Anda di halaman 1dari 8

ADAPTASI FISIOLOGI DAN PSIKOLOGI KEHAMILAN

Pada ibu hamil, terjadi perubahan penting dalam tubuh ibu. Perubahan ini penting untuk
perkembangan janin, menyiapkan ibu untuk melahirkan, menyusui dan mempertahankan
kesehatannya. Ibu hamil kadang kala merasa bingung dengan perubahan fisik yang terjadi dan
merasa tidak siap untuk menghadapi dan rasa akan ketidaknyamanan yang terjadi, beberapa
perubahan fisiologis yang timbul selama masa hamil dikenal sebagai Tanda Kehamilan. Ada
tiga kategori :
1. Presumsi, yaitu perubahan yang dirasakan wanita
2. Kemungkinan, yaitu perubahan yang diobservasioleh pemeriksa
3. Pasti ( misal Ultrasonografi, bunyi denyut jantung janin )
Tanda-tanda kehamilan presumsi,kemungkinan, dan pasti
Presumsi Kemungkinan pasti
 Amenore  Tanda Hegar  Sonografi
 Keletihan  Tanda  Pemeriksa
 Nyeri payudara Chadwick mendengar bunyi
 Pembesaran  Tanda jantung janin
payudara Mcdonald  Pemeriksa melihat
 Morning sickness  Ballottement dan merasakan
 Quickening  Tes Kehamilan gerakan bayi
 Tanda Goodell

Ibu hamil memerlukan perawatan dan informasi yang tepat dan petunjuk yang
berhubungan dengan kehamilannya. Perubahan terjadi pada sistem tubuh untuk adaptasi dan
meningkatkan kebutuhan janin. Perubahan yang paling signifkan terjadi pada sistem reproduksi
ibu.
A. Sistem Reproduksi
Uterus
Pertumbuhan yang paling penting terjadi pada uterus, dimana sebelum konsepsi, ukuran
kecil seperti buah pir yang terletak di dalam rongga pelvis. Ukuran sebelum hamil beratnya
lebih kurang 30-50 gram dengan kapasitas 10 ml. pada akhir kehamilan beratnya mencapai
1000 gram dengan kapasitas 5000 ml untuk janin, plasenta, dan cairan amnion.
Pada trismeter I, pertumbuhan uterus disebabkan oleh hyperplasia dan pembentukan
sel-sel baru dari stimulasi miometrium oleh estrogen. Pada trimester II dan III, pertumbuhan
uterus diakibatkan pada hipertropi otot polos ke segala arah yang mengikuti pertumbuhan
janin. Terjadinya akumulasi jaringan fibrosa pada lapisan uterus sebelah luar dan jaringa
elastis yang menyokong kekuatan dinding otot.
Pada kehamilan 12 minggu uterus dapat dipalpasi di atas simpisis pubis dengan
mengosongkan kandung kemih terlebih dahulu. Kehamilan 16 minggu tinggi fundus uteri
antara simpisis pubis dan pusat. Kehamilan 22-24 minggu tinggi fundus setinggi pusat,
kehamilan 28 minggu tinggi fundus uteri 3 jari diatas pusat. Kehamilan 32 minggu tinggi
fundus antara pusat dan prosesus xifoideus, kehamilan 36 minggu berada I jari di bawah
prosesus xifoideus. Diafragma ibu hamil tertekan.kontraksi uterus tidak teratur dan tidak nyeri
(kontraksi Braxton Hicks). Selama masa kontraksi, uterus akan tegang lalu mengendur.
Kontraksi pada trimester I jarang pada trimester III kontraksi sering terjadi dan menyebabkan
rasa ketidaknyamanan.
Karena ukuran uterus meningkat, menyebabkan aliran darah ke uterus juga
meningkatkan. Saat awal kehamilan dimana uterus dan plasenta masih kecil, darah lebih
banyak mengalir ke miometrium dan endometrium. Pertumbuhan janin dan membuang
sampah metabolik tergantung pada perfusi intervilillus plasenta yang adekuat. Darah dibawa
oleh arteri miometrial yang masuk ke ruang intervillus, dimana oksigen dan nutrisi di transfer
pada villi korionik dan dibawa ke janin. Lalu sampah metabolik didifusi ke vena ibu.

