Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

”DASAR DASAR HIPNOSIS DAN HIPNOTERAPI”

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas


Mata Kuliah : Hipnoterapi
Dosen Pembimbing : Suriani Br Ginting, M.Kep

Disusun Oleh : Kelompok 7


Mahasiswa/i D IV Keperawatan, Tingkat IV

 Leo Naldi Nainggolan P07520217028


 Klaudia Br Sembiring P07520217026
 Larasati P07520217027

JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN
T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan
hidayahnya yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Dasar dasar Hipnosis dan Hipnoterapi” makalah ini di susun untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Hipnoterapi
Dalam penyusunan makalah ini tentunya tidak lepas dari adanya bantuan oleh pihak
tertentu, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Suriani Br Ginting, M.Kep ,selaku dosen Mata Kuliah Hipnoterapi Prodi D IV
Keperawatan tingkat IV, Poltekkes Kemenkes Medan.
2. Seluruh rekan-rekan Mahasiswa/i D IV Keperawatan tingkat IV yang telah ikut serta
membantu secara moril maupun materil untuk menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahanya
serta jauh dari kesempurnaan. Dan Penulis berharap agar makalah ini dapat di terima dan
berguna bagi semua pihak. Untuk itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini, terima kasih.

Medan, 11 Agustus 2020


Hormat Kami,

Kelompok
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA

A. DASAR-DASAR HIPNOSIS DAN HIPNOTERAPI


Pikiran bawah sadar manusia menyimpan misteri yang luar biasa. Banyak hal
yang menyangkut manusia bersumber dari berbagai data dan nilai yang tersimpan di
pikiran bawah sadar. Pikiran bawah sadar tidak saja terkait dengan perilaku dan mental,
tetapi lebih jauh lagi pikiran bawah sadar dapat merubah metabolisme, mempercepat
penyembuhan, atau bahkan memperburuk suatu kondisi penyakit.
Hypnotherapy adalah suatu metode dimana pasien dibimbing untuk
melakukan relaksasi, dimana setelah kondisi relaksasi dalam ini tercapai maka secara
alamiah gerbang pikiran bawah sadar sesesorang akan terbuka lebar, sehingga yang
bersangkutan cenderung lebih mudah untuk menerima sugesti penyembuhan yang
diberikan.
Secara konvensional, Hypnotherapy dapat diterapkan kepada mereka yang
memenuhi persyaratan dasar, yaitu:
1. Bersedia dengan sukarela
2. Memiliki kemampuan untuk fokus
3. Memahami komunikasi verbal.
Untuk memahami Hypnosis atau Hypnotherapy secara mudah dan benar, sebelumnya
kita harus memahami bahwa aktivitas pikiran manusia secara sederhana dikelompokkan
dalam 4 wilayah yang dikenal dengan istilah Brainwave, yaitu : Beta, Alpha, Theta, dan
Delta
 Beta adalah kondisi pikiran pada saat sesorang sangat aktif dan waspada.
Kondisi ini adalah kondisi umum ketika seseorang tengah beraktivitas normal.
Frekwensi pikiran pada kondisi ini sekitar 14 – 24 Cps (diukur dengan
perangkat EEG)
 Alpha adalah kondisi ketika seseorang tengah fokus pada suatu hal (belajar,
mengerjakan suatu kegiatan teknis, menonton televisi), atau pada saat seseorang
dalam kondisi relaksasi. Frekwensi pikiran pada kondisi ini sekitar 7 – 14 Cps.
 Theta adalah kondisi relaksasi yang sangat ekstrim, sehingga seakan-akan yang
bersangkutan merasa “tertidur”, kondisi ini seperti halnya pada saat seseorang
melakukan meditasi yang sangat dalam. Theta juga gelombang pikiran ketika
seseorang tertidur dengan bermimpi, atau kondisi REM (Rapid Eye Movement).
Frekwensi pikiran pada kondisi ini sekitar 3.5 – 7 Cps
 Delta adalah kondisi tidur normal (tanpa mimpi). Frekwensi pikiran pada
kondisi ini sekitar 0.5 – 3.5 Cps

Kondisi Hypnosis sangat mirip dengan kondisi gelombang pikiran Alpha dan
Theta. Yang sangat menarik, bahwa kondisi Beta, Alpha, dan Theta, merupakan kondisi
umum yang berlangsung secara bergantian dalam diri kita. Suatu saat kita di kondisi
Beta, kemudian sekian detik kita berpindah ke Alpha, sekian detik berpindah ke Theta,
dan kembali lagi ke Beta, dan seterusnya.
Pada saat setiap orang menuju proses tidur alami, maka yang terjadi adalah
gelombang pikiran ini secara perlahan-lahan akan menurun mulai dari Beta, Alpha,
Theta, kemudian Delta dimana kita benar-benar mulai tertidur. Perpindahan wilayah ini
tidak berlangsung dengan cepat, sehingga sebetulnya walaupun seakan-akan seseorang
sudah tampak tertidur, mungkin saja ia masih berada di wilayah Theta.
Pada wilayah Theta seseorang akan merasa tertidur, suara-suara luar tidak dapat
didengarkan dengan baik, tetapi justru suara-suara ini didengar dengan sangat baik oleh
pikiran bawah sadarnya, dan cenderung menjadi nilai yang permanen, karena tidak
disadari oleh “pikiran sadar” yang bersangkutan.

