PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan
didefinisikan
sebagai
fertilisasi
atau
penyatuan
dari
didefinisikan
sebagai
fertilisasi
atau
penyatuan
dari
: 13 sampai 27minggu
c. Trimester ketiga
: 28 sampai 40minggu
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Ketidaknyamanan pada Kehamilan Trimester ke-III
Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari
pertama haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang
menandai awal periode antepartum. ( Helen Varney )
Kehamilan terbagi dalam 3 trimester., dimana trimester 1 berlangsung 12
minggu, trimester 2 berlangsung 15 minggu ( minggu ke-13 hingga ke-27), dan
trimester 3 berlangsung 13 minggu ( minggu ke-28 hingga ke-40). (Sarwono P,
2009)
Pada
umumnya,
kehamilan
mengakibatkan
perubahan
anatomis,
fisiologis, dan psikologis pada tubuh ibu hamil yang menyebabkan sang ibu
merasakan ketidaknyamanan pada masa kehamilannya, sehingga sang ibu
harus mampu beradaptasi pada perubahan yang terjadi pada tubuhnya pada
masa kehamilannya.
Pada kehamilan trimester ke-III, umumnya sang ibu mengalami
ketidaknyamanan yang sering dirasakan, yaitu :
1. Konstipasi (sulit BAB)
Konstipasi pada kehamilan di trimester ke-III makin dirasakan
karena efek dari progesterone pada usus besar menyebabkan konstipasi
karena waktu transit yang melambat membuat air semakin banyak
diabsorbsi dan menyebabkan peningkatan flatulen karena usus mengalami
pergeseran akibat pembesaran uterus ( Helen Varney )
2. Edema dan varises
Edema dan varises juga kerap timbul dan membuat ibu merasa
tidak nyaman karena menimbulnya varises dan terjadi pembengkakan di
beberapa anggota tubuh tertentu yang mengurangi estetika penampilannya,
varises dan edema disebabkan oleh tekanan mekanis uterus wanita hamil
pada vena panggul dan vena cava inferior menghambat aliran darah balik
dari kaki dan panggul sehingga dapat menyebabkan peningkatan tekanan
darah vena yang mengakibatkan kebocoran cairan dari pembuluh darah ke
dalam usus halus, dan akibatnya terjadi edema dan varises pada kaki dan
mata kaki serta vulva (Varney)
3. Insomnia
Pola Buang Air Kecil yang Berubah yang dialami oleh ibu hamil dapat
diatasi dengan cara :
a. Mengurangi asupan cairan pada sore hari agar waktu tidur tidak
terganggu
b. Setelah kencing usahakan pakaian dalam diganti sesering mungkin bila
merasa basah atau lembab
5. Leukorea
Leukorea yang dialami oleh ibu hamil dapat diatasi dengan cara :
a. Tingkatkan kebersihan diri ( personal hygiene )
b. Ganti celana dalam setiap kali basah atau kotor
c. Tidak melakukan douch atau menggunakan semprot untuk menjaga
kebersihan area genitalia (Varney)
6. Sesak bernafas dan nafas pendek
Sesak bernafas dan nafas pendek
disampaikan
pasien
Hasil
fisik
Kenaikan BB
Tes urin kehamilan ( tes
HCG ) positif
Cloasma gravidarum
Perubahan
pada payudara
Linea nigra
Tanda Chadwick
Tanda hegar
b. Mengevaluasi Keefektifan Manajemen atau Asuhan
Bidan melakukan penilaian mengenai efektifitas asuhan yang sudah
dilaksanakan pada kunjungan sebelumnya.Kegiatan ini bertujuan agar hal
yang kurang efektif yang dilakukan pada asuhan sebelumnya tidak terulang
lagi
serta
mmemastikan
aspek
mana
yang
efektif
agar
tetap
Beberapa hal yang perlu ditanyakan kepada pasien antara lain sebagai berikut :
1.
2.
3.
kunjungan sebelumnya
Hal - hal yang membuat pasie kurang merasa nyaman
Peningkatan pengetahuan pasien mengenai perawatan kehamilan hasil dari
4.
