Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan

didefinisikan

sebagai

fertilisasi

atau

penyatuan

dari

spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.


(Prawirohardjo, 2009 : 213).
Kehamilan

didefinisikan

sebagai

fertilisasi

atau

penyatuan

dari

spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.


(Prawirohardjo, 2009 : 213).
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minngu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama
haid terakhir. (Saifuddin, 2009).
Kehamilan dibagi menjadi tiga trimester, yaitu:
a. Trimester pertama : 0 sampai 12 minggu
b. Trimester kedua

: 13 sampai 27minggu

c. Trimester ketiga

: 28 sampai 40minggu

(Prawirohardjo, 2009 : 213)


Kehamilan trimester III adalah kehamilan dengan usia 27-40 minggu, masa ini
merupakan suatu yang lebih berorientasi pada realitas untuk menjadi orang tua
yang menanti kelahiran anak dimana ikatan antara orang tua dan janin yang
berkembang pada trimester ini. (JNPKKR, 2009).
B. Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini adalah :
1. Apa yang menjadi ketidaknyamanan dalam kehamilan trimester ke-III ?
2. Bagaimana cara mengatasi ketidaknyamanan dalam kehamilan trimester keIII?
3. Bagaimana penatalaksanaan kunjungan ulang pada trimester ke-III ?
4. Apa saja pekerjaan yang mampu dilakukan oleh ibu hamil pada kehamilan
trimester ke-III ?
5. Apa saja tanda tanda bahaya kehamilan pada trimester ke-III ?
1

C. Tujuan Penulisan Makalah


1. Mahasiswa mampu mengetahui apa yang menjadi ketidaknyamanan dalam
kehamilan trimester ke-III
2. Mahasiswa mengetahui cara mengatasi ketidaknyamanan dalam kehamilan
trimester ke-III
3. Mahasiswa mampu memahami penatalaksanaan kunjungan ulang pada
trimester ke-III
4. Mahasiswa mengetahui pekerjaan apa saja yang mampu dilakukan oleh ibu
hamil pada kehamilan trimester ke-III
5. Mahasiswa mengetahui tanda tanda bahaya kehamilan pada trimester ke-III

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Ketidaknyamanan pada Kehamilan Trimester ke-III
Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari
pertama haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang
menandai awal periode antepartum. ( Helen Varney )
Kehamilan terbagi dalam 3 trimester., dimana trimester 1 berlangsung 12
minggu, trimester 2 berlangsung 15 minggu ( minggu ke-13 hingga ke-27), dan
trimester 3 berlangsung 13 minggu ( minggu ke-28 hingga ke-40). (Sarwono P,
2009)
Pada

umumnya,

kehamilan

mengakibatkan

perubahan

anatomis,

fisiologis, dan psikologis pada tubuh ibu hamil yang menyebabkan sang ibu
merasakan ketidaknyamanan pada masa kehamilannya, sehingga sang ibu
harus mampu beradaptasi pada perubahan yang terjadi pada tubuhnya pada
masa kehamilannya.
Pada kehamilan trimester ke-III, umumnya sang ibu mengalami
ketidaknyamanan yang sering dirasakan, yaitu :
1. Konstipasi (sulit BAB)
Konstipasi pada kehamilan di trimester ke-III makin dirasakan
karena efek dari progesterone pada usus besar menyebabkan konstipasi
karena waktu transit yang melambat membuat air semakin banyak
diabsorbsi dan menyebabkan peningkatan flatulen karena usus mengalami
pergeseran akibat pembesaran uterus ( Helen Varney )
2. Edema dan varises
Edema dan varises juga kerap timbul dan membuat ibu merasa
tidak nyaman karena menimbulnya varises dan terjadi pembengkakan di
beberapa anggota tubuh tertentu yang mengurangi estetika penampilannya,
varises dan edema disebabkan oleh tekanan mekanis uterus wanita hamil
pada vena panggul dan vena cava inferior menghambat aliran darah balik
dari kaki dan panggul sehingga dapat menyebabkan peningkatan tekanan
darah vena yang mengakibatkan kebocoran cairan dari pembuluh darah ke
dalam usus halus, dan akibatnya terjadi edema dan varises pada kaki dan
mata kaki serta vulva (Varney)
3. Insomnia