B. TAHAPAN HIPNOTERAPI
Pada saat proses hipnoterapi berlangsung, klien hanya diam, duduk atau berbaring,
yang bertindak hanya terapisnya yang bertindak sebagai fasilitator. Akan tetapi pada
proses selanjutnya,klienlah yang menghipnotis dirinya sendiri (Otohipnotis), berikut
tahapan hipnoterapi:
1. Pre-Induction (Interview)
Pada tahap awal ini hipnoterapis dan klien untuk pertama kalinya bertemu. Setelah
klien mengisi formulir mengenai data dirinya, hipnoterapis membuka percakapan
untuk membangun kepercayaan klien, menghilangkan rasa takut terhadap hipnotis /
hipnoterapi dan menjelaskan mengenai hipnoterapi dan menjawab semua pertanyaan
klien. Sebelumnya hipnoterapis harus dapat mengenali aspek - aspek psikologis dari
klien, antara lain hal yang diminati dan tidak diminati, apa yang diketahui klien
terhadap hipnotis, dan seterusnya. Pre - Induction merupakan tahapan yang sangat
penting. Seringkali kegagalan proses hipnoterapi diawali dari proses Pre - Induction
yang tidak tepat.
2. Suggestibility Test
Maksud dari uji sugestibilitas adalah untuk menentukan apakah klien masuk ke dalam
orang yang mudah menerima sugesti atau tidak. Selain itu, uji sugestibilitas juga
berfungsi sebagai pemanasan dan juga untuk menghilangkan rasa takut terhadap proses
hipnoterapi. Uji sugestibilitas juga membantu hipnoterapis untuk menentukan teknik
induksi yang terbaik bagi sang klien.
3. Induction
Induksi adalah cara yang digunakan oleh seorang hipnoterapis untuk membawa pikiran klien
berpindah dari pikiran sadar (conscious) ke pikiran bawah sadar (sub conscious), dengan
menembus apa yang dikenal dengan Critical Area. Saat tubuh rileks, pikiran juga menjadi rileks.
maka frekuensi gelombang otak dari klien akan turun dari Beta, Alfa, kemudian Theta. Semakin
turun gelombang otak, klien akan semakin rileks, sehingga berada dalam kondisi trance. Inilah
yang dinamakan dengan kondisi ter -hipnotis. Hipnoterapis akan mengetahui kedalaman trance
klien dengan melakukan Depth Level Test (tingkat kedalaman trance klien).
4. Deepening (Pendalaman Trance)
Jika dianggap perlu, hipnoterapis akan membawa klien ke trance yang lebih dalam. Proses ini
dinamakan deepening.
5. Suggestions / Sugesti
Pada saat klien masih berada dalam trance, hipnoterapis juga akan memberi Post Hypnotic
Suggestion, sugesti yang diberikan kepada klien pada saat proses hipnotis masih berlangsung dan
diharapkan terekam terus oleh pikiran bawah sadar klien meskipun klien telah keluar dari proses
hipnotis. Post Hypnotic Suggestion adalah salah satu unsur terpenting dalam proses hipnoterapi.
6. Termination
Akhirnya dengan teknik yang tepat, hipnoterapis secara perlahan – lahan akan membangunkan
klien dari “tidur” hipnotisnya dan membawanya ke keadaan yang sepenuhnya sadar.

