KELOMPOK IX
NAMA MAHASISWA :
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS HANG TUAH PEKANBARU
2022
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Laporan ini telah diperiksa, disetujui dan siap untuk diseminarkan di hadapan
Tim Penguji PBL Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan
Universitas Hang Tuah Pekanbaru
NIDN : 0111038603
ii
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN
PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN (PBL)
Nama Mahasiswa :
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas
rahmat dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan
Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) yang dilakukan di Desa Pulau Rumput
Kecamatan Gunung Toar Kuantan Singingi.
Bagi semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, semoga Allah
SWT, membalas semua amal kebaikan semua pihak yang telah banyak
memberikan kebaikan kepada kami.
Kami menyadari segala keterbatasan dan masih banyak kekurangan serta jauh
dari kesempurnaan, maka dari itu saran dan kritik yang membangun sangat
diharapkan demi kesempurnaan Laporan PBL ini. Besar harapan kami harapkan
semoga laporan PBL ini bermanfaat bagi pengambil kebijakan di bidang kesehatan
dan pengembangan ilmu pengetahuan bagi kelompok PBL selanjutnya.
Tim Penulis
DAFTAR GAMBAR
sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang bcrbentuk padat. Data Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2021 mencatat volume sampah di
Indonesia yang terdiri dari 154 Kabupaten/kota se-Indonesia mencapai 18,2 juta
ton/tahun. Sampah yang terkelola dengan baik hanya sebanyak 13,2 juta ton/tahun atau
72,95%. Ini terjadi karena masih terbatasnya daya tampung tempat pembuangan sampah
baik Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) maupun Tempat Penampungan Sementara (TPS),
Menurut Emha Training Center (2005), jenis dan komposisi sampah diperkotaan
terdiri dari sampah organik sebanyak 65%, sampah kertas dan plastik masing-masing
10%, kaca dan logam masing-masing 2% dari total sampah yang diproduksi setiap
harinya. Selama ini sampah dikelola dengan konsep buang begitu saja (open dumping),
buang bakar (dengan incenerator atau dibakar begitu saja), gali tutup (sanitary landfill),
ternyata tidak memberikan solusi yang baik, apalagi jika pelaksanaannya tidak disiplin
serta dibarengi oleh kebiasaan buruk masyarakat yang sering membuang sampah
Akhir Sampah). Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika pada akhirnya warga
menolak kehadiran TPA. Jika dibandingkan dengan negara maju, kita masih belum
mengeksplorasi upaya pembuangan sampah dalam bentuk komposting, daur ulang, dan
sampah dari tahun ke tahun. Jumlah timbulan sampah di tahun 2025 diproyeksikan
mencapai 70.8 juta ton (KLHK, 2019). Pengelolaan sampah secara mandiri sejak di
tingkat rumah tangga akan sangat membantu mengurangi masalah sampah. Sampah
organik dapat diolah menjadi kompos sedangkan sampah anorganik perlu dipilah.
1. Tujuan Umum
Rumput Kecamatan Gunung Toar Kuantan Singingi yaitu cara pengolahan sampah
2. Tujuan Khusus
demografis.
1. Bagi Mahasiswa
a. Laporan hasil PBL dapat dijadikan acuan bagi mahasiswa yang akan melakukan
PBL selanjutnya.
b. Laporan hasil PBL ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau
evaluasi bagi kampus dalam merencanakan kegiatan PBL yang lebih baik untuk
periode berikutnya.
a. Kecamatan/Kelurahan
Dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi pihak
masyarakatnya.
A. Kondisi Geografis
Desa Pulau Rumput adalah desa yang terbentuk setelah Negara Republik
Toar saat ini. Desa pulau rumput diambil namanya dari keadaan geografisnya,
memberikan nama desa tersebut dengan julukan Desa Pulau Rumput. Luas
wilayah desa 1200 Ha. Desa Pulau Rumput terbagi atas 3 wilayah dusun, yaitu
B. Kondisi Demografi
Desa Pulau Rumput yang terdapat dari 219 KK dan terdapat 712 jiwa.
