OLEH:
HELDA
NIM. P07124118201
Objektif
Keadaan umum baik, kesadaran compos
mentis, berat badan 74 kg, TD 120/70 mmHg,
N 86 x/menit, R 24 x/ menit, S 36,6° C,
konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,
TFU 32 cm, punggung kiri, presentasi kepala
belum masuk PAP, TBJ 3255 gram, DJJ (+)
terdengar jelas, kuat dan teratur dengan
frekuensi 135 x/menit pada quadrant bawah
sebelah kiri perut ibu, ekstrimitas tidak ada
oedema kiri dan kanan -/-. Pemeriksaan reduksi
urine (-).
Analisa
G3P2A0 hamil 36 minggu janin tunggal hidup
fisiologis
Penatalaksanaan
1. Memberitahu Ibu hasil pemeriksaan bahwa
keadaan ibu dan janin baik, usia kehamilan
36 Minggu. Ibu mengerti
2. Menganjurkan ibu untuk makan makanan
yang bergizi seperti sayur hijau, daging,
telur, ikan, dan buah-buahan. Ibu bersedia
melakukannya
3. Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga
kebersihan diri dengan membersihkan
daerah genitalia dengan cara menyiram dari
depan ke belakang dan selalu mencuci
tangan setelah BAB dan BAK. Ibu mengerti
4. Menganjurkan ibu untuk melanjutkan
mengkonsumsi obat yang telah diberikan
oleh bidan yaitu tablet Fe dan kalsium. Ibu
bersedia melakukannya
5. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan.
Hasil telah didokumentasikan
3. Selasa, 09 Februari Subjektif
2021 Ibu mengatakan nyeri pada bagian bawah perut
Pukul 19:30 WITA sejak 2 hari yang lalu
Kunjungan ke-3
Objektif
Keadaan umum baik, kesadaran compos
mentis, berat badan 76 kg, tekanan darah
110/80 mmHg, N 88 x/menit, R 24 x/menit, S
36,4°C, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,
abdomen tidak ada bekas luka operasi, TFU 3
jari bawah prx (28 cm), punggung kiri,
presentasi kepala, sudah masuk PAP 1/5, TBJ
2480 gram, DJJ (+) terdengar jelas, kuat dan
teratur dengan frekuensi 142 x/menit, pada
kuadran bawah kiri perut ibu, ekstremitas
tidak ada oedema kiri dan kanan -/-. Reduksi
urine negatif (-).
Analisa
G3P2A0 hamil 37 minggu, janin tunggal hidup
fisiologis
Penatalaksanaan
1. Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa
keadaan ibu dan janin baik usia kehamilan
37 minggu atau 9 bulan. Ibu mengerti dan
merasa senang dengan penjelasan yang
diberikan.
2. Memberitahu ibu bahwa Braxton hicks atau
kontraksi palsu merupakan hal yang alami
pada kehamilan 37 minggu atau trimester 3.
Braxton hicks disebabkan oleh pergerakan
bayi yang terlalu aktif, melakukan olahraga
yang berlebihan, mengangkat beban berat,
dan ada disebabkan oleh hubungan seks. Ibu
mengerti dengan penjelasan tersebut
3. Memberitahukan kepada ibu bahwa ibu
sudah memasuki trimester 3 atau usia
kehamilan ibu juga aterm. Ibu mengerti
4. Menganjurkan ibu untuk mempersiapkan
proses persalinan seperti : persiapan baju-
baju bayi dan surat-menyurat. Ibu mengerti
dan sudah mempersiapkan perlengkapan
tersebut.
5. Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga
kebersihan diri dengan membersihkan
daerah genitalia dengan cara menyiram dari
arah depan ke belakang dan selalu mencuci
tangan setelah BAB dan BAK. Ibu mengerti
6. Menganjurkan ibu untuk melanjutkan
mengkonsumsi obat yang telah diberikan
yaitu tablet Fe dan kalsium. Ibu bersedia
melakukannya
7. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan.