C. METODE KERJA ALAM BAWAH SADAR


Secara singkat hipno learning identik sekali dengan hipnotis. Dan hipnotis itu lebih
identik dengan alam bawah sadar. 88% aktivitas kita cenderung dipengaruhi oleh Alam
bawah sadar. Sedangkan untuk 12% lainnya diperngaruhi alam sadar kita. Pada dasarnya
akar-akar suatu permasalan yang kita miliki semuanya tertanam di dalam alam bawah
sadar. Semisal kita menganggap bahwa suatu pelajaran tertentu itu susah karena dosennya
galak. Hal tersebut bisa jadi tertanam dalam alam bawah sadar. Sehingga ketika kita
bertemu dengan dosen tersebut, secara automatis kita akan merasa benci, bosan, ngantuk
dan lain sebagainya. Dan lama kelamaan hal tersebut akan menjadi paradigma permanen
dari seseorang. Pada umumnya persepsi seseorang melekat dan mengakar pada alam
bawah sadar. Sehingga akan susah bagi kita untuk mencabut akar masalah tersebut
melalui alam sadar. Pada dasarnya persepsi seseorang dan paradigm seseorang itu akan
mudah diubah melalui alam bawah sadar.
Aktifitas dan respon fisik akan sangat berpengaruh pada kinerja otak. Perlu suatu
respon fisik juga untuk memanipulasi kinerja alam bawah sadar kita. Misalkan ketika kita
bersemangat, kita berteriak “AllahuAkbar” sambil mengepalkan tangan dan
mengangkatnya ke atas. Maka hal tersebut akan mampu memicu kinerja sel-sel otak yang
ada dalam otak kita.
1. Hipnolearning
 Pengertian HipnoLearning.
Hypno Learning merupakan salah satu metode Hypnotherapy dengan cara meng-
uninstal atau menyingkirkan pengaruh buruk dalam pikiran setiap siswa sehingga
siswa tersebut bisa meningkatkan konsentrasi serta lebih fokus dalam belajar.
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk menggunakan alam bawah sadar kita.
1. Keaktifan
Untuk menggunakan alam bawah sadar kita maka kita harus mampu untuk
bertindak aktif. Misalnya ketika mengikuti suatu materi mata kuliah, kita harus
aktif dalam materi tersebut. Bisa jadi keaktifan kita dalam penyampaian materi
tersebut adalah dengan bertanya, menjawab pertanyaan, atau menengahi
pernyataan. Itulah cara untuk membentuk mood yang baik dalam proses belajar
mengajar. Maka saat ini sedang popular di terapkan proses pembelajaran active
learning.
2. Gunakan kemampuan imajinatif.
Seseorang akan merasa kesulitan ketika dia di hadapkan dengan masalah
mengingat. Misalkan saja ketika kita disuruh mengingat bahasa arabnya sepakbola
, Quratulqadam. Kadang kadang kita akan susah mengingatnya. Maka kita harus
mampu berfikir imajinatif ketika dihadapkan persoalan semacam ini. Misal untuk
menghafal Quratulqadam maka kita buat dengan singkatan seperti ini : “ada kura-
kura bermain bola dan di sampingnya ada tukul yang sedang bermain godam”.
Ketika-kata kata tersebut kita gabung-gabungkan secara imajinatif maka otak
kanan akan lebih bisa menerima, sehingga akan lebih mudah untuk kita mengingat
hal tersebut. Semakin liar imajinasi kita, maka semakin mudah di ingat pula oleh
otak kita.
3. Fokus
Fokus adalah hal yang sangat penting untuk membantu proses hipno learning.
Dengan fokus kita mampu untuk menerima suatu kondisi dengan lebih mudah dan
seribu kali lebih paham dari pada kondisi normal kita.
Fokus itu mendakan suatu kemauan yang kuat untuk mencapai suatu tujuan. Oleh
karena itu hipno learning akan berjalan dengan baik ketika anda dalam kondisi
fokus. Sesuatu akan terselesaikan dengan baik ketika ada tujuan dan usaha
maksimal dari pribadi kita.
4. Metode repetisi (pengulangan)
Ini adalah metode yang digunakan pada otak kiri kita. Orang akan lebih hafal
dengan sesuatu yang sering dia dengar. Misalnya seperti ini: Saya akan
membacakan beberapa jenis benda dan perhatikan dengan baik-baik :Meja, dapur,
lemari, lantai, lantai ,dapur, sapu, lantai, kapur, penghapus, lantai , pel, sapu,
lantai, mobil, sound system, lantai, rak, sepatu, microphone, lantai, pagar,
earphone, lantai, penggaris, buku, bullpen, lantai, pensil, lantai.
Manakah yang lebih mudah anda ingat dari benda-benda tersebut? Tentu saja
lantai. Lantai lebih sering diulang dari pada benda-benda lainnya. Maka ketika
kita menerima suatu ilmu penting untuk kita kaji ulang agar ilmu itu tidak mudah
hilang.
5. Jadikan saat menuntut ilmu itu adalah saat yang menyenangkan
Ini adalah suatu tips tak kalah penting untuk diperhatikan. Jadikan suasana belajar
itu menyenangkan. Hal tersebut akan membuat anda ketagihan. Kata kunci yang
perlu diperhatikan adalah Inspiratif, Penuh makna, dan excited. Itulah kata kunci
yang diperlukan untuk membuat mood belajar dan situasi belajar menjadi
menyenangkan. Namun yang kadang menjadi masalah adalah kita tidak tahu alur
kinerja alam bawah sadar kita. Secara analogis manusia memerlukan pengetahuan
untuk dapat mengakses sesuatu. Hal dibawah ini akan menjelaskan kinerja untuk
mengakses alam bawah sadar.
2.  Hipnoteaching
 Pengertian Hipnoteaching
Hipnoteaching adalah menggunakan hipnotis untuk tujuan mengajar, dengan
menggunakan hipnotis siswa akan lebih mudah menerima pelajaran yang diberikan
oleh guru. Caranya, sebelum belajar siswa terlebih dahulu dihipnotis oleh guru, dalam
kondisi terhipnotis siswa akan disugestikan supaya mau mengikuti pelajaran dengan
serius & konsentrasi. Pada saat dibangunkan dari tidur hipnotis siswa akan benar-
benar serius & konsentrasi dalam mengikuti pelajaran, sebagaimana yang
disugestikan. Praktisi yang saya temui tersebut juga menjelaskan, siswa yang nakal &
tidak bisa dinasehati, dengan sekali hipnotis akan bisa berubah menjadi penurut,
karena menasehatinya dalam kondisi siswa berada pada alam bawah sadar.
 Tujuan dari Hipnoteaching.
Membantu guru atau pemateri dengan lebih mudah dalam untuk memberikan
pelajaran atu meteri dan siswa juga lebih mudah mengingat materi yang diajarkan
karena siswa berada didalam kondisi alam bawah sadarnya ketika mendngarkan
penjelasan dari guru.
3. Hipnoparenting
 Pengertian Hipnoparenting
adalah aplikasi teknik-teknik hipnosis & pengetahuan mengenai cara kerja pikiran
manusia ke dalam cara & teknik pengasuhan dan pendidikan anak.
 Tujuan Hipnoparenting?
Mempelajari bagaimana pentingnya memberikan sugesti-sugesti posit seorang ibu
kepada anaknya atau seorang guru kepada murid-muridnya agar sang anak atau murid
siap dalam menghadapi masalah-masalah dalam kehidupanya.
DAFTAR PUSTAKA

