Anda di halaman 1dari 6

Login Daftar

TANYA JAWAB BARU KONSEPSI KEHAMILAN KELAHIRAN BALITA KESEHATAN KELUARGA INFOGRAFIS

Cari Artikel 

PANDUAN: Kehamilan Minggu ke Minggu | Kelahiran | Bayi Umur 1-2 Tahun |

Bayi Umur 2-5 Tahun

Kehamilan

Cara Menghitung
Kontraksi Persalinan
Atalya Share 30
12 Aug 2017 Terakhir diperbaharui 25 Sep 2017

Kontraksi persalinan merupakan kondisi di mana otot rahim mengencang dan mengendur. Otot
rahim merupakan otot paling besar pada tubuh wanita. Kadang kontraksi memicu terlepasnya
hormon oksitosin yang menstimulasi rahim mengencang. Sulit untuk memprediksi kapan kontraksi
persalinan yang sebenarnya akan dimulai.
Kontraksi sering digambarkan sebagai sensasi kram dan kencang yang bermula di punggung dan
bergerak ke depan seperti gelombang. Ada juga yang menjelaskan kontraksi terasa seperti tekanan
pada punggung. Selama kontraksi, perut menjadi keras ketika disentuh. Pada proses melahirkan,
persalinan terjadi setelah melewati tahap kontraksi. Kontraksi menyebabkan bagian atas rahim
(fundus) mengencang dan menebal sedang serviks dan bagian bawah rahim menegang dan rileks.
Ini membantu bayi melewati rahim dan menuju jalan lahir untuk kelahiran.
Banyak ibu menggambarkan kontraksi yang terjadi di awal persalinan mirip dengan kram
menstruasi. Tiap kontraksi akan perlahan menjadi semakin intens lalu perlahan mereda dan hilang.
Saat dalam proses persalinan, jarak antara tiap kontraksi kemungkinan akan menjadi lebih pendek.
Ketika kekuatan tiap kontraksi meningkat, puncak kontraksi akan menjadi lebih cepat dan
berlangsung lebih lama. Segera beri tahu bidan atau dokter kandungan bila Anda mengalami
kontraksi yang terus-menerus dan tidak memiliki ritme tapi terpisah jarak 5 hingga 7 menit.
Beberapa Fakta Tentang Kontraksi
Bun, masih banyak orang yang belum banyak tahu tentang kontraksi. Informasi berikut bisa
membantu Anda mengetahui fakta tentang kontraksi:
Ibu hamil mengalami kontraksi di sepanjang kehamilan.
Meski kebanyakan wanita merasa tidak mengalami kontraksi hingga waktunya melahirkan, tapi
ini tidak benar. Anda sebenarnya mengalami kontraksi di sepanjang kehamilan. Pada tahap
awal, rahim terlalu kecil sehingga ibu tidak bisa merasakan apa yang terjadi. Bila kehamilan
Anda berumur sekitar 6 minggu dan mengalami kram seperti kontraksi, ini jadi tanda
peringatan ada  sesuatu yang salah dan sebaiknya segera hubungi bidan atau dokter. Sering
kali, sakit punggung ringan yang wanita alami di awal kehamilan sebenarnya adalah efek
samping dari kontraksi yang sangat ringan.
Kontraksi awal tidak terasa sakit.
Kontraksi bermula sangat ringan. Bahkan tidak terasa selama berjam-jam, hari, atau bahkan
minggu. Ketika kontraksi terjadi dalam waktu lama, dikenal dengan persalinan prodromal.
Sangat normal bila wanita hamil mengalami kontraksi di persalinan awal yang konsisten,
berjarak dekat, dan progresif.
Pembukaan tidak akan terjadi tanpa kontraksi.
Jauh lebih mudah menjalani kelahiran ketika Anda memahami kenapa itu terjadi dan caranya.
Kontraksi  dibutuhkan untuk membuat serviks terbuka seukuran mulut toples agar bayi bisa
keluar. Ruang di sekitar bayi membuatnya turun ke bawah ke panggul ibu. Gerakan memberi
tekanan pada serviks dan membuatnya terbuka. Pembukaan sangat dibutuhkan untuk
kelahiran normal. Serviks juga perlu melunak agar kepala bayi bisa melewatinya. Dua proses
ini terjadi secara simultan. Pada beberapa kasus, kontraksi gagal membuka serviks untuk
kelahiran normal sehingga intervensi dibutuhkan untuk membantu ibu.
Kontraksi pasca persalinan.
Kontraksi belum berakhir meski Anda telah melahirkan. Beberapa ibu mengalami kontraksi
pasca persalinan. Kontraksi ini menjadi cara tubuh untuk kembali seperti semula dengan
membuat rahim mengerut ukurannya. Kontraksi ini akan mereda setelah beberapa hari, tapi
akan butuh 4 hingga 6 minggu untuk rahim kembali ke ukuran seperti sebelum hamil.

Jenis Kontraksi Selama Kehamilan


Kontraksi yang teratur bisa berarti otot rahim menjadi kencang (kontraksi Braxton Hicks) atau Anda
dalam tahap persalinan. Kadang sulit membedakan antara kontraksi Braxton Hicks dan persalinan
sebenarnya. Bila ragu, hubungi dokter.
1 Kontraksi Palsu
Bila Anda merasakan otot di rahim mengencang dari waktu ke waktu, jangan langsung menuju
rumah sakit, Anda mungkin mengalami kontraksi Braxton Hicks. Kontraksi ini terjadi secara
acak, tidak menimbulkan rasa sakit, dan berlangsung sekitar 30 detik.
Di beberapa hari atau minggu sebelum persalinan, kontraksi Braxton Hicks menjadi ritmis,
saling berdekatan dan bahkan terasa sakit, mungkin membuat Anda berpikir sedang menjalani
persalinan. Tapi tidak seperti persalinan sebenarnya, kontraksi ini disebut juga kontraksi 
palsu, yang  tidak menjadi lebih konsisten, lebih kuat, dan lebih berdekatan jaraknya.
Kontraksi Braxton Hicks bisa terjadi kapan saja, tapi Anda lebih mungkin merasakannya di
malam hari, saat dehidrasi, atau ketika kandung kemih penuh dan selama beraktivitas sik
atau berhubungan seks.
Kotraksi Braxton Hicks biasanya tidak menimbulkan sakit tapi bisa terasa tidak nyaman. Untuk
meredakan rasa tidak nyaman dari kontraksi Braxton Hicks, lakukan hal berikut:
Ubah posisi atau aktivitas Anda. Kadang berjalan kaki bisa meredakan kontraksi ini. Di lain
waktu, istirahat dapat meredakannya. Kontraksi persalinan yang sebenarnya terjadi
sebaliknya, semakin intens meski apapun yang Anda lakukan.
Minum air karena kontraksi kadang bisa disebabkan oleh dehidrasi.
Lakukan relaksasi atau bernafas dalam perlahan. Ini tidak akan menghentikan kontraksi
Braxton Hicks, tapi bisa membantu Anda mengatasi rasa tidak nyaman.
Tapi hubungi dokter bila kontraksi terjadi sering, misalnya lebih dari 4 kali dalam satu jam
meski tidak terasa sakit, Anda mengalami perubahan pada kotoran vagina seperti lebih banyak
lendir atau darah, mengalami kram, nyeri perut, dan peningkatan tekanan panggul atau nyeri
punggung bawah. Ini bisa jadi tanda persalinan prematur.
2 Kontraksi pada kelahiran prematur
Panjang kehamilan normal sekitar 37 sampai 42 minggu, dihitung dari tanggal menstruasi
terakhir. Kelahiran prematur terjadi sebelum kehamilan 37 minggu. Sebelum 20 minggu,
kelahiran prematur yang memicu kelahiran dinamakan keguguran (aborsi spontan).
Kelahiran prematur terdiagnosa pada wanita yang hamil 20 hingga 37 minggu dan mengalami
kontraksi rahim yang teratur. Ini berarti sebanyak 4 kontraksi atau lebih dalam 20 menit atau
sekitar 8 kontraksi atau lebih dalam satu jam. Hubungi dokter bila Anda mengalami kontraksi
teratur selama satu jam, meski setelah Anda minum satu gelas air dan beristirahat.
3 Kontraksi di persalinan awal
Persalinan awal sering menjadi bagian kelahiran yang paling lama, kadang berlangsung 2
sampai 3 hari. Kontraksi rahim terjadi:
Ringan hingga menengah dan berlangsung sekitar 30 hingga 45 detik. Anda masih bisa
berbicara selama kontraksi ini.
Bisa tidak teratur, sekitar 5 hingga 20 menit jaraknya dan bahkan berhenti beberapa saat.
Di persalinan awal, serviks terbuka sekitar 3 cm. Ibu yang pertama kali hamil bisa menjalani
persalinan awal selama berjam-jama tanpa serviks terbuka. Setelah tiba di rumah sakit, Anda
akan diminta pulang hingga persalinan aktif dimulai atau ketuban pecah.
4 Kontraksi pada persalinan aktif
Tahap awal persalinan aktif dimulai ketika serviks terbuka sekitar 3 hingga 4 cm. Tahap ini
lengkap setelah serviks sepenuhnya terbuka dan bayi siap didorong keluar. Selama tahap
akhir, kontraksi menjadi sangat intens. Dibandingkan persalinan awal, kontraksi selama tahap
persalinan aktif:
Lebih intens
Terjadi lebih sering, sekitar tiap 2 sampai 3 menit
Berlangsung lebih lama, sekitar 50 sampai 70 detik.
Sekarang waktunya untuk menuju rumah sakit. Bila ketuban belum pecah, mungkin akan
terjadi saat persalinan aktif ini. Bila Anda mengikuti kelas persiapan melahirkan dan belajar
tentang teknik pernafasan selama kontraksi, saat ini jadi waktu yang tepat untuk
mempraktekkannya.

Menghitung Kontraksi Persalinan


Biasanya proses persalinan untuk ibu yang pertama kali melahirkan memakan waktu sekitar 8
hingga 14 jam, dan akan jadi lebih pendek pada kelahiran berikutnya. Pada kebanyakan ibu hamil,
duduk di kursi goyang selama kontraksi membantu mereka menjadi lebih rileks.
Kontraksi terjadi sebentar-sebentar, dengan diselingi periode istirahat untuk Anda, bayi, dan rahim.
Ketika menghitung kontraksi, mulailah dari awal kontraksi ke awal kontraksi selanjutnya.
Cara paling mudah menghitung kontraksi adalah dengan menulisnya pada kertas tiap kali kontraksi
dimulai beserta durasi atau jumlah detik kontraksi berlangsung. Menulis waktu dan panjang
kontraksi sangat membantu untuk menggambarkan pola kontraksi pada dokter atau bidan.
Menghitung kontraksi dapat membantu Anda mengetahui tahapan persalinan yang sedang Anda
alami dan Anda tahu kapan waktunya menuju rumah sakit. Kontraksi memang bukan hal
menyenangkan ya Bun, tapi tiap kram yang Anda alami selama kontraksi menjadi indikasi kalau
Anda akan segera bertemu bayi.
Kapan Mulai Menghitung Kontraksi Persalinan?
Mulailah menghitung kontraksi ketika Anda mengalaminya dua atau tiga kali dalam beberapa menit
dan terlihat cukup teratur. Bila Anda mengalami satu atau dua kontraksi, tunggu yang ketiga kali,
dengan begitu Anda akan tahu kalau kontraksi ini tidak palsu.
Kontraksi Anda akan terasa seperti campuran antara menstruasi dan konstipasi. Rasa sakit dimulai
di punggung bawah dan bergerak ke perut atau tetap berada di area punggung. Awalnya kontraksi
berlangsung sekitar satu menit dan terjadi tiap 15 menit. Tapi tidak ada pola standar untuk
kontraksi jadi jangan cemas bila Anda mengalaminya tidak teratur.
Cara Menghitung Kontraksi
Ada banyak aplikasi yang bisa Anda download untuk menghitung kontraksi tapi bila Anda ingin cara
lama dan menggunakan stopwatch, libatkan pasangan dan siapkan kertas serta pulpen.
Anda tidak perlu menghitung semua kontraksi hingga menuju proses persalinan karena tujuan
utama menghitungnya adalah untuk menentukan kalau Anda benar-benar sudah ada di tahap
persalinan, jadi ketika sudah mengetahui jawabannya, tak perlu lagi menghitungnya.
Anda bisa gunakan stopwatch, jam dengan detik, atau aplikasi smartphone untuk menghitung
frekuensi dan durasi kontraksi. Sediakan pensil dan kertas agar Anda bisa mencatat jumlah serta
mengenali polanya.
Gunakan alat hitung yang tepat, bukan jam digital tanpa detik. Karena kontraksi sering
berlangsung kurang dari satu menit, Anda perlu menghitungnya dalam detik.
Buat gra k untuk membantu Anda dengan mudah merekam data. Buat kolom dengan judul
kontraksi, satu kolom untuk “waktu dimulai” dan kolom untuk “waktu berakhir.” Sertakan
kolom untuk “durasi” untuk menghitung berapa lama tiap kontraksi berlangsung dan kolom
berikutnya untuk “waktu jeda kontraksi” untuk menghitung panjang waktu antara awal satu
kontraksi dan awal kontraksi selanjutnya.

1 Mulai menghitung awal kontraksi


Jangan mulai di tengah atau akhir kontraksi yang sedang terjadi. Bila Anda baru mau
menghitung durasi kontraksi di pertengahan terjadnya kontraksi, lebih baik tunggu kontraksi
selanjutnya.
2 Tulis waktu kontraksi dimulai
Ketika Anda merasa perut mengencang, mulai pasang timer atau mulai lihat jam dan tulis
waktu di kolom “waktu dimulai.” Semakin akurat catatan Anda, akan semakin baik. Misalnya,
daripada hanya menulis jam 10, tulis lebih spesi k dengan jam 10:03:30 PM. Bila kontraksi
dimulai tepat jam 10, maka tulis 10:00:00 PM.
3 Tulis waktu kontraksi berakhir
Ketika rasa sakit mereda dan kontraksi berakhir, tulis dengan tepat waktu berakhirnya. Sekali
lagi, sertakan informasi seakurat mungkin.
Setelah kontraksi pertama selesai, Anda bisa isi kolom durasi. Misalnya bila kontraksi
dimulai pada 10:03:30 dan berakhir pada 10:04:20, durasi kontraksi berarti 50 detik.
Catat juga informasi lain tentang kontraksi, seperti dimana rasa sakit dimulai, seperti apa
rasanya, dan sebagainya. Informasi ini akan bermanfaat ketika kontraksi berlanjut dan
Anda mulai melihat polanya.
4 Tulis waktu kontraksi selanjutnya dimulai
Kurangi waktu kontraksi sebelumnya dari awal waktu kontraksi ini dan Anda akan tahu berapa
lama kontraksi terpisah. Misalnya, bila kontraksi sebelumnya terjadi pada 10:03:30 dan
kontraksi ini dimulai pada 10:13:30, maka kontraksi Anda terpisah selama 10 menit.
Mitos Seputar Kontraksi Yang Perlu Anda Tahu
Ada banyak mitos berhubungan dengan kelahiran, terutama karena pengalaman tiap orang
berbeda. Baik melahirkan melalu bedah sesar atau normal, melahirkan di lingkungan yang rileks
atau dalam kondisi darurat, tiap wanita akan sepakat dalam satu hal, melahirkan bukan perkara
gampang. Meyakini mitos tentang kontraksi berikut mungkin hanya akan membuat Anda
bertambah cemas.
Kontraksi terdengar cukup menakutkan. Dan Anda mungkin tahu beberapa hal tentang kontraksi,
seperti kontraksi bisa semakin intensif, kontraksi pada dasarnya mendorong bayi keluar, dan
sebagainya. Tapi ada beberapa konsepsi dan mitos yang keliru tentang kontraksi yang membuat
persalinan dan kelahiran lebih terasa menakutkan.
Pengetahuan jadi kunci untuk mengatasi rasa takut ini. Coba untuk tidak terlalu terpengaruh oleh
apa yang dikatakan keluarga atau teman, karena tiap kehamilan berbeda. Baca lebih banyak
tentang kontraksi, bagaimana terjadinya, dan apa artinya. Lalu hilangkan mitos berikut dari otak
Anda agar rasa khawatir jadi berkurang.
“Kontraksi berarti persalinan sedang terjadi”
Merasakan kontraksi di saat hamil membuat Anda ingin tahu apa yang terjadi. Tapi kontraksi
tidak selalu berarti persalinan sudah dekat. Kontraksi tidak teratur dan tidak bisa diprediksi
yang bervariasi intensitas dan panjangnya, dan bisa hilang ketika Anda berganti posisi atau
meningkatkan aktivitas dianggap sebagai persalinan palsu. Anda juga bisa mengalami
kontraksi bila mengalami dehidrasi, jadi pastikan minum banyak air.
“Kontraksi terjadi ketika kantung ketuban pecah”
Kelahiran tidak selalu seperti yang ada di lm. Bila Anda berharap ketuban pecah lalu terjadi
kontraksi dengan jarak sekitar satu menit, Anda akan kecewa. Kontraksi dimulai 12 hingga 24
jam setelah ketuban pecah. Kontraksi juga bisa terjadi sebelum ketuban pecah, bahkan satu
atau dua hari sebelumnya.
“Mengalami kontraksi setelah berhubungan intim berarti pertanda
buruk”
Ketika berhubungan intim dan mengalami orgasme, Anda bisa merasakan kontraksi. Jangan
panik, normal bila orgasme dan prostaglandin pada air mani menyebabkan kontraksi rahim.
Tapi hubungi dokter bila kram bertambah buruk atau diikuti bercak atau pendarahan.
“Kontraksi dengan Pitocin lebih terasa sakit dibanding kontraksi
alami”
Kontraksi dengan Pitocin tidak selalu lebih terasa sakit. Bedanya, Pitocin melewatkan tahap
persalinan lembut dan membuat Anda berada di pertengahan persalinan yang intens agar
Anda bisa melahirkan bayi. Pitocin memberi kontraksi yang sangat kuat, tapi sama seperti
persalinan alami.
“Anda bisa menginduksi kontraksi secara alami tanpa menimbulkan
masalah”
Anda pernah mendengar tentang induksi alami seperti minum minyak kastor, makan makanan
pedas, dan banyak berhubungan seks agar mulai terjadi kontraksi. Tapi semua metode ini
tidak dianjurkan meski bisa berhasil, karena bisa memicu dehidrasi, diare berlebihan, kontraksi
yang terlalu kuat atau terlalu berdekatan, serta efek samping lainnya. Yang paling baik adalah
membiarkan tubuh melakukan apa yang dibutuhkan dan kontraksi akan terjadi.

(Ismawati)

Artikel ini belum ada komentar.


Artikel Terkini

1
5 Kesalahan yang Sering
Terjadi dalam Menjalani
Komentar Anda Kehidupan Pernikahan

Jangan Lewatkan 7 Hal Ini


setelah Melakukan
Hubungan Badan

2
3
Kirim Komentar 10 Tips Dasar Merawat Bayi
Baru Lahir

4
10 Rekomendasi Mainan
Terbaik untuk Anak
Berikut
Memperbanyak ASI dengan Galactogogue

5
8 Manfaat Liburan Keluarga
dan Tips Mempersiapkannya

Sebelum
Apa Itu Hamil Anggur Alias Kehamilan Molar?

Artikel Terkait
No similar entries.

Tentang Kami
Kontak Kami
Advertise with us
Terms and Conditions
Kebijakan Privasi

© 2018 Ibupedia.com

Situs ini berisi informasi umum yang di tujukan sebagai sumber pengetahuan. Apabila Anda ada masalah mengenai kesehatan Anda atau anak anda, Anda
disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional media lainnya. Silakan membaca Syarat & Ketentuan situs kami sebelum menggunakan situs
kami. Dengan menggunakan situs kami, kamu setuju dengan Syarat & Ketentuan situs kami.

Anda mungkin juga menyukai