Anda di halaman 1dari 71

LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT OLEH

MAHASISWA MELALUI KKN TEMATIK

REVITALISASI LAHAN KOSONG BANTARAN SUNGAI CITARUM


DENGAN PEMBUATAN TAMAN PELANGI DI DESA
PAMEUNTASAN KECAMATAN KUTAWARINGIN KABUPATEN
BANDUNG

OLEH:

1. DR. H. Abu Bakar, M.Pd. 196606021998021001

2. Wisnu Fajar Juaeni 1600706 PJKR FPOK


3. Zikrul Rifki 1505763 Pendidikan Teknik Elektro FPTK
4. Rudiyana 1604056 Teknik Elektro FPTK
5. M Sabiq Fauzi 1601804 Manajemen Resort dan Leisure FPIPS
6. Raihan Kemal Ibrahim 1506891 Pendidikan Akuntansi FPEB
7. Refi Nur Pratiwi 1601278 Manajemen Resort dan Leisure FPIPS
8. Yustika Puspitasari 1603951 Pendidikan Akuntansi FPEB
9. Indah Mawarni 1500112 Ilmu Ekonomi Dan Keuangan Islam FPEB
10. Mia Herlina 1600332 Pendidikan Kimia FPMIPA
11. Ratna Wulan K 1600364 Pendidikan Kepelatihan Olahraga FPOK

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2019
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul : Revitalisasi Lahan Kosong Bantaran Sungai


Citarum Dengan Pembuatan Taman Pelangi
Di Desa Pameuntasan Kecamatan
Kutawaringin Kabupaten Bandung
2. Identitas dosen pembimbing
a. Nama : DR. H. Abu Bakar, M.Pd.
b. NIP : 196606021998021001
c. Departemen/Prodi : Administrasi Pendidikan
3. Jumlah mahasiswa yang terlibat : 10 mahasiswa
4. Jumlah sasaran program : Siswa kelas 3
Siswa kelas 4
Siswa kelas 5
Warga RW 05
Warga RW 10
5. Waktu pelaksanaan program : 27 Desember 2018 – 31 Januari 2019
6. Mitra : Babinsa dan Satgas Citarum Harum
Siswa kelas 3 SDN Ciseah
Siswa kelas 4 SDN Ciseah
Siswa kelas 5 SDN Ciseah
Siswa Paud
Warga RW 5
Bandung, 6 Februari 2019

Dosen Pembimbing Lapangan Ketua Kelompok

DR. H. Abu Bakar, M.Pd. Wisnu Fajar Juaeni


NIP. 196606021998021001 NIM. 1600706

Mengetahui,
Camat Kutawaringin Kepala Desa Pameuntasan

Drs. Cep Azis Sukandar M.Si H. Hoerudin


NIP. 196502071991031008

Kepala Pusat Pemberdayaan Masyarakat , Kewirausahaan dan Pengembangan


Kuliah Kerja Nyata

Dra. Katiah, M.Pd


NIP. 195912201986012001
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat-Nya serta hidayah-Nya kegiatan KKN yang
dilaksanakan dari tanggal 27 Desember 2018 sampai 31 Januari 2019 dapat
diselesaikan dan terlaksana dengan baik.
Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW beserta keluarga dan para sahabatnya hingga pada umatnya sampai akhir
zaman.
Laporan KKN ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban tertulis atas
segala aktivitas dan program kerja yang telah kami laksanakan selama kurang
lebih 35 hari ke belakang di Desa Pameuntasan, Kecamatan Kutawaringin,
Kabupaten Bandung Barat. Dengan melaksanakan KKN diharapkan mahasiswa
dapat memberikan, mengembangkan dan merealisasikan ilmu pengetahuan yang
diperoleh selama perkulihan.
Kami menyadari bahwa keberhasilan dan terlaksananya program-program
kerja yang telah
terlaksana bukanlah keberhasilan dari individu maupun kelompok. Untuk itu, tak
lupa kami ucapkan terima kasih kepada seluruh kalangan yang telah turut serta
membantu terselenggaranya KKN Tematik UPI Citarum Harum, yaitu:
1. Ibu Dra. Katiah, M.Pd, selaku Kepala Pusat Pemberdayaan Masyarakat,
Kewirausahaan dan Pengembangan KKN LPPM yang telah memberikan
pengarahan kepada kami dalam pelaksanaan KKN Tematik Citarum
Harum.
2. Bapak DR. H. Abu Bakar, M.Pd selaku dosen pembimbing yang
senantiasa memberikan pengarahan dalam perencanaan maupun
pelaksanaan KKN.
3. Bapak Drs. Cep Azis Sukandar, M. Si. selaku Camat Kutawaringin beserta
jajarannya yang telah memberikan izin serta kemudahan dalam
melaksanakan program KKN.

i
4. Bapak H. Hoerudin selaku Kepala Desa Pameuntasan beserta jajarannya
yang juga telah memberikan izin serta kemudahan dalam melaksanakan
program KKN.
5. Babinsa dan Satgas Desa Pameuntasan sektor 8 yang telah membantu dan
membimbing selama kegiatan program kegiatan KKN.
6. Ibu Isoh selaku ketua RW 05 Desa Pameuntasan yang telah membantu
kami selama pelaksanaan program KKN.
7. Bapak ketua RT di lingkungan RW 05 dan RW 10 Desa Pameuntasan
8. Seluruh masyarakat Desa Pameuntasan, khususnya masyarkat RW 05 dan
RW 10, yang telah berkontribusi dan berpartisipasi dalam menyukseskan
pelaksanaan program KKN
9. Kepala Sekolah dan Staff SD Negeri Ciseah
10. Kepala Paud dan Staff Paud
11. Teman-teman kelompok 2 seperjuangan yang telah bekerja sama dengan
baik, dari mulai awal hingga selesai sehingga program kegiatan KKN
dapat berjalan dengan lancar.

Kami menyadari bahwa penulisan laporan ini tidak luput dari segala
kesalahan, kekurangan, dan jauh dari kata sempurna maka dari itu kami mohon
kepada semua pihak maupun pembaca dapat memberikan saran dan kritik yang
membangun. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama bagi
pihak-pihak yang membutuhkan dimasa sekarang atapun masa depan.

Bandung, 3 Februari 2019

Tim KKN Desa Pameuntasan

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................


KATA PENGANTAR ................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 4
1.3 Maksud dan Tujuan ............................................................................................ 5
1.4 Mitra yang Terlibat ............................................................................................ 5
BAB 2 TEORI DAN PENDEKATAN YANG DIGUNAKAN ................................... 6
2.1 Teori yang mendukung program kegiatan ......................................................... 6
2.2 Pendekatan dalam pelaksanaan program ......................................................... 11
BAB 3 TAHAPAN PELAKSANAAN PROGRAM .................................................. 13
3.1 Lokasi dan khalayak sasaran ............................................................................ 13
1. Lokasi ........................................................................................................... 13
2. Khalayak sasaran .......................................................................................... 13
3.2 Langkah-langkah kegiatan ............................................................................... 14
3.3 Hasil yang dicapai ............................................................................................ 29
3.4 Faktor pendukung dan Faktor Kendala Program .............................................. 32
BAB 4 PROGRAM TINDAK LANJUT .................................................................... 34
BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ....................................................... 36
5.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 36
5.2 Saran ................................................................................................................. 37
5.3 Rekomendasi...................................................................................................38

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................39

LAMPIRAN-LAMPIRAN..............................................................................................
1. Perencanaan program ...........................................................................................
2. Daftar kegiatan yang dilakukan ...........................................................................
3. Peta Lokasi Kegiatan............................................................................................
4. Materi-materi kegiatan .........................................................................................

iii
5. Foto kegiatan ........................................................................................................
6. Kelengkapan Administrasi Kegiatan ...................................................................

iv
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejak dahulu sungai Citarum merupakan bagian yang sangat
penting.Citarum merupakan sungai terpanjang di Jawa Barat. Panjangnya
mencapai 300 km yang berhulu di Gunung Wayang Kab. Bandung dan
bermuara di utara Karawang, Jawa Barat. Sungai ini menjadi jalur
perekonomian warga. Bahkan sejak jaman kerajaan Tarumanagara,
masyarakatnya sangat bergantung pada aliran sungai tersebut.

Citarum memiliki banyak fungsi, seperti masyarakat Tarumanagara


yang memanfaatkan aliran sungai sebagai penyuplai air untuk ladang
pertanian. Selain itu, ikan air tawar yang begitu banyak di aliran sungai
Citarum yang jernih dimanfaatkan oleh masyarakat Tarumanagara sebagai
sumber protein yang melimpah. (Rendy Rizky Binawanto, 2016)

Namun sekarang sungai citarum sudah mengalami pencemaran,


Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), Kadarsah Suryadi menyebutkan
empat faktor yang membuat Sungai Citarum tercemar diantaranya:

1. Limbah domestik, banyaknya rumah yang berdiri di pinggiran sungai


membuat limbah rumah tangga secara otomatis akan dibuang ke
sungai.Limbah rumah tangga tersebut bisa berbentuk cair ataupun
padat.
2. Limbah industri juga berpartisipasi dalam mencemari sungai citarum.
Limbah bekas pengolahan suatu produk pada berbagai pabrik yang
berdiri di sepanjang Sungai Citarum dapat membuat warna air di
sungai tersebut menjadi coklat kehitaman. Berbagai pabrik tersebut
ada yang menggunakan IPAL (Instalasi Pengelolahan Air Limbah)
dan ada pula yang tidak menggunakan IPAL. Perusahaan yang tidak
menggunakan IPAL inilah yang menyumbang limbah di Sungai
Citarum.

1
2

3. Limbah peternakan dan perikanan. Kotoran ternak yang dibuang ke


sungai yang dapat menimbulkan bau tidak sedap, sedangkan pakan
ikan yang tidak termakan oleh ikan akan masuk ke waduk lalu masuk
ke sungai yang mana juga mencemari air sungai.
4. Pertanian terpadu menjadi faktor keempat yang membuat Sungai
Citarum sempat mendapatkan julukan sebagai sungai terkotor oleh
Washington Post. ( Isal Mawardi, 2018)

Melihat dari permasalahan tersebut pemerintah program yang


dinamakan Citarum Harum dalam kurun waktu 7 tahun. Di Febuari 2018,
program baru digulirkan. Program Citarum Harum yang kemudian
digelorakan kembali untuk memulihkan sungai terpanjang di Jawa Barat.
Konsep dan gagasan hampir sama dengan program-program terdahulu.
Hanya saja, lebih terintegritas karena dibawahi langsung pemerintah pusat
melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman.

Jokowi pun melakukan penanam sebagai tanda dimulainya upaya


pemulihan kawasan hulu Citarum. Menurut Presiden Jokowi , gerakan
revitalisasi wilayah DAS Citarum dan rehabilitasi lahannya sudah dimulai
awal Februari. Karena ini pekerjaan besar mungkin akan bisa diselesaikan
dalam waktu tujuh tahun. (Danny Iqbal, 2018)

Dalam merealisasikan program tersebut pemerintah bekerja sama


dengan 5 pihak yang disebut pentahelix yaitu melibatkan akademisi,
pemerintah daerah, masyarakat atau komunitas, dunia usaha, dan media
massa dalam rangka menuntaskan masalah di sekitar sungai Citarum
Harum.

Salah satu akademisi atau perguruan tinggi yang ikut andil adalah
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dalam program Citarum Harum
yaitu dengan menerjunkan para mahasiswanya untuk mengikuti kegiatan
KKN Tematik Citarum Harum.

Ada pun konsep KKN Tematik yang dilaksanakan oleh UPI


dengan model pendekatan keluarga. 1 Mahasiswa mendapatkan tugas
3

untuk mendapingi 3 keluarga. Dengan harapan, adanya perubahan perilaku


masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan.

Sebelum para mahasiswa diterjunkan ke lokasi, mereka


mendapatkan pembekalan dalam bentuk workshop. Biasanya, workshop
hanya disampaikan oleh dosen pembimbing, namun KKN Tematik
Citarum Harum Pentahelix menyatukan tokoh masyarakat dan komunitas,
akademisi, aparat pemerintah, bahkan TNI dalam mempersiapkan
mahasiswa yang akan diterjunkan. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam
bentuk diklat.

Kondisi karakteristik keluarga yang didampingi oleh peserta KKN


pun menjadi tantangan tersendiri. Mahasiswa dituntut memiliki kreativitas,
kejelian, kemampuan sosial untuk mengidentifikasi potensi “masalah”
keluarga. Kemudian Mahasiswa memberikan alternatif solusi terhadap
permasalahan yang dialami keluarga asuh mereka. (Ristekdikti, 2018)

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk


pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa secara
interdisipliner, institusional, dan kemitraan sebagai salah satu wujud dari
tridharma perguruan tinggi. Sejalan dengan dinamika yang terjadi, baik
pada tingkat masyarakat, pemerintah daerah, pemerintah pusat maupun
dunia global, maka dewasa ini program KKN UPI diarahkan menjadi
KKN tematik berbasis pendidikan sebagai wahana pengabdian kepada
masyarakat. (LPPM, 2018)

Kegiatan KKN salah satunya berlangsung di Desa Pameuntasan


Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung dimana letaknya berada
didaerah sekitaran bantaran sungai Citarum. Dalam program Citarum
Harum yaitu merevitalisasi wilayah DAS Citarum maka diadakan
pembuatan taman dikarenakan di setiap bantaran sungai Citarum masih
terdapat banyak lahan kosong, mengingat berbagai kontribusi taman yang
cukup besar bagi lingkungan dan makhluk hidup, tentu tidak ada salahnya
kita menghadirkan taman di lingkungan sekitar, sekalipun taman tersebut
4

tidak terlalu besar. Membuat taman tidaklah begitu sulit dan membutuhkan
biaya yang harus besar.

Selain untuk mengisi area kosong yang dapat memperindah


bangunan, taman juga memiliki banyak sekali manfaat, baik secara
ekologis, estetis, psikologis, maupun sosial. Secara ekologis taman dapat
berfungsi sebagai tempat penyimpanan air tanah, yang tentunya dapat
berguna untuk mencegah kekeringan atau banjir saat musim penghujan
dan kemarau datang. Tidak hanya itu penerapan penghijauan melalui
pembuatan taman diharapkan juga dapat menjadi salah satu alternatif
dalam menata dan memelihara kelestrian lingkungan hidup dan ekosistem.
Tanaman yang terdapat di taman akan memberikan kontribusi yang cukup
penting untuk sirkulasi udara yang segar dan bersih. Terlebih jika kita
tinggal di perkotaan yang tingkat polusi udaranya cukup tinggi. Di tempat
semacam ini, taman dapat berperan sebagai penyangga ekosistem dan
sebagai suplai oksigen dan udara bersih yang menyehatkan.

Manfaat ekologis dan estetis yang terdapat pada taman secara tidak
langsung telah memberikan dampak positif atas kesehatan psikologis.
Berbagai penelitian menyatakan bahwa hanya dengan memandang taman,
seseorang akan banyak mendapatkan dampak positif untuk kesehatan
psikologinya. (Uriflorist, 2014)

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan rumusan
masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana langkah-langkah yang dilakukan untuk melaksanakan


program kerja?
2. Bagaimana gambaran program kerja yang dilakukan selama 5
minggu?
3. Pendekatan apa saja yang diterapkan dalam kegiatan KKN?
4. Siapa saja yang menjadi sasaran dalam pelaksanaan kegiatan KKN?
5. Bagaimanakah hasil yang dicapai oleh setiap program kerja?
5

6. Apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat program


kerja selama KKN?
7. Bagaimana program tindak lanjut dari setiap program yang
dilaksanakan saat KKN?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, berikut tujuan yang ingin
dicapai oleh penulis dalam kegiatan KKN Citarum Harum Pentahelix,
diantaranya:

1. Merumuskan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk


melaksanakan program kerja.
2. Menggambarkan program kerja yang dilakukan selama 5 minggu.
3. Menerapkan pendekatan yang diterapkan dalam pelaksaan kegiatan
KKN
4. Mengetahui hasil yang dicapai dari setiap program kerja.
5. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat program kerja.
6. Mengetahui program tindak lanjut dari kegiatan yang dilakukan
selama KKN

1.4 Mitra yang Terlibat

Pada pelaksanaan program kerja KKN kelompok 2 Desa Pameuntasan


dibantu oleh beberapa pihak, diantaranya:
1. Babinsa dan Satgas Citarum Harum yang telah memberikan bimbingan
dan bantuan dalam kegiatan jum’at bersih dan sosialisasi.
2. Sekolah Dasar Negeri Ciseah dan Paud yang telah berpartisipasi dan
bekerjasama dalam program Sosialisasi tentang 3R.
3. Ibu-ibu RW 05 yang telah bekerjasama dalam program jum’at bersih.
4. Mahasiswa KKN Universitas Budi Luhur yang telah bermitra dalam
beberapa program, khususnya program penanaman 50 pohon mangga
dibantaran sungai Citarum.
BAB 2
TEORI DAN PENDEKATAN YANG DIGUNAKAN

2.1 Teori yang mendukung program kegiatan


2.1.1 Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum
Daerah aliran sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan
yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak
sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan
mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke laut secara alami,
yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut
sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas
daratan. Wilayah sungai adalah kesatuan wilayah pengelolaan
sumber daya air dalam satu atau lebih daerah aliran sungai dan/atau
pulau-pulau kecil yang luasnya kurang dari atau sama dengan
2.000 Km2 (dua ribu kilo meter persegi).
Sungai adalah alur atau wadah air alami dan/atau buatan
berupa jaringan pengaliran air beserta air di dalamnya, mulai dari
hulu sampai muara, dengan dibatasi kanan dan kiri oleh garis
sempadan. Pengelolaan sumber daya air adalah upaya
merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi
penyelenggaraan konservasi sumber daya air, pendayagunaan
sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air. Bantaran sungai
adalah ruang antara tepi palung sungai. dan kaki tanggul sebelah
dalam yang terletak di kiri dan/atau kanan palung sungai. Garis
sempadan adalah garis maya di kiri dan kanan palung sungai yang
ditetapkan sebagai batas perlindungan sungai (Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No.38 Tahun 2011).
Komponen‐komponen utama ekosistem DAS, terdiri
dari: manusia, hewan, vegetasi, tanah, iklim, dan air.
Masing‐masing komponen tersebut memiliki sifat yang khas
dan keberadaannya tidak berdiri sendiri, namun berhubungan
dengan komponen lainnya membentuk kesatuan sistem
ekologis (ekosistem). Manusia memegang peranan yang penting

6
7

dan dominan dalam mempengaruhi kualitas suatu DAS.


Gangguan terhadap salah satu komponen ekosistem akan
dirasakan oleh komponen lainnya dengan sifat dampak yang
berantai. Keseimbangan ekosistem akan terjamin apabila
kondisi hubungan timbal balik antar komponen berjalan dengan
baik dan optimal. Kualitas interaksi antar komponen ekosistem
terlihat dari kualitas output ekosistem tersebut. Di dalam DAS
kualitas ekosistemnya secara fisik terlihat dari besarnya erosi,
aliran permukaan, sedimentasi, fluktuasi debit, dan produktifitas
lahan .
Peranan strategis Sungai Citarum adalah di Sungai
Citarum dibangun tiga waduk besar (cascade dam) yaitu
Waduk Saguling, Waduk Cirata, dan Waduk Jatiluhur (Waduk Ir.
H. Juanda) untuk berbagai kepentingan seperti sumber air
minum dan habitat ikan yang digunakan sebagai bahan pangan.
Sepanjang 30 km bagian DAS . (Dudi Candra, 2015)

2.1.2 Program Revitalisasi Lingkungan Hijau


Lingkungan Hidup adalah ciptaan Tuhan Yang Maha
Esa yang sudah ada di dunia beberapa tahun lamanya sebelum
terciptanya manusia. Hubungan manusia dengan lingkungan
saling berkaitan dan keduanya sangat saling bergantung bisa
kita bayangkan apabila manusia hidup tanpa adanya
lingkungan. Adanya lingkungan yang tumbuh disekitar
manusia dapat membantu manusia dalam mengelola udara
(O2) yang dihirup oleh nya. Banyaknya masyarakat yang
melakukan urbanisasi ke kota-kota besar yang masih belum
menentu akan tinggal dimana dan membuat perubahan
pada sekitar tempat yang seharusnya ditumbuhi oleh
tumbuhan-tumbuhan hijau, tak jarang masyarakat yang
tinggal di Daerah Aliran Sungai atau biasa disingkat
dengan DAS.
8

Menurut Odum, (1996) Penghijauan diartikan sebagai satu


kegiatan penting yang harus dilaksanakanmsecara konseptual
dalam menangani krisis lingkungan. Fakta menunjukkan bahwa
banyak bangunan dibangun pada lahan pertanian dan lahan
terbuka hijau. Padahal tumbuhan (yang berhijau daun) dalam
ekosistem, berperan sebagai produsen pertama yang mengubah
energi surya menjadi energi potensial untuk makhluk lainnya,
dan mengubah CO2 menjadi O2 dalam proses fotosintesis.
Penghijauan sangat penting artinya dalam meningkatkan
mutu lingkungan, terutama pemanfaatan lahan kritis. Reboisasi
dan penghijauan dapat mengurangi erosi tanah dan banjir,
terutama di kawasan daerah aliran sungai. Kesadaran menjaga
kelestarian lingkungan hijau pasti akan lebih baik jika setiap
orang mengetahui fungsi pohon-pohon bagi lingkungan DAS
yang gersang.

