Anda di halaman 1dari 45

STUDI KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. N


DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LANDASAN ULIN
TAHUN 2021

LAPORAN TUGAS AKHIR


Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh predikat
Ahli Madya Kebidanan

OLEH:
HELDA
NIM. P07124118201

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANJARMASIN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM DIPLOMA TIGA
2021
BAB IV
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF

A. Asuhan Kebidanan Kehamilan


1. Pengkajian
Hari/Tanggal : Selasa, 19 Januari 2021
Pukul : 13:00 WITA
Tabel 4.1 Identitas Responden
Ibu Suami
Nama Ny. N Tn. M
Umur 25 Tahun 26 Tahun
Agama Islam Islam
Suku/Bangsa Banjar/Indonesia Banjar/Indonesia
Pendidikan SMA SMA
Pekerjaan IRT Sales
Alamat Jl. Peramuan Gg. Pelipisan
2. Prolog
Ny. N G3P2A0 anak pertama lahir normal spontan belakang kepala jenis kelamin
laki-laki di tolong oleh bidan BB 3.500 gram, PB 50 cm. Kehamilan kedua ibu
mengalami IUFD (Intrauterine Fetal Death) pada usia kehamilan 37 minggu.
Selama kehamilan ketiga ibu sudah memeriksakan kehamilannya sebanyak 16
kali di BPM, yaitu pada trimester I (9 minggu, 12 minggu), trimester II (13
minggu, 15 minggu, 16 minggu, 23 minggu, 24 minggu, 25 minggu, 27
minggu, 28 minggu, 29 minggu, 30 minggu, 31 minggu, 32 minggu, 33
minggu, . HPHT : 10 Mei 2020, TP : 17 Februari 2021, BB sebelum hamil 65
kg, TB 162 cm, LILA 31 cm. Pada usia kehamilan 15 minggu dilakukan
pemeriksaan lab dengan hasil Hb 12,3 gr%, glokusa urine (-), protein urin (-),
golongan darah AB. Bidan memberikan ibu tablet Fe dan diminum 1 kali
sehari. Ibu terakhir mendapatkan TT3 pada tahun 2019. Ibu tidak memiliki
riwayat penyakit menular seperti HIV, TBC, hepatitis dan penyakit keturunan
seperti diabetes melitus hipertensi serta tidak memiliki riwayat alergi terhadap
obat-obatan dan makanan.
3. Data Subjektif
Ibu mengeluh nyeri pada punggung bagian bawah
4. Data Objektif
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, BB 76 kg, TB 173 cm, LILA
32 cm, TD 120/70 mmHg, N 84 x/menit, R 22 x/menit, dan S 36,5°C.
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid, payudara simetres, TFU 31 cm, punggung kiri, presentasi kepala, belum
masuk pap, TBJ 3100 gram, DJJ (+) terdengar jelas, kuat dan teratur dengan
frekuensi 138 x/menit, pada kuadran bawah sebelah kiri perut ibu, refleks kaki
kanan kiri positif (+), ekstremitas bawah tidak ada oedema. Pemeriksaan Lab
Hb 12,8 gr%, dan protein urine negatif (-).
5. Penatalaksanaan
a. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa ibu dan janin dalam
keadaan sehat umur kehamilan 34 minggu dan taksiran persalinan tanggal
17-02-2021. Ibu mengerti
b. Memberitahukan bahwa nyeri punggung merupakan hal yang wajar karena
bentuk tulang punggung kedepan (lordosis) karna pembesaran rahim. Kejang
otot karna tekanan terhadap akar syaraf ditulang belakang, penambahan
ukuran payudara, kadar hormon yang meningkat menyebabkan kartilago
didalam sendi-sendi besar menjadi lembek keletihan. Penyebab lain dari
sakit punggung yaitu : kelengkungan dari tulang belakang yang meningkat
saat uterus terus menerus membesar, kadar hormone progesteron yang
meningkat, spasme otot karena tekanan terhadap akar syaraf dan segmen
spinal, sehingga tulang rawan di dalam sendi-sendi besar menjadi lembek
hingga menyebabkan nyeri pada bagian punggung (Marmi, 2011 hal.133).
Ibu mengerti dengan penjelasan tersebut
c. Memberikan KIE kehamilan tentang :
1) Gizi
Memberitahukan ibu untuk makan makanan bergizi seperti sayuran,
kacang-kacangan, daging, ikan, telur tahu dan tempe serta buah-buahan.
2) Personal hygiene
Memberitahukan kepada ibu untuk menjaga kebersihan diri seperti
mengganti pakaian jika basah karena keringat dan selalu membersihkan
daerah kewanitaan setelah buang air kecil atau air besar serta bila terasa
lembab. Ibu mengerti
3) Aktivitas ibu hamil trimester III
Memberitahukan ibu untuk mengurangi aktivitas yang berat
d. Memberitahu ibu untuk melakukan perawatan payudara dengan cara
membersihkan puting susu serta merangsang kelenjar kelenjar payudara
dengan melakukan pemijatan pada payudara sebelum mandi. Ibu mengerti
dan bersedia melakukannya
e. Menanyakan ibu tentang Persiapan Persalinan Dan Pencegahan Komplikasi
(P4K) :
1) Tempat Persalin : PMB Bidan D
2) Penolong : bidan D
3) Pendamping : suami
4) Dana : tabungan ibu dan suami
5) Transportasi : menggunakan motor ke tempat bidan
6) Darah : saudara ibu ada yang memiliki golongan darah yang
sama yaitu AB
f. Menjelaskan kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan yaitu:
1) Pendarahan pervaginam
2) Kepala yang hebat
3) Penglihatan kabur
4) Keluar cairan pervaginam
5) Gerakan janin tidak terasa
6) Nyeri abdomen yang hebat
g. Memberitahu ibu untuk mengkonsumsi obat-obatan yang telah diberikan
secara teratur yaitu :
1) Tablet Fe 1x 1 perhari untuk memenuhi kebutuhan zat besi dalam tubuh
ibu agar tidak anemia. Ibu teratur meminum obat
2) Suplemen kalsium 1 x 1 perhari untuk memenuhi kebutuhan kalsium pada
tulang dan gigi serta menguatkan dinding pembuluh darah agar tidak
mudah pecah. Ibu teratur meminum obat
h. Menjelaskan kepada Ibu manfaat yaitu memantau kemajuan kehamilan
untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi baik, selamat dengan trauma
seminimal mungkin. Ibu mengerti
i. Memberitahukan kepada ibu untuk melakukan pemeriksaan kehamilan 2
minggu lagi atau bila ada keluhan. Ibu mengerti
4.2 Catatan perkembangan Asuhan kebidanan kehamilan
No Hari/Tanggal Keterangan
1. Senin, 02 Februari Subjektif
2021 Ibu mengatakan nyeri pada punggung yang
Pukul 17:00 WITA sudah mulai berkurang dan ibu selalu rutin
Kunjungan ke-2 menerapkan apa yang telah disarankan bidan.

Objektif
Keadaan umum baik, kesadaran compos
mentis, berat badan 74 kg, TD 120/70 mmHg,
N 86 x/menit, R 24 x/ menit, S 36,6° C,
konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,
TFU 32 cm, punggung kiri, presentasi kepala
belum masuk PAP, TBJ 3255 gram, DJJ (+)
terdengar jelas, kuat dan teratur dengan
frekuensi 135 x/menit pada quadrant bawah
sebelah kiri perut ibu, ekstrimitas tidak ada
oedema kiri dan kanan -/-. Pemeriksaan reduksi
urine (-).

Analisa
G3P2A0 hamil 36 minggu janin tunggal hidup
fisiologis

Penatalaksanaan
1. Memberitahu Ibu hasil pemeriksaan bahwa
keadaan ibu dan janin baik, usia kehamilan
36 Minggu. Ibu mengerti
2. Menganjurkan ibu untuk makan makanan
yang bergizi seperti sayur hijau, daging,
telur, ikan, dan buah-buahan. Ibu bersedia
melakukannya
3. Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga
kebersihan diri dengan membersihkan
daerah genitalia dengan cara menyiram dari
depan ke belakang dan selalu mencuci
tangan setelah BAB dan BAK. Ibu mengerti
4. Menganjurkan ibu untuk melanjutkan
mengkonsumsi obat yang telah diberikan
oleh bidan yaitu tablet Fe dan kalsium. Ibu
bersedia melakukannya
5. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan.
Hasil telah didokumentasikan
3. Selasa, 09 Februari Subjektif
2021 Ibu mengatakan nyeri pada bagian bawah perut
Pukul 19:30 WITA sejak 2 hari yang lalu
Kunjungan ke-3
Objektif
Keadaan umum baik, kesadaran compos
mentis, berat badan 76 kg, tekanan darah
110/80 mmHg, N 88 x/menit, R 24 x/menit, S
36,4°C, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,
abdomen tidak ada bekas luka operasi, TFU 3
jari bawah prx (28 cm), punggung kiri,
presentasi kepala, sudah masuk PAP 1/5, TBJ
2480 gram, DJJ (+) terdengar jelas, kuat dan
teratur dengan frekuensi 142 x/menit, pada
kuadran bawah kiri perut ibu, ekstremitas
tidak ada oedema kiri dan kanan -/-. Reduksi
urine negatif (-).

