Anda di halaman 1dari 14

BAB II

LANDASAN TEORI

II.1. KEHAMILAN
A. Pengertian
Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu/9 bulan 7 hari), dihitung dari hari
pertama haid terakhir. Kehamilan juga dapat diartikan sebagai suatu proses
pertemuan dan persenyawaan antara spermatozoa (sel mani) dengan sel telur
(ovum) yang menghasilkan zygot.ibu hamil adalah wanita yang tidak
mendapatkan haid selama satu bulan disertai tanda-tanda kehamilan.

B. Tanda-tanda kehamilan
1. Tanda Tidak Pasti Hamil (presumtif)
Amenorea (tidak haid) selama kurun waktu >1 bulan.
Nausea dan Emesis (mual dan muntah) biasanya terjadi pada bulan-bulan
pertama kehamilan yang biasa disebut morning sickness.
Ngidam
Sinkope (pingsan) bila berada di tempat yang padat dan sesak.
Terjadi akibat gangguan sirkulasi ke daerah kepala menyebabkan iskemis
susunan syaraf pusat, keadaan ini menghilang setelah umur kehamilan 16
minggu.
Payudara tegang, membesar serta sedikit nyeri disebabkan pengaruh
hormon estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli
mammae.
Sering Miksi
terjadi akibat desakan rahim ke depan sehingga kandung kemih cepat
terasa penuh dan sering miksi, pada triwulan kedua sudah menghilang.
Obtipasi atau konstipasi karena tonus otot-otot oleh pengaruh steroid.
Pigmentasi Kulit
Epulis
Varices (pembengkakan pada pembuluh darah vena) dapat terjadi pada
kaki, betis, dan vulva, biasanya dijumpai pada trimester III.

2. Tanda Kemungkinan Hamil


Tanda Hegar
Tanda Chadwick (warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu )
Tanda Piscasek (pembesaran uterus yang tidak rata dimana bagian yang
bernidasi lebih cepat tumbuh.
Tanda Braxton Hick (kontraksi-kontraksi kecil uterus bila ada rangsangan)
PP test (+)

3. Tanda Pasti Hamil


DJJ (+) dapat didengar dengan cara:
Didengar dengan stetoskop monoral
Dicatat dan didengar dengan alat dopler
Dicatat dengan feto elektro kardiogram
Dapat diraba bagian-bagian janin
Dapat dirasakan gerakan janin dan ballotement
Pada pemeriksaan Rontgen tampak kerangka janin

Suatu proses kehamilan akan terjadi bila empat aspek terpenuhi yaitu : adanya
ovum dan spermatozoa serta terjadinya konsepsi dan nidasi.

Konsepsi Fertilisasi atau konsepsi merupakan suatu proses awal terbentuknya


suatu kehamilan. Fertilisasi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani /
sperma dengan sel telur di tuba falopi. Proses fertilisasi dapat terjadi pada
rentang masa subur dari seorang wanita (ovulasi)yaitu pada hari ke 11-14
dalam siklus menstruasi. Fertilisasi dimulai dengan masuknya sperma yang di
ejakulasi ke dalam vagina. Sperma tersebut bergerak masuk ke dalam kavum
uteri dan tuba sampai akhirnya bertemu dengan ovum di
ampula/infundibulum tuba. Selama perjalanan menuju ovum, sperma
mengalami reaksi kapasitas dan reaksi akrosom. Proses ini berlanjut dengan
pembelahan sampai terjadi implantasi, yaitu sekitar 6 hari setelah fertilisasi.

Pada saat sperma mencapai oosit:


1. Reaksi zona / reaksi kortikal
2. Oosit menjadi pronukleus pria
3. Inti sperma membentuk pronukleus pria
4. Ekor sel sperma terlepas dan bergenerasi

Nidasi
Dinding endrometrium menebal, selanjutnya membentuk desidua dimana
memungkinkan sel telur (blatocyt) untuk berimplantasi. Peristiwa nidasi
berlangsung selama enam hari setelah konsepsi.

C. Pertumbuhan dan Perkembangan Janin.


Minggu ke-0
sperma membuahi ovum, terjadi implantasi.

Minggu ke-4.
Mulai terbentuk tulang belakang, otak, syaraf tulang belakang, jantung,
sirkulasi darah, saluran pencernaan. rudimenter : hidung, telinga dan mata.

Minggu ke-8.
Perkembangan cepat, jantung mulai memompa darah, hidung, telinga, mata
mulai terbentuk kepala ke arah dada.

