Anda di halaman 1dari 8

Nama : Helda

NIM : P07124118201
Kelas : III B Semester V
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : Dr. Ngalimun, S.Pd, M.Pd, M.I.Kom
“ Berdua Saja Tak Apa Asalkan Selalu Bersama”

Cerita yang di mulai dari masa-masa sekolah hingga sekarang yang memuat banyak
cerita indah dan pelajaran hidup. SMA yang kebanyakan orang katakan adalah masa
transisi yaitu dimana kita sudah lebih dewasa daripada remaja namun belum memiliki
beban seberat orang dewasa dan ada juga yang mengatakan masa SMA adalah masa
mencari jati diri. Ya dari situlah cerita ku dimulai, cerita dari masuk SMA hingga lulus.

Waktu itu hari pertama sekolah tentu nya hari yang bisa di bilang hari perkenalan
dengan teman-teman baru. Namun berbeda dengan ku hari itu adalah hari dimana bisa
bertemu dengan teman-teman lama di bangku SMP. Tentu tidak asing lagi dengan muka
mereka namun tidak menutup kemungkinan tidak ada siswa baru ya. Waktu berlalu,
sekolah pun semakin ramai hingga terbentuk lah 2 perkumpulan teman di kelas ku yang
bisa di sebut “geng”. Kedua geng tersebut terdiri dari cewek-cewek kalem dan satu nya lagi
geng yang terdiri dari cewek-cewek rusuh. Nah kalau aku berada di geng cewek-cewek
rusuh, ya walaupun berada di geng tersebut tidak menutup kemungkinan dong isi nya
cewek-cewek yang hanya malas-malasan dalam pelajaran ataupun kegiatan ekstrakurikuler
di sekolah.

Temanku ada 8 orang mereka adalah Mona, Amy, Siti, Putri, Aulia, Vira, dan Bibah.
Mereka memiliki karakter dan kemampuan berbeda. Dari karakter dan kemampuan tersebut
lah yang membuat kami aktif dalam kegiatan , baik kegiatan yang di adakan sekolah
maupun kegiatan di luar sekolah. Kami memiliki bakat dan hobi yang berbeda serta
pemikiran yang berbeda-beda pula. Aku sendiri memiliki bakat menggambar,kaligrafi,
menari, atau apapun yang mengandalkan gerakan tubuh namun aku lemah dalam hal yang
berhubungan dengan suara baik menyanyi dan sebagai nya. Dan ada juga beberapa
temanku yang memiliki banyak bakat serta ada yang tidak bisa apa-apa. Lantas dalam hal
tersebut tidak membuat pertemanan kami hancur.

Hingga pada suatu hari sekolah kami akan mengadakan kegiatan PERSAMI dalam
rangka pengukuhan anggota pramuka baru. Dalam kegiatan tersebut berbagai macam

2
perlombaan di adakan baik lomba LKBB, memasak, pentas seni, kaligrafi dan lain-lain.
Karena kegiatan tersebut di adakan secara mendadak membuat ku dan teman-teman
kewalahan dalam mempersiapkan perkemahan. Tidak terasa seminggu berlatih
mempersiapkan lomba tiba saat nya perkemahan di adakan. Aku dan teman-teman sangat
antusias mengikuti kemah sebab banyak tamu dari sekolah lain yang di undang.

Upacara pembukaan PERSAMI sore itu telah di resmikan kepala sekolah, tenda
semua peserta telah terpasang dan semua murid masing-masing sibuk mempersiapkan diri
untuk mengikuti lomba dan acara lainnya. Banyak kegiatan dan lomba telah kami ikuti
hingga tidak terasa kami berada di penghujung acara yaitu upacara penutup dan pembagian
piala lomba. Pengumunan lomba tiba, kelompok ku dan teman-teman memenangkan
banyak perlombaan dan kelompok terkompak serta kelompok terfavorit di antara kelompok
lainnya. Kegiatan hari itu selesai dan kami pulang kerumah masing-masing untuk
beristirahat.

