Disusun oleh :
Nama : Rendi Sadewo
NIM : 200114041
Prodi : S1 Keperawatan A Tk2
Dosen Pembimbing : Ns. Elfira Sri Futriani, S.Kep, M.Kes.
1
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
2. Mahasiswa mampu mencatat dan mengumpulkan data dengan akurat dan tepat
3. Mahasiswa mampu memberikan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil
4. Mahasiswa mampu menjelskan pemeriksaan pada ibu hamil
1.3 Waktu dan Tempat Pengambilan Kasus
Praktik Keperawatan Maternitas ini dilakukan pada tanggal 11 Juli – 23 Juli 2022 di Pus
kesmas Bahagia
1.4 Sistematika Penulisan
Untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh mengenai laporan pendahuluan praktik
kerja lapanagn ini, penulisan secara sistematis dalam bab-bab rincian sebagai berikut:
BAB 1 : Pendahuluan yang berisi latar belakang, tujuan, waktu dan tempat pengambilan k
asus, dan sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan Teori
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian Kehamilan
Kehamilan didefinisikan secara berbeda-beda oleh beberapa ahli, namun pada prinsip
nya memiliki inti yang sama. Wiknjosastro (2009), mendefinisikan kehamilan sebagai su
atu proses yang terjadi antara perpaduan sel sperma dan ovum sehingga terjadi konsepsi
sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari atau 40 minggu dihitung da
ri haid pertama haid terakhir (HPHT). Menurut BKKBN (Badan Kependudukan dan Kel
uarga Berencana Nasional) kehamilan adalah proses yang diawali dengan keluarnya sel t
elur matang pada saluran telur yang kemudian bertemu dengan sperma, lalu keduanya m
enyatu membentuk sel yang akan tumbuh.
Manuaba, dkk (2012) memberikan definisi kehamilan secara berbeda. Kehamilan adal
ah suatu mata rantai yang berkesinambungan yang terdiri dari ovulasi (pematangan sel) l
alu pertemuan ovum (sel telur) dan spermatozoa (sperma) terjadilah pembuahan dan pert
umbuhan zigot kemudian bernidasi (penanaman) pada uterus dan pembentukan plasenta
dan tahap akhir adalah tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm) (Manuaba, dkk., 2
012). Berdasarkan beberapa definisi kehamilan tersebut dapat disimpulkan bahwa keham
ilan merupakan bertemunya sel telur dan sperma yang telah matang sehingga terjadilah n
idasi dan tumbuh berkembang sampai aterm.
2.2 Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :
a. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari suatu nukleu
s yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh kromos
om radiata.
b. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng
berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor ya
ng dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak cepat.
c. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba fall
opii.
d. Nidasi
5
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.
e. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk pertuk
arann zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya. (Mochtar, 2010 : 17 )
Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan :
a. Triwulan I antara 0-12 minggu.
b. Triwulan II antara 12-28 minggu.
c. Triwulan III antara 28-40 minggu.
2.3 Tanda – Tanda Kehamilan
Menurut Siswosudarmo (2009), secara klinis tanda-tanda kehamilan dapat dibagi menjad
i dua kategori besar, yaitu sebagai berikut: 1)
A. Tanda kehamilan yang tidak pasti (probable signs)
1. Amenorea, yaitu wanita yang terlambat mengalami haid dalam masa wa
nita tersebut masih mampu hamil.
2. Mual dan Muntah (morning sickness), sering muncul pada pagi hari dan
diperberat oleh makanan yang baunya menusuk.
3. Mastodinia, yaitu rasa kencang dan sakit pada payudara yang disebabkan
payudara membesar. Vaskularisasi bertambah, asinus dan duktus berprol
iferasi karena pengaruh progesterone dan estrogen.
4. Quickening, yaitu persepsi gerakan janin pertama yang bisanya disadari
oleh wanita pada kehamilan 18-20 minggu.
5. Keluhan kencing (BAK), frekuensi kencing bertambah dan sering kencin
g malam disebabkan karena desakan uterus yang membesar dan tarikan o
leh uterus ke kranial.
