Disusun Kelompok 4 :
Tahun 2020
Mengetahui,
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan karunia-nya sehingga dapat terselesaikan ”Laporan Praktik kerja
Komunitas di Desa Sungai Pinang Lama”
Kelompok 4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
LAMPIRAN..............................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................
A. Latar Belakang...........................................................................................................
B. Tujuan Penulisan........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................
A. Gambaran Umum.......................................................................................................
B. Gambaran Pelayanan KIA..........................................................................................
C. Analisa Masalah ........................................................................................................
D. Hipertensi Pada Kehamilan .......................................................................................
E. Prioritas Masalah Kebidanan Komunitas ..................................................................
F. Rencana Asuhan Kebidanan Komunitas....................................................................
BAB III PELAKSANAAN........................................................................................................
BAB IV EVALUASI...................................................................................................................
BAB V PENUTUP.......................................................................................................................
A. Kesimpulan.....................................................................................................................
B. Saran ..............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak dicanangkan Visi Indonesia Sehat 2010, telah banyak kemajuan yang
telah dicapai pemerintah. Namun kemajuan tersebut masih ada beberapa yang
belum mencapai target sesuai yang di inginkan. Keberhasilan masih dihadapkan
pada berbagai masalah. Perubahan paradigma kesehatan dan paradigma sakit
menjadi paradigma sehat belum sepenuhnya dapat dilaksanakan usaha promotif
dan preventif masih dikesampingkan dan pada usaha kuratif yang lebih menitik
beratkan pengobatan yang sakit. (DEPKES, 1999)
Faktor-faktor utama dan terwujudnya paradigma sehat diantaranya perilaku dan
lingkungan dari setiap individu. Namun masalah kesehatan tetap meningkat. Oleh
karena itu peran petugas kesehatan juga sangat berperan dalam melaksanakan
usaha promotif dan preventif seperti mengadakan penyuluhan tentang kesehatan.
(Hudaya, Isna. 2010)
Dalam usaha promotif dan preventif yang mahasiswa dapat lakukan adalah
melakukan Praktik Kebidanan Komunitas Komprehensif. Kebidanan Komunitas
Komprehensif adalah pelayanan kebidanan professional yang ditunjukkan kepada
masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dengan upaya
mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit,
peningkatan kesehatan, menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan dan dilibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi pelayanan kebidanan (Safrudin 2009)
Praktik Kerja Lapangan Komunitas oleh Mahasiswi Politeknik Kesehatan
Kementrian Kesehatan Banjarmasin Program Studi Kebidanan Program Diploma
III 2020 di Wilayah Desa Sungai Pinang Lama Kabupaten Banjar dari tanggal 30
November - 23 Desember dengan harapan mahasiswi mampu mengembangkan
wawasan dan pencapaian kompetensi mahasiswa, sehingga pembelajaran praktik
kebidanan komunitas dapat dilakukan untuk mendapatkan hasil yang optimal.
(Pedoman praktik komunitas. 2020).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah selesai melaksanakan PKL Kebidanan Komunitas, mahasiswa mampu
mengaplikasikan konsep yang didapat dibangku kuliah kedalam situasi nyata
dilapangan.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian data di daerah binaan.
b. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan komunitas.
c. Mampu mengevaluasi asuhan kebidanan komunitas.
BAB II
PENGKAJIAN DATA DAERAH BINAAN
Pelaksanaan pengkajian dimulai dari pendataan survey mawas diri, di Desa Sungai
Pinang Lama yang dilaksanakan mulai tanggal 30 November sampai 23 Desember.
Hasil pengkajian adalah sebagai berikut:
A. Gambaran umum wilayah binaan
1. Data Geografi
a. Batas wilayah
Tabel 2.1
Batasan Wilayah Desa Sungai Pinang Lama
No Letak Perbatasan
1 Sebelah Utara Desa Lokbaintan Dalam
2 Sebelah Timur Desa Pemakuan
3 Sebelah Selatan Desa Gudang Hirang
4 Sebelah Barat Desa Lokbaintan
b. Luas Wilayah
Desa Sungai Pinang Lama kecamatan Sungai Tabuk berada di wilayah
administrasi kabupaten banjar dengan wilayah 662,5 hektar yang terdiri dari
7 RT.
2. Data Demografi
a. Jumlah Penduduk per RT
1. Jumlah penduduk RT 4 yaitu 328
b. Jumlah Kepala Keluarga
1. Jumlah kepala keluarga RT 4 sebanyak 108
c. Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin
d.