Insomnia juga menjadi salah satu ketidaknyamanan karena istirahat


ibu akan berkurang dikarenakan berubahnya suhu basal tubuh ibu yang
diakibatkan pembuluh darah ibu yang melebar pada malam hari,
perubahan metabolisme yang meningkat dan berubahnya hormon serta
psikologis ibu (panik, gelisah, takut, ) menjelang persalinan
4. Pola buang air kecil yang berubah
Pola normal berkemih wanita yang tidak hamil pada siang hari
(diurnal) berkebalikan dengan pola wanita hamil. Wanita yang hamil
mengumpulkan cairan (air dan natrium) selama siang hari dalam bentuk
edema dependen akibat tekanan uterus pada pembuluh darah panggul dan
vena cava inferior (Helen Varney)
5. Leukorea
Leukorea pada ibu hamil terjadi akibat meningkatnya perubahan
sejumlah besar glikogen pada sel epitel vagina menjadi asalam laktat oleh
basil Doderlein (Varney)
6. Sesak bernafas dan nafas pendek
Perubahan mekanis meliputi elevasi posisi istirahat diafragma
kurang lebih 4 cm, peningkatan 2 cm pada diameter transversal saat sudut
subkostal dan iga bagian bawah melebar, serta lingkar thoraks membesar
kurang lebih 6 cm. Semua perubahan ini disebabkan oleh tekanan ke atas
akibat pembesaran uterus ( Helen Varney )
7. Nyeri punggung bagian atas
Nyeri punggung pada ibu hamil disebabkan oleh peregangan
ligament yang diakibatkan oleh perubahan pusat gravitasi dan berat
tambahan selama kehamilan, serta akibat dari peningkatan ukuran
payudara
8. Kontraksi Braxton-hicks
Kontraksi Braxton-hicks merupakan kontraksi uterus yang tidak
seirama, sporadis, dan menimbulkan nyeri. Kontraksi ini akan mengalami
peningkatan frekuensi, durasi, dan intensitas, dan mulai mencapai ritme
dan keteraturan mendekati persalinan. Pada kurun waktu ini, kontraksi
sering disalah artikan sebagai kontraksi persalinan (Helen Varney)
9. Perubahan psikologis (waspada, takut, panik, sedih)
Sejumlah ketakutan muncul pada trimester ketiga . Wanita
mungkin merasa cemas dengan kehidupan bayi dan kehidupannya sendiri.
4

Mimpi mimpi yang dialaminya merefleksikan rasa penasaran


ketakutannya. Ia mengalami mimpi yang sebagian besar mengenai bayi,
anak anak, persalinan, kehilangan bayi, atau terperangkap dalam sebuah
ruangan yang sangat kecil dan tidak mampu keluar. Ia kemudian
menyibukkan diri agar tidak memikirkan hal hal yang menakutkan atau
hal hal yang tidak diketahuinya.
B. Cara Mengatasi Ketidaknyamanan pada Kehamilan Trimester ke-III
Memberi perawatan kepada wanita hamil dan melibatkan orang orang
yang dekat dengannya merupakan hal yang menarik sekaligus menantang
( Helen Varney)
Oleh karena itu , memberi perawatan untuk kehamilan dan fokus terkait
tentang cara wanita dan pasangannya mengalami kehamilan ini harus
disesuaikan dengan keunikan pengalaman masing masing (Helen Varney)
Mengatasi ketidaknyamanan pada ibu hamil memiliki beragam cara
tergantung kondisi ketidaknyamanan dialami oleh ibu hamil
1. Konstipasi
Konstipasi yang dialami oleh ibu hamil dapat diatasi dengan cara
a. Asupan cairan yang adekuat, yakni minum air minimal 8 gelas perhari
(ukuran gelas minum)
b. Konsumsi buah atau jus prem, karena prem merupakan laksatif ringan
alami
c. Istirahat cukup (Varney)
2. Edema dan varises
Edema dan varises yang dialami oleh ibu hamil dapat diatasi dengan cara :
a. Menghindari pakaian yang ketat
b. Elevasi kaki secara teratur
c. Posisi menghadap ke samping saat berbaring (Varney)
3. Insomnia
Insomnia yang dialami oleh ibu hamil dapat diatasi dengan cara :
a. Menghindari kafein dan minuman beralkohol
b. Minum segelas susu hangat
c. Atur kamar senyaman mungkin
d. Biasakan tidur miring kiri. Posisi tidur miring ke kiri juga akan
membantu darah dan nutrisi mengalir lancar ke janin dan rahim, serta
membantu ginjal untul sedikit lambat memproduksi urine (Varney)
4. Pola Buang Air Kecil yang Berubah

Pola Buang Air Kecil yang Berubah yang dialami oleh ibu hamil dapat
diatasi dengan cara :
a. Mengurangi asupan cairan pada sore hari agar waktu tidur tidak
terganggu
b. Setelah kencing usahakan pakaian dalam diganti sesering mungkin bila
merasa basah atau lembab
5. Leukorea
Leukorea yang dialami oleh ibu hamil dapat diatasi dengan cara :
a. Tingkatkan kebersihan diri ( personal hygiene )
b. Ganti celana dalam setiap kali basah atau kotor
c. Tidak melakukan douch atau menggunakan semprot untuk menjaga
kebersihan area genitalia (Varney)
6. Sesak bernafas dan nafas pendek
Sesak bernafas dan nafas pendek

yang dialami oleh ibu hamil dapat

diatasi dengan cara :


a. Menyandarkan bahu pada tumpuan bantal
b. Mengurangi pekerjaan yang agak berat
c. Menarik nafas panjang dan dalam (Varney)
7. Nyeri Punggung
Nyeri Punggung yang dialami oleh ibu hamil dapat diatasi dengan cara :
a. Menggunakan bra yang berukuran sesuai dengan ukuran payudara
b. Duduk bersandar (Varney)
8. Kontraksi Braxton-hicks
Kontraksi Braxton-hicks yang dialami oleh ibu hamil dapat diatasi dengan
cara :
a. Perbanyak minum air putih
b. Pindah posisi, jangan terlalu lama dalam satu posisi
c. Menahan untuk tidak berhubungan suami istri terlebih dahulu, karena
orgasme akan menyebabkan kontraksi
d. Perbanyak istirahat
9. Perubahan psikologis
Perubahan psikologis yang dialami oleh ibu hamil dapat diatasi dengan
cara :
a. Dukungan dari pasangan, keluarga, dan teman teman
b. Bersikap terbuka kepada pasangan
C. Kunjungan Ulang
Kunjungan ulang antepartum adalah kunjungan yang selanjutnya
dilakukan wanita setelah ia melalui pemeriksaan antepartum pertamanya.
Kunjungan antepartum merupakan bagian perawatan prenatal selama sisa masa
6

hamil hingga wanita tersebut memasuki tahap persalinan sejati. Setiap


kunjungan ulang terdiri atas peninjauan-ulang catatan, riwayat, dan
pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk mengevaluasi kesejahteraan ibu dan
janin, pemeriksaan dengan menggunakan speculum dan/atau pemeriksaan
panggul sesuai indikasi, dan laboratorium serta tes penujang lain. Penjelasan
dan penyuluhan yang sesuai dengan kebutuhan wanita hamil dan usia
kehamilannya juga merupakan bagian kunjungan ulang lain. (Helen Varney)
Kunjungan ulang antepartum ketiga dan keempat dilakukan antara minggu
28-36 (pada trimester III) dan setelah minggu ke 36 (pada trimester ke III)
(Standar WHO)
Sesaat sebelum menemui wanita, bidan harus kembali meninjau catatan
wanita tersebut untuk mengetahui informasi berikut :
1. Nama
2. Usia
3. Paritas
4. Usia Kehamilan (minggu)
5. Temuan signifikan dari :
a. Riwayat kebidanan
b. Riwayat perawatan primer dan medis sebelumnya
c. Riwayat keluarga
d. Riwayat kehamilan saat ini
e. Pemeriksaan fisik awal
f. Pemeriksaan panggul awal
6. Masalah, penatalaksanaan, dan evaluasi efektivitas terapi sebelumnya
7. Setiap masalah dan harapan, rencana yang dibuat, dan instruksi yang
diberikan
8. Obat, terapi, dan kebutuhan diet tertentu yang merupakan tanggung jawab
wanita tersebut saat ini
9. Hasil Laboratorium
a. Hasil tes: Normal atau tidak
b. Apakah tes tertentu perlu diulang
c. Apakah perlu dilakukan penyelidikan dan tes laboratorium lebih lanjut
Berdasarkan hasil catatan berdasarkan format catatan tinjauan ulang
sumber Helen Varney, bidan mampu melaksanakan tinjauan ulang dengan 4
tindakan utama, yaitu :

