Anda di halaman 1dari 8

ROLEPLAY MEMANDIKAN BAYI

(Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Maternitas 2)

Dosen Pengampu :
Hermeksi R, M. Kes

Oleh:
1. Agustina Noor Aini 1903005
2. Nurul Ita Anggiyanti 1903045
3. Roqimayatun Novitasari 1903053
4. Indah Ayu Septya Ningrum 1903031

PROGAM STUDI SARJANA ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA SEMARANG
2021/2022
TINJAUAN TEORI

Primi para adalah seorang wanita yang melahirkan bayi untuk pertama kalinya dan anak
yang dilahirkan dalam keadaan hidup. Bisa dikatakan bahwa primi para merupakan wanita yang
pertama kali mempunyai anak dan baru saja menjadi seorang ibu. Bila dikaitkan dengan
perawatan bayi termasuk memandikan bayi, primi para cenderung memiliki pengetahuan yang
kurang serta belum mempunyai pengalaman.

Memandikan bayi merupakan upaya yang dilakukan untuk menjaga agar tubuh bayi
bersih, terasa segar, dan mencegah kemungkinan infeksi. Prinsip dalam memandikan bayi yang
harus diperhatikan yaitu mempertahankan kehangatan bayi setelah dimandikan dan menjaga agar
air tidak masuk ke hidung, mulut, atau telinga yang dapat mengakibatkan aspirasi. Adapun
tujuan memandikan bayi, antara lain (Rani, 2018) :

1. Memberikan rasa nyaman pada bayi.


2. Memperlancar sirkulasi darah.
3. Mencegah infeksi.
4. Meningkatkan daya tahan tubuh.
5. Menjaga dan merawat integritas kulit.
6. Mempererat komunikasi antara ibu dan anak.

Memandikan bayi bagi ibu nifas merupakan pekerjaan yang berat dan membingungkan
karena kondisi tali pusat yang masih basah. Selain itu, ibu juga takut akan terjadi infeksi karena
kondisi tali pusat yang masih basah. Namun, jika para ibu mengetahui tujuan dan pentingnya
memandikan bayi maka hal tersebut bukanlah pekerjaan yang berat.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi cara memandikan bayi antara lain pengetahuan,
pendidikan, pengalaman, dukungan suami atau keluarga. Pendidikan dapat berkaitan dengan
kemamuan ibu dalam menerima informasi kesehatan. Semakin tinggi pendidikan seseorang,
biasanya orang tersebut mempunyai pengetahuan dan wawasan yang lebih luas sehingga akan
lebih mudah menerima informasi kesehatan terutama pada orang tua yang ingin melakukan
perawatan pada bayinya termasuk dengan memandikan bayi (Nadelia, 2020).
Langkah-langkah atau tatacara memandikan bayi sebagai berikut :

a. Persiapan alat
1. Bak mandi berisi air hangat.
2. Satu set pakaian bayi.
3. Satu set alat perawatan, seperti bedak, sabun, kapas minyak, kapas air matang, cotton
but, minyak telon bila perlu handuk dan waslap.
b. Tindakan
1. Cuci tangan dengan sabun sebelum memandikan bayi.
2. Siapkan dan dekatkan semua peralatan.
3. Pastikan suhu ruangan cukup hangat (±24 oC) dan tidak berangin.
4. Pastikan suhu air untuk memandikan bayi tetap hangat dan ukur suhu airnya dengan siku
ibu/pergelangan tangan ibu bagian dalam.
5. Jika terdapat kotoran bayi, bersihkan terlebih dahulu dengan kapas yang sudah dibasahi
air atau tisu basah.
6. Lepaskan pakaian bayi, dan setelah dilepas selimuti tubuh bayi dengan handuk agar tetap
hangat.
7. Bersihkan mata dengan kapas yang sudah dibasahi dengan air hangat dari kantus dalam
ke arah luar. setiap kali usap, kapas harus diganti untk mencegah kontaminasi pada mata.
8. Bersihkan hidung, dan telinga bayi dengan kapas atau cotton but.
9. Bersihkan dan keringkan wajah dan kepala bayi dengan waslap tanpa membuka handuk
di badan bayi.
10. Bersihkan dengan sabun bagian depan (dada, abdomen) dan punggung, kemudian
seluruh tubuh.
11. Bersihkan lipatan kulit (dagu, lengan, paha).
12. Bilas dengan air dengan cara memasukkan bayi ke dalam bak mandi, topang punggung
dan kepala dengan lengan ibu dan lengan yang lain menahan bokong bayi.
13. Setelah selesai, angkat bayi dengan hati-hati dan keringkan seluruh tubuh dengan
handuk, terutama semua lipatan kulit karena sisa air bisa menyebabkan iritasi dan luka.
14. Beri bedak pada bayi, tidak secara langsung namun usapkan dengan tangan anda, jika
bedak dihirup oleh bayi bisa berbahaya dan dapat menyebabkan masalah pernapasan.
15. Pakaikan kembali pakaian bayi dengan pakaian yang baru.
16. Bereskan alat dan cuci tangan ibu dengan sabun.
NASKAH ROLEPAY
Perawat 1 : Roqimayatun Novitasari 1903053

Perawat 2 : Agustina Noor Aini 1903005

Istri : Nurul Ita Anggiyanti 1903045

Suami : Indah Ayu Septya Ningrum 1903031

Di Rumah Sakit Husada Kota Semarang, terdapat pasangan suami istri yang berusia 26
tahun. Satu minggu yang lalu, mereka baru saja dikaruniai seorang anak perempuan bernama Y.
Pasutri ini belum mempunyai pengetahuan dan pengalaman mengenai perawatan pada putri
cantiknya itu. Seorang istri yang merupakan wanita karir tidak memiliki waktu luang untuk
belajar perawatan bayi saat sedang hamil karena kesibukannya. Oleh karena itu, sang istri
memiliki kesulitan untuk perawatan bayinya termasuk dalam hal memandikan bayi.