Tabel 2.2
Jenis Kelamin di RT 4 Desa Sungai Pinang Lama
Tahun 2020
No Jenis Kelamin ƒ %
1 Laki – laki 175 53
2 Perempuan 154 47
Jumlah 163 100
Sumber: data primer
Berdasarkan table 2.2 diketahui jumlah penduduk yang berjenis kelamin laki –
laki yaitu 175 (53%) dan jumlah penduduk yang berjenis kelamin perempuan
yaiti 154 (47%).
a. Jumlah penduduk berdasarkan pendidikan
Tabel 2.3
Penduduk Berdasarkan Pendidikan di RT 4 Desa Sungai Pinang Lama Tahun
2020
Pendidikan ƒ %
PT 5 2
SMA 47 15
SMP 69 23
SD 101 33
Belum Sekolah 23 7
Tidak Tamat SD 52 17
Tidak Sekolah 8 3
TOTAL 305 100
Sumber: data primer
Dari data diatas didapatkan pendidikan terakhir penduduk desa Sungai
Pinang Lama RT 4 paling banyak adalah SD sebanyak 101 orang (33%) dan
paling sedikit adalah PT atau Perguruan Tinggi 5 orang (2%).
b. Jumlah penduduk berdasarkan pekerjaan
Tabel 2.4
Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di RT 4 Desa Sungai Pinang Lama
Tahun 2020
Pekerjaan ƒ %
Pegawai Swasta 9 3
Wiraswasta 9 3
Swasta 8 3
Mahasiswa 2 1
Pelajar 66 24
Pedagang 9 3
Petani 69 25
Buruh 25 9
IRT 46 16
Tidak Bekerja 35 13
Jumlah 278 100
Sumber : data primer
Dari table di atas didapatkan mayoritas pekerjaan penduduk di RT 4 Desa
Sungai Pinang Lama tahun 2020 adalah Petani yaitu sekitar 69 orang (%).
3. Data Sarana dan Prasarana
a. Sarana Ibadah
Tabel 2.5
Sarana Ibadah Di RT 4 Desa Sungai Pinang Lama
Tahun 2020
NO Sarana Jumlah
1 Masjid 0
2 Musholla 2
jumlah 2
Sumber : data primer
RT 4 Desa Sungai Pinang Lama memiliki sarana ibadah yaitu 2 buah musholla.
B. Data Pelayanan KIA
1. Data PWS KIA
Tabel 2.6
Jumlah PWS KIA Di RT 4 Desa Sungai Pinang Lama
Tahun 2020
No PWS KIA ƒ %
1 Anak Sekolah 71 69
2 Anak Prasekolah 2 2
3 Balita 20 19
4 Bayi 5 5
5 Ibu Nifas 0 0
6 Ibu Bersalin 0 0
7 Ibu Hamil 5 5
103 100
Sumber : data primer
Menurut table 2.6 diketahui PWS KIA yang paling banyak di RT 4 Desa Sungai
Pinang Lama paling banyak adalah pada Anak Sekolah yaitu 71 orang (69%).
2. Data PUS dan WUS
Tabel 2.7
Jumlah PUS dan WUS Di RT 4 Desa Sungai Pinang Lama
Tahun 2020
No Kontrasepsi ƒ %
1 Suntik 19 20
2 Pil 20 21
3 Implan 7 7
4 Kondom 1 1
5 Tidak Ber KB 49 51
Jumlah 96 100
Sumber : data primer
Berdasarkan table 2.8 jumlah jenis kontrasepsi yang terbanyak di RT Desa
Sungai Pinang Lama adalah Tidak ber KB yaitu 49 orang (51%).