6. Konstipasi, terjadi karena reflek relaksasi progesterone atau dapat juga k
arena perubahan pola makan.
7. Perubahan berat badan, yang terjadi pada kehamilan 2-3 bulan sering terj
adi penurunan berat badan karena nafsu makan menurun dan muntah-mu
ntah.
8. Perubahan temperature, kenaikan temperature basal lebih dari 3 minggu
biasanya merupakan tanda-tanda terjadinya kehamilan.
9. Perubahan warna kulit, yaitu warna kulit kehitam-hitaman pada dahi, pu
nggung hidung, dan kulit daerah tulang pipi.
10. Perubahan payudara, akibat stimulasi prolaktin, payudara mensekresi kol
6
ostrum bisanya setelah kehamilan enam minggu,
11. Pembesaran perut, menjadi nyata setelah minggu ke-16 karena pada saat
ini uterus telah keluar dari rongga pelvis dan menjadi organ rongga perut.
12. Kontraksi uterus, tanda ini muncul belakangan dan pasien mengeluh per
utnya kencang, tetapi tidak disertai rasa sakit. m)Balotemen, yaitu tanda
adanya benda terapung melayang dalam cairan.
B. Tanda Pasti Kehamilan. Siswosudarmo (2009) menyebutkan tanda pasti keha
milan adalah sebagai berikut:
1. Denyut jantung janin (DJJ), dapat didengarkan dengan stetoskop laenec
atau dengan stetoskop ultrasonic (dopller).
2. Palpasi, terlihat dan teraba gerakan janin, teraba bagian-bagian janin.
3. Rontgenografi, sehingga dapat terlihat gambaran tulang-tulang janin.
4. Ultrasonografi (USG).
5. Test laboratorium, yaitu test inhibisi koagulasi yang bertujuan untuk men
deteksi adanya HCG dalam urin.
Manuaba (2010) menyebutkan bahwa tanda-tanda kehamilan dibagi menjadi
tiga, yaitu tanda dugaan hamil, tanda kemungkinan hamil, dan tanda pasti kehami
lan. Terjadinya pembesaran rahim dan perut, terdapat kontraksi rahim saat diraba,
ada tanda hegar, chadwick, dan reaksi kehamilan positif merupakan tanda kemun
gkinan hamil.
2.4 Klasifikasi Masa Kehamilan
Kehamilan menurut Prawirohardjo (2011) diklasifikasikan dalam 3 trimester, yaitu:
1. Trimester kesatu, dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0-12 minggu).
2. Trimester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan (13-27 minggu).
3. Trimester ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (28-40 minggu).
2.5 Patofisiologi Kehamilan
Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan seorang laki-laki
maka bisa jadi perempuan tersebut akan hamil (Terjadinya kehamilan). Kehamilan
terjadi ketika sel sperma yang masuk ke dalam rahim seorang perempuan membuahi sel
telur yang telah matang. Seorang laki-laki rata-rata mengeluarkan air mani sebanyak 3
cc, dan setiap 1 cc air mani yang normal akan mengandung sekitar 100 juta hingga 120
juta buah sel sperma. Setelah air mani ini terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran
kelamin istri, jutaan sel sperma ini akan berlarian melintasi rongga rahim, saling berebut
7
untuk mencapai sel telur matang yang ada pada saluran tuba di seberang rahim.
(Kusmiyati, Yuni, dkk.2009)
Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi lebih cair,
sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim. Sperma bergerak dari vagina sampai
ke ujung tuba falopi yang berbentuk corong dalam waktu 5 menit. Sel yang melapisi tuba
falopii mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur yang telah
dibuahi). Jika perempuan tersebut berada dalam masa subur, atau dengan kata lain
terdapat sel telur yang matang, maka terjadilah pembuahan. Pada proses pembuahan,
hanya bagian kepala sperma yang menembus sel telur dan bersatu dengan inti sel telur.