2. Pemeriksaan Fisik
Pada
tiap
kunjungan
ulang
antenatal
pemeriksaan
fisik
2. Ukuran janin
3. Dengan cara Mc. Donald untuk mengetahui TFU dengan pita ukur
kemudian dilakukan penghitungan tafsiran berat janin dengan
rumus( TFU dalam cm ) n x 155 = gram. Bila kepala diatas atau
pada ishiadica maka n = 12. Bila kepala dibawah spina ishiadica maka
n = 11
4. Letak dan presentasi
Letak dan presentasi dapat diketahui dengan menggunakan palpasi.
Salah satu cara palpasi yang sering digunakan adalah menurut
Leopold.
a. Leopold I
Untuk menentukan tingginya fundus uteri dan mengetahui bagian
apa dari anak yang terdapat dalam fundus. Sifat kepala ialah keras,
bundar dan melenting. Sifat bokong lunak, kurang bundar dan
kurang melenting. Pada letak lintang fundus uteri kosong
(Purwaningsih, 2010).
b. Leopold II
Untuk menentukan batas samping rahim kanan kiri. Menentukan
letak punggung janin dan bagian-bagian kecil (Purwaningsih,
2010).
c. Leopold III
Untuk menentukan bagian terbawah janin dan bagian bawah janin
sudah masuk PAP/ belum (Purwaningsih, 2010).
d. Leopold IV
Untuk menentukan seberapa bagian bawah janin masuk PAP. Jika
divergen : melampaui lingkaran terbesarnya sudah masuk PAP (dua
tangan tidak bisa dipertemukan) dan bila konvergen : belum
melampaui lingkaran terbesarnya belum masuk PAP (dua tangan
dapat di pertemukan) (Purwaningsih, 2010).
a. Aktivitas/ gerakan janin
Dikenal adanya gerakan 10, yang artinya dalam waktu 12
jam normal gerakan janin minimal 10 kali.
b. Ibu
10
1.
Tekanan darah
2.
Berat badan
3.
Tanda-tanda bahaya
4.
TFU
5.
Umur kehamilan
6.
Pemeriksaan vagina
3. Pemeriksaan Laboratorium
a. Darah = Hb
b. Urine = Protein dan glukosa
c. Mengembangkan Rencana Sesuai dengan Kebutuhan dan Perkembangan
Kehamilan
1.
Anda dapat mengambil posisi berdiri dengan badan tegap dan dagu
yang terangkat. Bahkan anda dapat menjaga pundak dan punggung
ibu tetap rileks dan mengunci lutut.
12
Pada umumnya ibu hamil dengan usia kehamilan diatas 20 minggu disertai
dengan peningkatan tekanan darah diatas normal sering diasosiasikan
dengan preeclampsia (Sarwono Prawirohardjo, 2008)
3. Ketuban pecah dini (KPD)
Ketuban Pecah Dini didefenisikan sebagai pecahnya ketuban sebelum
waktunya melahirkan. Hal ini dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun
jauh sebelum waktunya melahirkan. Dalam keadaan normal 8-10%
perempuan hamil aterm akan mengalami ketuban pecah dini (Sarwono,
2008)
4. Anemia
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan HB dibawah
11 gr/dl pada trimester I dan III. Anemia ini disebabkan oleh defisiensi
besi dan perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya saling berkaitan
(Sarwono Prawirohardjo, 2008)
5. Nyeri hebat pada bagian abdominopelvikum
Bila hal tersebut terjadi pada ehamilan trimester kedua dan ketiga, maka
diagnosisnya mengarah pada solusio plasenta baik dari jenis yang disertai
dengan perdarahan maupun tersembunyi (Sarwono prawirohardjo, 2008).
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada umumnya,
kehamilan
mengakibatkan
perubahan
anatomis,
fisiologis, dan psikologis pada tubuh ibu hamil yang menyebabkan sang ibu
merasakan ketidaknyamanan pada masa kehamilannya, sehingga sang ibu
harus mampu beradaptasi pada perubahan yang terjadi pada tubuhnya pada
masa kehamilannya.
Pada kehamilan trimester
ke-III,
umumnya
sang
ibu
mengalami
dapat menjaga
kehamilannya dengna baik serta lebih berhati-hati dalam melakukan aktifitas atau
pekerjaan
yang
diinginkan.
Ibu
juga
harus
tahu
14
cara
menghadapi