Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS

MEMANDIKAN BAYI DAN PERAWATAN TALI PUSAT

KELOMPOK 14
1. Aris Pradana Putra 1935063
2. Chandra Adi Purwa P.S 1935068
3. Kartika Amelia Pratiwi 1935081
4. Maylan Setya Ningrum 1935085
5. Natalia Simanjuntak 1935088
6. Natasya Putri Larasati 1935089

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA


STIKES RSPAD GATOT SOEBROTO
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,


kami akhirnya mampu menyelesaikan tugas menyusun makalah ini yang
bertujuan untuk memenuhi syarat mengikuti mata kuliah Keperawatan
Maternitas “Memandikan Bayi dan Perawatan Tali Pusat”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
karena keterbatasan kemampuan yang ada. Dalam penulisan makalah ini
kami mengalami sedikit hambatan yakni kurangnya buku referensi yang
mendukung.
Kami menyadari bahwa dalam menyusunan makalah ini jauh dari
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun agar memberi pengarahan menuju perbaikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Jakarta , 28 Januari 2021

Kelompok

i
DAFTAR ISI

COVER..........................................................................................................0
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................1
I. Latar Belakang.....................................................................................1
BAB II............................................................................................................3
TINJAUAN TEORI......................................................................................3
A. Memandikan Bayi................................................................................3
1. Pengertian Memandikan..................................................................3
2. Definisi Bayi....................................................................................3
B. Perawatan Tali Pusat...........................................................................7
1. Definisi Perawatan Tali Pusat..........................................................7
2. Tali Pusat.........................................................................................7
3. Tujuan Perawatan Tali Pusat...........................................................8
4. Penatalaksanaan Perawatan Tali Pusat yang Benar.........................8
5. Cara Pencegahan Infeksi Pada Tali Pusar......................................10
BAB III........................................................................................................12
PENUTUP...................................................................................................12
I. Kesimpulan............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Memandikan bayi adalah suatu cara membersihkan tubuh
bayi dengan air dengan cara menyiram, merendam diri dalam air
berdasarkan urut-urutan yang sesuai. Memandikan bayi baru lahir
bukanlah hal yang mudah, terutama bagi ibu baru. Dibutuhkan ekstra
hati-hati serta persiapan yang benar agar mandi si kecil tak hanya
berjalan lancar namun juga menyenangkan bagi mereka (Naureh,
2009,p.35). Memandikan bayi memiliki tantangan tersendiri bagi
orang tua terutama bila mereka baru pertama kali mempunyai
seorang bayi. Tidak sedikit dari mereka yang tidak tahu bagaimana
cara memandikan bayi sehingga mereka menyerahkan bayinya
kepada pengasuh atau neneknya (Choirunisa, 2009,p.91).
Memandikan bayi merupakan saat-saat yang menyenangkan
untuk membangun hubungan yang sangat erat antara ibu dan anak.
Jika bayi sedang gelisah, maka mandi dengan air hangat akan
menjadi hal yang baik untuk menenangkan dan membantunya untuk
dapat tidur dengan nyaman (Iskarina, 2008,p.67). Mandi mempunyai
manfaat yang sangat bagus untuk kebersihan dan kesehatan bayi,
mandi akan memberikan rasa nyaman bagi tubuh bayi (Choirunisa,
2009,p.92). Memandikan bayi adalah cara yang tepat bagi ibu untuk
mengajarkan cara membersihkan tubuh mereka sendiri (Iskarina,
2008,p.68). Memandikan bayi dengan cara yang salah dapat
mengakibatkan kondisi yang buruk seperti celaka (jatuh dan
tenggelam), air masuk ke dalam telinga atau hidung dan dapat
mengalami hipotermi (Deswani, 2010,p.88).

1
Ada pandangan yang berbeda-beda mengenai bagaimana cara
memandikan dan membersihkan seorang bayi, namun opini umum
tampaknya berpendapat bahwa lebih sedikit lebih baik, beberapa
pendapat mengatakan bahwa bayi anda selama satu bulan cukup
diseka. Jika anda ingin melakukannya, gunakan hanya air, dan jika
anda mau, gunakan produk-produk dengan Ph netral. Selalu baca
label dan hindari produk-produk yang mengandung sulfur, kulit bayi
baru lahir sangat halus dan tipis sehingga jika anda menggunakan
produk yang kasar atau berparfum, pelindung kulit dapat rusak, kulit
menjadi kering dan rentan terhadap infeksi. Kulit bayi juga dapat
menyerap beban kimia tertentu yang berperan dalam munculnya
beberapa kondidi seperti eksisim. (Parker catharinr. 2008)

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Memandikan Bayi

1. Pengertian Memandikan
Memandikan adalah suatu cara membersihkan tubuh
seseorang dengan cara menyiram, merendam diri dalam air
(Choirunisa, 2009,p.59).
Dalam minggu pertama bayi cukup mandi satu kali sehari di
pagi hari. Jika perlu sore hari cukup dibersihkan dari kulit yang
basah atau keringat. Usahakan tidak langsung memandikan bayi
setelah menyusu, sedang lapar atau mengantuk untuk menghindari
bayi muntah atau kedinginan atau kaget. Tujuan dari memanduikan
bayi untuk membersihkan tubuh bayi ( Huliana, 2003,p.83).

2. Definisi Bayi
Bayi merupakan makhluk yang sangat peka dan halus
(Choirunisa,2009.p.59)
Memandikan bayi yang benar adalah suatu cara
membersihkan tubuh bayi dengan air dengan cara menyiram,
merendam diri dalam air berdasarkan urutan yang sesuai
(Choirunisa, 2009,p.59.)

a. Kapan sebaiknya memandikan bayi


Dapat dilakukan minimal 6 – 24 jam setelah melahirkan.
Verniks, suatu zat yang menyerupai lilin yang menutupi bayi
saat lahir, harus dibiarkan terserap ke dalam kulit karena ini
merupakan pelembab yang luar biasa. Jika rambut bayi perlu
dicuci, gunakan air dan sisir saja untuk mengangkat kotoran.
Anda dapat membersihkan bagian atas dan bawah bayi anda
dalam beberapa hari pertama, dengan menggunakan kapas
(organic jika memungkinkan) dan air, dengan lembut membasuh
mukanya (hati-hati di sekitar area halus sekitar mata) dan area
popok. Ini memungkinkan kulit bayi anda menyesuaikan diri
dengan dunia luar. Kemudian, jika anda memandikan bayi,

3
peganglah dengan lembut di dalam air, dua atau tiga kali
seminggu.(Parker catharinr. 2008)

b. Apa yang sebaiknya digunakan untuk membersihkan bayi.


Gunakan air dan kapas pada bulan pertama, jika mata bayi anda
menjadi lengket, gunakan kapas yang direndam di dalam air
matang yang sudah didinginkan untuk membersihkan bagian
tersebut. dengan lembut sekah matanya dengan gerakan dari
dalam keluar, dengan menggunakan beberapa lembar kapas baru
untuk setiap kali menyeka. Gunakan kapas untuk menyeka
bagian luar telinga dan hidung (Parker catharinr. 2008)

c. Peralatan Memandikan Bayi


Menyiapkan keperluan bayi.
Menurut (Choirunisa, Ana Maria, 2009, p.59) salah satu
kebutuhan bayi antara lain memandikan bayi. Oleh karena itu
memandikan bayipun ada cara yang benar. Untuk itu diperlukan
perlengkapan yang sesuai agar acara memandikan bayi lancar,
dan tidak tertunda yang mungkin saja menyebabkan bayi
kedinginan.
Berikut ini daftar lengkap keperluan untuk memandikan bayi:
 Meja mandi khusus,
 Handuk mandi,
 Popok atau handuk bersih untuk alas mandi,
 Waslap 2,
 Kapas lembab di tempatnya,
 Kapas kering di tempatnya,
 Kapas pembersih bertangkai (Cotten bud),
 Baby oil,
 Sabun,
 Bedak,

4
 Tempat pakaian kotor,
 Perlengkapan pakaian bayi,
 Pakaian untuk ganti,
 Perlak dan alasnya,
 Waskom / ember berisi air hangat,
 Alkohol dan kasa steril untuk merawat tali pusat,
 Celemek.
(Hidayat aziz. 2009)

