“Y”
HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS BALEN
KECAMATAN BALEN KABUPATEN BOJONEGORO
Disusun Oleh :
FEBRIANA PUTRI KARESMAWATI (14.1255)
BUNGA TUNJUNG BIRU- B
PEMBIMBING AKADEMIK
Drs. I Ketut Sulasta
AKADEMI KEBIDANAN
PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
46
LANDASAN TEORI
KEHAMILAN TRIMESTER III
A. PENGERTIAN KEHAMILAN
Menurut Ferderasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi
hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40
minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional.
Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung
dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27),
dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke 28 hingga ke-40). (Prawirohardjo,
Sarwono. 2010 : 213).
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung
daripertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan
pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan
keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan.
(Saifuddin, Abdul Bari. 2009 : 89).
47
Peningkatan berat pada fundus uterus ini membuat itsmus menjadi
lunak (tanda hegar), menyebabkan antefleksi pada uterus yang
membesar. Hal ini menimbulkan tekanan langsung pada kandung
kemih. Tekanan ini akan berkurang seiring uterus terus membesar dan
keluar dari panggul sehingga menjadi salah satu organ abdomen,
sementara kandung kemih tetap merupakan organ panggul. Frekuensi
berkemih pada trimester ketiga paling serung dialami oleh wanita
primigravida setelah lightening terjadi.
Efek lightening adalah bagian presentasi akan menurun masuk
kedalam panggul dan menimbulkan tekanan langsung pada kandung
kemih. Tekanan ini menyebabkan wanita merasa perlu berkemih.
Uterus yang membesar atau bagian presentasi uterus juga mengambil
ruang di dalam rongga panggul sehingga ruang untuk distensi
kandung kemih lebih kecil sebelum wanita tersebut merasa perlu
berkemih. Satu-satunya metode yang dapat dilakukan untuk
mengurangi frekuensi berkemih ini adalah menjelaskan mengapa hal
tersebut terjadi dan mengurangi asupan cairan sebelum tidur malam
sehingga wanita tidak perlu bolak-balik ke kamar mandi pada saat
mencoba tidur.
2. Hemoroid
Hemoroid sering didahului oleh konstipasi. Oleh karena itu,
semua penyebab konstipasi berpotensi menyebabkan hemoroid.
Progesterone juga menyebabkan relaksasi dinding vena dan usus
besar. Selain itu, pembesaran uterus mengakibatkan peningkatan
tekanan, secara spesifik juga secara umum pada vena hemoroid.
Tekanan ini akan mengganggu sirkulasi vena dan mengakibatkan
kongesti pada vena panggul. Ada sejumlah cara untuk mengatasi
hemoroid. Beberapa cara yang dilakukan hanya member rasa nyaman,
sedangkan cara lain menyebabkan baal sekaligus mengurangi
hemoroid. Cara yang terakhir akan dijelaskan pada cara penanganan
hemorid:
48
a. Hindari konstipasi, pencegahan merupakan cara penanganan yang
paling efektif
b. Hindari mengejan saat defekasi
c. Mandi berebdan, hangatnya air tidak hanya member kenyamanan,
tetati juga meningkatkan sirkulasi.
d. Kopres witch hazel (untuk mengurangi hemoroid).
e. Kompres es untuk (mengurangi hemoroid).
f. Kompres garam Epsom (untuk mengurangi hemoroid).
g. Masukkan kembali hemoroid kedalam rectum (menggunakan
lubrikasi), dilakukan sambil latihan mengencangkan perineum.
h. Tirah baring dengan cara mengelevasi panggul dan ekstremitas
bagian bawah.
i. Salep analgesic atau anestesi topical.
3. Keputihan
Keputihan adalah sekresi vagina dalam jumlah besar, dengan
konsistensi kental atau cair, yang dimulai pada trimester pertama.
Sekresi ini bersifat asam akibat pengubahan sejumlah besar glikogen
pada sel epital vagina menjadi asam laktat oleh basil doderlein. Meski
hasil ini berfungsi melindungi ibu dan janin dari kemungkinan infeksi
yang mengancam, tetapi basil ini merupakan medium yang dapat
mempercepat pertumbuhan organisme yang bertanggung jawab
terhadap terjadinya vaginitis. Produktifitas kelenjar servik dalam
menyekresi sejumlah besar lender pada saat ini guna membentuk
sumbat lender servik ternyata juga dapat mengakibatkan keputihan.
Upaya untuk mengatasi keputihan adalah sebagai berikut:
a. Tingkatkan kebersihan dan mandi setiap hari.
b. Pakailah pakaian yang terbuat dari katun atau bahan dengan daya
serap tinggi.
c. Hindari pakaian dalam yang terbuat dari nilon.
(Varney,H.2006:538-540)
4. Keringat bertambah
49
a. Kegiatan kelenjar apokrin meningkat kemungkinan akibat
perubahan hormonal.
b. Kegiatan kelenjar eksokrin meningkat karena kegiatan kelenjar
tiroid yang meningkat, serta berat badan dan kegiatan metabolic
yang meningkat.
c. Keringat telapak karena kegiatan adrenokortisol.
d. Kegiatan kelenjar sebaseous.
Cara mencegah:
a. Pakailah pakaian yang tipis dan longgar.
b. Banyak minum.
c. Mandi secara teratur. (Dewi, V.2011:142)
5. Sembelit (konstipasi)
Wanita yang sebelumnya tidak mengalami sembelit dapat
memiliki masalah ini pada trimester dua atau trimester tiga. Konstipasi
diduga terjadi akibat penurunan peristaltis yang disebabkan relaksasi
otot polos pada usus besar ketika terjadi peningkatan jumlah
progesterone. Salah satu efek samping yang muncul pada penggunaan
zat besi adalah konstipasi. Hal ini memperberat masalah bagi sebagian
besar wanita hamil. Berikut cara penanganan konstipasi:
(Varney,H.2006:539)
a. Tingkatkan diet asupan cairan
b. Minum cairan dingin atau hangat, terutama saat perut kosong
c. Istirahat cukup.
d. Senam hamil.
e. Membiasakan buang air besar secara teratur.
f. Buang air besar segera setelah ada dorongan
(sulistyawati,A.2009:124)
50
Dasar fisiologis untuk kram kaki belum diketahui dengan
pasti. Selama beberapa tahun, kram kaki diperkirakan disebabkan oleh
gangguan asupan kalsium di dalam tubuh, namun penyebab ini tidak
lagi disertakan dengan literatur terkini.