Analisa
G3P2A0 hamil 37 minggu, janin tunggal hidup
fisiologis

Penatalaksanaan
1. Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa
keadaan ibu dan janin baik usia kehamilan
37 minggu atau 9 bulan. Ibu mengerti dan
merasa senang dengan penjelasan yang
diberikan.
2. Memberitahu ibu bahwa Braxton hicks atau
kontraksi palsu merupakan hal yang alami
pada kehamilan 37 minggu atau trimester 3.
Braxton hicks disebabkan oleh pergerakan
bayi yang terlalu aktif, melakukan olahraga
yang berlebihan, mengangkat beban berat,
dan ada disebabkan oleh hubungan seks. Ibu
mengerti dengan penjelasan tersebut
3. Memberitahukan kepada ibu bahwa ibu
sudah memasuki trimester 3 atau usia
kehamilan ibu juga aterm. Ibu mengerti
4. Menganjurkan ibu untuk mempersiapkan
proses persalinan seperti : persiapan baju-
baju bayi dan surat-menyurat. Ibu mengerti
dan sudah mempersiapkan perlengkapan
tersebut.
5. Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga
kebersihan diri dengan membersihkan
daerah genitalia dengan cara menyiram dari
arah depan ke belakang dan selalu mencuci
tangan setelah BAB dan BAK. Ibu mengerti
6. Menganjurkan ibu untuk melanjutkan
mengkonsumsi obat yang telah diberikan
yaitu tablet Fe dan kalsium. Ibu bersedia
melakukannya
7. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan.
Hasil telah didokumentasikan

B. ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN DAN BBL


1. Pengkajian
Hari/Tanggal : Kamis, 11 Februari 2021
Pukul : 04:00 WITA
2. Prolog
Ny. N G3P2A0 hamil 37 Minggu mengeluh mules-mules sejak pukul 12.30
WITA tetapi tidak sering dan Ny.N ke bidan pukul 04:00 WITA
3. Data Subjektif
Ibu merasa mules-mules semakin sering pada perut menjalar ke pinggang
disertai lendir dan tidak bercampur darah pada pukul 01:30 WITA. Lalu pada
pukul 03:40 WITA ibu mengatakan keluar lendir bercampur darah dan perut
mules semakin sering.
4. Data Objektif
Keadaan umum tampak kesakitan, kesadaran composmentis, konjungtiva merah
(tidak pucat), sklera putih (tidak kuning), tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 88
x/menit, respirasi 24 x/menit, suhu 36,4°C. Payudara simetris dan tidak ada
benjolan, puting susu menonjol dan keluar kolostrum. TFU 28 cm, TBJ 2480
gram, punggung kanan, presentasi kepala, bagian terendah janin sudah masuk
PAP 4/5 bagian, DJJ (+) terdengar jelas dan teratur pada kuadran bawah
sebelah kiri perut ibu 133 x/menit, his 3x/10’/35”, pada saat pemeriksaan
didapatkan hasil tebal lunak, pembukaan 4 cm, ketuban (+), pres-kep,
penurunan kepala 4/5 di Hodge II, tidak ada penyusupan, kepala ubun-ubun
kecil kanan depan.
Observasi DJJ
04:30 WITA 3x/10'/35" 140x/menit
05:00 WITA 3x/10'/30" 142x/menit
05:30 WITA 3x/10'/35" 142x/menit
06:00 WITA 3x/10'/40" 145x/menit
06:30 WITA 4x/10'/40" 145x/menit
07:00 WITA 4x/10'/40" 146x/menit
07:30 WITA 4x/10'/45" 144x/menit
08:30 WITA 4x/10'/45" 145x/menit

5. Analisa
G3P2A0 hamil 37 minggu infartu kala 1 fase aktif janin tunggal hidup
fisiologis
6. Penatalaksanaan
a. Memberitahukan hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan janin baik saat
dilakukan dalam hasilnya pembukaan 4 cm serta memberi tahu ibu untuk
tidak meneran terlebih mesdahulu karena pembukaan belum lengkap. Ibu
mengerti
b. Memberikan KIE :
1) Memberitahukan ibu teknik relaksasi dengan menarik nafas panjang dan
menghembuskannya perlahan-lahan saat kontraksi datang dan membantu
ibu untuk memijat bagian pinggang ibu untuk mengurangi nyeri ibu. Ibu
mengerti dan bersedia
2) Menganjurkan ibu untuk berjalan-jalan jika ibu masih sanggup, bila ibu
tidak tahan lagi ibu bisa berbaring ke arah kiri. Ibu mengerti
3) Menganjurkan ibu untuk bermain bola atau birth ball yang bertujuan
untuk mempercepat penurunan kepala pada bayi dan pembukaan serviks.
Ibu mengerti dan bersedia melakukannya
4) Menganjurkan ibu untuk makan dan minum saat tidak ada kontraksi. Ibu
minum sari kurma dan makan roti
c. Memberitahu keluarga untuk mendampingi ibu. Ibu didampingi oleh suami
d. Melakukan pemantauan kemajuan persalinan menggunakan lembar
partograf. Hasil terlampir di patograf

4.3 Catatan perkembangan persalinan dan bayi baru lahir


No Hari/Tanggal Keterangan
1. Kamis, 11 Februari Data Subjektif
2021 Ibu merasa mules semakin sering dan menjalar ke
Pukul 10:20 WITA pinggang serta ada dorongan meneran

Data objektif
Keadaan umum baik kesadaran composmentis, ibu
tampak kesakitan, tekanan darah 120/70 mmHg,
nadi 88x/ menit, respirasi 22x/menit, suhu 36,5°C.
Penurunan kepala 0/5, his 5x/10'/45", DJJ (+)
146x/menit, perenium tampak menonjol, vulva dan
anus membuka, tanpa keluar lendir bercampur
darah dan lebih banyak dari yang sebelumnya.
Pemeriksaan dalam pembukaan 10 cm tidak ada
penyusupan kepala janin, ketuban negatif dan
jernih, pres-kep di Hodge IV, ubun-ubun kecil
didepan.

Analisa
G3P2A0 hamil 37 minggu infartu kala 2, janin
tunggal hidup fisiologis

Penatalaksanaan
1. Mendekatkan peralatan dan memeriksa kembali
kelengkapan alat-alat persalinan. Alat partus
lengkap
2. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu
dan keluarga bahwa ibu dan janin dalam
keadaan baik dan ibu telah memasuki proses
persalinan dengan pembukaan lengkap (10 cm).
Ibu mengerti
3. Memfasilitasi pendamping persalinan untuk
keluarga agar dapat memberikan dukungan
kepada ibu. Ibu didampingi oleh ibunya selama
proses persalinan.
4. Menjelaskan kepada ibu bahwa ibu telah
memasuki tahap pengeluaran janin, apabila ada
kencang-kencang dan adanya dorongan ingin
meneran, silakan ibu mengedan. Ibu mengerti
5. Menganjurkan ibu untuk mengubah posisi
dorsal recumbent. Ibu sudah berada dalam
posisi dorsal recumbent.
6. Memastikan kandung kemih kosong. Kandung
kemih ibu sudah kosong
7. Memasang semua APD, memasang perlak dan
underpad, meletakkan kain bersih dan handuk
di atas perut ibu. Kegiatan telah dilakukan
8. Memimpin ibu mengedan dengan cara yang
benar yaitu menutup mulut, tidak mengeluarkan
suara agar tidak kelelahan, mata tetap terbuka,
meletakkan tangan ibu pada paha bagian bawah
ibu untuk mengangkat bokong saat meneran.
Ibu melakukannya dengan baik
9. Saat kepala bayi sudah berada di depan vulva
ibu 5-6 cm, letakkan underpad di bawah
bokong Ibu. Tangan kiri diletakkan di atas
simfisis pubis sementara jari-jari tangan kanan
menahan pundak kepala agar tidak terjadi
defleksi yang terlalu cepat. kemudian lahir
berturut-turut ubun kecil, ubun-ubun besar,
dahi, mata, hidung, mulut dan dagu baik titik
kepala bayi telah lahir.
10.Memeriksa lilitan tali pusat pada saat leher
bayi. Tidak ada lilitan tali pusat
11.Setelah kepala melakukan putaran paksi luar,
pegang kepala bayi secara biparental, anjurkan
ibu untuk meneran saat ada kontraksi. Dengan
lembut gerakkan kepala ke arah bawah dan
distal hingga bahu depan muncul di bawah
areus pubis dan kemudian gerakan ke arah atas
distal untuk melahirkan bahu belakang.
12.Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah
untuk menopang kepala dan bahu. Geser tangan
atas untuk menelusuri dan memegang tangan
dan siku sebelah atas.
13.Setelah tubuh dan tangan lahir, penelusuran
tangan berlanjut ke punggung, tungkai dan
kaki. Pegang kedua mata kaki (memasukkan
telunjuk diantara kedua kaki dan pegang kedua
kaki dengan melingkarkan ibu jari pada satu
sisi dan jari-jari lainnya pada sisi yang lain agar
bertemu dengan jari telunjuk.
14. Bayi lahir spontan belakang kepala, segera
meletakkan bayi diatas perut ibu. Pada pukul
10:30 WITA, segera menangis, kulit
kemerahan, dan bergerak aktif, jenis kelamin
perempuan.
15. Dikeringkan dan diselimuti dengan kain
bersih. Bayi sudah diberi selimut
16. Menjepit tali pusat pada jarak 3 cm dari
pangkal kemudian urut tali pusat ke arah ibu
dan klem 2 cm dari klem pertama kemudian
memotong tali pusat dengan perlindungan
tangan kiri. Tali pusat terpotong.
17. Melakukan inisiasi menyusui dini dengan
meletakkan bayi di antara payudara ibu. Inisiasi
menyusui dini berhasil dilakukan di menit ke-
50.
18. Apgar score : 8,9,10
Tanda Menit
1' 5' 10'
Appearance (warna kulit) 2 2 2
Pulse (denyut nadi) 2 2 2
Grimace (Reflek) 1 1 2
Activity (aktivitas) 2 2 2
Respiration (pernapasan) 1 2 2
Jumlah 8 9 10
19. Melakukan pemeriksaan antropometri pada
BBL yaitu berat badan 2800 gram, lingkar
kepala 31 cm, lingkar dada 32 cm, dan panjang
badan 48 cm. Pemeriksaan telah dilakukan
2. Kamis, 11 Februari Data Subjektif
2021 Ibu mengatakan masih merasa mules pada bagian
Pukul 10:31 WITA perut

Data Objektif
Ibu tampak kelelahan, fundus teraba keras, tinggi
fundus sepusat, kontraksi baik, tali pusat
memanjang, ada keluar darah dari jalan lahir,
uterus membundar, kandung kemih kosong.

