ANTENATAL CARE
DISUSUN OLEH
FIRZHAN RACHMADI
11222084
C. Tanda-Tanda Kehamilan
1. Tanda dan gejala kehamilan
Tanda-tanda kehamilan adalah sekumpulan tanda atau gejala yang timbul
pada wanita hamil dan terjadi akibat adanya perubahan fisiologi dan
psikologi pada masa kehamilan (Walyani, 2015). Tanda-tanda kehamilan
ada tiga yaitu :
a) Tanda dugaan hamil (Presumtif Sign)
1) Amenorhoe (tidak dapat haid)
2) Pada wanita sehat dengan haid yang teratur, amenorhoe menandakan
kemungkinan kehamilan. Gejala ini sangat penting karena umumnya
wanita hamil tidak dapat haid lagi. Penting diketahui tanggal hari
pertama haid terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan
dan tafsiran tanggal persalinan dengan memakai rumus dari Naegele
(walyani 2015).
3) Nausea (mual) dan emesis (muntah)
Mual terjadi umumnya pada bulan-bulan pertama kehamilan sampai
akhir triwulan pertama disertai kadang-kadang oleh muntah. Sering
terjadi pada pagi hari, tetapi tidak selalu. Keadaan ini lazim disebut
morning sickness. Dalam batas tertentu keadaan ini masih fisiologis,
namun bila terlampau sering dapat mengakibatkan gangguan
kesehatan dan disebut dengan hiperemesis gravidarum (walyani,
2015).
4) Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)
Sering terjadi pada bulan-bulan pertama dan menghilang dengan
makin tuanya kehamilan (walyani, 2015).
5) Mamae menjadi tegang dan membesar
Estrogen meningkatkan perkembangan sistem duktus pada
payudara, sedangkan progesteron menstimulasi perkembangan
sistem alveolar payudarabersama somatomamotropin, hormon-
hormon ini mennimbulkan perasaan tegang dan nyeri selama dua
bulan pertama kehamilan, pelebaran puting susu, serta pengeluaran
kolostrum. (walyani, 2015)
6) Anoreksia (tidak ada nafsu makan)
Terjadi pada bulan-bulan pertama, tetapi setelah itu nafsu makan
akan timbul lagi.
7) Sering kencing
Terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama
kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan
kedua umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yang
membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir triwulan gejala
bisa timbul kembali karena janin mulai masuk ke rongga panggul
dan menekan kembali kandung kencing
8) Konstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus (tonus otot
menurun), sehingga kesulitan untuk BAB.
9) Pigmentasi kulit
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi, hidung dan
dahi, kadang-kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan,
dikenal sebagai kloasma gravidarum (topeng kehamilan). Areola
mamae juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen
yang berlebihan. Daerah leher menjadi lebih hitam dan linea alba.
Hal ini terjadi karena pengaruh hormon kortikostiroid plasenta yang
merangsang melanofor dan kulit (Walyani, 2015).
10) Epulis
Suatu hipertrofi papilla ginggivae/ gusi, sering terjadi padatriwulan
pertama (Walyani, 2015).
11) Varises
Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pelebaran
pembuluh darah terutama bagi wanita yang mempunyai bakat.
Varises dapat terjadi disekitar genitalia ekterna, kaki dan betis, serta
payudara. Penampakan pembuluh darah dapat hilang setelah
persalinan (Walyani. 2015).
F. Tujuan ANC
Menurut Purwaningsi (2010) tujuan asuhan Antenatal Care (ANC) adalah
sebagai berikut:
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang janin
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial
pada ibu dan bayi
3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau implikasi yang
mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum,
kebidanan dan pembedahan
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu
maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
Ekslusif
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi
agar dapat tumbuh kembang secara normal.
Umur Kehamilan
Tinggi Fundus Uteri (cm)
Dalam Bulan
20 5 bulan
23 6 bulan
26 7 bulan
30 8 bulan
33 9 bulan
Tabel 2.
Pengukuran Tinggi Fundus Uteri Menggunakan Jari
½ simfisis-pusat 16 minggu
8. Tes Laboratorium.
Pemeriksaan Laboratorium yang dilakukan pada ibu hamil adalah pemeriksaan
laboratorium rutin dan khusus. Pemeriksaan laboratorium rutin adalah
pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan pada setiap ibu hamil yaitu
golongan darah, hemoglobin darah, dan pemeriksaan spesifik daerah endemis
(malaria, HIV, dll). Sementara pemeriksaan laboratorium khusus adalah
pemeriksaan laboratorium lain yang dilakukan atas indikasi pada ibu hamil yang
melakukan kunjungan antenatal.
