derajad 1 dan telah dilakukan hecting
Hasil pemantauan 2 jam postpartum:
 15 menit I : Urine belum keluar, kandung kemih terisi namun tidak penuh, perdarahan
50 CC, kontraksi uterus kuat, vital sign : TD : 130/90 mmHg., Nadi : 80 x/menit, R:24
x/menit, S; 37 derajad selsius.
 15 menit II : Urine belum keluar, kandung kemih terisi penuh, perdarahan 30 CC,
kontraksi uterus kuat, vital sign : TD : 130/90 mmHg., Nadi : 80 x/menit, R:24
x/menit, S; 37 derajad selsius.
 15 menit III : urine : 150 cc, perdarahan 20 CC, kontraksi uterus kuat, vital sign : TD :
120/80 mmHg., Nadi : 80 x/menit, R:22 x/menit, S; 36 derajad selsius.
 15 menit IV : urine : -, kandung kemih kosong, perdarahan belum bertambah,
kontraksi uterus kuat, vital sign : TD : 120/70 mmHg., Nadi : 78 x/menit, R:20
x/menit, S; 36 derajad selsius.
 30 menit I pada jam kedua : kandung kemih terisi tidak penuh, perdarahan 30 cc,
kontraksi uterus kuat, vital sign : TD : 120/80 mmHg., Nadi : 80 x/menit, R:20
x/menit, S; 36 derajad selsius.
 30 menit II pada jam kedua : urine 100 cc, perdarahan 20 CC, kontraksi uterus kuat,
vital sign : TD : 120/70 mmHg., Nadi : 80 x/menit, R:20 x/menit, S; 36 derajad
selsius.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN MATERNITAS (INTRANATAL)
Nama Mahasiswa : Nabillah Alif A Tanggal pengkajian : 07 Maret 2020
NPM : 2010206015 Jam pegkajian : 04.00 WIB
Ruangan/RS : RSIA ‘Aisyiyah

A. DATA UMUM
Initial Klien : Ny.B Nama Suami : Tn.A
Umur (tgl/bln/thn) : 25 Th (10 April 1995) Umur : 26 Th
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan terakhir : SMA Pendidikan Terakhir : SMA
Agama : Islam Agama : Islam
Suku Bangsa Status : Jawa/Indonesia
Perkawinan : Kawin
Alamat : Nogotirto, Godean
Tangal masuk RS : 07 Maret 2020 Jam : 04.00 wib
Diagnosa Medis :
A. DATA UMUM KESEHATAN

1. TB/BB : 150 cm / 55 kg

2. BB sebelum hamil : 48 kg

3. Masalah kesehatan khusus : Tidak ada

4. Obat-obatan : Tidak

5. Alergi : Tidak ada

6. Diet Khusus : Tidak ada

7. Alat Bantu yang digunakan : Tidak ada (Gigi tiruan/kacamata/ lensa kontak/alat
dengar)*

8. Lain-lain,sebutkan : Tidak ada

9. Frekwensi BAK, Masalah : 5-7 kali/hari

10. Frekwensi BAB, Masalah : 1 kali sehari

11. Kebiasaan waktu tidur : 6-8 jam/hari


B. KRONOLOGI MASUK RUMAH SAKIT
Ny. P datang ke RS bersalin diantar suami pada pukul 04.00 WIB, dengan mengeluh
sering kenceng-kenceng dan keluar lendir darah sejak pukul 01.00 WIB, tetapi belum
mengeluarkan cairan ketuban.
C. KELUHAN UTAMA
Ny. P mengeluh sering kenceng-kenceng dan keluar lendir darah
D. DATA UMUM KEPERAWATAN
1) Kehamilan sekarang direncanakan (ya/tidak) : Ya
2) Status Obstetrik : G1 P0 A0 H 3 Juni 2019
3) HPMT : 3 Juni 2019 Taksiran partus : 10 Maret 2020
4) Mengikuti kelas prenatal : ya
5) Jumlah kunjungan ANC pada kehamilan ini : 11 kali
6) Masalah kehamilan yang lalu : Tidak ada
Masalah kehamilan sekarang : Tidak ada Rencana KB : Belum ada
Makanan bayi sebelumnya :ASI/PASI/lainnya : Tidak ada
7) Pelajaran yang diinginkan saat ini: (lingkari) Relaksasi/pernafasan/manfaat
ASI/cara memberi minum botol/senam nifas/metoda KB/perawatan
perineum/perawatan payudara
8) Setelah bayi lahir,siapa yang diharapkan membantu : suami dan orang tua
9) Masalah dalam persalinan yang lalu : Tidak ada
E. RIWAYAT PERSALINAN SEKARANG