Bagian ekor yang merupakan alat gerak sperma akan melepaskan diri. Sel telur yang
telah dibuahi akan mengalami pengerasan bagian luarnya. Ini menyebabkan sel telur
hanya dapat dibuahi oleh satu sperma.
8
A. Trimester 1
9
B. Trimester 2
10
C. Trimester 3
11
ngkong, biskuit dan buah.
5. Jangan minum jamu, minuman keras, dan merokok.
12
ng pada trimester I, II dan III.
2.8 Perubahan Psikologis dalam Masa Kehamilan
1. Trimester 1
Kehamilan mengakibatkan banyak perubahan dan adaptasi pada ibu hamil dan pas
angan. Trimester pertama sering dianggap sebagai periode penyesuaian, penyesuaian
seorang ibu hamil terhadap kenyataan bahwa dia sedang hamil. Fase ini sebagian ibu
hamil merasa sedih dan ambivalen. Ibu hamil mengalami kekecewaan, penolakan kec
emasan, dan depresi teruma hal itu serign kali terjadi pada ibu hamil dengan kehamila
n yang tidak direncanakan. Namun, berbeda dengan ibu hamil yang hamil dengan dire
ncanakan dia akan merasa senang dengan kehamilannya. Masalah hasrat seksual ditri
mester pertama setiap wanita memiliki hasrat yang berbeda-beda, karena banyak ibu h
amil merasa kebutuhan kasih sayang besar dan cinta tanpa seks.
2. Trimester II
Menurut Ramadani & Sudarmiati (2013), Trimester kedua sering dikenal dengan
periode Kesehatan yang baik, yakni ketika ibu hamil merasa nyaman dan bebas dari s
egala ketidaknyamanan. Di trimester kedua ini ibu hamil akan mengalami dua fase, ya
itu fase pra-quickening dan pasca-quickening. Di masa fase pra- quickening ibu hamil
akan mengalami lagi dan mengevaluasi kembali semua aspek hubungan yang dia ala
mi dengan ibunya sendiri. Di trimester kedua Sebagian ibu hamil akan mengalami ke
majuan dalam hubungan seksual. Hal itu disebabkan di trimester kedua relative terbeb
as dari segala ketidaknyamanan fisik, kecemasan, kekhawatiran yang sebelumnya me
nimbulkan ambivalensi pada ibu hamil kini mulai mereda dan menuntut kasih sayang
dari pasangan maupun daeudari keluarganya (Rustikayanti, 2016: 63).
3. Trimester III
Kehamilan pada trimester ketiga sering disebut sebagai fase penantian dengan pe
nuh kewaspadaan. Pada periode ini ibu hamil mulai menyadari kehadiran bayi sebagai
mahluk yang terpisah sehingga dia menjadi tidak sabar dengan kehadiran seorang bay
i. Ibu hamil Kembali merasakan ketidaknyamanan fisik karena merasa canggung, mer
asa dirinya tidak menarik lagi. Sehingga dukungan dari pasangan sangat dibutuhkan.
Peningkatan hasrat seksual yang pada trimester kedua menjadi menurun karena abdo
men yang semakin membesar menjadi halangan dalam berhubungan, (Rustikayanti, 2
016:63)
2.9 Pemeriksaan Kehamilan
Pemeriksaan pertama kehamilan diharapkan dapat menetapkan data dasar yang mempen
13
garuhi pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim dan kesehatan Ibu sampai per
salinan. Dalam menggali berbagai aspek kehamilannya dilakukan :
1. Anamnese
2. Pemeriksaan fisik umum
3. Pemeriksaan khusus obstetric
4. Pemeriksaan laboratorium
5. Pemeriksaan laboratorium khusus yaitu pemeriksaan reaksiserologis, pemeriks
aan faktor Rh, hepatitis dan AIDS.
Pada kehamilan muda dilakukan pemeriksaan dalam untuk menentukanbesarnya r
ahim dan pemeriksaan spekulum untuk menilai keadaanserviks,vagina dan sekitar
nya dan pemeriksaan sitologi. Setelahpemeriksaan dilakukan dapat ditetapkan keh
amilan yang dihadapi untukmemelihara dan meningkatkan kesehatan ibu.