10. Konseling.
Temu wicara (konseling) dilakukan pada setiap kunjungan antenatal yang meliputi:
a. Kesehatan Ibu
Setiap ibu hamil dianjurkan untuk memeriksakan kehamilannya secara
rutin ke tenaga kesehatan dan menganjurkan ibu hamil agar beristirahat
yang cukup selama kehamilannya (sekitar 9-10 jam per hari) dan tidak
bekerja berat.
b. Perilaku Hidup Sehat Dan Bersih
Setiap ibu hamil dianjurkan untuk menjaga kebersihan badan selama
kehamilan misalnya mencuci tangan sebelum makan, mandi 2 kali
sehari dengan menggunakan sabun, menggosok gigi setelah sarapan
dan sebelum tidur serta olahraga ringan.
c. Peran Suami/Keluarga dalam Kehamilan dan Perencanaan Persalinan
Suami, keluarga atau masyarakatat perlu menyiapkan biaya persalinan,
kebutuhan bayi, transportasi rujukan dan calon pendonor darah. Hal ini
penting apabila terjadi komplikasi dalam kehamilan, persalinan, dan
nifas agar segera dibawah ke fasilitas kesehatan.
d. Tanda Bahaya pada Kehamilan, Persalinan dan Nifas Serta Kesiapan
Menghadapi Komplikasi
Setiap ibu hamil diperkenalkan mengenai tanda-tanda bahaya baik
selama kehamilan, persalinan, dan nifas misalnya perdarahan pada
hamil muda maupun hamil tua, keluar cairan berbau pada jalan lahir
saat nifas, dan sebagainya.
e. Asupan Gizi Seimbang
Selama hamil, ibu dianjurkan untuk mendapatkan asupan makanan
yang cukup dengan pola gizi yang seimbang karena hai ini penting
untuk proses tumbuh kembang janin dan derajat kesehatan ibu.
Misalnya ibu hamil disarankan minum tablet tambah darah secara rutin
untuk mencegah anemia pada kehamilannya.
f. Gejala Penyakit Menular Dan Tidak Menular
Setiap ibu hamil harus tahu mengenai gejala-gejala penyakit menular
dan tidak menular karena dapat mempengaruhi pada kesehatan ibu dan
janinnya.
g. Penawaran untuk melakukan tes HIV dan koseling di daerah Epidemi
meluas dan terkonsentrasi atau ibu hamil dengan IMS dan Tuberkulosis
di daerah Epidemi rendah. Setiap ibu hamil ditawarkan untuk
melakukan tes HIV dan segera diberikan informasi mengenai risiko
penularan HIV dari ibu ke janinnya. Apabila ibu hamil tersebut HIV
positif maka dilakukan konseling pencegahan penularan HIV dari ibu
ke anak (PPIA). Bagi ibu hamil yang negatif diberikan penjelasan untuk
menjaga tetap HIV negatif Selama hamil, menyusui dan seterusnya.
h. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan Pemberian ASI Ekslusif
Setiap ibu hamil danjurkan untuk memberikan ASI kepada bayinya
segera setelah bayi lahir karena ASI mengandung zat kekebalan tubuh
yang penting ASI dilanjukan sampai bayi berusia 6 bulan.
i. KB Pasca Bersalin
Ibu hamil diberikan pengarahan tentang pentingnya ikut KB setelah
persalinan untuk menjarangkan kehamilan dan agar ibu punya waktu
untuk merawat kesehatan diri sendiri, anak dan keluarga.
j. Imunisasi
Setiap ibu hamil harus mempunyai status imunisasi (T) yang masih
memberikan perlindungan untuk mencegah ibu dan bayi mengalami
tetanus neonaturum. Setiap ibu hamil minimal mempunyai mempunyai
status imunisasi T2 agar terlindungi terhadap infeksi.
2. Data obyektif
Data yang diobservasi dan diukur oleh perawat (Nursalam 2008)
a. Status generalis
1) Keadaan umum pasien: untuk mengetahui keadaan umum apakah baik,
sedang, jelek. Pada ibu hamil dengan anemia ringan mempengaruhi
keadaan umum yang menimbulkan rasa lemas.
2) Kesadaran: penilaian kesadaran dinyatakan sebagai composmentis,
apatis, samnolen, sopor, koma. Pada ibu hamil dengan anemia ringan
kesadaranynya komposmentis.