d. Prosedur Pelaksanaan Memandikan Bayi


 Siapkan keperluan mandi dan pakaian bayi sebelum pakaian bayi
dilepas, seperti sabun, sampo bayi, waslap pembasuh, gumpalan
kapas untuk membersihkan mata, handuk, popok, dan pakaian
bersih dan air hangat,
 Cuci tangan dan pakai celemek ,
 Menutup pintu dan jendela ruangan serta membuka pakaian
bayi ,
 Memeriksa air:Periksalah suhu air dengan siku atau bagian
dalam pergelangan tangan. Air tidak boleh terlalu panas atau
terlalu dingin.jika anda ingin memeriksa air dengan
thermometer, suhu sebaiknya 29C .
 Buka pakaian bayi dan masukkan pakaian ke ke tempat kotor,
 Bersihkan bokong dengan kapas bila bayi BAB,
 Angkat bayi dari tempat tidur. Tangan kanan memegang kaki,
tangan kiri masuk melalui kuduk, kemudian menuju ke ketiak,
 Masukkan ke dalam bak mandi bayi dengan cara memegang
kepala dan bahu kiri bayi dengan tangan memegang lengan kiri
bayi dan tangan kanan mengangkat bokong, kepala berada di
atas air,

5
 Dengan menggunakan kapas depper / sisi handuk, seka mata
menggunakan kapas lembab dengan cara menghapus dari bagian
dalam ke arah luar. Setiap mengusap kapas harus diganti,
 Telinga bersihkan dengan kapas pembersih, setiap usapan kapas
harus diganti,
 Cuci muka bayi dengan washlap tanpa menggunakan sabun.
setelah itu keringkan,
 Dengan handuk (Keringkan muka dengan 1 sudut handuk) Boleh
menggunakan sabun tetapi hati-hati karena sabun dapat
menyebabkan iritasi pada mata dan kulit bayi,
 Mulailah membasuh tubuh bayi dari bagian terbersih hingga
terkotor.,
 Kemudian kepala bayi ditaruh di atas tangan kiri, lalu disabun
kemudian bersihkan dengan waslap sampai bersih.
 Bersihkan dengan washlap bersabun pada area kepala dengan
gerakan memutar, leher, ketiak, badan, sela paha, dan sela
bokong bayi hingga rata,
 Bagian punggung dibersihkan dengan mengganti tangan kiri, dan
bayi dengan bagian muka bersandar pada lengan kanan dengan
waslap basah sampai bersih, lihat daerah-daerah lipatan jangan
ada yang tersisa.
 Bokong, perinium, genetalia dibersihkan paling akhir untuk
mencegah kontaminasi karena daerah ini paling kotor.
 Angkat bayi seperti pada waktu memasukkan bayi ke dalam bak
mandi.
 Letakkan kembali bayi diatas meja dengan alas handuk,
 Kepala, badan dan anggota tubuh lainnya dibersihkan dengan
waslap yang satunya (yang belum kena sabun) dengan
menggunakan tangan kanan,
 Keringkan dengan handuk sampai ke sela- sela badan, Keringkan
kepala bayi diatas meja dengan gerakan memutar. Gosok kepala

6
dengan baby oil bila ada kotorannya, beri minyak telon, baby oil
dan talk,
 Bila tali pusat belum lepas, lakukan perawatan tali pusat,
 Pakaikan pakaian bayi,
 Bersihkan telinga dan hidung dengan kapas pembersih, rambut
disisir,
 Bila kuku panjang, potong kuku,
 Bungkus bayi dengan selimut,
 Bereskan tempat tidur dan alat,
 Cuci tangan
Waktu yang tepat untuk memandikan bayi adalah sebelum bayi tidur,
karena dapat membuatnya rileks hingga memudahkan bayi tidur. Hindari
memandikan bayi sebelum atau setelah makan karena perut bayi yang
tertekan akan membuatnya muntah.(Parker catharinr. 2008).

B. Perawatan Tali Pusat

1. Definisi Perawatan Tali Pusat


Perawatan tali pusat adalah perbuatan merawat atau
memelihara pada tali pusat bayi setelah tali pusat dipotong atau
sebelum puput (Paisal, 2008). Perawatan tali pusat adalah
pengobatan dan pengikatan tali pusat yang menyebabkan pemisahan
fisik terakhir antara ibu bayi, kemudian tali pusat dirawat dalam
keadaan steril, bersih, kering, puput dan terhindar dari infeksi tali
pusat (Hidayat,2005).

2. Tali Pusat
Tali pusat dalam istilah medisnya disebut dengan umbilical
cord. Merupakan saluran kehidupan bagi janin selama ia di dalam
kandungan, sebab selama dalam rahim, tali pusat ini lah yang
menyalurkan oksigen dan makanan dari plasenta ke janin yang

7
berada di dalam nya. Begitu janin dilahirkan, ia tidak lagi
membutuhkan oksigen.dari ibunya, karena bayi mungil ini sudah
dapat bernafas sendiri melalui hidungnya. Karena sudah tak
diperlukan lagi maka saluran ini harus dipotong dan dijepit, atau
diikat (Wibowo, 2008).
Diameter tali pusat antara 1cm - 2,5cm, dengan rentang
panjang antara 30cm- 100cm, rata-rata 55cm, terdiri atas alantoin
yang rudimenter, sisa-sisa omfalo mesenterikus, dilapisi membran
mukus yang tipis, selebihnya terisi oleh zat seperti agar-agar sebagai
jaringan penghubung mukoid yang disebut jeli whartor. Setelah tali
pusat lahir akan segera berhenti berdenyut, pembuluh darah tali
pusat akan menyempit tetapi belum obliterasi, karena itu tali pusat
harus segera dipotong dan diikat kuat-kuat supaya pembuluh darah
tersebut oklusi serta tidak perdarahan (Retniati, 2010;9).

3. Tujuan Perawatan Tali Pusat


Tujuan perawatan tali pusat adalah mencegah terjadinya
penyakit tetanus pada bayi baru lahir, agar tali pusat tetap bersih,
kuman-kuman tidak masuk sehingga tidak terjadi infeksi pada tali
pusat bayi. Penyakit tetanus ini disebabkan oleh clostridium tetani
yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (Racun), yang masuk
melalui luka tali pusat, karena perawatan atau tindakan yang kurang
bersih (Saifuddin, 2001). Menurut Paisal (2008), perawatan tali
pusat bertujuan untuk menjaga agar tali pusat tetap kering dan
bersih, mencegah infeksi pada bayi baru lahir, membiarkan tali pusat
terkena udara agar cepat kering dan lepas.

4. Penatalaksanaan Perawatan Tali Pusat yang Benar


(Panduan APN, 2010)
a. Peralatan Yang Dibutuhkan:
 2 Air DTT, hangat : - 1 untuk membasahi dan menyabuni
- 1 untuk membilas,
8
 Washlap kering dan basah,
 Sabun bayi,
 Kassa steril,
 1 set pakaian bayi
b. Prosedur Perawatan Tali Pusat:
 Cuci tangan.
 Dekatkan alat.
 Siapkan 1 set baju bayi yang tersusun rapi, yaitu: celana,
baju, bedong yang sudah digelar.
 Buka bedong bayi.
 Lepas bungkus tali pusat.
 Bersihkan/ ceboki dengan washlap 2-3x dari bagian muka
sampai kaki/ atas ke bawah.
 Pindahkan bayi ke baju dan bedong yang bersih.
 Bersihkan tali pusat, dengan cara:
o Pegang bagian ujung ,
o Basahi dengan washlap dari ujung melingkar ke
batang ,
o Disabuni pada bagian batang dan pangkal,
o Bersihkan sampai sisa sabunnya hilang,
o Keringkan sisa air dengan kassa steril,
o Tali pusat tidak dibungkus.
o Pakaikan popok, ujung atas popok dibawah tali pusat,
dan talikan di pinggir.
o Keuntungan : Tali pusatnya tidak lembab, jika pipis
tidak langsung mengenai tali pusat, tetapi ke bagian
popok dulu.
o Bereskan alat.
o Cuci tangan.

9
Menurut rekomendasi WHO, cara perawatan tali pusat yaitu
cukup membersihkan bagian pangkal tali pusat, bukan ujungnya,
dibersihkan menggunakan air dan sabun, lalu kering anginkan
hingga benar-benar kering. Untuk membersihkan pangkal tali pusat,
dengan sedikit diangkat (bukan ditarik).
Selama sebelum tali pusat puput, sebaiknya bayi tidak
dimandikan dengan cara dicelupkan ke dalam air, cukup dilap saja
dengan air hangat. Tali pusat harus dibersihkan sedikitnya 2x sehari
selama balutan atau kain yang bersentuhan dengan tali pusat tidak
dalam keadaan kotor atau basah. Tali pusat juga tidak boleh dibalut
atau ditutup rapat dengan apapun, karena akan membuatnya menjadi
lembab. Selain memperlambat puputnya tali pusat, juga dapat
menimbulkan resiko infeksi. Intinya adalah membiarkan tali pusat
terkena udara agar cepat mengering dan terlepas.