a. Mengevaluasi Data Dasar


Pada tahap ini bidan melakukan evaluasi data dasar yang
dipertimbangkan dalam menegakkan diagnosis pada kunjungan yang
pertama. Evaluasi tersebut dapat dicermati pada tabel berikut ini:
Data Dasar
Pertimbangan
Amenore
Diagnosis kehamilan
Tanggal
menstruasi Diagnosis kehamilan
terakhir
Keluhan

yang Pemberian konseling

disampaikan
pasien
Hasil

pemeriksaan Diagnosis kehamilan

fisik
Kenaikan BB
Tes urin kehamilan ( tes
HCG ) positif
Cloasma gravidarum
Perubahan
pada payudara
Linea nigra
Tanda Chadwick
Tanda hegar
b. Mengevaluasi Keefektifan Manajemen atau Asuhan
Bidan melakukan penilaian mengenai efektifitas asuhan yang sudah
dilaksanakan pada kunjungan sebelumnya.Kegiatan ini bertujuan agar hal
yang kurang efektif yang dilakukan pada asuhan sebelumnya tidak terulang
lagi

serta

mmemastikan

aspek

mana

yang

efektif

agar

tetap

dipertahankan.Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan oleh bidan adalah :


1. Menanyakan kembali kepada pasien mengenai apa yang sudah dilakukan
pada kunjungan sebelumnya
2. Melakukan pemeriksaan fisik terutama hal - hal yang berfokus pada
pemantauan kesehatan ibu dan janin

Beberapa hal yang perlu ditanyakan kepada pasien antara lain sebagai berikut :
1.

Kesan pasien secara keseluruhan mengenai proses pemberian asuhan pada

2.
3.

kunjungan sebelumnya
Hal - hal yang membuat pasie kurang merasa nyaman
Peningkatan pengetahuan pasien mengenai perawatan kehamilan hasil dari

4.

proses KIE yang lalu


Berkurangnya ketidaknyamanan yang dirasakan pada kunjungan yang lalu
setelah dilakukan penatalaksanaan

c. Pengkajian Data Fokus


1. Riwayat untuk Deteksi Komplikasi dan Ketidaknyamanan
a. Riwayat
1. Menayakan bagaimana perasaan pasien sejak kunjungan terakhirnya
2. Menanyakan apakah pasien mempunyai pertanyaan atau kekhawatiran
yang timbul sejak kunjungan terakhir
3. Gerakan janin dalam 24 jam terakhir
b. Deteksi ketidaknyamanan
1.
2.

Menanyakan keluhan - keluhan yang biasa dialami oleh ibu hamil


Menanyakan kemungkinan tanda - tanda bahaya yang dialami oleh ibu

2. Pemeriksaan Fisik
Pada

tiap

kunjungan

ulang

antenatal

pemeriksaan

fisik

berikutdilakukan untuk mendeteksi tiap tanda-tanda keluhan ibu dan


evaluasi pada janin :
a. Janin :
1. Denyut jantung janin. Normal DJJ 120-160 kali per menit. Apabila
kurang dari 120 x atau menitdisebut bradikardi, sedang lebih dari 160
x per menit disebut takikardi.

