Anda di halaman 1dari 4

Dhea Lintang Maharani: Disini saya Dhea Lintang Maharani akan menceritakan bagaimana

perilaku saya saat di smp sampai sekarang (insyaallah:))

Saat pertama kali saya masuk di SMP N 1 Sumowono, saya belum mengenal teman satupun.
Di hari pertama masuk sekolah tiba tiba ada seseorang yang memanggil dan ternyata itu adalah
temen satu kampung saya tapi beda RT namanya Azka dan saya baru tau kalau dia juga sekolah di
sini. Saat itu dia bersama temannya dan dia memperkenalkannya sama saya, dia adalah Facha. Saya,
Azka dan Facha pun melihat daftar nama nama dan dikelas mana kita akan kita tempati, dan
ternyata saya sama Facha satu kelas (C) dan Azka di kelas sebelah (B).
Saya dan Facha duduk bersebelahan dan kami semakin akrab apalagi setelah MOS
berlangsung. Hari hari berikutnya pun kami sudah mengenal beberapa teman yang lainnya dan
hampir semua nama dikelas kami ketahui hanya dengan waktu yang singkat. Kami semua semakin
akrab dan berteman baik.
Kelas VIII
Di kelas 8 ini saya duduk di kelas 8A, entah guru salah memasukkan saya di kelas itu atau
gimana saya juga tidak tau karna dikelas itu berisi orang orang pandai :). Di kelas itu saya duduk
bersama Alivia. Alivia adalah rekan saya saat di ekstra pramuka dan saya juga sudah akrab
dengannya.
Di kelas 8 saya mengikuti ekstra pramuka dan saya menjadi ketua DKP hanya karna saat di
kelas 7 saya pernah suka dengan ketua DKP yang angkatan sebelum saya:). Teman teman juga
memlih saya dengan alasan tersebut ( Ya Allah inget masa lalu jadinya).
Di kelas 8A ini saya juga terpilih mwnjadi ketua kelas padahal saya tidak pernah mentaati
peraturan. Saya tidak pernah membuat pr, tugas jarang saya kerjakan, saya hanya aktif dengan
kegiatan praktek praktek seperti tatabusana, seni tari, seni lukis, dll. Di kelas 8 ini saya sering
bergaul dengan anak laki daripada perempuan karna anak perempuan biasanya ber kelompok atau
biasa disebut geng. Banyak yang mencibir saya karna kedekatan saya dengan anak laki laki di kelas,
tapi saya tidak menghiraukannya karna kata guru Matematika saya dan sekaligus wali kelas saya,
itu hanya orang orang yang memiliki sifat ibu ibu yaitu biang rumpi.
Kelas IX
Di kelas 9 ini saya duduk di kelas 9D. Di kelas 9 ini saya duduk bersama teman saya saat
kelas 7 dan salah satu anggota DKP yang saya pimpin, dia adalah Puput. Puput itu pintar, baik,
penari, bersuara cempreng, dll. Puputlah yang menemani saya atau lebih tepatnya duduk satu meja
selama di kls 9 ini.
Saya, puput dan beberapa teman dari kelas lainnya pernah di panggil guru kesiswaan dan di
sidang di ruang BK dan osis. Sebelumnya saya di kelas 7 juga pernah di sidang dengan anggota osis
di ruang BK dikarenakan suatu hal yang sepele (gurauan). Saya,puput dan yang lainnya saat itu di
panggil kesiswaan dikarenakan suatu hal yang menyangkut dengan adik kelas dan adik kelas
tersebut pun sampai keluar dari sekolah dikarenakan ulah kita. Kata pak kesiswaan, kita bisa
dikenai pasal atas hal ini dan kami bisa di penjara katanya. Tapi pak kesiswaan tersebut hanya
memberi kami peringatan tegas supaya tidak melakukan pelanggaran itu lagi dan kami dikenai
skors 50 atas tindakan yang sudah kita lakukan. Skors yang sudah saya kumpulkan sudah 140 dan
tinggal 10 lagi saya akan dikeluarkan dari sekolah. Separah parahnya saya membuat kesalahan
tetapi saya tidak pernah alfa sekalipun dari kelas 7 sampai sekarang.
Karna saya adalah ketua DKP, saya menjadi murid yang dibanggakan oleh bu kesiswaan
yaitu Bu Rahma. Bu Rahma sering sekali memanggil saya untuk melakukan tugas"tertentu dan
walaupun saya bukan anggota osis tapi saya sudah di anggap memiliki jabatan sebagai osis. Bu
Rahma adalah guru kesiswaan yang paling ramah dan salah satu guru yang saya suka di antara guru
senirupa, senitari, tatabusana, ips, bahasa inggris. Guru guru tersebut sudah dekat atau sudah sangat
kenal dengan saya karna saya sering aktif dalam kegiatan prakteknya.
Di kelas 9 ini saya pernah mengikuti lomba tari dalam rangka Hari Anak dan saya mengikuti
lomba tersebut di ungaran, alhasil saya dan tim saya mendapat juara.
[3/3 20.38] Dhea Lintang Maharani: Saya dan tim saya mendapat sanjungan dari guru guru yang
telah mendampingi dan telah melatih kita dari 3 minggu sebelum lomba dilaksanakan. Tidak hanya
menari, saat menari kita juga harus bernyanyi dan selalu tersenyum. Setelah lomba selesai kami
sangat lega, bangga dan juga lelah.
Di kelas 9 ini juga saya dipanjang oleh Bu Rahma karena saya memikiki pacar yang sangat
nakal karna mengikuti geng berandal dan juga teman teman bilang kita adalah pasangan yang
romantis eaa:). Bu Rahma yang sudah saya anggap seperti ibu saya saat di sekolahan, mendukung
saya untuk merubah sifat anak tersebut. Bu Rahma sering saya jadikan tempat curahan hati seorang
murid atau seorang remaja. Bu Rahma juga pernah menceritkan hal tentang saya ataupun tentang
saya dan pacar saya di kelas lain.
Saat pengambilan foto katalog itu adalah acara terakhir kami di smp sebelum acara
perpisahan. Kami mengambil potret di barak bantir karna di sana terkesan mistis dan terlihat bagus
saat di jadikan sebagai background. Saya dan tim saya mengambil tema monokrom dan saat
pemotretan kami menggunakan smookboom agar terlihat sedikit lebih menarik dan beda dari yang
lainnya. Tanpa rencana menggunakan ekspresi yang sama saat kami melihat hasilnya ternyata kami
memasang raut muka yang sama dan bisa dibilang sedikit mistis juga seperti tempatnya. Setelah
pemotretan selesai kami kembali ke sekolahan untuk berkumpul sebentar dan akhirnya pulang tetapi
saya dan beberapa lainnya belum pulang karna ingin makan bersama di kedai depan sekolah.
Setelah selesai diantara kami ada yang main ke rumah temen dan ada yang langsung pulang sperti
saya.
1 minggu sebelum acara perpisahan, saya dan beberapa teman saya dari kelas lain, dipilih menjadi
anggota panitia wasanawarsa dan panitia harus menampilkan paduan suara. Saat itu kami latihan
terus menerus, teriak teriak sampai tenggorokan terasa sakit karna lelah bernyanyi. Saya dan teman
saya Arfan mendapat jadwal untuk menjadi pembawa acara saat wasanawarsa dan bukan hanya itu,
saya dan dua teman saya membacakan puisi berantai yang mengandung unsur lelucon. Saat itu kami
benar benar ingin menjadikan wasanawarsa tahun kami berjalan dengan lancar tanpa halangan
apapun.
1 hari sebelum wasanawarsa kami melakukan geladi bersih dan menata kursi untuk siswa
siswi dan para wali murid. Setelah selesai menata kursi, kami istirahat sambil menyaksikan geladi
bersih drama yang beradegan romantis.
Hari yang tidak kami inginkan, yang tidak pernah kami harapkan adalah hari perpisahan. Ya
hari itu adalah hari terakhir kami melakukan kegiatan di SMP N 1 Sumowono. Para murid
berdandan, siswa memakai jas yang menjadikan mereka terlihat lebih tampan dan para siswi
memakai kebaya atau yang lainnya yang membuat mereka terlihat lebih anggun. Dari awal sampai akhir
acara, tidak ada satu tetes air mata yang mereka semua teteskan, hanya ada gelak tawa yang mengisi hari
mereka saat ini. Semua terlihat bahagia, tersenyum dengan manisnya dan bergurau disela kesedihannya.
SMA KARTIKA 111-1 BANYUBIRU

