Anda di halaman 1dari 72

PENANGANAN

ASFIKSIA NEONATORUM

dr Komang Ayu R P, MSc, SpA – SMF ANAK RSWJ


Definisi
• Istilah “asfiksia”  Yunani: “stopping of the
pulse”.
• Asfiksia neonatorum: kegagalan bernafas
secara spontan pada bayi baru lahir atau
beberapa saat setelah lahir  kegagalan
pertukaran gas pernapasan (O2 dan CO2) 
ditandai dengan keadaan hipoksemia,
hiperkapnia, dan asidosis metabolik
Kriteria diagnosis
a. Diagnosis klinis
• Bayi tidak bernafas atau kesulitan bernafas
• Denyut jantung < 100 kali per menit
• Kulit tampak sianosis atau pucat
• Tonus otot menurun
b. Tes diagnostik
• PaO2 < 50 mmH2O
• PaCO2 > 55 mmH2O
• pH darah < 7,30
Kriteria diagnosis
American Academy of Pediatrics dan American
College of Obstetrics and Gynecology (1996):
(a) profound metabolic acidosis (pH < 7.0) in
umbilical artery blood;
(b) Apgar score ≤ 3 for longer than 5 minutes;
(c) neonatal encephalopathy;
(d) multi-organ system disfunction

Jpnim 2014;3(2):e030269
Hypoxic-ischemic encephalopathy
(HIE)
• Jejas pada otak yang disebabkan oleh aliran
darah dan oksigen yang tidak adekuat.
Expert Rev Obstet Gynecol. 2010 ; 5(2): 227–239

• Merupakan ensefalopati akut yang disebabkan


oleh hipoksia dan iskemia otak pada masa
intrapartum atau antepartum akhir.

Jpnim 2014;3(2):e030269
Organ system dysfunction in perinatal asphyxia
CNS Hypoxic ischemic encephalopathy, intracranial hemorrhage
seizures, long-term neurological sequelae
Cardiac Myocardial dysfunction, valvular dysfunction, rhythm abnormalities,
congestive cardiac failure
Renal Hematuria, acute tubular necrosis, renal vein thrombosis

Metabolic Acidosis, hypoglycemia, hypocalcemia, hyponatremia

Pulmonary Delayed adaptation, respiratory failure, meconium aspiration


Surfactant depletion, primary pulmonary hypertension
GI tract Necrotizing enterocolitis, hepatic dysfunction

Hematological Thrombocytopenia, coagulation abnormalities

In term infants with asphyxia, renal, CNS, cardiac and lung


dysfunction occur in 50%, 28%, 25% and 25% cases, respectively6
SKOR APGAR
• Penilaian kondisi bayi segera setelah lahir dan
respon resuisitasi
• Apgar tidak digunakan utk menentukan
perlunya dilakukan resusitasi, langkah
resusitasi apa, dan kpn hrs digunakan
• Menit I (resusitasi) dan 5 menit
(prognosis)  jika Apgar pada menit ke-5
< 7, penilaian tambahan hrs dilanjutkan tiap
5 menit sd 20 menit
SKOR APGAR
0 1 2
Appearance Badan biru/ Badan merah ekstremts Seluruh tubuh
(warna kulit) pucat biru (akrosianosis) kemerahan

Pulse (denyut 0 <100 x/m >100 x/m


jantung)
Grimace (refl - Perubahan mimik Menangis atau aktif
rangsangan) (sedikit)
Activity lemas Fleksi sedikit Gerakan aktif
(Tonus otot)
Resp. Effort - Menangis lemah Menangis kuat
(pernafasan)

Intervensi resusitasi  modifikasi dari nilai Apgar shg tindakan resusitasi yang
dilakukan tiap penilaian dicatat
Klasifikasi Asfiksia
WHO (ICD-10 2016)
• Asfiksia ringan sedang
 Nafas normal tidak tercapai dalam 1
menit pertama tetapi denyut jantung ≥
100x/menit, hipotonia sedang, dan
sedikit memberikan respon terhadap
stimulasi
 Skor Apgar menit pertama 4-7
Klasifikasi Asfiksia
WHO (ICD-10 2016)
• Asfiksia berat
 Denyut jantung < 100x/menit,
cenderung turun atau menetap, tidak
bernafas atau megap-megap, pucat,
tonus otot jelek
 Skor Apgar menit pertama 0-3
RESUSITASI NEONATUS
Pendahuluan
• Terjadi masa peralihan dari kehidupan intrauterin
 ekstrauterin
• Secara normal ada 3 perubahan besar yang
terjadi:
 Cairan dlm alveoli terserap
 Arteri umbilikalis konstriksi  arteri dan vena
umbilikalis menutup (ketika tali pusat diklem)
 Pembuluh darah paru relaksasi  tahanan
menurun  peningkatan aliran darah ke paru
Pendahuluan
Faktor risiko
Faktor risiko
Persiapan resusitasi
Peralatan balon dan sungkup
• Peralatan VTP yang dapat memberikan oksigen
90-100%
• Sungkup wajah (dianjurkan yang memiliki
bantalan pada pinggirnya)
• Sumber oksigen
• Sumber udara bertekanan
• Blender oksigen
• oksimeter
Obat-obatan
• Epinefrin 1 :10.000
• Cairan kristaloid isontonik : Nacl 0,9% atau RL
100 ml atau 250 ml
• Dextrose 10% 250 ml
Peralatan lainnya:
• Sarung tangan
• Alat pemancar panas
• Meja resusitasi
• Kain/linen hangat
• Stestoskop
• Oksimeter
• Kantung plastik (utk bayi prematur)
Persalinan tanpa komplikasi
Persalinan dengan komplikasi
Persalinan dengan komplikasi
Persalinan dengan komplikasi
Pemberian oksigen tambahan
• Tidak rutin diberikan pada awal resusitasi
• Bila bayi masih sianosis, kadar oksimeter menunjukkan
kadar lbh rendah dari yg diharapkan  oksigen
tambahan
• Cara pemberian oksigen aliran bebas:
 Sungkup oksigen
 Sungkup dengan balon tdk mengembang sendiri
 T-piece resuscitator
 Selang/pipa oksigen yg diletakkan deket mulut dan
hidung bayi
Buble cpap
Ventilasi tekanan positif
• Bberapa hal yang hrs dipahami saat melakukan VTP:
 PIP (tekanan pada tiap nafas)
 PEEP (tekanan pd saat relaksasi sblm remasan
sblmnya)
 CPAP (saat sedang bernafas spontan)
 Frekuensi
• Alat untuk melakukan VTP pada neonatus:
 Balon mengembang sendiri
 Balon tidak mengembang sendiri
 T-piece resuscitator
T-piece
resuscitator
• Frekuensi ventilasi
 40-60x/menit
 irama :
nafas.....dua....tiga....nafas.....dua....tiga....
(remas) (lepas........) (remas) (lepas.......)

• Keberhasilan ventilasi  dinilai dari


peningkatan frekuensi jantung
Pemberian epinefrin

Anda mungkin juga menyukai