2. Ukuran janin
3. Dengan cara Mc. Donald untuk mengetahui TFU dengan pita ukur
kemudian dilakukan penghitungan tafsiran berat janin dengan
rumus( TFU dalam cm ) n x 155 = gram. Bila kepala diatas atau

pada ishiadica maka n = 12. Bila kepala dibawah spina ishiadica maka
n = 11
4. Letak dan presentasi
Letak dan presentasi dapat diketahui dengan menggunakan palpasi.
Salah satu cara palpasi yang sering digunakan adalah menurut
Leopold.
a. Leopold I
Untuk menentukan tingginya fundus uteri dan mengetahui bagian
apa dari anak yang terdapat dalam fundus. Sifat kepala ialah keras,
bundar dan melenting. Sifat bokong lunak, kurang bundar dan
kurang melenting. Pada letak lintang fundus uteri kosong
(Purwaningsih, 2010).
b. Leopold II
Untuk menentukan batas samping rahim kanan kiri. Menentukan
letak punggung janin dan bagian-bagian kecil (Purwaningsih,
2010).
c. Leopold III
Untuk menentukan bagian terbawah janin dan bagian bawah janin
sudah masuk PAP/ belum (Purwaningsih, 2010).
d. Leopold IV
Untuk menentukan seberapa bagian bawah janin masuk PAP. Jika
divergen : melampaui lingkaran terbesarnya sudah masuk PAP (dua
tangan tidak bisa dipertemukan) dan bila konvergen : belum
melampaui lingkaran terbesarnya belum masuk PAP (dua tangan
dapat di pertemukan) (Purwaningsih, 2010).
a. Aktivitas/ gerakan janin
Dikenal adanya gerakan 10, yang artinya dalam waktu 12
jam normal gerakan janin minimal 10 kali.
b. Ibu
10

1.
Tekanan darah
2.
Berat badan
3.
Tanda-tanda bahaya
4.
TFU
5.
Umur kehamilan
6.
Pemeriksaan vagina
3. Pemeriksaan Laboratorium
a. Darah = Hb
b. Urine = Protein dan glukosa
c. Mengembangkan Rencana Sesuai dengan Kebutuhan dan Perkembangan
Kehamilan
1.

Jelaskan mengenai ketidaknyamanan normal yang dialaminya


2. Sesuai dengan usia kehamilan ajarkan ibu tentang materi pendidikan
kesehatan pada ibu
3. Diskusikan mengenai rencana persiapan kelahiran dan jika terjadi
kegawatdaruratan
4. Ajari ibu untuk mengenal tanda - tanda bahaya, pastikan untuk
memahami apa yang dilakukan jika menemukan tanda bahaya
5. Buat kesepakatan untuk kunjungan berikutnya

D. Pekerjaan yang Mampu Dilakukan oleh Ibu Hamil Trimester III


1. Lakukan olahraga seperti jalan santai untuk menguatkan tubuh dan
sirkulasi darah atau berenang untuk menghindari kram-kram tetapi
harus tetap berhati-hati karena kandungan sudah lebih besar
2. Bagi ibu hamil yang tengah memasuki trimester III disarankan untuk
melakukan senam hamil prenatal untuk persiapan persalinannya
3. Melakukan gerakan ringan seperti;

Anda dapat mengambil posisi berdiri dengan badan tegap dan dagu
yang terangkat. Bahkan anda dapat menjaga pundak dan punggung
ibu tetap rileks dan mengunci lutut.

Ketika berbaring maka selipkan bantal dibawan tungkai dan


sandarkan kepala ibu hamil ke bantal. Ini posisi yang akan
membantu mengurangi nyeri pinggang yang dialami oleh ibu
hamil.
11

Duduklah dengan badan tegak dan membagi berat badan secara


merata. Anda dapat menggunakan sandaran kaki apabila
diperlukan. Kemudian pijakan kaki ibu hamil ke lantai, sebaiknya
hindari posisi duduk yang terlalu lama hingga melebihi 30 menit.

Ketika ibu akan berdiri dari posisi duduk sebaiknya membungkuk


ke depan. Sehingga beberapa kali pergelangan otot ibu tidak
mengalami kekakuan

Ibu yang akan mengikuti gerakan memutar arah dalam posisi


duduk maka ibu dapat memuntir pinggang sambil duduk dengan
sangat hati-hati dan tidak mengganggu kehamilan.