1. Tanda-tanda Persalinan :

a. Kontraksi Sejak : Tanggal 07 Maret 2020 Jam 01.00 wib

b. Frekuensi : 3 x dalam 10 menit

c. Lamanya : 18 detik, 19 detik dan 22 detik

d. Intensitas : Kuat

2. Pengeluaran Pervaginam : pertama (jam)

a. Darah : ada, Jumlah ½ dari pembalut Warna : Merah

b. Lendir + Darah : ada, Jumlah ½ dari pembalut Warna : Merah

c. Air Ketuban : Belum mengeluarkan cairan ketuban utuh,(selaput


ketuban tipis utuh)

d. Pergerakan Janin dalam 24 jam terakhir: Normal, bergerak aktif

e. Makan Terakhir pukul : Malam hari, 19.00 wib

f. Minum Terakhir pukul : Pagi hari, 03.00 wib

g. BAK Terakhir : 2 jam terakhir 150 cc

h. BAB Terakhir : 1 hari yang lalu, sebelum ke RS


F. PEMERIKSAAN HEAD TO TOE
Kenaikan BB selama kehamilan : 7 Kg
Tanda-Tanda Vital :
 TD : 130/80 mmHg
 Nadi : 88 x/menit
 Suhu : 360C Pernafasan : 28 x/menit.
Kepala dan leher : Bersih, tidak kotor, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Jantung : suara jantung normal S1 S2 Reguler, taki kardi (-), brakikardi (-)
Paru- paru : Simetris, pernafasan teratur, suara paru vesikuler
Payudara : simetris, tidak ada benjolan, tidak ada luka dan hiperpegmentasi
areola, putting menonjol, teraba keras.
Abdomen (secara umum dan pemeriksaan obstetric): terdapat linea nigra, TFU 38 cm
Kontraksi : 3 x selama 10 menit DJJ : 145 x/ mnt
Ekstremitas : tidak ada udem
Pemeriksaan Dalam :
VT: 4 Cm, tgl : 07 Maret 2020 jam : 04.00 wib oleh : Perawat

 Pembukaan : 4 cm

 Ketuban : Belum pecah, Selaput ketuban tipis utuh

 Penurunan : Penurunan kepala 4/5

 Presentasi : Leopold 1 : TFU 38 cm, teeraba bagian bokong

Leopold 2 : punggung kiri dan


ekstremitas kanan Leopold 3 : presentasi
kepala
Leopold 4 : kepala sudah masuk PAP
Kepala sudah masuk panggul, Selaput ketuban tipis utuh, portio
tipis, ubun-ubun kecil dan sutura teraba, tulang-tulang terpisah
satu sama lain.
 Molage : Normal , menyesuaikan jalan lahir, Kepala sudah masuk
panggul.
G. DATA PSIKOSOSIAL
1. Penghasilan keluarga setiap bulan
Penghasilan Tn. S perbulan yaitu sekitar Rp 1.500.000- Rp 2.000.000/bulan
2. Perasaan klien terhadap kehamilan sekarang
Ny. P merasa sangat senang dan sudah menantikan kelahirannya karena ini
merupakan kehamilan pertam sekaligus anak pertama bagi Ny. S dan suami
dan semoga lahir berharap yang terbaik
3. Perasaan suami terhadap kehamilan sekarang
Tn. A sangat senang dengan kehamilan sang istri, karena mendambakan
buah hati anak pertama, dan mengharapkan kelahiran istri dan anaknya
sehat
4. Jelaskan respon sibling terhadap kehamilan sekarang : Tidak ada

LAPORAN PERSALINAN
I. PENGKAJIAN AWAL
1. Tanggal : 07 Maret 2020 Jam : 04.00 wib
2. Tanda-Tanda Vital :
 TD : 130/80 mmHg
 Nadi : 88 x/menit
 Suhu : 36 0C
 Pernafasan : 28 x/menit
3. Pemeriksaan palpasi abdomen : Leopod 1 : TFU 38 cm (teraba bagian
bokong), leopod 2 (teraba punggung kiri dan ekstremitas kanan), leopod 3
(kepala), leopod 4 (Kepala sudah masuk PAP). DJJ 145x/menit
Hasil pemeriksaan dalam : pembukaan 4 cm, selaput ketuban tipis utuh,
portio tipis, ubun-ubun kecil dan sutura teraba, tulang-tulang terpisah satu
sama lain, penurunan kepala 4/5
Persiapan perineum : Tidak ada persiapan perineum
4. Dilakukan Klisma : Tidak
5. Pengeluaran pervaginam : Keluar lendir darah sejak pukul 01.00
6. Perdarahan pervaginam (tidak) jelaskan : keluar lendir darah
7. Kontraksi Uterus (Frekwensi,lamanya,kekuatan): 10 menit terjadi kontraksi
3 kali dengan durasi 18 detik, 19 detik, dan dan detik kekuatan sedang
Denyut Jantung janin (Frekwensi,kualitas) : 145 x/menit
8. Status janin: Hidup Jumlah, presentasi : Janin 1 Penurunan Kepala 4/5
II. KALA PERSALINAN
A. KALA I
1. Mulai persalinan : tanggal 07 Maret 2020 Jam : 01.00 wib
Tanda dan gejala : perut sering kenceng-kenceng dan keluar lendir, kontraksi 3
kali dalam 10 menit, keluar lendir merah dari kemaluan,
 leopold 1 : TFU 38 cm, teraba bagian
bokong
 leopold 2 : punggung kiri dan
ekstremitaskanan
 leopold 3 : presentasi kepala
 leopard 4 : kepala sudah masuk PAP

