Anda di halaman 1dari 2

ABORTUS INKOMPLIT

No. Dokumen :
No. Revisi :0
SOP Tanggal Terbit : 4 November 2015
Halaman : 1/2

PUSKESMAS Nurmi, SKM, M.Kes


BONTOTIRO 197207051992032008

Pengertian Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin
dapat hidup di luar kandungan. WHO IMPAC menetapkan batas usia
kehamilan kurang dari 22 minggu, namun beberapa acuan terbaru
menetapkan batas usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin
kurang dari 500 gram.
Abortus inkomplit adalah sebagian hasil konsepsi telah keluar dari kavum
uteri masih ada yang tertinggal..
Dasar hukum 1. Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
2. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok Kesehatan
Tujuan 1. Dokter mampu mendiagnosis abortus inkomplit
2. Memberikan terapi yang tepat sehingga mampu mencegah
terjadinya komplikasi.
Kebijakan Disahkan sebagai tindakan pelayanan yang disesuaikan indikasi pasien
yang dirawat sesuai dengan tingkat kebutuhan.
Referensi Buku Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer
Prosedur kerja 1. Anamnesis
Keluhan yang terdapat pada pasien abortus inkompit antara lain:
a. Perdarahan aktif
b. Nyeri perut hebat seperti kontraksi saat persalinan
c. Pengeluaran sebagian hasil konsepsi
d. Mulut rahim terbuka dengan sebagian sisa konsepsi tertinggal
e. Terkadang pasien datang dalam keadaan syok akibat perdarahan
Pemeriksaan Fisik dan pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan fisik
- Penilaian tanda vital ( tekanan darah, Nadi, Respirasi,Suhu)
- Penilaian tanda-tanda syok
- Periksa konjuntiva: adakah tanda anemia
- Mencari ada tidaknya massa abdomen
- Tanda-tanda akut abdomen dan defans muscular
- Pemeriksaan ginekologi, ditemukan :
Ostium uteri terbuka, dengan terdapat sebagian sisa konsepsi
Perdarahan aktif
Ukuran uterus sesuai usia kehamilan
Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan USG, tidak perlu dilakukkan bila pemeriksaan secara
klinis sudah memadai.
- Pemeriksaan tes kehamilan : biasanya masih positif sampai 7-10
hari setelah abortus.
- Pemeriksaan darah perifer lengkap

1
ABORTUS INKOMPLIT

No. Dokumen :
No. Revisi :0
SOP Tanggal Terbit : 4 November 2015
Halaman : 2/2

PUSKESMAS Nurmi, SKM, M.Kes


BONTOTIRO 197207051992032008

3. Menegakkan diagnosis
Diagnosis Klinis :
Diagnosis ditegakkan berdasar anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
penunjang.
Diagnosis Banding :
- Abotus imminens, insipiens, komplit
- Kehamilan ektopik
- Mola hidatidosa
4. Penatalaksanaan:
a. Observasi tanda vital (tensi, nadi, suhu, respirasi)
b. Evaluasi tanda-tanda syok, bila terjadi syok karena perdarahan,
pasang iv line ( bila perlu 2 jalur) segera berikan infuse cairan
NaCl fisiologis atau cairan ringer laktat disusul dengan darah
c. Setelah syok teratasi rujuk ke fasilitas selanjutnya untuk dilakukan
kerokan. Pasca tindakan berikan ergometrin IM.
Rencana Follow up :
a. Lakukan konseling untuk memberikan dukungan emosional
b. Mengajurkan penggunaan kontrasepsi pasca keguguran karena
kesuburan dapat kembali kira-kira 14 hari setelah keguguran.
Untuk mencegah kehamilan, AKDR umumnya dapat dipasang
secara aman setelah aborsi spontan atau diinduksi. Kontraindikasi
pemasangan AKDR pasca keguguran antara lain infeksi pelvik,
abortus septik, atau komplikasi serius lain dari abortus.
c. Follow up dilakukan setelah 2 minggu.
5. Melakukan pendokumentasian.
Unit terkait Poli umum, KIA, Lab, Rawat inap

Anda mungkin juga menyukai