2.1.3 Program Mengedukasi Anak-anak di Sekolah Dasar dan


Pendidikan Anak Usia Dini
a. Keefektifan perilaku belajar anak (Dollar and Miller)
Secara Fundamental Dollar and Miller dalam Abin
syamsuddin (2007, hlm. 164) menegaskan bahwa keefektifan
perilaku belajar anak dipengaruhi oleh empat hal:
1) Adanya motivasi (drives), siswa harus menghendaki
sesuatu (the learner must want something);
2) Adanya perhatian dan mengetahui sasaran (cue), siswa
harus memperhatikan sesuatu (the learner must notice
something);
3) Adanya usaha (response), siswa harus melakukan sesuatu
(the learner must do something);
4) Adanya evaluasi dan pemantapan hasil (reinforcement)
siswa harus memperoleh sesuatu (the learner must get
something)
9

b. Tahapan perkembangan kognitif anak (Jean Piaget)


Menurut seorang pakar terkemuka dalam disiplin psikologi
kognitif dan psikologi anak (Jean Piaget), mengklasifikasikan
perkembangan kognitif anak menjadi empat tahapan:
1) Tahapan Sensory-motor, yakni perkembangan ranah
kognitif yang berlangsung sejak bayi lahir sampai usia 2
tahun. Anak pada periode ini belajar cara mengikuti dunia
kebendaan secara praktis dan belajar menimbulkan efek
tertentu tanpa memahami hal yang sedang ia perbuat
kecuali hanya mencari cara untuk melakukan sesuatu.
2) Tahapan Prey-operational, yakni perkembangan ranah
kognitif yang terjadi pada usia 2-7 tahun. Perkembangan ini
bermula pada saat anak memiliki penguasaan sempurna
mengenai objek permanen. Artinya, anak tersebut sudah
memiliki kesadaran akan tetap eksisnya suatu benda yang
harus ada atau biasa ada walaupun benda tersebut sudah ia
tinggalkan atau sudah tak dilihat atau tak terdengar lagi.
Dalam hal ini, anak mulai mampu melihat situasi
problematic, yakni memahami bahwa sebuah keadaan,
mengandung masalah, lalu ia berpikir sesaat untuk
memecahkan masalah tersebut.
3) Tahapan Concrete-operational, yakni perkembangan yang
terjadi pada saat usia 7-11 tahun. Dalam periode ini,
seorang anak akan memperoleh tambahan kemampuan
yang disebut system of Operations (satu langkah berfikir).
Kemampuan satuan langkah berpikir ini berfaedah bagi
anak untuk mengkoordinasikan pemikiran dan idenya
dengan peristiwa tertentu kedalam system pemikirannya
sendiri.
4) Tahapan Formal-Operational, yakni perkembangan ranah
kognitif yang terjadi pada usia 11-15 tahun. Dalam tahap
perkembangan ini, anak yang sudah menjelang atau
10

menginjak masa remaja memiliki kemampuan


mengkoordinasikan sesuatu baik secara serentak maupun
berurutan dua ragam kemampuan kognitif yakni kapasitas
menggunakan hipotesis dan kapasitas menggunakan
prinsip-prinsip abstrak. Dengan kapasitas menggunakan
hipotesis ( anggapan dasar) seoarang remaja akan mampu
berpikir hipotesis yakni berpikir mengenai sesuatu
khususnya dalam hal pemecahan masalah dengan
menggunakan anggapan dasar yang relevan dengan
lingkungan yang ia respon. Sementara itu, dengan kapasitas
menggunakan prinsip-prinsip abstrak remaja tersebut akan
mampu mempelajari materi-materi pelajaran yang bersifat
abstrak seperti ilmu agama, ilmu matematika, dan ilmu-
ilmu abstrak lainnya dengan luas dan lebih mendalam.
2.1.4 Sampah Organik, Non-organik dan B3
Sampah adalah sisa-sisa bahan yang mengalami
perlakuan-perlakuan, baik karena telah sudah diambil
bagian utamanya, atau karena pengolahan, atau karena
sudah tidak ada manfaatnya yang ditinjau dari segi
social ekonimis tidak ada harganya dan dari segi
lingkungan dapat menyebabkan pencemaran atau gangguan
terhadap lingkungan hidup.
Menurut Agung Suprihatin (1999:6), berdasarkan
bahan asalnya sampah dibagi menjadi dua jenis yaitu
sampah organik dan anorganik.Sampah organik yaitu
buangan sisa makanan misalnya daging, buah, sayuran
dan sebagainya. Sampah organik terdiri dari bahan-
bahan penyusun tumbuhan hewan yang diambil dari
alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian,
perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan mudah
diuraikan dalam proses alami. Sedangkan Sampah
anorganik berasal dari sumberdaya alam tak terbarui
11

seperti mineral dan minyak bumi atau dari proses


industri. Contohnya sisa material sintetis misalnya
plastik, kertas, logam, kaca, keramik dan sebagainya.
Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat
diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya
dapat diuraikan dalam jangka waktu yang lama.
Sampah Buangan bahan berbahaya dan beracun
(B3), yaitu buangan yang memiliki karakteristik mudah
terbakar, korosif, reaktif, dan beracun.

2.2 Pendekatan dalam pelaksanaan program


2.2.1 Pendekatan Penanaman Nilai
Pendekatan penanaman nilai (inculcation approach)
merupakan pendekatan yang memberi penekanan pada penanaman
nilai-nilai sosial dalam peserta didik, dalam program kami yaitu
pada anak-anak di Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar dan Taman
Pelangi. Tujuan kami menggunakan pendekatan penanaman nilai
adalah untuk menanamkan nilai-nilai tertentu seperti membuang
sampah pada tempatnya, peduli terhadap lingkungan serta
membiasakan diri hidup sehat dan bersih. Menurut pendekatan ini,
nilai-nilai dipandang sebagai standar atau aturan perilaku yang
bersumber dari masyarakat dan budaya.
Menilai dianggap sebagai identifikasi proses dan sosialisasi
dimana seseorang, kadang-kadang secara tidak sadar, mengambil
standar atau norma-norma dari orang, kelompok, atau masyarakat
lain dan menggabungkan mereka ke dalam sistem nilai sendiri.
Dalam pandangan ini tugas pendidikan nilai adalah untuk
menanamkan nilai-nilai sehingga orang harus menempatkan
dirinya dengan baik dan benar sesuai perannya dimasyarakat.
12

2.2.2 Pendekatan Sinergitas


Pendekatan Sinergitas diartikan sebagai kerjasama berbagai
unsur atau bagian atau kelompok atau fungsi atau instansi untuk
mendapat capaian hasil yang lebih baik dan lebih besar.

Dengan Pendekatan Sinergitas program kami mendapat


dukungan dan kerjasama dengan berbagai pihak seperti tokoh
masyarakat, instansi pendidikan, karang taruna, mahasiswa
Universitas Budhi Luhur, dan anggota TNI.
BAB 3
TAHAPAN PELAKSANAAN PROGRAM

3.1 Lokasi dan Khalayak Sasaran

1. Lokasi
Tempat berlangsungnya Kuliah Kerja Nyata Tematik Citarum
Harum adalah di sektor 8 desa Pameuntasan Kecamatan Kutawaringin
kabupaten Bandung. Desa Pameuntasan meliputi luas wilayah 213 Ha
(dua ratus tiga belas Hecto are), dengan batas wilayah :

Sebelah Utara : Mekar Rahayu

Sebelah Timur : Desa Cilampeni

Sebelah Selatan: Desa Kopo

Sebelah Barat : Desa Gajah Mekar

Kantor desa Pameuntasan berada di Jalan Pameuntasan no. 15


Desa Pameuntasan Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung.
Desa Pameuntasan memiliki 13 RW dan 33 RT, dengan total penduduk
sebanyak 8.072 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 2374
KK.

2. Khalayak sasaran
Dalam pelaksanaan program kerja KKN terdapat 7 program
dengan sasaran yang berbeda. Pertama adalah program Sosialisasi 3R
di SD dengan tujuan Agar siswa sd belajar mengenai pemilihan sampah
organik, non organik dan sampah berbahaya, yang kedua adalah
program Sosialisasi 3R di PAUD dengan tujuan Agar anak anak
mengetahui tentang 3R dengan cara berkreasi, yang ketiga adalah
program JUMSIH (Jumat Bersih) dengan tujuan agar membiasakan
masyarakat tentang kebersihan lingkungan, yang ke empat adalah
program Revitalisasi Bantaran Sungai Citarum dengan tujuan untuk

13
14

memanfaatkan lahan agar lebih hidup, yang ke lima adalah program


Observasi Pabrik Whasing dengan tujuan untuk IPAL pabrik, yang ke
enam adalah program Penghijauan DAS Citarum dengan tujuan agar
terwujudnya bantaran sungai yang bersih, indah dan nyaman, dan yang
ke tujuh adalah program jalan sehat dengan tujuan agar anak anak sehat
dan sadar akan kebersihan lingkungan dan anak anak bisa memilah
sampah.

Program Kerja Lokasi Sasaran


Sosialisasi 3R di SD SDN Ciseah Siswa Kelas 3
Siswa Kelas 4
Siswa Kelas 5
Sosialisasi 3R PAUD PAUD Al-khoiriyah Siswa PAUD
JUMSIH (Jumat RW 5 Desa Pameuntasan Warga RW 5
Bersih)
Revitalisasi Bantaran DAS Citarum RW 12
Sungai Citarum
Observasi Pabrik Pabrik Whassing Pengelola Pabrik
Whasing
Penghijauan DAS Sepanjang DAS Citarum
Citarum dengan 50
pohon mangga

Jalan Sehat Bantaran Sungai Citarum Anak Anak desa


pameuntasan

3.2 Langkah-langkah Kegiatan


Langkah langkah kegiatan yang di lakukan untuk pencapaian
program program KKN yang kami lakukan di jabarkan sebagai berikut:
15

1. Sosialisasi 3R ke SD
1.1. Persiapan

Untuk penyusunan perencanaan Program Kerja Sosialisasi


tentang 3R dan Jenis-jenis Sampah di SDN Ciseah, Kami terlebih
dahulu mempersiapkan jauh-jauh hari sebelum berjalannya
Program tersebut. Melakukan survei lokasi, kemudian Kami
konsultasi, konsulidasi dan komunikasi dengan tokoh-tokoh yang
terkait termasuk Kepala Sekolah beserta Guru-guru di SDN
Ciseah.

1.2. Pelaksanaan

Program Kerja Sosialisasi tentang 3R dan Jenis-jenis


Sampah di SDN Ciseah terlaksana dengan baik, mendapat respon
dan dukungan yang baik dari para peserta, dan mendapat bantuan
sarana dan prasarana dari pihak Sekolah. Meskipun, terkadang para
peserta sulit untuk diatur dan ditertibkan sehingga Kami
membutuhkan SDM yang lebih banyak untuk mengatur dan
menertibkan para peserta.

1.3.Monitoring

Terdapat faktor pendukung dan penghambat dalam


pelaksanaan Program Kerja Sosialisasi tentang 3R dan Jenis-Jenis
Sampah di SDN Ciseah. Sebagai berikut:

No. Program Faktor Pendukung Faktor Penghambat


1. Sosialisasi Alhamdulillah mendapat Kurangnya SDM dari
tentang 3R respon dan dukungan Kami, materi yang
serta bantuan sarana dan disampaikan belum
prasarana dari Kepala matang, serta kesulitan
Sekolah serta guru-guru menertibkan peserta
SDN Ciseah. yang sulit diatur.
16

1.4.Evaluasi

Setelah kegiatan Program Kerja Sosialisasi 3R dan Jenis-


jenis Sampah di SDN Ciseah terlaksana Kami melakukan evaluasi
yang bertujuan untuk menarik kesimpulan tentang efektivitas
keseluruhan kegiatan yang sudah Kami laksanakan. Hasil yang
Kami dapat dalam proses Sosialisasi dilakukan dengan kategori
cukup baik/ efektif, hal ini ditunjukan oleh respons positif dari
peserta terhadap program kerja Sosialisasi 3R dan Jenis-jenis
Sampah di SDN Ciseah.

2. Sosialisasi 3R ke PAUD
2.1.Persiapan
1. Koordinasi dengan pihak PAUD
2. Menentukan hari pelaksanaan kegiatan
3. Menentukan bahan sosialisasi dan cara sosialisasi secara efektif
kepada siswa PAUD
2.2. Pelaksanaan

Latar Belakang

Program sosialisasi 3R ke PAUD dengan sasaran 23 siswa


PAUD dilakukan karena lingkungan di desa Pameuntasan
mayoritas kurang peduli terhadap lingkungan khususnya pada
pembuangan sampah, dan hal ini mayoritas dilakukan oleh anak
usia dini yang belum mengetahui perbedaan jenis sampah,
penggolongan tong sampah, serta belum memiliki sikap disiplin
dalam membuang sampah. Penanaman kebiasaan sejak dapat
memberikan pengaruh jangka panjang terhadap anak agar menjadi
suatu kebiasaan.
2.3. Tujuan
1. Menumbuhkan sikap cinta lingkungan dengan disiplin dalam
membuang sampah pada anak usia dini khususnya siswa
PAUD.
2. Mensosialisasikan lingkungan hidup dan pemilahan sampah.
17

3. Mensosialisasikan perbedaan tong sampah organik, anorganik,


dan berbahaya.
4. Mensosialisasikan pengolahan sampah ke dalam bentuk
kreativitas.
2.4.Target
Target dari program ini adalah menumbuhkan pemahaman
3R pada anak usia dini khususnya siswa PAUD
2.5.Kegiatan
Kegiatan Keterangan
Sosialisasi 3R ke PAUD Tanggal : 9 Januari 2019
Waktu : 08.00 – 11.00
Tempat : POS PAUD Al-Khoiriyah
Tanggal : 11 Januari 2019
Waktu : 09.00 – 11.00
Tempat : POS PAUD Al-Khoiriyah
Tanggal : 16 Januari 2019
Waktu : 08.00 – 11.00
Tempat : POS PAUD Al-Khoiriyah
Tanggal : 18 Januari 2019
Waktu : 09.00 – 11.00
Tempat : POS PAUD Al-Khoiriyah
Tanggal : 23 Januari 2019
Waktu : 08.00 – 11.00
Tempat : POS PAUD Al-Khoiriyah
Tanggal : 25 Januari 2019
Waktu : 09.00 – 11.00
Tempat : POS PAUD Al-Khoiriyah
18

2.6.Hambatan
1. Sumber daya manusia yang tidak memadai dalam hal
menangani siswa PAUD.
2. Keadaan siswa PAUD yang cenderung mudah bosan pada
pelaksanaan membuat kerajinan dari cangkang telur.
3. Keadaan siswa PAUD yang kurang memahami pada
pelaksanaan membuat kerajinan dari tali raffia.
2.7.Solusi
1. Mempelajari cara menangani anak usia dini dalam hal
belajar.
2. Mencari cara belajar membuat kerajinan yang menarik bagi
anak usia dini.
2.8. Hasil
Siswa PAUD bias mengikuti kegiatan yang dilaksanakan,
kecuali membuat kerajinan dari tali raffia.
3. JUMSIH (Jumat Bersih)
3.1. Persiapan :
1) Melakukan kerjasama dengan TNI di sekitar yang sedang
bertugas di desa mengenai wilayah yang akan di lakukan
pembersihan
2) Turut serta melakukan pembersihan lingkungan
3) Pembagian anggota kelompok
3.2.Pelaksanaan :

Latar Belakang

Lingkungan di sekitar RW 5 dan 10 masih banyak


sampah dan kotor demi menyadarkan masyarakat akan kebersihan
maka dilakukanlah kegiatan JUMSIH (Jumat Bersih) agar
masyarakat sekitar terbiasa dengan hidup sehat
19

3.3.Tujuan
1) Untuk membiasakan masyarakat tentang hidup sehat
2) Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap
lingkungan yang bersih
3) Memberikan awalan agar masyarakat termotivasi melakukan
kerja bakti secara rutin dan berkelanjutan
3.4. Target
Target dari program ini adalah perubahan perilaku dan
kebiasaan masyarakat agar disiplin akan kebersihan lingkungan
3.5. Kegiatan
Kegiatan Keterangan
JUMSIH (Jumat Bersih) Waktu : 7.00 – Selesai
Dilakukan sebanyak 3 kali Tanggal: 11,18,25 Jan 2018
Tempat : RW 5 dan 10

3.6. Hambatan
1) Kurangnya partisipasi aktif masyarakat untuk ikut
membantu
2) Tidak adanya partisipasi dari masyarakat RW 10 hingga
akhirnya di batalkan
3) Kurangnya sumber daya manusia ketika kegiatan jumsih
3.7.Solusi

Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan TNI


Satgas Citarum Harum

3.8.Hasil
Setelah dilaksanakan program Jumsih sebagian
masyarakat lebih bisa memilah antara sampah organik, non-
organik dan sampah berbahaya serta sudah memilah sampah
yg bisa dijadikan kerajinan contohnya seperti botol botol bekas
dan cangkang bekas kopi.
20

3.9.Monitoring :
Setelah kerja bakti dipantau apakah lingkungan sudah
bersih oleh kepala RW
3.10. Evaluasi :
Ada beberapa masyarakat yang prilakunya berubah,
ditandai dengan lingkungan sekitar rumahnya sering disapu,
4. Revitalisasi Bantaran Sungai Citarum
4.1. Persiapan
1. Survei lokasi lahan kosong yang akan dibangun
2. Pembuatan konsep taman (tata letak kursi, meja, pagar, pot
vertical, tanaman hias, dll)
3. Membuat daftar alat dan bahan
4.2. Pelaksanaan
Latar Belakang
Dikarenakan terlihat lingkungan sekitar lahan adalah bekas
tempat pembuangan sampah liar, serta dijadikan tempat
pembakaran sampah yang berakibat tanah disekitar lahan menjadi
hitam dan tandus, terdapat banyak sekali sampah pelastik yang
berserakan. Dikhawatirkan dengan adanya sampah pelastik di
permukaan dan di dalam tanah menyebabkan tanah tidak subur
dan tidak dapat ditumbuhi tanaman. Dengan tidak adanya
tanaman yang tumbuh maka memperbesar kemungkinan akan
terjadi longsor karena lokasi lahan terletak di bantaran sungai
Citarum. Dengan pembuatan taman ini diharapkan lingkungan
lahan tersebut terlihat lebih hijau dan asri serta akan memberikan
manfaat untuk warga sekitar bantaran sungai Citarum, khususnya
untuk tanah di lahan tersebut agar menjadi subur dan dengan
tanaman yang kami tanam akan mencegah terjadinya longsor.
21