5. Cara Pencegahan Infeksi Pada Tali Pusar


Cara penanggulangan atau pencegahan infeksi pada tali pusat
meliputi:
a. Penyuluhan bagi ibu pasca melahirkan tentang merawat tali
pusat,
b. Memberikan latihan tentang perawatan tali pusat pada ibu pasca
persalinan.
c. Instruksikan ibu untuk selalu memantau keadaan bayinya.
d. Lakukanperawatan tali pusat setiap hari dan setiap kali basah
atau kotor. (Arin & Akbar, 2009).

Hasil penelitian Sri Mutia Batu Bara (2009) di desa Kota


Datar Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang
menyebutkan bahwa jumlah infeksi pada tali pusat pada tahun 2008
berjumlah 65% kemudian meningkat menjadi 80% pada tahun 2009,
kondisi ini menunjukkan bahwa angka infeksi tali pusat semakin
meningkat. Rendahnya pengetahuan tentang perawatan tali pusat

10
diduga turut menjadi faktor penyebab tingginya angka kematian
akibat infeksi tali pusat, (Iis Sinsin, 2008).

Infeksi tali pusat pada dasarnya dapat dicegah dengan


melakukan perawatan tali pusat yang baik dan benar, yaitu dengan
prinsip perawatan kering dan bersih. Pemakaian antimikrobial
topikal pada perawatan tali pusat dapat mempengaruhi waktu
pelepasan tali pusat, yaitu merusak flora normal sekitar tali pusat
sehingga memperlambat pelepasan tali pusat (Retniati, 2010;4).
Pemberian antiseptik pada tali pusat tidak diperlukan, karena resiko
terjadinya kontaminasi adalah kecil, yang penting terjaga
kebersihannya. Berbeda dengan bayi yang dirawat di rumah sakit,
penggunaan antiseptik mungkin diperlukan untuk mengurangi
terjadinya infeksi pada tali pusat (Ratri Wijaya, 2006;12).

Perawatan praktis lainnya yang mungkin dapat mengurangi


timbulnya resiko terjadinya infeksi tali pusat adalah dengan cara
rawat gabung dan kontak langsung kulit bayi dan ibunya mulai lahir
agar bayi mendapatkan pertumbuhan flora normal dari ibunya yang
sifatnya patogen. Pemberian air susu ibu yang dini dan sering akan
memberikan antibodi kepada bayi untuk melawan infeksi. Pemberian
antiseptik pada tali pusat tidak diperlukan, karena resiko terjadinya
kontaminasi adalah kecil, yang penting terjaga kebersihannya.
Berbeda dengan bayi yang dirawat di rumah sakit, penggunaan
antiseptik mungkin diperlukan untuk mengurangi terjadinya infeksi
pada tali pusat (Retniati, 2010;12).

11
BAB III

PENUTUP

I. Kesimpulan
Memandikan bayi yang benar adalah suatu cara
membersihkan tubuh bayi dengan air dengan cara menyiram,
merendam diri dalam air berdasarkan uruturutan yang sesubayi
dengan air maupun dengan mencelupkan badan bayi ke dalam air.
Teknik memandikan neonatus adalah dengan teknik spongebath
yaitu membersihkan neonatus dengan membasuh seluruh bagian
tubuh dari mulai kepala sampai degan ujung kaki tanpa dimasukan
kedalam bak mandiai (Choirunisa, 2009).
Waktu yang tepat untuk memandikan bayi adalah sebelum
bayi tidur, karena dapat membuatnya rileks hingga memudahkan
bayi tidur. Hindari memandikan bayi sebelum atau setelah makan
karena perut bayi yang tertekan akan membuatnya muntah.
Perawatan tali pusat adalah tindakan pencegahan aseptic secara dini
yang dilakukan untuk terjadinya infeksi yang ditularkan melalui
pembuluh tali pusat. Tujuan nya mencegah secara dini perdarahan
dan infeksi. Mandi mempunyai manfaat yang sangat bagus untuk
kebersihan dan kesehatan bayi, mandi akan memberikan rasa
nyaman bagi tubuh bayi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Priono yunisa. 2010. Merawat bayi tanpa babby sitter. Jakarta: buku kita

Hidayat aziz. 2009. Asuhan neonatus, bayi dan balita. Jakarta : buku
kedokteran EGC

http://digilib.unimus.ac.id/files//disk1/131/jtptunimus-gdl-nikenmetat-6531-
3-babii.pdf

Farrer hellen. 2001. Perawatan maternitas edisi 2. Jakarta: EGC

Hidayat Alimul. 2007. Buku saku praktikum keperawatan anak. Jakarta:


EGC

Anda mungkin juga menyukai