Jadi waktu pertama kali saya mendaftar di sekolah ini saya lihat ada beberapa siswa yang
sedang dihukum dan disuruh hormat di depan tiang bendera. Saya mendaftar bersama ibu saya, saya
bertemu dengan salah satu guru disana yang memberi tahu apa saja yang harus ada atau syarat
masuk di sekolah ini. Setelah saya memenuhi semua persyaratan, saya dihantar untuk mengambil
seragam dan tas wajib kartika. Setelah itu saya pulang dan membawa kain seragam itu ke penjahit
supaya segera dijahit dan segera selesai karna saya sudah tidak sabar untuk memakainya.
3 hari saya melakukan PLS dan saya berada di ruang PLS A, di sana ada osis pendamping
salah satunya adalah ketua osis yaitu kak Aditttya. Banyak yang bilang kami beruntung karna bisa
di dampingi secara langsung oleh ketua osis di SMA Kartika. 3 hari tersebut kami bisa mengetahui
beberapa aturan atau tata tertib di sini. Hanya beberapa hari itu kami bisa langsung akrab satu
dengan yang lainnya.
Setelah PLS selesai dan kami telah mendapat kelas permanen selama kelas X, saya masuk
di kelas X IPA 3.
Di kelas ini lah saya harus melewati suka duka selama kelas 10. Di semester 1 saya pernah
mendapat masalah pada ekstra wajib pramuka karena pada saat di luar sekolah saya memanggil
senior pramuka tanpa embel embel mas ataupun kak, dan hanya karna itu masalah saya di bawa
bawa ke ekstra pramuka padahal kejadian itu di luar lingkungan sekolah dan sudah berpakaian
bebas. Di ekstra saya dipermalukan se-angkatan dan mendapat omelan dari beberapa senior lainnya.
Untung saya tidak disuruh push-up T^T.
Pada awal tahun yang baru yaitu tahun 2019, sekolah mengadakan lomba pbb dan padus
dimana seluruh siswa wajib mengikuti kegiatan tersebut tetapi di kelas kami ada 3 anak yang tidak
mengikuti kegiatan itu. Tanpa mereka pun pbb kami berjalan dengan lancar dan begitupun dengan
padus. Setelah beberapa minggu, hasil perlombaan pun di umumkan dan kelas kami mendapat
penghargaan pbb terbaik kelas 10 sedangkan padus kami mendapat juara 2. Setelah pengumuman
lomba tersebut, kelas kami mendapat sanjungan saat ekstra kopaski karena meraih penghargaan pbb
terbaik kelas 10. Jangan ditanyakan lagi bagaimana perasaan kami, kami sangat senang dan tidak
dapat menduga duga bahwa kelas kami akan mendapat juara.
Beberapa hari ini, kelas kami sempat mendapat musibah yang tidak dapat saya jelas kan
karena ini privasi.

♡ SEKIAN TERIMAKASIH ^^ ♡
TUGAS BAHASA INDONESIA
AUTOBIOGRAFI
Tahun Pelajaran 2018/2019

Disusun Oleh
NAMA : Dhea Lintang Maharani
KELAS : X IPA 3
NOMER ABSEN : 07

SMA KARTIKA III-1 Banyubiru Jl. Raya Muncul KM 4 Banyubiru


E-mail :smakartikabanyubiru@gmail.com
Website :www.smakartika-bbiru.sch.id

Anda mungkin juga menyukai