Pembukaan 4 cm, selaput ketuban tipis utuh, portio tipis, ubun-ubun


kecil dan sutura teraba, tulang-tulang terpisah satu sama lain, Penurunan
kepala 4/5 pda pukul 04.00 dan penurunan kepala 2/5 pada pukul
08.00 , urine output 2 jam terakhr 50 cc padapukul 7 dan urine output
200 cc pada pukul 08.00 dan urine output 100 cc pada pukul 11.00.
Tanda Vital :
 TD : 130/80 mmHg
 Nadi : 88 x/menit
 Suhu : 36 0C
 Pernafasan : 28x/menit
2. Lama kala : 11 Jam 0 menit 0 detik
3. Keadaan psikososial : Pasien tampak gelisah dan kesakitan , klien merasa
nyeri saat kontraksi dan suami selalu menemani.
Kebutuhan khusus Klien : Tidak ada
Tindakan :Pemantauan persalinan berkala, mengajarkan teknik
relaksasi nafas dalam dan pijat punggung
Pengobatan : Tidak ada
Observasi Kemajuan Persalinan
Tanggal/jam Kontraksi uterus DJJ Dilatasi servik
(..x/10menit, (x/menit) (cm)
per@...detik)
7 Maret 2020/ 3x/10 menit durasi 18 145 x/menit 4 cm
04.00 wib detik, 19 detik, 22 detik

05.00 wib 3x10 menit durasi 19 140 x/menit -


detik, 22 detik, 24 detik
06.00 wib 3x10 menit durasi 22 140 x/menit -
detik, 22 detik, 24 detik
07.00 wib 3x10 menit durasi 22 130 x/menit -
detik, 24 detik, 26 detik
08.00 wib 3x10 menit durasi 28 130 x/menit 7 cm
detik, 26 detik, 30 detik
09.00 wib 3x10 menit durasi 28 140 x/menit -
detik, 30 detik, 30 detik
10.00 wib 3x10 menit durasi 30 140 x/menit -
detik, 30 detik, 28 detik
11. 00 wib 3x10 menit durasi 30 130 x/menit -
detik, 32 detik, 30 detik
12. 00 wib 4x10 menit durasi 34 140 x/menit 10 cm
detik, 42 detik, 42 detik,
43 detik

B. KALA II
1. Kala II dimulai : Tanggal 07 Maret 2020 Jam : 12.00 wib
2. Tanda-Tanda Vital :
 TD : 140/90 mmHg
 Nadi : 94 x/menit,
 Suhu : 360C
 Pernafasan : 32 x/menit
3. lama Kala II : 12 menit 0 detik
4. Tanda dan gejala : Pembukaan 10 cm, ketuban pecah jernih, ubun-ubun kecil
dan sutura teraba, tulang-tulang terpisah satu sama lain, penurunan kepala 0/5.
HIS lebih kuat dan cepat, janin sudah masuk di panggul menimbulkan rasa
mengedan, perineum mulai menonjol dan melebar, labia mulai membuka,
tidak lama bayi tampak dalam vulva saat HIS, persalinan dimulai dari kepala
badan hingga kaki.
5. Jelaskan upaya meneran : Mengejan dengan baik dengan bantuan perawat
Keadaan psikososial : Baik, Ny. P tampak berteriak kesakitan setiap
kali ada HIS dan suami selalu menemani klien
Kebutuhan Khusus : Tidak ada
Tindakan : Membantu persalinan, tidak diberi obat-obatan,
bimbing mengejan, episiotomy, suntik oksitosin setelah bayi lahir
C. CATATAN KELAHIRAN
1. Bayi lahir jam : 12.12 wib
2. Nilai APGAR menit I : 6 Menit V : 7
3. Perineum (rupture) : laserasi derajat 1
Bonding ibu dan bayi : Ya, Bayi dilakukan insiasi menyusui dini (IMD)
Tanda-Tanda Vital:
 TD :-
 Nadi : 80 x/menit
 Suhu : 36,500C
 Pernafasan : 24 x/menit
4. Pengobatan: Diberikan suntikan oksitosin 2 ml IM, dikeluarkan urin dengan
menggunakan foley chateter sebanyak 200 cc, telah dilakukan tindakan
hecting.
D. KALA III
1. Tanda dan gejala : Bayi sudah keluar, kontraksi uterus keras,
plasenta keluar lengkap, perdarahan : 75 cc, urine keluar sebanyak 200cc
Plasenta lahir jam : 12.30 wib
Cara lahir plasenta : keluar spontan, suntik oksitosin 2 ml
intramuscular
Karakteristik Plasenta : plasenta keluar lengkap, berwarna
keabuan, nyaris transparan hingga vili-vili berwrna marun tampak
sedikit jelas
Ukuran : 22 cm, tebal tengah 2,5cm, berat :
470gram Panjang tali pusat 150 cm
Jumlah pembuluh darah : 2 arteri 1 vena.
2. Kelainan : Tidak ada
Perdarahan : 75 cc
Karakteristik : Darah berwarna merah segar
Keadaan psikososial : Klien dan suami senang melihat
bayinya
Kebutuhan khusus : Tidak ada
Tindakan : Dilakukan hecting
Pegobatan : Tidak ada
E. KALA IV
1. Mulai jam : 14.30 wib
2. Tanda-Tanda Vital:
 TD : 130/90 mmHg
 Nadi : 80 x/menit,
 Suhu :370C
 Pernafasan : 24x/menit
3. Kontraksi Uterus : kuat
Perdarahan : 50 cc, karakteristik : Normal, berwarna merah segar
Bonding ibu dan bayi : baik, bayi dilakukan inisiasi menyusu
dini Tindakan : (-)
Hasil Pemantaun 2 jam postpartum
Waktu Hasil Pemantauan
15 menit I Urine belum keluar, kandung kemih terisi namun tidak penuh,
perdarahan 50 CC, kontraksi uterus kuat, vital sign : TD : 130/90
mmHg., Nadi : 80 x/menit, R:24 x/menit, S; 37 derajad
selsius.
15 menit II urine belum keluar, kandung kemih terisi penuh, perdarahan 30 CC,
kontraksi uterus kuat, vital sign : TD : 130/90 mmHg.,
Nadi : 80 x/menit, R:24 x/menit, S; 37 derajad selsius
15 menit III urine : 150 cc, perdarahan 20 CC, kontraksi uterus kuat, vital
sign : TD : 120/80 mmHg., Nadi : 80 x/menit, R:22 x/menit, S; 36
derajad selsius.
15 menit IV Urine: -, kandung kemih kosong, perdarahan belum bertambah,
kontraksi uterus kuat, vital sign : TD : 120/70 mmHg., Nadi : 78
x/menit, R:20 x/menit, S; 36 derajad selsius.