Cara mencegah:
a. Kurangi konsumsi susu (kandungan fosfornya tinggi).
b. Latihan dorsofleksi pada kaki dan meregangkan otot yang
terkena.
c. Gunakan penghangat untuk otot. (Varney,H.2006:540)
7. Sesak napas
Sesak napas merupakan ketidaknyamanan terbesar yang di
alami pada trimester ke tiga. Selama periode ini uterus telah
mengalami pembesaran hingga terjadi penekanan diafragma. Selain
itu, diafragama akan mengalami elevasi kurang lebih 4 cm selama
kehamilan. Meski terjadi pelebaran diameter tranversal pada rangka
iga, hal ini tidak cukup untuk mengompensasi elevasi diafragma
sehingga terjadi penurunan kapasitas residu fungsional dan volume
udara residual. Cara mengatasi;
a. Menjelaskan dasar fisiologi masalah tersebut.
b. Mendorong wanita untuk secara sadar mengatur kecepatan dan
kedalaman pernapasannya.
c. Merentangkan tangan di atas kepala serta menarik napas panjang.
(Varney, H.2006:543)
8. Nyeri ligamentum rotundum (ligamentum teres uteri)
Ligamentum rotundum melekat pada sisi-sisi uterus tepat di
bawah dan di depan tempat masuknya tuba falopii kemudian
menyilang ligamentum latum pada lipatan peritoneum, melintasi
kanalis inguinalis dan masuk pada bagian anterior (bagian atas) labia
mayora pada sisi-sisi peritoneum. Nyeri pada ligamentum teres uteri
di duga terjadi akibat peregangan dan kemungkinan akibat penekanan
51
berat uterus yang meningkat pesat pada ligamen.Cara maengatasi
nyeri tersebut:
a. Fleksi lututnya ke abdomenya.
b. Membungkuk kearah nyeri untuk mengurangi peregangan pada
ligament.
c. Miringkan panggul.
d. Lakukan mandi air hangat.
e. Lakukan kompres hangat pada area nyeri.
9. Nyeri ulu hati
Nyeri ulu hati adalah ketidaknyamanan yang timbul
menjelang akhir trimester ke dua dan bertahan hingga trimester ke tiga
adalah kata lain untuk regorgitasi atau refluks isi lambung yang asam
menuju esophagus bagian bawah akibat peristaltic balikan. Penyebab
nyeri hati adalah:
a. Relaksasi sfingter jantung pada lambung akbat pengaruh yang
ditimbulkan jumlah progesterone.
b. Penurunan mortilitas gastrointestinal yang terjadi akibat relaksasi
otot halus yang memungkinkan disebabkan peningkatan jumlah
progesterone dan tekanan uterus.
c. Tidak ada ruang fungsional untuk lambung akibat perubahan
tempat dan penekanan uterus yang membesar.
52
Perut kembung diduga akibat penurunan motilitas
gastrointestinal. Hal ini kemungkinan merupakan akibat efek
peningkatan progesterone yang merelaksasi otot halus. Satu-satunya
cara untuk mengurangi perut kembunga adalah pola memiliki defekasi
harian teratur dan menghindari makanan yang menghasilkan gas.
Posisi lutut sampai dada akan membantu ketidaknyamanan akibat gas
yang terperangkap di dalam. Cara mengatasi perut kembung:
a. Hindari makan yang mengandung gas.
b. Mengunyah makanan secara sempurna.
c. Lakukan senam secara teratur.
d. Pertahankan saat buang air besar yang teratur.
(Varney,H.2006:539-542)
11. Pusing/sinkop
Pusing disebabkan pengaruh hormone, tegangan mata
sekunder terhadap perubahan okuler, kongesti hidung, dinamika
cairan saraf yang berubah dan alkalosis pernapasan ringan dan juga
disebabkan oleh kontraksi, ketegangan otot, dan keletihan. Cara
mencegahnya yaitu:
a. Bangun secara perlahan dari posisi istirahat
b. Hindari berdiri terlalu lama dalam lingkungan yang hangat dan
sesak
c. Hindari berbaring dalam posisi terlentang (Dewi,V.2011:140)
12. Nyeri punggung bawah
Nyeri punggung bawah merupakan nyeri punggung yang
terjadi pada area lumbosakral. Nyeri punggung bawah biasanya akan
meningkat seiring pertambahan usia kehamilan karena nyeri ini
merupakan akibat pergeseran pusat gravitasi wanita tersebut dan
postur tubuhnya. Nyeri punggung juga dapat merupakan akibat
membungkuk berlebihan, berjalan tanpa istirahat, dan angkat beban.
Cara mengatasi Nyeri punggung:
a. Postur tubuh yang baik
53
b. Mekanik tubuh yang tepat saat mengangkat beban
c. Hindari membungkuk berlebihan, mengangkat beban, dan
berjalan tanpa istirahat.
d. Ayunkan panggul/miringkan panggul.
C. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGALAMAN
ANTEPARTUM
1. Pengalaman dengan kehamilan sebelumnya
2. Harapan budaya dan personal
3. Kesehatan sebelum hamil dan kesiapan biofisik untuk melahirkan
anak
4. Motivasi untuk melahirkan
5. Status sosial ekonomi
6. Usia ibu dan status berpasangan atau tidak berpasangan
7. Aksebilitas terhadap perawatan pranatal
8. Tingkat pendidikan
9. Tersedianya sumber-sumber
54
kehamilan. Idealnya, dalam 5 bulan pertama terdapat peningkatan 1
kg berat badan ibu per bulan. Dalam bulan-bulan berikutnya
diharapkan peningkatan sebesar 2 kg per bulannya. Selama kehamilan,
diharapkan adanya peningkatan berat badan ibu sebesar:
1. 7-11,5 kg bagi mereka dengan berat badan > 65 kg saat mulai
hamil
2. 12-15 kg bagi mereka dengan berat badan 45-65 kg saat mulai
hamil
3. 12,5-18 kg bagi mereka dengan berat badan < 45 kg saat mulai
hamil
55
Sumber: daging, ikan ,susu, telur, tahu, tempe dan kacang-
kacangan.
Anjuran: konsumsilah 3 porsi protein setiap hari ( 1 porsi protein
= 2 butir telur atau 200 gram daging ayam atau ikan ).
3. Lemak
Lemak digunakan antara lain sebagai cadangan energi tubuh saat
ibu kelak melahirkan (lemak merupakan zat gizi kaya energi, 1
gram lemak = 9 kalori), sebagai pelarut vitamin A,D,E,K, selain
itu, asam lemak antara lain asam lemak omega 3 dan 6 juga
diperlukan untuk perkembangan system saraf, fungsi penglihatan
dan pertumbuhan otak bayi.
Sumber lemak: daging, susu, telur, mentega, minyak tumbuhan,
dan lain-lain.
Anjuran: konsumsilah kurang lebih 1 sendok makan zat lemak
setiap kali makan, guna menyedikan energi dan peningkatan
perkembangan otak janin.
4. Vitamin dan mineral
Fungsi vitamin dan mineral antara lain:
a. Vitamin A : Membantu pertumbuhan kulit, tulang dan gigi.
Penting untuk fungsi penglihatan yang normal.
b. Vitamin C : Membantu pembentukan jaringan tubuh janin.
Penting dalam proses metabolisme tubuh.
c. Vitamin D : Bahan dasar pembentukan tulang dan gigi
d. Kalsium : Membangun tulang dan gigi
e. Besi : Membantu pembentukan sel-sel darah merah
f. Asam folat : Mencegah terjadinya cacat bawaan di tulang
belakang
Sumber vitamin dan mineral : sayuran, buah-buahan dan susu.
Anjuran : konsumsilah 4 porsi sayuran per hari (1 porsi =
setengah gelas sayuran mentah) dan 3 porsi buah buahan per hari
56
(1 porsi = 1 butir apel ukuran sedang atau setengah gelas
stroberi). Jangan lupa lengkapi dengan segelas susu.
Berikut nutrisi ibu hamil bila disajikan secara lengkap:
Nutrisi Kebutuhan Sumber
Zat bezi 30 mg Daging, beras, sayuran hijau, kacang-kacangan
Yodium 175 mkg Ikan laut,olahan susu, roti, garam beryodium
Vitamin E 10 mg Beras, sayuran hijau daun, kacang-kacangan
Vitamin C 70 mg Asparagus, brokoli, kentang, cabe, bayam,
tomat, jeruk
Vitamin B6 2,2 mg Ikan laut, unggas, beras, beras merah, buah,
telur, kacang-kacangan
Vitamin B 122,2 mg Ikan laut, unggas, daging, olahan susu
Vitamin A 800 mkg Hati, margarin, sayuran hijau daun, jeruk, telur
Seng 15 mg Daging, beras
Selenium 65 mkg Daging, beras, telur
Protein 60 g Daging, susu, telur, kacang-kacangan
Magnesium 300 mg Beras, sayuran hijau, alpukat, pisang, kacang-
kacangan
Cermati asupan asam folat, kalsium dan zat besi selama kehamilan
agar janin tumbuh sempurna. Kenaikan berat badan (BB) selam kehamilan
akan mempengaruhi kenaikan berat janin. Namun bukan berarti ibu hamil
lantass harus makan secara berlebihan. Jelas tidak. Sebagai informasi,
kebutuhan energi pada kehamilan trimester 1 hanya memerlukan tambahan
100 Kal per hari (menjadi 1.900 Kal 2.000 Kal per hari). Ini berarti sama
dengan menambah 1 potong (50 g) daging sapi atau 2 buah apel dalam
menu sehari. Selanjutnya saat trimester II dan III, tambahan energi yang
dibutuhkan meningkat menjadi 300 Kal per hari, atau sama dengan
mengonsumsi tambahan 100 g daging ayam atau minum 2 gelas susu sapi
cair. Jadi idealnya kenaikan BB ibu hamil sekitar 500 gram per minngu.
Angka ini tentu bukan patokan mati sebab pedoman ini hanya berlaku bagi
ibu yang memiliki BB normal (tinggi badan 110 cm). Namun, ibu dengan
BB berlebih dan obesitas dianjurkan untuk tidak berdiet. Diet yang tiba-
tiba dapat menghambat pertumbuhan janin karena pertambahan beratnya
terganggu. Yang disarankan adalah pengaturan makan yang pas selama
57
kehamilan. Itulah makanya BB berlebih dan obesitas pada masa kehamilan
patut diwaspadai karena dapat menimbulkan komplikasi yakni diabetes
mellitus gestasional atau preeclampsia (peningkatan tekanan darah).
Risiko kedua komplikasi ini adalah ibu dapat mengalami masa persalinan
yang lebih panjang sehingga meningkatkan kemungkinan dilakukannya
tindakan.
58
giginya. Kebutuhannya sekitar1.200 mg per hari (sama dengan
mengonsumsi 2 gelas susu atau 125 g keju), jauh lebih banyak
dibanding kebutuhan kalsium selama tidak hamil yang hanya
1.000 mg per hari.