Chamber, Bradford. 2005. How to hypnotize. Stravon Publisher : New York

Murphy, Joseph. 1997. The power of Your Subconscious Mind (terjemahan)


spektrum : Jakarta

McDonald F., 2006, Hypnotherapy Applications in Pain Management.


www.fmcdonald.com
McDonald F. 2006 Hypnotherapy in Substanc Use Treatment. www.fmcdonald.com
Purwanto, S. 2007 Hipnoterapi (Suplemen Kuliah. Tidak diterbitkan
Labels: psikoterapy

Adiyanto. 2007, Hipnosis penurunan rasa nyeri Pengamatan Efek Hypnosis Pada Otak
Melalui Brain Imaging. www.ibh.com
SOAL PILIHAN BERGANDA TENTANG DASAR DASAR HIPNOSIS DAN
HIPNOTERAPY

1. Secara konvensional, Hipnoterapi dapat diterapkan kepada mereka yang memenuhi


persyaratan dasar, yaitu?
a. Bersedia dengan sukarela
b. Memiliki kemampuan untuk fokus
c. Memahami komunikasi verbal
d. Memahami segala hipnoterapi
e. a,b,c benar

2. Aktivitas pikiran manusia secara sederhana dikelompokkan dalam 4 wilayah yang


dikenal dengan istilah Brainwave, yaitu?
a. Beta
b. Alpha
c. Theta
d. Delta
e. Semua jawaban benar

3. Tn. K berumur 40 tahun sedang beraktifitas dengan normal tetapi Tn. K mengalami
kondisi pikiran yang sangat aktif dan waspada. Frekwensi pikiran Tn. K sekitar 14 –
24 Cps Disebut apakah aktivitas pikiran Tn. K tersebut?
a. Beta
b. Delta
c. Theta
d. Alpha
e. Hipnoterapi

4. Pada tahap ini hipnoterapis dan klien untuk pertama kalinya bertemu. Setelah klien
mengisi formulir mengenai data dirinya, hipnoterapis membuka percakapan untuk
membangun kepercayaan klien, menghilangkan rasa takut terhadap hipnotis /
hipnoterapi dan menjelaskan mengenai hipnoterapi dan menjawab semua pertanyaan
klien. Tahapan yang di jelaskan di atas termasuk tahapan?
a. Sugesti
b. Pre-Induction (Interview)
c. Termination
d. Deepening
e. Hypnoterapi
5. Induksi adalah cara yang digunakan oleh seorang hipnoterapis untuk membawa pikiran
klien berpindah dari pikiran sadar (conscious) ke pikiran bawah sadar (sub conscious),
dengan menembus apa yang dikenal dengan Critical. Induksi termasuk ke dalam?
a. Dasar dasar hipnoterapi
b. Tahapan hipnoterapi
c. Metode kerja alam bawah sadar
d. Metode hipnoterapi
e. Teknik hipnoterapi

Anda mungkin juga menyukai