30 menit I kandung kemih terisi tidak penuh, perdarahan 30 cc, kontraksi


pada jam uterus kuat, vital sign : TD : 120/80 mmHg., Nadi : 80 x/menit,
kedua R:20 x/menit, S; 36 derajad selsius.
30 menit II urine 100 cc, perdarahan 20 CC, kontraksi uterus kuat, vital sign :
pada jam TD : 120/70 mmHg., Nadi : 80 x/menit, R:20 x/menit, S; 36
kedua derajat selsius.

F. BAYI
1. Bayi lahir tanggal/jam : 7 Maret 2020/ Pukul 12.12 WIB
2. Jenis kelamin : Laki-laki
Nilai APGAR : Menit I : 6, Menit 5 : 7
3. BB/PB/LK/LD : 2800 gram, PB 49 cm, LK 28 cm, LD 26 cm
4. Karakteristik khusus bayi : (-)
Kaput : Suksedaneum/Cephalhematom : Tidak ada
Suhu 0C : 36,50C
Anus : berlubang
Perawatan tali pusat : Ya, dilakukan
Perawatan mata : Ya, dilakukan
III. SYAIR OBSTETRI
Tanggal / Jam Keterangan
7 Maret 2020/ Jam S:
01.00 WIB - Mules-mules bertambah sering
- Klien ingin meneran
O:
- Status generalis : DBN
- Status obstetric:TFU 38 jbpx, pu ki/ka, presentasi kepala, DJJ:
145 x/menit,kuat,teratur,TB/BB - gr.
- His 2-3x/10’/50”/kuat/relaksasi baik
- PD : pembukaan lengkap, postio tidak teraba, ketuban +/-,
kepala HIII/IV, UUK kidep/kadep, tidak ada hambatan jalan
lahir, blood slym (+)
A:
- Ibu partus kala II, G 1P 0 A 0
- janin hidup, presentasi kepala, tunggal/gemeli
P:
- Belum pecahkan Ketuban
- Pimpin meneran
Jam 12.00 WIB Ketuban dipecahkan,
Warna pecah jernih Jumlah (-) CC, congkap bau (-)
Jam 12.00 WIB Pimpin meneran
Ibu dipimpin meneran sesuai dengan datangnya his. Kepala turun
menurut jalan lahir, sehingga tampak di vulva.
Tampak perineum meregang,tipis,kebiruan, jarak kepala –
perineum minimal (dilakukan episiotomi mediolateralsesuai
indikasi).
Kepala mengadakan defleksi maksimal
Berturut-turut lahir : UUB,dahi,mulut,dagu dan seluruh kepala.
Kepala mengadakan paksi luar.
Dengan pegangan biparietal dan tarikan ke bawahdan ke atas
lahir bahu depan dan belakang.