Analisa
P3A0 kala III fisiologis

Penatalaksanaan
1. Memberitahukan kepada Ibu hasil pemeriksaan
bahwa keadaan ibu baik dan ibu memasuki
tahap pengeluaran plasenta. Ibu mengerti
2. Memeriksa fundus uteri ibu untuk memastikan
tidak ada janin kedua. Hasil pemeriksaan tidak
ada janin kedua.
3. Memberitahukan kepada ibu bahwa akan di
suntikan oksitosin agar uterus ibu berkontraksi
dengan baik. Ibu bersedia
4. Penyuntikan oksitosin 10 IU secara IM di 1/3
paha bagian atas atau distal lateral pada pukul
10:31 WITA. Suntikan sudah diberikan
5. Mengecek pelepasan plasenta dengan perasat
kustner dengan cara yaitu tangan menekan di
bagian atas simpisis ke arah dorsokranial, jika
tali pusat masuk kembali berarti plasenta belum
lepas titik tali pusat memanjang (plasenta sudah
lepas)
6. Pada saat plasenta lepas, melahirkan plasenta
sesuai sumbu jalan lahir dari bawah ke atas.
Melahirkan plasenta dengan kedua tangan saat
plasenta muncul di introitus vagina, memegang
dan memutar plasenta hingga selaput ketuban
terpilin kemudian meletakkan plasenta di
tempat yang datar. Plasenta lahir pukul 10:35
WITA
7. Melakukan masase uterus selama 15 detik
dengan gerakan melingkar hingga uterus
berkontraksi. Masase setelah dilakukan dan
kontraksi uterus baik
8. Memeriksa kelengkapan plasenta. Plasenta
lahir lengkap (20 kotiledon), tali pusat (40 cm),
beserta selaput ketuban.
9. Mengajarkan Ibu cara masase uterus. Ibu dapat
melakukannya dengan baik
2. Kamis, 11 Februari Data Subjektif
2021 Ibu merasa perutnya masih mules dan merasa lelah
Pukul 11:50 WITA tetapi ibu merasa senang dan lega karena sudah
melahirkan dengan selamat.

Data Objektif
Keadaan umum baik, TD 120/80 mmHg, N 83
x/menit, R 24 x/menit, S 36,7°C, TFU 2 jari bawah
pusat, kontraksi uterus baik, ada laserasi jalan lahir
derajat 2, pendarahan normal, kandung kemih
kosong.

Analisa
P3A0 Kala IV fisiologis

Penatalaksanaan
1. Melakukan asuhan dan pemantauan kala IV
a. Melakukan masase uterus hingga uterus
berkontraksi dengan adekuat dan efektif.
Uterus berkontraksi baik
b. Mengukur tinggi fundus uteri dengan cara
meletakkan telunjuk sejajar tepi atas
fundus. Hasil pengukuran TFU 2 jari
bawah pusat.
c. Melakukan pemeriksaan kehilangan darah.
Pendarahan normal ±150 cc.
d. Mengevaluasi keadaan umum ibu.
Keadaan umum ibu baik
e. Mendokumentasikan semua asuhan selama
persalinan kala IV di halaman 2 patograf.
2. Melakukan pencegahan infeksi kala IV
a. Melakukan dekontaminasi alas plastik,
tempat tidur, matras, dan linen dengan
larutan klorin 0,5% kemudian mencuci
dengan deterjen dan bilas dengan air
bersih.
3. Melakukan pemantauan 2 jam pertama pasca
salin
a. Melakukan pemantauan tanda-tanda vital,
kandung kemih, kontraksi uterus dan
penilaian pendarahan. Hasil pemeriksaan
tekanan darah 120/70 mmhg, nadi 88
x/menit, respirasi 22 x/menit, suhu
36,7°c, kandung kemih kosong, darah
yang keluar dari jalan lahir normal +- 150
cc.
b. Memantau temperatur suhu ibu setiap 2
jam.
c. Menilai jumlah darah yang keluar setiap
15 menit pada jam pertama dan setiap 30
menit di jam kedua.
4. Kamis, 11 Februari Data Subjektif
2021 Ibu mengatakan bayi sudah IMD selama 60 menit
Pukul 11:05 WITA dan ASI belum lancar keluar

Data Objektif
Keadaan umum baik, warna kulit kemerahan, N
120 x/menit, P 47 x/menit, S 36,8°C, BB 2800
gram, PB 48 cm, lingkar kepala 31 cm, lingkar
dada 32 cm, anus positif. Apgar Score 8-9-10, kulit
bersih, tali pusat tidak ada pendarahan, gerakan
aktif, tidak ada kelainan kongenital seperti bibir
sumbing, dan spina bifida, tidak ada caput
succedenum dan cephal hematoma, sklera tidak
ikterik, tidak ada pernapasan cuping hidung, daun
telinga simetris dan hidung simetris, dada simetris,
refleks rooting positif, refleks sucking positif,
refleks Moro positif, refleks grapsing positif.

Analisa
Bayi baru lahir 1 jam pertama

Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu bahwa bayi berhasil IMD
selama 1 jam dan hasil pemeriksaan pada bayi
dalam keadaan sehat. Ibu merasa senang.
2. Meletakkan bayi di tempat yang hangat, di
atas tempat tidur bayi dengan pemberian sinar
lampu yang terang dan cukup hangat untuk
bayi. Keadaan bayi baik.
3. Melakukan informed consent pada ibu bahwa
bayinya akan disuntik vitamin K dan akan
dibagi salep mata. Ibu mengerti dan bersedia
4. Memberikan injeksi vitamin K dengan dosis 1
mg secara IM pada 1/3 paha kiri atas bagian
luar. Injeksi vitamin K sudah diberikan.
5. Memberikan salep mata. Salep mata sudah
diberikan
6. Setelah satu jam pemberian vitamin K
memberikan informasi kepada ibu bahwa bayi
akan diberikan imunisasi Hb 0. Ibu bersedia
7. Memberikan imunisasi Hb 0 dosis 0,5 cc
secara IM pada 1/3 paha kanan atas bagian
luar. Imunisasi Hb 0 sudah diberikan.
8. Menjaga kehangatan bayi dengan cara
membedong dan memberikan topi bayi.

C. ASUHAN KEBIDANAN NIFAS


1. Pengkajian
Hari/Tanggal : Kamis, 11 Februari 2021
Pukul : 11:20 WITA
2. Prolog
IMD dilakukan segera setelah lahir dan berhasil pada menit ke-50
3. Data Subjektif
Ibu mengeluh perut terasa mules, ASI yang keluar masih sedikit dan belum
keluar dengan lancar, ibu sudah bisa berjalan dan mandi.
4. Data Objektif
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, TD 120/70 mmHg, N 86
x/menit, R 22 x/menit, S 36,7°C, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak pucat,
tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis, tidak ada benjolan
abnormal pada payudara, puting susu menonjol, tinggi fundus uteri 2 jari
dibawah pusat, uterus teraba keras, kandung kemih kosong, lochea rubra
berwarna merah, luka jahitan perineum masih basah, tidak ada infeksi, BAK
(+), BAB (-), tidak ada pembengkakan dan varises pada ekstremitas atas dan
bawah.
5. Analisa
P3A0 nifas 6 jam pertama
6. Penatalaksanaan
a. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa keadaan ibu baik,
perdarahan normal, serta kontraksi uterus baik. Ibu mengerti
b. Menjelaskan kepada ibu bahwa rasa mules pada perut sesudah melahirkan
adalah hal yang wajar jadi ibu jangan khawatir, hal tersebut akibat kontraksi
rahim menutup pembuluh darah yang terbuka agar tidak terjadi pendarahan.
Ibu dapat mengurangi rasa mules tersebut dengan teknik relaksasi yaitu
menarik nafas panjang dari hidung dan mengeluarkan dari mulut. Ibu
mengerti
c. Menjelaskan kepada ibu bahwa pada awal-awal melahirkan produksi ASI
masih sedikit adalah hal yang wajar untuk itu ibu dianjurkan untuk terus
menyusukan bayi sesering mungkin yaitu minimal setiap 2 jam sekali agar
merangsang produksi ASI dari isapan mulut bayi. Ibu mengerti
d. Menjelaskan kepada ibu bahwa untuk memulihkan kesehatan ibu harus
memenuhi kebutuhan sehari-hari masa nifas yaitu:
1) Nutrisi dan cairan
a) Menganjurkan ibu untuk tidak berpantangan dalam makan dan makan-
makanan yang bergizi seperti telur untuk protein, tahu untuk kalsium,
sayuran hijau dan buah-buahan.
b) Menganjurkan ibu untuk minum delapan gelas per hari.
c) Menganjurkan ibu untuk minum pil zat besi sebanyak 40 tablet (1x1
sehari) selama 40 hari, antibiotik 3x1 untuk pencegah infeksi, vitamin
A 200.000 IU 2 kapsul (1x24 jam) untuk kebutuhan vitamin A ibu dan
bayi. Ibu mengerti
2) Mendampingi bidan untuk pemberian:
a) Tablet zat besi 1x1 sehari selama 40 hari.
b) Antipiretik atau anti nyeri 3x1
c) Antibiotik 3x1
d) Vitamin A 200.000 IU 2 kapsul. 1 kapsul sudah diberikan pukul 11:20
WITA dan 1 kapsul nya diminum setelah 24 jam.
3) Kebersihan diri
Memberitahu ibu untuk menjaga kebersihan diri dengan cara mandi
minimal dua kali sehari mengganti pakaian dan alas tempat tidur,
melakukan perawatan perineum, mengganti pembalut minimal 2 kali
sehari dan mencuci tangan setiap membersihkan daerah genitalia.
4) Istirahat
Menjelaskan kepada ibu selama masa nifas perlu beristirahat cukup untuk
mencegah kelelahan yang berlebihan untuk kembali ke kegiatan rumah
tangga seperti biasa secara perlahan-lahan, serta tidur siang atau
beristirahat selagi bayi tidur.
4.4 Catatan perkembangan masa nifas
No Hari/Tanggal Keterangan
1. Selasa, 16 Februari Data Subjektif
2021 Ibu mengatakan tidak merasakan mules
Pukul 09:00 WITA pada perut dan masih sedikit merasa nyeri
pada luka jahitan, ibu sudah BAB pada hari
ke-3 sesudah melahirkan, ibu meminum
tablet Fe dengan teratur. Vitamin A di
minum pada hari jum’at pukul 12:00 WITA,
pendarahan ibu normal lochea berwarna
merah muda, tinggi fundus pertengahan
pusat-sympisis, ibu tidak ada pantangan
dalam makan.