Perbedaan Uterus sebelum hamil dan saat hamil


Uterus normal Uterus hamil
 Berat : 30 gr  Berat : pd 40 minggu menjadi
1000gr
 Ukuran : 7-7,5cmx5,2cmx 2,5 cm  Ukuran : 20 cm x 5,2 cm x 2,5 cm
 Bentuk : advokat  Bentuk : 4 bln => bulat akhir
hamil => lonjong telur
 Besar : telur ayam  Besar : 8 minggu => telur bebek
 12 minggu : telur angsa (FUT
teraba diatas simfis )
 16 minggu sebesar kepala bayi
atau tinju orang dewasa
Selama minggu-minggu awal kehamilan, peningkatan aliran darah uterus dan limfe
mengAkibAtkAn edema dan kongesti panggul. Akibatnya, uterus, serviks dan istmus
melunak secara progresif dan serviks menjadi agak kebiruan (tanda Chadwick). Pada sekitar
minggu ke-7 dan ke-8, terlihat pola pelunakan uterus yang dapat dinilai dari tanda-tanda
sebagai berikut :
 Tanda Hegar, pada tanda ini ismus teraba lunak dan bisa di tekan
 Tanda Goodell, pada tanda ini teraba serviks melunak
 Tanda McDonald, pada tanda ini fundus pada serviks mudah fleksi

Tinggi fundus uteri sesuai dengan usia kehamilan :

Usia Kehamilan Tinggi Fundus uteri


>12 minggu Belum dapat di raba
12 mingu 1-2 jari atas simfisis
16 minggu Pertengahan simfisis -pusat
20 minggu 3 jari bawah pusat
24 minggu Setinggi pusat
28 minggu 3 jari atas pusat
32 minggu Pertengahan PX-pusat
36 minggu 3 jari bawah PX
40 minggu Pertengahan PX-pusat
Dinding uterus terdiri atas tiga lapis otot. Lapisan otot longitudinal paling luar,
lapisan otot sirkuler paling dalam, dan lapisan otot yang berbentuk oblik di antara
kedua lapisan otot luar dan dalam. Ketika ada kehamilan ketiga lapisan tampak jelas.
Lapisan otot public berbentuk anyaman seperti tikar, memegang peran penting dalam
persalinan di samping kedua otot lainnya. Sinus-sinus pembuluh darah ada pada
anyaman otot oblik ini. Post partum uterus berkontraksi dan pada ketika ini sinus-
sinus pembuluh darah yang terbuka, sehingga perdarahan post partum dapat di cegah.

Serviks
Perubahan serviks terjadi pada warna dan konsistensi. Respon terhadap
peningkatan estrogen, serviks terbendung dengan darah akibat terbentuk warna merah
kebiruan, termasuk pada vagina dan labia. Serviks lebih banyak mengandung jaringan
ikat, hanya 10% jaringan otot. Jaringan ini banyak mengandung kolagen, akibat kadar
estrogen meningkat, di tambah dengan adanya hipervaskularisasi maka konsistensi
servik menjadi lunak, kelenjar-kelenjar serviks banyak mengeluarkan sekresi yang
berfungsi untuk mencegah masuknya bakteri dari vagina ke uterus selama kehamilan
dan melindungi membrane dan janin dari infeksi.
Vagina Dan Vulva
Hipervaskularisasi pada vagina menyebabkan vagina dan vulva tampak lebih
merah dan kebiruan (livide). Tanda ini di sebut Tanda Chadwick. Serta adanya
edema dan perubahan jaringan ikat membuat jaringan vulva dan perineum lebih
sensitif. Kongesti pelvik selama kehamilan bisa meningkatkan dorongan seksual dan
pengalaman orgasme.warna portio pun tampak livide. Pembuluh darah alat genetalia
interna akan membesar. Karena oksigenasi dan nutrisi pada alat genetalia meningkat.