Kemudian dilahirkan trochanter depan, belakang,bokong dan


seluruh kaki.
Jam 12.12 WIB Lahir bayi : laki-laki
Berat 2800 Gram, PB 49 cm, A/S : menit I (6), menit 5 (7)
Jam 12.30 WIB Lahir Plasenta
- Spontan, lengkap
- Berat 460 gr, ukuran 22x2,5x10cm
- Panjang tali pusat 150 Cm
- Robekan derajat 1 cm
Klien mendapat suntikan oksitosin 2 ml intramuscular Kemudian
dilakukan perineorafi dengan beberapa simpul cat-gut

IV. PENGKAJIAN BAYI BARU LAHIR


Nama Mahasiswa : Nabillah Alif A Rumah Sakit : RSIB ‘Aisyiyah
NPM : 2010206015
Nama Ayah-Ibu : Tn.A – Ny.B Tanggal pengkajian : 07 Maret 2020
Alamat : Nogotirto, Godean Jam Pegkajian : 12.12 WIB
A. STATUS GRAVIDA
G 1 P 0 A 0 H3 Juni 2019
Presentasi bayi :.
 Leopod 1 (bokong)
 Leopod 2 (puki, dan ekstremitas kanan)
 Leopod 3 (kepala)
 Leopod 4 (kepala masuk PAP)
Pemeriksaan Antenatal :Teratur sebanyak 11 kali
Komplikasi Antenatal : Tidak ada komplikasi
B. RIWAYAT PERSALINAN
BB/TB Ibu  55 kg/150 cm.
Persalinan di RSIB ‘Aisyiyah
Keadaan umum ibu  Composmentis
Tanda-Tanda Vital TD 120/70 mmHg, N: 80x/m, S: 36 0C, RR:
20x/m
Jenis persalinan  normal
Proses persalinan  normal, lahir spontan dengan laserasi
Kala I : 11 Jam ; Kala II : 12 Menit
Komplikasi Persalinan : Ibu (Tidak ada komplikasi) Janin : (Tidak ada
komplikasi)
Lamanya Ketuban pecah : 11 jam Kondisi ketuban jernih
C. KEADAAN BAYI SAAT LAHIR
Lahir tanggal : 7 Maret 2020 Jam 12.12 wib Sex : Laki-Laki
Kelahiran : tunggal

D. NILAI APGAR
TANDA NILAI
0 1 2
Denyut jantung tidak ada < 100 100
Usaha nafas tidak ada Lambat Menangis kuat
Tonus Otot lumpuh Eks fleksi sedikit Gerakan Aktif
Iritabilitas Refleks Tidak bereaksi Gerakan Sedikit Reaksi melawan
Warna Biru/pucat Tubuh merah, Kemerahan
tangan kaki biru
Penilaian : dilaksanakan menit 1 dan ke 5 dan 2 jam setelah bayi lahir
Tindakan Resusitasi : tidak ada
Plasenta : 22cm Berat: 470gram
Tali pusat : Panjang: 150cm Ukuran: 22cm tebal tengah: 2,5 cm
Kelainan : tidak ada
E. PENGKAJIAN FISIK
Umur: 30 meit / Jam: 12.12 WIB
Bayi baru lahir yang dikaji berusia < 24 jam
1. Berat badan  2800 gr 18. Mulut  simetris, lidah gigi gusi
2. Panjang badan 49 cm legkap
o
3. Suhu 36 C 19. Hidung  lubang hidung simetris
4. Lingkar kepala 28 cm 20. Leher  pergerakan leher fleksibel
5. Lingkar dada 26 cm normal; warna tubuh  Pink;
6. Bentuk Kepala  Bulat Pergerakan  aktif
7. Ubun-ubun Besar 21. Dada  simetris
8. Mata  Simetris 22. Status neurologi reflex tendon 
9. Telinga  Simetris normal ; Bentuk normal
 Normal kanan kiri  Moro : ada dan normal
10. Lubang telinga Ada
 Rooting : baik
11. Keluaran  Bersih
 Megisap : baik
12. Jantung&Paru-paru  Normal;
 Babinski : normal
Bunyi Nafas  Normal; Pernafasan
 50 x/menit; Denyut jantung   Menggenggam: normal

110 x/menit  Menangis: kencang, lantang

13. Perut  lembek; bising usus  dan normal

2x/menit  Berjalan: belum


14. Lanugo  ada  Tonus leher: normal
15. Punggung  simetris ; Fleksibilitas  Nutrisi jenis makanan: ASI
 normal; Tulang punggung   Eliminasi
normal BAB pertama: belum
16. Genetalia  Normal (laki-laki); BAK pertama, tgl: 7 maret
Testis  menonjol, normal; Anus 2020
normal  Tulang Lingkar  Kepala 28
17. Ekstremitas jari tangan  Normal; cm; Dada 26 cm; Perut –
Jari kaki normal; Pergerakan   Data lain yang meunjang (Lab,
aktif; Nadi brachial teraba normal; psisosial, dll)
Femoral normal; Garis telapak Kesimpulan: bayi lahir lengkap sehat dan
kaki normal; Posisi kaki normal; normal
Tangan  lengkap dan normal

ANALISI DATA
A. Data Fokus
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
1. Seorang Ibu hamil (G1P0A0) 1. Klien tampak kesakitan ketika sedang
datang ke Rmengeluh sering kontraksi, suami mendampingi
kenceng-kenceng dan keluar sambil mengelus punggung istrinya
lendir darah sejak pukul 01.00 2. pukul 04.00 WIB: kontraksi
WIB tetapi belum mengeluarkan uterus,pada 10 menit terjadi kontraksi
cairan ketuban 3 kali dengan durasi 18 detik, 19
2. Ny. B merasa sangat senang dan detik dan 22 detik. keluar lendir darah
sudah menantikan kelahirannya dari kemaluan. Dilakukan
karena ini merupakan kehamilan pemeriksaan leopold, hasil leopold 1 :
pertama sekaligus anak pertama TFU 38 cm, teeraba bagian bokong,
bagi Ny. B dan suami dan semoga leopold 2, punggung kiri dan
lahir berharap yang terbaik ekstremitas kanan, leopold 3