Hasil telah didokumentasikan
5. Analisa
G3P2A0 hamil 37 minggu infartu kala 1 fase aktif janin tunggal hidup
fisiologis
6. Penatalaksanaan
a. Memberitahukan hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan janin baik saat
dilakukan dalam hasilnya pembukaan 4 cm serta memberi tahu ibu untuk
tidak meneran terlebih mesdahulu karena pembukaan belum lengkap. Ibu
mengerti
b. Memberikan KIE :
1) Memberitahukan ibu teknik relaksasi dengan menarik nafas panjang dan
menghembuskannya perlahan-lahan saat kontraksi datang dan membantu
ibu untuk memijat bagian pinggang ibu untuk mengurangi nyeri ibu. Ibu
mengerti dan bersedia
2) Menganjurkan ibu untuk berjalan-jalan jika ibu masih sanggup, bila ibu
tidak tahan lagi ibu bisa berbaring ke arah kiri. Ibu mengerti
3) Menganjurkan ibu untuk bermain bola atau birth ball yang bertujuan
untuk mempercepat penurunan kepala pada bayi dan pembukaan serviks.
Ibu mengerti dan bersedia melakukannya
4) Menganjurkan ibu untuk makan dan minum saat tidak ada kontraksi. Ibu
minum sari kurma dan makan roti
c. Memberitahu keluarga untuk mendampingi ibu. Ibu didampingi oleh suami
d. Melakukan pemantauan kemajuan persalinan menggunakan lembar
partograf. Hasil terlampir di patograf
Data objektif
Keadaan umum baik kesadaran composmentis, ibu
tampak kesakitan, tekanan darah 120/70 mmHg,
nadi 88x/ menit, respirasi 22x/menit, suhu 36,5°C.
Penurunan kepala 0/5, his 5x/10'/45", DJJ (+)
146x/menit, perenium tampak menonjol, vulva dan
anus membuka, tanpa keluar lendir bercampur
darah dan lebih banyak dari yang sebelumnya.
Pemeriksaan dalam pembukaan 10 cm tidak ada
penyusupan kepala janin, ketuban negatif dan
jernih, pres-kep di Hodge IV, ubun-ubun kecil
didepan.
Analisa
G3P2A0 hamil 37 minggu infartu kala 2, janin
tunggal hidup fisiologis
Penatalaksanaan
1. Mendekatkan peralatan dan memeriksa kembali
kelengkapan alat-alat persalinan. Alat partus
lengkap
2. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu
dan keluarga bahwa ibu dan janin dalam
keadaan baik dan ibu telah memasuki proses
persalinan dengan pembukaan lengkap (10 cm).
Ibu mengerti
3. Memfasilitasi pendamping persalinan untuk
keluarga agar dapat memberikan dukungan
kepada ibu. Ibu didampingi oleh ibunya selama
proses persalinan.
4. Menjelaskan kepada ibu bahwa ibu telah
memasuki tahap pengeluaran janin, apabila ada
kencang-kencang dan adanya dorongan ingin
meneran, silakan ibu mengedan. Ibu mengerti
5. Menganjurkan ibu untuk mengubah posisi
dorsal recumbent. Ibu sudah berada dalam
posisi dorsal recumbent.
6. Memastikan kandung kemih kosong. Kandung
kemih ibu sudah kosong
7. Memasang semua APD, memasang perlak dan
underpad, meletakkan kain bersih dan handuk
di atas perut ibu. Kegiatan telah dilakukan
8. Memimpin ibu mengedan dengan cara yang
benar yaitu menutup mulut, tidak mengeluarkan
suara agar tidak kelelahan, mata tetap terbuka,
meletakkan tangan ibu pada paha bagian bawah
ibu untuk mengangkat bokong saat meneran.