4. Data Status Kesehatan
Tabel 2.9
Jumlah Status Kesehatan Di RT 4 Desa Sungai Pinang Lama
Tahun 2020
No Status Kesehatan ƒ %
1 Merokok 46 57
2 Hipertensi 34 42
3 TBC 1 1
4 Gangguan Jiwa 0 0
81 10
Sumber : data primer
Berdasarkan table 2.9 jumlah status kesehatan yang paling banyak di RT 4 Desa
Sungai Pinang Lama adalah Merokok yaitu 46 orang (57%).
5. Data Status Kesehatan Lingkungan
Tabel 3.0
Jumlah Status Kesehatan Lingkungan Di RT 4 Desa Sungai Pinang Lama
Tahun 2020
N Kesehatan Lingkungan ƒ %
O
1 Cemplung 95 30
2 WC 220 69
3 Air Bersih 5 1
4 Sampah 0 0
Jumlah 320 100
Sumber : data primer
Berdasarkan table 3.0 jumlah status kesehatan lingkungan yang paling banyak
di RT 4 Desa Sungai Pinang Lama adalah WC yaitu 220 buah (69%).
6. Data Status Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Tabel 3.1
Jumlah Status Jaminan Kesehatan (JKN) Di RT 4 Desa Sungai Pinang Lama
Tahun 2020
Evaluasi adalah kegiatan asuhan kebidanan di RT.04 Desa Sungai Pinang Lama
dilakukan secara formatif (pada saat kegiatan) yaitu ;
A. Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya membawa buku KIA saat
kunjungan
Pada pelaksanaan penyuluhan tentang pentingnya buku KIA pada ibu hamil,
peserta ibu hamil RT.04 sebanyak 5 orang. Dari 5 ibu hamil yang sering tidak
membawa buku KIA saat pemeriksaan ANC terdapat 4 orang ibu hamil. Setelah
diberikan materi penyuluhan tentang pentingnya membawa buku KIA pada saat
pemeriksaan, ibu mengerti dan bersedia untuk membawa buku Kia setiap kali
kunjungan.
B. Resiko tinggi angka kejadian hipertensi berkaitan dengan kurangnya perilaku
keluarga untuk merawat dan melakukan pengontrolan darah
Peserta yang berhadir aktif bertanya penyebab hipertensi tersebut dan
penanganannya, menangkap informasi yang diberikan dan antusias dalam
pemeriksaan kesehatan.
C. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya jamban di rumah
Sebanyak 95 jamban yang masih belum memenuhi syarat jamban sehat. Tetapi
setelah dilakukan penyuluhan tentang pentingnya jamban sehat, meningkatkan
pengetahuan kepada masyarakan bagaimana cara membuat jamban yang sehat dan
apa-apa saja syarat jamban sehat. Masyarakat mengerti dan bersedia memperbaiki
kualitas jambar agar memenuhi syarat.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelaksanaan asuhan kebidanan komunitas dalam PKL di RT.04 Desa Sungai
Pinang Lama yang dilaksanakan dari tanggal 30 November 2020 sampai dengan
23 Desember 2020 dapat disimpulkan sebagai berikut ;
1. Pengkajian
Pada pengkajian data yang dilakukan pada tanggal 30 November 2020 – 23
Desember 2020 tentang gambaran umum, pelayanan KIA dapat dikumpulkan
secara lengkap. Masalah yang ditemukan seperti Kurangnya pengetahuan ibu
hamil tentang pentingnya membawa buku KIA saat kunjungan, Resiko tinggi
angka kejadian hipertensi berkaitan dengan kurangnya perilaku keluarga untuk
merawat dan melakukan pengontrolan darah dan Kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang pentingnya jamban di rumah. Rencana implementasi
dilakukan dengan cara memberikan penyuluhan secara kelompok.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan asbid komunitas dilakukan pada tanggal 30 November 2020 – 23
Desember 2020 sesuai dengan rencana implementasi yang ditetapkan dengan
melakukan penyuluhan di balai desa.
3. Evaluasi
Dari pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan Kurangnya pengetahuan ibu
hamil tentang pentingnya membawa buku KIA saat kunjungan, Resiko tinggi
angka kejadian hipertensi berkaitan dengan kurangnya perilaku keluarga untuk
merawat dan melakukan pengontrolan darah dan Kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang pentingnya jamban di rumah. Kendala-kendala yang
didapatkan seperti social ekonomi, social budaya, factor lingkungan dan IPTEK
masyarakat yang berpengaruh dalam masalah kesehatan yang ada didesa Sungai
Pinang Lama RT.04 selama pealaksanaan.
B. Saran
Selama melakukan PKL komunitas di desa Sungai Pinang Lama RT.04, kami
menyadari masih sedikit informasi yang dapat kami berikan untuk masyarakat di
desa Sungai Pinang Lama khusunya masalah kesehatan dan masih banyaknya
kekurangan kami dalam melakukan PKL komunitas di desa Sungai Pinang Lama
RT.04 , oleh sebab itu kami mengharapkan kepada:
1. Diharapkan kepada petugas kesehatan untuk meningkatkan lagi dalam
penyampaian informasi kesehatan terutama tentang pentingnya pengetahuan
hipertensi pada lansia
2. Bagi kepala desa diharapkan untuk terus bekerjasama dengan bidan dalam
kegiatan agar intervensi yang dilakukan bidan terhadap permasalahan didesa
dapat terlaksana sesuai dengan hasil yang diharapkan
3. Bagi masyarakat desa Sungai Pinang Lama dapat meningkatkan perannya dalam
pemeliharaan kesehatan khususnya pengadaaan Jamban Sehat yang sesuai
dengan syarat
Selain itu adapula harapan kami terhadap masalah potensial yang ada di desa
Sungai Pinang Lama sebagai berikut :
1. Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya membawa buku KIA saat
kunjungan
Diharapakan agar semua ibu hamil yang ingin melakukan kunjungan untuk
membawa buku KIA
2. Resiko tinggi angka kejadian hipertensi berkaitan dengan kurangnya perilaku
keluarga untuk merawat dan melakukan pengontrolan darah
Diharapkan kepada masyarakat untuk memeriksakan kesehatan khususnya
pengontrolan tekanan darah dan dapat mengurangi mengkonsumsi makan atau
minuman yang dapat mengakibatkan hipertensi
3. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya jamban di rumah
Diharapkan masyarakat sadar akan pentingnya jamban sehat dan dapat menjaga
kebersihannya dengan baik.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik : Hipertensi
Waktu : 20 Menit
A. Latar Belakang
2. Menyebutkan penyebab
D. Materi Penyuluhan
Terlampir
E. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
F. Media
1. Leaflet
2. PPT
G. Kegiatan penyuluhan
Kegiatan Penyuluhan
1. Pembukaan 3 1. Mengucapkan 1. Menjawab salam Kata-kata/
menit salam 2. Mendengarkan dan kalimat
2. Memperkenalkan menyimak
Penyebab
3. Menjelaskan
Tanda Dan
Gejala
4. Menjelaskan
Factor Resiko
5. Menjelaskan
Upaya
Pencegahan
3. Penutup 5 1. Tanya jawab 1. Sasaran dapat Kata-
menit 2. Memberkan menjawab kata/kalimat
kesempatan tentang
pada peserta pertanyaan
untuk bertanya yang di ajukan
3. Melakukan 2. Mendengar
evaluasi dan
4. Menyampaikan memperhatika
kesimpulan n
3. Menjawab
salam
H. Evaluasi
b. Sering gelisah
c. Wajah merah
e. Mudah marah
f. Telinga berdengung
g. Sukar tidur
h. Sesak napas
j. Mudah lelah
k. Mata berkunang-kunang/ penglihatan kabur
l. Mimisan ( keluar darah dari hidung).
