Anda di halaman 1dari 22

LATE HAEMORARGIC

POST PARTUM (HPP)


POLTEKKES KEMENKES SURABAYA PRODI
D – IIII KEPERAWATAN KAMPUS TUBAN
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Nama Kelompok:

1. Shinta Diah Fatnawati (P27820518001)


2. Adelia Ratna Sari (P27820518003)
3. Cicik Sadewo (P27820518006)
4. Wulan Apriliana (P27820518009)
5. Ely Erfayanti (P27820518013)
6. Lutfiya Dwinanda (P27820518028)
7. Lutfi Ervita Nur Farisa (P27820518032)
8. Anies Noer Safitri (P27820518035)
9. Riski Fadlan Purnama (P27820518041)
10. Meldha Erlian Nindito (P27820518042)
 Pengertian

Pendarahan postpartum atau hemorraghic postpartum


adalah kehilangan darah antara 500 ml pasca melahirkan
normal atau lebih dari1000 ml pasca melahirkan Caesar.
Penyebab pendarahan postpartum yaitu 4T (Tonus,
Tissue, Trauma, dan Trombin). Penyebab lain
pendarahan post partum antara lain oleh plasenta previa,
retensio plasenta, atonia uteri, inversio uteri, ruptur uteri,
kehamilan ektopi, abortus, dan laserasi jalan lahir
(Prawirohardjo, 2010)
Perdarahan Post Partum Sekunder

Definisi

Perdarahan postpartum sekunder adalah perdarahan yang


terjadi dalam 24 jam sampai 12 minggu setelah
persalinan(Cunningham,2012).
Perdarahan Postpartum sekunder juga diartikan sebagai perdarahan
postpartum yang terjadi setelah 24 jam pertama kelahiran yang disebabkan
oleh infeksi, penyusutan rahim yang tidak baik, atau sisa plasenta yang
tertinggal
Etiologi

Menurut Helen Varney(2012) penyebab umum dari


perdarahan pasca partum sekunder meliputi :
1. Sub involusi ditempat perlekatan plasenta (tonus)
2. Selaput janin yang tertinggal (tissue)
3. Laserasi saluran reproduksi yang sebelumnya tidak
terdiagnosis (trauma)
4. Koagulopati (thrombin)
 Faktor predisposisi
Faktor-faktor prediposisi late hpp adalah sebagai berikut (Rini,
2016):

1. Trauma persalinan
Dapat terjadi trauma yang disebabkan oleh laserasi atau
robekan jalan lahir, seperti pada serviks, vagina, atau
perineum.
2. Subinvolusi Uterus
3. Terdapat Jaringan Tertinggal
4. Kelainan pembekuan darah
Disebabkan karena defisiensi faktor pembekuan dan
penghancuran fibrin yang berlebihan
HPP Sekunder berdasarkan Faktor Prediposisi

1. HPP karena Subinvolusi Uteri


Subinvolusi adalah kegagalan uterus untuk mengikuti pola normal involusi/proses involusi
rahim tidak berjalan sebagaimana mestinya,sehingga proses pengecilan uterus terhambat.
a. Faktor predisposisi
1. Status gizi ibu nifas buruk ( kurang gizi)
2. Ibu tidak menyusui bayinya
3. Kurang mobilisasi
4. Usia
5. Parietas
6. Terdapat bekuan darah yang tidak keluar
7. Terdapat sisa plasenta dan selaputnya dalam uterus sehingga proses involusi uterus tidak
berjalan dengan normal atau terlambat
8. Terjadi infeksi pada endometrium
9. Inflamasi
10.Mioma uteri
b. Patofisiologi Subinvolusio Uterus

Subinvolusi uterus menyebabkan kontraksi uterus menurun sehingga


pembuluh darah yang lebar tidak menutup sempurna, sehingga perdarahan
terjadi terus menerus, menyebabkan permasalahan lainnya baik itu infeksi
maupun inflamasi pada bagian rahim terkhususnya endromatrium(Rini, 2016).

c. Manifestasi klinis dari Subinvolusio Uterus


Biasanya tanda dan gejala subinvolusi tidak tampak, sampai kira-kira 4-6
minggu pasca nifas(Oxorn, 2010).
1. Fundus uteri letaknya tetap tinggi di dalam abdomen atau pelvis dari yang
diperkirakan atau penurunan fundus uteri lambat dan tonus uterus lembek.
2. Keluaran lochia seringkali gagal berubah dari bentuk rubra ke bentuk serosa,
lalu kebentuk lochia alba.
3. Lochia bisa tetap dalam bentuk rubra dalam waktu beberapa hari postpartum
atau lebih dari 2 minggu pasca nifas
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mendiagnosis Subinvolusio Uterus:

1. Anamnesa
2. Pemeriksaan umum
3. Pemeriksaaan khusus
• Uterus
Meliputi: fundus uteri dan posisinya serta konsistensinya
• Lochia
Meliputi: warna, banyaknya dan baunya
• Perineum
Diobservasi untuk melihat apakah ada tanda infeksi dan luka jahitan
• Vulva
Dilihat apakah ada edema atau tidak
• Payudara
Dilihat kondisi aerola, konsistensi dan kolostrum
4. Pemeriksaan penunjang
• USG
• Radiologi
• Laboratorium ( Hb.golongan darah,eritrosit, leukosit, trombosit, hematokrit, CT, Blooding
time )
• Pemeriksaan patologi jaringan endometrium
Penatalaksanaan Subinvolusi Uterus (Oxorn, 2010)

01 Pemberian antibiotik

02 Pemberian uterotonika
1. Oksitosin
2. Metilergonovin maleat
3. Pemberian tansfusi
4. Dilakukan kuretase bila
disebabkan karena
tertinggalnya sisa-sisa
plasenta
Perdarahan Pasca Persalinan Akibat Sisa Plasenta

a. Etiologi
Sisa plasenta dan ketuban yang masih tertinggal dalam rongga
rahim dapat menimbulkan perdarahan postpartum dini atau
perdarahan pospartum lambat (biasanya terjadi dalam 6 – 10 hari
pasca persalinan). Pada perdarahan postpartum dini akibat sisa
plasenta ditandai dengan perdarahan dari rongga rahim setelah
plasenta lahir dan kontraksi rahim baik.
Pemeriksaan klinis sulit untuk memastikan adanya sisa plasenta,
kecuali apabila penolong persalinan memeriksa kelengkapan
plasenta setelah plasenta lahir.
Faktor Predisposisi
Faktor-faktor yang
menyebabkan perdarahan
pasca persalinan yaitu :

01 02

Usia Ibu Jarak antar Kelahiran

04 03
Anemia Paritas
c. Diagnosa
1. Tanda dan gejala pasti :
• Plasenta atau sebagian selaput (mengandung pembuluh darah)
tidak lengkap
• Perdarahan segera
2. Tanda dan gejala kadang-kadang ada:
• Uterus berkontraksi tetapi tinggi fundus tidak berkurang
• Perdarahan pasca persalinan perdarahan dari rongga rahim
setelah plasenta lahir.
• Perdarahan Postpartum akibat Subinvolusi
Perdarahan Postpartum akibat Trauma
1. Inversio Uteri
Inversio Uteri adalah keadaan dimana fundus uteri terbalik sebagian atau
seluruhnya masuk ke dalam kavum uteri
a. Faktor-faktor yang memudahkan terjadinya inversio uteri :
• Uterus yang lembek, lemah, tipis dindingnya.
• Tarikan tali pusat yang berlebihan.
b. Gejala klinis inversio uteri :
• Bila masih inkomplit maka pada daerah simfisis uterus teraba fundus uteri
cekung ke dalam.
• Bila komplit, di atas simfisis uterus teraba kosong dan dalam vagina teraba
tumor lunak.
• Kavum uteri sudah tidak ada (terbalik).
2. Perdarahan Postpartum akibat Laserasi /Robekan
Jalan Lahir

Robekan jalan lahir merupakan penyebab kedua


tersering dari perdarahan postpartum
a.Robekan Serviks
b.Robekan Vagina
c.RobekanPerineum
Perdarahan akibat Koagulopati

Perdarahan postpartum juga dapat terjadi karena kelainan


pada pembekuan darah. Penyebab tersering PPP adalah
atonia uteri, yang disusul dengan tertinggalnya sebagian
plasenta.

Kejadian gangguan koagulasi ini berkaitan dengan


beberapa kondisi kehamilan lain seperti solusio plasenta,
preeklampsia, septikemia dan sepsis intrauteri, kematian
janin lama, emboli air ketuban, transfusi darah inkompatibel,
aborsi dengan NaCl hipertonik dan gangguan koagulasi yang
sudah diderita sebelumnya.
1. Patofisiologi

Koagulasi dimulai dengan terdapatnya kerusakan pembuluh darah


pada lapisan endothel. Trombosit kemudian membentuk gumpalan
untuk menutup daerah yang rusak; hal ini disebut hemostasis primer.
Hemostasis sekunder terjadi secara simultan dengan adanya protein
dalam plasma disebut faktor koagulasi untuk membentuk benang-
benang fibrin yang memperkuat gumpalan dari trombosit.
a. Koagulopati pada Trauma
Kematian yang terjadi pada saat awal trauma biasanya
disebabkan oleh adanya perdarahan dalam jumlah besar (Sauaia,
1995). Koagulopati adalah proses patologis yang menyebabkan
kegagalan hemostasis atau mekanisme untuk menghentikan dan
mencegah perdarahan (Brohi, 2007).
ALLPPT
Layout

THANK YOU
Insert the Sub Title of Your Presentation
Clean Text
Slide
for your
Presentation
Thank You
Fully Editable Icon Sets: A

You can Resize without


losing quality
You can Change Fill
Color &
Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Fully Editable Icon Sets: B

You can Resize without


losing quality
You can Change Fill
Color &
Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Fully Editable Icon Sets: C

You can Resize without


losing quality
You can Change Fill
Color &
Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com

Anda mungkin juga menyukai