Ibu melakukannya dengan baik
9. Saat kepala bayi sudah berada di depan vulva
ibu 5-6 cm, letakkan underpad di bawah
bokong Ibu. Tangan kiri diletakkan di atas
simfisis pubis sementara jari-jari tangan kanan
menahan pundak kepala agar tidak terjadi
defleksi yang terlalu cepat. kemudian lahir
berturut-turut ubun kecil, ubun-ubun besar,
dahi, mata, hidung, mulut dan dagu baik titik
kepala bayi telah lahir.
10.Memeriksa lilitan tali pusat pada saat leher
bayi. Tidak ada lilitan tali pusat
11.Setelah kepala melakukan putaran paksi luar,
pegang kepala bayi secara biparental, anjurkan
ibu untuk meneran saat ada kontraksi. Dengan
lembut gerakkan kepala ke arah bawah dan
distal hingga bahu depan muncul di bawah
areus pubis dan kemudian gerakan ke arah atas
distal untuk melahirkan bahu belakang.
12.Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah
untuk menopang kepala dan bahu. Geser tangan
atas untuk menelusuri dan memegang tangan
dan siku sebelah atas.
13.Setelah tubuh dan tangan lahir, penelusuran
tangan berlanjut ke punggung, tungkai dan
kaki. Pegang kedua mata kaki (memasukkan
telunjuk diantara kedua kaki dan pegang kedua
kaki dengan melingkarkan ibu jari pada satu
sisi dan jari-jari lainnya pada sisi yang lain agar
bertemu dengan jari telunjuk.
14. Bayi lahir spontan belakang kepala, segera
meletakkan bayi diatas perut ibu. Pada pukul
10:30 WITA, segera menangis, kulit
kemerahan, dan bergerak aktif, jenis kelamin
perempuan.
15. Dikeringkan dan diselimuti dengan kain
bersih. Bayi sudah diberi selimut
16. Menjepit tali pusat pada jarak 3 cm dari
pangkal kemudian urut tali pusat ke arah ibu
dan klem 2 cm dari klem pertama kemudian
memotong tali pusat dengan perlindungan
tangan kiri. Tali pusat terpotong.
17. Melakukan inisiasi menyusui dini dengan
meletakkan bayi di antara payudara ibu. Inisiasi
menyusui dini berhasil dilakukan di menit ke-
50.
18. Apgar score : 8,9,10
Tanda Menit
1' 5' 10'
Appearance (warna kulit) 2 2 2
Pulse (denyut nadi) 2 2 2
Grimace (Reflek) 1 1 2
Activity (aktivitas) 2 2 2
Respiration (pernapasan) 1 2 2
Jumlah 8 9 10
19. Melakukan pemeriksaan antropometri pada
BBL yaitu berat badan 2800 gram, lingkar
kepala 31 cm, lingkar dada 32 cm, dan panjang
badan 48 cm. Pemeriksaan telah dilakukan
2. Kamis, 11 Februari Data Subjektif
2021 Ibu mengatakan masih merasa mules pada bagian
Pukul 10:31 WITA perut
Data Objektif
Ibu tampak kelelahan, fundus teraba keras, tinggi
fundus sepusat, kontraksi baik, tali pusat
memanjang, ada keluar darah dari jalan lahir,
uterus membundar, kandung kemih kosong.
Analisa
P3A0 kala III fisiologis
Penatalaksanaan
1. Memberitahukan kepada Ibu hasil pemeriksaan
bahwa keadaan ibu baik dan ibu memasuki
tahap pengeluaran plasenta. Ibu mengerti
2. Memeriksa fundus uteri ibu untuk memastikan
tidak ada janin kedua. Hasil pemeriksaan tidak
ada janin kedua.
3. Memberitahukan kepada ibu bahwa akan di
suntikan oksitosin agar uterus ibu berkontraksi
dengan baik. Ibu bersedia
4. Penyuntikan oksitosin 10 IU secara IM di 1/3
paha bagian atas atau distal lateral pada pukul
10:31 WITA. Suntikan sudah diberikan
5. Mengecek pelepasan plasenta dengan perasat
kustner dengan cara yaitu tangan menekan di
bagian atas simpisis ke arah dorsokranial, jika
tali pusat masuk kembali berarti plasenta belum
lepas titik tali pusat memanjang (plasenta sudah
lepas)
6. Pada saat plasenta lepas, melahirkan plasenta
sesuai sumbu jalan lahir dari bawah ke atas.
Melahirkan plasenta dengan kedua tangan saat
plasenta muncul di introitus vagina, memegang
dan memutar plasenta hingga selaput ketuban
terpilin kemudian meletakkan plasenta di
tempat yang datar. Plasenta lahir pukul 10:35
WITA
7. Melakukan masase uterus selama 15 detik
dengan gerakan melingkar hingga uterus
berkontraksi. Masase setelah dilakukan dan
kontraksi uterus baik
8. Memeriksa kelengkapan plasenta. Plasenta
lahir lengkap (20 kotiledon), tali pusat (40 cm),
beserta selaput ketuban.
9. Mengajarkan Ibu cara masase uterus. Ibu dapat
melakukannya dengan baik
2. Kamis, 11 Februari Data Subjektif
2021 Ibu merasa perutnya masih mules dan merasa lelah
Pukul 11:50 WITA tetapi ibu merasa senang dan lega karena sudah
melahirkan dengan selamat.
Data Objektif
Keadaan umum baik, TD 120/80 mmHg, N 83
x/menit, R 24 x/menit, S 36,7°C, TFU 2 jari bawah
pusat, kontraksi uterus baik, ada laserasi jalan lahir
derajat 2, pendarahan normal, kandung kemih
kosong.
Analisa
P3A0 Kala IV fisiologis
Penatalaksanaan
1. Melakukan asuhan dan pemantauan kala IV
a. Melakukan masase uterus hingga uterus
berkontraksi dengan adekuat dan efektif.
Uterus berkontraksi baik
b. Mengukur tinggi fundus uteri dengan cara
meletakkan telunjuk sejajar tepi atas
fundus. Hasil pengukuran TFU 2 jari
bawah pusat.
c. Melakukan pemeriksaan kehilangan darah.
Pendarahan normal ±150 cc.
d. Mengevaluasi keadaan umum ibu.
Keadaan umum ibu baik
e. Mendokumentasikan semua asuhan selama
persalinan kala IV di halaman 2 patograf.
2. Melakukan pencegahan infeksi kala IV
a. Melakukan dekontaminasi alas plastik,
tempat tidur, matras, dan linen dengan
larutan klorin 0,5% kemudian mencuci
dengan deterjen dan bilas dengan air
bersih.
3. Melakukan pemantauan 2 jam pertama pasca
salin
a. Melakukan pemantauan tanda-tanda vital,
kandung kemih, kontraksi uterus dan
penilaian pendarahan. Hasil pemeriksaan
tekanan darah 120/70 mmhg, nadi 88
x/menit, respirasi 22 x/menit, suhu
36,7°c, kandung kemih kosong, darah
yang keluar dari jalan lahir normal +- 150
cc.
b. Memantau temperatur suhu ibu setiap 2
jam.
c. Menilai jumlah darah yang keluar setiap
15 menit pada jam pertama dan setiap 30
menit di jam kedua.
4. Kamis, 11 Februari Data Subjektif
2021 Ibu mengatakan bayi sudah IMD selama 60 menit
Pukul 11:05 WITA dan ASI belum lancar keluar
Data Objektif
Keadaan umum baik, warna kulit kemerahan, N
120 x/menit, P 47 x/menit, S 36,8°C, BB 2800
gram, PB 48 cm, lingkar kepala 31 cm, lingkar
dada 32 cm, anus positif. Apgar Score 8-9-10, kulit
bersih, tali pusat tidak ada pendarahan, gerakan
aktif, tidak ada kelainan kongenital seperti bibir
sumbing, dan spina bifida, tidak ada caput
succedenum dan cephal hematoma, sklera tidak
ikterik, tidak ada pernapasan cuping hidung, daun
telinga simetris dan hidung simetris, dada simetris,
refleks rooting positif, refleks sucking positif,
refleks Moro positif, refleks grapsing positif.