4.3. Tujuan
 Menghijaukan kembali lahan yang tandus
 Menanamkan rasa memiliki untuk merawat taman dan
tanaman kepada anak-anak disekitar bantaran sungai
Citarum
 Agar lahan tersebut tidak digunakan untuk tempat
pembuangan sampah liar yang akan mengotori bantaran
sungai Citarum
4.4. Target
Target kegiatan pembuatan taman ini adalah warga Desa
Pameuntasan khususnya yang berada disekitar bantaran sungai
Citarum
4.5. Kegiatan
Kegiatan Keterangan
Pembersihan lahan dari rumput
Tanggal : 18 Januari 2019
liar, pemberian batas panjang
Waktu : 10.00-12.00
dan lebar taman yang akan
Tempat : Lahan kosong RW 12
dibuat
Tanggal : 18 Januari 2019
Waktu : 14.00-17.00
Pengambilan dan pemotongan
Tempat : Bantaran sungai Murci
bambu untuk pagar taman.
dan posko kelompok 2 KKN
Citarum Harum Pentahelix UPI
Tanggal : 19 Januari 2019
Pemasangan pagar bambu Waktu : 10.00-12.00
Tempat : Lahan kosong RW 12
Tanggal : 19 Januari 2019
Pembelian dan pemotongan Waktu : 13.00- 15.00
paralon untuk pembuatan pot Tempat : Posko kelompok 2
vertical KKN Citarum Harum
Pentahelix UPI
Pemasangan pot vertical Tanggal : 19 Januari 2019
22

Waktu : 16.00- 17.00


Tempat : Lahan kosong RW 12
Tanggal : 20 Januari 2019
Pencarian bibit tanaman hias
Waktu : 09.00-11.00
untuk disekitar taman dan untuk
Tempat : Sekitaran Desa
di pot vertikal
Pameuntasan
Tanggal : 20 Januari 2019
Penanaman bibit di sekitar
Waktu : 13.00-17.00
taman dan di dalam pot vertical
Tempat : Lahan kosong RW 12
Tanggal : 21 Januari 2019
Pengambilan ban bekas dan
Waktu : 10.00-11.00
kayu untuk pembuatan meja dan
Tempat : Rumah warga desa
kursi taman
Pameuntasan
Tanggal : 21 Januari 2019
Waktu : 13.00-15.00
Pemotongan kayu untuk
Tempat : Posko kelompok 2
pembuatan meja
KKN Citarum Harum
Pentahelix UPI
Tanggal : 21 Januari 2019
Pemasangan ban bekas untuk
Waktu : 15.30- 17.30
kursi dan pemasangan meja
Tempat : Lahan kosong RW 12
Pembelian ember bekas untuk Tanggal : 22 Januari 2019
dan pengambilan balok kayu Waktu : 08.00-08.30
bekas untuk pembuatan tempat Tempat : Sekitaran Desa
sampah taman Pameuntasan
Pembelian cat kiloan untuk Tanggal : 22 Januari 2019
pewarnaan pagar, pot vertical, Waktu : 08.00-08.30
kursi, meja dan tempat sampah Tempat : Sekitaran Desa
taman Pameuntasan
Tanggal : 22 Januari 2019
Pembuatan tempat sampah dari
Waktu : 13.00-17.00
ember bekas dan balok kayu
Tempat : Posko kelompok 2
23

KKN Citarum Harum


Pentahelix UPI
Pemasangan tempat sampah dan
Tanggal : 23 Januari 2019
pewarnaan pagar, pot vertical,
Waktu : 13.00-17.00
kursi, meja dan tempat sampah
Tempat : Lahan kosong RW 12
taman
4.6. Hambatan
 Bahan peralatan kurang
 Bambu mengkerut
 Waktu molor dan mepet
 Kekurangan sumberdaya manusia
 Tidak selesai sesuai dengan tanggal yang ditentukan
4.7. Solusi
 Persiapkan daftar paralatan dan perlengkapan dari jauh-
jauh hari agar matang
 Pemilihan bamboo yang sudah tua agar tidak
mengkerut
 Dibuat agenda tanggal setiap langkah yang akan
dilakukan
 Lebih mengajak anggota kelompok untuk dapat bekerja
berasama
 Pertegas deadline atau batas waktu pembuatan taman
5. Observasi Pabrik Whasing
5.1. Persiapan

Untuk penyusunan perencanaan Program Kerja Observasi


IPAL Pabrik, Kami terlebih dahulu mempersiapkan jauh-jauh hari
sebelum berjalannya Program tersebut. Melakukan survei lokasi,
kemudian Kami konsultasi, konsulidasi dan komunikasi dengan
tokoh-tokoh yang terkait termasuk pemilik Pabrik serta Satgas
TNI.
24

5.2. Pelaksanaan

Program Kerja Observasi IPAL Pabrik terlaksana dengan


baik, mendapat respon dan dukungan yang baik dari pemilik
Pabrik, dan mendapat informasi pengetahuan tentang IPAL dari
pemilik serta pekerja di Pabrik tersebut.

5.3. Monitoring

Terdapat faktor pendukung dan penghambat dalam


pelaksanaan Program Kerja Observasi IPAL Pabrik. Sebagai
berikut:

No. Program Faktor Pendukung Faktor Penghambat


1. Observasi Alhamdulillah mendapat Tempat tidak memadai,
IPAL di respon dan dukungan terdapat polusi dari hasil
Pabrik dari pemilik Pabrik. pembakaran kayu bakar,
yang kelistrikan yang rumit,
memiliki serta kurangnya SDM
IPAL dalam sesi tanya jawab.
secara
Biologis
2. Observasi Alhamdulillah mendapat Tempat tidak memadai
IPAL di respon dan dukungan sehingga dalam
Pabrik dari pemilik Pabrik. observasi dibagi
yang menjadi 3 kloter,
memiliki terdapat polusi dari hasil
IPAL pembakaran kayu bakar,
secara limbah akhir belum
Kimiawi diukur dari pihak
penelitian.
25

5.4. Evaluasi

Setelah kegiatan Program Kerja Observasi IPAL Pabrik


terlaksana Kami melakukan evaluasi yang bertujuan untuk
menarik kesimpulan tentang efektivitas keseluruhan kegiatan
yang sudah Kami laksanakan. Hasil yang Kami dapat dalam
proses Observasi dilakukan dengan kategori cukup baik/ efektif,
hal ini ditunjukan oleh respons positif dari pemilik Pabrik serta
pegawai yang bekerja di Pabrik tersebut

6. Penghijauan DAS Citarum dengan 50 pohon mangga


6.1. Persiapan :
1) Melakukan kerjasama dengan TNI di sekitar yang sedang
bertugas di desa mengenai wilayah yang akan di lakukan
penghijauan,
2) Mengambil 50 pohon mangga yg telah disiapkan dan
disediakan oleh pihak LPPM UPI dan di antar ke desa
pameuntasan
6.2. Pelaksanaan :
Latar Belakang
Daerah Aliran Sungai Citarum yang ada di Desa
Pameuntasan masih banyak sampah dan lahan kosong karena
sebelum ada program Citarum Harum, bantaran sungai banyak
yg dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah liar. Sehingga
kami bersama satgas melakukan penghijauan dengan menanam
50 pohon mangga di bantaran sungai citarum.
6.3. Tujuan
1) Terwujudnya bantaran sungai yang bersih, indah dan nyaman
2) Berjalannya program penghijauan di bantaran sungai citarum
6.4. Target
Target dari program ini adalah terciptanya lingkungan
sekitar DAS Citarum yang bersih, hijau serta teduh karena
pohon.
26

6.5. Kegiatan
Kegiatan Keterangan
Penanaman pohon Waktu : 8.00 – Selesai
Dilakukan selama 2 kali Tanggal: 27-28 Jan 2018
Tempat : DAS Citarum

6.6. Hambatan
1) Kurangnya partisipasi aktif masyarakat untuk ikut
membantu menanam pohon
2) Bibit pohon yang diberikan oleh pihak LPPM UPI datang
saat KKN akan segera berakhir
3) Kurangnya sumber daya manusia ketika pengambilan bibit
pohon yg berat dan besar
6.7. Solusi
1) Melakukan kerjasama dengan pihak desa
6.8. Hasil
Setelah dilaksanakan program penanaman pohon di DAS
Citarum lingkungan terlihat lebih hijau.
6.9. Monitoring :
1) Dilakukan oleh TNI Satgas Citarum Harum
6.10. Evaluasi :
1) Ada beberapa masyarakat peduli dan melakukan
penyiraman pohon
7. Jalan Sehat
7.1. Persiapan
1. Koordinasi dengan 3 kelompok yang berada di desa
Pameuntasan
2. Koordinasi dengan pihak RT, RW, dan TNI
3. Menginformasikan kepada anak-anak desa Pameuntasan
terkait kegiatan
27

7.2. Pelaksanaan
Latar Belakang
Program Jalan Sehat diadakan karena melihat lingkungan
bantaran sungai citarum yang masih banyak berserakan
sampah. Maka dari itu, diadakan program ini untuk mengajak
masyarakan khususnya anak-anak di desa Pameuntasan untuk
ikut serta dalam pemungutan sampah dengan cara memilah
sampah berdasarkan tiga golongan diantaranya yaitu: sampah
organik, sampah anorganik, dan sampah berbahaya.
7.3. Tujuan
1. Mengedukasi anak-anak Desa Pameuntasan tentang jenis-
jenis jampah (Organik, An-Organik, dan B3 (Bahan Beracun
Berbahaya))
2. Mengedukasi anak-anak Desa Pameuntasan untuk
memahami tentang memungut sampah, memilah sampah dan
membuang sampah pada temaptnya
3. Membersihkan sampah-sampah di area bantaran sungai
Citarum Desa Pameuntasan
4. Meningkatkan kesadaran diri anak-anak Desa Pameuntasan
untuk membuang sampah pada tempatnya.
5. Meningkatkan kebugaran jasmani anak-anak Desa
Pameuntasan
7.4. Target
Target peserta kegiatan Jalan Sehat ini adalah anak-anak
Desa Pameuntasan, Kecamatan Kutawaringin dengan jumlah 30
Anak
7.5. Kegiatan
Kegiatan Keterangan
Jalan Sehat Tanggal : 13 Januari 2019
Waktu : 06.00 – 09.30
Tempat : Desa Pameuntasan
28