Ada banyak sumber kalsium, diantaranya, telur, susu, ikan
teri, ikan salmon, sarden, sayuran berwarna hijau, kacanga-
kacangan (kacang kedelai, kacang tanah) dan wijen. Namun,
waspadai terhadap makanan sumber kalsium yang berserat. Perlu
diketahui serat yang berlebiahan akan menurunkan waktu transit
makanan di dalam sel cerna sehingga mengurangi kesempatan
tubuh mengabsorpsi kalsium dengan maksimal. Bila kebutuhan
akan kalsium tidak terpenuhi, janin akan mengambil cadangan
kalsium dari tulang ibu. Akibatnya, rangka tulanga akan cepat
rapuh karena terjadi demineralisasi dan ibu akan mengalami
pengeroposan tulang dini. Sedangkan dampak kekurangan
kalsium secara langsung pada janin tak ada.
3. Zat Besi
Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat mengganggu
metabolisme energy sehingga dapat menyebabakan menurunnya
kemampuan kerja oragan-organ tubuh. Buntut-buntutnya dapat
memengaruhi perkembangan janin. Kekurangan zat besi
umumnya ditandai dengan wajah pucat, rasa lemah, letih, pusing,
kurang nafsu makan, menurunnnya kebugaran tubuh, menurunnya
kekebalan dan gangguan penyembuhan luka.
Mengapa banyak ibu hamil kekurangan zat besi? Sebab,
memasuki trimester kedua dan ketiga ibu mengalami
“hemodilusi” (pengenceran). Hal ini terjadi karena ibu hamil
memproduksi cairan lebih banyak sehingga kebutuhan akan sel
darah merahnya juga bertambah. Kondisi ini bisa dianalogikan
sebagai sirup dan air. Sirup ibarat sel darah merah dan air ibarat
cairan dalam tubuh ibu. Bila dalam keadaan normal, untuk
59
membuat sirup dibutuhkan satu gelas air putih dan dua sendok
makan sirup. Namun dalam keadaan hamil karena airnya
bertambah banyak maka sirupnya (sel-sel darah) pun mestinya
ditambah. Jadi tak perlu heran bial banyak ibu hamil pada
trimester kedua dan ketiga membutuhkan lebih banyak zat besi.
Banyak wanita di Indonesia mengalami kekurangan zat besi,
sehingga kadar hemoglobinnya rendah. Hal ini tentu berpengaruh
pada kualitas kesehatan ibu dan janin. Jumlah zat besi yang
dibutuhkan semasa kehamilan berbeda per trimesternya.
(Misaroh, 2010 : 82-88).
60
sinar matahari, konsentrasi plasma kalsitriol, bentuk aktif dari
vitamin yang telah dikonversikan diginjal akan meningkat. Ekstra
kalsium paling mudah didapat berasal dari susu 0,5 liter kira-kira
600 mg kalsium.
4. Makanan yang harus dihindari
Makanan yang harus dihindari adalah kafein, the,
suplementasi vitamin A, nikotin dan obat-obatan yang bersifat
terogenik. Obat-obatan yang harus dihindari adalah sulfonamide
karena menyebabkan kern ikterus, tetrasiklin karena menyebabkan
kerusakan email gigi anak, aminoglikosida yang dapat
menyebabkan sitotoksisitas klorampenikol yang dapat
menyebabkan gray baby, metronidazol karena bersifat teratogenik,
ciprofloksasin yang dapat merusak kartilago fetus sehingga anak
pendek, talidomid menyebabkan phocomelia, dll. Makanan
beraneka ragam dan menu yang terus ganti setiap hari sangat
membantu nutrisi ibu dan janin karena kebutuhan gizinya dapat
melengkapi gizi yang kurang di menu sebelumnya. (Misaroh,
2010 : 144-145)
5. Contoh menu makanan untuk ibu hamilTrimester III
61
2. Pekerjaan rumah tangga
Pekerjaan rutin dapat dilaksanakan. Bekerjalah sesuai dengan
kemampuan, dan makin dikurangi dengan semakin tua kehamilan.
3. Hubungan seksual
Hamil bukan merupakan halangan untuk melakukan hubungan
seksual. Hubungan seksual disarankan untuk dihentikan bila:
a. Terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa
nyeri atau panas
b. Terjadi perdarahan saat hubungan seksual
c. Terdapat pengeluaran cairan (air) yang mendadak
d. Hentikan hubungan seksual pada mereka yang sering mengalami
gugur kandung, sekitar dua minggu menjelang persalinan.
4. Jadwal istirahat dan tidur
Jadwal istirahat dan tidur perlu diperhatikan dengan baik, karena
istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani
dan rohani untuk kepentingan perkembangan dan pertumbuhan janin.
Wanita hamil dianjurkan untuk merencanakan istirahat yang
teratur khususnya seiring kemajuan kehamilannya. Jadwal istirahat
dan tidur perlu diperhatikan dengan baik, karena istirahat dan tidur
yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk
kepentingan perkembangan dan pertumbuhan janin.
Berhubungan dengan kebutuhan kalori pada masa kehamilan,
mandi air hangat sebelum tidur, tidur dalam posisi miring ke kiri,
letakkan beberapa bantal untuk menyangga, pada ibu hamil sebaiknya
banyak menggunakan waktu luangnya untuk banyak istirahat atau
tidur walau bukan tidur betulan hanya baringkan badan untuk
memperbaiki sirkulasi darah, jangan bekerja terlalu capek dan
berlebihan.Namun sebaiknya tidur pada malam hari selama kurang
lebih selama 8 jam dan istirahat dalam keadaan rileks pada siang hari
selama 1 jam. Ibu hamil harus menghindari posisi duduk dan
62
berdiri dalam menggunakan kedua ibu jari, dilakukan 2 kali sehari
selama 5 menit.
Posisi berbaring miring dianjurkan untuk meningkatkan perfusi
uteri dan oksigenasi fetoplasental. Selama periode istirahat yang
singkat, seorang wanita dapat mengambil posisi telentang kaki
diangkat pada dinding untuk meningkatkan aliran vena dari kaki dan
mengurangi edema kaki dan varises vena.