Minggu ke-12.
DJJ dapat terlihat dengan USG, daun telinga terbentuk, kelopak mata
tampak ,jenis kelamin dapat diketahui, gerakan pertama di mulai, ginjal sudah
mulai memproduksi urine.
Minggu ke-16.
Sistem muskuletal sudah matang, sistem syaraf mulai melaksanakan kontrol,
tangan dan kaki janin mulai aktif. DJJ dapat didengar dengan doppler,
pankreas memproduksi insulin, genitalia eksterna nampak, plasenta mulai
berfungsi.

Minggu ke-20.
Alis bulu mata, dan rambut terbentuk, kulit makin menebal, rambut lanugo
tampak, janin mengembangkan jadwal yang teratur untuk tidur, menelan dan
menendang.

Minggu ke-24.
Kerangka berkembang dengan cepat, karena sel pembentukan tulang
meningkatkan aktifitasnya pernapasan mulai berfungsi.

Minggu ke-28.
Janin dapat bernapas, menelan dan mengatur suhu Surfactant terbentuk di
dalam paru-paru. mata mulai membuka dan menutup.

Minggu ke-32.
Mulai menyimpan zat besi, kalsium dan fosfor.

Minggu ke 36-40.
Seluruh uterus terisi bayi sehingga ia tidak bisa bergerak bebas, bayi cukup
bulan.

D. Tujuan Pemeriksaan Kehamilan


Tujuan Umum:
Menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama dalam
masa kehamilan, persalinan, nifas sehingga didapat anak yang sehat.
Tujuan Khusus:
Mengenali dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat
kehamilan, persalinan dan nifas.
Mengidentifikasi dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan,
persalinan dan nifas.
Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan,
persalinan dan nifas.
Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
Mempersiapkan ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi.

E. Pemeriksaan kehamilan
1. Anamnesa (tanya jawab)
Identitas:
Nama, umur, pekerjaan, nama suami, agama, alamat
Keluhan utama
Riwayat menstruasi
Kehamilan sekarang
Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Perkawinan
Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan keluarga

2. Pemeriksaan Umum
Tentang keadaan umum klien, keadaan emosional, TTV, tinggi badan, berat
badan, lingkar lengan atas.

3. Pemeriksaan Khusus Kebidanan (status obstetricus) meliputi :


a. Infeksi (Periksa pandang) :
1) Muka : Ada chloasma gravidarum, keadaan selaput mata pucat
atau merah, ada oedem pada muka, keadaan lidah dan gigi.
2) Leher : Apakah ada vena terbendung di leher (misalnya pada
penyakit jantung), apakah ada kelenjar gondok
membesar/kelenjar limfa membengkak.
3) Dada : Kedua jantung, paru-paru dan bentuk payudara,
pigmentasi putting susu dan keadaan putting susu, adakah
pengeluaran berupa colostrum.
4) Perut : Perut membesar kedepan/kesamping, keadaan pusat,
pigmentasi dilinea alba, adakah strie gravadarum atau
bekas luka.

b. Palpasi (periksa raba) :


Palpasi atau periksa raba adalah untuk menentukan besarnya rahim dan
dengan ini menentukan tuannya kehamilan serta menentukan letak anak
dalam rahim. Cara melakukan palpasi dengan menggunakan leopold, yaitu :
a. Leopold I
a. Dengan cara berdiri di sebelah kanan ibu menghadap ibu, kaki ibu
ditekuk.
b. Kemudian meletakkan tangan pada rahim dan rahim dibawa ke
tengah.
c. Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin dalam fundus
uteri.
b. Leopold II
a. Dengan cara kedua tangan dipindahkan ke samping tentukan batas-
batas.
b. Samping kanan kiri dan tentukan letak punggung janin dan bagian-
bagian kecil janin.
c. Leopold III
a. Menggunakan satu tangan saja tentukan bagian terbawah janin
pastikan bagian terbawah tersebut sudah masuk PAP atau belum.
d. Leopold IV
a. Dengan cara pemeriksa menghadap ke arah kaki ibu, rapatkan
kedua tangan pada bagian terbawah :
Kedua tangan konvergen, kepala belum masuk ke dalam rongga
panggul.
Kedua tangan sejajar, separuh dari kepala sudah masuk ke dalam
rongga panggul.
Kedua tangan divergen, maka sebagian besar kepala sudah masuk
ke dalam rongga panggul dan ukuran terbesar kepala sudah
melewati PAP.

c. Auskultasi:
Menggunakan stetoscope mono avral atau dengan doptone bunyi jantung
janin baru akan didengar pada akhir bulan ke-5. Dengan ultrasound (doptone)
sudah dapat didengar pada akhir bulan ke-3. Frekuensi DJJ normal antara 120
160 x/menit. Bila < 120 / >160 x/menit maka terjadi gawat janin.