7.6. Hambatan
1. Kegiatan yang tidak sesuai dengan rundown yang telah
disiapkan
2. Kegiatan yang diambil alih oleh ketua pelaksanaan bukan
oleh MC
3. Kebutuhan untuk kegiatan tidak dipikirkan dengan matang
4. Pelaksanaan kegiatan tidak sesuai rundown
5. Penempatan kegiatan yang tidak sesuai dan tidak dipikirkan
dengan matang
7.7. Solusi
1. Pelaksanaan kegiatan dikembali kepada MC dan sesuai
dengan rundown
2. Memikirkan kembali kebutuhan dan penempatan kegiatan
secara matang
7.8. Hasil
Anak-anak bias mengikuti kegiatan dengan baik. Dengan
hasil dari perlombaan mengambil dan memilih sampah Hasil
dari Kegiatan ini diperoleh Pemenang, untuk kelompok
pengumpul sampah terbanyak, yaitu :
Juara 1 : Kelompok 1
Juara 2 : Kelompok 2
Juara 3 : Kelompok 3
29

3.3 Hasil yang dicapai

No Program Kondisi sebelum program Kondisi sesudah program


1. Sosialisasi 3R Siswa kurang bisa memilah Siswa sudah bisa memilah
ke SD sampah sampah

2. Sosialisasi 3R a. Siswa PAUD belum a. Siswa PAUD sudah


ke PAUD paham mengenai sampah bisa membuat kerajinan
yang bisa di daur ulang dari sampah yaitu dari
menjadi kerajinan cangkang telur, tali
b. Siswa PAUD masih rafia, dan gelas bekas
meninggalkan sampah di air mineral
kelas bila waktunya b. Siswa PAUD setelah
pulang kegiatan membuat
kerajinan melakukan
pemungutan sampah
30

3. JUMSIH a. Lingkungan di sekitar RW c. Lingkungan bersih dari


(Jumat Bersih) banyak sampah yg sampah tidak ada lagi
berserakan sampah yg berserakan
b. Belum ada masyarakat yg sekitar RW
memilah sampah d. Sebagian masyarakat
mulai memilah dan
memilih sampah

4. Revitalisasi Lahan yang kosong dan Lahan terlihat lebih hidup


Bantaran tandus setelah dibuat nya taman
Sungai
Citarum

5. Observasi Belum mengetahui IPAL yg Sudah mengetahui IPAL


Pabrik di gunakan pabrik tersebut yg di gunakan pabrik
Whasing tersebut
31

6. Penghijauan Banyak lahan yg kosong Lahan lahan telah ternami


DAS Citarum belum di tanami pohon oleh pohon pohon

7. Jalan Sehat a. Anak-anak belum a. Anak-anak sudah


memiliki pengetahuan paham tentang
tentang memilah dan pembagian jenis
memilih sampah sampah organik,
b. Anak-anak belum disiplin anorganik, dan
dalam pembuangan berbahaya
sampah b. Anak-anak sudah bisa
c. Anak-anak belum paham memilah dan memilih
tentang pembagian jenis sampah berdasarkan
sampah pembagian jenis
sampah organik,
anorganik, dan
berbahaya
c. Anak-anak sudah mulai
disiplin dalam
pembuangan sampah
32

3.4 Faktor Pendukung dan Faktor Kendala Program

No Program Faktor Pendukung Faktor Penghambat


1. Sosialisasi 3R ke SD  Dukungan dari pihak sekolah  Kurangnya sumber
 Dukungan dari kepala sekolah daya manusia ketika
SD Ciseah kegiatan
 Dukungan dari TNI satgas  Siswa yg masih sulit
sekitar di atur
2. Sosialisasi 3R ke  Dukungan dari kepala RW  Siswa PAUD yg
PAUD sekitar masih kurang
 Dukungan dari guru PAUD memahami
3. JUMSIH (Jumat  Dukungan dari kepala RW  Kurangnya partisipasi
Bersih)  Dukungan dari TNI satgas dari warga sekitar
sekitar
4. Revitalisasi Bantaran  Dukungan dari TNI satgas  Bambu yg masih
Sungai Citarum sekitar muda sehingga mudah
 Dukungan dari RW dan warga mengkerut
sekitar  Lahan yg dulunya
bekas dijadikan TPS
liar sehingga banyak
sampah di dalam
tanah
5. Observasi Pabrik  Dukungan dari TNI satgas  Kurangnya sumber
Whasing sekitar daya manusia ketika
33

kegiatan
6. Penghijauan DAS  Dukungan dari RT/RW  Bibit pohon yg sudah
Citarum setempat cukup besar sehingga
 Dukungan dari TNI satgas sulit untuk di angkat
sekitar
 Dukungan dari Dinas
Lingkungan Hidup
7. Jalan Sehat  Dukungan dari TNI satgas  Acara yg kurang
sekitar tersusun dengan rapih
 Dukungan dari anak anak  Kendala properti
sekitar untuk acara senam
 Dukungan dari kepala RW bersama
sekitar
BAB 4
PROGRAM TINDAK LANJUT

Beberapa hal yang perlu ditindak lanjuti oleh pihak Desa Pameuntasan,
pihak Kecamatan Kutawaringin, dan Dinas terkait dengan kegiatan program kerja
yang telah dilakukan oleh mahasiswa selama kegiatan KKN diantaranya:

1. Program revitalisasi lahan kosong dibantaran sungai citarum RW 12


memerlukan komitmen dan kerja sama antara warga RW 12 untuk terus
merawat, dan menjaga tanaman yang telah ditanam. Seperti yang diketahui
taman memiliki banyak manfaat bagi kehidupan. Perawatan yang
diperlukan diantaranya:
a. Selalu menjaga kebersihan taman dengan menyapu daun atau ranting
yang telah kering dan jatuh di tanah. Taman yang bersih akan terlihat
asri. Kalau ini dilakukan setiap hari taman tetap bersih dari sampah.
b. Merapikan rumput atau tanaman liar, harus dilakukan secara berkala
dan terus menerus..
c. Adakalanya tanah sebagai media tanaman telah berkurang
kesuburannya, sehingga tanaman menjadi layu dan tidak subur, akan
membuat sebuah taman menjadi tidak asri. Untuk mengatasinya
dengan melakukan pemupulan agar tanah subur kembali.
d. Tanaman yang telah rusak dan mati, baik oleh hama atau karena
kurang penyiraman, akan membuat taman menjadi terlihat
meranggas. Ada baiknya, tanaman tersebut diambil dan digantikan
dengan tanaman yang baru dan subur. Bisa dengan tanaman yang
sama jenisnya, atau tanaman berbeda jenis agar tidak bosan. Maka
sebuah taman akan kembali asri dan terlihat segar.
e. Penyiraman tanaman minimal satu kali dalam sehari, bisa dilakukan
setiap pagi atau sore.
f. Tempat sampah yang telah ditempatkan di taman hendaknya dijaga,
dipelihara, dan digunakan secara optimal bagi warga sekitar.
(Wahyu Sapta, 2018)
2. Program sosialisasi tentang 3R di SD dan PAUD, hendaknya guru-guru
diharapkan untuk meneruskan sosialisasi tentang 3R, jenis-jenis sampah

34
35

dan bahayanya yang telah disampaikan mahasiswa KKN dengan terus


menerus membimbing murid-murid agar dapat memanfaatkan sampah
menjadi bahan atau alat yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-
hari, membuang sampah pada tempatnya dan dapat memilah sampah
organik dan anorganik.
3. Program jum’at bersih, diharapkan terus berlanjut dan diharapkan bagi
pihak satgas TNI di Desa Pameuntasan dan setiap ketua RT di RW 05 dan
RW 10 mempersuasi warganya untuk melakukan jumsih setiap pagi.Agar
terciptanya lingkungan hidup yang bersih dan asri, pemerintah desa
termasuk ketua RT dan RW diharapkan untuk melakukan penanganan
terhadap perilaku masyarakat terhadap lingkungan.
4. Melalui kegiatan PKM ( Program Kreativitas Mahasiswa) , apabila PKM
diterima dan dana telah turun, program yang ada di PKM akan segera
dilaksanakan di Desa Pameuntasan dan akan bekerja sama dengan
berbagai pihak yang akan membantu terlaksanya program.
BAB 5
KESIMPULAN, SARAN, DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan
Setelah selesainya pelaksanaan KKN Tematik UPI Citarum Harum
Pentahelix yang kami laksanakan selama kurang lebih 40 hari di Desa
Pameuntasan, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, maka dapat
kami simpulkan dari tujuh program kerja yang telah kami laksanakan
bahwa :
1. program kerja sosialisasi 3R yang kami tujukan pada anak-anak
sekolah dasar Ciseah memberikan Hasil yang dapat dikategorikan
cukup baik, hal ini ditunjukan oleh respons positif dari peserta
terhadap program kerja Sosialisasi 3R dan Jenis-jenis Sampah di SDN
Ciseah, peserta dapat memahami mengenai Reuse, Reduce, dan
recycle. Peserta juga dapat membedakan jenis-jenis sampah, yang
terdiri dari sampah organic, sampah non organic, dan sampah
berbahaya atau B3.
2. Program kerja sosialisasi 3R yang kami tujukan pada anak-anak
PAUD dilakukan agar mereka memiliki sikap cinta lingkungan sejak
usia dini, cara kami mensosialisasikan pada anak-anak PAUD dengan
cara membuat kerajinan dari sampah yaitu dari cangkang telur, tali
rafia, dan gelas bekas air mineral.
3. Program kerja Jum’at Bersih (JUMSIH) yang kami tujukan pada
beberapa RW di desa pameuntasan dilakukan karena lingkungan
disekitar RW tersebut masih terdapat sampah, demi menyadarkan
masyarakat akan kebersihan maka dilakukanlah JUMSIH, dari
program kerja tersebut menghasilkan lingkungan yang bersih dan
tidak terdaat sampah di lingkungan tersebut dan sebagian masyarakat
mulai memilah dan memilih sampah
4. Program Kerja Revitalisasi bantaran sungai citarum yang kami
tujukan untuk masyarakat khususnya yang berada disekitar bantaran
sungai citarum, program kerja tersebut kami lakukan dengan membuat