Ovarium
Pada awal kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditatis sampai
terbentuknya plasenta pada kehamilan 16 minggu korpus luteum graviditas
berdiameter 3 cm, lalu mengecil setelah plasenta terbentuk. Korpus luteum
mengeluarkan hormon estrogen dan hormone progesterone. Lambat laun laun
fungsi ini di ambil alih oleh plasenta. Pada temuan terakhir di temukan hormone
relaxin yang di produksi pada korpus luteum. Kadar hormone relaxin di sirkulasi
maternal dapat di tentukan dan meningkat pada trimester I.hormon relaxin punya
pengaruh menenangkan hingga pertumbuhan janin baik.

Memmae
Terjadi perubahan dalam ukuran dan penampilan.hormon estrogen dan
progesteronmenyebabkan ukuran memmae meningkat. Hormone estrogen merangsang
pertumbuhan jaringan duktus mammae dan hormone progesteron meningkatkan
pertumbuhan lobus, lobules dan alveolus.
Hormon somatomamotropin mempengaruhi pertumbuhan sel-sel asinus,
menimbulkan perubahan sehingga terjadi pembuatan kasein,laktalbumin dan
laktoglobulin sehingga memmae dapat mempersiapkan diri. Adanya peningkatan
ukuran berlebihan akan terbentuk striae. Perubahan papilla memmae terjadi pada
ukurannya dan menjadi lebih erektil dan areola. Kehamilan 12 minggu ke atas keluar
cairan putih agak jernih yang dinamakan dengan kolostrum. Walau kolostrum sudah
dikeluarkan tapi pengeluaran air susu belum dapat dilakukan karena prolaktin ditekan
oleh prolactine inhilbiting hormon (PIH).

B. Sistem Kardiovaskuler

Perubahan jantung sedikit dan akan segera kembali seperti semula setelah melahirkan.
Otot jantung menebal karena meningkatnya kerja jantung selama kehamilan, dimana jantung
tertekan ke atas dan kiri depan akibat pembesaran uterus yang mendorong diafragma selama
trimester III. Adanya perubahan bunyi jantung yang terdengar pada 12-20 minggu kehamilan
yang berlanjut sampai 2-4 minggu postpartum.terjadi sistolik murmur di temukan pada wanita
hamil kebanyakan. Volume darah total meningkat sekitar 45% selama kehamilan. Plasma
meningkat secara cepat 6-8 minggu kehamilan menjadi 1700-5200 pada minggu ke 32.
Peningkatan ini kurang lebih 45% disbanding wanita tak hamil. Pertambahan volume di
sebabkan oleh : untuk transportasi nutrisi dan oksigen ke plasenta dan untuk memenuhi
kebutuhan peningktan jaringan uterus dan mammae.
Volume sel darah merah, meningkat 250-450 ml. walau peningkatan sel darah merah,
peningkatan jumlah plasma lebih menonjol dan terjadi lebih awal. Akibat penambahan
volume plasma selama kehamilan adalah peningkatan curah jantung.terjadi penurunan
resistensi vaskuler perifer mempertahankan kestabilan tekanan darah selama kehamilan.
Tekanan distolik bisa turun lebih kurang 10 mmHg menjelang 28 minggu kehamilan dan
kembali seperti biasa sampai a term .
Empat perubahan yang terjadi pada aliran darah pada masa hamil :
1. Aliran darah berubah untuk memenuhi uretroplasenta hamper 500 ml/menit di butuhkan
untuk perfusi yang adekuat.
2. Hampir 30% lebih darah harus mengalir melalui ginjal untuk membuang sampah
metabolik yang meningkat.
3. Kulit wanita membutuhkan peningkatan sirkulsi untuk mengeluarkan panas.
4. Pembesaran uterus menekan vena cava inferior dan vena iliaka, menghambat aliran balik
dari vena kaki dan darah terbendung pada vena superficial. Mengakibatkan statis datah
yang menekan vena dan menjadikannya tegang, kalau berlangsung lama maka akan terjadi
varises di kaki, vulva, dan rectum.
Eritrosit, leukosit, dan faktor pembekuan darah meningkat selama hamil. Peningkatan
eritrosit 20-30%.pada awal trimester I, leukosit meningkat dari 5000 sel/mm3 menjadi
9000-15000 sel/mm3. Leukosit meningkat sampai proses melahirkan dan turun pada 6 hari
setelah postpartum.
C. Sistem Gastrointestinal
Peningkatan hormon estrogen menyebabkan hiperemia pada jaringan mulut dan gigi,
menyebabkan gingivitis dan pendarahan gusi. Beberapa wanita mengalami hipersalivasi.
Peningkatan hormone progesteron meralaksasikan otot polos menyebabkan penurunan tonus
dan motilitas saluran gastrointestinal. Pengosongan lambung dan usus halus lebih lama dan
meningkatkan absorbs. Ini menguntungkan janin tapi menyebabkan mual pada wanita hamil.
Penurunan motilitas usus besar mengakibatkan penyerapan air jadi lebih lama, feses jadi
sering dan bisa konstipasi. Terjadi perubahan fungsi hati dan kandung empedu hipotonik,
waktu pengosongan memanjang, menyebabkan jadi keras dan menjadi batu empedu.
Pembesaran uterus menekan hati ke atas dan kebelakang pada trimester akhir. Jumlah alkali
fosfat dan kolestrol dua kali lipat pada akhir kehamilan, jumlah albumin turun. Ini di
sebabkan oleh efek hormon estrogen dan hemodilusi.
D. Sistem pernafasan
Konsumsi oksigen meningkat sekitar 15-20% pada kehamilan. Oksigen sebagian di
gunakan untuk janin, sisanya di konsumsi oleh uterus, jaringan memmae, peningkatan
pernafasan maternal, dan kebutuhan jantung. Ibu akan bernafas lebih dalam sebagai
kompensasi peningkatan kebutuhan oksigen. Hormone progesteron mrupakan faktor utama
perubahan pernafasan selama hamil. Membantu penurunan resistensi jalan nafas dengan
merelaksasikan otot polos pada saluran pernafasan. Hormon progesteron merupakan faktor
utama perubahan pernafasan selama hamil. Membantu penurunan resistensi jalan nafas
dengan merelaksasikan otot polos pada saluran pernafasan (medula oblongata) terhadap CO2
dan menstimulasikan peningkatan ventilasi, menurunkan pCO2. Hormon estrogen dapat
menyebabkan peningkatan vaskularisasi membran mukosa saluran pernafasan atas.
Mengakibatkan pembuluh kapiler membesar, edema dan hiperemia berkembang sampai ke
hidung , faring,dan trakea. Ini bisa berkembang jadi sinus, epitakis, perubahan suara. Pada
trismeter III, pembesaran uterus mendorong diafragma 4 cm dan mencegah ekspansi paru-
paru. Rasa sesak nafas pada kehamilan 32 minggu karena usus-usus tertekan oleh uterus yang
membesar kearah diafragma. Kebutuhan O2 wanita hamil yang meningkat 20%,
mengakibatkan wanita hamil bernafas lebih dalam, dan bagian toraknya juga melebar,
sesudah partus kadang menetap jika tidak di rawat dengan baik.
E. Sistem urinarius
Pada trimester I, pembesaran uterus menekan kandung kemih yang berakibat pada
peningkat frekuensi dan keinginan untuk berkemih. Pada trimester II, pembesaran uterus
mulai keluar dari rongga panggul, mengurangi tekanan pada kandung kemih serta keinginan
untuk berkemih. Kapasitas kandung kemih dua kali lipat di banding sebelum hamil karena
relaksasi otot polos pengaruh dari hormone progesteron.
Membran mukosa terbendung dengan darah dan dinding kandung kemih mengalami
hipertropi karena hormon estrogen. Aliran darah menurun dari bagian bawah kandung kemih
mengakibatkan edema pada jaringan dan mudah terjadi trauma, infeksi saatmelahirkan.
Trimester III, penurunan kepala ke PAP menyebabkan penekanan pada kandung kemih dan
ibu menjadi lebih sering berkemih. Ini normal pada awal dan akhir kehamilan.
Ginjal mengalami perubahan pada bentuk dan ukuran yang di sebabkan oleh pelebran
ginjal, kalikus, dan ureter. Ureter kiri dan kanan membesar karena pengaruh hormon
progesteron, tapi lebih besar ukuran yang sebelah kanan karena mengalami banyak tekanan.
Dikarenakan oleh uterus sering memutar ke arah kanan dan letak kolon dan sigmoid di
belakang kiri uterus.
Laju filtrasi glomerolus (GFR) meningkat 50% pada akhir trimester I, akibat dari
peningkatan aliran plasma ginjal dan penurunan tekanan osmotik koloid karena pengurangan
plasma protein. Peningkatan laju filtrasi glomerolus menyebabkan kemampuan tubulus ginjal
untuk reabsobsi berlebihan dan glukosa di temukan dalam urin. Poliuria terjadi karena
peningkatan filtrasi glomerulus. Reabsorpsi di tubulus tidak berubah, sehingga lebih banyak
di keluarkan urea, asam urik, glukosa, asam amino,asam folik dalam kehamilan.
F. Sistem integumen
Sirkulasi darah pada kulit meningkat selama kehamilan, memicu aktifitas kelenjar
keringat dan sebasea. Wanita hamil merasa lebih kepanasan pada trimester akhir.peningkatan
kelenjar sebasea mengakibatkan wajah berminyak, terjadi hiperpigmentasi dan perubahan
vaskular pada kulit. Hiperpigmentasi pada bulan kedua kehamilan ketika hormon (MSH).
Terjadi deposi pigmen pada dahi (kloasma gravidarum ), pipi, hiperpigmentasi pada areola
mammae. Linea alba jadi hitam disebut dengan linea nigra. Striae livide seperti kulit abdomen
seolaj-olah retak, warna berubah agak hiperemis dan kebiruan. Setelah partus, ini berubah
warna jadi putih yaitu striae albicans.
G. Sistem muskuloskletal
Trimester II dan III terjadi perubahahn postur. Trismeter II ketika hormon ibu
menyebabkan pelembutan ligamen pelvis dan sendi untuk memfasilitasi jalan lahir janin
melalui panggul pada persalinan. Relaksasi pada sendi pelvis membuat instabilitas pada
pelvis. Trimester III, wanita hamil harus mengatur posisinya ke belakang untuk
mempertahankan keseimbangannya. Ini dapat menyebabkan lordosis, ketegangan otot pada
punggung menyebabkan nyeri pada punggung. Otot abdomen teregang akibat pembesaran
uterus di trimester III mengakibatkan otot rektus abdominis terpisah yang dinamakan dengan
diastasis recti.
H. Sistem endokrin
Kelenjar ptiutari
Hormon yang di hasilkan oleh kelenjar ptiutari umumnya ditekan selama kehamilan.
FSH dan LH yang normalnya diproduksi untuk merangsang terjadinya ovulasi pada wanita
tidak hamil tidak diperlakukan pada waktu kehamilan dan pengeluaran hormon dari kelenjar
ptiutari anterior juga mengalami penurunan selama hamil. Hormon prolaktin meningkat
untuk menyiapkan mammae pada proses laktasi. Kelenjar ptiutari posterior mensekresi
hormon oksitosin, hormone kedua yang mempengaruhi laktasi. Hormone oksitosin
merangsang refleks pengeluaran air susu setelah persalinan, tapi juga di hambat selama hamil
oleh hormon progesteron. Setelah melahirkan hormone progesterone berkurang, hormon
oksitosin berperan untuk menjaga kontraksi uterus dan mencegah terjadinya pendarahan yang
berlebihan.

Kelenjar tiroid
Awal trimester I, peningkatan produksi T4 (total tiroksin). Karena pembesaran kelenjar
tiroid dan peningkatan laju metabolic basal (BMR) 25% selama hamil, menyebabkan
terjadinya perubahan curah jantung, frekuensi nadi, intoleransi panas, BMR normal lagi
beberapa minggu setelah partus.

Kelenjar paratiroid
Kebutuhan janin akan kalium dan fosfat meningkat menyebabkan kelenjar paratiroid
memproduksi dalamjumlah banyak. Hormon ini bekerja untuk meningkatkan absorpsi
kalsium dari tulang. Tidak terjadi kehilangan densitas tulang kalau hormon ini meningkat.
Rangka tubuh di lindungi oleh peningkan kalsitonik dan estrogen yang bekerjasama dengan
paratiroid.

Kelenjar pankreas
Menyebabkan terjadinya perubahan jumlah glukosa darah ibu dan fluktuasi produksi
insulin. Janin mengambil glukosa dari persediaan ibu, mengambil asam amino dari sirkulasi
darah dan akan menghambat kemampuan ibu mesintesa glukosa. Trimester I, terjadi
peningkatan kebutuhan glukosa oleh janin menyebabkan kadar gula darah ibu turun.
Trimester II, sensitivitas jaringan ibu terhadap insulin turunkarena efek dari hormon plasenta
laktogen, prolaktin, progesteron, dan kortisol. Trimester III, produksi insulin meningkat
30% dari biasa. Produksi insulin yang tidak adekuat bisa mengakibatkan diabetes gestasional.

Kelenjar adrenal
Membesar pada kehamilan, perubahan terjadi pada hormon yaitu kortisol dan
aldosteron. Kortisol mengatur metabolism karbohidrat dan protein, merangsang
glukoneogenesis. Aldosteron mengatur absorpsi sodium dari tubulus ginjal. Produksi
aldosteron meningkat selama hamil untuk mengatasi sampah garam efek dari hormone
progesterone.
Perubahan yang di sebabkan oleh hormone plasenta
Human chorionic gonadotropin (hCG)
Awal kehamilan, hCG di produksi tropoblast. Fungsi utaman pada awal kehamilan
adalah merangsang korpus luteum memproduksi progesteron dan estrogen hingga plasma
terbentuk.

Estrogen
Diproduksi oleh ovarium selama siklus menstruasi oleh korpus luteum pada awal
kehamilan. Setelah 6-7 minggu kehamilan estrogen di produksi oleh plasenta. Fungsi estrogen
pada kehamilan:
1. Merangsang pertumbuhan uterus dan meningkatkan suplai darah ke pembuluh darah
uterus.
2. Membantu perkembangan sistem duktus pada mammae untuk persiapan laktasi.
3. Menyebabkan hiperpigmentasi, perubahan vaskular pada kulit, meningkatkan aktivitas
kelenjar saliva dan hiperemia pada gusi dan membran mukosa hidung.

Progesterone
Awalnya progesteron diproduksi oleh korpus luteum lalu diambil alih oleh
plasenta.
Fungsi progesteron pada kehamilan :
1. Mempertahankan lapisan endometrium untuk implantasi setelah konsepsi
2. Mencegah abortus spontan dengan merelaksikan otot-otot uterus.
3. Merangsang perkembangan lobus dan lobules mammae untuk persiapan
laktasi.
4. Sumber deposit lemak ibu untuk persiapan energy selama kehamilan dan
laktasi
5. Progesteron tidak hanya merelaksasikan otot polos uterus, tapi juga otot
polos yang lain. Menyebabkan penurunan motilitas usus, dilatasi ureter,
peningkatan kapasitas kandung kemih, merangsang hiperventilasi.

Hormon placenta lactogen (hPL)


HPL ditemukan pada awal kehamilan, meningkat seiring dengan usia
kehamilan. Fungsi utama meningkatkan ketersediaan glukosa untuk janin
yang membutuhkan suplay tetap untuk pertumbuhan dan perkembangan.
Bekerja menurunkan sensitivitas sel ibu terhadap insulin. HPL juga
merangsang metabolismeasam lemak bebas untuk menghasilkan energy bagi
ibu.

Relaxin Hormon
Di produksi oleh korpus luteum dan plasenta.fungsinya adalah mengatur
aktivitas uterus, melembutkan jaringan ikat pada serviks, merelaksasikan
sendi pelvis dan merangsang pertumbuhan mammae.

Anda mungkin juga menyukai