Data Objektif
Keadaan umum baik, kesadaran
composmentis, ibu sudah bisa merawat
bayinya, tekanan darah 120/70 mmHg, nadi
86 x/menit, respirasi 24 x/menit, suhu
36,3°C, tidak ada pembengkakan pada
payudara, puting susu tidak lecet, ASI
keluar lancar. TFU teraba keras (4 jari
bawah pusat), kontraksi uterus baik, lochea
berwarna merah kekuningan (sangunolenta).
Ekstremitas tidak oedema.

Analisa
P3A0 nifas 6 hari fisiologis

Penatalaksanaan
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan
bahwa keadaan ibu baik, ukuran rahim
berjalan dengan normal dan tanda-tanda
vital ibu normal. Ibu mengerti
2. Mengingatkan ibu untuk tetap makan
makanan yang bergizi seperti sayuran
dan buah lama telur ikan, dan tahu.
3. Mengingatkan ibu untuk minum minimal
8 gelas perhari.
4. Mengajarkan Ibu cara memandikan bayi .
Ibu sudah bisa memandikan bayinya
5. menyepakati kunjungan ulang untuk
pemantauan 2 minggu postpartum yaitu
pada hari kamis 25 Februari 2021
2. Kamis, 25 Februari Data Subjektif
2021 Ibu mengatakan sering terbangun pada
Pukul 09:00 WITA malam hari karena memberikan ASI pada
bayinya. Ibu meminum tablet Fe dengan
teratur.

Data Objektif
Keadaan umum baik, kesadaran
composmentis, tekanan darah 120/80
mmHg, nadi 84 x/menit, pernapasan 26
x/menit, suhu 36,6°C. tidak ada
pembengkakan pada payudara, puting susu
tidak lecet, TFU tidak teraba, lochea
berwarna kekuningan (Serosa).

Analisa
P3A0 nifas 2 Minggu fisiologis

Penatalaksanaan
1. Memberitahukan kepada ibu tentang
hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam
keadaan yang baik. Ibu mengerti
2. Memberitahukan ibu bahwa sering
terbangun pada malam hari karena
memberikan ASI pada bayi adalah hal
yang wajar dan setiap ibu pasti sering
mengalami hal tersebut ibu dianjurkan
untuk tidur siang saat bayi tertidur agar
pola istirahat ibu cukup. Ibu mengerti
3. Mengajurkan ibu untuk tetap
mengkonsumsi makanan yang bergizi
setiap hari. Ibu mengerti dan bersedia
4. Mengajurkan kepada ibu untuk tetap
menjaga kebersihan alat kelaminnya dan
sering mengganti pembalut. Ibu
mengganti pembalut 3 kali sehari
5. Memberikan konseling dini kepada ibu
tentang alat kontrasepsi yang boleh
digunakan pada ibu menyusui. Karena
ibu masih menyusui maka alat
kontrasepsi yang dianjurkan untuk ibu
yaitu suntik 3 bulan, pil laktasi, IUD, dan
alat kontrasepsi mantap seperti tubektomi
atau vasektomi (jika ibu tidak ingin
mempunyai anak lagi). Ibu mengerti dan
ingin berdiskusi terlebih dahulu dengan
suaminya
6. Mengingatkan ibu untuk membawa
bayinya ke Puskesmas atau posyandu
untuk imunisasi. Ibu mengerti dan akan
membawa bayinya ke posyandu atau
tempat pelayanan kesehatan lainnya
7. Menyepakati kunjungan ulang kamis 18
maret 2021 pukul 17:00 WITA
3. Kamis, 18 Maret Data Subjektif
2021 Ibu mengatakan sudah menyesuaikan
Pukul 16:30 WITA pemberian ASI dan terbiasa dengan bangun
pada malam hari untuk memberikan ASI
pada bayinya pengeluaran cairan serta darah
sudah tidak ada lagi, serta ibu mengatakan
ingin menggunakan kontrasepsi pil KB
laktasi

Data Objektif
Keadaan umum baik, kesadaran
composmentis, tekanan darah 120/70
mmHg, nadi 86 x/menit, respirasi 22
x/menit, suhu 36,4°C, tidak ada
pembengkakan pada payudara, puting susu
sudah tidak lecet, ASI keluar lancar, lochea
tidak ada..

Analisa
P3A0 Nifas 6 Minggu fisiologis
Penatalaksanaan
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan
kepada ibu bahwa keadaan ibu baik. Ibu
mengerti
2. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang
cukup untuk mencegah kelelahan yang
berlebihan. Ibu mengerti
3. Menganjurkan ibu untuk tetap memenuhi
kebutuhan nutrisi ibu sendiri maupun
bayinya. Kebutuhan nutrisi ibu terpenuhi
dengan baik dan ibu tidak ada pantangan
makan selama masa nifas
4. Ibu menjadi akseptor KB pada tanggal 15
maret 2021
5. Mengingatkan untuk rutin mengkonsumsi
pil KB laktasi. Ibu mengerti dan rutin
meminum pil KB nya
6. Mendokumentasikan hasil tindakan.

D. ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS


1. Pengkajian
Hari/Tanggal : Kamis, 11 Februari 2021
Pukul : 12:30 WITA
2. Prolog
Bayi sudah diberikan IMD, vit.K, dan Hb 0
3. Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya sudah ada BAK tetapi belum ada BAB
4. Data Objektif
Keadaan umum baik berat badan 2800 gram, panjang badan 48 cm, lingkar
kepala 31 cm, lingkar dada 32 cm. Kepala : tidak ada caput suksedenum dan
cepal hematoma, wajah tidak ada oedema, konjungtiva tidak anemis, sklera
tidak ikterik, tidak ada pernapasan cuping hidung, bibir tidak ada sianosis,
mulut tidak ada labioskizis dan palatoskizis, telinga bersih dan simetris, tidak
ada pembengkakan di leher, dada simetris, tali pusat tampak segar, tidak ada
pendarahan pada tali pusat, tidak ada spina bifida di punggung, jari-jari tangan
dan kaki lengkap, anus lubang, tidak ada kelainan kongenatal. Refleks sucking
baik bayi langsung menghisap saat mulut bayi didekatkan ke puting susu, reflek
rooting baik bayi menoleh saat diberi rangsangan sentuhan pada pipi, refleks
moro baik kedua tangan dan kaki bayi melakukan gerakan seolah-olah
merangkul saat diberi sentuhan, reflek grapsing baik bayi menggenggam saat
diberi rangsangan sentuhan pada telapak tangan.
5. Analisa
Bayi baru lahir 2 jam fisiologis
6. Penatalaksanaan
a. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa keadaan bayi baik dan
sehat. Ibu mengerti
b. Mengajarkan kepada ibu untuk mencoba menyusui yang baik dan benar
yaitu kepala dan tubuh bayi dalam posisi lurus, bayi menghadap ke payudara
ibu dengan hidung menempel pada puting payudara, mulut bayi terbuka
leher dengan dagu menyentuh payudara ibu, tubuh bayi dan ibu menempel
seperti mendekat bayi. Ibu mencoba menyusui bayinya
c. Menjelaskan kepada ibu bahwa pada awal-awal melahirkan produksi ASI
masih sedikit adalah hal yang wajar untuk itu ibu dianjurkan untuk terus
menyusui bayi sesering mungkin yaitu minimal setiap 2 jam sekali agar
merangsang produksi ASI dari isapan mulut bayi. Ibu mengerti dan bersedia
melakukannya
d. Memberitahukan kepada ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin
setiap 2-3 jam atau kapan bayinya menginginkan. Ibu mengerti
e. Menjaga kehangatan dan kebersihan bayi dengan sesegera mungkin
mengganti pakaian bayi apabila pakaian bayi sudah basah atau kotor. Bayi
bersih dan kehangatannya terjaga dengan baik.
f. Mengobservasi tanda-tanda bahaya pada bayi seperti pernapasan sulit atau
lebih dari 60 x/menit, lemas dan kejang. Bayi tidak mengalami tanda bahaya.
4.5 Catatan perkembangan neonatus
No Hari/Tanggal Keterangan
1. Kamis, 11 Data Subjektif
Februari 2021 Ibu mengatakan bayinya menyusu kuat dan bergerak
Pukul 16:30 aktif, sudah BAK 2 kali dan BAB 1 kali.
WITA
Data Objektif
keadaan umum baik, suhu 36,5°c, nadi 134 x/menit,
pernapasan 46 x/menit, tali pusat segar tidak ada
pendarahan, refleks hisap baik, bayi sudah BAB dan
BAK.