E. Tanda tanda Bahaya Kehamilan pada Trimester ke-III


Pada umumnya 80-90 % kehamilan akan berlangsung normal dan hanya
10-12% kehamilan yang disertai dengan penyulit atau berkembang menjadi
kehamilan patologis. Kehamilan patologis sendiri tidak terjadi secara
mendadak karena kehamilan dan efeknya terhadap organ tubuh berlangsung
secara bertahap dan berangsur-angsur. Deteksi dini gejala dan tanda bahaya
selama kehamilan merupakan upaya terbaik untuk mencegah terjadinya
gangguan yang serius terhadap kehamilan ataupun keselamatan ibu hamil
(Sarwono Prawihardjo, 2008)
Pada umumnya, tanda tanda bahaya kehamilan yang kerap ditemui pada
trimester ke-III kehamilan diantaranya adalah
1. Plasenta previa dan perdarahan
Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah kehamilan
28 minggu (Rustam Mochtar, 2011)
Plasenta yang tebal yang menutupi seluruh jalan lahir dapat menimbulkan
perdarahan hebat tanpa didahului oleh perdarahan bercak atau berulang
sebelumnya. Plasenta previa menjadi penyebab dari 25% kasus perdarahan
antepartum, bila mndekati saat persalinan, perdarahan dapat disebabkan
oleh solusio plasenta(40%) atau vasa previa(5%) dari keseluruhan kasus
perdarahan antepartum (Sarwono Prawirohardjo, 2008)
2. Preeklampsia

12

Pada umumnya ibu hamil dengan usia kehamilan diatas 20 minggu disertai
dengan peningkatan tekanan darah diatas normal sering diasosiasikan
dengan preeclampsia (Sarwono Prawirohardjo, 2008)
3. Ketuban pecah dini (KPD)
Ketuban Pecah Dini didefenisikan sebagai pecahnya ketuban sebelum
waktunya melahirkan. Hal ini dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun
jauh sebelum waktunya melahirkan. Dalam keadaan normal 8-10%
perempuan hamil aterm akan mengalami ketuban pecah dini (Sarwono,
2008)
4. Anemia
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan HB dibawah
11 gr/dl pada trimester I dan III. Anemia ini disebabkan oleh defisiensi
besi dan perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya saling berkaitan
(Sarwono Prawirohardjo, 2008)
5. Nyeri hebat pada bagian abdominopelvikum
Bila hal tersebut terjadi pada ehamilan trimester kedua dan ketiga, maka
diagnosisnya mengarah pada solusio plasenta baik dari jenis yang disertai
dengan perdarahan maupun tersembunyi (Sarwono prawirohardjo, 2008).

13

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada umumnya,

kehamilan

mengakibatkan

perubahan

anatomis,

fisiologis, dan psikologis pada tubuh ibu hamil yang menyebabkan sang ibu
merasakan ketidaknyamanan pada masa kehamilannya, sehingga sang ibu
harus mampu beradaptasi pada perubahan yang terjadi pada tubuhnya pada
masa kehamilannya.
Pada kehamilan trimester

ke-III,

umumnya

sang

ibu

mengalami

ketidaknyamanan yang sering dirasakan, yaitu :


1. Konstipasi (sulit BAB)
2. Edema dan varises
3. Insomnia
4. Pola buang air kecil yang berubah
5. Leukorea
6. Sesak bernapas dan napas pendek
7. Nyeri punggung bagian atas
8. Kontraksi braxton-hicks
9. Perubahan psikologis (waspada, takut, panik, sedih)
B. KRITIK DAN SARAN
Untuk ibu hamil pada trimester III ini disarankan

dapat menjaga

kehamilannya dengna baik serta lebih berhati-hati dalam melakukan aktifitas atau
pekerjaan

yang

diinginkan.

Ibu

juga

harus

tahu

ketidaknyamanan pada kehamilan yang sudah semakin besar

14

cara

menghadapi

Anda mungkin juga menyukai