3) TTV, BB dan TB, dan LILA
b. Pemeriksaan Sistematis
Menurut Nursalam (2008), pemeriksaan sistematis meliputi :
1) Kepala
a) Rambut: untuk mengetahui apakah rambutnya bersih, rontik aau
berketombe
b) Muka: keadaan muka pucat atau tidak, adakah kelainan, adakah
odema, adakah kloasama gravidarium
c) Mata: untuk mengetahui apakah konjungtiva merah muda, dan
sklera putih, pada wanita hamil dengan anemia ringan konjungtiva
pucat
d) Hidung: untuk menilai adanya kelainan, apakah polip, apakah
hidung tersumbat.
e) Telinga: untuk mengatahu apakah di dalam telinga ada serum atau
tidak, nyeri atau tidak.
f) Mulut: untuk mengetahui mulut bersih atau tidak, caries dan karang
gigi ada atau tidak, lidah tampak kering atau kotor
g) Leher : untuk mengetahui lokasi kelenjar limfe, kelenjar tiroid, dan
trakea.
Gambar 2.1
Pemeriksaan Leopold 1
Leopold II
Tujuan :menentukan letak punggung janin dan bagian terkecil
dari janin.
Cara :
Posisi sama seperti pemeriksaan leopold I
Melakukan pemeriksaan dengan meletakan satu tangan
di salah satu sisi perut pasien dan tangan yang lainnya
menyusuri pada sisi yang berlawanan.
Hasil pemeriksan:
o Letak punggung: permukaannya keras dan lebar dan
jika menemukan tangan atau kaki merupakan bagian
terkecil dari bayi, jika punggung janin berada pada
sisikanan ibu, dikatakan punggung kanan pun
sebaliknya punggung kiri.
o Letak lintangakan teraba kepala
Gambar 2.2
Pemeriksaan Leopold II (Purwaningsih 2010)
Leopold III
Tujuan Menentukan bagian terbawah janin dan apakah bagian
bawah tersebut terpegang (masuk PAP/belum)
Cara :
Posisinya masih samadengan pemeriksaan leopold I dan
II
Melakukan pemeriksaan dengan meletakkan satu
tangan (non dominan) dibagian fundus dan tangan yang
satunya meraba pada bagian simpisis sambal meminta
pasien untuk menarikana pas dalam.
Hasil pemeriksaan:
o Presentasi kepala : kepala, keras, bulat
o Bokong : lunak, tidak bulat
o Lintang : simfisis pubis terasa kosong
Pemeriksaan ini dilakukan dengan hati-hati oleh karena
dapat menyebabkan perasaan tak nyaman bagi pasien.
Bagian terendah janin dicekap diantara ibu jari dan
telunjuk tangan kanan. Di tentukan apa yang menjadi
bagia terendah janin dan ditentukan apakah sudah
mengalami engagemen/belum.
Gambar 2.3
Pemeriksaan Leopold III (Purwaningsih 2010)
Leopold IV
Tujuan : menentukan seberapa besar bagian bawah janin masuk
PAP.
Cara :
Posisi ibu tidur terlentang dengan kaki diluruskan dan
pemeriksan menghadap kekaki ibu penderita untuk
menentukan bagian terendah janin yang masuk PAP.
Hasil pemeriksaan:
o Dikatakan divergen jika tangan melampaui lingkaran
terbesar artinya sebagian besar kepala janin sudah masuk
PAP.
o Dikatakan konvergen jika tangan pemeriksan belum
melampaui lingkaran terbesarnya artinya masih sebagian
kecil kepala janin masuk PAP.
Gambar 2.4
Pemriksaan Leopold IV (Purwaningsih 2010)
Auskultasi :stetoskop mononural, stetoskop kepala, doptone.
a. Auskultasi DJJ
Terdengar detak jantung janin menujukan
bahwa janin hidup, dan tanda pasti kehamilan.
Frekuensi DJJ janin 120-160x/menit
b. Perhitungan berat badan janin menggunakan
rumus JohnsonTFU dalam cm –nx155
n=11 jika kepala belum masuk pintu atas
panggul n=12 jika kepala bayi sudah masuk
pintu tas panggul
2) Ekstermitas : variseso edema, reflex patella
3) Genitalia : tanda chadwick (tanda kebiruan karena
vaskularisasi yang meningkat.
B. Diagnosa Keperawatan
Menurut NANDA 2015 diagnosa yang akan muncul pada ibu hamil
dengananemia yaitu:
a. Risiko perdarahan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang
kewaspadaan perdarahan
b. Intoleran aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen
c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan kurang asupan makanan
d. Mual berhubungan dengan rasa makan/minum yang tidak enak
e. Keletihan berhubungan dengan kelesuan fisiologis (anemia dalam
kehamilan)
f. Risiko infeksi berhubungan dengan penurunan hemoglobin
g. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan.
Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya
NIC:
Pencegahan perdarahan :
1) Monitor tanda dan gejala perdarahan
2) Lindungi pasien dari trauma yang dapat menyebabkan perdarahan
3) Hindari mengangkat benda berat
4) Instruksikan pasien untuk meningkatkan makanan yang kaya vitamin K
5) Cegah konstipasi (misalnya, memotivasi untuk meningkatkan asupan
cairan dan mengkonsumsi pelunan feses) jika diperlukan
6) Instruksikan pasien dan keluarga untuk memonitor tanda- tanda
perdarahan dan mengambil tindakan yang tepat jika terjadi perdarahan
(misalnya melapor kepada perawat)
7) Instruksikan pasien dan keluarga untuk memonitor tanda perdarahan dan
mengambil tindakan yang tepat jika terjadi perdarahan (misalnya, lapor
kepada perawat)
b. Rencana keperawatan pada Diagnosa keperawatan kedua
Intoleran aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen.
Defenisi: Ketidakcukupan energi psikologis atau fisiologis untuk
mempertahankan atau menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari yang
harus atau yang ingin dilakukan Batasan Karakteristik
1) Ketidaknyamanan setelah beraktivitas
2) Keletihan
3) Respon tekanan darah abnormal terhadap aktivitas NOC:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien mampu menunjukkan
toleransi terhadap aktivitas dengan kriteria hasil
1) Frekuensi nadi saat beraktivitas tidak terganggu
(80-100 kali/menit)
2) Tekanan darah sistolik dalam beraktivitas tidak terganggu (110-140
mmHg)
3) Tekanan darah diastolik dalam beraktivitas tidak terganggu (75-85
mmHg)
4) Frekuensi pernapasan ketika beraktivitas tidak terganggu (12-20
kali/menit)
NIC:
Peningkatan Latihan
1) Gali hambatan individu terkait latihan fisik (seperti, senam hamil, dll)
2) Dukung ungkapan perasaan mengenai latihan atau kebutuhan untuk
melakukan latihan
3) Dukung individu untuk memulai atau melanjutkan latihan
4) Lakukan latihan bersama individu, jika diperlukan
5) Libatkan keluarga/orang yang memberikan perawatan dalam
merencanakan dan meningkatkan program latihan
6) Instruksikan individu terkait frekuensi, durasi, dan intensitas program
latihan yang diinginkan
7) Monitor respon individu terhadaap program latihan
8) Sediakan umpan balik positif atau usaha yang dilakukan individu.
c. Rencana tindakan pada Diagnosa keperawatan ketiga
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kurang asupanmakanan
Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Batasan Karakteristik:
1) Bising usus hiperaktif
2) Cepat kenyang setelah makan
3) Kurang informasi
4) Kurang minat pada makanan
5) Membran mukosa pucat
6) Nyeri andomen
7) Penurunan berat badan dengan asupan makanan adekuat.
NOC:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien mampu menunjukkan
keseimbangan nutrisi tidak terganggu dengan kriteria hasil :
1) Nafsu Makan : Indikator :
a) Keinginan untuk makan tidak terganggu
b) Rangsangan untuk makan tidak terganggu
2) Status Nutrisi : Asupan makanan & cairan Indikator :
a) Asupan makanan secara oral tidak terganggu
b) Asupan cairan secara oral tidak terganggu
NIC
1) Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan untuk
memenuhi persyaratan gizi
2) Monitor kalori dan asupan makanan
3) Monitor kecendrungan terjadinya penurunan dan kenaikan berat badan
4) Berikan arahan bila diperlukan Monitor Nutrisi :
a) Timbang berat badan pasien
b) Monitor kecendrungan turun dan naiknya berat badan
c) Identifikasi pertumbuhan berat badan terakhir
d) Monitor tugor kulit dan mobilitas
e) Monitor adanya mual muntah
f) Monitor adanya (warna) pucat, kemerahan dan jaringan konjungtiva
yang kering
g) Lakukan pemeriksaan laboratorium (Hb, Ht )
NOC:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien mampu mengontrol mual &
muntah, dibuktikan kriteria hasil :
1) Mampu mengenali omset muntah
2) Mampu mengenali pencetus stimulus (muntah)
3) Mampu menghindari bau yang tidak menyenangkan
4) Melaporkan mual, dan muntah yang terkontrol.
NIC:
Manajemen mual :
1) Dorong pasien untuk memantau pengalaman diri terhadap mual
2) Dorong pasien untuk belajar strategi mengatasi mual sendiri
3) Kurangi atau hilangkan faktor-faktor yang bersifat personalyang memicu
atau meningkatkan mual (kecemasan, takut, kelelahan, dan kurangnya
pengetahuan)
4) Lakukan penilaian lengkap terhadap mual, termasuk frekuensi, durasi,
tingkat keparahan, dan faktor-faktor pencetus
5) Dorong penggunaan teknik nonfarmakologis sebelum mual
6) Monitor asupan makanan terhadap kandungan gizi dan kalori
7) Timbang berat badan secara teratur
8) Monitor efek dari manajemen mual secara keseluruhan
9) Tingkatkan istirahat dan tidur yang cukup untuk pengurangan mual.
NOC:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien mampu mengurangi tingkat
kelelahan dengan kriteria hasil :
1) Tidak terjadi kelelahan
2) Tidak ada kelesuan
3) Tidak ada kehilangan selera makan
4) Tidak ada penurunan motivasi
5) Tidak ada sakit kepala
6) Tidak terjadi nyeri otot
7) Kuliatas tidur tidak terganggu
8) Kualitas istirahat tidak terganggu.
NIC:
Manajemen Energi :
1) Tentukan jenis dan banyaknya aktivitas yang dibutuhkan untukmenjaga
ketahanan
2) Bantu pasien untuk memilih aktivitas-aktivitas yang akan
dilakukan
3) Anjurkan tidur siang bila diperlukan
4) Bantu pasien untuk menjadwalkan priode istirahat
5) Instruksikan pasien/orang yang terdekat dengan pasien mengenai
kelelahan (gejala yang mungkin muncul dan kekambuhan yang mungkin
nanti akan muncul kembali).
6) Monitor intake/asupan nutrisi untuk mengetahui sumber energi yang
adekuat. Manajemen Nutrisi
7) Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan untuk
memenuhi persyaratan gizi
8) Monitor kalori dan asupan makanan
Monitor kecendrungan terjadinya penurunan dan kenaikan berat badan.
NIC:
Kontrol infeksi
1) Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
2) Tingkatkan intake nutrisi
3) Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
4) Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas,
drainase
5) Monitor adanya luka
6) Dorong masukan cairan
7) Dorong istirahat
8) Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi
NIC:
Terapi Relaksasi :
1. Tentukan apakah ada intervensi relaksasi dimasa lalu yang sudah
memberikan manfaat
2. Berikan deskripsi detail terkait intervensi relaksasi yang dipilih
3. Ciptakan lingkungan yang tenang dan tanpa distraksi dengan lampu yang
redup dan suhu lingkungan yang nyaman, jika memungkinkan
4. Dapatkan perilaku yang menunjukkan terjadinya relaksasi, misalnya
bernapas dalam, menguap, pernapasan perut, atau bayangan yang
menyenangkan
5. Minta klien untuk rileks dan merasakan sensasi yang terjadi
6. Tunjukan dan praktekan teknik relaksasi pada pasien
D. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan sesuia dengan perencanaan yang telah dibuat.
E. Evaluasi
Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan
yangmenandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan, dan
pelaksanaannya sudah dicapai.
DAFTAR PUSTAKA
Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad Bandung. 2000. Obstetri Fisiology. Bandung:Elemen.
Bobak., Lawdermilk., & Jensen. 2005. Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC Doenges, R,
E. 2001. Rencana Perawatan Maternal & Bayi Edisi 2. Jakarta: EGC. Haen Forer. 1999.
Manuaba. 2001.Kapita selekta penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta:EGC.
Muchtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri fisiologi Obstetri Patologi Edisi: 2. Jakarta: EGC.
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PERTAMEDIKA (STIKes PERTAMEDIKA)
Jl. Bintaro Raya No.10, Tanah Kusir, Kebayoran Lama Utara – Jakarta Selatan 12240
Telp. 7234122, 7207181 , Fax.7234126
Website: http://www.stikes-pertamedika.ac.id Email: stikespertamedika@gmail.com
KEPERAWATAN MATERNITAS
PENGKAJIAN PRENATAL
A. PENGKAJIAN
Tanggal Masuk : 22 November 2023 Jam Masuk : 09.00 WIB
RS : RS Bakti Timah Pangkalpinang Ruang : AN NISA
Tgl Pengkajian : 22 November 2023 Jam : 15.00 WIB
Diagnosa Medis :
1. Identitas
Nama : Ny. W Nama suami : Tn. D
Umur : 29 tahun Umur : 32 tahun
Suku/Bangsa : Melayu Suku/Bangsa : Jawa
Agama : Kristen Agama : Kristen
Pendidikan : SMA Pendidikan : S1
Pekerjaan : Kary.Swasta Pekerjaan : Kary.BUMN
Status
: Menikah
perkawinan
: Jl. Bandes, Pangkalpinang
Alamat/telp
2. Riwayat Keperawatan
a Keluhan utama (saat ini) :
Klien saat ini sedang hamil anak pertama usia kehamilan 32 minggu, keluhan yang
dirasakan ini kedua kaki bengkak, punggung terasa pegal, sering kencing siang dan
malam hari, sehingga saat tidur sering terganggu, klien merasa cemas dengan kondisi
kehamilannya saat ini, takut kondisinya akan membahayakan janinnya.
b Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu
NO Tahun Jenis Persalinan Penolong Jenis Keadaan Masalah
Kelamin Bayi waktu kehamilan
lahir
1 - - - - - -
2
3
4
d Riwayat obstetri
G:1 P:0 A:0 32 minggu
Anak Kehamilan Persalinan Komplikasi Anak
ke Umur Penyulit Jenis Penolong Penyulit Nifas Jenis BB PB Keadaan
kehamilan & umur
sekarang
- - - - - - - - - - -
e Riwayat ginekologi
Masalah Ginekologi : Tidak ada
2) Pola Eliminasi
a) BAB
Frekuensi : 3 hari
sekali Karakteristik feces : BAB
keras Hemoroid : Tidak ada
Diare : Tidak ada
Penggunaan laksatif : Tidak
ada Keluhan : Tidak
ada
b) BAK
Frekuensi : ± 10x/hari
Karakteristik urine : Kuning agak keruh
Keluhan : Sering BAK
Riwayat penyakit ginjla/kandung kemih : Tidak
ada Penggunaan diuretik : Tidak ada
k Riwayat psikososial
Perencanaan kehamilan : klien tidak pernah merencanakan kehamilannya,
klien menunggu hamil sampai kurang lebih 1 tahun sejak menikah
Perasaan pasien & keluarga tentang kehamilan : klien mengatakan cemas
dengan kondisi kesahatan saat ini takut mebahayakan janinnya, dan takut
saat akan persalinan
Kesiapan mental menjadi ibu : klien merasa sangat siap menjadi ibu
Cara mengatasi stress : bercerita kepada suami
Tinggal dengan : suami
Peran dalam struktur keluarga : klien seorang ibu rumah tangga dimana
suami merupakan kepala keluarga dan pengambil keputusan
Kesanggupan & pengetahuan dalam merawat bayi : klien merasa sanggup
menjadi orang tua meskipun pengetahuan nya belum terlalu banyak, namun
pasien mengatakan takut kalua ASInya sedikit dan kurang paham cara
menyusui
Harapan dari kehamilan/perawatan ini : klien berharap selama proses
kehamilan sampai dengan proses persalinan nya selalu sehat baik ibu
maupun bayi nya dan berharap dapat lahiran secara normal.
DADA
Jantung : HR = 88x/mnt , TD = 110/70 mmHg, irama = teratur, bunyi jantung =
S1/S2
Paru : pergerakan dada simetris, suara nafas = vesikuler, bunyi nafas normal, RR =
21x/menit
Payudara : areola melebar, warna lebih gelap, kebersihan payudara terutama sekitar
areola masih kurang bersih
Pengeluaran ASI : belum ada
Puting susu : datar
Masalah yang ditemukan : kebersihan payudara terutama sekitar areola masih
kurang bersih, puting susu datar
ABDOMEN
Uterus
Tinggi Fundus uteri : 27 cm Kontraksi : Ya/Tidak
Leopold I : Kepala/bokong/kosong
Leopold II : Kanan punggung/bokong/kosong
Leopold III : Kepala/bokong/kosong
Penurunan kepala : Sudah/belum
Leopold IV : Bagian masuk PAP : belum
ada DJJ : 138 x/menit
Pigmentasi
Linea nigra/alba : ada
Striae grviidarum : terlihat di daerah perut sekitiar umbilikus
Fungsi pencernaan
Saat ini tidak ada keluhan
Masalah yang ditemukan : tidak ada
Perineum dan genitalia
Vagina : Varises : Ya/Tidak
Kebersihan : baik
Leukorhea/keputihan : tidak
ada Jenis/warna : -
Konsistensi : -
Bau : -
Hemorroid : tidak ada
Derajat : - Lokasi : -
Berapa lama : - Nyeri/Tidak : -
Masalah yang ditemukan : tidak ada masalah yang ditemukan
EKSTREMITAS
Ekstremitas Atas
Edema : Ya/Tidak
Inspeksi : tidak terlihat edema di ekstremitas atas
Ekstremitas Bawah
Inspeksi : terlihat bengkak di kedua tungkai
Palpasi : varises : tidak ada
Refleks patela : (+)/-, jika ada +1/+2/+3/+4
Maslah yang ditemukan : edema dikedua tungkai
4. Persiapan persalinan
( - ) Senam hamil
( √ ) Rencana tempat melahirkan
( √ ) Perlengkapan kebutuhan bayi dan ibu
( √ ) Kesiapan mental ibu dan keluarga
(-) Pengetahuan tentang tanda-tanda melahirkan, cara menangani nyeri proses
persalinan
(-) Perawatan payudara
5. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan
Laboratorium Hemoglobin
: 12,8 gr//dL Leukosit : 6,8
10³/µl HbsAg : negatif
GDS : 110 mg/dL
6. Penatalaksanaan
Folamil Gold 1x1 caps
Cormega 1 x 1
7. Resume
Ny. W 29 tahun datang ke klinik bersalin pada tgl 22 November 2023 untuk kontrol
kehamilan, HPHT : 8 Maret 2023, hamil 32 minggu G1 P0 A0. Saat ini klien mengeluh
kedua kaki bengkak, punggung terasa pegal, sering kencing siang dan malam hari,
sehingga saat tidur sering terganggu, klien merasa cemas dengan kondisi kehamilannya
saat ini, takut kondisi nya akan membahayakan janinnya.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan data : konjuntiva tampak anemis, bibir terlihat kering
dan agak pucat, daerah areola tampak agak kotor, tampak edema di kedua tungkai.
hasil pemeriksaan penunjang : Pemeriksaan Laboratorium (Hemoglobin : 12,8 gr//dL,
Leukosit : 6,8 10³/µl, HbsAg : negatif, GDS : 110 mg/dL)
saat ini klien minum vitamin yang diberikan dari bidan di klinik folamil 1x1 caps dan cormega 1x1
Rencana kunjungan rumah :
Rencana kunjungan rumah di lakukan untuk melakukan penyuluhan kesehatan tentang
perawatan payudara, latihan senam hamil dan resiko anemia pada ibu hamil.
1. Data Fokus
Data Subyektif Data Obyektif
Klien mengatakan sering BAK ± Usia kehamilan 32 minggu
10x/hari G1 P0 A0
Klien sering terbangun saat tidur Hamil trimester III
dimalam hari karena sering BAK Konjungtiva tampak anemis
Klien mengatakan kedua kaki bengkak Bibir terlihat kering dan pucat
Klien mengatakan punggung terasa Klien terlihat cemas
pegal Terlihat edema di kedua tungkai
Klien mengatakan BAK sedikit-sedikit Puting susu terlihat agak kotor
Klien merasa cemas dengan kondisi TFU : 27 cm
kesehatan saat ini TTV :
Klien sering bertanya tentang TD : 121/77 mmHg
kehamilannya Nadi : 86x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 3651 ⁰C
BB : 72 kg sebelum hamil BB 60 kg
TB : 160 cm
Hasil pemeriksaan
Leopold Leopold I :
bokong Leopold II :
punggung Leopold III :
kepala
Leopold IV : belum masuk PAP
HPHT : 17 April 2023
HPL : 23 Januari 2024
2. Analisa Data
No. Data Masalah Etiologi
1 DS : Gangguan pola Penurunan kapasitas
Klien mengatakan sering eliminasi urine kandung kemih
BAK ± 10x/hari (D.0040)
klien sering terbangun saat
tidur dimalam hari karena
sering BAK
klien mengatakan BAK
sedikit-sedikit
DO :
G1 P0 A0 hamil 32
minggu
Hamil trimester III
TFU 27 cm
Hasil pemeriksaan
Leopold
Leopold I : bokong
Leopold II : punggung
Leopold III : kepala
Leopold IV : belum masuk
PAP
Tgl No. Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Rencana Tindakan Rasional Paraf &
(PES) hasil Nama Jelas
22 1 Gangguan pola eliminasi Eliminasi urine 1. Identifikasi kebiasaan Untuk Firzhan
Nov
urine bd penurunan membaik (L.04034) BAK mengetahui
2023
kapasitas kandung kemih setelah dilakukan 2. Identifikasi faktor kebiasaan
(D.0040) ditandai dengan: tindakan keperawatan yang menyebabkan BAK
selama 2x24 jam inkontinensia urine Untuk
DS :
dengan kriteria hasil : 3. Monitor mengetahui
Klien mengatakan
Deskana eliminasi urine penyebab
sering BAK ±
berkemih 4. Ajarkan mengenali sering BAK
10x/hari
(urgensi) tanda berkemih dan Untuk
klien sering
menurun waktu yang tepat mengetahui
terbangun saat
Berkemih untuk berkemih warna, bau &
tidur dimalam hari
tidak tuntas 5. Ajarkan terapi jumlah urine
karena sering
menurun modalitas penguatan yg keluar
BAK
Nokturia otot-otot Untuk
klien mengatakan
menurun panggul/berkemih melihat
BAK sedikit-
6. Anjurkan adanya ISK
sedikit
mengurangi minum atau tidak
DO :
menjelang tidur Untuk
G1 P0 A0 hamil
32 minggu membantu
Hamil trimester III menguatkan
TFU 27 cm otot-otot
Hasil pemeriksaan panggul/berk
Leopold emih
Leopold I : bokong Untuk
Leopold II : punggung mengurangi
Leopold III : kepala frekuensi
Leopold IV : belum berkemih di
masuk PAP malam hari
Tgl No. Diagnosa Tujuan & Kriteria hasil Rencana Tindakan Rasional Paraf &
Keperawatan Nama Jelas
(PES)
22 2 Gangguan rasa nyaman Status kenyamanan Atur posisi tidur Untuk Firzhan
Nov bd gangguan adaptasi meningkat (L.08064) yang disukai, jika mengurangi