4. Faktor resiko
a. Faktor Risiko Yang Tidak Dapat Dikontrol:
1) Jenis kelamin
Pada usia pertengahan (+50 tahun) dan dewasa lanjut asupan kalori
sehingga mengimbangi penurunan kebutuhan energi karena kurangnya
aktivitas. Itu sebabnya berat badan meningkat.Obesitas dapat
memperburuk kondisi lansia.Kelompok lansia karena dapat memicu
timbulnya berbagai penyakit seperti artritis, jantung dan pembuluh darah,
hipertensi. (Aisyah,
2009)
2) Kebiasaan Merokok
a) Stres
2. Hindari Kegemukan
4. Hindari stress
7. Istirahat cukup
6. Diet Hipertensi.
a. Pengertian.
Diet Hipertensi adalah diet bagi penderita hipertensi yang bertujuan untuk
membatu menurunkan takanan darah dan mempertahankan tekanan darah
menuju normal, selain itu diet hipertensi juga bertujuan untuk menurunkan
factor resiko hipertensi lainnya seperti berat badan berlebih, tinggi kolestrol dan
Asam Urat dalam darah.
b. Tujuan.
a) Pisang
e) Susu Skim
f) Oatmeal
g) Ikan
c) Makanan Berlemak
e) Contoh jus Penurun Hipertensi yang mudah di buat dan di peroleh bahan
– bahan nya :
(1)Jus Apel dan Seledri
1 buah apel ukuran sedang di tambah 2-3 sendok irisan seledri
(2)Jus belimbing dan Timun
3- 4 iris belimbing buah di tambah 5-7 iris mentimun segar bisa di
tambah perasan jeruk nipis sesuai selera
(3)Jus timun Seledri
5-7 iris mentimun segar ditambah 2-3 sendok irisan seledri.
J. Pengetahuan hipertensi
No. Pertanyaan B S
1. Apa yang dimaksud dengan hipertensi
4. cara penanganannya ?
G. Lampiran Materi
1. Definisi Buku KIA
Adalah buku yang diterbitkan oleh Depkes RI sebagai :
a. Catatan dan Alat Pemantauan KIA milik
ibu/keluarga yang dapat digunakan pada semua
fasilitas pelayanan kesehatan
b. Bahan Informasi cara menjaga dan merawat
kesehatan ibu anak.
c. Materi Penyuluhan KIA
Buku KIA berisi catatan kesehatan ibu (hamil, bersalin, dan nifas) dan anak
(bayi baru lahir, bayi dan anak balita), gabungan dari kartu-kartu kesehatan
yang ada: KMS ibu hamil, KB, KMS Balita, Perkembangan Anak (Depkes RI,
2009).
Sasaran langsung buku KIA adalah Ibu dan Anak :
Ibu dan anak mempunyai catatan kesehatan yang lengkap, sejak ibu mulai
hamil sampai anak berumur lima tahun
b. Tujuan Khusus
1) Ibu & Anak punya catatan kesehatan khusus
2) Instrumen pencatatan & pemantauan, informasi, komunikasi dan
penyuluhan tentang kesehatan, gizi dan standar pelayanan KIA yang
lengkap di tingkat keluarga termasuk rujukannya
3) Deteksi dini adanya gangguan atau masalah kesehatan ibu dan anak
4) Menanggapi kebutuhan & keinginan ibu hamil dan balita
5) Meningkatkan komunikasi antara ibu dan petugas dalam rangka mendidik
ibu/keluarga tentang perawatan dan pemeliharaan KIA dan gizi di rumah.
6) Meningkatkan jangkauan pelayanan KIA berkualitas.
