Anda di halaman 1dari 12

KEPERAWATAN JIWA

ROLE PLAY STRATEGI PELAKSANAAN


PASIEN DENGAN “ WAHAM “

Kelompok 5
Nama Anggota Kelompok:
1. Nurwadatul Kamal
2. Sikin Walta
3. Nike
4. Firzhan Rachmadi
5. Widarianti
6. Ardianti
7. Rosita Sari
8. Aditya
9. Mustika Sari
10. Iswadi
11. Siska Niarti
12. Ernes
13. Yuliani
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA
2022
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN

Tanggal 11 Juli 2022

Hari/ Tanggal : Senin, 11 Juli 2022


Nama Klien : Nn.S
Ruangan : Merpati

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien :

Sebut saja namanya Sara. Ya, begitulah panggilan akrabnya di desa tempat ia
dan keluarganya tinggal. Sara adalah seorang gadis muda berusia 21 tahun yang
memilki banyak talenta. Ia selalu berkecimpung di dunia seni sejak ia berusia 5
tahun. Tak heran, karena kedua orang tuanya pun adalah seorang seniman. Mulai
dari dunia tarik suara, hingga kedunia peran pun ia jalani. Namun sayangnya, ia
menjadi seorang wanita yang sombong karena kesohorannya tersebut.

Hingga suatu ketika Sarah mengikuti casting mencari bakat, Sarah gagal
lolos audisi tersebut. Sejak saat itu Sara terlihat aneh. Sering melamun dan
terkadang ia tertawa-tawa sendiri, kemudian ia menangis. Ia pun sering kali
berbicara diluar kenyataan. Ia selalu menganggap dirinya adalah artis terkenal
di negeri ini. Tak jarang ia juga sering mengamuk apabila Ibunya mencoba
bicara padanya tentang kehidupan dia yang sebenarnya. Karena tidak tega
melihat keadaan anaknya yang semakin hari
semakin memburuk, akhirnya Ibu Sara berinisiatif untuk membawa Sara ke
Rumah Sakit Jiwa)

2. Diagnosa Keperawatan :

Gangguan Isi Pikir: Waham Kebesaran

3. Tujuan Khusus :
 Pasien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
 Membantu orientasi realitas
 Mendiskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi
 Membantu pasien memenuhi kebutuhan realistisnya
 Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan
hariannya.

4. Tindakan Keperawatan :
 Identifikasi kebutuhan pasien
 Bicara pada konteks realita (tidak mendukung atau membantah
waham pasien)
 Latih pasien untuk memenuhi kebutuhan realitasnya
 Masukan dalam jadwal kegiatan harian.

B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
Salam terapeutik :
P1 : “Hai Sara…Selamat pagi…perkenalkan nama saya Nike dan
ini teman saya namanya Siska. Kami berdua perawat yang akan
merawat Sara selama Sara berada disini. Sara biasanya dipanggil
apa kalau dirumah? Mmmmm….boleh gak kalau kita ngobrol-
ngobrol sebentar? Sara mau?
Sara : “(tidak ada respon terhadap perawat, kemudian marah-marah
kepada perawat)”
P2 : “(berbicara pada P1) Kayaknya dia belum mau menanggapi
kehadiran kita deh Sis. Gimana kalau kita coba 1 jam lagi.”
P1 : “Mmm…boleh deh.”
P2 : “Oke Sara kalau kamu belum mau kenalan sama kami juga gak
apa-apa. Nanti kami kembali lagi mengunjungi Sara.”
Perawat Nike dan perawat Siska pun meninggalkan ruangan Sara. Setelah satu
jam berlalu, kedua perawat itu kembali mengunjungi Sara untuk mengulangi fase
orientasi namun Sara belum bisa untuk diajak berkomunikasi. Dua hari sudah
berlalu, kedua perawat itu pun tidak kunjung menyerah untuk dapat membina
hubungan baik dengan Sara. Hingga pada hari ketiga,

P1 : “Hai Sara... Masih ingat gak sama kita berdua? Saya Nike dan
ini teman saya Siska. Kami adalah perawat yang akan merawat
Sara. Gimana? Udah mau kenalan belum?”
Sara : “(mengulurkan tangannya)”
P2 : “Sara biasanya dipanggil apa kalau dirumah?”
Sara : “Sara.”
P1 : “Gimana kalau kita ngobrol-ngobrol sebentar? Mau? Bagaimana
kalau 15 menit.”
Sara : “(menganggukkan kepala)”
P2 : “Sara maunya ngobrol dimana? Disini aja apa ditaman?”
Sara : “Disini.”

Fase Kerja
P1 : “Gimana perasaan Sara hari ini? Apa yang Sara rasakan selama
berada disini?”
Sara : “Biasa aja.”
P2 : “Keliatannya Sara gelisah ya? Apa ada sesuatu yang mau Sara
ceritakan sama kami?”
Sara : “Aduh, iya ni suster,,, jadwal ku padat banget, nyanyi, ketemu
wartawan dan fans, konser, syuting stripping... Sara bingung ni,
banyak yang nyari-nyari Sara untuk pemeran utama. Kebanyak
Sara tolak sech, Sara ambil yang Wahhh saja perannya. Suster tau
gag, aku ini kan seorang artis terkenal dinegeri ini. Jadwal ku
padat. Apalagi sebentar lagi aku bakal syuting film layar lebar.
Dan aku juga konser diseluruh daerah Indonesia setiap hari.
Kalian tau gak??? Aku ini artis yang serba bisa. Aku penyanyi,
pemain film dan juga cantik. Kalian pasti iri kan dengan
kesuksesan aku???”
P1 : “Saya mengerti kalau Sara ini adalah artis yang terkenal dan
mempunyai jadwal yang padat. Kalau begitu, Sara pasti sudah
bisa mengatur waktu untuk diri sendiri dan juga untuk menjumpai
fans-fans Sara kan?”
Sara : “Ya iyalah…”
P2 : “Coba Sara ceritakan apa aja sih jadwal kegiatan Sara sebelum
Sara masuk kerumah sakit?”
Sara : “Ya biasalah! Artis itu kan sibuk banget. Syuting ini, syuting itu.
Apalagi aku ini mau syuting film. Jadi aku pasti sibuk banget deh
pokoknya. Ada lagi yang mau ditanyain?? Aku gak punya waktu
untuk kalian ya!”
P2 : “Waahh…berarti setiap harinya kamu sibuk sekali ya. Lalu
jadwal apa saja yang ingin kamu lakukan setiap harinya selama
dirumah sakit ini?”
Sara : “Aku mau setiap hari aku latihan nyanyi tapi gak diruangan ini.”
P1 : “Jadi, Sara mau latihan nyanyi dimana?”
Sara : ”ya, di sana. Di sana ada panggung besar biasa tempat Sara
nyanyi dong.”
P2 : “bagaimana kita latihan nyanyi disini saja. Nanti suster dengerin
dulu.”
Sara : “ya sudah la, kalau itu juga boleh”
P1 : “Sekarang suster mau dengar suara Sara dulu, boleh? Nyanyi
apa aja boleh, terserah Sara.”
Sara : “tentu dong, Sara kan artis serba bisa. Jadi, sara bisa semuanya.
Suster dengarkan ya.... (Sara menyanyikan sebuah lirik nyanyian
secara singkat...)
P1 dan P2 : ” bagus ya suara Sara...”
Sara : “ tentu.” (sambil tersenyum)

Terminasi
P1 : “Nah, kita kan sudah berkenalan nih bagaimana perasaan Sara
setelah berkenalan dengan suster?”
Sara : “Biasa aja tuh! Gak ada yang istimewa.”
P2 : “ kan suster pun sudah dengar suara Sara, perasaan Sara gimana
saat suster dengarkan suara Sara?”
Sara : “ senang, tapi sedikit. Karena yang dengarkan cuma suster, kan
Sara mau, banyak orangnya”
P2 : “ ya sudah, mungkin lain kali lebih banyak lagi yang bisa
dengarkan Sara bernyanyi.”
P2 : “Mmm...gimana kalau besok kita coba menjalankan jadwal
kegiatan yang Sara yang baru? Sara mau?”
Sara : “Ya. Ya.. Baiklah kalau begitu.”

Keesokan harinya, sesuai dengan jadwal yang telah disetujui oleh Sara dan kedua
perawat tersebut, mereka melakukan kegiatan SP 2.
SP 2 : Mengajarkan dan melatih cara minum obat yang benar
Orientasi
P2 : “Hai Sara… Selamat pagi. Giamana perasaannya hari ini?”
Sara : “Baik Suster.”
P4 : “ ini suster Wida.”
Sara : “ oh,,, Suster Wida. Suster wida cantik ya..” (tersenyum dan
mengulurkan tangan kepada P4).
P3 : “ Sara masih ingat apa yang sudah kita lakukan kemarin?”
Sara : “ingat suster. Sara kan bisa nyanyi, kemarin kita latihan nyanyi
di taman. Betul kan suster?”
P3 : “Betul.”
Sara : “Hari ini kita belajar apa suster?”
P4 : “ Hari ini kita belajar cara minum obat yang benar. Sara tau cara
minum obat yang benar? “
Sara : “minum obat ada cara nya juga suster... ya uda, kalo minum
obat, diminum ja pake air.”
P4 : “benar apa yang Sara bilang. Selain itu, minum obat itu harus
teratur, tepat waktu dan obat yang Sara dapat di sini, harus Sara
minum supaya obatnya itu bisa efektif.”
Sara : “Ooooooohhhh, begitu ya suster.”
P3 : “ sara, berapa macam yang diminum? Jam berapa Sara
Diminum? ”
Sara : “ Gag tau suster.”
P4 : “Sara perlu minum obat ini agar pikirannya tenang dan tidurnya
juga tenang. Obatnya ada 3 macam. Yang berwarna orange
namanya X gunanya untuk menenangkan, yang berwarna putih
ini namanya Y gunanya agar Sara rileks dan yang berwarna merah
jambu ini namanya Z untuk pikiran Sara menjadi tenang.
P3 :” Semuanya diminum tiga kali sehari, jam 7 pagi, 1 siang dan
jam 7 malam. Jika nanti setelah minum obat, mulut Sara terasa
kering, untuk membantu menuranginya Sara bisa banyak
minum.”
P4 : “obat-obat ini harus diminum secara teratur agar Sara tidak
kambuh lagi. Sebaiknya Sara tidak menghentikannya sendiri obat
yang harus diminum sebelum membicarakannya dengan dokter.”

Terminasi
P4 : “bagaiman perasaan Sara setelah kita bercakap-cakap tentang
obat yang Sara minum?”
Sara : “ Senang suster, biar saya cepat pulang ke rumah. Ketemu ibu
dan ayah.”
P3 : “Sara bisa mengulangi apa yang suster jelaskan tadi?”
Sara : “ Sara coba ya Suster.” (Sara menualangi apa yang ia dengar
dari penjelasan perawat.
P4 : “Sara nanti masukkan Jadwal minum obat ke aktivitas Sara dan
dilanjutkan ya?”
Sara : “ iya suster.”
P4 : “ Sara besok kita ketemu lagi ya, untuk melihat jadwal kegiatan
yang telah Sara laksanakan.”
Sara : “baik suster.”

SP 3 : Mengidentifikasi kemampuan positif pasien dan membantu


mempraktekkannya.

Orientasi
P2 : “Hai Sara… Selamat pagi. Giamana perasaannya hari ini?”
Sara : “Biasa aja.”
P2 : “Sara ingat gak sama perjanjian kita kemarin? Kegiatan apa ya
yang akan kita lakukan hari ini? Coba Sara ingat-ingat.”
Sara : “Kita kan mau latihan nyanyi hari ini. Katanya kalian mau
dengerin aku nyanyi lagi kan?”
P2 : “ betul, masih ingat rupanya. Ini teman suster yang kemarin
suster bilang. “
P3 : “Hai Sara, saya Suster Yuli”
Sara : (Tersenyum dan mengulurkan tangan)
Sara : “tapi, tidak disini. Di tempat biasa Sara nyanyi. Biar suster tau
dimana tempat Sara konser”
P3 : “ marilah kita lihat dulu tempat konser yang kamu bilang itu”
Sara : “ayolah,ikuti Sara”

Fase Kerja
Perawat mengikuti Sara berjalan dan sampailah mereka di tempat yang Sara
maksudkan. Tempat itu adalah taman. Memang taman itu tempat para orang
gangguan jiwa bermain. Tapi jarang ada pasien yang bermaindi taman itu.

Sara : ” ini Suster tempat Sara konser... kalau Sara nyanyi pasti banyak
yang datang. ”
P3 : “ coba Sara nyanyi dulu, biar suster lihat banyak orang gag yang
datang.”
Sara : “ pasti banyak dong suster, ini kan panggung besar.”
Sara pun menyanyikan sebuah lagu dengan gaya nyanyinya... dan setelah
selesai,,,,
P2 dan P3 : (perawat terdiam sejenak)
Sara : “ kog diam suster???” (sambil menatap perawat)
P2 : “ suster lagi mau dengar sorak-sorai orang banyak yang Sara
bilang. Tapi dari tadi suster gag dengar apa-apa. Sara ada dengar
suara orang banyak seperti yang ada di konser gag?”
Sara : (Sara terdiam dan bergumam kecil) “ ada gag ya. ”
P3 : ” coba Sara ingat lagi...”
Sara : (tetap terdiam)

Setelah beberapa menit suara Sara terdengar nyaring dan berkata...

Sara : “Sara tadi gag dengar suara sorak-sorai suster,,, yang ada tadi
cuma Sara nyanyi dan suara suster.”
P3 : “ betul sekali, jadi tempat ini namanya apa Sara?”
Sara : “ Suster, tempat ini kan banyak bunga, banyak tanaman hijau
lagi... ini seperti taman ya suster, bukan panggung.”
P2 : “hmmmm, benar. Ini taman.” “ Trus menurut Sara, artis biasanya
nyanyi dimana?”
Sara : “ Di panggung Suster, ada lampunya, ada tangga-tangganya dan
pasti banyak orang yang bersorak.”
P2 : “kalo begitu Sara?”
Sara : (Sara Terdiam... dan menjawab dengan suara terbata-bata). “Ber-
ar-ti Sa Sa-ra bu-kan ar—tis..”
P3 : “ Sara sendiri bisa menjawabnya. Tapi Sara kan bisa nyanyi, suara
Sara bagus. Suster senang dengarnya. Sara masih mau nyanyi
untuk suster?”
Sara : “Sara kan ..... Bukan artis (sambil menundukkan kepala). Suster
masih mau dengar Sara nyanyi?”
P3 : “ kenapa tidak, suara Sara kan bagus... Suster mau dengar Sara
nyanyi. Sara mau nyanyi lagi?”
Sara pun bernyanyi dan perawat pun mendengarkan Sara.

Terminasi
P2 : “suster sudah dengar suara Sara, perasaan Sara gimana setelah
nyanyi di taman?”
Sara : “ senang walaupun yang dengarkan cuma
suster.” P2 dan P3 : “begitu dong...”
P3 : “Sara, latihan nyanyi ini sara masukkan kedalam rutinitas Sara”
Sara : “ Baik lah Suster”
P2 : “nanti suster bantu buat nya”
P3 : “Mmm...gimana kalau besok kita coba kegiatan yang lain? Kita
laksanakan di kamar. Besok, suster kenalin lagi sama suster yang
lain. Sara mau?”
Sara : “Ya.. biar Sara banyak teman. Sara tunggu ya suster”
Akhirnya Sara rajin latihan nyanyi di kamar dan setiap melakukan aktivitas.
Perawat membantu Sara membuat jadwal aktivitas harian Sara.