36
37

taman agar lahan yang dulunya adalah bekas tempat pembuangan


sampah liar dan sekarang menjadi taman yang cantik.
5. Program kerja Observasi pabrik whasing yang kami laksanakan di
beberapa pabrik whasing memberikan hasil yang baik karena
mendapat respon dan dukungan yang baik dari pemilik pabrik, kami
mendapatkan informasi seputar IPAL dari pemilik serta pekerja di
pabrik tersebut.
6. Program kerja penghijauan DAS Citarum dengan 50 pohon manga
yang kami lakukan karena daerah aliran sungai citarum yang berada di
desa pameuntasan masih terdapat banyak sampah dan lahan kosong,
program kerja tersebut menghasilkan daerah aliran sungai citarum
menjadi lebih hijau.
7. Program Kerja jalan sehat yang kami tujukan untuk anak-anak desa
pameuntasan dilakukan karena melihat bantaran sungai citarum masih
terdapat sampah yang berserakan Maka dari itu, diadakan program ini
untuk mengajak masyarakan khususnya anak-anak di desa
Pameuntasan untuk ikut serta dalam pemungutan sampah. Hasil dari
program kerja tersebut membuat anak-anak di Desa Pameuntasan
dapat memilah sampah organik, non organik, dan sampah berbahaya,
anak anak mulai disiplin unutk membuang sampah pada tempatnya,
dan menjadikan bantaran sungai citarum terlihat lebih bersih,

5.2 Saran
Berikut merupakan saran yang dapat kami berikan terkait
pelaksanaan KKN Tematik UPI Citarum Harum:
1. Untuk Mahasiswa KKN selanjutnya, agar memikirkan dan
merancanakan dengan baik program kerja yang akan dilaksanakan
sehingga program kerja yang akan dilaksanakan dapat terlaksana
dengan baik.
38

5.3 Rekomendasi
1. Untuk LPPM UPI selaku penyelenggara KKN, agar mencoba
menjalin kemitraan dengan mitra yang sesuai dengan masing-masing
tema KKN agar kelak mahasiswa KKN ketika terjun ke lapangan,
dapat dengan mudah mengetahui mitra yang terlibat sesuai dengan
tema yang dilaksanakan. sehingga saat mengajukan kebutuhan terkait
program kerja, mahasiswa tidak perlu kebingungan untuk mengurus
birokrasi dan hal-hal penting lainnya kepada pihak yang akan dituju.
2. Untuk Aparatur Desa Pameuntasan, agar lebih memperhatikan
kebutuhan masyarakat dan memberikan bantuan untuk setiap
kebutuhan dan kegiataan masyarakat baik berupa dana ataupun tenaga.
3. Untuk Masyarakat Desa Pameuntasan, agar lebih menjaga dan
memperhatikan kebersihan lingkungan salah satunya dengan cara ikut
andil melaksanakan jum’at bersih atau jumsih secara rutin dan tidak
hanya mengandalkan petugas kebersihan. Diharapkan juga masyarakat
dapat menanamkan kebiasaan cinta kebersihan terhadap anak-anak
mereka agar mereka mengerti pentingnya kebersihan dalam
lingkungan dapat ikut andil dalam menjaga lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

Binawanto. (2016). Rekam Jejak Sejarah di Kawasan Citarum Purba. [Online].


Tersedia: https://travelnatic.com/rekam-jejak-sejarah-di-kawasan-
citarum-purba/ . ( 6 Februari 2019)

Candra. (2015). Pengertian Daerah Aliran Sungai (Das). [Online]. Tersedia :


http://elang.or.id/2015/12/pengertian-daerah-aliran-sungai-das/ . (31
Januari 2019)

Iqbal. (2018). Citarum Harum, Langkah Optimis Pemerintah Pulihkan Kejayaan


Sungai Citarum (Bagian 3). [Online]. Tersedia:
https://www.mongabay.co.id/2018/02/28/citarum-harum-langkah-
optimis-pemerintah-pulihkan-kejayaan-sungai-citarum-bagian-3/ . ( 6
Februari 2019)

Lppm. (2018). KKN TEMATIK. [Online]. Tersedia: http://kkn.lppm.upi.edu/ . ( 6


Februari 2019)

Mawardi. (2018). Inilah Empat Faktor yang Menjadi Penyebab Sungai Citarum
Tercemar Versi Rektor ITB. [Online]. Tersedia:
http://jabar.tribunnews.com/2018/01/25/inilah-empat-faktor-yang-
menjadi-penyebab-sungai-citarum-tercemar-versi-rektor-itb . ( 6
Februari 2019)

Uriflorist. (2014). Berbagai Manfaat Membuat Taman. [Online]. Tersedia:


http://www.uriflorist.com/berbagai-manfaat-membuat-taman . ( 6
Februari 2019)

Ristekdikti. (2018). KKN Tematik Citarum Harum Pentahelix: Inovasi Menuju


Perubahan yang Lebih Baik. [Online]. Tersedia:
http://belmawa.ristekdikti.go.id/2018/12/06/kkn-tematik-citarum-
harum-pentahelix-inovasi-menuju-perubahan-yang-lebih-baik/ . ( 6
Februari 2019)

39
LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Perencanaan Program
Program 1

Judul : Sosialisasi tentang 3R

Deskripsi : Memberikan materi tentang arti dan makna tentang 3R


dan memberikan materi tentang perbedaan sampah
organik, anorganik dan manfaat dari sampah tersebut .

Tujuan : 1.Menumbuhkan sikap cinta lingkungan dengan disiplin


dalam membuang sampah pada anak usia dini khususnya
siswa PAUD

2.Mensosialisasikan lingkungan hidup dan pemilahan


sampah

3.Mensosialisasikan perbedaan tong sampah organik,


anorganik, dan berbahaya

4.Mensosialisasikan pengolahan sampah ke dalam bentuk


kreativitas

Sasaran : Siswa SD Negeri Ciseah kelas 3,4, dan 5

Waktu : Setiap Rabu jam 10.00-11.00

Hasil :1.Siswa dapat membedakan jenis-jenis sampah

2. Siswa dapat menjelaskan, membedakan dan


memberikan contoh tentang 3R

Hambatan :1. Kurangnya sumber daya manusia sebagai penyaji

2.Siswa yang terlalu ribut sehingga ada saat kondisi kelas


tidak terkontrol.
3.Siswa dalam satu kelas terlalu banyak sehingga sering
kali kehabisan hadiah.

Program 2

Judul : Sosialisasi tentang 3R

Deskripsi : Memberikan materi tentang arti dan makna tentang 3R dan


melakukan kegiatan daur ulang sampah dari kulit telur
digunakan dalam membuat kesenian seperti kaligrafi.

Tujuan : 1.Menumbuhkan sikap cinta lingkungan dengan disiplin


dalam membuang sampah pada anak usia dini khususnya
siswa PAUD

2.Mensosialisasikan lingkungan hidup dan pemilahan


sampah

3.Mensosialisasikan perbedaan tong sampah organik,


anorganik, dan berbahaya

4.Mensosialisasikan pengolahan sampah ke dalam bentuk


kreativitas

Sasaran : Siswa PAUD

Waktu : Setiap Rabu dan Jum’at

Hasil : Siswa PAUD bisa mengikuti kegiatan yang


dilaksanakan, kecuali membuat kerajinan dari tali raffia

Hambatan : 1.Sumber daya manusia yang tidak memadai dalam hal


menangani siswa PAUD

2.Keadaan siswa PAUD yang cenderung mudah bosan


pada pelaksanaan membuat kerajinan dari cangkang telur

3.Keadaan siswa PAUD yang kurang memahami pada


pelaksanaan membuat kerajinan dari tali rafia
Program 3

Judul : Program kerja bersama TNI (Penghijauan DAS Citarum


dengan 50 pohon mangga)

Deskripsi : Melakukan kegiatan apel bersama, menanam, merawat


tanaman dan membenahi rumput disekitar bantaran sungai.

Tujuan : 1.Terwujudnya bantaran sungai yang bersih, indah dan


nyaman

2.Berjalannya program penghijauan di bantaran sungai


citarum

Sasaran : terciptanya lingkungan sekitar DAS Citarum yang bersih,


hijau serta teduh karena pohon

Waktu : 27-28 Jan 2018, Jam: 8.00 – Selesai

Hasil : Setelah dilaksanakan program penanaman pohon di DAS


Citarum lingkungan terlihat lebih hijau.

Hambatan : 1.Kurangnya partisipasi aktif masyarakat untuk ikut


membantu menanam pohon

2.Bibit pohon yang diberikan oleh pihak LPPM UPI datang


saat KKN akan segera berakhir

3.Kurangnya sumber daya manusia ketika pengambilan


bibit pohon yg berat dan besar

Program 4

Judul : JUMSIH ( Jum'at Bersih)

Deskripsi : Melakukan kegiatan bersih-bersih disekitaran rumah


warga .

Tujuan : 1.Untuk membiasakan masyarakat tentang hidup sehat


2.Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap
lingkungan yang bersih

3.Memberikan awalan agar masyarakat termotivasi


melakukan kerja bakti secara rutin dan berkelanjutan

Sasaran : Masyarakat

Waktu : Setiap Jum’at, pukul : 07.00-selesai

Hasil : Setelah dilaksanakan program Jumsih sebagian


masyarakat lebih bisa memilah antara sampah organik,
non-organik dan sampah berbahaya serta sudah memilah
sampah yg bisa dijadikan kerajinan contohnya seperti
botol botol bekas dan cangkang bekas kopi.