7) Memperbaiki sistem kesehatan dalam menerapkan manajemen
pelayananKIA yang lebih
efektif. (Astuti, 2011)
3. Isi dan Gambaran Umum Buku KIA
a. Bagian Ibu
1) Identitas keluarga
2) Catatan Pelayanan Kesehatan Ibu
a) Ibu Hamil
b) Ibu Bersalin
c) Ibu Nifas
d) Keterangan Lahir
b. Bagian Anak
1) Identitas Anak
2) BBL (bayi kurang dari 1 bulan)
3) Bayi dan Anak (umur 1 bulan – 5 tahun)
4) Mengatasi Penyakit yang Sering Diderita Anak di Rumah
5) Tanda Bahaya Pada Anak Sakit
6) Kapan Anak Harus Segera Dibawa Kembali ke Tempat Pelayanan
7) Obat Pertolongan Pertama yang Perlu Disedaikan di Rumah
8) Mencegah anak mengalami kecelakaan
9) Kartu Menuju Sehat (KMS)
10) Catatan Pelayanan Kesehatan Anak
a) Pemeriksaan Neonatus
b) Pemberian Imunisasi
c) Pemberian Vit A
d) Anjuran Pemberian Rangsangan
4. Waktu dan Tempat Pengisian Buku KIA
Buku KIA disimpan di rumah dan dibawa setiap kali ibu atau anak datang ke
tempat-tempat pelayanan kesehatan di mana saja untuk mendapatkan pelayanan
KIA (Posyandu, Polindes, Puskesmas, bidan/dokter praktik swasta dan rumah
sakit) (Depkes RI, 2009)
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, masyarakat RT 15 Kelurahan Danau
Sipin dapat mengetahui dan memahami tentang Jamban Sehat
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini masyarakat RT 15 Kelurahan Danau
Sipin diharapkan :
a. Peserta dapat memahami apa itu jamban sehat.
b. Peserta dapat memahami syarat dan cirri ciri penggunaan jamban sehat.
c. Peserta dapat memahami jenis-jenis dari jamban sehat
d. Peserta dapat memahami manfaat jaban sehat serta akibat jamban tidak
sehat
e. Peserta dapat menggunakan jamban sehat dengan bersih.
C. Materi Penyuluhan
Terlampir
D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Diskusi Tanya jawab
E. Media
1. Leaflet
2. Power point
F. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respons Audiens
1. 4 Menit Pembukaan
1. Memberi salam Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan kotrak: waktu, Mendengar &
topik, tempat serta tujuan Memperhatikan
penyuluhan
2. 12 Pelaksanaan
Menit 1. Mengkaji pengetahuan klien
tentang jamban sehat
2. Menjelaskan pengertian jamban
sehat
3. Menjelaskan ciri-ciri/syarat
jamban sehat dan tidak sehat Mendengar &
4. Menjelaskan jenis-jenis jamban memperhatikan
sehat
5. Menjelaskan manfaat jamban
sehat
6. Menjelaskan Akibat jamban
yang tidak sehat
7. Menjelaskan cara memelihara
jamban sehat
3. 4 Menit Penutup
1. Menyimpulkan materi - Menyimpulkan
penyuluhan bersama dengan materi penyuluhan
klien bersama
2. Melakukan evaluasi dengan mahasiswa
memberikan pertanyaan - Menjawab
3. Menutup penyuluhan dan pertanyaan
memberikan salam
- Menjawab salam
G. Evaluasi
1. Dapat menyebutkan pengertian dari jamban sehat
2. Dapat menyebutkan ciri-ciri jamban sehat & jamban yang tidak sehat
3. Dapat menyebutkan manfaat jamban sehat
4. Dapat menyebutkan akibat jamban yang tidak sehat
5. Dapat menyebutkan cara memelihara jamban sehat.
H. Lampiran Materi
JAMBAN SEHAT
A. Pengertian Jamban Sehat
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan tinja
manusia. Jamban terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher
angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit
penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya, (Abdullah, 2010).
B. Jenis-jenis Jamban Sehat
1. Jamban cemplung
3. Kakus Bor
Jamban yang tempat penampungan kotorannya dibuat dengan mempergunakan
bor. Bor yang digunakan adalah bor tangan yang disebut boor aunger dengan
diameter antara 30-40 cm. Sudah barang tentu lubang itu harus jauh lebih dalam
dibandingkan dengan lubang yang digali seperti pada kakus cemplung atau
plengsengan, karena diameter kakus bor ini jauh lebih kecil.
Pengeboran pada umumya dilakukan sampai mengenai air tanah. Perlengkapan
lainnya dan cara mempergunakan, dapat pula diatur seperti pada kakus
cemplung dan kakus plengsengan.
C. Ciri-ciri / Syarat Jamban Sehat