Anda di halaman 1dari 11

FORMAT PENILAIAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

ASUHAN PERSALINAN NORMAL


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AWAL BROS BATAM

NAMA : ________________________ TANGGAL : __________________


NIM : ________________________
PENGUJI : ________________________

DAFTAR TILIK PROSEDUR PERSALINAN NORMAL

Petunjuk Penilaian :
0 = Tidak dilakukan sama sekali
1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna

Nilai Batas Lulus = 81


Kategori Penilaian :
A : >80
B : 68 – 80
C : 56 – 67
D : 46 – 55
E : 0 – 45

KRITERIA
KEGIATAN PENILAIAN
0 1 2
I. MENGENALI GEJALA DAN TANDA KALA II
1. Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan kala dua
 Ibu merasa ada dorongan kuat dan meneran
 Ibu merasakan ada tekanan yang semakin meningkat pada
rectum dan vagina
 Perineum tampak menonjol
 Vulva dan sfingter ani membuka
II. MENYIAPKAN PERTOLONGAN PERSALINAN
2. Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan esensial
untuk menolong persalinan dan menatalaksana komplikasi ibu dan
bayi baru lahir. Untuk resusitasi tempat datar, rata, bersih, kering
dan hangat, 3 handuk/kain bersih dan kering, alat penghisap lendir,
lampu sorot 60 Watt dengan jarak 60 cm diatas tubuh bayi.
 Menggelar kain diatas perut ibu dan tempat resusitasi
serta ganjal bahu bayi.
STIKES Awal Bros Batam 2019
 Menyiapkan oksitosin 10 unit dan alat suntik steril sekali
pakai didalam partus set.
3. Pakai celemek plastik
4. Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai, cuci
tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian keringkan
tangan dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih dan kering.
5. Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk
periksa dalam
6. Masukkan Oksitosin ke dalam spuit (gunakan tangan yang memakai
sarung tangan DTT dan steril, pastikan tidak terjadi kontaminasi
pada alat suntik).
III. MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN KEADAAN JANIN BAIK
7. Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati-hati
dari depan ke belakang dengan meggunakan kapas atau kassa yang
di basahi dengan air DTT.
 Jika introitus vagina, perineum atau anus terkontaminasi tinja,
bersihkan dengan seksama dari depan kebelakang
 Buang kapas atau kassa pembersih (terkontaminasi) dalam
wadah yang tersedia (bengkok)
 Ganti sarung tangan jika terkontaminasi (dekontaminasi,
lepaskan dan rendam dalam larutan klorin 0,5% langkah #9).
8. Lakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan lengkap
 Bila selaput ketuban dalam pecah dan pembukaan sudah lengkap
maka lakukan amniotomi
9. Dekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan
yang masih memakai sarng tangan ke dalam larutan klorin 0,5%
kemudian lepaskan dan rendam dalam keadaan terbalik dalam
larutan 0,5% selama 10 menit. Cuci kedua tangan setelah sarung
tangan dilepaskan.
10. Periksa DJJ setelah kontraksi/saat relaksasi uterus untuk
memastikan bahwa DJJ dalam batas normal (120-160x/mnt)
 Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak normal
 Mendokumentasikan hasil-hasil pemeriksaan dalam, DJJ dan
semua hasil-hasil penilaian serta asuhan lainnya pada partograf.
IV. MENYIAPKAN IBU DAN KELUARGA UNTUK MEMBANTU PROSES
BIMBINGAN MENERAN
11. Beritahukan bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin
baik dan bantu ibu dalam menemukan posisi yang nyaman dan
sesuai dengan keinginannya.
 Tunggu hingga timbul rasa ingin meneran, lanjutkan
pemantauan kondisi dan kenyamanan ibu dan janin (ikuti
pedoman penatalaksanaan fase aktif) dan dokumentasikan
semua temuan yang ada.
 Jelaskan pada anggota keluarga tentang bagaimana peran
mereka untuk mendkung dan memberi semangat pada ibu
untuk meneran secara benar
12. Mintalah keluarga membantu menyiapkan posisi meneran (bila ada
rasa ingin meneran dan terjadi kontraksi yang kuat, bantu ibu ke
STIKES Awal Bros Batam 2019
posisi setengah duduk atau posisi lain yang diinginkan dan pastikan
ibu merasa nyaman)
13. Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ada dorongan
kuat untuk meneran :
 Bimbing ibu agar dapat meneran secara benar dan efektif
 Dukung dan beri semangat pada saat meneran dan perbaiki
cara meneran dan perbaiki apabila caranya tidak sesuai.
 Bantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai pilihannya
(kecuali posisi berbaring terlentangdalam waktu yang lama).
 Anjurkan ibu untu beristirahat diantara kotraksi.
 Anjurkan keluarga untuk memberi dukungan dan semangat
untuk ibu.
 Berikan cukup asupan cairan peroral (minum).
 Menilai DJJ setiap kontraksi uterus selesai.
 Segera rujuk jika bayi belum atau tidak akan segera lahir
setelah 120 mnt (2 jam) meneran (primigravida) atau 60 mnt
meneran (multigravida).
14. Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi
yang nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran
dalam 60 menit.
V. PERSIAPAN PERTOLONGAN PERSALINAN KELAHIRAN BAYI
15. Letakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut ibu,
jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm.
16. Letakkan kain bersih yang dilipat1/3 bagian di bawah bokong ibu
17. buka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat dan
bahan
18. pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan
VI. PERSIAPAN PERTOLONGAN KELAHIRAN BAYI
Lahirnya Kepala
19. Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka
vulva maka lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi
dengan kain bersih dan kering. Tangan yang lain menahan kepala
bayi untuk menahan posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala.
Anjurkan ibu untuk meneran perlahan atau bernafas cepat dan
dangkal.
20. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan
yang sesuai jika hal itu terjadi, dan segera lanjutkan proses
kelahiran bayi
 Jika tali pusat melilit leher secara longgar, lepaskan lewat bagian
atas kepala bayi.
 Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat di dua
tempat dan potng diantara klem tersebut.
21. Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar spontan
Lahirnya Bahu
22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara
biparental. Anjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan
lembut gerakkan kepala kea rah bawah dan distal hingga bahu
depan muncul di bawah arkus pubis dan kemudian gerakkan arah

STIKES Awal Bros Batam 2019


atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang.
Lahirnya Badan dan Tungkai
23. Setelah kedua bahu lahir,geser tangan bawah untuk kepala dan
bahu. Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang
lengan dan siku sebelah atas.
24. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas lanjut ke
punggung, bokong, tungkai dan kak. Pegang kedua mata kaki
(masukkan telunjuk diantara kaki dan pegang masing-masing mata
kaki dengan ibu jari dan jari-jari lainnya).
VII. PENANGANAN BAYI BARU LAHIR
25. Lakukan penilaian selintas
 Apakah bayi cukup bulan?
 Apakah air ketuban jernih, tidak tercampur mekonium?
 Apakah bayi menangis kuat dan/atau bernafas tanpa kesulitan?
 Apakah bayi bergerak aktif?
Bila salah satu jawaban adalah “TIDAK”, lanjut kelangkah resusitasi
pada asfiksia bayi baru lahir (melihat penuntun berikutnya).
Bila semua jawaban”YA”, lanjut ke point 26
26. Keringkan tubuh bayi
Keringkan bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh lainnya
kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti handuk
basah dengan handuk/kain yang kering. Biarkan bayi diatas perut
ibu.
27. Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam
uterus (hamil tunggal).
28. Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus
berkontraksi baik
29. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10 unit
IM (Intramuskuler) di 1/3 paha bagian distal lateral (lakukan
aspirasi sebelum menyuntikan oksitosin)
30. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-
kira 3 cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat kearah distal
(ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem
pertama.
31. Pemotongan dan pengikatan tali pusat
 Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit
(lindungi perut bayi), dan lakukan pengguntingan tali pusat
diantara 2 klem tersebut.
 Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi
kemudian melingkarkan kembali benang tersebut dan
mengikatnya dengan simpul kunci pada sisi lainnya.
 Lepaskan klem dan masukkan dalam wadah yang telah
disediakan.
32. Letakkan bayi agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi.
Letakkan bayi tengkurap di dada ibu. Luruskan bahu bayi sehingga
bayi menempel di dada/perut ibu. Usahakan kepala bayi berada
diantara payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari putting
payudara ibu