3. Tn. A sangat senang dengan presentasi kepala, leopold 4 kepala

kehamilan sang istri, karena sudah masuk PAP. Denyut jantung

mendambakan buah hati anak janin 145 x/ mnt. Hasil pemeriksaan

pertama, dan mengharapkan dalam: pembukaan 4 cm, Penurunan

kelahiran istri dan anaknya sehat kepala 4/5


3. Pukul 05.00 WIB, pada 10 menit
terjadi kontraksi 3 kali dengan durasi
19 detik, 22 detik dan 24 detik.
Denyut jantung janin 140 x/ mnt
4. Pukul 06.00 WIB, pada 10 menit
terjadi kontraksi 3 kali dengan durasi
22 detik, 22 detik dan 24 detik.
Denyut jantung janin 140 x/ mnt.
5. Pukul 07.00 WIB, pada 10 menit
terjadi kontraksi 3 kali dengan durasi
22 detik, 24 detik dan 26 detik.
Denyut jantung janin 130 x/ mnt
6. pukul 08.00 WIB : pembukaan 7 cm
penurunan kepala 2/5. terdapat 3 kali
kontraksi pada pemantauan 10 menit,
28 detik, 26 detik dan 30 detik. DJJ
130x/menit.
7. Pukul 09.00 WIB, pada 10 menit
terjadi kontraksi 3 kali dengan durasi
28 detik,30 detik dan 30 detik.
Denyut jantung janin 140 x/ mnt
8. Pukul 10.00 WIB, pada 10 menit
terjadi kontraksi 3 kali dengan durasi
30 detik, 30 detik dan 28 detik.
Denyut jantung janin 140 x/ mnt.
9. Pukul 11.00 WIB, pada 10 menit
terjadi kontraksi 3 kali dengan durasi
30 detik, 32 detik dan 30 detik.
Denyut jantung janin 130 x/ mnt.
10. Pemeriksaan pukul 12.00 WIB :
pembukaan 10 cm, ketuban pecah
jernih, penurunan kepala 0/5,terdapat
4 kali kontraksi pada pemantauan 10
menit, 34 detik, 42 detik, 42 detik dan
43 detik. DJJ 140x/menit
11. Pukul 12.12 WIB, janin lahir spontan,
APGAR score menit I : 6, menit ke
5 : 7, menangis kuat, BB : 2800 gr,
PB : 49 cm, LK : 28 cm, LD: 26 cm.
Bayi di lakukan Inisiasi menyusui
dini. Perdarahan : 100 cc. Klien
tampak berteriak kesakitan setiap ada
his dalam proses persalinan, skala
nyeri : 9
12. Pada pukul 12.30 WIB: Plasenta
keluar lengkap, perdarahan : 75 cc

B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
NO. ANALISIS DATA PROBLEM ETIOLOGI
1. Ds: Nyeri Persalinan Dilatasi Serviks
1. Seorang Ibu hamil
(G1P0A0) datang ke RS
mengeluh sering
kenceng- kenceng dan
keluar lendir darah
sejak pukul 01.00 WIB
tetapi belum
mengeluarkan cairan
ketuban
Do:
1. Klien tampak kesakitan
ketika sedang kontraksi
2. skala nyeri : 9.
3. Pemeriksaan Ibu : TD :
140/90 mmHg, R : 32
x/menit, N : 94 x/mnt
dan S : 36 derajad
celsius.
2. Ds : - Kesiapan
Do : peningkatan proses
1. Pukul 12.12 WIB, kehamilan-
janin lahir spontan, melahirkan
APGAR score menit I :
6, menit ke 5 : 7,
menangis kuat, BB :
2800 gr, PB : 49 cm,
LK : 28 cm, LD: 26 cm

2. Bayi di lakukan
Inisiasi menyusui dini
kepada Ny. B
3. Ds: Risiko Perdarahan
1. Seorang Ibu hamil
(G1P0A0) datang ke RS
mengeluh sering
kenceng- kenceng dan
keluar lendir darah
sejak pukul 01.00 WIB
tetapi belum
mengeluarkan cairan
ketuban

Do:

1. Pukul 12.12 WIB


Perdarahan: 100 cc

2. Ibu diberikan suntikan


oksitosin 2 ml
intramuscular,
dikeluarkan urinenya
dengan menggunakan
foley chateter sebanya
200 cc, kontraksi uterus
keras perdarahan : 75
cc.