Analisa
Bayi baru lahir 6 jam fisiologis

Penatalaksanaan
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu
bahwa bayinya dalam keadaan sehat. Ibu
mengerti dan merasa senang.
2. Memberitahukan kepada ibu untuk selalu
menjaga personal hygiene baik dengan
memandikan dan mengganti pakaian bayi. Ibu
mengerti.
3. Memberitahukan pada ibu untuk langsung
mengganti popok bayi jika bayi BAK atau BAB
untuk mencegah bayi kedinginan atau
memandikan bayi dengan air hangat. Ibu
mengerti.
4. Memberitahu ibu untuk tetap menyusukan
bayinya sesering mungkin dan selalu
menyendawakan bayi nya. Ibu mengerti
5. Mengajarkan ibu teknik menyusui yang benar
yaitu:
a. Sebelum menyusui bayi terlebih dahulu ibu
mencuci tangan dengan menggunakan air
bersih dan sabun di bawah air mengalir.
b. Sebelum menyusui bayinya kedua puting susu
dibersihkan dengan kapas yang sudah
direndam dengan air hangat.
c. Posisi yang paling baik ketika menyusui
adalah posisi setengah duduk.
d. Bayi disusui secara bergantian dari payudara
kanan setelah itu payudara kiri sampai bayi
kenyang.
e. Areola ibu harus masuk ke mulut bayi
seluruhnya.
f. Setelah menyusui, mulut bayi dan kedua pipi
bayinya dibersihkan.
g. Sebelum ditidurkan bayi disendawakan
terlebih dahulu.
6. Mengajarkan Ibu cara menyendawakan bayi
setelah bayi disusukan :
a. Gendong bayi menghadap ke belakang
dengan tampang pada bahu ibu
b. Tegakkan tubuhnya dan biarkan kepalanya
bersandar pada bahu ibu
c. Elus-elus lembut punggung bayi dengan
menggunakan satu tangan, sementara tangan
yang lain menahan tengkuk dan
punggungnya.
d. Lakukan hingga bayi bersendawa.

2. Rabu, 17 Data Subjektif


Februari 2021 Ibu mengatakan bayinya menyusu kuat, ss
Pukul 08:30
WITA Data Objektif
Keadaan baik, suhu 36,5˚ C, nadi 90 x/menit, tali
pusat sudah lepas

Analisa
Bayi baru lahir 6 hari fisiologis

Penatalaksanaan
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada Ibu
bahwa bayinya dalam keadaan sehat. Ibu merasa
senang
2. Memberitahukan kepada ibu untuk selalu
menjaga personal hygiene bayi dengan
memandikan dan mengganti pakaian bayi. Ibu
mengerti
3. Memberitahukan pada ibu untuk langsung
mengganti popok bayi jika bayi bak dan bab
untuk mencegah bayi kedinginan dan
memandikan bayi dengan air hangat. Ibu
mengerti
4. Mengajarkan Ibu cara menyendawakan
5. Memberitahukan ibu untuk tetap melakukan
perawatan pada daerah pusat bayi dengan cara
cara tidak membutuhkan apapun ke daerah pusat
bayi. Ibu mengerti
6. Memberitahu kepada ibu tanda-tanda bahaya
bayi baru lahir seperti bayi tidak mau menyusu,
kejang, lemas, sesak nafas, pusat kemerahan,
demam atau terasa dingin, kulit terlihat kuning.
Memberitahu ibu untuk sesegera mungkin
menghubungi petugas kesehatan atau pelayanan-
pelayanan terdekat jika menemui tanda-tanda
bahaya tersebut.
3. Kamis, 25 Data Subjektif
Februari 2021 Ibu mengatakan bayinya sudah mulai miring-miring.
Pukul 08:30
WITA Data Objektif
Keadaan umum baik suhu 36,2˚ C, nadi 110
x/menit, pernapasan 26 x/menit, berat badan 2900
gram, bayi bergerak aktif, kulit kemerahan, reflek
hisap baik, genitalia bersih.

Analisa
Bayi baru lahir 2 minggu fisiologis

Penatalaksanaan
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada Ibu
bahwa bayi dalam keadaan sehat. Ibu merasa
senang.
2. Melakukan perawatan bayi sehari-hari:
a. Menjaga personal hygiene dengan
memandikan bayi dan mengganti semua
pakaian.
b. Periksakan mata hidung dan alat kelamin.
c. Menjaga suhu tubuh bayi agar tetap hangat
dan nyaman
d. Menjelaskan kepada ibu untuk selalu
memberikan asi setiap bayi membutuhkan
atau minimal setiap 2 jam sekali
e. Memberitahu ibu untuk selalu menjaga
lingkungan bayi agar selalu hangat dan
bersih.
3. Menganjurkan ibu untuk membawa bayinya ke
Puskesmas untuk di imunisasi BCG dan polio 1
dan menjelaskan kepada ibu bahwa imunisasi ini
paling lambat sebelum usia 2 bulan, tetapi lebih
cepat di imunisasi maka bayi akan lebih baik
agar dapat menghindari resiko bayi terserang
oleh penyakit yang disebabkan oleh virus yaitu
toberklorosis (TBC) dan polio. Ibu mengerti
4. Menganjurkan ibu untuk mengimunisasi kan
bayinya secara teratur dan tepat waktu ke
pelayanan kesehatan seperti Puskesmas dan
posyandu, sesuai jadwal di bawah ini:
Umur Jenis Imunisasi
1 bulan BCG, polio 1
2 bulan DPT 1, HB 1, POLIO 2
3 bulan DPT 2, HB2, POLIO 3
4 bulan DPT 3, HB 3, POLIO 4,
IPV
9 bulan Campak
3. Kamis, 18 maret Data Subjektif
2021 Ibu mengatakan bayinya sehat dan sudah di
Pukul 17:00 imunisasi BCG dan polio 1 pada tanggal 6 Maret
WITA 2021 di PMB D.

Data Objektif
Keadaan umum baik, suhu 36,4˚C, respirasi 52
x/menit, nadi 134 x/menit, berat badan 3100 gram,
panjang badan 53 cm, lingkar kepala 34 cm, lingkar
dada 35 cm, gerakan aktif, kulit kemerahan,
konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, BAK
(+), BAB (+).

Analisa
Bayi umur 6 minggu fisiologis

Penatalaksanaan
1. Memberitahukan kepada ibu hasil pemeriksaan
bahwa keadaan bayi sehat. Ibu merasa senang
2. Memberitahu ibu untuk rutin menimbang dan
mengukur bayinya setiap bulan untuk
mengetahui pertumbuhan dan perkembangan
bayinya. Ibu mengerti
3. Menganjurkan ibu untuk membaca buku KIA
nya, karena didalamnya terdapat informasi
penting tentang perkembangan bayi sesuai usia
dan cara perawatan bayi sehari-hari, perawatan
bayi sakit, dan sebagainya. Ibu mengerti dan
akan membacanya.

E. ASUHAN KELUARGA BERENCANA


1. Pengkajian
Hari/Tanggal : Kamis , 18 Maret 2021
Pukul : 16:30 WITA
2. Prolog
Ibu mengatakan sebelum hamil menggunakan kontrasepsi yaitu pil KB.
3. Data Subjektif
Ibu mengatakan ingin mengunakan pil KB laktasi
4. Data Objektif
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, konjungtiva tidak anemis,
sklera tidak ikterik, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 88 x/menit, pernapasan
22 x/menit, suhu 36,4°C, tidak ada pembengkakan payudara, tidak ada benjolan
pada abdomen, ekstremitas tidak ada varises.
5. Analisa
P3A0 usia 25 Tahun calon akseptor KB baru pil laktasi
6. Penatalaksanaan
a. Memberitahukan hasil pemeriksaan dan asuhan yang akan diberikan Ibu
mengetahui hasil pemeriksaan dan asuhan yang akan diberikan
b. Menjelaskan kepada ibu tentang KB rasional yang sesuai dengan usia ibu
sekarang adalah suntik KB pil mini, pil KB, implan, IUD. Ibu paham dengan
penjelasan yang akan diberikan dan ibu memilih untuk menggunakan KB pil
mini
c. Memberikan KIE :
1) Pil mini adalah pil yang hanya mengandung progestogen.
2) Pil memiliki efektif jika diminum pada waktu yang sama setiap harinya
dan digunakan untuk ibu menyusui atau yang tidak dapat menggunakan
estrogen serta dapat dihentikan kapan saja
3) Pil tidak dapat melindungi dari penularan infeksi seksual dan
menyebabkan 2 dari 10 wanita yang tidak mengalami pendarahan vagina
serta pengguna harus mengingat waktu minum yang sama setiap harinya
4) Pil mini harus diminum setiap hari tanpa putus pada waktu yang setiap
harinya
d. Menanyakan kembali kepada ibu apakah sudah yakin dengan pilihan ibu
untuk menggunakan kontrasespsi tersebut. Ibu sudah yakin
e. Mengingatkan ibu kembali untuk teratur meminum pil KB. Ibu mengerti
f. Mendokumentasikan hasil tindakan.
BAB V
PEMBAHASAN

A. ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN


1. Kunjungan ANC
Ny. N memeriksakan kehamilannya sebanyak 16 kali di BPM, yaitu pada
trimester I (9 minggu, 12 minggu), trimester II (13 minggu, 15 minggu, 16
minggu, 23 minggu, 24 minggu, 25 minggu, 27 minggu, 28 minggu, 29
minggu, 30 minggu, 31 minggu, 32 minggu, 33 minggu, .
Menurut Kemenkes RI (2020, hal. 46) Pelayanan antenatal (Antenatal
Care/ANC) pada kehamilan normal minimal 6x dengan rincian 2x di Trimester
1, 1x di Trimester 2, dan 3x di Trimester 3. Minimal 2x diperiksa oleh dokter
saat kunjungan 1 di Trimester 1 dan saat kunjungan ke 5 di Trimester 3.
Kunjungan yang dilakukan ibu sudah memenuhi standar minimal
pemeriksaan yaitu 6 kali kunjungan selama kehamilan, dan ibu sudah
memenuhi jadwal kunjungan ideal yang dianjurkan.. Jadwal kunjungan
seharusnya 1 bulan sekali pada usia kehamilan di bawah 28 minggu, dan 2
minggu sekali pada usia kehamilan 28-36 minggu, dan 1 minggu sekali pada
usia 36 minggu sampai kelahiran.
2. Ketidaknyamanan pada Trimester III
Ketidaknyamanan nyeri punggung pada ibu dimulai sejak usia kehamilan
30 minggu umum dirasakan ketika kehamilan lanjut. Sakit punggung atas dan
bawah disebabkan oleh bentuk tulang punggung kedepan (lordosis) karna
pembesaran rahim, kejang otot karna tekanan terhadap akar syaraf ditulang
belakang, penambahan ukuran payudara, kadar hormon yang meningkat
menyebabkan kartilago didalam sendi-sendi besar menjadi lembek keletihan.
Penyebab lain dari sakit punggung yaitu : kelengkungan dari tulang belakang
yang meningkat saat uterus terus menerus membesar, kadar hormone
progesteron yang meningkat, spasme otot karena tekanan terhadap akar syaraf
dan segmen spinal, sehingga tulang rawan di dalam sendi-sendi besar menjadi
lembek hingga menyebabkan nyeri pada bagian punggung (Marmi, 2011
hal.133).
Penyebab Ny. N mengeluh nyeri punggung karena Disebabkan oleh
progesterone dan relaksin (yang melunakkan jaringan ikat) dan postur tubuh
yang berubah serta meningkatnya beban berat yang dibawa dalam rahim. Yang
harus dilakukan adalah dengan menyingkirkan kemungkinan penyebab. Berikan
nasihat untuk memperhatikan posisi tubuh jangan terlalu sering membungkuk
dan berdiri serta berjalan dengan punggung dan bahu yang tegak, menggunakan
sepatu tumit rendah, hindari mengangkat benda yang berat, memberitahkan
cara-cara untuk mengistirahatkan otot punggung, tidur pada kasur yang tipis
yang dibawahnya ditaruh papan jika diperlukan.
3. Standar Asuhan 10 T
Selama kehamilan Ny.N mendapatkan pelayanan antenatal 10 T
pelayanan standar .
Menurut Kemenkes (2018, hal. 8) standar pelayanan antenatal ada 10 T,
yaitu penimbang berat badan dan pengukuran tinggi badan pengukuran tekanan
darah, pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA), pengukuran Tinggi Fundus
Uteri (TFU), penentuan letak janin (presentasi janin) dan penghitungan denyut
jantung janin (DJJ), penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian
imunisasi tetanus toksoid sesuai status imunisasi, pemberian tablet tambah
darah minimal 90 tablet selama kehamilan, pelayanan tes laboraturium
sederhana, minimal tes hemoglobin darah (Hb), pemeriksaan protein urin,
reduksi urin dan pemeriksaan golongan darah (bila belum pernah dilakukan
sbelumnya), pelaksanaan temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal
dan konseling, termasuk keluarga berencana), dan tatalaksanan kasus.
Adapun pelayanan antenatal yang dilakukan oleh ibu selama hamil adalah
sebagai berikut :
a. Pengukuran berat badan dan tinggi badan
Pengukuran berat badan dilakukan setiap kali Ny.N melakukan
kunjungan ulang. Sebelum hamil berat badan Ny.N 65 kg dan pada trimester
I berat badan ibu 68 kg, trimester II ibu mengalami kenaikan berat badan 72
kg kenaikan berat badan ibu sebanyak 7 kg, dan trimester III ibu mengalami
kenaikan berat badan 74 kg kenaikan berat badan sebanyak 3 kg. sedangkan
pengukuran tinggi badan Ny.N didapat hasil 162 cm yaitu pada saat
kunjungan awal usia kehamilan 9 minggu.
Menurut Kemenkes (2018, hal. 8) Kenaikan berat badan rata-rata
adalah antara 6,5-16 kg. Tinggi badan diperiksa sekali pada saat ibu hamil
datang pertama kali kunjungan, dilakukan untuk mendeteksi tinggi badan
ibu yang berguna untuk mengkategorikan adanya resiko apabila hasil
pengukuran < 145 cm.
Ibu memiliki tinggi badan 162 cm dan kenaikan berat badan ibu masih
dalam batas normal hingga menjelang persalinan. Asupan nutrisi ibu tetap
terpenuhi dan tumbuh kembang janin baik. Hasil perhitungan IMT berat
badan ibu yaitu 65/(1,62)2=19,05 .
b. Pengukuran Tekanan Darah
Tekanan darah ibu selalu diukur setiap kunjungan dan hasil tekanan
darah ibu selama kehamilan rata – rata setiap kunjungan 110/80 mmHg,
hasil tertinggi 120/80 mmHg dan terendah 100/80 mmHg.
Menurut Kemenkes (2018, hal 8) Tekanan darah normal 120/80
mmHg. Apabila tekanan darah lebih besar atau sama dengan 140/90 mmHg,
ada faktor resiko hipertensi (tekanan darah tinggi) dalam kehamilan.
c. Pengukuran LILA
Pengukuran LILA Ny.N saat dilakukan kunjungan antenatal pertama
kali yaitu pada usia kehamlan 11 minggu dengan hasil 29,5 cm.
Menurut kemenkes (2018, hal 8) Bila < 23,5cm menunjukkan ibu
hamil menderita kurang energi kronis (ibu hamil KEK) dan beresiko
melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).
d. Pengukuran Tinggi Fundus Uteri
Pengukuran tinggi fundus uteri ibu dilakukan pada setiap kunjungan
antenatal diantaranya pada saat kunjungan antenatal pertama kali di usia
kehamilan 9 minggu (teraba ballottement) dan pada akhir kehamilan usia 37
minggu (fundus teraba 3 jari dibawah proxesus xifodeus).
Menurut Kemenkes (2018, hal 8) Tinggi Fundus Uteri dapat
digunakan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan janin.
Mengukur TFU menggunakan jari pada kehamilan < 22 minggu dan
menggunakan sentimeter pada kehamilan ≥ 22 minggu.
Tinggi fundus uteri ibu sudah sesuai dengan usia kehamilan
dikarenakan ibu menjaga pola makan sehingga nutrisi terpenuhi dengan baik
untuk pertumbuhan dan perkembangan janin yang sesuai dengan usia
kehamilan.
e. Pemantauan letak janin dan penghitungan denyut jantung janin
Pada pemeriksaan antenatal, penilaian detak jantung janin dan
pemantauan presentasi janin pada kehamilan ibu dilakukan tiap kali
kunjungan. Hasil pemeriksaan rata-rata 138 x/menit dengan tercepat 150
x/menit. Presentasi terbawah janin sudah masuk PAP pada usia kehamilan
36 mingu.
Menurut Kemenkes (2018, hal 8) Apabila trimester III bagian bawah
janin bukan kepala atau kepala belum masuk panggul, kemungkinan ada
kelainan letak ataiu ada masalah lain. Bila denyut jantung janin kurang dari
120 kali/menit atau lebih dari 160 kali/menit menunjukan ada tanda gawat
janin, segera rujuk.
f. Imunisasi TT
Ny. N telah mndapatkan imunisasi TT3 pada kehamilan kedua
tahun 2019. TT1 diberikan sebelum nikah, TT2 diberikan saat 1 bulan
setelah TT1 .
Menurut Kemenkes (2017, hal. 1) jadwal pemberian imunisasi TT
ialah : TT1 dapat dilakukan kapan saja tidak perlu menunggu saat hamil ,
masa perlindungan tidak ada, TT2 diberikan 4 minggu setelah TT1, lama
perlindungan 3 tahun, TT3 diberikan 6 bulan seteah TT2, lama
perlindungan 5 tahun, TT4 diberikan 1 tahun setelah TT3, lama
perlindungan 10 tahun, dan TT5 diberikan stelah TT4, lama
perlindungan 25 tahun/seumur hidup.
g. Pemberian tablet tambah darah
Pemberian tablet zat besi pada ibu dilakukan pada setiap kunjungan
sejak usia kehamilan 10/11 minggu dan pemberian dilanjutkan pada usia
kehamilan 17 minggu, 24 minggu, 27 minggu, 36 minggu, dan usia
kehamilan 39 minggu, ibu mendapatkan 30 tablet zat besi pada saat 5 kali
kunjungan.
Menurut Rukiyah (2013, hal. 7) Pemberian tablet zat besi pada ibu
hamil (Fe) adalah mencegah defisiensi zat besi pada ibu hamil, bukan
menaikan kadar hemoglobin wanita hamil perlu menyerap zat besi rata-rata
60 mg/hari, kebutuhannya meningkat secara signifikan pada trimester II
karena absorpsi usus yang tinggi Fe diberikan satu tablet sehari segera
mungkin setelah rasa mual hilang. Diberikan sebanyak 90 tablet semasa
kehamilan. Tablet zat sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi
karena akan mengganggu penyerapan, jika ditemukan/diduga anemia
berikan 2-3 tablet zat besi per hari.
h. Tes Laboraturium
Pemeriksaan ibu dilakukan pada usia kehamilan 15/16 minggu
(trimester II) dengan kadar hemoglobin 12,3 gr%, protein urin dan reduksi
urin negative serta HbsAg negative. Pemeriksaan kedua dilakukan diusia
kehamilan 34 minggu didapatkan hasil kadar hemoglobin 12,8 gr%, protein
urin dan reduksi urin negative.
Menurut Nogroho (2012, hal 13), anemia pada ibu hamil didefinisikan
bila kadar Hb di bawah 11 gr%, dengan essential diagnose Hb<11 gr% pada
trimester I dan III, dan Hb <10,5 gr% pada trimester II.
i. Konseling atau penjelasan
Konseling pada Ny.N dilakukan setiap melakukan kunjungan.
Biasanya bisa berupa anmnesa, konsultasi mengenai kesehatan ibu tanda
bahaya kehamilan, persalinan, BBl, serta nifas, asupan gizi pada kehamilan.
Menurut Kemenkes (2018, hal 8) Tenaga kesehatan member
penjelasan mengenai perawatan kehamilan, pencegahan kelainan bawaan,
persalinan dan inisiasi menyusu dini (IMD), nifas, perawatan bayi baru
lahir, ASI ekslusif, Keluarga Berencana dan imunisasi pada bayi.
j. Tata laksana dan mendapatkan pengobatan
Konseling atau penjelasan pada Ny.N sejak usia kehamilan 34 minggu
ibu telah melakukan ukur tinggi badan dan LILA pada kunjungan awal
kehamilan, melakukan timbang berat badan, ukur tekanan darah, dan tinggi
fundus uteri setiap kali kunjungan, telah mendapatkan imunisasi TT3 pada
kehamilan sekarang ini yaitu kehamilan ketiga, telah mendapatkan tablet Fe
dan telah melakukan tes laboraturium lengkap seperti tes Hb, protein urin,
dan reduksi urin.
B. ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR
Asuhan kebidanan persalinan dimulai dari kala I sampai kala IV dilakukan
oleh penulis, berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh penulis didapatkan
hasil sebagai berikut :
1. Asuhan Kebidanan Persalinan
a. Kala I
Ny.N G3P2A0 usia kehamilan 37 minggu datang ke klinik pada
tanggal 11 Februari 2021 pukul 04:00 WITA sejak pukul 01:30 WITA ibu
mengeluh perut terasa sakit hingga ke pinggang dan ada keluar lendir tidak
bercampur darah. Pukul 04.00 WITA dilakukan pemeriksaan dalam