Wanita hamil boleh bekerja tetapi jangan terlampau berat.
Lakukanlah istirahat sebanyak mungkin. Wanita hamil yang menjadi
buruh berhak mendapatkan cuti hamil satu setengah bulan sebelum
persalinan dan satu setengah bulan setelah persalinan (menurut
undang-undang perburuhan). Hendaknya menasehatkan pada wanita
hamil agar segera ke dokter atau ke rumah sakit bila terjadinya
perdarahan pervaginam, demikian pula bila ada sakit diperut, bila
suhu badannya naik tinggi, berkeringat bnyak, penglihatan berkurang,
atau berkunang-kunang, kencing sedikit, keluar cairan dari vagina,
dan sebagainya. Hendaknya keluhan ini ditanggapi dengan baik oleh
pengawas kehamilannya. Hindari pekerjaan yang membahayakan atau
terlalau berat atau berhubungan dengan radiasi atau bahan kimia,
terutama usia kehamilan muda (Wiknjosastro dalam Prawiroharjo,
2005)
5. Pemeliharaan payudara
Payudara yang dipersiapkan untuk dapat memberikan laktasi,
perlu perhatian yang seksama. Dengan pakaian dalam (BH) yang
longgar, maka perkembangan payudara tidak terhalang. Puting susu
penting diperhatikan agar tetap bersih. Puting susu perlu ditarik-tarik
sehingga menonjol dan memudahkan untuk memberikan ASI. Puting
susu yang terlalu masuk dikeluarkan dengan jalan operasi atau dengan
pompa susu.
63
Dengan menanyakan apakah ibu dapat dan sudah melakukan
persiapan untuk menyusui bayinya. Untuk mempersiapkan laktasi
perlu melakukan:
1. Perawatan payudara selama kehamilan dengan cara yang benar,
sejak usia kehamilan enam bulan bagi ibu yang tidak mempunyai
masalah puting susu, dan sejak usia kehamilan tiga bulan bagi ibu
yang mempunyai puting susu mendatar atau kedalam.
2. Mempersiapkan alat dan melatih diri cara perawatan payudara
selama menyusui serta teknik menyusui.
3. Mempersiapkan kondisi tubuh untuk menyusui dengan cara
memenuhi kebutuhan nutrisi dan istirahat sebaik-baiknya.
TEKNIK
1. Licinkan kedua telapak tangan dengan sedikit minyak.
2. Kompres puting susu dengan kain / kapas yang di beri minyak
selama beberapa saat agar kotoran mudah di bersihkan. Tarik
kedua puting susu keluar sambil di putar kekiri 20 x dan ke
kanan 20 x .
3. Pegang pangkal payudara dengan kedua tangan, lalu urut dari
pangkal payudara ke arah puting sebanyak 30 x .
64
4. Pijat puting susu hingga keluar cairan, untuk memastikan
bahwa saluran susu tidak tersumbat.
5. Bersihkan puting susu dan sekitarnya dengan handuk yang
kering dang bersih .
6. Janganlah menggunakan BH yang menekan payudara, tapi
gunakan BH yang menopang payudara.
Jika puting susu datar dan tertarik ke dalam, cara merawatnya
sebagai berikut :
1. Letakkan kedua ibu jari di atas dan di bawah puting susu.
2. Regangkan daerah areola dengan menggerakkan kedua ibu
jari ke arah bawah sebanyak 20 x.
3. Letakkan kedua ibu jari di samping kiri dan di samping
kanan puting susu.
4. Regangkan daerah areola dengan menggerakkan kedua ibu
jari kearah kiri dan ke arah kanan sebanyak 20x. Lakukan
2x sehari sejak usia kehamilan 3 bulan.
6. Persipan persalinan dan laktasi
Salah satu tujuan persiapan persalinan adalah untuk
menungkatkan kesehatan optimal menjelang persalinan dan segera
dapat memberikan laktasi. Untuk dapat mencapai keadaan keadaan
optimal menjelang persalinan perlu dilakukan dua langkah penting
yaitu melakukan senam hamil dan mempersiapkan keadaan payudara
untuk laktasi.
(Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998 : 136-141).
1. Persiapan persalinan adalah rencana tindakan yang dibuat oleh
ibu, anggota keluarga dan bidan.
2. Rencana ini tidak harus dalam bentuk tertulis dan biasanya
memang tertulis. Rencana ini lebih hanya sekadar diskusi untuk
memastikan bahwwa ibu menerima asuhan yang ia perlukan.
3. Dengan adanya rencana persalinan akan mengurangi kebingungan
dan kekacauan pada saat persalinan, serta meningkatkan
65
kemungkinan ibu akan menerima asuhan yang sesuai dan tepat
waktu.
Lima komponen penting rencana persalinan
Membuat rencana persalinan
Hal-hal mengenai pembuatan rencana persalinan adalah sebagai
berikut.
1. Tempat persalinan
a. Pemilihan tempat persalinan ditentukan oleh nilai risiko
kehamilan dan jenis persalinan yang direncanakan.
Persalinan berisiko rendah dapat dilakukan di puskesmas,
polindes, atau rumah bersalin, sedangkan persalinan
berisiko tinggi harus dilakukan di rumah sakit yang
memiliki fasilitas kamar operasi, tranfusi darah, dan
perawatan bayi risiko tinggi.
b. Persalinan dianjurkan dilaksankaan di rumah sakit
umum/rumah sakit ibu dan anak, lengkap dengan tenaga
terlatih dan peralatan yang memadai. Sarana transportasi
serta tenaga kesehatan yang masih terbatas membuat
persalinan di beberapa daerah sebagian besar masih
ditolong oleh dukun bersalin dan berlangsung di rumah.
Kondisi tersebut merupakan kendala tersendiri yang masih
sulit diatasi sampai saat ini.
c. Di luar negeri (misalnya di Amerika dan Belanda),
persalinan dapat dilakukan di rumah karena memiliki
kelebihan dibandingkan persalinan di rumah sakit.