Pelayanan atau Asuhan standar minimal pemeriksaan kehamilan


dilakukan 7T yaitu:
a. (Timbang) berat badan, kenaikan normal saat hamil 6-12 kg.
b. Ukur (Tinggi) fundus uteri, untuk menentukan tuanya kehamilan.
c. Pemberian imunisasi (Tetanus toksid) TT lengkap, untuk melindungi ibu
dan janin dari tetanus.
d. Pemberian Tablet zat besi, minum 90 tablet selama kehamilan agar darah
ibu dan janin normal.
e. Tes terhadap penyakit menular seksual (PMS).
f. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.

F. Kunjungan Ulang Ibu Hamil


Definisi:
Setiap kali kunjungan antenatal yang dilakukan setelah kunjungan antenatal
pertama.
Tujuan:
a) Difokuskan dalam pendektesian komplikasi.
b) Mempersiapkan kelahiran dan kegawatdaruratan.
c) Pemeriksaan fisik terfokus pada pembelajaran/pendidikan kesehatan.

Kegiatan Kunjungan Ulang (Komponen Utama):


a) Riwayat kehamilan sekarang.
b) Pemeriksaan fisik.
c) Pemeriksaan laboratorium.
Beri suplement,imunisasi TT, konseling.
Pendokumentasian.

Jadwal Kunjungan Ulang:


1. Kunjungan I (16 minggu)
a) Penapisan pengobatan anemia.
b) Perencanan persalinan.
c) Pencegahan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.

2. Kunjungan II (24 - 28 minggu) dan Kunjungan III (32 minggu)


a) Pengenalan komplikasi akibat kelainan dan pengobatan.
b) Penapisan Gemeli,infeksi reproduksi dan perkemihan.
c) Mengulang perencanan persalinan.

3. Kunjungan IV (36 minggu).


a) Sama seperti kunjungan II dan kunjungan III.
b) Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi.
c) Memantau perencanaan persalinan.
d) Mengenali tanda-tanda persalinan.
G. Hal-hal yang penting dalam kehamilan
Hal-hal penting dalam kehamilan adalah :
Pemberian vitamin zat besi
Dimulai dengan memberikan 1 tablet sehari sesegera mungkin. Setelah
rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg)
dan asam folat 50 gr, minimal masing-masing 90 tablet. Tablet besi
sebaiknya tidak diminum bersamaan dengan kopi atau teh karena akan
mengganggu penyerapan Fe.

Imunisasi TT
Imunisasi TT sangat penting, gunanya untuk melindungi bayi yang akan
dilahirkan dari tetanus neonatorum. Selam kehamilan, imunisasi TT
diberikan 2x. jarak pemberian antara TT pertama dan kedua adalah 4
minggu.

Penambahan berat badan


Penimbangan pada pemeriksaan kehamilan sangat penting, karena
kenaikan berat badan yang disebut prae-oedema dan merupakan gejala dini
ini dari toxaemia gravadarum. Pada wanita hamil kenaikan berat badan
yang normal 10-15 kg.

Perubahan berat badan ini disebabkan :


1) Berat janin 3 kg dan placenta 0,5 kg, air ketuban 1 kg.
2) Berat rahim 30 kg menjadi 1 kg
3) Penimbunan lemak seperti payudara, pantat, dan lain-lain 1,5 kg.

H. Letak Janin dalam Rahim


Letak anak sangat penting dalam prognosa persalinan. Beberapa letak seperti
letak lintang dan letak dahi tidak dapat lahir spontan pada janin hidup dan
aterm dan jika tidak diperbaiki akan berbahaya bagi ibu maupun janin.
Istilah letak dalam ilmu kebidanan mengandung 4 pengertian, yaitu :
Situs
Letak sumbu panjang anak terhadap sumbu panjang ibu jika ukuran
panjang anak adalah ukuran bokong kepala sesuai dengan sumbu panjang
itu, maka anak dikatakan dalam letak membujur/letak memanjang.

Habitus
Bagaimana bagian-bagian dari anak seperti kepala, badan, tangan, kaki itu
letaknya satu terhadap yang lain.

Posisi:
Adalah Letak salah satu bagian anak tertentu terhadap dinding perut atau
jalan lahir.

Presentasi:
Adalah Apa yang menjadi bagian terendah dari janin.
I. Perbedaan Pehamilan antara Primigravida Multigravida.
No. Primi Gravida Multigravida
1. Payudara tegang Payudara lembek menggantung
2. Putting susu runcing Putting susu tumpul
3. Perut tegang dan menonjol ke Perut lembek, tegang
depan
4. Vulva tertutup perineum utuh Vulva menganga, perineum berparut
5. Vagina sempit, teraba rugae Vagina longgar, selaput lendir licin
6 Striae lividae Striae lividae dan striae albicans
7 Portio runcing, ost, externa Portio tumpul dan terbagi dalam
tertutup bibir depan dan belakang

I. Perubahan-perubahan fisiologis kehamilan.


1. Terjadi perubahan dalam sistem reproduksi:
a. Uterus.
Terjadi pembesaran uterus, hal ini karena adanya peningkatan hormon
estrogen dan progesteron. Terjadi perubahan berat dari 30 gram menjadi 600
gram pada akhir kehamilan (40 minggu), pada minggu pertama, istmus rahim
mengadakan hipertrofi dan bertambah panjang sehingga bila diraba terasa
lebih lunak yang disebut dengan tanda hegar.