Analisa
Bayi baru lahir 1 jam pertama
Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu bahwa bayi berhasil IMD
selama 1 jam dan hasil pemeriksaan pada bayi
dalam keadaan sehat. Ibu merasa senang.
2. Meletakkan bayi di tempat yang hangat, di
atas tempat tidur bayi dengan pemberian sinar
lampu yang terang dan cukup hangat untuk
bayi. Keadaan bayi baik.
3. Melakukan informed consent pada ibu bahwa
bayinya akan disuntik vitamin K dan akan
dibagi salep mata. Ibu mengerti dan bersedia
4. Memberikan injeksi vitamin K dengan dosis 1
mg secara IM pada 1/3 paha kiri atas bagian
luar. Injeksi vitamin K sudah diberikan.
5. Memberikan salep mata. Salep mata sudah
diberikan
6. Setelah satu jam pemberian vitamin K
memberikan informasi kepada ibu bahwa bayi
akan diberikan imunisasi Hb 0. Ibu bersedia
7. Memberikan imunisasi Hb 0 dosis 0,5 cc
secara IM pada 1/3 paha kanan atas bagian
luar. Imunisasi Hb 0 sudah diberikan.
8. Menjaga kehangatan bayi dengan cara
membedong dan memberikan topi bayi.
Data Objektif
Keadaan umum baik, kesadaran
composmentis, ibu sudah bisa merawat
bayinya, tekanan darah 120/70 mmHg, nadi
86 x/menit, respirasi 24 x/menit, suhu
36,3°C, tidak ada pembengkakan pada
payudara, puting susu tidak lecet, ASI
keluar lancar. TFU teraba keras (4 jari
bawah pusat), kontraksi uterus baik, lochea
berwarna merah kekuningan (sangunolenta).
Ekstremitas tidak oedema.
Analisa
P3A0 nifas 6 hari fisiologis
Penatalaksanaan
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan
bahwa keadaan ibu baik, ukuran rahim
berjalan dengan normal dan tanda-tanda
vital ibu normal. Ibu mengerti
2. Mengingatkan ibu untuk tetap makan
makanan yang bergizi seperti sayuran
dan buah lama telur ikan, dan tahu.
3. Mengingatkan ibu untuk minum minimal
8 gelas perhari.
4. Mengajarkan Ibu cara memandikan bayi .
Ibu sudah bisa memandikan bayinya
5. menyepakati kunjungan ulang untuk
pemantauan 2 minggu postpartum yaitu
pada hari kamis 25 Februari 2021
2. Kamis, 25 Februari Data Subjektif
2021 Ibu mengatakan sering terbangun pada
Pukul 09:00 WITA malam hari karena memberikan ASI pada
bayinya. Ibu meminum tablet Fe dengan
teratur.
Data Objektif
Keadaan umum baik, kesadaran
composmentis, tekanan darah 120/80
mmHg, nadi 84 x/menit, pernapasan 26
x/menit, suhu 36,6°C. tidak ada
pembengkakan pada payudara, puting susu
tidak lecet, TFU tidak teraba, lochea
berwarna kekuningan (Serosa).
Analisa
P3A0 nifas 2 Minggu fisiologis
Penatalaksanaan
1. Memberitahukan kepada ibu tentang
hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam
keadaan yang baik. Ibu mengerti
2. Memberitahukan ibu bahwa sering
terbangun pada malam hari karena
memberikan ASI pada bayi adalah hal
yang wajar dan setiap ibu pasti sering
mengalami hal tersebut ibu dianjurkan
untuk tidur siang saat bayi tertidur agar
pola istirahat ibu cukup. Ibu mengerti
3. Mengajurkan ibu untuk tetap
mengkonsumsi makanan yang bergizi
setiap hari. Ibu mengerti dan bersedia
4. Mengajurkan kepada ibu untuk tetap
menjaga kebersihan alat kelaminnya dan
sering mengganti pembalut. Ibu
mengganti pembalut 3 kali sehari
5. Memberikan konseling dini kepada ibu
tentang alat kontrasepsi yang boleh
digunakan pada ibu menyusui. Karena
ibu masih menyusui maka alat
kontrasepsi yang dianjurkan untuk ibu
yaitu suntik 3 bulan, pil laktasi, IUD, dan
alat kontrasepsi mantap seperti tubektomi
atau vasektomi (jika ibu tidak ingin
mempunyai anak lagi). Ibu mengerti dan
ingin berdiskusi terlebih dahulu dengan
suaminya
6. Mengingatkan ibu untuk membawa
bayinya ke Puskesmas atau posyandu
untuk imunisasi. Ibu mengerti dan akan
membawa bayinya ke posyandu atau
tempat pelayanan kesehatan lainnya
7. Menyepakati kunjungan ulang kamis 18
maret 2021 pukul 17:00 WITA
3. Kamis, 18 Maret Data Subjektif
2021 Ibu mengatakan sudah menyesuaikan
Pukul 16:30 WITA pemberian ASI dan terbiasa dengan bangun
pada malam hari untuk memberikan ASI
pada bayinya pengeluaran cairan serta darah
sudah tidak ada lagi, serta ibu mengatakan
ingin menggunakan kontrasepsi pil KB
laktasi
Data Objektif
Keadaan umum baik, kesadaran
composmentis, tekanan darah 120/70
mmHg, nadi 86 x/menit, respirasi 22
x/menit, suhu 36,4°C, tidak ada
pembengkakan pada payudara, puting susu
sudah tidak lecet, ASI keluar lancar, lochea
tidak ada..
Analisa
P3A0 Nifas 6 Minggu fisiologis
Penatalaksanaan
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan
kepada ibu bahwa keadaan ibu baik. Ibu
mengerti
2. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang
cukup untuk mencegah kelelahan yang
berlebihan. Ibu mengerti
3. Menganjurkan ibu untuk tetap memenuhi
kebutuhan nutrisi ibu sendiri maupun
bayinya. Kebutuhan nutrisi ibu terpenuhi
dengan baik dan ibu tidak ada pantangan
makan selama masa nifas
4. Ibu menjadi akseptor KB pada tanggal 15
maret 2021
5. Mengingatkan untuk rutin mengkonsumsi
pil KB laktasi. Ibu mengerti dan rutin
meminum pil KB nya
6. Mendokumentasikan hasil tindakan.
Analisa
Bayi baru lahir 6 jam fisiologis
Penatalaksanaan
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu
bahwa bayinya dalam keadaan sehat. Ibu
mengerti dan merasa senang.
2. Memberitahukan kepada ibu untuk selalu
menjaga personal hygiene baik dengan
memandikan dan mengganti pakaian bayi. Ibu
mengerti.
3. Memberitahukan pada ibu untuk langsung
mengganti popok bayi jika bayi BAK atau BAB
untuk mencegah bayi kedinginan atau
memandikan bayi dengan air hangat. Ibu
mengerti.
4. Memberitahu ibu untuk tetap menyusukan
bayinya sesering mungkin dan selalu
menyendawakan bayi nya. Ibu mengerti
5. Mengajarkan ibu teknik menyusui yang benar
yaitu:
a. Sebelum menyusui bayi terlebih dahulu ibu
mencuci tangan dengan menggunakan air
bersih dan sabun di bawah air mengalir.
b. Sebelum menyusui bayinya kedua puting susu
dibersihkan dengan kapas yang sudah
direndam dengan air hangat.
c. Posisi yang paling baik ketika menyusui
adalah posisi setengah duduk.
d. Bayi disusui secara bergantian dari payudara
kanan setelah itu payudara kiri sampai bayi
kenyang.
e. Areola ibu harus masuk ke mulut bayi
seluruhnya.
f. Setelah menyusui, mulut bayi dan kedua pipi
bayinya dibersihkan.
g. Sebelum ditidurkan bayi disendawakan
terlebih dahulu.
6. Mengajarkan Ibu cara menyendawakan bayi
setelah bayi disusukan :
a. Gendong bayi menghadap ke belakang
dengan tampang pada bahu ibu
b. Tegakkan tubuhnya dan biarkan kepalanya
bersandar pada bahu ibu
c. Elus-elus lembut punggung bayi dengan
menggunakan satu tangan, sementara tangan
yang lain menahan tengkuk dan
punggungnya.
d. Lakukan hingga bayi bersendawa.
Analisa
Bayi baru lahir 6 hari fisiologis
Penatalaksanaan
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada Ibu
bahwa bayinya dalam keadaan sehat. Ibu merasa
senang
2. Memberitahukan kepada ibu untuk selalu
menjaga personal hygiene bayi dengan
memandikan dan mengganti pakaian bayi. Ibu
mengerti
3. Memberitahukan pada ibu untuk langsung
mengganti popok bayi jika bayi bak dan bab
untuk mencegah bayi kedinginan dan
memandikan bayi dengan air hangat. Ibu
mengerti
4. Mengajarkan Ibu cara menyendawakan
5. Memberitahukan ibu untuk tetap melakukan
perawatan pada daerah pusat bayi dengan cara
cara tidak membutuhkan apapun ke daerah pusat
bayi. Ibu mengerti
6. Memberitahu kepada ibu tanda-tanda bahaya
bayi baru lahir seperti bayi tidak mau menyusu,
kejang, lemas, sesak nafas, pusat kemerahan,
demam atau terasa dingin, kulit terlihat kuning.
Memberitahu ibu untuk sesegera mungkin
menghubungi petugas kesehatan atau pelayanan-
pelayanan terdekat jika menemui tanda-tanda
bahaya tersebut.
3. Kamis, 25 Data Subjektif
Februari 2021 Ibu mengatakan bayinya sudah mulai miring-miring.
Pukul 08:30
WITA Data Objektif
Keadaan umum baik suhu 36,2˚ C, nadi 110
x/menit, pernapasan 26 x/menit, berat badan 2900
gram, bayi bergerak aktif, kulit kemerahan, reflek
hisap baik, genitalia bersih.
Analisa
Bayi baru lahir 2 minggu fisiologis
Penatalaksanaan
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada Ibu
bahwa bayi dalam keadaan sehat. Ibu merasa
senang.
2. Melakukan perawatan bayi sehari-hari:
a. Menjaga personal hygiene dengan
memandikan bayi dan mengganti semua
pakaian.
b. Periksakan mata hidung dan alat kelamin.
c. Menjaga suhu tubuh bayi agar tetap hangat
dan nyaman
d. Menjelaskan kepada ibu untuk selalu
memberikan asi setiap bayi membutuhkan
atau minimal setiap 2 jam sekali
e. Memberitahu ibu untuk selalu menjaga
lingkungan bayi agar selalu hangat dan
bersih.
3. Menganjurkan ibu untuk membawa bayinya ke
Puskesmas untuk di imunisasi BCG dan polio 1
dan menjelaskan kepada ibu bahwa imunisasi ini
paling lambat sebelum usia 2 bulan, tetapi lebih
cepat di imunisasi maka bayi akan lebih baik
agar dapat menghindari resiko bayi terserang
oleh penyakit yang disebabkan oleh virus yaitu
toberklorosis (TBC) dan polio. Ibu mengerti
4. Menganjurkan ibu untuk mengimunisasi kan
bayinya secara teratur dan tepat waktu ke
pelayanan kesehatan seperti Puskesmas dan
posyandu, sesuai jadwal di bawah ini:
Umur Jenis Imunisasi
1 bulan BCG, polio 1
2 bulan DPT 1, HB 1, POLIO 2
3 bulan DPT 2, HB2, POLIO 3
4 bulan DPT 3, HB 3, POLIO 4,
IPV
9 bulan Campak
3. Kamis, 18 maret Data Subjektif
2021 Ibu mengatakan bayinya sehat dan sudah di
Pukul 17:00 imunisasi BCG dan polio 1 pada tanggal 6 Maret
WITA 2021 di PMB D.
