Anda di halaman 1dari 30

Erni Nurrahmi S. P.

Uterus terletak di tengah rongga panggul dan


dalam antiflexio, yang dipertahankan oleh:
1. Tonus otot rahim
2. Ligamen-ligamen rahim:
 lig. rotundum
 lig. cardinale (Mackenrodt)
 lig. sacro uterina
3. Otot-otot dasar panggul, terutama
m. levator ani.
Kelainan letak yang mungkin terjadi:
 hyperanteflexio  dextropositio
 retroflexio  elevatio uteri
 retropositio  descensus
 anteropositio uteri/prolaps uteri
 sinistropositio  torsio uteri
 inversio uteri
HYPERANTEFLEXIO
 Sumbu rahim membuat sudut dengan sumbu
vagina membuka ke depan disebut anteversi.
 Sudut antara sumbu corpus uteri dan cervix
yang membuka ke depan disebut anteflexio.
Letak yang normal: anteversioflexio atau
anteflexio.
Hyperanteflexio sering terdapat pada hypoplasia
uteri.
RETROFLEXIO UTERI
Jika uterus menekuk ke
belakang,
terbagi atas:
 retroflexio mobilis
dapat direposisi
dengan toucher
 retroflexio uteri fixata
tidak dapat direposisi
karena ada perlekatan
antara uterus dan alat-
alat sekitarnya
retroflexio uteri gravidi
Retroflexio mobilis
Etiologi:
 kongenital
 bersifat sementara
 acquisita
Gejala :
 Sering tidak ada gejala
 sakit pinggang, tenesmus ani, menorrhagi
Retroflexio mobilis
Diagnosa :
 Inspekulo : portio mendekati dinding depan
vagina
 Toucher : teraba portio disebelah depan, corpus
uteri teraba di belakang melalui fornix posterior
Terapi :
Infertilitas/abortus habitualis perlu
dipertimbangkan koreksi
Retroflexio Uteri Fixata
Etiologi:
 Peradangan dlm panggul kecil seperti
perimetritis, salpingitis, endometriosis
Gejala :
Timbul karena perlekatan
Diagnosa :
Uterus tidak dapat direposisi
PROLAPSUS UTERI
(DECENSUS UTERI)
Menurut beratnya terbagi atas tiga tingkat:
I. Prolapsus vaginae (prolaps dinding
vagina)
II. Proplapsus uteri (portio nampak dalam
vulva)
III. Prolapsus totalis, procidentia (corpus
uteri terdapat di luar vulva)
Prolaps Uterus
PROLAPSUS UTERI
(DECENSUS UTERI)
Etiologi :
 Dasar panggul yang lemah
 Retinaculum uteri lemah
 Tekanan abdominal meninggi
Gejala Prolaps
 perasaan berat perut  fluor albus
bagian bawah  menorrhagi
 nyeri pinggang  infertilitas
 incontinentia urine  decubitus
 sukar defekasi
 coitus terganggu
Diagnosa Prolaps
 Penderita mengejan
 Karena sering disebabkan kerusakan dasar
panggul , vulva vagina lebar hingga dapat
dimasuki 2-3 jari
 Bentuk : introitus menganga, cystocele,
rectocele, prolaps vagina, prolaps uteri,
prolaps uteri totalis
Diagram Prolaps
Profilaksis Prolaps
 Kandung kemih dikosongkan saat partus
 Robekan perineum dijahit secara lege
artis
 Kala II persalinan jangan terlalu lama
 Gunakan episiotomi dimana perlu dan
gunakan indikasi waktu
Terapi Prolaps
Faktor yang harus dipertimbangkan:
 Keadaan umum
 Umur
 Masih bersuami atau tidak
 Tingkat prolaps
Terapi Prolaps
Operatif Non Operatif
 Hysterektomi  Pessarium
vaginalis
 Manchester
Fothergill
 Transposisi operasi
Watkins
 Kolpocleisis
TORSIO UTERI

 Timbul karena tumor ovarii dan kadang-


kadang pada uterus yang gravide.

 Menimbulkan nyeri sekonyong-konyong,


muntah dan gejala rangsangan paritoneum
lainnya.
INVERSIO UTERI
1. inversio uteri incompleta: hanya ada
lekukan pada fundus.
2. unversio uteri completa: uterus terputar
balik, corpus uteri melalui canalis
cervicalis.
3. inversio prolaps: seluruh uterus yang
terputar balik terdapat di luar introitus.
Sebab Inversio Uteri
 Perasat Crede
 Tarikan pada tali pusat
 Kadang terjadi di luar kehamilan karena
myoma sub mukosa
Syarat – Syarat Inversio Uteri

 Tonus otot yang lemah


 Tekanan atau tarikan pada fundus
 Canalis cervicalis longgar
Gejala :
 Shock
 Fundus uteri tidak teraba
 Tumor vagina
 Perdarahan
Diagnosa Banding Inversio Uteri
Mioma Uteri Inversio Uteri
 Sonde masuk ke  sonde tidak masuk
dalam kavum uteri jauh
 lahir corpus uteri  corpus uteri tidak
teraba teraba
 ditemukan orificium
tuba internum
Terapi Inversio Uteri
 Reposisi manual setelah shock teratasi
 Reposisi operatif bila reposisi manual
gagal dengan cara :
◦ abdominal jika uterus masih besar (Haultain,
Huntington)
◦ vaginal kalau ukurannya biasa ( Kustner,
Spinelli)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai