Anda di halaman 1dari 10

TUGAS BAHASA INDONESIA

“Novel”

Oleh: KELOMPOK 2
Ni Kadek Risa Purmandani (20)
Ni Made Yuli Artini(24)
I Gusti Ayu Agung Devyana Putri(06)
Dewa Gede Agung Adnyana Putra(02)
I Gusti Made Jati Antara(07)
I Gusti Ngurah Gede Purnawa(10)

XII MIPA 2
SMA NEGERI 1 PETANG
TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Cerita Kita Berenam

Tidak terasa 3 tahun sudah kita saling mengenal, ahh rasanyaa baru kemarin kita
datang kesekolah dengan pakain yang aneh, membawa peralatan yang tidak masuk akal
untuk kesekolah. Dan bertemu dengan teman-teman dari berbagai sekolah. Mengenal
banyak muka-muka asing. Dari yang cantik , ganteng sampai yang biasa-biasa saja. Agak
sedikit canggung diawal tapi lama kelamaan kita saling akrab. Sampai kita bisa satu kelas
dari kelas 10 sampai kelas 12. Iya kita, Risa, Yuli, Putri, Adnyana, Jati dan Purnawa.
Sebenarnya kita ber-6 mulai mengikuti MPLS dengan regu yang berbeda, tetapi kita
mendapat kelas dan jurusan yang sama. Dari sinilah kisah kami dimulai.
Risa, asalnya dari Petang. Sebelumnya dia bersekolah di SMP N 1 Petang, orangya
cantik, tinggi, putih, suaranya merdu (merusak dunia), banyak yang suka, iya banyak
punya gebetan, suka sama yang berbau Korea dan suka cogan alias cowok ganteng. Yuli,
asalnya dari Plaga. Sebelumnya dia bersekolah di SMP Belok, orangnya pendek, sedikit
manis, bisa dibilang gendut, sering galau, dan banyak uang, iya orang kaya. Putri, asalnya
dari Sekarmurti. Dia sebelumnya satu sekolah dengan Risa, orangnya lumayan cantik,
kurus, udah punya pacar, langgeng banget katanya, dan suka ngegas ngomongnya.
Adnyana, asalnya dari Plaga. Orangnya ganteng, ada yang mau? Tapi sayang, udah punya
pacar, dan jago box. Jati dan Purnawa, asal dan sekolahnya juga sama dengan Risa dan
Putri. Ini nih ciri-ciri orang sukses nanti setelah lulus. Sukanya nyontek tugas punya teman,
udah ditolongin nggak tahu terima kasih, ejekin teman no 1.
Kita memilih jurusan yang sama yaitu jurusan MIPA dan ditempatkan dikelas 10
MIPA 2. Awalnya kita berfikir jurusan ini akan menyenangkan dan pelajarannya akan
sangat mudah. Tetapi seperti biasa, realita tak sesuai dengan ekspetasi. Pertama memasuki
kelas dan memulai pelajaran, kita sudah diajarkan banyak rumus. Iya, kita memang tidak
tahu bahwa jurusan yang kita pilih ini diajarkan berbagai banyak rumus. Mata pelajarnnya
pun ada yang baru kita kenal, baru kenal namanya hehe yaitu, Kimia, Fisika, Biologi dan
Matematika Peminatan. Menurut kita gurunya pun ada beberapa yang killer. Terutama
mata pelajaran Matematika Peminatan, siap-siap deh tegang, sok kalem padahal mah
aslinya hm. Nggak bisa jawab pertanyaan, begini kata gurunya “Berdili kamu!” eh berdiri
maksudnya hehehe. Gurunya nggak bisa bilang “R”. Killer menurut kita ya.
Mata pelajarannya beberapa memang killer dan yang ada rumusnya menurut kita
killer alias tegang diajar sama guru mapelnya. Tapi ada mapel yang menyenangkan kok,
contohnya dapat jamkos, iya jam kosong hehehe. Bahagianya minta ampun, senangnya
tingkat dewa. Apalagi pulang lebih awal, surga dunia sekali. Bercanda hehe tapi kenyataan.
Namanya juga murid, semua pasti senang jamkos. Terutama Risa, memanfaatkan jamkos
dengan cuci mata lihat cowo ganteng. Kakak senior incarannya. Centil? Nggak usah
ditanya lagi, centil bangettt. Beruntungnya dia punya wajah yang cantik, tapi tetep jomblo.
Sahabatnya anti nih ngurusin yang namanya cogan. Yuli juga bisa dibilang orangnya cuek,
tapi sebenarnya orangnya perhatian kok. Peka, kalau dikasih kode hm. Pantesan yuli nggak
punya pacar. Apalagi pacar, gebetan aja nggak punya. Yang bikin Risa senang temenan
sama Yuli, sering ditraktir makan. Paling sering ngajak orang belanja dan amburin uang.
Iya biasa orang kaya pada masanya.
Di awal kelas 10, hhhmm rasanya lumayan menyenangkan kita dikumpulkan dalam
1 kelas yang jumlahnya 27 ekor, iya ekor karena sifat-sifat kita yang katanya udah kayak
anak ayam yang ributnya minta ampun.
“ Hoee ganteng banget sih kakak kelas itu, jadi sukaa.’’ Kata risa
‘’ Hiih dasar gak tau malu!” sahut teman- teman sekelasnya
“ Kenapa sih, orang jujur. Memuji ciptaan tuhan itu dapet pahala tau.’’ Sahut risa
“ Alay banget sih.” Sahut yuli
“ Dasar iri, bilang aja nggak laku pantesan nggak ada yang mau!” sahut Risa dengan raut
muka kesal.
Tiba-tiba si rusuh Jati sama Purnawa muncul, emang seneng banget itu dua orang
bikin ribut ya.
“Woeii cilli-cilli pink, berisik banget sih kalian bikin kelas malu aja.” Kata Purnawa
“Ihh dasar gak sadar diri, orang dianya yang rebut kok kita yang di salahin.” Sahut Risa
“ Sorakin we,sorakin”
“ huuuuuuuu”
*
Jam istirahat telah tiba, orang-orang kelaparan pun langsung berlarian kekantin,
rasanya udah kayak enggak makan seminggu aja. Salah satunya adnyana si biang rusuh
yang suka gangguin teman dikelas, udah kayak cacing kepanasan dia.
“Laper banget, makan apa nih?” kata Adnyana
“Makan aja daun kering, batu tuh banyak di luar!” sahut Putri
“Jangan makan sekalian biar sakit, trus nggak ada yang gangguin temen-temen kelas”
sahut Risa
“Enak aja lu! Kalau gue sakit trus nggak sekolah, kelas jadi sepi. Takutnya kalian kangen.”
Kata Adnyana
“Iss jijik” sahut teman-teman sekelasnya
“Ah udahlah males banget ngomong sama kalian, mendingan kekantin deh gue” kata
adnyana langsung melengos pergi kekantin.
***
14 Juli 2018 ini adalah hari pertama kita menyandang label sebagai senior tertinggi
di sekolah, ya kita sekarang udah kelas 12 yeye. Ok buat informasi ajanih ya kita kelas 12
mipa 2 jumlah anggota masih utuh 27 ekor dan semuanya selamat dari kenikmatan dunia
sesaat. Oh iya di awal semester ini kita punya wali kelas baru dong ya namanya bapak Putu
Sudana beliau ini orangnya baik banget ya, sopan, rajin dan yang terpenting dia itu guru
yang gak pelit nilai, hmm jadi sayang deh sama bapaknya.
“selamat pagi anak-anak” kata pak Sudana
“selamat pagii” sahut semuanya kompak
“karena ini hari pertama kita di kelas 12 ini, maka kita bentuk kepengurusan kelas dulu ya.
Baik siapa yang akan dicalonkan untuk menjafi ketua kelasnya?” tanya Pak Sudana
“Widi aja pak” kata purnawa
“Agus pak Agus” kata Adnyana
“Dandung pak” kata risa yang langsung mendapat sorakan dari teman-temannya
“ ya baik disini ada 3 calon kita lakukan voting ya. Nanti kalian tulis nomor urutnya saaj ya
nomor 1 Widi, nomor 2 Agus, nomor 3 Dandung. Bapak kasi waktu 5 menit untuk
menentukan pilihan ya. Milihnya sendiri-sendiri ya jangan diskusi” sahut Pak Sudana.
Siswa pun ribut bertanya siapa yang akan mereka pilih, padahal udah disuruh
milih sendiri. Emang dasar enggak bisa di kasih tau ini kelas.
“ We mau milih siapa nih? Gue Widi aja deh dia kan pinter.” Kata Yuli
“ Gue milih Agus aja deh dia itu kan baik sama rajin banget.” Sahut Putri
“ Gue Agus deh.” Kata Adnyana
“ We Dandung juga baik tau, pilih dandung aja deh yuk.” Sahut Risa
“ Dih apa sih sa, suka banget ya sama Dandung kok sampek segitunya sih.” Sahut Yuli
“ Suka-suka gue dong wlekkk.” Sahut risa sambil mengejek.
“ Kalau sudah kertasnya dikumpul ya.” Kata Pak Sudana setelah waktunya habis .“ bapak
hitung dulu ya.” Lanjutnya
“ Iya pak.” Sahut semuanya
“Bapak akan bacakan hasilnya Widi mendapat 15 suara, Agus mendapat 11 Suara dan
Dandung mendapat 1 suara” kata Pak Sudana mebacakan hasilnya.
“ Wah Dandung Cuma dapet 1 suara pasti Risa yang milih deh.” Kata Putri
“ Baik berarti yang menjadi ketua kelas itu Widi ya”
“ Iya pak”
“Nah karena sudah selesai, bapak tinggal dulu ya bapak ada jam mengajar di kelas lain”
kata Pak Sudana lalu meninggalkan kelas.
***
Hari ini itu hari sabtu tepatnya tanggal 25 biasanya kalo hari sabtu itu pelajaran
yang gurunya killer itu ngumpul, jadi hari sabtu bukan lagi hari menyenangkan. Hari ini
Risa datang kesekolah kesiangan, dia datang dengan muka yang cemberut sambil marah-
marah, mungkin dia lagi PMS kali ya. Semua yang berpapasan dengan dia di marahin
tanpa sebab. Usut punya usut ternyata dia habis diputusin pacarnya jadi dia galau deh.
“Eh risa ngapain sih muka lo ditekuk gitu, udah kayak baju yang enggak disetrika aja.”
Kata Yuli
“Apa lo, banyak omong banget sih. Hidup-hidup gue juga ngapain lo yang sewot!” sahut
Risa
“Muka lo digituin tambah jelek tahu, udah jelek hidup lagi.” sahut Jati
“Kalau jelek, sebelumnya gue pasti nggak jomblo. Jadi intinya gue itu cantik. Lo sampai
sekarang aja nggak laku-laku, kasian wlekk” sahut Risa
“Kepedean banget sih lu, pengen muntah ihh. Gue banyak punya gebetan ya, cuman nggak
jadi-jadian. Gue PHP in karna gue tahu, kalau gue itu ganteng.” Sahut Jati
“Boleh nggak gue tabok lo? Yang bilang kepedean siapa yang kepedean sekarang siapa iss.
Diem ah jangan banyak komen!” kata Risa
“Yang duluan marah-marah siapa sih. Ngegas” kata Putri
“Tau ah” sahut Risa yang lalu bergegas ke mejanya.
*
Kriingg kriinggg kriinggg ..........
Bunyi bel masuk telah berbunyi semua memasuki kelas dengan tergesa-gesa.
Biasalah ya pak kepseknya udah kayak satpam aja keliling-keliling tiap pagi.
“We masuk we masuk ada kepsek tuh.” Kata ketua kelas
“Yok sembahyang yok, nanti kena omel lagi.” Kata putri menyuruh teman-temannya untuk
sembahyang. Maklumlah ya kelas kita itu paling susah kalo disuruh untuk sembahyang,
padahal itukan untuk kepentingan diri sendiri.
“Males ah, ngapain sembahyang jugaan nggak bikin pinter-_-“ kata Risa
“Yaudah kalo nggak mau gue nggak maksa.” Kata Putri
“Ngegas lu! Gue cuman komen aja ngapain lu ngegas.” Kata Risa sambil memainkan HP
nya
Putri dan yang lainnnya pun bergegas untuk sembahyang, sedangakan Risa masih
asik memainkan HP nya . Tiba-tiba Pak Kuta si guru Matematika yang killernya minta
ampun datang. Risa pun langsung ambil posisi untuk sembahyang dengan muka tegang
dan keringat bercucuran. Setelah sembahyang Pak kuta pun bertanya.
“Anak-anak sekarang kita ada janji ulangan ya?”Tanya Pak Kuta sambil memegang mistar
kesayangannya. Oh ya sekedar info pak Kuta ini gak bisa ngajar tanpa mistarnya itu,
katanya sih buat nunjuk siswa yang lain trus dia bilang “bedili kamu”.
“Iya pak” sahut semuanya serentak,eh terkecuali Risa
Risa pun gelagapan gak jelas, dia enggak belajar semalem dan dia lupa kalo hari ini
ada ulangan matematika.
“Eh emang ada ulangan ya?’tanya risa pada temannya
“Ihh masa lo lupa, makanya galau terus sih kerjaan lo mana inget sama ulangan.” Sahut
Yuli
“Duh gimana nih, gue jawab apa dong nanti?” Tanya Risa dengan wajar yang sedih yang
keliatan jelek banget.
“Jawab-jawab aja sa.” Sahut Putri
“Gue kan mandiri jadi gue harus jawab sendiri.” Kata Risa
“Dih sok-sokan jawab sendiri biasanya juga nyontek” sahut Purnawa
“Tau tuh sok pinter banget.” Jawab Jati
“Lo berdua juga sama, ngatain gue aja lo. Ngaca dong!” sahut Risa
“Nggak ada cermin gimana dong?” Sahut Jati dan Purnawa sambil ketawa-ketawa sambil
menyindir Risa yang belum belajar.
Mood Risa pun makin berantakan. Dari galau diputusin pacarnya, temen-temennya
yang ngegas trus ulangan nggak belajar dan alhasil ulangan Risa dapat telur alias 0.
Moodnya makin berantakan karena diejek kalau dia sekarang jomblo. Bel pun berbunyi
Kringggg kringggg kringgg...
Semua pun membereskan buku dan bergegas untuk pulang. Sampai di parkir si
Risa pun nangis katanya kunci motornya ilang. Aduh lengkap banget sih penderitaan Risa
hari ini. Usut punya usut ternyata kuncinya di sembunyin sama si Dandung yang kayaknya
suka sama Risa deh, makannya dia terus jailin Risa.
“Eh krempeng, kenapa lo?” Tanya dandung karena melihat Risa menangis.
“Balikin kunci gue, jahat banget sih lo sama gue-_-.” Sahut Risa
“Iiih cengeng, udah krempeng cengeng lagi.” Sahut Dandung
“Gini-gini juga lo suka sama gue, cepet ah sini balikin kunci gue.” Kata Risa dengan GR-
nya
“Siapa yang suka? Lo aja yang ke GR-an. Nih kunci lo, bay” kata Dandung langsung pergi.
Risa pun pulang dengan perasaan jengkel dan berjanji besok nggak akan bicara
sama Dandung. Tapi biasanya Risa nggak bisa marah lama-lama alhasil dia sering dibully
dan suka dijailin. Karena mereka tahu, Risa nggak akan marah lama-lama.
Hari demi hari terlewati bulan pun berganti. Tahun ini kita lulus cuy . semuanya
pada sibuk mau lanjut dimana, pada sibuk mikir nanti kita reunian dimana ya?, mikir nanti
kalo lo ketemu gue kalian bakal nyapa gue gak sih?.
“Eh sa, mau lanjut dimana?” Tanya yuli
“Mau nikah aja ah.” Sahut risa
“Emang nanti ada yang mau sama lo? Kelakuan kayak gini susah tau dapet cowo.” Kata
Yuli
“Gue itu punya wajah cantik, gampang banget dapet cowo. 1? 2? Semua cowo didunia ini
gue pasti bisa dapetin!”
“Masakkk? Nggak percaya dan nggak ada yang nanya tuh HAHAHA.” Sahut Yuli
“Iss kesel ngatain orang aja lo. Lo itu lebih parah tau, dari dulu nggak punya pacar. Berarti
nggak ada yang mau sama lo dan berarti lo itu nggak cantik!” kata Risa dengan muka
menyindir dan langsung menuju kantin untuk membeli air.
“Sok tahu banget sih jadi orang, pengen gue tabok! Arghhhh.” Kata Yuli sambil meremas
buku yang ada di atas mejanya dan teman yang duduk disampingya pun bertanya.
“Lu kenapa Yul? Habis debat Capres sama Risa? HAHAHA.” Kata Adnyana
“Bukan debat capres tapi perang dunia ke II -_-. Sahut Yuli
“Alay ah, biarin dia kan emang gitu. Nggak mau kalah pengen menang aja, mungkin dia
masih PMS.” Sahut Adnyana
“Hmmm okedeh.” Sahut Yuli dengan muka ditekuk.