Suasana rumah membuat ibu lebih nyaman sehingga
proses persalinan lebih lancer dan peran serta suami
tampak nyata dirasakan. Walaupun demikian, persalinan
di rumah memerlukan dukungan infrastruktur yang baik,
sertakesiapan tenaga penolong untuk menghadapi segala
66
kemungkinan yang terjadi pada saat persalinan maupun
pascapersalinan.
67
2) Siapa yang akan membuat keputusan ika pembuat
keputusan utama tidak ada saat terjadi
kegawatdaruratan?
2. Mempersiapkan system transportasi jika terjadi
kegawatdaruratan.
1) Banyak ibu yang meninggal karena mengalami
komplikasi yang serius selama kehamilan,
persalinan atau pascapersalinan dan tidak
mempunyai jangkauan transportasi yang dapat
membawa mereka ke tingkat asuhan kesehatan
yang dapat memberikan asuhan yang kompeten
untuk menangani masalah mereka.
2) Setiap keluarga seharusnya mempunyai suatu
rencana transportasi untuk ibu jika ia mengalami
komplikasi dan perlu segera dirujuk ke tingkat
asuhan yang lebih tinggi.
Rencana persalinan perlu dipersiapkan lebih dini dalam
kehamilan, dan harus terdiri atas elemen-elemen di bawah
ini.
68
a. Keluarga dianjurkan untuk menabung sejumlah
uang untuk persediaan dana guna asuhan selama
kehamilan dan jika terjadi kegawatdaruratan.
b. Menabung sesuai kemampuan dan terprogram.
c. Kesepakatan bersama dalam keluarga.
d. Program tabulin
69
E. KEADAAN DARURAT PADA IBU HAMIL
Keadaan darurat saat hamil yang mengahruskan ibu hamil untuk
memeriksakan diri adalah :
1. Berkaitan dengan janin
a. Badan panas disertai tanda infeksi lainnya
b. Gerak janin terasa berkurang atau menghilang
c. Perut terasa kecil
2. Berkaitan dengan ibu
a. Mual muntah berlebihan
b. Terjadi pengeluaran abnormal : cairan mendadak, lendir, apalagi
bercampur darah, perdarahan
c. Tanda subjektif gestosis : sakit kepala, pemandangan kabur, nyeri
pada epigastrium/ulu hati, pembengkakan tangan, muka kelopak
mata kaki, air seni berkurang
d. Terjadi tanda-tanda inpartu : perut sakit disertai pengeluaran
(Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998 : 141).
70
a) Plasenta previa totalis (sentralis): seluruh ostium ditutupi
plasenta.
b) Plasenta previa persialis (lateralis): sebagian ostium ditutupi
plasenta.
c) Plasenta previa letak rendah (marginalis): tepi plasenta berada
3-4 cm diatas pinggir pembukaan, pada pemeriksaan dalam
tidak teraba.
b. Solusio plasenta
1. Definisi :
Suatu keadaan dimana plasenta yang letaknya normal
terlepas sebagian atau seluruhnya sebelum bayi lahir, biasanya
dihitung sejak usia kehamilan lebih dari 28 minggu.
2. Klasifikasi:
Solusio plasenta menurut derajat lepasnya plasenta dibagi
menjadi:
a) Solusio plasenta lateralis/parsialis
Bila hanya sebagian dari plasenta yang terlepas dari
tempat perlekatannya.
b) Solusio plasenta totalis
Bila seluruh bagian plasenta sudah terlepas
perlengketannya.
c) Prolapsus plasenta
Kadang-kadang plasenta ini turun ke bawah dan dapat
teraba pada pemeriksaan dalam.
71
penglihatannya menjadi kabur dan berbayang. Sakit kepala yang hebat
dalam kehamilan adalah gejala dari pre-eklamsia.
e. Penglihatan kabur
Oleh karena pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu
dapat berubah selama proses kehamilan. Perubahan ringan (minor)
adalah normal. Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang
mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak. Perubahan
penglihatan ini mungkin disertai dengan sakit kepala yang hebat dan
mungkin gejala dari pre eklamsia.
72
h. Nyeri perut yang hebat
Sebelumnya harus dibedakan nyeri yang dirasakan adalah bukan
his seperti pada persalinan. Pada kehamilan lanjut, jika ibu merasakan
nyeri yang hebat, tidak berhenti setelah beristirahat, disertai dengan
tanda-tanda syok yang membuat keadaan umum ibu makin lama makin
memburuk, dan disertai perdarahan yang tidak sesuai dengan beratnya
syok, maka kita harus waspasda akan kemungkinan terjadinya solusio
plasenta. (Ari Sulistyawati. 2009: 155-162).
G. TANDA PERSALINAN
1. Terjadinya his persalinan.
His persalinan mempunyai sifat :
a. Pinggang terasa sakit yang menjalar ke depan.
b. Sifatnya teratur, interval makin pendek, dan kekuatannya makin
besar.
c. Mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks.
d. Makin beraktivitas (jalan) kekuatan makin bertambah.
73
berlangsung dalam waktu 24 jam. (Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998 :
165).
74
DAFTAR PUSTAKA
75
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. “Y”
HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS BALEN
BOJONEGORO
I. PENGUMPULAN DATA
Tanggal : 27-6-2016 Jam : 11.00 WIB
A. Data Subyektif
1. Identitas
Istri Suami
Nama : Ny. “Y” Nama : Tn. “M”
Umur : 35 tahun Umur : 27 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMP Pendidikan : SD
Pekerjaan :- Pekerjaan :Proyek
Penghasilan :- Penghasilan : + Rp. 1.500.000
/bulan
Alamat : Ds. Ngadiluhur RT. 01 / RW. 03 Balen Bojonegoro
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan hamil anak kedua, usia kehamilan 8 bulan dan ingin
memeriksakan kehamilannya.
3. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit kronis, bawaan,
menular, keturunan, maupun menahun, serta tidak pernah menjalani
operasi.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit
kronis, bawaan, menular, keturunan maupun menahun serta tidak ada
keturunan kembar.
5. Riwayat Haid
Menarche : 12 tahun
Siklus : teratur, + 28-30 hari
76
Lama : 6-7 hari
Karakteristik : Cair, kadang bergumpal, warna merah
kehitaman, bau khas, ganti pembalut 2 x/hari
Flour albus : tidak pernah
Dismenorrhea : tidak pernah
Disfungsi blooding : tidak pernah
HPHT : 15-11-2015
TTP : 22-08-2016
6. Riwayat Perkawinan
Nikah :1x
Lama menikah : 3 tahun
Usia pertama nikah :32 tahun
7. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu
N Kehamilan Persalinan Anak Nifas
Sua Ana Usia Pe Jenis Pe Temp Pe Seks BB/PB H/ Me Peny
o.
mi k Keham ny Persal nol at ny M nete ulit
Ke ilan ulit inan on Partus uit ki
g
1 1 1 9 bulan - spt bid BPM - Laki- 3100 H Iya -
an laki gr/ 50
cm
2 1 2 Hamil
Ini
77
Trimester II : Ibu mengatakan periksa ke bidan 3 x, merasakan gerak
janin usia kehamilan 4 bulan, dari bidan mendapat
tablet Fe, kalsium, vitamin B6.
Trimester III : Ibu mengatakan periksa ke bidan 2 x. Dari bidan
mendapat tablet Fe, kalsium dan mendapat penyuluhan
tentang persiapan persalinan.
9. Riwayat KB
Ibu mengatakan tidak pernah mengikuti KB apapun.
10. Pola Kebiasaan Sehari-hari
Pola Sebelum hamil Selama hamil
Nutrisi Makan 3x/hari, porsi 1 piring Makan 4x/hari, porsi 1 piring
sedang terdiri dari Nasi, sayur, penuh terdiri dari Nasi, sayur,
lauk dan buah. lauk dan buah.
Minum + 7-8 gelas/hari air putih Minum + 8-9 gelas/hari air putih
ditambah 1 gelas susu
Eliminasi BAB 1 x/hari, konsistensi lunak, BAB 1 x/hari, konsistensi lunak,
bau khas, warna kuning bau khas, warna kuning
BAK 5-6 x/hari, warna kuning, BAK 6-7 x/hari, warna kuning,
bau khas bau khas
Istirahat Tidur siang + 1-2 jam Tidur siang + 1-2 jam
Tidur malam + 7-8 jam (21.00- Tidur malam + 8-9 jam (20.00-
05.00) 05.00)
Kebiasaan Ibu tidak pernah merokok, Ibu tidak pernah merokok, tidak
tidakpernah minum-minuman pernah minum-minuman
beralkohol, tidak kecanduan beralkohol, tidak kecanduan
obat-obatan terlarang. obat-obatan terlarang.
Kebersihan Ibu mandi 2x/hari, gosok gigi 3 Ibu mandi 3x/hari, gosok gigi 3
x/hari, ganti baju dan celana x/hari, ganti baju dan celana
dalam setiap setelah mandi, dalam setiap setelah mandi,
kramas 3 x/minggu. kramas 3 x/minggu.
Aktivitas Ibu mengerjakan pekerjaan Ibu mengerjakan pekerjaan
78
Pola Sebelum hamil Selama hamil
rumah tangga seperti : menyapu, rumah tangga seperti : menyapu,
mengepel, mencuci dan mengepel, mencuci dan
memasak. memasak.
Seksual 3 x/minggu 1 x/minggu
Rekreasi Menonton TV, mendengarkan Menonton TV, jalan-jalan pada
radio pagi hari
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TB / BB :150 cm / 84 kg
Lila :32 cm
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi :80 x/menit
Suhu :36,8oC
Pernafasan : 20 x/menit
79
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Kepala : Mesocephal, kulit kepala bersih, tidak ada benjolan.
Rambut : Hitam lurus, bersih, tidak berketombe, tidak mudah
rontok, tebal.
Muka : Simestris, tidak oedem, tidak ada cloasma gravidarum,
tidak pucat.
Mata : Simetris, conjungtiva merah muda, sclera putih
Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen, fungsi
pendengaran baik, tidak ada infeksi
Hidung : Bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip
Mulut : Bersih, warna mukosa bibir merah muda, tidak ada
stomatitis, tidak ada caries dentis, lidah bersih
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada
bendungan vena jugularis dan tidak ada pembesaran
kelenjar limfe.
Dada : Tidak ada retraksi interkostalis.
Payudara : Membesar simetris, puting susu meninjol dan kotor,
terdapat hiperpigmentasi pada areola dan papilla
mammae, tidak ada luka bekas operasi.
Perut : Membesar sesuai usia kehamilan, membujur, tidak ada
bekas luka operasi, terdapat striae gravidarum livid,
terdapat linea nigra.
Genetalia Externa : Tidak ada oedem, tidak ada kondilomata dan
kondiloma akuminata, tidak ada systocel dan rectocel,
tidak ada varises, dan tidak ada pengeluaran
pervaginam.
Anus : Bersih, tidak ada hemoroid
Ekstremitas atas : Tidak oedem pada kedua tangan.
Ekstremitas bawah : Tidak oedem, tidak ada varises pada kedua
tungkai
80
b. Palpasi
Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid dan tidak
teraba bendungan vena jugularis dan pembesaran
kelenjar limfe.
Payudara : Tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba benjolan, dan
colstrum sudah keluar
Perut :
Leopold I : Tinggi fundus uteri 3 jari bawah prosesus
xipoldeus (31 cm) pada fundus teraba bulat,
lunak, kurang melenting
Leopold II : Pada perut ibu sebelah kanan teraba bagian
keras memanjang seperti papan Pada perut
ibu sebelah kiri teraba bagian kecil-kecil,
lunak.
Leopold III : Pada bagian di atas symphisis teraba bulat,
keras, besar, dan melenting
Leopold IV : Pada bagian terendah janin belum masuk
PAP
Genetalia Eksterna : tidak teraba benjolan, tidak nyeri tekan pada
kelenjar skene dan kelenjar bartolini.
Ekstremitas atas : tidak oedem
Ekstremitas bawah : tidak oedem
c. Auskultasi
DJJ , 142 x/menit, terdengar jelas pada perut ibu sebelah kanan
linea nigra , 3 jari di bawah pusat
d. Perkusi
Patella reflek kanan / kiri = /
81
e. Pemeriksaan Panggul Luar
Distansia spinarum : 23 cm
Distansia cristarum : 26 cm
Konjugata eksterna : 21 cm
Lingkar panggul : 85 cm
f. Pemeriksaan Panggul Dalam
Tidak dikaji
3. Pemeriksan Penunjang / Laboratorium
Darah (Hb sahli) = 11,6gr%
Protein Urine = tidak dikaji
Reduksi = tidak dikaji
Golongan darah = B
4. KESIMPULAN :
1. Ibu hamil
2. GIIP101A000
3. Usia kehamilan 32-34 minggu
4. Intra uteri
5. Janin tunggal
6. Janin hidup
7. Letak kepala U puka
8. Kesan panggul luar normal
9. Keadaan umum ibu baik
82
TB/BB = 150cm / 84 kg N = 80 x/menit
Lila = 32 cm R = 20 x/menit
Inspeksi : tidak nyeri tekan, tidak ada benjolan, colostrum sudah keluar
Palpasi : tinggi fundus 3 jari di bawah prosesus xipoldeus (31cm)
punggung kanan, letak kepala bagian terendah janin belum
masuk PAP U
Auskultasi : DJJ , 142 x/menit
83
1. Melakukan pendekatan pada ibu dengan cara berkomunikasi dengan ramah
dan sopan serta mendengarkan semua keluhan ibu dan menjawab semua
pertanyaan ibu.
2. Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa kehamilannya saat
ini berusia 8 bulan dengan kondisi ibu dan janinnya baik, dengan letak
kepala dan bagian terendah janin sudah masuk pintu atas panggul
3. Menjelaskan pada ibu tentang cara perawatan payudara :
Tehnik perawatan payudara adalah sebagai berikut.
a. Kompres puting susu dan area sekitarnya dengan menempelkan kapas
yang dibahasi minyak.
b. Bersihkan puting susu dan area sekitarnya dengan handuk kering yang
bersih
c. Pegang kedua puting lalu tarik keluar bersama dan diputar kedalam
20x, keluar 20x
d. Pangkal payudara dipegang kedua tangan lalu payudara diurut dari
pangkal menuju puting susu sebanyak 30 x
e. Kemudian pijak daerah areola sehingga keluar cairan 1-2 tetes untuk
memastikan saluran susu tidak tersumbat.
4. Menjelaskan pada ibu tentang persiapan persalinan yaitu :
a. Persiapan dalam keluarga
Sejak awal, ibu hamil dan suami menentukan persalinan ini akan
ditolong oleh bidan atau dokter. Rencanakan bersalin polindes,
puskesmas dan rumah bersalin.
b. Persiapan biaya
Suami / keluarga perlu menabung untuk biaya persalinan
c. Persiapan donor darah
Siapkan donor darah jika sewaktu-waktu diperlukan
d. Ibu dan suami menanyakan ke bidan / dokter kapan perkiraan tanggal
persalinan
e. Persiapan kendaraan jika sewaktu-waktu ibu dan bayi perlu segera ke
rumah sakit
84
f. Jika bersalin di rumah, suami atau keluarga perlu menyiapkan
a) Ruang yang terang
b) Dan tempat tidur dengan alas kain yang bersih
5. Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda persalinan yaitu :
a. Pinggang terasa sakit yang menjalar ke depan
Sifatnya teratur, dan kekuatannya makin besar.
b. Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir
c. Keluar cairan ketuban dari jalan lahir akibat pecahnya selaput ketuban
6. Menganjurkan pada ibu untuk meminum tablet tambah darah secara
teratur yaitu 1 x/hari dan tidak boleh diminum bersamaan dengan teh, kopi
dan susu, karena menghambat penyerapan, atau sebaiknya diminum
dengan air putih atau air jeruk
7. Menganjurkan pada ibu untuk memeriksakan kehamilannya 2 minggu lagi
dan jika ada keluhan atau kegawatdaruratan segera untuk diperiksakan.
Keadaan darurat saat hamil yang mengharuskan ibu untuk memeriksakan
diri adalah :
a. Berkaitan dengan janin
a) Badan panas, disertai tanda infeksi lainnya
b) Gerak janin, terasa berkurang atau menghilang
c) Perut terasa semakin kecil
b. Berkaitan dengan ibu
a) Muntah-muntah berlebihan
b) Terjadi pengeluaran cairan yang mendadak bercampur darah
c) Sakit kepala, pandangan kabur, nyeri pada epigastrium,
pembengkakan tangan, kaki dan muka
d) Terjadi tanda-tanda persalinan
VII. EVALUASI
Tanggal :27-6-2016 Jam : 13.00 WIB
85
1. Terjalin hubungan dekat antara ibu dan petugas sehingga ibu lebih
kooperatif
2. Ibu dapat menjelaskan kembali tentang keadaan ibu dan janin
3. Ibu dapat mendemonstrasikan tentang perawatan payudara
4. Ibu dapat menjelaskan tentang persiapan persalinan yang akan dilakukan
5. Ibu dapat menjelaskan kembali tentang tanda-tanda persalinan
6. Ibu dapat menjelaskan kembali cara minum tablet tambah darah secara
teratur
7. Ibu dapat menyebutkan tanggal pemeriksaan kehamilannya 2 minggu
setelah kunjungan awal yaitu pada tanggal 11-7-2016 dan jika ada
keluhan atau kegawat daruratan segera memeriksakan.
86