2023 kehamilan (D.0074) setelah dilakukan tidak kontraiindikasi rasa pegal di
ditandai dengan : tindakan keperawatan Posisikan pada punggung
selama 2x24 jam dengan kesejajaran Untuk
DS : mengurangi
kriteria hasil : tubuh yang tepat
klien sering edema pada
Berikan topangan
terbangun saat Keluhan tidak
pada area yang kedua tungkai
tidur dimalam nyaman menurun
edema
hari karena Gelisah menurun
Hindari
sering BAK
menempatkan pada
klien
posisi yang dapat
mengatakan
meningkatkan nyeri
kedua kaki
Ubah posisi setiap 2
bengkak
jam
klien
mengatakan Anjurkan
punggung terasa mengambil posisi
pegal yang nyaman
DO : Informasikan saat
Terlihat edema akan dilakukan
di kedua perubahan posisi
tungkai Ajarkan cara
Konjungtiva menggunakan postur
tampak anemis yang baik dan
Klien terlihat mekanika tubuh
lemas yang baik selama
Bibir terlihat melakukan
kering dan pucat perubahan posisi
G1 P0 A0
hamil 32
minggu
Tgl No. Diagnosa Tujuan & Kriteria hasil Rencana Tindakan Rasional Paraf &
Keperawatan (PES) Nama Jelas
22 3 Defisit pengetahuan Tingkat pengetahuan 1. Identifikasi 1. Untuk Firzhan
Nov tentang kehamilan dan meningkat setelah kesiapan dan meningkatkan
2023 persalinan bd kurang dilakukan tindakan kemampuan pengetahuan
terpapar informasi keperawatan selama 1x24 menerima informasi klien tentang
(D.0111) ditandai jam dengan kriteria hasil : 2. Sediakan materi dan perawatan
dengan : media pendidikan payudara dan
Perilaku sesuai
kesehatan tentang masalah
DS : anjuran meningkat
perawatan payudara & kesehatan yang
klien merasa Kemampuan
masalam kesehatan pd mungkin
cemas dengan menjelaskan
masa kehamilan muncul pada
kondisi kesehatan pengetahuan
3. Jadwalkan pendidikan ibu hamil
saat ini meningkat
kesehatan sesuai 2. Untuk
klien mengatakan Perilaku sesuai
kesepakatan meningkatkan
ASI belum keluar dengan pengetahuan
4. Berikan kesempatan perilaku hidup
klien megatakan meningkat
untuk bertanya sehat dan bersih
bagaimana cara Persepsi yang keliru
pada ibu hamil
menyusui dan terhadap maslah 5. Jelaskan faktor risiko
proses persalinan menurun yang dapat
DO : mempengaruhi
Klien terlihat Kesehatan
cemas 6. Ajarkan perilaku
G1 P0 A0 hidup bersih dan sehat
hamil 32
minggu
Puting susu datar
Puting susu
tampak kotor
D. IMPLEMENTASI (CATATAN KEPERAWATAN)
Tgl/ No. Tindakan Keperawatan dan Hasil Paraf &
Waktu Nama Jelas
23 Nov 1 Mengidentifikasi kebiasaan BAK Firzhan
2023 Hasil : BAK tidak tentu, biasa nya jika ada rasa mau
BAK klien langsung ke kamar mandi untuk BAK
Jam
Mengidentifikasi penyebab sering BAK
17.00 Hasil : karen kehamilan semakin besar sehingga
WiB kapasitas kandung kemih menurun
Memonitor elimnasi urine
Hasil : warna urin kuning jernih, bau khas urine,
jumlah sedikit ± 70-100 ml setiap kali BAK
Mengajarkan terapi modalitas penguatan otot-otot
panggul/berkemih
Hasil : mengajarkan senam hamil, klien mengerti
manfaat senam hamil dan mampu mengulangi
kembali latihan senam hamil
Menganjurkan mengurangi minum menjelang tidur
Hasil : klien mengerti dengan mengurangi minum
menjelang tidur agar mengurangi frekuensi BAK di
malam hari
2 Jumat S: Firzhan
24 Nov 2023 Klien mengatakan akan mengurangi minum
menjelang tidur agar tidak sering terbangun
18.00 WIB
karena BAK
Klien mengatakan akan meningikan kaki
Klien mengatakan punggung masih terasa
pegal
O:
Edema tungkai tampak berkurang
Konjungtiva masih anemis
Klien terlihat lebih segar