pembukaaan 4 cm, Kemudian pukul 10:20 WITA dilakukan pemeriksaan
pembukaan lengkap. Kala I berlangsung 6 jam.
Menurut Sari, E.P dan Rimandini, K.D (2014, hal. 13) ada beberapa
tahapan dalam persalinan yaitu : Kala I persalinan disebut juga sebagai kala
pembukaan yang berlangsung antara pembukaan nol sampai pembukaan
lengkap (10 cm). dan Kala I terdiri atas : Fase Laten Pembukaan terjadi
sangat lambat sampai mencapai ukuran diameter 3 cm, dan Fase Aktif : Fase
Akselerasi, dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm tadi menjadi 4 cm. Fase
Dilatasi Maksimal, dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat
cepat, dari 4 cm menjadi 9 cm. Fase Deselerasi, pembukaan menjadi lambat
sekali. Dalam waktu 2 jam pembukaan dari 9 cm menjadi lengkap. Lama
kala I untuk primigravida berlangsung 12 jam dengan pembukaan 1 cm
perjam pada multigravida berlangsung selama 6-8 jam dengan pembukaan 2
cm perjam.
Berdasarkan pemantauan kemajuan persalinan ibu adalah 6 jam Kala
I pada ibu tidak melewati batas waktu untuk multipara. Kala I berlangsung
dengan normal dipengaruhi kekuatan his yang bagus dan terkoordinasi
dengan baik.
b. Kala II
Kala II berlangsung selama 10 menit, bayi lahir pukul 10.30 kemudian
dilakukan pemotongan tali pusat dan melakukan IMD segera setelah lahir.
Menurut Sari, E.P dan Rimandini, K.D (2014, hal. 13) ada beberapa
tahapan dalam persalinan yaitu : Kala II Dimulai pada pembukaan lengkap
10 cm sampai bayi lahir. Proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi
dan 30 menit sampai 1 jam pada multi. Gejala dan tanda kala II : His
semakin kuat, interval 2-3 menit dengan durasi 50-100 detik.
Lama kala II pada ibu yaitu 10 menit. Kala II berlangsung lebih cepat
disebabkan his yang baik dan ibu yang sangat kooperatif serta kekuatan
meneran ibu yang baik.
c. Kala III
Kala III pada Ny.N berlangsung selama 5 menit. Plasenta lahir
lengkap bersama dengan selaputnya pada pukul 10:35 WITA. Asuhan yang
diberikan pada kala III yaitu dilakukan manajemn aktif kala III antara lain
menyuntikan oksitosin 10 UI secara IM pada 1/3 paha luar Ny.N.
Melakukan peregangan tali pusat terkendali untuk membantu pengeluaran
plasenta dan selaput ketuban serta melakukan masase uterus selama 15
detik.
Menurut Sari, E.P dan Rimandini, K.D (2014, hal. 13) ada beberapa
tahapan dalam persalinan yaitu : Kala III merupakan masa setelah lahirnya
bayi dan berlangsungnya proses pengeluaran plasenta. Tanda-tanda lepasnya
plasenta : Terjadi perubahan bentuk uterus menjadi bundar dan tinggi
fundus uteri, Tali pusat memanjang atau terjulur keluar melalui
vagina/vulva, Adanya semburan darah secara tiba-tiba dan Berlangsung
tidak lebih dari 30 menit.
d. Kala IV
Asuhan persalinan kala IV pada ibu yaitu melakukan pengawasan 2
jam post partum meliputi tekanan darah, nadi, tinggi fundus, kontraksi
uterus, kandung kemih, dan perdarahan setiap 15 menit dalam 1 jam
pertama dan setiap 30 menit pada 1 jam kedua.
Menurut Sari, E.P dan Rimandini, K.D (2014, hal. 13) ada beberapa
tahapan dalam persalinan yaitu : Kala IV dimulai dari saat lahirnya plasenta
sampai 2 jam pertama post partum. Observasi yang dilakukan : Pemeriksaan
kesadaran, Pemeriksaan tanda-tanda vital, Kontraksi Uterus dan Jumlah
perdarahan.
Menurut JNPK-KR (2017, hal. 108) laserasi derajat dua yang
mengenai mokusa vagina, kumisura posterior, kulit perineum dan otot
perineum diperlukan penjahitan agar tidak terjadi pengeluaran darah
berlebih pada daerah luka tersebut.
2. Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir
Asuhan yang diberikan pada bayi yaitu mengeringkan seluruh tubuh bayi
kecuali telapak tangan segera setelah lahir, memotong tali pusat, melakukan
IMD dan berhasil ± 1 jam, bayi diberikan injeksi vitamin K 1 mg dan salep
mata tetracycline 0,1 % satu jam setelah lahir, serta melakukan pemeriksaan
fisik dan antropometri.
Menurut Marmi (2012, hal. 5) Bayi baru lahir normal adalah bayi dengan
berat lahir antara 2.500-4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis dan
tidak ada kelainan kongenital (cacat bawaan) yang berat. Bayi baru lahir adalah
bayi dari lahir sampai usia 4 minggu, lahirnya dengan usia gestasin 38-42
minggu.
Bayi lahir pada usia kehamilan 37 minggu, spontan belakang kepala,
segera menangis, warna kulit kemerahan, jenis kelamin perempuan, BB 2800
gram PB 48 cm LK 31 cm LD 32 cm, gerakan aktif, APGAR skor menit
pertama 8. Termasuk dalam cirri-ciri bayi baru lahir normal serta tidak
ditemukan adanya kelainan.
C. ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS
Kunjungan neonatus dilakukan sebanyak 4 kali, yaitu pada saat bayi Ny.N
berusia 6 jam, 6 hari, dan 21 hari. Menurut Yulifah (2014, hal. 84) menyatakan
bahwa standar kunjungan neonatus yaitu KN 1 dilakukan pada 48 jam setelah
lahir, KN 2 pada 3-7 hari, KN3 pada saat 8-21 hari setelah kelahiran
1. Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) dalakukan pada 6 jam setelah lahir penulis telah
melakukan pemeriksaan kepada bayi ibu meliputi : keadaan umum baik, nadi
120 x/menit , pernapasan 42 x/menit, suhu 36,5 0C warna kulit kemerahan,
gerakan aktif, tonos otot kuat, bayi tidak ikterus, tali pusat segar, BAK (+),
BAB (-) konsistensi lembek dan berwarna hitam. Reflek rooting, reflek sucking
baik, dan reflek swallowing baik.
Meilani (2013, hal. 62) Kunjungan Neonatal 1 (6-48 jam) setelah
melakukan pemeriksaan pernapasan, warna kulit, tingkat aktivitas, suhu tubuh,
dan perawatan untuk setiap penyulit yang muncul.
2. Kunjungan Neonatal 2 (KN 2) dilakukan saat bayi ibu berumur 6 hari dan bayi
terlihat sehat, tali pusat telah lepas, bergerak aktif dan menyusu kuat. Meilani
(2013, hal. 62) kunjungan neonatal 2 (hari ke-3 sampai dengan hari ke-7)
adalah melakukan pemeriksaan fisik, penampilan dan perilaku bayi, nutrisi,
eliminasi, personal hygine, pola istirahat dan keamanan, tandatanda bahaya
yang terjadi.
3. Kunjungan Neonatal 3 (KN3) dilakukan pada saat usia bayi 2 minggu. Pada
usia 2 mingggu bayi menyusu kuat, mengingatkan ibu agar membawa bayi
kepelayanan kesehatan sesuai jadwal agar bayi mendapatkan imunisasi
lengkap. Menurut Yulifah (2014, hal. 84) Kunjungan neonatal 3 (hari ke 8- ke
28) bertujuan untuk menjelaskan rangkaian imunisasi dan bidan melakukan
pengukuran kembali berat badan dan panjang badan.
D. ASUHAN KEBIDANAN NIFAS
Kunjungan nifas pada Ny.N dilakukan sebanyak 4 kali, Menurut Lockhart
dan Saputra (2014, hal.14) kunjungan yang dilakukan pada masa nifas yaitu 4 kali
kunjungan untuk menilai keadaan ibu dan BBL yaitu untuk mencegah, mendeteksi
dan megenai masalah-masalah yang terjadi. Adapun frekuensi kunjungan nifas
(KF) yaitu KF 1 dilakukan 6-8 jam setelah persalinan, KF 2 dilakukan pada 6 hari
setelah persalinan, KF 3 dilakukan 2 minggu setelah persalinan dan KF 4
dilakukan 6 minggu setelah persalinan.
1. Kunjungan Nifas 6 jam
Kunjungan nifas 1 (KF 1) dilakukan setelah melewati 6 jam sesudah
persalinan yaitu asuhan yang diberikan kepada ibu untuk mencegah perdarahan
karena atonia uteri dengan cara mengajarkan ibu melakukan masase uterus.
Penulis melakukan pemeriksaan pada 6 jam setelah persalinan keadaan umum
baik, tanda – tanda vital normal, ASI belum keluar lancar. TFU 2 jari dibawah
pusat, luka jalan lahir baik, kontraksi uterus baik, lochea rubra. Menganjurkan
ibu untuk memberikan ASI sedini mungkin secara on demand.
Menurut Lockhart dan Saputra (2014, hal.14) kunjungan nifas 1 (68 jam)
asuhan yang diberikan yaitu : Memastikan involusi uterus berjalan normal :
uterus berkontraksi, fundus dibawah umbilicus, tidak ada perdarahan
abnormal , tidak ada bau. Mengevaluasi adanya tanda demam, infeksi atau
perdarahan abnormal. Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan , cairan
dan istirahat. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tak memperhatikan
tanda-tanda penyulit. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada
bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari.
2. Kunjungan Nifas 6 hari
Asuhan yang diberikan pada ibu pada kunjungan nifas 6 hari adalah
memastikan keadaan umum baik, TTV normal, involusi uterus berjalan normal,
uterus berkontraksi, TFU pertengahan pusat simfisis, luka jahitan baik dan
tidak ada tanda infeksi, lochea sanguilenta, ASI keluar lancar, menganjurkan
ibu untuk mengkonsumsi gizi seimbang, menjaga kebersihan diri dengan sering
mengganti pembalut minimal 2 kali sehari untuk menghindari terjadinya
infeksi pada luka jahitan.
Menurut Lockhart dan Saputra (2014, hal.14) kunjungan nifas 2 (6 hari )
asuhan yang diberikan yaitu : Memastikan involusi uterus berjalan normal :
uterus berkontraksi, fundus dibawah umbilicus, tidak ada perdarahan
abnormal , tidak ada bau. Mengevaluasi adanya tanda demam, infeksi atau
perdarahan abnormal. Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan , cairan
dan istirahat. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tak memperhatikan
tanda-tanda penyulit. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada
bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari.
3. Kunjungan Nifas 2 minggu
Pada kunjungan nifas 2 minggu asuhan yang diberikan pada ibu adalah
memastikan TFU tidak teraba, luka jahitan baik, lochea serosa TTV normal,
ASI keluar lacar dan memberikan konseling KB secara dini (penjelasan
berbagai kontrasepsi KB rasional).
Menurut Lockhart dan Saputra (2014, hal.14) kunjungan nifas 2 (6 hari )
asuhan yang diberikan yaitu : Memastikan involusi uterus berjalan normal :
uterus berkontraksi, fundus dibawah umbilicus, tidak ada perdarahan
abnormal , tidak ada bau. Mengevaluasi adanya tanda demam, infeksi atau
perdarahan abnormal. Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan , cairan
dan istirahat. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tak memperhatikan
tanda-tanda penyulit. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada
bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari.
4. Kunjungan Nifas 6 minggu
Asuhan yang diberkan pada ibu pada kunjungan nifas 6 minggu adalah
untuk memastikan tidak ada penyulit pada ibu dan bayi.
Menurut Lockhart dan Saputra (2014, hal.14) kunjungan nifas 4(6
minggu) asuhan yang diberikan yaitu : Menanyakan pada ibu tentang penyulit
yang ia atau bayi alami atau yang dialami oleh bayinya.

E. ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA


Pada kunjungan nifas 2 minggu, penulis telah memberikan tentang
kontrasepsi rasional kepada ibu.
Menurut Affandi (2011 hal 8) dalam tabel 2.12 penggunaan kontrasepsi
rasional untuk ibu dengan umur 20-35 tahun dan mempunyai anak 2 atau lebih
prioritas utama kontrasepsi yang disarankan adalah AKDR, suntik, implant,
minipil, pil, dan cara sederhana.
Asuhan sudah diberikan Ny. N sudah menggunakan KB rasional tapi tidak
menggunakan jenis kontrasepsi yang menjadi prioritas pertama. Seharusnya Ny. N
menggunakan kontrasespsi AKDR namun Ny. N menolak karena tidak berani
menggunakan kontrasepsi jenis itu dan memilih menggunakan kontrasepsi mini
pil.
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny.N G3P2A0 di
Wilayah Kerja Puskesmas Landasan Ulin tahun 2021. Sejak usia kehamilan 34
minggu, persalinan dan bayi baru lahir, neonatus, dan nifas, maka penulis
mengambil kesimpulan berupa :
1. Asuhan Kebidanan Kehamilan
Asuhan kebidanan kehamilan pada Ny. N telah diberikan sejak usia
kehamilan 34 minggu sampai usia kehamilan 37 minggu dan ibu mengalami
ketidaknyamanan nyeri punggung bagian bawah pada trimester III.
2. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir
Kala I berlangsung baik, pada kala II dilakukan pertolongan persalinan
dan proses kala II berlangsung selama 10 menit, melakukan manajemen aktif
kala III serta pengawasan 2 jam postpartum pada kala IV. Persalinan Ny. N
berlangsung baik dan melakukan perawatan bayi baru lahir pada 2 jam
pertama. Pemberian asuhan kebidanan persalinan dan bayi baru lahir sesuai
dengan standar APN.
3. Asuhan Kebidanan Neonatus
Melakukan kunjungan neonatus pada bayi Ny. N meliputi KN-1, KN-2,
dan KN-3 yaitu pada 6 jam, 6 hari, dan 2 minggu. Keadaan Bayi normal dan
sehat.
4. Asuhan Kebidanan Nifas
Asuhan Kebidanan Nifas diberikan kepada Ny. N sesuai dengan KF-1,
KF-2, KF-3, dan KF-4 yaitu sejak 6 jam postpartum, 6 hari, 2 minggu sampai 6
minggu postpartum.

5. Asuhan Keluarga Berencana


Asuhan keluarga berencana pada Ny. N diberikan pada 2 minggu masa
nifas untuk dilakukan konseling dan pada 6 minggu masa nifas menggunakan
kontrasepsi suntik depo progestin.
6. Analisis kesenjangan yang didapat dalam asuhan kebidanan dengan teori yaitu
pada :
a. Asuhan Kebidanan Kehamilan, ibu sudah memenuhi standar kunjungan
antenatal tetapi tidak sesuai dengan kunjungan ideal.

B. Saran
1. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan LTA ini dapat menjadi masukan untuk pelaksanaan asuhan
komprehensif dan referensi pustaka dalam pendokumentasian asuhan
kebidanan komprehensif.
2. Bagi Penulis
Diharapkan dengan adanya asuhan kebidanan komprehensif ini, penulis
dapat lebih mengembangkan pengetahuan dan kemampuannya serta lebih teliti
lagi dalam memberikan asuhan.
3. Bagi Klien
Diharapkan ibu dapat memberikan ASI secara ekslusif selama 6 bulan
tanpa makanan tambahan dan melanjutkan kunjungan ulang KB suntik 3 bulan
serta segera datang ke fasilitas kesehatan apabila ada keluhan.

Anda mungkin juga menyukai