STIKES Awal Bros Batam 2019


33. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala
bayi
VIII. PENATALAKSANAAN AKTIF PERSALINAN KALA TIGA
34. Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
35. Letakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, di tepi atas
simfisis, untuk mendeteksi. Tangan lain menegangkan tali pusat.
36. Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat kearah bawah
sambil tangan yang lain mendorong uterus ke arah belakang – atas
(dorso-kranial) secara hati-hati (untu mencegah inversion uteri).
Jika plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik, hentikan penegangan
tali pusat dan tunggu hingga timbul kontraksi berikutnya dan ulangi
prosedur diatas.
 Jika uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu, suami atau
anggota keluarga untuk melakukan stimulasi putting susu.
Mengeluarkan Plasenta
37. Lakukan penegangan dan dorongan dorso-kranial hingga plasenta
terlepas, minta ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat
dengan arah sejajar lantai dan kemudian kearah atas, mengikuti
poros jalan lahir (tetap lakukan tekanan dorso-kranial)
 Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga
berjarak sekitar 5-10 cm dari vulva dan lahirkan plasenta.
 Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit menegangkan tali
pusat:
1. Beri dosis ulangan oksitosin 10 unit IM.
2. Lakukan kateterisasi (aseptik) jika kandung kemih penuh.
3. Minta keluarga untuk menyiapkan rujukan.
4. Ulangi penegangan tali pusat 15 menit berikutnya.
5. Jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit setelah bayi lahir
atau bila terjadi perdarahan, segera lakukan plasenta
manual.
38. Saat plasenta muncul di introitus vagina, lahirkan plasenta dengan
kedua tangan. Pegang dan putar plasenta hingga selaput ketuban
terpilin kemudian lahirkan dan tempatkan plasenta pada wadah
yang telah disediakan.
 Jika selaput ketuban robek, pakai sarung tangan DTT atau steril
untuk melakukan eksplorasi sisa selaput kemudian gunakan jari-
jari tangan atau klem DTT atau steril untuk mengeluarkan
bagian selaput yang tertinggal.
Rangsangan Taktil (Masase) Uterus
39. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase
uterus, letakkan telapak tangan di fundus dan lakukan masase
dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus
berkontraksi (fundus teraba keras)
 Lakukan tindakan yang diperlukan jika uterus tidak berkontraksi
setelah 15 detik masase
IX. MENILAI PERDARAHAN
40. Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan
pastikan selaput ketuban lengkap dan utuh. Masukkan plasenta ke

STIKES Awal Bros Batam 2019


dalam kantung plastik atau tempat khusus.
41. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum. Lakukan
penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan.
Bila ada robekan yang menimbulkan perdarahan aktif, segera lakukan
penjahitan
X. MELAKUKAN PROSEDUR PASCA PERSALINAN
42. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi
perdarahan pervaginam.
43. Biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu
paling sedikit 1 jam.
 Sebagian bayi akan berhasil melakukan inisiasi menyusu dini
dalam waktu 30-60 menit. Menyusu pertama biasanya
berlangsung sekitar 10-15 menit. Bayi cukup menyusu dari 1
payudara.
 Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun bayi
sudah berhasil menyusu.
44. Setelah satu jam, lakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir, beri
antibioka salep mata pencegahan, dan vitamin K 1 mg di paha
sebelah kiri anterolateral.
45. Setelah satu jam pemberian vitamin K berikan suntikan imunisasi
Hepatitis B di paha kanan anterolateral.
Letakkan bayi di dalam jangkauan ibu agar sewaktu-waktu bisa
disusukan.
Letakkan kembali bayi pada dada ibu bila bayi belu berhasil menyusu di
dalam satu jam pertama dan biarkan sampai bayi berhasil menyusu.
Evaluasi
46. Lanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan
pervaginam.
 2-3 kalidalam 15 menit pertama pasca persalinan.
 Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pasca persalinan.
 Setiap 20-30 menit pada jam ke dua pasca persalinan.
 Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik, melakukan asuhan
yang sesuai dengan penatalaksanaan atonia uteri.
47. Ajarkan ibu/ keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai
kontraksi.
48. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah.

49. Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit
selama 1 jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama
jam ke dua pasca persalianan.
 Memeriksa temperatur tubuh ibu sekali setiap jam selama 2 jam
pertama pasca persalinan.
 Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan yang tidak
normal.
50. Periksa kembali bayi dan pantau setiap 15 menit untuk pastikan
bahwa bayi bernafas dengan baik (40-60x/mnt) serta suhu tubuh
normal (36,5-37,5°C).
STIKES Awal Bros Batam 2019
 Jika bayi sulit bernafas, merintih atau retraksi, diresusitasi dan
segera meruju ke rumah sakit.
 Jika bayi nafas terlalu cepat, segera di rujuk.
 Jika kaki terba dingin, pastikan ruangan hangat. Kembalikan bayi
kulit ke kulit dengan ibu dan bayi dengan satu selimut.
Kebersihan dan Keamanan
51. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5%
untuk dekontaminasi (10 menit). Cuci dan bilas peralatan setelah
didekontaminasi.
52. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang
sesuai.
53. Bersihkan ibu dengan menggunakan air DTT. Bersihkan sisa cairan
ketuban lendir dan darah. Bantu ibu memakai pakaian yang basah
dan kering.
54. Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberikan ASI. Anjurkan
keluarga untuk memberi ibu minuman dan makanan yang
diinginkannya.
55. Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5%.
56. Celupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5%, balikan
bagian dalam keluar dan redam dalam larutan klorin 0,5% selama
10 menit.
57. Cuci ke dua tangan dengan sabun dan air mengalir.
Dokumentasi
58. Lengkapi partograf (halaman depan dan belakang), periksa tanda
vital dan asuhan kala IV.