2.10 Pengkajian Keperawatan Pada Ibu Hamil
2.10.1 Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu pros
es yang sistematis dan pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengi
dentifikasi dan mengevaluasi status kesehatan pasien, data ini termasuk riwayat k
esehatan dan pemeriksaan fisik. Data yang dikumpulkan meli[uti data subjekstif,
data objektif, serta data penunjang (Nursalam, 2009).
A. Data subjektif
Data yang didapat dari pasien atau keluarga meliputi:
1. Identitas klien Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, alamat, pe
kerjaan, agama, suku bangsa, diagnosa medis.
2. Keluhan utama Untuk mengetahui kesehatan yang dialami pasien saat pem
eriksaan serta berhubungan dengan kehamilan (Nursalam 2009). Keluhan-
keluhan yang dirasakan pada ibu hamil dengan anemia ringan yaitu pasien
merasa pusing, cepat lelah dan badan tersa lemas, sehingga pasien merasa t
idak nyaman dengan kondisi yang dirasakan.
3. Riwayat menstruasi Untuk mengetahui menarche umur berapa, haid teratur
atau tidak, siklus lama haid, banyaknya darah, sifat darah (cair atau beku,
warna dan bau) dan ada dismenore atau tidak.
4. Riwayat kehamilan sekarang Untuk mengetahui HPHT, dan taksiran persal
inan, ANC dimana, berapa kali, teratur atau tidak, imunisasi TT berapa kal
i, masalah dan kehamilan sekarang, pemakaian obat-obat, keluhan selama
14
kehamilan.
5. Riwayat penyakit
a. Riwayat kesehatan sekarang
Untuk mengetahui penyakit yang diderita ibu pada saat sekarang ini u
ntuk mengetahui penyakit lain yang bisa memperberat keadaan ibu.
b. Riwayat penyakit sistematik
Untuk mengetahui apakah ibu pernah menderita penyakit menular sep
erti: hepatitis, TBC, dan penyakit menurun seperti DM, Jantung, Hipe
rtensi.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Kemungkinan adanya riwayat kehamilan ganda pada keluarga, untuk
mengetahui apakah dalam keluarga terdapat penyakit menular dan pe
nyakit menurun.
d. Riwayat penyakit yang lain atau operasi
Adanya riwayat penyakit atau operasi yang pernah dideritayang sekira
nya dapat mengganggu persalinan dan memerlukan pengawasan.
6. Riwayat perkawinan
Status perkawinan : jika menikah apakah perkawinan ini yang pertama. Un
tuk mengetahui kawin umur berapa, berapa kali kawin, lama perkawinan,
dan jumlah anak.
7. Riwayat keluarga berencana
Riwayat KB jenis kontrasepsi,yang pernah digunakan,setelah persalinan,ju
mlah anak yang direncanakan
8. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
a. Kehamilan: adalah gangguan seperti muntah-muntah berlebihan, hipert
ensi, perdarahan, pada hamil muda
b. Persalinan: waktu persalinan, dimana tempat bersalin, umur kehamilan,
jenis persalinan, ditolong oleh siapa
c. Nifas : apakah pernah mengalami perdarahan, infeksi dan bagaimana p
roses laktasi d. Anak : jenis kelamin, berat badan, panjang badan, hidu
p atau mati.