Hambatan : 1.Kurangnya partisipasi aktif masyarakat untuk ikut


membantu

2.Tidak adanya partisipasi dari masyarakat RW 10 hingga


akhirnya di batalkan

3.Kurangnya sumber daya manusia ketika kegiatan jumsih

Program 5

Judul : Sosialisasi ke Pabrik Tekstil

Deskripsi : Melakukan kegiatan observasi kepada pabrik yang ada


disekitaran Desa Pameuntasan atau disekitar Kecamatan
Kutawaringin mengenai IPAL tentang jenis IPAL yang
digunakan, tahapan-tahapan pada IPAL dan hasil yang
diperoleh apakah memenuhi aturan pemerintah atau tidak
memenuhi aturan pemerintah.
Tujuan : 1.Mengidentifikasi kondisi dan teknik IPAL pabrik-pabrik
di kawasan DAS Citarum
2.Mengedukasi pengelola pabrik dan warga sekitar pabrik
di kawasan Desa Pameuntasan Kecamatan Kutawaringin
untuk memahami tentang urgensi IPAL di pabrik-pabrik
sekitar DAS Citarum
3.Bersilaturahmi dengan pengelola pabrik dan warga sekitar
pabrik di kawasan Desa Pameuntasan Kecamatan
Kutawaringin
Sasaran : Sasaran kegiatan Kunjungan Pabrik ini adalah 2 Pabrik
Washing Jeans di kawasan Desa Pameuntasan, Kecamatan
Kutawaringin.
Waktu : Kamis, 17 Januari 2019 dan 24 Januari 2019, jam : 08.00-
selesai

Hasil : Dari kegiatan ini diperoleh kesimpulan bahwa Instalasi


pengolahan air limbah (IPAL) yang dimiliki oleh pabrik-
pabrik di kawasan Desa Pameuntasan dan sekitarnya masih
banyak yang belum terstandar sehingga perlu perbaikan dan
penyempurnaan. Diperlukan perhatian dan peran serta
pemerintah setempat terkait masalah standardisasi IPAL
pabrik-pabrik di sekitar DAS Citarum.

Hambatan : 1. Mahasiswa tidak ikut aktif berpartisipasi

2.Ruangan pabrik terlalu kecil

Program 6

Judul : Jalan Sehat

Deskripsi : Melakukan kegiatan jalan sehat dengan anak-anak desa


Pamentasan , diadakan penyuluhan tentang perbedaan dan
jenis sampah ( sampah organik, sampah anorganik, dan
sampah berbahaya).
Tujuan : 1.Mengedukasi anak-anak Desa Pameuntasan tentang
jenis-jenis jampah (Organik, An-Organik, dan B3(Bahan
Beracun Berbahaya))
2.Mengedukasi anak-anak Desa Pameuntasan untuk
memahami tentang memungut sampah, memilah sampah
dan membuang sampah pada temaptnya
3.Membersihkan sampah-sampah di area bantaran sungai
Citarum Desa Pameuntasan
4.Meningkatkan kesadaran diri anak-anak Desa
Pameuntasan untuk membuang sampah pada tempatnya.
5.Meningkatkan kebugaran jasmani anak-anak Desa
Pameuntasan
Sasaran : anak-anak Desa Pameuntasan

Waktu : Minggu, 13 Januari 2019, Jam: 06.00 – 09.30

Hasil : Hasil dari Kegiatan ini diperoleh Pemenang, untuk


kelompok pengumpul sampah terbanyak, yaitu :
Juara 1 : Kelompok 1
Juara 2 : Kelompok 2
Juara 3 : Kelompok 3

Hambatan : 1.Kegiatan yang tidak sesuai dengan rundown yang telah


disiapkan

2.Kegiatan yang diambil alih oleh ketua pelaksanaan bukan


oleh MC

3.Kebutuhan untuk kegiatan tidak dipikirkan dengan


matang

4.Pelaksanaan kegiatan tidak sesuai rundown

5.Penempatan kegiatan yang tidak sesuai dan tidak


dipikirkan dengan matang
Program 7

Judul : Pembuatan Taman Vertikal

Deskripsi : Melakukan kegiatan pembuatan taman disekitar bantaran


sungai Citarum guna untuk memperindah sungai Citarum ,
menjaga ekosistem di bantaran sungai Citarum dan
memanfaatkan lahan kosong di bantaran sungai citarum
RW 12.

Tujuan : 1.Menghijaukan kembali lahan yang tandus

2.Menanamkan rasa memiliki untuk merawat taman dan


tanaman kepada anak-anak disekitar bantaran sungai
Citarum

3.Agar lahan tersebut tidak digunakan untuk tempat


pembuangan sampah liar yang akan mengotori bantaran
sungai Citarum

Sasaran : Warga

Waktu : 09.00-selesai

Hasil : Taman pelangi menghiasi bantaran sungai Citarum RW 12


Hambatan : 1.Bahan peralatan kurang
2.Bambu mengkerut
3.Waktu molor dan mepet
4.Kekurangan sumberdaya manusia
5.Tidak selesai sesuai dengan tanggal yang ditentukan
2. Kegiatan yang dilakukan
Selain program-program yang telah dilaksanakan terdapat juga
sejumlah kegiatan-kegiatan masyarakat yang diikuti dan dilaksankan oleh
kelompok Desa KKN Desa Pameuntasan , diantaranya :

a. Do’a bersama di alun-alun


b. Pertandingan bola voli
c. Pengajian

Agenda harian kegiatan Mahasiswa KKN Citarum Harum Pentahelix Kelompok


2, Desa Pameuntasan, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung:
Hari,Tanggal Program Kerja Hari,Tanggal Program Kerja
Kamis ,27 Jumat ,11  JUMSIH
Desember Januari 2019  Sosialisasi ke PAUD
 Pembukaan KKN wilayah
2018 (Memanfaatkan bekas kulit
Kecamatan Kutawaringin
telor ke gambar dan
di kantor kecamatan
mengajarkan cara
membereskan sesudahnya)
Jumat ,28 Sabtu ,12
 Apel dan perkenalan  Apel dan membereskan
Desember Januari 2019
bersama TNI puing-puing bekas bangunan
2018
Sabtu ,29  Apel, membersihkan Minggu ,13
Desember rumput dan Januari 2019  Jalan sehat dan senam
2018 menggemburkan tanah
Minggu ,30 Senin ,14  Apel
Desember Januari 2019  Membantu mengerjakan PR
 Libur
2018 anak-anak SD dan TK (warga
RW 10)
Senin ,31 Selasa ,15
 Apel dan membereskan
Desember  Libur Januari 2019
puing-puing bekas bangunan
2018
Selasa ,1 Rabu ,16  Sosialisasi ke SD
Januari 2019  Libur Januari 2019  Mengajar mengaji, mewarnai
dan bercerita di PAUD
Rabu ,2 Kamis ,17  Apel dan mengunjungi pabrik
Januari 2019 Januari 2019 tekstil
 Libur
 Rapat Kelompok 2

Kamis ,3 Jumat ,18  JUMSIH


 Apel dan pengecekan
Januari 2019 Januari 2019  Membuat kemoceng dari tali
setiap rw
rapia.
Jumat ,4  Apel dan merawat Sabtu ,19  Mempersiapkan pembuatan
Januari 2019 tanaman Januari 2019 taman
 Penerimaan KKN  Membeli bahan-bahan untuk
Mahasiswa UPI Di Desa pembuatan taman
Kutawaringin.  Mencari bibit tanaman
 Membereskan lahan untuk
dibuat taman
Sabtu ,5  Apel dan sosialisasi Minggu ,20  Mencari bibit tanaman
Januari 2019 bersama sektor 8 Januari 2019  Melanjutkan pembuatan
 Rapat Kelompok 2 taman
 Membuat pagar
 Rapat 3 kelompok Desa
Pameuntasan
 Rapat kelompok 2
Minggu ,6 Senin ,21  Melanjutkan pembuatan
Januari 2019  Rapat Kelompok 2 Januari 2019 taman
 Mencari bibit tanaman
Senin ,7 Selasa ,22  Melanjutkan pembuatan
Januari 2019 Januari 2019 taman
 Fiksasi ke SD dan PAUD
 Rapat kelompok 2
 Evaluasi proker
Selasa ,8  Apel dan membersihkan Rabu ,23  Melanjutkan pembuatan
Januari 2019 rumput dibantaran sungai Januari 2019 taman
rw 12  Sosialisasi terakhir ke SD
 Rapat mahasiswa kkn desa  Sosialisasi ke PAUD
pameuntasan membahas
proker jalan sehat dan
lomba memungut sampah,
pembuatan struktur
panitia.
 Membantu mengerjakan
PR anak-anak SD dan TK
(warga RW 10)
Rabu ,9 Kamis ,24  Apel pagi bersama TNI
Januari 2019 Sosialisasi ke SD dan ke Januari 2019  Mengunjungi pabrik tekstil
PAUD  Melanjutkan pembuatan
taman
Kamis ,10  Apel dan membereskan Jumat ,25  JUMSIH di RW 5
Januari 2019 puing-puing bekas Januari 2019  Melanjutkan pembuatan
bangunan taman
 Rapat mahasiswa KKN  Mencari bibit tambahan
Desa Pameuntasan
membahas proker jalan
sehat dan lomba
memungut sampah
Minggu, 27  Finishing pembuatan taman
Januari 2019  Rapat kelompok
 Evaluasi
Senin, 28  Beres-beres kontrakan
Januari 2019  Pemberian
penghargaan/plakat kepada
pihak SD dan PAUD
 Pamitan kepada warga
Selasa, 29 TAMAT
Januari 2019
Rabu, 30 TAMAT
Januari 2019
Kamis, 31  Penutupan KKN Citarum
Januari 2019 Harum Pentahelix Reguler
 Pemberian cindera mata
kepada ibu RW , warga dan
satgas desa pameuntasan.
3. Peta Lokasi Kegiatan

1. SDN Ciseah ,tempat pelaksanaan sosialisasi tentang


3R
2. RW 12, tempat pelaksanaan kegiatan jalan sehat dan
pembuatan taman pelangi.
3. RW 5 dan RW 10 , tempat pelaksanaan kegiatan
jumsih, observasi ke pabrik tekstil dan program
bersama TNI

4. Materi-materi Kegiatan

5.
5
6. Kelengkapan Administrasi Kegiatan
7. Foto Kegiatan

Dokumentasi Program Sosialisasi ke SD


Dokumentasi Program Sosialisasi ke PAUD
Dokumentasi Program Bersama TNI
Dokumentasi Program JUMSIH
Dokumentasi Program Kunjungan ke Pabrik

Dokumentasi Program Jalan Sehat


Dokumentasi Program Pembuatan Taman Pelangi

Anda mungkin juga menyukai