Nilai akhir : Jumlah nilai yang diperoleh x 100


116

Kriteria kelulusan nilai minimal : A (81)

Penguji

( )

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AWAL BROS BATAM

Perlengkapan, Bahan-bahan dan Obat-obatan Esensial


untuk Asuhan Persalinan, Kelahiran Masa Nifas Segera dan Bayi Baru Lahir
STIKES Awal Bros Batam 2019
Benda-benda berikut ini harus tersedia pada setiap
kelahiran benda-benda tersebut dalam keadaan berfungsi Beri tanda ( √ )
No.
baik, bersih, desinfeksi tingkat tinggi atau steril atau jika tersedia
sebagaimana mestinya
1 Partus set (di dalam wadah stenlis yang berpenutup)
2 2 klem Kelly atau 2 klem kocher
3 Gunting tali pusat
4 Benang tali pusat
5 Benang tali pusat atau klem plastik
6 Kateter Nelaton
7 Gunting Episiotomi
8 Alat pemecah selaput ketuban atau klem ½ kocher
9 2 pasang sarung tangan DTT atau steril
10 Kasa atau kain kecil (untuk membersihkan jalan napas bayi)
11 Gulungan kapas basah (menggunakan air DTT)
12 Tabung suntik 2 ½ atau 3 ml dengan jarum IM sekali pakai
13 Kateter penghisap De Lee (penghisap lendir) atau bola karet
penghisap yang baru dan bersih
14 4 kain bersih (bisa disiapkan oleh keluarga)
15 3 handuk atau kain untuk mengeringkan dan menyelimuti bayi
(bisa disediakan oleh keluarga)
Bahan-bahan
16 Partograf (halaman depan dan belakang)
Catatan kemajuan persalinan atau KMS ibu hamil
Kertas kosong atau formulir rujukan yang digunakan di daerah
tersebut
17 Pena
18 Termometer
19 Pita pengukur
20 Pinnards, fetoskop atau doppler
21 Jam yang mempunyai jarum detik
22 Stetoskop
23 Tensimeter
23 Sarung tangan pemeriksaan bersih (5 pasang)

Benda-benda berikut ini harus tersedia pada setiap


kelahiran :
Beri tanda ( √ )
No. Benda-benda tersebut dalam keadaan berfungsi baik,
jika tersedia
bersih, desinfeksi tingkat tinggi atau steril atau
sebagaimana mestinya
24 Sarung tangan DTT atau steril (5 pasang)
25 Sarung tangan rumah tangga (1 pasang)
26 Larutan klorin (Bayclin 5,25% atau setara) atau klorin serbuk
(kalsium hipoklorida 35% atau setara)
27 Perlengkapan pelindung pribadi : masker, kacamata, dan alas
kaki yang tertutup
28 Sabun cuci tangan
29 Deterjen
STIKES Awal Bros Batam 2019
30 Sikat kuku dan gunting kuku
31 Celemek plastik atau gaun penutup
32 Lembar plastik untuk alas tempat tidur ibu saat persalinan
33 Kantong plastik (untuk sampah)
34 Sumber air bersih yang mengalir
35 Wadah untuk larutan klorin 0,5% (bisa disediakan oleh
keluarga)
36 Wadah untuk air DTT (bisa disediakan keluarga)
Perlengkapan resusitasi bayi baru lahir
37 Balon resusitasi dan sungkup nomor 0 & 1
38 Lampu sorot
39 Tempat resusitasi
Obat-obatan dan perlengkapan untuk asuhan rutin dan penatalaksanaan/penanganan
penyulit
40 8 ampul Oksitosin 1 ml 10 U (atau 4 ampul Oksitosin 2 ml
U/ml) (simpan di dalam lemari pendingin dengan suhu 2 –8OC
41 20 ml Lidokain 1% tanpa epinefrin atau 10 ml Lidokain 2%
tanpa epinefrin dan air steril atau cairan garam fisiologis (NS)
untuk pengenceran
42 3 botol Ringer Laktat atau cairan garam fisiologis (NS) 500
ml
43 Selang infus
44 2 kanula IV no 16 – 18 G
45 2 ampul metil ergometrin maleat (disimpan di dalam suhu 2 -
8 OC
46 2 vial larutan magnesium sulfat 40% (25 g)
47 6 tabung suntik 2 ½ - 3 ml steril, sekali pakai dengan jarum
IM
48 2 tabung suntik 5 ml steril, sekali pakai dengan jarum IM
50 1 tabung suntik 10 ml steril, sekali pakai dengan jarum IM
ukuran 22, panjang 4 cm atau lebih
10 kapsul/kaplet Amoksisilin/Ampisilin 500 mg atau
Amoksisilin/Ampisilin IV 2 g
51 Vitamin K1 Ampul
Benda-benda berikut ini harus tersedia pada setiap
kelahiran : benda-benda tersebut dalam keadaan Beri tanda ( √ )
No.
berfungsi baik, bersih, desinfeksi tingkat tinggi atau steril jika tersedia
atau sebagaimana mestinya
52 Salep mata Tetrasiklin 1%
53 Set jahit
1 tabung suntik 10 ml steril, sekali pakai dengan jarum IM
54
ukuran 22, panjang 4 cm atau lebih
55 Pinset
56 Pegangan jarum
57 2 – 3 jarum jahit tajam (ukuran 9 & 11)
Benang Chromic (satu kali pemakaian) ukuran 2.0 dan/atau
58
3.0
59 1 pasang sarung tangan DTT atau steril
60 1 kain bersih (bisa disediakan oleh keluarga)