9. Kebiasaan sehari-hari
a. Nutrisi
Data yang dikaji meliputi kebiasaan pasien sehari-hari dalam menjaga
15
kebersihan makanan, dan bagaimana pola makan setiap hari. Pada kasu
s ibu hamil dengan anemia, ringan, kebutuhan akan nutrisi pasien harus
ditingkatkan.
b. Eliminasi
Dikaji untuk mengetahui berapa kali pasien BAB dan BAK untuk men
getahui keseimbangan antara intake dan output yang mempengaruhi ke
seimbangan cairan dalam tubuh ibu hamil
c. Personal hygiene
Untuk mengetahui tingkat kebersihan pasien meliuti : berapa kali mand
i, berapa kali gosok gigi, perawatan kulitnya, kebersihan genitalia
d. Istirahat dan tidur
Istirahat yang perlu dikaji untuk mengetahui pola istirahat dan tidur ada
lah berapa jam pasien tidur dalam sehari, apakah ada gangguan
e. Hubungan seksualitas
Dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu melakukan hubungan seks. Pa
da masa kehamilan, diperbolehkan, namun pada kasus ibu hamil denga
n anemia ringan, biasanya akan mengalami penurunan hubungan seksu
alitas, karena ibu hamil engan anemia ringan sudah merasa lelah, letih s
ehingga dapat mengurangi libido pada masa kehamilan.
f. Data psikososial
Apakah terjadi gangguan kenyamanan selama kehamilan, bagaimana m
engatasinya, apa yang diharap dari perawat untuk mengatasi kenyaman
an tersebut
g. Obat-obatan
h. Dikaji untuk mengetahui kebiasaan merokok, menggunakan obat-obata
n dan alcohol
B. Data Objektif
Data yang diobservasi dan diukur oleh perawat (Nursalam 2008)
1. Status generalis
a. Keadaan umum pasien: untuk mengetahui keadaan umum apakah baik
sedang, jelek. Pada ibu hamil dengan anemia ringan mempengaruhi k
eadaan umum yang menimbulkan rasa lemas.
b. Kesadaran: penilaian kesadaran dinyatakan sebagai composmentis, ap
atis, samnolen, sopor, koma. Pada ibu hamil dengan anemia ringan kes
16
adaranynya komposmentis.
c. TTV, BB dan TB, dan LILA
2. Pemeriksaan Sistematis Menurut Nursalam (2008), pemeriksaan sistemat
is meliputi :
A. Kepala
1) Rambut: untuk mengetahui apakah rambutnya bersih, rontik aau
berketombe
2) Muka: keadaan muka pucat atau tidak, adakah kelainan, adakah o
dema, adakah kloasama gravidarium
3) Mata: untuk mengetahui apakah konjungtiva merah muda, dan sk
lera putih, pada wanita hamil dengan anemia ringan konjungtiva
pucat
4) Hidung: untuk menilai adanya kelainan, apakah polip, apakah hid
ung tersumbat.
5) Telinga: untuk mengatahu apakah di dalam telinga ada serum ata
u tidak, nyeri atau tidak.
6) Mulut: untuk mengetahui mulut bersih atau tidak, caries dan kara
ng gigi ada atau tidak, lidah tampak kering atau kotor
7) Leher : untuk mengetahui lokasi kelenjar limfe, kelenjar tiroid, da
n trakea.
B. Dada dan Axila
1) Mamae Untuk mengetahui apakah payudara kanan dan kiri simetr
is, adakah tumor atau tidak, areola hyperpigmentasi atau tidak, pu
ting susu menonjol atau tidak, kolostrum sudah ada atau tidak.
2) Untuk mengetahui apakah ada tumor atau tidak, atau nyeri tekan.
3) Ekstermitas: Untuk mengetahui refleks patela (+) atau (-), terdapa
t varises dikaki atau tidak, ada udema atau tidak, dan akral biasan
ya dingin
3. Pemeriksaan Khusus Obsterti
A. Abdomen
a. Inspeksi Perlu dilakukan untuk mengetahui apakah ada pembesa
ran, ada luka bekas operasi atau tidak, striae gravidarum, linea n
igra, atau alba.
b. Palpasi
17
1. Kontaksi : kontraksi yang terjadi sepanjang kehamilan mer
upakan kontaksi tak teratur rahim dan tanpa nyeri, kontraks
i ini membantu sirkulasi darah dalam plasenta, yang disebut
kontraksi braxton hicks, kontraksi ini khas untuk uterus dal
am masa kehamilan
2. Pemeriksaan Leopold
a. Leopold I Tujuan :menentukan tinggi fundus uteri (TF
U) dan bagian janin yang terabadalam fundus. Cara :
1. Pasien dipersiapkan (tidur telentang, kaki ditekuka
n)
2. Perawat berada di sisi kanan pasien (berhadapan m
uka) memulai pemeriksaan dengan meletakkan ked
ua telapak tangan di perut pasien bagian bawah lalu
bergerak menyusur kefundus uteri untuk menentuk
an TFU dan bagian apa yang terdapat di fundus.