Suami : “cantiknya anak papah ini. Tapi sayangnya belum mandi, coba kalau sudah
mandi pasti jadi tambah cantik”.

Istri : “iya pah, tapi mamah belum bisa mandikan adek karena mamah masih takut
belum bisa mandiin”.

Suami : “iya mah tidak apa-apa. Kita tunggu perawatnya saja untuk memandikan si adek.
Saat perawat memandikan adek, mamah bisa lihat dan bertanya dengan
perawatnya sekalian belajar memandikan adek”.

5 menit kemudian perawat datang ke ruang rawat inap pasangan suami istri tersebut.

Perawat 2 : “selamat pagi bapak ibu bagaimana keadaan ibu saat ini?”

Suami : “selamat pagi sus”.

Istri : “selamat pagi sus, alhamdulillah saya saat ini sudah membaik sus”.

Perawat 2 : “baik kalo begitu ibu. Sebelumnya perkenalkan nama saya perawat aini yang
bertugas pada pagi hari ini. Bisa tolong ibu sebutkan nama dan tempat, tanggal
lahirnya bu?”
Istri : “nama saya nurul ita lahir di Grobogan, 2 November 1995”.

Perawat 2 : “baik ibu ita, bagaimana bu apakah ibu sudah bisa dan berani memandikan
bayinya bu?”

Suami : “istri saya belum bisa sus, masih takut katanya”.

Istri : “iya sus saya masih takut dan belum bisa memandikan bayi saya sendiri”.

Perawat 2 : “oh begitu ya bu. Jadi disini saya dan perawat vita akan menjelaskan dan
mengajarkan ibu bagaimana cara memandikan bayi ibu. Untuk waktunya kurang
lebih 15 menit ibu, apakah ibu bersedia?”

Istri : “bersedia sus”.

Perawat 2 : “sambil menunggu perawat vita datang, saya izin mencuci tangan dan
menyiapkan peralatan mandinya dulu ya ibu bapak”.

Istri & suami : “iya sus’.

5 menit kemudian, perawat perawat aini datang kembali ke ruang rawat inap pasangan suami
istri tadi bersama perawat vita.

Perawat 1 : “selamat pagi ibu, bapak, adek”.

Suami & istri : “selamat pagi sus”.

Perawat 1 : “perkenalkan nama saya perawat vita yang bertugas pada pagi hari ini. Apakah
benar ini dengan ibu ita dan bapak uya orang tua dari adek Y?”

Suami & istri : “iya sus benar”.

Perawat 1 : “baik ibu bapak, disini saya akan menjelaskan dan mengajarkan ibu bagaimana
memandikan bayi ibu dan bapak kurang lebih selama 15 menit. Dan jika nanti saat
saya sedang memandikan bayinya, ibu bisa tanyakan saja kepada saya apa yang
ingin ibu ketahui. Bagaimana bu, apakah ibu bersedia?”

Istri : “bersedia sus”.

Perawat 1 : “saya izin menggendong bayinya ya ibu bapak”.


Suami & istri : “iya sus”.

Perawat 1 mulai memandikan bayi dan menjelaskan apa saja yang perlu diketahui bagi pasangan
suami istri tersebut.((sesuai pada video roleplay))

Perawat 1 : “seperti itu ibu cara memandikan bayinya. Apakah ibu sudah paham dan sedikit
ada gambaran?”

Istri : “iya sus, saya sudah paham”.

Perawat 1 : “untuk besok pagi saya akan kembali lagi ke ruangan ibu bersama dengan
perawat aini untuk melihat dan mengawasi ibu saat memandikan bayi ibu”.

Istri : “iya sus”.

Perawat 1 : “baik ibu bapak, setelah merapikan peralatan saya dan perawat aini izin pamit
kembali ke ruang perawat. Jika ada keperluan atau ada yang ingin ditanyakan
bapak atau ibu bisa memanggil saya melalui bel disamping tempat tidur ibu”.

Istri & suami : “terimakasis sus”.


DAFTAR PUSTAKA

Nursing UMY. (2021, Maret 24). Youtube. Retrieved from https://www.youtube.com:


https://www.youtube.com/watch?v=kFK_FFj4KAk&feature=youtu.be

Rizqiyani, A. T. (2021, Maret 19). Youtube. Retrieved from https://www.youtube.com:


https://www.youtube.com/watch?v=MvsdhXwupMg

Nadelia, N. (2020). PENERAPAN BOOKLET SEBAGAI MEDIA LAYANAN INFORMASI


TENTANG CARA MEMANDIKAN BAYI YANG BAIK DAN BENAR PADA
MASYARAKAT. Skripsi, 1–5.

Rani, R. (2018). GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN IBU PRIMIPARA DALAM


PEMENUHAN DEFISIT PENGETAHUAN MEMANDIKAN BAYI DAN MERAWAT
TALI PUSAT DI RSUD BULELENG. Karya Tulis Ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai