BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Kehamilan
1. Pengertian
fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi, bila dihitung saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender
internasional, kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam
12 minggu, trimester kedua 15 minggu, dan trimester ketiga 13 minggu (Prawiohardjo, 2011).
Kehamilan berlangsung dalam waktu 280 hari (40 minggu). Kehamilan wanita dibagi
menjadi tiga triwulan, yaitu triwulan pertama: 0-12 minggu, triwulan kedua: 13-28 minggu,
triwulan ketiga: 29-40 minggu (Bandiyah, 2009). Jadi kehamilan trimester III adalah trimester
akhir kehamilan pada periode ini pertumbuhan janin dalam rentang waktu 29-40 minggu dan
Kehamilan trimester III merupakan kehamilan dengan usia 28-40 minggu dimana
merupakan waktu mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua, seperti
terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi, sehingga disebut juga sebagai periode penantian
(Bobak, 2005).
2. Tanda-Tanda Kehamilan
Pada masa rantai konsepsi (fertilisasi), implantasi (nidasi) terjadi perubahan rohani dan
jasmani, karena terdapat pengeluaran hormon spesifik dan menimbulkan gejala dan tanda
hamil sebagai tanda dugaan hamil, tanda kemungkinan hamil, dan tanda pasti kehamilan
(Bandiyah, 2009).
Tanda ini meliputi tidak datang bulan (amenorea) dengan konsepsi dan nidasi mulai
mengeluarkan hormon, maka pertumbuhan dan perkembangan folikel tidak terjadi, sehingga
terdapat keadaan “tidak datang bulan”. Buah dada sakit, buah dada dipersiapkan sejak semula,
dengan terjadi peredaran darah, menahan air dan garam, sehingga ujung saraf tertekan yang
menimbulkan rasa penuh dan sakit, terutama pada kehamilan pertama. Perasaan mengidam
(ingin makan khusus) yang dapat berupa mual muntah terutama pagi hari (morning sickness),
kurang suka makan, tidak tahan bau-bauan, terdapat pengeluaran air liur berlebihan
(hipersliuvasi), kepala sakit dan pusing, ingin makanan tertentu. Gangguan pencernaan dan
perkemihan sering sulit buang air besar karena kurang makan serat dan pengaruh hormonal,
sering kencing berlebihan karena kandung kemih terkena rahim. Pigmentasi kulit, karena
pengaruh hormon tertentu terdapat pigmentasi kuli wajah, sekitar buah dada, dan dinding perut
(Bandiyah, 2009).
Tanda kemungkinan adalah perubahan – perubahn fisiologis yang dapat diketahui oleh
1) Terjadi pembesaran Perut akibat pembesaran uterus hal ini terjadi pada bulan ke empat
kehamilan.
2) Terdapat Tanda Hegar yaitu pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uteri.
3) Terdapat tanda Chadwicks yaitu Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa
4) Tanda Piscaseck merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum
berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut berkembang lebih
dulu.
5) Kontraksi Braxton Hicks Merupakan peregangan sel-sel otot uterus, akibat meningkatnya
actomysin di dalam otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadit, tidak nyeri biasanya
timbul pada kehamilam delapan minggu, tetapi baru dapat diamati dari pemeriksaan abdominal
pada trimester ketiga. kontraksi ini akan terus meningkat frekuensinya, lamanya, dan
6) Teraba Ballotement yaitu Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak
adalah untuk mendeteksi adanya Human Chorionic Gonadotropin (hCG) yang diproduksi
oleh sinsiotropoblastik sel selama Pemeriksaan kehamilan. Hormon ini dapat mulai dideteksi
pada 26 hari setelah konsepsi dan meningkat dengan cepat pada hari ke 30-60. Tingkat tertinggi
pada hari 60-70 usia gestasi, kemudian menurun pada hari ke 100-130.
Tanda pasti adalah tanda yang menunjukkan langsung keberadaan janin, yang dapat dilihat
Tanda pasti kehamilan menurut (Hani dkk, 2010) terdiri atas hal-hal berikut ini:
1) Terdapat Gerakan janin dalam rahim pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.
2) Denyut Jantung Janin Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat fetal
janin (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua (trimester
akhir).
a. Sistem Reproduksi
1) Uterus
Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan melindungi hasil
konsepsi (janin, plasenta, amnion) sampai persalinan. Uterus mempunyai kemampuan yang
luar biasa untuk bertambah besar dengan cepat selama kehamilan dan pulih kembali seperti
keadaan semula dalam beberapa minggu setelah persalinan. Pada perempuan yang tidak hamil
uterus mempunyai berat 70 gram dan kapasitas 10 ml atau kurang. Selama kehamilan, uterus
akan berubah menjadi suatu organ yang mampu menampung janin, plasenta, dan cairan amnion
rata-rata pada akhir kehamilan volume totalnya mencapai 5 l bahkan dapat mencapai 20 l atau
2) Serviks Uteri
Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan kebiruan. Perubahan
ini terjadi akibat penambahan vaskularisasi dan terjadinya edema pada seluruh serviks,
(Prawiohardjo, 2011).
3) Ovarium
Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru juga ditunda.
Hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium. Folikel ini akan berfungsi
maksimal selama
6-7 minggu awal kehamilan dan setelah itu akan berperan sebagai penghasil progesteron dalam
Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hiperemia terlihat jelas pada kulit dan
otot-otot di perinium dan vulva, sehingga pada vagina akan terlihat berwarna keungu-unguan
5) Kulit
Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan, kusam, dan
kadang-kadang juga akan mengenai daerah payudara dan paha. Perubahan ini dikenal dengan
nama strie gravidarum. Pada garis yang terdapat dipertengahan perunya (linea alba) akan
berubah menjadi hitam kecoklatan yang disebut dengan linea nigra. Kadang-kadang akan
muncul dalam ukuran yang bervariasi pada wajah dan leher yang disebut dengan oblosma atau
melasma gravidarum. Selain itu, pada aerola dan daerah genetalia akan terlihat pigmentasi
6) Payudara
Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya menjadi lebih lunak.
Setelah bulan kedua payudara akan bertambah ukurannya dan vena-vena dibawah kulit akan
terlihat. Puting payudara akan terliahat besar, kehitaman, tegak dan terdapat colostrum
(Prawiohardjo, 2011).
7) Perubahan Metabolik
Sebagian besar penambahan berat badan selama kehamilan berasal dari uterus dan
isinya. Kemudian payudara, volume darah, dan cairan ekstraselular. Diperkirakan selama
Pada trimester ke-2 dan ke-3 pada perempuan dengan gizi baik dianjurkan menambah
berat badan per minggu sebesar 0,4 kg, sementara pada perempuan dengan gizi kurang atau
berlebih, dianjurkan menambah berat badan per minggu masing-masing 0,5 kg dan 0,3 kg
(Prawiohardjo, 2011).
b. Sistem Kardiovaskuler
Pada minggu ke-5 cardian output akan meningkat dan perubahan ini terjadi untuk
mengurangi resistensi vakular sistemik. Selain itu, juga terjadi peningkatan denyut jantung.
Antara minggu ke-10 dan 20 terjadi peningkatan volume plasma sehingga juga terjadi
resistensi vaskular sistematik dan perubahan pada aliran pulsasi arterial. Kapasita vaskular juga
akan meningkat untuk memenuhi kebutuhan. Peningkatan estrogen dan progesteron juga akan
2011).
1) Traktus digestivus
Seiring dengan makin besarnya uterus, lambung dan usus akan tergeser. Perubahan
yang nyata akan terjadi pada penurunan motilitas otot polos pada traktus digestivus dan
penurunan sekresi asam hidroklorid dan peptin dilambung sehingga akan menimbulakan gejala
berupa pyrosis (beartburn) yang disebabkan oleh refluks asam lambung ke esofagus bawah
sebagai akibat perubahan posisi lambung menurunya tonus sfingter esofagus bagian bawah.
Mual terjadi akibat penurunan asam hidroklorid dan penurunan motilitas, serta konstipasi
2) Traktus Urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamialn kandung kemih akan tertekan oleh uterus yang
mulai membesar sehingga menimbulkan sering berkemih. Keadaan ini akan menghilang
dengan makin tuanya kehamilan bila uterus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan,
jika kepala janin sudah mulai turun ke pintu atas panggul, keluhan itu akan kembali
(Prawiohardjo, 2011).
c. Sistem Muskuloskletal
Lordosis yang progresif akan menjadi bentuk yang umum pada kehamilan, akibat
kompensasi dari pembesaran uterus keposisi anterior, lordosis menggeser pusat daya berat
kebelakang ke arah dua tungakai. Sendi sakroilliaka, sakrooksigis dan pubis akan meningkat
mengakibatkan perubahan sikap ibu dan pada akhirnya menyebabkan perasaan tidak enak pada
a. Adaptasi Maternal
Kehamilan adalah suatu krisis yang mematangkan dan dapat menimbulkan stress tetapi
imbalannya adalah wanita tersebut siap memasuki suatu fase baru untuk bertanggung jawab
dan memberi perawatan. Konsep dirinya berubah, siap menjadi orang tua dan menyiapkan
peran barunya, secara bertahap ia berubah dari memperhatikan dirinya sendiri, punya
kebebasan menjadi suatu komitmen untuk bertanggung jawab kepada makhluk lain (Salmah
dkk, 2006).
b. Hubungan interpersonal
Kedekatan hubungan membuat ibu hamil lebih siap untuk berperan sebagai ibu, pada saat
anggota keluarganya menyadari peran ibu mereka, bisa terjadi konflik dan ketegangan.
Diperlukan komunikasi yang efektif antara ibu dengan suami dan keluarganya. Komponen
yang penting di sekeliling ibu hamil adalah ibunya sendiri, reaksi dalam kehamilan anaknya,
menghargai kemandirian anaknya, keberadaanya dimasa lampau dan sekarang, dan keinginan
Hubungan ibu dengan anak dimulai selama hamil, ketika ibu menghayal dan
memimpikan dirinya sebagai ibu. Ibu ingin dekat, hangat, bercerita dengan bayinya dan
mencoba membayangkan adanya tangisan bayi, gangguan terhadap kurangnya kebebasan dan
kegiatan mengasuh anak. Hubungan ibu dan anak berkembang dalam fase selama hamil
1) Fase 1
Ia menerima kenyataan biologis tentang kehamilan dengan pernyataan “saya hamil” dan
menyatakan ide tentang anak didalam tubuhnya dan gambaran dirinya sbb:
a) Pikiran terpusat pada dirinya. b) Menyadari kenyataan dirinya hamil. c) Fetus adalah bagian
2) Fase 2
a) Menerima tumbuhnya fetus yang merupakan makhluk yang berbeda dengan dirinya (pada
bulan ke-5)
c) Timbul kesadaran bayinya adalah makhluk lain yang terpisah dari tubuhnya
direncanakan akan senang dengan kehamilannya, merasa lekat dengan bayinya yang dimulai
menempatkan perempuan tersebut pada kondisi yang tenang, sehingga dapat lebih
berintrospeksi dan berfantasi tentang anaknya. Dia akan senang pada anak kecil.
3) Fase 3
keperut ibu dan berbicara dengan fetus. f) Respons psiologis keluarga yang mengharapkan
Ketidaknyamanan kehamilan trimester III adalah keadaan tidak nyaman yang dirasakan
oleh ibu hamil trimester III yaitu dari mulai umur kehamilan 28 minggu sampai 40 minggu.
progesterone yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus kurang efisien, konstipasi juga
dipengaruhi karena perubahan uterus yang semakin membesar, sehingga uterus menekan
4) Segera konsultasikan ke dokter/ bidan apabila konstipasi atau sembelit tetap terjadi (putri,
2012).
yaitu retensi (penahanan) air dan garam karena gestosis dan tertekannya pembulu darah, karena
bagian terendah bayi mulai masuk pintu atas panggul (Bandiyah, 2009).
1) Hindari menggunakan pakaian ketat, 2) Elevasi kaki secara teratur sepanjang hari, 3) Posisi
menghadap kesamping saat berbaring, 4) Penggunaan penyokong atau korset pada abdomen
c. Insomnia
Pada trimester ketiga kehamilan, bayi sering menendang, sehingga ibu hamil akan
merasa kurang nyaman dan merasa sulit untuk tidur (putri, 2012).
1) Ibu hamil diharapkan menghindari kafein yang terdapat pada kopi, soda, teh, dan coklat..
2) Kurangi minum pada malam hari. Sebaiknya ibu lebih banyak minum pada pagi dan siang hari
untuk mengurangi frekuensi buang air kecil pada malam hari yang berakibat juga ibu sering
3) Meminum segelas susu hangat akan membuat ibu hamil mudah terlelap.
Nyeri punggung bawah (Nyeri pinggang) merupakan nyeri punggung yang terjadi pada
area lumbosakral. Nyeri punggung bawah biasanya akan meningkat intensitasnya seiring
pertambahan usia kehamilan karena nyeri ini merupakan akibat pergeseran pusat gravitasi
Berikut ini adalah dua prinsip penting yang sebaiknya dilakukan oleh ibu hamil:
1) Tekuk kaki daripada membungkuk ketika mengambil atau mengangkat apapun dari bawah
2) Lebarkan kedua kaki dan tempatkan satu kaki sedikit didepan kaki yang lain saat menekukan
kaki sehingga terdapat jarak yang cukup saat bangkit dari proses setengah jongkok.
Cara untuk mengatasi ketidaknyamanan ini antara lain:
e) Untuk istirahat atau tidur; gunakan kasur yang menyokong atau gunakan bantal dibawah
Pada bulan-bulan pertama kehamialn kandung kemih akan tertekan oleh uterus yang
mulai membesar sehingga menimbulkan sering berkemih. Keadaan ini akan menghilang
dengan makin tuanya kehamilan bila uterus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan,
jika kepala janin sudah mulai turun ke pintu atas panggul, keluhan itu akan kembali
(Prawiohardjo, 2011).
1) Ibu perlu penjelasan tentang kondisi yang dialaminya mencangkup sebab terjadinya.
3) Mengurangi asupan cairan pada sore hari dan memperbanyak minum saat siang hari.
4) Jangan kurangi minum untuk mencegah nokturia, kecuali jika nokturia sangat mengganggu
miring ke kiri dan kaki ditinggikan untuk mencegah diuresis (putri, 2012).
f. Hemorrhoids
Secara khusus ketidaknyamanan ini terjadi pada trimester II dan III. Hal ini sering terjadi
karena konstipasi. Sama halnya dengan varises, pembuluh darah vena didaerah anus juga
membesar. Diperparah lagi akibat tekanan kepala terhadap vena di rektum (bagian dalam anus).
Cara meringankan/mencegah :
hangat/kompres hangat, air panas tidak hanya memberikan kenyamanan tapi juga
g. Sesak nafas
Pada kehamilan 33-36 banyak ibu hamil akan merasa susah bernafas hal ini karena
tekanan bayi yang berada dibawa diafragma menekan paru ibu (putri, 2012).
nafas panjang, 3) Mendorong postur tubuh yang baik, melakukan pernafasan interkostal, 4)
h. Kontraksi perut
Braxton-Hicks kontraksi atau kontraksi palsu. Kontraksi berupa rasa sakit yang ringan,
tidak teratur, dan hilang bila anda duduk atau istirahat (putri, 2012).
i. Keluar cairan vagina
Peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah normal. Cairan biasanya jernih, pada
awal kehamilan biasanya agak kental dan mendekati persalinan lebih cair (putri, 2012).
Tindakan :
Varises adalah pembesaran pembuluh darah sampai tampak dari luar (Bandiyah, 2009).
1) Tinggikan kaki sewaktu berbaring, 2) Jaga agar kaki tidak bersilang, 3) Hindari berdiri
atau duduk terlalu lama, 4) Lakukan senam untuk melancarkan peredaran darah, 5) Hindari
Kehamilan Trimester III adalah kehamilan pada usia 29-42 minggu atau 7-10 bulan.
Pada umumnya 80-90% kehamilan berlangsung normal dan hanya 10-12% kehamilan yang
disertai dengan penyulit atau berkembang menjadi kehamilan patologis (Prawirohardjo, 2011).
a. Perdarahan Antepartum
Perdarahan antepartum dapat berasal dari kelainan plasenta yaitu plasenta previa dan
solusio plasenta. Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat
abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh
permukaan jalan lahir. Solusio plasenta adalah suatu keadaan dimana plasenta yang letaknya
normal terlepas dari perlekatannya sebelum janin lahir. Pada Kehamilan usia lanjut, perdarahan
yang tidak normal adalah merah, banyak dan kadang-kadang tidak selalu disertai dengan rasa
Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali merupakan ketidaknyamanan
yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang serius adalah sakit kepala yang hebat yang
menetap dan tidak hilang setelah beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat
tersebut ibu mungkin merasa penglihatannya kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat
c. Pengelihatan kabur
Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa ibu adalah
penglihatan ini mungkin disertai dengan sakit kepala yang hebat. Assesmen yang mungkin
Pada saat kehamilan, hampir seluruh ibu hamil mengalami bengkak yang normal pada
kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan hilang setelah beristirahat dengan meninggikan
kaki. Bengkak bisa menunjukan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan,
tidak hilang setelah beristirahat dan disertai dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini dapat
Keluarnya cairan berupa air-air dari vagina pada trimester III. Ibu harus dapat
membedakan antara urine dengan air ketuban. Jika keluarnya cairan ibu tidak terasa, berbau
amis dan berwarna putih keruh,berarti yang keluar adalah air ketuban. Jika kehamilan belum
cukup bulan,hati-hati akan adanya persalinan preterm (< 37 minggu) dan komplikasi infeksi
Normalnya ibu mulai merasakan gerakan janinnya selama bulan ke-5 atau ke-6, beberapa
ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakan bayi akan melemah.
Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring untuk beristirahat dan jika ibu makan
dan minum dengan baik. Bayi harus bergerak 3x dalam 1 jam atau minimal 10x dalam 24
jam.Jika kurang dari itu,maka waspada akan adanya gangguan janin dalam rahim, misalnya
Sebelumnya harus dibedakan nyeri yang dirasakan adalah bukan his seperti pada
persalian. Pada kehamilan lanjut, jika ibu merasakan nyeri yang hebat, tidak berhenti setelah
beristirahat, disertai tanda-tanda syok yang membuat keadaan umum ibu makin lama makin
memburuk dan disertai perdarahan yang tidak sesuai dengan beratnya syok, maka kita harus
Nyeri perut yang hebat bisa berarti apendiksitis, kehamilan etopik, aborsi, penyakit
radang pelviks, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi uterus, abrupsi
1) Kalori
berdasarkan angka kecukupan gizi yang dianjurkan oleh widya karya nasional pangan dan
gizi 1983, tambahan kalori untuk wanita hamil ± 285 kalori. Kecukupan yang dianjurkan,
sebanyak 40 kalori/kg/hari dalam distribusi yang seimbang, yaitu protein ± 15%, lemak ± 30%
2) Protein
Tambahan protein untuk wanita hamil sebesar 9 gram. Kecukupan protein yang dianjurkan
untuk wanita indonesia umur 20-39 tahun dengan berat badan 47 kg sebanyak 41 gram protein
sehari atau sekitar 0,8 gram/kg/hari, sebagai protein campuran (salmah dkk, 2006).
vitamin A ditambah 50 mg/hari, itamin ditambah 0,2 mg/hari, riboflavin ditambah 0,2
mg/hari, niacin ditambah 0,6 mg/hari, dan zat besi ditambah 2 mg/hari. Pada waktu hamil,
keperluan akan zat besi sangat meningkat untuk membentuk darah janin dan persediaan ibu
masa latasi sampai enam bulan sesudah melahirkan, karena air susu ibu tidak mengandung
garam besi, Persedian ibu sebagai cadangan untuk penggantian darah yang hilang pada waktu
Pemberian zat besi dimulai setelah rasa mual dan muntah hilang, satu tablet sehari selama
minimal 90 hari. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500
mg. Bila ibu merasa mual, konstipasi atau diare akibat tablet zat besi, dianjurkan untuk
meminumnya setelah makan. Sebaiknya, tablet zat besi dimakan bersama buah-buahan yang
mengandung vitamin C, karena untuk menambah penyerapan. Jangan meminum susu, teh atau
Tablet zat besi dapat diminum separuh pada pagi hari dan separuh lagi pada malam hari,
untuk mengurangi efek samping. Bahan makanan yang mengandung zat besi yaitu bersumber
dari hewani seperti telur, hati, ginjal, dan daging atau yang bersumber dari nabati seperti
c. Air
Air diperlukan tetapi sering dilupan pada saat pengkajian. Air berfungsi membantu
sistem pencernaan makanan dan proses transportasi. Selama hamil terjadi nutrisi dan cairan
pada membran sel. Air menjaga keseimbangan sel, darah, getah bening, dan cairan tubuh
lainya. Air juga menjaga keseimbangan suhu tubuh, karena itu dianajurkan minum 6-8 gelas
(1500-2000 ml) air, susu, dan jus tiap 24 jam (Salmah dkk, 2006).
d. Imunisasi
Tanyakan apakah ibu hamil pernah mendapat suntikan tetanus toksoid (TT). Bila sudah,
tanyakan kapan diperolehnya. Ibu hamil yang belum pernah mendapat TT, pada kehamilan
sebelumnya atau pada waktu akan menjadi pengantin, maka perlu mendapat dua kali suntikan
TT dengan jarak minimal satu bulan. TT yang pertama diberikan pada kunjungan antenatal
yang pertama. Bila sudah pernah, maka cukup diberika sekali selama kehamilan. Suntikan TT
melindungi ibu dan bayinya dari tetanus neonaturum (Salmah dkk. 2006).
e. Senam Hamil
Senam hamil bukan merupakan keharusan, Namun dengan melakukan senam hamil akan
banyak memberi manfaat dalam membantu kelancaran proses persalinan antara lain dapat
melatih pernafasan dan relaksasi, menguatkan otot-otot panggul dan perut, serta melatih cara
mengejan yang benar. Kesiapan ini merupakan bekal penting bagi calon ibu saat persalinan.
Tujuan senam hamil yaitu memberi dorongan serta melatih jasmani dan rohani dari ibu secara
bertahap agar ibu dapat menghadapi persalinan dengan tenang, sehingga proses persalinan