Hasil pemeriksaan:
a. Bokong : tidak keras, lebar, tidak melenting
b. Kepala : keras, melenting pada saat goyang
c. Lintang : teraba bagian kecil janin
Mc Donald : pengukuran Tinggi Fundus : selama trimester II dan II, sbb : 1. Ti
nggi fundus (cm) x 2/7 (atau +3,5) = durasi kehamilan dalam bulan 2. Tinggi f
undus (cm) x 8/7 = durasi kehamilan dalam minggu
b. Leopold II
Tujuan :menentukan letak punggung janin dan bagian t
erkecil dari janin.
Cara :
1. Posisi sama seperti pemeriksaan leopold I
2. Melakukan pemeriksaan dengan meletakan satu tan
gan di salah satu sisi perut pasien dan tangan yang l
ainnya menyusuri pada sisi yang berlawanan.
Hasil pemeriksan:
1. Letak punggung: permukaannya keras dan lebar dan
jika menemukan tangan atau kaki merupakan bagian
terkecil dari bayi, jika punggung janin berada pada s
18
isikanan ibu, dikatakan punggung kanan pun sebalik
nya punggung kiri.
2. Letak lintangakan teraba kepala
c. Leopold III
Tujuan Menentukan bagian terbawah janin dan apakah
bagian bawah tersebut terpegang (masuk PAP/belum)
Cara :
1. Posisinya masih samadengan pemeriksaan leopold
I dan II
2. Melakukan pemeriksaan dengan meletakkan satu t
angan (non dominan) dibagian fundus dan tangan
yang satunya meraba pada bagian simpisis sambal
meminta pasien untuk menarikana pas dalam.
Hasil pemeriksaan:
1. Presentasi kepala : kepala, keras, bulat
2. Bokong : lunak, tidak bulat
3. Lintang : simfisis pubis terasa kosong Pemeriksaan i
ni dilakukan dengan hati-hati oleh karena dapat men
yebabkan perasaan tak nyaman bagi pasien. Bagian
terendah janin dicekap diantara ibu jari dan telunjuk
tangan kanan. Di tentukan apa yang menjadi bagia t
erendah janin dan ditentukan apakah sudah mengala
mi engagemen/belum.
d. Leopold IV
Tujuan : menentukan seberapa besar bagian bawah janin
masuk PAP. Cara : Posisi ibu tidur terlentang dengan kaki
diluruskan dan pemeriksan menghadap kekaki ibu penderi
ta untuk menentukan bagian terendah janin yang masuk P
AP.
Hasil pemeriksaan:
1. Dikatakan divergen jika tangan melampaui lingkara
n terbesar artinya sebagian besar kepala janin sudah
masuk PAP.
2. Dikatakan konvergen jika tangan pemeriksan belum
19
melampaui lingkaran terbesarnya artinya masih seba
gian kecil kepala janin masuk PAP. Auskultasi :stet
oskop mononural, stetoskop kepala, doptone.
Auskultasi DJJ Terdengar detak jantung janin menuj
ukan bahwa janin hidup, dan tanda pasti kehamilan.