Hari-hari telah di lewati banyak suka duka kami hadapi bersama, hingga pada hari itu
salah satu temanku bernama amy menghadapi masalah yang sangat berat. Beberapa hari
tidak ada kabar membuat kami kebingungan hingga memutuskan untuk datang ke rumah
nya langsung. Sepulang sekolah kami pergi ke rumah nya untuk menyapa dan menanyakan
kabar, sesampai di halaman rumah banyak dedaunan yang gugur memenuhi halaman
seperti telah di tinggalkan penghuni nya. Lalu kami mencoba mengetuk pintu, selang
beberapa menit pintu terbuka adik perempuan nya yang membukakan kami pintu dan
mempersilahkan masuk. Aku yang melihat sekitar ruangan seperti kapal pecah itu pun
membuatku bertanya-tanya “ apa yang sedang terjadi ? “ . Tidak lama kemudian keluar
amy dengan senyuman yang tidak biasa nya, wajahnya yang pucat dan badan yang lemah
seperti orang sakit. Temanku mona menanyakan kabar dan kondisi ia serta keluarganya
“amy bagaimana kabar mu dan keluarga ? “ . Dengan suara lemas ia menjawab “kabarku
dan keluarga sedang tidak baik-baik saja banyak masalah yang sedang kami alami. Ibuku
ingin bercerai dengan ayahku karena ayah ketauan selingkuh dengan wanita lain, beberapa
waktu lalu ayahku pergi dari rumah sedangkan ibuku melamun sambil menangis di ruang

3
tamu serta tidak mau makan setelah kejadian itu. Sedangkan aku memikirkan nasib
pendidikan adik perempuan ku yang baru saja memasuki bangku sekolah dasar” ucap nya
sambil menangis tersedu-sedu di hadapanku dan teman-teman. Aku pun dan teman-teman
ikut terharu dengan kisah keluarga yang sedang ia alami saat ini. Dengan suara agak berat
aku mengucapkan “amy yang sabar ya, allah sedang menguji mu melalui kedua
orangtuamu aku yakin allah tidak akan memberi hamba nya ujian tanpa memberinya jalan
keluar. Untuk kamu yang sedang bersedih semoga allah selalu memberi kesehatan dan
rezeki yang melimpah kepada keluargamu, aminn. Kami selalu bersamamu jangan sungkan
untuk bercerita, istirahat saja dulu beberapa hari nanti kalau sudah siap untuk sekolah
kabari kami”. “ Terima kasih banyak teman-teman sudah meluangkan waktunya untuk
datang ke rumahku, terima kasih juga untuk semangat serta mendengarkan ceritaku. Kalian
memang sahabatku yang sangat baik” ucapnya. Setelah lama berbincang-bincang kami pun
pamit untuk pulang karena hari juga sudah mulai sore “kami pamit pulang ya mi, jangan
lupa makan dan jaga kesehatan” ucap vira temanku.

Seminggu kemudian amy sekolah tentu keadaan nya tidak seceria dulu, kami pun
menyambut hangat kehadiran nya di kelas. “Bagaimana kabarmu my sudah lebih baik ?
sehat kan ?” ucap ku. “alhamdulillah baik, tapi teman-teman aku ingin berhenti sekolah ! “
katanya. “ kenapa ? “ serentak kami bertanya dan kebingungan . “ kalian tau kan
orangtuaku broken home sedangkan adikku masih kecil dan harus melanjutkan sekolah,
ayahku tidak ada kabar, serta ibu tidak bisa lagi membiayai sekolah aku dan adikku. Aku
tidak mau adik ku berhenti sekolah, jadi aku yang membiayai dan meneruskan
pendidikannya “ kata amy. “Jadi, apa rencana mu selanjutkan my ? ucap putri. “ Aku
bekerja jadi pelayan toko di tempat saudara ibuku “ ucap amy. “ Apa tidak bisa my sekolah
sambil bekerja ? sayang kan harus berhenti sekolah sedangkan kita baru kelas 1 SMA
sekarang, perjalananmu masih panjang juga” ucapku terus terang. “Tidak apa-apa kok,
masalah pendidikan ku korban demi adik dan ibuku” ucap amy. “keputusan mu sudah
mantap my ? “ kata bibah. “iya, sudah mantap” ucap amy. “Baiklah, kalau itu keputusan
mu semoga kamu sukses dan rezekimu lancar my. Kalau ada apa-apa jangan sungkan untuk

4
minta bantuan dengan kami, kami selalu mendukungmu my” kata aulia. Selesai
berbincang-bincang bel pun berbunyi dan semua murid masuk ke kelasnya masing.

Beberapa bulan setelah masalah amy selesai, muncul lagi masalah baru tidak ada
angin tidak ada hujan entah kenapa 2 temanku bernama siti dan putri pindah ke geng
satunya. Tidak ada masalah atau sebagai nya tiba-tiba aja tuh bak ke sambar gledek,
membuat aku dan teman-teman lain kebingungan dong dengan sikap mereka. Tapi, tidak
apa lah mungkin itu sudah keputusan mereka, mereka yang mengambil keputusan dan
memilih jalan hidupnya sendiri. 2 orang hilang di kelompok kami tidak membuat
pertemanan hancur, waktu berjalan sebagai mana mestinya hari-hari kami lewati bersama
walaupun tinggal 6 orang. Tidak terasa pula kami telah menyelesaikan ulangan hingga
kami berada di pembagian rapot dan pengumunan kenaikan kelas. Dan pada hari itu
temanku bernama bibah mengatakan bahwa ingin berhenti sekolah dan menikah dengan
pacarnya. Memang bukan hal yang mengejutkan lagi kami karena sebulan lalu ia sempat
berkata demikian tetapi kami mengira itu hanya sebuah gurauan saja. Tetapi, pada hari ini
ia mengatakan serius dan berterus terang tentang kisahnya. “ Kami pun turut berbahagia
dan mengucapkan selamat ya semoga di lancarkan sampai hari H “ ucapku mewakili
teman-teman lain.

Senin pagi, ya hari pertama kami bersekolah kembali setelah 2 minggu libur
semester. Dengan wajah berseri-seri serta tak sabar belajar dan mengikuti kegiatan
ekstrakulikuler seperti biasanya. Kami yang tinggal berempat dalam geng tersebut sangat
bahagia bisa bertemu kembali karena memang selama libur kami tidak ada jalan ataupun
kumpul bareng. Tidak terasa kami sudah duduk di kelas 2 SMA ya waktu yang tidak
singkat, rasa tidak percaya pun ada di benak ku saat itu. Kami makan bersama sambil
berbincang tentang kegiatan selama liburan sekolah, canda tawa kami pada hari itu sangat
tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata lagi. Hingga tidak terasa bel masuk pun berbunyi
perbincangan kami berakhir, dan masuk kelas untuk belajar seperti biasanya. 4 bulan
sekolah yang ku kira pertemanan kami akan baik-baik saja kedepannya ternyata perkiraan
ku salah. Satu lagi temanku bernama aulia pindah ke geng satunya, ya sejak sebulan

5
terakhir sikap nya sudah berbeda dengan kami entah ada masalah atau apa kami tidak tau ,
kami tanya pun tidak memberi penjelasan. “ ya sudah lah mungkin ia memang nyaman
untuk berteman dengan mereka, nanti ia juga tau mana teman yang mau menemani dengan
apa ada dirinya, kita tidak tahu kan isi seseorang “ ucapku kepada vira dan mona. Tentunya
tinggal bertiga dalam geng ku itu, walaupun hanya bertiga kami berteman seperti biasa. Ya
kali ini pertemanan ku dengan vira mona cukup lama hingga kami berada di kelas 3 SMA
mungkin karena sikap dan sifat kami sama.