***
“eeh senin kita UN nih, habis itu libur deh. yeey yeey”kata adnyana
“sekarang aja bilang seneng, coba aja kalo udah libur palingan lo kangen pengen masuk
lagi”sahut Risa
“eh aku tuh gak suka kalo libur tau, nanti di rumah pasti disuruh ini disuruh itu sama
ibuk”kata Yuli
“apalagi gue, pasti disuruh nolongin nyari sayur-_-.” Sahut Risa
“tak suka libur.” Sahut Jati
“gue mah bebas ya, libur tidur doing.” Kata Purnawa
*
Dua hari kemudian.....
“Wee si Yuli mana nih? Udah jam segini kok belum datang, bentar lagi ujiannya mulai
nih.” Kata Risa
“Tau tuh masa ujian telat sih.” Sahut Putri
“Yang sesi ke-2 silakan masuk.” Kata Pak Kari si guru paling gaul di sekolah ini.
“Bentar-bentar gue telepun dulu.” Sahut Risa
Via telepun......
“Wee dimana nih? Udah masuk kelas ini.” Kata Risa
“Woe gue dibelakang lo nih wkwkwk.” Kata YuliD
“Duh ngabis-ngabisin pulsa gue aja.” Kata Risa
“cie perhataian banget sih, aaa jadi malu.” Sahut Yuli
“Bisa-bisanya ujian datang telat gini. Mau jadi apa lo? Disiplin aja gak punya.” Kata Risa
“Dih kayak lo disiplin aja.” Sahut Yuli
“Hei kalian berdua ini. Disuruh masuk malah ngobrol disini.” Kata Pak Kari
“Iya pak sekarang mau masuk.” Sahut Risa.
***

Tak terasa memang waktu cepat berlalu, kenangan kita pun pasti ikut belalu. Masa-
masa SMA memang penuh dengan cerita, dari suka maupun duka. Sukanya pasti pas dapet
jam kosong trus nggak ada tugas, bahagianya minta ampun. Dukanya sih lumayan banyak.
Hmmm, dari gurunya yang terlalu rajin sampai dapet guru killer, kerasa di neraka. Hampir
setiap hari ada tugas dan pastinya males ngerjain. Alhasil ngerjain bareng-bareng di
sekolah. Agak lucu sih, nyontek punya teman kayak salah satu stasiun Tv “satu untuk
semua”hehehe. Trus galau karena ujian menanti, perang dunia pun dimulai. Alay ahhh
hehehe. Masa SMA adalah masa yang akan dirindukan nanti saat lulus. Pisah sama teman,
ini nih yang paling sedih. Bakal keinget terus momen bareng-bareng. Bakal kangen banget
sama perdebatan, pertengkaran yang ujung-ujungnya baikan juga hehehe. Curhat, ngegosip
bareng, belanja ke kantin bareng, ke kamar mandi pun bareng. Yang bakal dikangenin juga
adalah ricuhnya kelas, akibat mulut-mulut dower cowo nih yang suka gangguin temen
cewenya. Iya pasti tau lah, modus sama yang cantik-cantik, suka ngerayu-rayu dan
ngeluarin gombalan mautnya. Cewe-cewe centil yang suka dandan di kelas yang mulutnya
lebih comel alias cemprengnya minta ampun deh. Pokoknya yang sering bikin rame kelas,
ya pasti cewe-cewenya. Nanti kalau udah lulus, cowo-cowonya pasti kangen banget
HAHAHA. Pokoknya kita sekarang pengen nikmati masa SMA yang tinggal menghitung
hari aja. Jangan kebanyakan galau, itinya happy trus.
Kita yang namanya kita pasti kayak udah dekat gitu, karena definisi “kita”menurut
kita sendiri adalah kebersamaan. Ribet kan jelasinnya hehehe. Deket dalam artian
temenan, yang selalu bareng-bareng, satu kelas mulu dari awal masuk sekolah dan suka
duka yang dirasain bareng-bareng juga. Kalau sukanya, temen bahagia kita ikut bahagia
dong. Tapi lain duka kalau diputusin pacar, ini sih derita diri sendiri. Intinya setiap momen
yang kita laluin itu sangat berharga. Nantinya kita bisa ceritain momen ini, mungkin sama
pacar yang nantinya bakal jadi suami kita hehehe. Sama anak kita nanti, biar dia dapat
pelajaran dan inspirasi biar ada bayangan momen dia nanti sama temen-temennya. Sedih
malah sedih banget. Bakalan pisah sama temen-temen. Bakal kenal dunia baru dan kenal
temen baru juga. Mulai deh beradaptasi kembali. Menyesuaikan diri, kayak bunglon
hehehe.
Hari itu pun tiba, hari dimana semua galau, baper alias bawa perasaan banget. Iya
Hari Kelulusan. Dimana hari yang memang kita udah tunggu dari lama, terbebas dari tugas
dan belajar.Sementara aja sih buat yang mau lanjutin ngampus., kalau yang lanjut kerja sih
dia bakalan senang banget karena nggak akan berhadapan sama buku pelajaran lagi.
Momen inilah waktunya untuk menangis dan peluk-pelukan sama temen kayak teletabis.
Eh kok nyambung kesana sih hehehe. Yang paling galau sih pertemanan satu ini nih
berenam. Kita dong berenam hehehe.
“Sa jangan sedih dong, kita sekarang kan harus bahagia. Nikmati hari ini sepuasnya buat
kita bareng-bareng. Pokoknya sekarang nggak boleh diantara kita ada yang berantem sama
nangis.” Kata Yuli
“Bener tuh Sa jangan nangis trus, luntur tuh bedak lo. Kan sayang udah make up-an tebal-
tebal, ujung-ujungnya luntur dan jadi belang deh. Ayo nikmati momen ini, jangan sampe lo
nyesel.” Sahut Putri
“Gue sedih aja, bakalan pisah sama kalian berlima. Nggak ada yang gue ajak rebut trus
nggak ada yang gue jadiin pelampiasan pas gue lagi galau.”kata Risa sambil menangis.
“Gue sih seneng bakalan pisah sama lo, kuping gue nggak akan sakit dengerin suara lo
yang cemprengnya kebangetan.” Sahut Jati
“Iya sama. Tapi masalahnya gue bakalan kangen kayaknya sama suara lo Sa hehehe.
Mungkin nanti gue nggak akan nemuin temen kayak lo yang super berisik.” Sahut Purnawa
sambil cengar-cengir.
“Apaan sih ti? Yang jelas kalian pasti bakalan kangen sama kecantikan gue yang tiada
taranya ini hehehe.”sahut Risa sambil mengusap air matanya,
“Iyain dah biar lo nya seneng.” Kata Adnyana
“Intinya sa, jangan galau mulu. Kita doain deh sebagai teman yang baik. Semoga lo lebih
fokus sama belajar dan dapetin pacar yang setia, ganteng, dan kaya pokoknya, sesuai
dengan tipe lo.” Kata Yuli
“Astungkara deh.” sahut Risa
“Semangat ya untuk kita semua, mudah-mudahan bisa raih cita-cita yang kita inginkan.
Jadi manusia yang berguna, bemartabat dan berwawasan tinggi hehehe.” Kata Adnyana
“Ihh apaan sih lo, tiba-tiba sok bijak gitu. Agak alay tahu!” sahut Jati
“Biarin dia mau bilang apa. Kita doain biar dia tenang disanaHAHAHA.” Kata Purnawa
“Udah-udah mendingan kita fotoan bareng yuk, buat dijadiin kenang-kenangan,. Nanti
kalau kangen, bisa dilihatin sampai bosan hehehe.” Kata Putri
“Yuk-yuk.” Sahut mereka berlima
Kami berenam pun bergegas mencari tempat untuk berfoto. Menikmati momen
terakhir kita bareng-bareng. Mengucapkan salam perpisahan juga dengan yang lainnya. Iya
banyak yang nangis trus pelukan satu sama lain. Pokoknya mengharukan sekali, bisa
dibilang momen yang menguras air mata hehehe. Kita udah janji nih nggak ada yang
nangis lagi karena mau pisah . Karena kita yakin persahabatan kita nggak akan berakhir.
Karena momen-momen kita bareng-bareng terlalu banyak hehehe. Mungkin akhirnya kita
bakalan mulai cari jati diri kita masing-masing dan mulai dapet temen baru. Yang pastinya
nggak akan lupain teman lama dong. Karena dari teman lamalah kita tahu artinya
menyayangi satu sama lain. Teman lamalah yang lebih tahu kita itu gimana. Intinya kita
janji kalau nanti nggak bisa reunian, nggak boleh marah. Harus ngerti yang lainnya punya
kesibukan sendiri. Sampai mungkin kita berada di titik, kita nggak akan punya waktu buat
bertemu. Dan akhirnya kita siap mulai dunia, cerita dan pengalaman yang baru. Semangat
untuk kita gaisss. 

-SELESAI-

Anda mungkin juga menyukai