3. Hasil pemantauan 2 jam


postpartum
 15 menit I
perdarahan 50 cc
 15 menit II
perdarahan 30 cc
 15 menit III
perdarahan 20 cc
 15 menit IV :
perdarahan belum
bertambah
 30 menit I
pada jam kedua:
perdarahan 30 cc
 30 menit II pada
jam kedua:
perdarahan 20 cc

C. PRIOTITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN


1. Nyeri melahirkan berhubungan dengan dilatasi serviks
2. Risiko perdarahan
3. Kesiapan peningkatan proses kehamilan-melahirkan
D. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

N DIAGNOSIS TUJUAN (NOC) INTERVENSI (NIC) RASIONALISASI


O
KEPERAWATAN
1. Nyeri Melahirkan Setelah dilakukan tindakan Manajement Nyeri (1410):
berhubungan keperawatan selama 2 x 24 jam, 1. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif 1. Agar mengetahui tingkat nyeri secara
dengan dilatasi diharapkan masalah nyeri dapat yang meliputi lokasi, karakteristik, komperhensif
serviks teratasi dengan kriteria hasil: onset/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas 2. Agar klien dapat percaya dan
Kepuasan klien: Management Nyeri atau beratnya nyeri, dan factor pencetus. memahami apa yang dijelaskan
(3016): 2. Gunakan strategi komunikasi terapeutik 3. Agar klien mengerti tentang nyeri
1. Nyeri terkontrol (skala 1- 2) untuk mengetahui pengalaman nyeri dan yang dialaminya
2. Tingkat nyeri dipantau secara sampaikan penerimaan klien terhadap 4. Agar nyeri klien menurun
regular (skala 1-3) nyeri 5. Agar klie dapat melakukan teknik
3. Mengambil Tindakan untuk 3. Berikan informasi mengenai nyeri seperti nonfarmakologi secara mandiri ketika
mengurangi nyeri (skala 1-3) penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan nyeri muncul
4. Memberikan pilihan- pilihan dirasakan, dan antisipasi ketidaknyamanan 6. Agar keluarga dapat memahami teknik
manajemen nyeri (skala 1-2) akibat prosedur nonfarmakologi yang diberikan
5. Manajemen nyeri sesuai dengan 4. Pilih dan implementasikan Tindakan yang sehingga dapat membantu klien
keyakinan budaya (skala 1-3) beragam (misalnya farmakologi,
6. Memberikan pilihan- pilihan nonfarmkologi, interpersonal) untuk
untuk manajemen nyeri setelah memfasilitasi penurunan nyeri sesuai
pulang (skala 2-4) dengan kebutuhan
5. Ajarkan penggunaan Teknik
nonfarmakologi (seperti biofeedback,
TENS, hypnosis, relaksasi, bimbingan
antisipatif, terapi music, terapi bermain,
terapi aktivitas, akupressur, aplikasi
panas/dingin dan pijatan sebelum sesudah
atau saat memungkinkan, Ketika
melakukan aktivitas yang menimbulkan
nyeri, sebelum nyeri timbul atau
meningkat, dan bersama tindakan penurun
nyeri lainnya.
6. Informasikan tim Kesehatan lain/anggota
keluarga mengenai strstegi
nonfarmakologi yang sedang digunakan
untuk mendorong tindakan preventif
terkait dengan manajemen nyeri.
2. Risiko Perdarahan Setelah dilakukan tindakan Pengurangan Perdarahan: Uterus
keperawatan 3 x shift diharapkan Postpartum (4026): 1. Agar diketahui kondisi pasien terkini
masalah risiko perdarahan dapat 1. Kaji Riwayat obstetric dan catat sehingga dapat menindak lanjuti
teratasi dengan kriteria: persalinan terkait dengan factor resiko perawatan yang akan dilakukan
Keparahan Kehilangan Darah perdarahan postpartum (misalnya Riwayat 2. Agar mencegah terjadinya
(0413): perdarahan post partum sebelumnya, komplikasi pada pasien
1. Kehilangan darah yang persalinan yang lama, induksi, 3. Agar mengetahui berapa banyak
terlihat (2-4) preeklampsia, kala dua lama, persalinan darah yang dikeluarkan oleh klien
2. Perdarahan vagina (2- 4) dengan bantuan, kelahiran kembar, SC 4. Agar klien tidak mengalami
3. Penurunan tekanan darah atau persalinan dengan dipacu) hipovolemia akibat kehilangan darah
sistol (3-5) 2. Observasi karakteristik lochia (misalnya 5. Agar risiko perdarahan dapat dicegah
4. Penurunan tekanan darah warna, bekuan dan jumlah) dengan aktivitas yang sudah
diastolic (3-5) 3. Timbang jumlah darah yang keluar direncanakan
5. Penurunan kognisi (3- 5) 4. Pasang infus IV
6. Penurunan hemoglobin (Hgb) 5. Monitor warna maternal, tingkat
(4-5) kesadaran dan nyeri
3. Kesiapan Setelah dilakukan tindakan Konseling laktasi (5244):
peningkatan proses keperawatan 2 x shift diharapkan 1. Berikan informasi mengenai manfaat 1. Agar klien mengetahui manfaat
kehamilan- masalah kesiapan peningkatan proses [kegiatan] menyesui baik fisiologis menyusui baik secara fisiologis
melahirkan kehamilan-melahirkan dapat lebih maupun psikologis maupun psikologis
maksimal dengan kriteria hasil: 2. Berikan kesempatan pada ibu untuk 2. Agar bayi dapat mendapatkan ASI
Keberhasilan menyusui maternal menyusui setelah melahirkan, jika pertama yang keluar dari klien
(1001): memungkinkan 3. Agar pasien megetahui posisi
1. Posisi nyaman selama menyusui 3. Instrusikan posisi menyusui yang munyusui yang dibolehkan
(3-5) bervariasi (misalnya menggendong bayi 4. Agar klien mengetahui prosedur
2. Pengeluaran ASI (reflet let down) dengan posisi kepalanya berada yang harus dilakukan
(2-4) disiku/cross cradle, menggendong bayi 5. Agar penyedia pelayanan kesehatan
3. Menghindari putting buatan atau dibawah lengan pada sisi yang digunakan mampu menetapkan perawatan untuk
dot bayi (2-5) untuk menyusui/football hold, dan miring) pasien
4. Puas dengan proses menyusui (2- 4. Instrusikan kepada ibu untuk 6. Agar klien selalu merasa bahagia dan
4) menyelesaikan proses menyusui yang ASI semakin lancar
5. Intake cairan ibu (3-5) pertama sebelum proses menyusui yang
kedua
5. Diskusikan kebutuhan untuk istirahat yang
cukup, hidrasi dan diet seimbang
6. Dukung ibu, significant other/SO, keluarga
atau teman untuk memberikan dukungan
(misalnya memberikan penghargaan,
jaminan, melakukan tugas rumah tangga,
dan menjamin bahwa ibu dapat beristirahat
cukup dan [mendapatkan] cukup nutrisi)

