D A N H O M E V I S I T PA D A
I B U P O S T P A RT U M
KELOMPOK 3
1. MUHD AL-FIN
2. CUT NADJRIAH ANNISA
3. YUNAZZILA
4. ULFAH MAYYANI
Tujuan dalam pemberian asuhan keperawatan pada periode post partum
adalah untuk membantu ibu dan keluarga selama masa transisi awal
mengasuh anak. Fokus pemberian asuhan keperawatan adalah berfokus
pada pemulihan, kesejahteraan psikologis, dan kemampuan ibu untuk
merawat diri sendiri dan bayinya.
RIWAYAT KB &
RIWAYAT RIWAYAT KESEHATAN
KELUHAN UTAMA PERENCANAAN
PERSALINAN KELUARGA
KELUARGA
Payudara
• Pengkajian payudara selama masa post partum meliputi inspeksi
ukuran, bentuk, warna, dan kesimetrisan serta palpasi
konsistensi dan apakah ada nyeri tekan guna menentukan status
(Breast)
laktasi. Pada 1 sampai 2 hari post partum, payudara tidak
banyak berubah kecil kecuali sekresi kolostrum yang banyak
• Ketika menyusui dimulai, perawat dapat mengamati perubahan
payudara, menginspeksi puting dan areola apakah ada tanda-
tanda kemerahan dan pecah, serta menanyakan pada ibu apakah
ada nyeri tekan
• Nyeri akut b.d. kontraksi uterus (afterpain), episiotomi, laserasi, hemoroid, pembengkakan payudara, insisi bedah
• Risiko perdarahan b.d. koagulopati inheren (trombositopenia), komplikasi pascapartum (mis., atoni uterus, retensi
plasenta)
• Risiko infeksi b.d. pecah ketuban lama, kerusakan integritas kulit dan trauma jaringan akibat kelahiran anak
• Keletihan b.d. partus lama
• Gangguan eliminasi urin b.d. diuresis post partum, retensi urin akibat edema pasca persalinan
• Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d. peningkatan kebutuhan karena laktasi
• Kekurangan volume cairan b.d. penurunan asupan oral atau kehilangan darah
• Konstipasi b.d. obstruksi pasca bedah, penurunan motilitas usus dan tonus abdomen, dehidrasi, nyeri pada saat
defekasi
• Kerusakan integritas kulit b.d. insisi bedah atau laserasi
• Defisit perawatan diri : mandi b.d. kelemahan, nyeri
• Gangguan pola tidur b.d. ketidaknyamanan fisik atau kebutuhan menyusui bayi baru lahir
• Ketidakefektifan pemberian ASI b.d. anomali payudara ibu, kurang pengetahuan orang tua tentang teknik menyusui
• Ketidakefektifan pola seksual b.d. proses penyembuhan dari persalinan.
• (Nurbaeti, 2013)
3. INTERVENSI
Salah satu nya : diagnosa Keletihan b/d partus lama
NOC NIC
1.Kelelahan : efek yang mengganggu Manajemen energi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan > pasien yang menyebabkan kelelahan
selama 2x24 jam masalah teratasi dengan sesuai dengan konteks usia dan
kriteria hasil : perkembangan
• Penurunan energi 1 - 4 > Monitor intake / asupan nutrisi untuk
• Gangguan aktivitas fisik 1 - 4 mengetahui sumber energi yang adekuat
• Gangguan pada rutinitas 1 - 4
2. Tingkat kelelahan Manajemen nutrisi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan > Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi
selama 2x24 jam masalah teratasi dengan yang dibutuhkan yang dibutuhkan untuk
kriteria hasil : memenuhi persyaratan gizi
• Penurunan motivasi 1- 4 > Monitor kalori dan asupan makanan
• Tingkat stres 1 - 4 Tentukan status gizi pasien dan kemampuan
Ket : (pasien) untuk memenuhi kebutuhan gizi
1 = berat
2 = cukup berat Peningkatan tidur
3 = sedang > Tentukan pola tidur / aktivitas pasien
4= ringan > Monitor / catat pola tidur pasien dan
5= tidak ada jumlah jam tidur
Sesuaikan lingkungan (cahaya, kebisingan,
suhu, kasur, dan tempat tidur)
4. IMPLEMENTASI
MELAKSANAKAN INTERVENSI/PLANNING
5. EVALUASI
KAJI APAKAH INTERVENSI TERLAKSANA , JIKA BELUM LAKUKAN KEMBALI INTERVENSI PADA
IMPLEMENTASI SELANJUTNYA.
HOME VISIT IBU POST PARTUM
• Asuhan pada 2 minggu post partum sama dengan asuhan yang diberikan pada
kunjungan 6 hari post partum.
• Pendidikan kesehatan gizi untuk ibu menyusui antara lain: konsumsi tambahan 500 kalori setiap
hari, makan dengan diet seimbang, minum sedikitnya 3 liter air setiap hari, tablet zat besi harus
diminum selama 40 hari pasca bersalin dan minum kapsul vitamin A (200.000 unit).
• Pendidikan kesehatan kebersihan diri untuk ibu nifas antara lain: menganjurkan kebersihan
seluruh tubuh, mengajarkan ibu cara membersihkan daerah kelamin, menyarankan ibu untuk
mengganti pembalut, menyarankan ibu untuk cuci tangan sebelum dan sesudah membersihkan
daerah kelamin, jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, menyarankan untuk
menghindari menyentuh
3.Istirahat / tidur
• Pendidikan kesehatan untuk ibu nifas dalam hal istirahat atau tidur meliputi: menganjurkan ibu
untuk cukup istirahat, menyarankan ibu untuk kembali ke kegiatan rumah secara perlahan-
lahan, menjelaskan pada ibu bahwa kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam jumlah ASI
yang diproduksi, memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan,
menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi serta diri sendiri.
4.Pemberian ASI
• Pendidikan kesehatan untuk ibu nifas dalam pemberian ASI sangat bermanfaat, karena
pemberian ASI merupakan cara yang terbaik untuk ibu dan bayi. Oleh karena itu, berikan KIE
(Komunikasi, Informasi, Edukasi) tentang proses laktasi dan ASI, mengajarkan cara perawatan
5.Latihan atau senam nifas