STIKES Awal Bros Batam 2019


Benda-benda yang bisa disediakan oleh ibu/keluarga
Pastikan bahwa benda-benda berikut tersedia pada setiap persalinan
No. BAHAN-BAHAN Beri tanda ( √ )
jika tersedia
61 Makanan dan minuman untuk ibu
62 Beberapa kain bersih (3 – 5)
63 Beberapa sarung bersih (3 – 5)
64 Beberapa celana dalam bersih
65 Pembalut wanita
66 Handuk
67 Sabun
68 Kain penyeka
69 Wadah untuk air
70 Beberapa handuk atau selimut bersih untuk bayi (3 – 5)
71 Penutup kepala untuk bayi
72 Kantung plastik atau bejana tembikar untuk plasenta
73 Tempat sampah dengan penutup
74 Kain penyeka dan ember
75 Ember atau wadah tambahan

Nilai akhir : Jumlah nilai yang diperoleh x 100


75

No. ALAT-ALAT PERSALINAN NORMAL


1 Bak instrumen besar steril
2 Sarung tangan steril secukupnya
3 Gunting tali pusat
4 Gunting episiotomi
5 Klem arteri 2 buah
6 Duk steril 1 buah
7 De-lee
8 Klem 1/2 kocher
9 Nelaton catether
10 Catheter logam
11 Spuit 3 cc
12 Kom kecil
13 Kassa steril
14 Pita tali pusat
15 Bak instrumen kecil steril
16 Gunting lurus
17 Naald voerder
18 Pinset anatomis
19 Pinset chirugis
20 Kom kecil
21 Spuit 5 cc/10 cc 1 buah
22 Jarum
23 Benang chromic cut gut
STIKES Awal Bros Batam 2019
Persiapan alat pelindung diri
24 Sepatu bot
25 Celemek
26 Handuk kecil pribadi
27 Kaca mata
28 Masker
29 Topi
Peralatan makan dan minum (diletakan di dekat ibu)
30 Gelas + tutup
31 Piring + tutup
Persiapan alat on steril
32 Korentang
33 Linec
34 Termometer
35 Spigmomanometer
36 Stetoskop
37 Gelas kecil 3 buah berisi larutan khlorin, sabun, dan air bersih
38 Set infuse
39 Aboquet
40 Turniquet
41 Cairan infuse
42 Kom kecil berisi obat-obatan (oksitosin, methergin, lidocain)
43 Kom kapas alcohol
Alat penunjang
44 Selimut
45 Underpad
46 Handuk bayi 2 buah
47 Handuk ibu
48 Softex
49 Underware
50 Gurita
51 Kain+baju ibu
52 Bedongan bayi
Alat sanitasi
53 Tempat sampah 3 berwarna merah, kuning, dan hitam
54 Bengkok 2 buah
55 Waskom kecil berisi khlorin
56 Waskom kecil berisi air bersih + waslap (diletakan didekat ibu)
Waskom besar berisi larutan khlorin 0,5% (untuk merendam alat-
57 alat)
58 Waskom besar 2 buah berisi larutan khlorin 0,5% dan air DTT
59 Kendil plasenta
60 Pispot

STIKES Awal Bros Batam 2019

Anda mungkin juga menyukai