Pada akhir Juni beberapa staf kecamatan datang ke kantor kepala sekolah untuk
meminta murid-murid SMA mengikuti seleksi pasukan PASKIBRA dalam rangka hari
ulang tahun republik Indonesia pada tanggal 17 agustus nanti. Mendengar kabar itu aku
sangat bersemangat untuk mengikuti seleksi tersebut, karena memang sekolah kami
terkenal dengan pasukan baris berbaris yang baik. Setelah 2 minggu di adakan seleksi baris
berbaris hingga pada hari itu pengumuman di bacakan oleh salah satu pelatih PASKIBRA
kecamatan. Namaku dan muna berhasil lolos dalam seleksi itu akan tetapi vira tidak masuk
dalam seleksi karena memang dari awal ia tidak berbakat dalam baris berbaris. Aku pun
dan muna pergi bersama-sama setiap latihan sedangkan vira yang tertinggal sendirian itu
pun akhirnya mulai menghindar dengan kami. Ia mulai mendekati orang-orang dari geng
satunya itu untuk berteman, setiap kami tegur ia hanya diam dan senyum sesekali. Lalu aku
pun bertanya dengan muna “mun bagaimana tanggapanmu ? dengan lirikan mataku yang
mengarah ke vira”. “ya, sudahlah hel tidak usah terlalu di pikirkan masalah itu. Mungkin,
sedikit banyaknya memang salah kita juga karena kan selama latihan kita jarang kumpul
serta tidak ada menegur sapa nya sebab itu lah ia merasa tidak kita anggap lagi. Padahal
kan ia hanya salah paham saja dengan kita, kita tidak menegur bukan berarti tidak peduli
akan tetapi kita kan juga sibuk dengan latihan. “ ucap muna. “iya mun, mungkin ia kesepian
karena tinggal latihan maka dari itu ia mencari teman lain. Tapi, ya udah lah tidak usah di
pikirkan itu juga hidup dia jadi terserah. Kita fokus dengan latihan saja agar nantinya dapat
memberi kesan yang terbaik untuk kecamatan” ucapku. Hingga waktu berlalu, kami yang

6
latihan telah selesai dan upacara peringatan hari ulang tahun republik Indonesia pada
tanggal 17 agustus itu berlancar dan sukses.

Aku dan muna kembali sekolah seperti biasanya, ya memang kami tinggal berdua
tetapi alhamdulillah walaupun hanya berdua tidak pernah membuat kami kesusahan dalam
beradaptasi. Semakin hari semakin akur dalam berteman, yang kemana-kemana selalu
berdua cerita suka duka ataupun masalah keluarga saling kami ceritakan seperti keluarga
sendiri. Hingga waktu berlalu begitu cepat, ujian nasional telah kami lalui tinggal
menunggu pengumuman kelulusan. Tiba saatnya memikirkan masa depan, mau
melanjutkan pendidikan atau berhenti sampai disini. Aku yang berniat melanjutkan
pendidikan di kampus kesehatan, sedangkan temanku ingin melanjutkan sekolah pesantren
akan tetapi ia mau beristirahat dulu setahun untuk menenangkan pikiran. Pengumunan
kelulusan dan perpisahan dilaksanakan dengan penuh haru dan rasa bangga karena tidak
terasa telah lulus SMA serta bersiap menuju masa depan. Setelah pengumuman itu,
rangkaian tes untuk perkuliahan ku lalui dan pada akhir nya aku lulus di jurusan kebidanan
dengan sangat bahagia ku beritahu orangtua serta keluargaku bahwa aku lulus serta tak lupa
juga ku beritahu muna kabar kelulusan itu.

Setahun kemudian muna masuk pesantren dan ternyata tempatnya bersekolah itu
tidak jauh dari tempat kostku sekitar 1 kilometer. Kenapa ia lebih masuk pesantren dari
pada perguruan tinggi ? karena katanya “ aku ingin sekolah menuntut ilmu agama sambil
menunggu jodoh datang”. Ya maklum lah temanku itu orangnya sangat fanatik masalah
agama, ialah yang selalu memberi ku nasehat serta semangat untuk menjalani hidup.
Sampai sekarangpun kami selalu bersama, meski sibuk dengan urusan masing-masing tidak
membuat kami putus hubungan.

Lalu pada dasarnya begini, sebuah pertemanan akan bertahan lama apabila saling
melengkapi dan saling pengertian serta menerima apa adanya diri kita. Dalam berteman
pun tidak perlu terlalu banyak satu saja cukup asalkan saling pengertian dan mau susah

7
senang bersama. Seperti hal nya pertemananku dan muna, kami hanya berdua tetapi selalu
bersama dan menyelesaikan masalah bersama-sama.

“SELESAI”

Anda mungkin juga menyukai