Hubungan umur kehamilan (bulan) besar uterus dan tinggi fundus uteri :
Akhir
Besar uterus TFU
bulan
1 Lebih besar dari biasa Palpasi belum teraba
2 Telur bebek Dibelakang symfisis
3 Telur angsa 1-2 jari diatas symfisis
4 Kepala bayi pertengahan symfisis-pusat
5 Kepala dewasa 2-3 jari dibawah pusat
6 Kepala dewasa kira-kira setinggi pusat
7 Kepal dewasa 2-3 jari diatas pusat
8 Kepala dewasa pertengahan pusat-Px
9 Kepala dewasa 3 jari dibawah Px/setinggi Px
10 Kepala dewasa sama dengan usia kehamilam 8 bulan

b. Cervik Uteri
Terjadi peningkatan hormon menyebabkan hipersekresi kelenjar servik
sehingga servik menjadi lunak.

c. Vagina dan Vulva


Akibat hormon hipervaskularisasi ,vagina dan vulva menjadi merah kebiruan.
Warna livide pada vagina dan porsio servik disebut tanda chadwik.

d. Indung Telur (ovarium)


Ovulasi terhenti,masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya
uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron.
e. Dinding Perut.
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya
serabut elastis di bawah kulit yang disebut strie gravidarum.

2. Perubahan Pada Organ dan Sistem lainnya.


a. Sirkulasi darah.
Volume darah meningkat baik plasmanya maupun eritrositnya yaitu 25 %,
terutama pada umur kehamilan 32 minggu diikuti curah jantung yang
meningkat pula.penambahan eritosit disebabkan oleh hydramnia lebih
menonjol sehingga kadar Hb menurun.
Batas-batas fisiologisnya:
Hb 10 %.
Eritrocyt 3,5 juta/mm.
Leocosyt 8000-10.000 mm.

b. Sistem pernapasan
Wanita sering mengeluh sesak dan napas pendek hal ini disebabkan oleh usus
tertekan ke arah diagfragma akibat pembesaran rahim.

c. Sistem pencernaan (traktus digestifus)


Salivasi meningkat pada trimester I, mual dan muntah. Tonus otot menurun
sehingga mobilitas digestifus menurun, makanan lebih lama di dalam
lambung sehingga air lebih banyak akibatnya feces akan kering dan terjadi
kontipasi.

d. Tulang
Persendian panggul terasa longgar karena ligament-ligament melunak
(softring).

e. Kulit
Pada daerah tertentu terjadi hiperpigmentasi seperti pada muka (closma
gravidarum), hiperpigmentasi pada aerola mamae, linea nigra (linea alba yang
menghitam) dan pada vulva.

f. Kelenjar Endrokrin
Pembesaran pada kelenjar tyroid,kelenjar hypofise dan kelenjar adrenal.

g. Buah Dada
Mamae membesar dan tegang.
Hormon estrogen menyebabkan hipertrofi sistem saluran.
Hormon progesteron menyebabkan sel acini pada mammae.
Mammae dipersiapkan untuk laktasi.
Papila mamae akan lebih tegang dan menghitam.
Glandula mammae montgomery menonjol di permukaan aerola mammae.
Kehamilan 12 minggu keluar colostrum.

DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo,Sarwono :Ilmu Kebidanan, Jakarta, Yayasan Bina Pustaka 1997.

Yayasan Bina Pustaka: Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta,


2002.

Sastrawinata, Sulaiman..Obstetri Fisiologi, Fakultas Kedokteran Universitas


Padjadjaran.Bandung : Pemerbit Elemen,1983.

Lutan,Delfi,1998.Sinopsis Obstetri .Jilid 1, Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

Prawirohardjo, Sarwono ,2005.Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.


Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

Prawirohardjo,Sarwono,2005.Ilmu Kebidanan.Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

Mansoer Asif,dkk. 1998. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Medi Aesculapius


Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia.

Manuaba. 1998. Sinopsis Obstetri ; Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi, EGC ;


Jakarta.

Prawirohardjo, Sarwono. 1999. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP-SP.

Wiknjosastro. 2002. Buku Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan


Meonatal. Jakarta : YBP-SP.

Anda mungkin juga menyukai