E. IMPLEMETASI DAN EVALUASI

DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI


KEPERAWATAN
Nyeri Melahirkan Rabu, 18 November 2020 S:
berhubungan dengan dilatasi Pukul 09.00 WIB  Pasien mengatakan paham tentang nyeri yang dialaminya
serviks  Melakukan pengkajian nyeri komprehensif  Pasien megatakan nyeri berkurang saat dilakukan relaksasi
 Menggunakan strategi komunikasi terapeutik untuk O:
 Pasien tampak menahan nyeri
mengetahui pengalaman nyeri
A:
 Memberikan informasi mengenai nyeri  Nyeri melahirkan belum teratasi
 Mengajarkan teknik nonfarmakologi (relaksasi dan P :
terapi music)  Instruksikan klien melakukan intervensi pengurangan nyeri
secara nonfarmakologi
 Monitor TD dan TTV lainnya secara berkala.

Nabillah Alif Andriyani


Risiko Perdarahan Rabu, 18 November 2020 S:
Pukul 11.00 WIB  Klien mengatakan sudah berkurang rasa perdarahannya
 Mengkaji Riwayat obstetric dan catat persalinan
secara aktif, tetapi terasa tidak nyaman pada uterus
terkait dengan factor resiko perdarahan postpartum
O:
pasien
 Tampak keluar darah secara berangsur berkurang
 Mengobservasi karakteristik lochia (misalnya warna,
 Keluar darah dari seviks sebanyak 10 cc
bekuan dan jumlah)
A:
 Menimbang jumlah darah yang keluar
 Risiko perdarahan belum teratasi
 Memasang infus IV RL 24tpm
P:
 Memonitor warna maternal, tingkat kesdaran dan
 Monitor perdarahan meliputi volume, warna Intervensi pijat
nyeri
uterus dengan Teknik benar
Nabillah Alif Andriyani
Kesiapan peningkatan Rabu, 18 November 2020 S:
proses kehamilan- Pukul 13.30 WIB
 Pasien mengatakan ingin merawat bayinya dan ingin
melahirkan  Memberikan informasi mengenai manfaat menyesui
memberikan asi secara eksklusif
baik fisiologis maupun psikologis
O:
 Memberikan kesempatan pada ibu untuk menyusui
 Pasien dan bayi tampak nyaman menjalankan perannya.
setelah melahirkan, jika memungkinkan
 Memberikan instruksi posisi menyusui yang  Telah dilakukan inisiasi menyusu dini
bervariasi
 Bayi tampak mengetahui putting dan berusaha menghisap
 Memberikan instruksi kepada ibu untuk
A:
menyelesaikan proses menyusui yang
 Kesiapan peningkatan proses kehamilan-melahirkan belum
pertama sebelum proses menyusui yang kedua
teratasi
 Mendiskusikan kebutuhan untuk istirahat yang
P:
cukup, hidrasi dan diet seimbang
 Perawatan bayi baru lahir
 Pemberian ASI
 Perawatan tali pusat
Nabillah Alif Andriyani
 DISCART PLLANNING
1. Instruksikan klien untuk memantau perdarahan
2. Instruksikan klien untuk menerapkan perawatan tali pusat
3. Instruksikan klien untuk menyusui bayi secara langsung tanpa dot dan dengan ASI
eksklusif
4. Berikan edukasi tentang KB

Anda mungkin juga menyukai