Frekuensi DJJ janin 120-160x/menit
Perhitungan berat badan janin menggunakan rumus
Johnson TFU dalam cm –nx155
n=11 jika kepala belum masuk pintu atas panggul
n=12 jika kepala bayi sudah masuk pintu tas panggu
l
3. Ekstermitas : variseso edema, reflex patella
4. Genitalia : tanda chadwick (tanda kebiruan karena v
askularisasi yang meningkat
2.10.2 Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang dibuat oleh perawat profession
al yang memberikan gambaran tentang masalah atau status kesehatan pasien, baik
aktual ataupun potensial , yang ditetapkan berdasarkan analisis dan interpretasi da
ta hasil pengkajian. Pernyataan diagnosa keperawatan harus jelas, singkat dan lug
as terkait masalah kesehatan pasien berikut penyebabnya yang dapat diatasi melal
ui tindakan keperawatan (Kristantri & Panjaitan, 2010).
Diagnosa Keperawatan Ibu Hamil
Trimester 1
a. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh efek
dari perubahan hormone
Trimester 2
a. Kurang pengetahuan: Perawatan kehamilan berhubungan dengan Kurangnya
informasi.
b. Gangguan pola nafas berhubungan dengan penekanan pembuluh darah abdo
men yang mengalirkan O2
Trimester 3
a. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan Penekanan kandung kemih k
arena pembesaran uterus.
b. Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mempe
20
rtahankan kenyamanan
2.10.3 Intervensi Keperawatan
a. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh e
fek dari perubahan hormone
Tujuan : Ketidaknyamanan berkurang/ hilang
Kriteria Hasil :
1) Klien dapat mengidentifikasi dan mendemonstrasikan tindakan perawatan d
iri yang tepat
2) Ketidaknyamanan dapat dicegah dan diminimalkan
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji faktor pencetus perasaan tidak 1. Menentukan intervensi selanjutnya
nyaman yang dirasakan klien
21
pemeriksaan klien
Kolaborasi
22
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji kenaikan berat badan 1. Mendeteksi penambahan BB
c. Ku
berlebih dan retensi cairan
ran
yang tidak terlihat
gp
eng
2. Memberi penjelasan tentang 2. Penekan terjadi pada kandung
eta
perubahan sistem perkemihan kemih akibat pembesaran
hua
selama kehamilan. uterus
n:
Per
3. Menganjurkan ibu untuk 3. Meningkatkan perkusi ginjal
aw
melakukan posisi miring saat memobilisasi bagian edema
ata
tidur
nk
eha
4. Anjurkan klien menghindari 4. Posisi memungkinkan
mil
posisi tegak atau supine dalam terjadinya sindrom vena kava
an
waktu yang lama dan menurunnya aliran vena.
ber
hub
ung
5. Berikan info mengenai perlunya 5. Memungkinkan diafragma
an
masukan cairan 6-8 gelas perhari menurun, membantu
den
mengembangkan ekspansi
gan
paru.
Ku
ran
gny
a informasi.
Tujuan : menambah wawasan tentang perawatan kehamilan
Kriteria Hasil :
1) Klien dapat memahami tentang perawatan kehamilan
2) Klien dapat menyebutkan tentang perawatan kehamilan
3) Klien dapat terhindar dari resiko komplikasi kehamilan
23
INTERVENSI RASIONAL
24
2) Klien mendaptkan istirahat yang maksimal
INTERVENSI RASIONAL
1. Tinjau ulang kebutuhan 1. Membantu mengidentifikasi
perubahan tidur normal kebutuhan pola tidur
berkenaan dengan kehamilan
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji status, pola, frekuensi 1. Menentukan luas atau
pernafasan beratnya masalah
25
tuberculosis menurunkan oksigenasi
jaringan ibu/janin
Kolaborasi
26
wajah dan ekstremitas
f. Klien dapat menyebutkan tentang perawatan kehamilan
g. Klien dapat terhindar dari resiko komplikasi kehamilan
h. Klien tahu cara mengatasi gangguan istirahat tidur
i. Klien mengatakan sesak nafas berkurang
j. Klien dapat mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan fungsi pernafa
san
27
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, M. I. dkk. (2005) Keperawatan Maternitas. Edisi-4 Alih bahasa Maria A, Wijaya Rin
i. Jakarta:EGC
Kusmiyati, Y. dkk. (2009). Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil). Yogyakarta:Fitramaya
PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat P
PNI.
PPNI.2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.
28