Keesokan harinya perawat dan Sara melanjutkan jadwal kegiatan Sara bersama P2
dan P4. Dan beberapa minggu kemudian, orang tua Sara datang menjenguk Sara.

SP Untuk Keluarga : Bina hubungan saling percaya dengan keluarga,


identifikasi masalah dan jelaskan proses terjadinya masalah, serta jelaskan
obat pasien.
Orientasi
Orangtua : “Selamat pagi suster, kami orang tua dari sara mau menjenguknya
dan ingin membawanya pulang.”
P5 : “Selamat pagi pak, buk saya perawat Rosita yang bertugas di
rumah sakit ini dan sekaligus merawat sara. Bagaimana kalau
kita
berbincang-bincang tentang kondisi sara dan cara merawatnya di
rumah. Mungkin waktu yang kita pakai 30 menit saja.”
Orangtua : “Baiklah suster.”

Fase Kerja
P5 : “Ibu, bapak, saya akan menjelaskan bagaimana cara merawat
Sara, apa yang harus dilakukan dalam menghadapi sikap sara yang
selalu mengaku sebagai artis. Dan itu merupakan suatu keyakinan
yang salah yang sebenarnya dia bukan artis. Setiap kali sara
mengatakan dia artis.”
“Bapak atau Ibu tidak boleh mengiyakan atau membantah
pernyataan Sara, jika sara waham Sara kembali.”
P3 : “Lalu bapak/ibu harus lebih sering memberikan pujian pada sara
jika dia melakukan hal-hal yang baik, dan ini sekiranya dilakukan
oleh seluruh keluarga. Tetapi pujian harus sesuai realita.
P1 : “Bapak /ibu juga bisa bercakap-cakap tentang kebutuhan atau
kemampuan sara dan apa saja yang dia inginkan. Selain itu bu, pak,
sara perlu diberi minum obat ini agar pikiranya bisa tenang dan
bisa tidur nyenyak juga.”

Terminasi
P5 : “bagaimana perasaan bapak/ ibu setelah kita bercakap- cakap
tadi, tentang merawat sara di rumah?”
Orangtua : “kami sudah mengerti suster dan kami akan mencoba
melakukannya.”
P3 : “sekarang kita bisa latihan cara-cara merawat sara tadi ya pak, bu.
Berapa lama bapak/ ibu punya waktu?”
Orangtua : “30 menit suster.”
P3 : “baiklah, sekarang anggap saya sara yang mengaku sebagai artis,
coba bapak/ibu peraktekkan cara berbicara yang baik pada sara
dalam keadaan seperti ini.”
Orangtua : (orang tua sara pun memperaktekkan sesuai dengan yang di jelaskan
perawat)
P1 : “bagus, betul begitu caranya. Karena waktunya sudah habis, disini ada
jadwal yang sudah di buat, mohon diperhatikan apakah semuanya sudah
dilakukannya. Dan jangan lupa memberikan tanda M atau mandiri, B atau
bantuan, T atau tidak dilakukan.”
P5 : “Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut yaitu perilaku yang di
tampilkan sara selama dirumah, misalnya dia masih mengaku sebagai artis,
menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku yang dapat
membahayakan orang lain segara hubungi kami.”
P3 : “ada yang ingin bapak/ibu tanyakan lagi sehubungan dengan itu dan
bagaimana perasaan bapak/ibu, sudah siap melanjutkannya.”
Orangtua : “nggak ada pertanyaan suster dan kami siap.”
P5 : “ini ada jadwal kegiatan sara. Kalau ada apa-apa bapak/ibu dapat
menghubungi kami, sampai jumpa.”
Orangtua : “terimakasih suster, apakah sara sudah bisa pulang sekarang?” P1, P3,
P5 : “silahkan pak/ibu.”

Setelah kedua orangtua sara mendapatkan penjelasan tentang perawatan sara dirumah,
perawat dan orang tua sara bergegas menuju kamar sara untuk dibawa
pulang.

Anda mungkin juga menyukai