Data Objektif
Keadaan umum baik, suhu 36,4˚C, respirasi 52
x/menit, nadi 134 x/menit, berat badan 3100 gram,
panjang badan 53 cm, lingkar kepala 34 cm, lingkar
dada 35 cm, gerakan aktif, kulit kemerahan,
konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, BAK
(+), BAB (+).
Analisa
Bayi umur 6 minggu fisiologis
Penatalaksanaan
1. Memberitahukan kepada ibu hasil pemeriksaan
bahwa keadaan bayi sehat. Ibu merasa senang
2. Memberitahu ibu untuk rutin menimbang dan
mengukur bayinya setiap bulan untuk
mengetahui pertumbuhan dan perkembangan
bayinya. Ibu mengerti
3. Menganjurkan ibu untuk membaca buku KIA
nya, karena didalamnya terdapat informasi
penting tentang perkembangan bayi sesuai usia
dan cara perawatan bayi sehari-hari, perawatan
bayi sakit, dan sebagainya. Ibu mengerti dan
akan membacanya.
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny.N G3P2A0 di
Wilayah Kerja Puskesmas Landasan Ulin tahun 2021. Sejak usia kehamilan 34
minggu, persalinan dan bayi baru lahir, neonatus, dan nifas, maka penulis
mengambil kesimpulan berupa :
1. Asuhan Kebidanan Kehamilan
Asuhan kebidanan kehamilan pada Ny. N telah diberikan sejak usia
kehamilan 34 minggu sampai usia kehamilan 37 minggu dan ibu mengalami
ketidaknyamanan nyeri punggung bagian bawah pada trimester III.
2. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir
Kala I berlangsung baik, pada kala II dilakukan pertolongan persalinan
dan proses kala II berlangsung selama 10 menit, melakukan manajemen aktif
kala III serta pengawasan 2 jam postpartum pada kala IV. Persalinan Ny. N
berlangsung baik dan melakukan perawatan bayi baru lahir pada 2 jam
pertama. Pemberian asuhan kebidanan persalinan dan bayi baru lahir sesuai
dengan standar APN.
3. Asuhan Kebidanan Neonatus
Melakukan kunjungan neonatus pada bayi Ny. N meliputi KN-1, KN-2,
dan KN-3 yaitu pada 6 jam, 6 hari, dan 2 minggu. Keadaan Bayi normal dan
sehat.
4. Asuhan Kebidanan Nifas
Asuhan Kebidanan Nifas diberikan kepada Ny. N sesuai dengan KF-1,
KF-2, KF-3, dan KF-4 yaitu sejak 6 jam postpartum, 6 hari, 2 minggu sampai 6
minggu postpartum.
B. Saran
1. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan LTA ini dapat menjadi masukan untuk pelaksanaan asuhan
komprehensif dan referensi pustaka dalam pendokumentasian asuhan
kebidanan komprehensif.
2. Bagi Penulis
Diharapkan dengan adanya asuhan kebidanan komprehensif ini, penulis
dapat lebih mengembangkan pengetahuan dan kemampuannya serta lebih teliti
lagi dalam memberikan asuhan.
3. Bagi Klien
Diharapkan ibu dapat memberikan ASI secara ekslusif selama 6 bulan
tanpa makanan tambahan dan melanjutkan kunjungan ulang KB suntik 3 bulan
serta segera datang ke fasilitas kesehatan apabila ada keluhan.