Anda di halaman 1dari 12

INISIASI MENYUSU DINI

By:

dr.Siti Fatimah Endopranoto, Sp.A


Pengertian IMD

Inisiasi menyusu dini (IMD)


merupakan program yang sedang
gencar dianjurkan pemerintah.
Program ini dilakukan dengan cara
meletakkan bayi yang baru lahir di
dada ibu dan membiarkan bayi
merayap untuk menemukan puting
susu ibu untuk menyusu.
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) atau permulaan
menyusu dini adalah memulainya bayi
menusu sendiri segera setelah lahir, sejatinya
bayi manusia juga bayi mamalia lainnya
memiliki kemapuan untuk menyusu sendiri
kepada ibunya, dengan ketentuan adanya
kontak kulit bayi dan kulit ibunya, kondisi ini
dapat berlangsung selama 60 menit segera
setelah bayi tersebut lahir (Roesli,2008)
Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
mencatat, angka inisiasi menyusu dini (IMD) di
Indonesia meningkat dari 58,2% pada 2018,
sementara di tahun 2013 capaian IMD hanya
34,5%.Kendati meningkat, angka itu disebut
masih jauh dari target sebesar 90 persen,dari
psoporsi ini didpatlan data yang melakukan
IMD lebih dari 1 jam ada 15,9% (Infodatin
Kemenkes RI)
Faktor Yang Mempengaruhi
Keberhasilan Dan
Kegagalan IMD
 Kebijakan Instansi pelayanan
kesehatan tentang IMD dan
ASI Eksklusif.
 Pengetahuan, Motivasi dan
Sikap tenaga penolong
persalinan.
 Pengetahuan, Motivasi dan
Sikap ibu.
 Dukungan anggota keluarga.
 Ketersediaan Fasilitas IMD.
 Dukungan Petugas Mengenai
IMD.
 Kurangnya kepedulian dan
pengetahuan terhadap IMD
 Kurangnya konseling oleh
tenaga kesehatan
 Kepercayaan masyarakat yang
menyatakan bahwa kolostrum
yang keluar pada hari pertama
tidak baik untuk bayi.
 Masih kuatnya kepercayaan
keluarga bahwa ibu memerlukan
istirahat yang cukup setelah
melahirkan dan menyusui sulit
dilakukan.
 Mempercepat pemulihan
kesehatan ibu
 Dapat meningkatkan keberhasilan
ASI eksklusif
 Dada ibu menghangatkan bayi
dengan tepat
 Ibu dan bayi merasa lebih tenang.
 Bonding (Ikatan kasih sayang)
antara Ibu-bayi akan lebih baik
 Merangsang pengeluaran hormon
oksitosin pada ibu.
 Bayi mendapatkan ASI
kolostrum- ASI yang pertama
kali keluar.
 Kehangatan dada ibu dapat
menghangatkan bayi
 Bayi akan merasakan
getaran cinta yaitu
merasakan ketenangan,
merasa dilindungi dan kuat
secara psikis.
 Bayi akan lebih tenang dan
mengurangi stress
 Secara fisiologis skin to
skin contact merangsang
ibu dan bayi untuk kenal
satu sama lain.
 Merangsang produksi
oksitosin dan prolaktin.
 Meningkatkan keberhasilan
produksi ASI.
 Meningkatkan jalinan kasih
sayang Ibu-bayi.
 Meningkatkan keberhasilan
menyusui secara eksklusif.
 Menyebabkan rahim
kontraksi yang membantu
pengeluaran plasenta dan
mengurangi perdarahan.
 Merangsang pengaliran ASI
dari payudara ibu.

Anda mungkin juga menyukai