Desa pulau rumput termasuk daerah rawan banjir ( blood zone) pada musim
hujan (rain season). Masyarakata desa Pulau rumput 90% adalah petani
Tabel 1
Distribusi Status Kepegawaian dan Jenis Kelamin Desa Pulau Rumput
Kecamatan Gunung Toar Tahun 2022
No Kategori Jumlah
a. Status Kepegawaian Desa
1. Jumlah Dusun 3
2. Jumlah Kepala Dusun 3
b. Jenis Kelamin
1. Laki-laki 358
2. Perempuan 354
Total 712
Sumber: Profil Desa Pulau Rumput Kecamatan Gunung Toar
Berdasarkan tabel 1 diatas, Desa Pulau Rumput terdiri dari 3 Dusun dan 3
Kepala Dusun. Jumlah penduduk sebanyak 712 jiwa dengan jumlah laki-laki
Tabel 2
Distribusi Kelompok Umur Desa Pulau Rumput Kecamatan Gunung
Toar Tahun 2022
No Kategori Jumlah
1. <1 Tahun 22
2. 1 – 4 Tahun 47
3. 5 – 14 Tahun 115
4. 15 – 39 Tahun 431
5. 40 – 64 Tahun 42
6. >65 Tahun 55
Total 712
Sumber: Profil Desa Pulau Rumput Kecamatan Gunung Toar
Berdasarkan tabel 2 diatas, kelompok umur <1 tahun terdapat 22 orang, 1 -4
Tabel 3
Distribusi Pekerjaan Masyarakat Desa Pulau Rumput Kecamatan
Gunung Toar Tahun 2022
No Kategori Jumlah
1. Petani 334
2. Buruh Tani/Buruh Nelayan 28
3. Buruh Pabrik 1
4. PNS 4
5. Wiraswasta/pedagang 50
6. Bidan 1
7. Perawat 1
8 Lainnya 15
Sumber: Profil Desa Pulau Rumput Kecamatan Gunung Toar
Berdasarkan tabel 3 diatas, penduduk Desa Pulau Rumput terdiri dari 334
pencaharian lainnya.
Tabel 4
Distribusi Sarana dan Prasarana Desa Pulau Rumput Kecamatan
Gunung Toar Tahun 2022
NO Sarana dan prasarana Jumlah
A Umum
1 Masjid 1
2 Musholla 2
3 SD 1
4 PAUD 1
5 Lapangan Olahraga 1
B Kesehatan
1 Puskesmas 1
2 Poskesdes 0
Sumber: Profil Desa Pulau Rumput Kecamatan Gunung
Berdasarkan dari tabel diatas di Desa Pulau Rumput, sarana dan prasarana
D. Struktur Organisasi
Gambar 2
Skema Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Pulau Rumput Kecamatan
Gunung Toar Kabupaten Kuantan Singingi
Kepala Desa
Dasril S.E
Sekretaris Desa
Jefrizal,AMD
POLKESDES
PETAPAHAN
NUZA NOPRIANTI,
A.Md.Keb
E. Ketenagaan
Tabel 5
Distribusi Ketenagaan di Kecamatan Gunung Toar Tahun 2022
No Ketenagaan Jumlah
1. Kapus 1
2. Kepala TU 1
3. Dokter umum 2
4. Dokter gigi 1
5. Bidan 19
6. Perawat 6
7. Perawat gigi 1
8. Apoteker 1
9. Ass. Apoteker 1
10. Fisioterapi 1
11 Kesehatan masyarakat 2
12 Tenaga gizi 1
13 Analis kesehatan 1
14 Kesehatan kerja 0
15 Tenaga non medis 10
Total 49
Sumber: Profil Kecamatan Gunung Toar
Kecamatan Gunung Toar terdapat 2 orang dokter umum, 1 orang dokter gigi,
Tabel 6
Distribusi Ketenagaan di Desa Pulau Rumput Kecamatan Gunung Toar
Tahun 2022
No Ketenagaan Jumlah
1. Kepala Desa 1
2. Sekretaris Desa 1
3. Kaur 1 1
4. Kaur 2 1
5. Kasi 1 1
6. Kasi 2 1
7. Staff Desa 2
8. Kepala Dusun 3
Total 11
Sumber: Profil Kecamatan Gunung Toar
Berdasarkan tabel 6 diatas, untuk ketenagaan di Desa Pulau Rumput
Tabel 7
Distribusi Tenaga Kesehatan di Desa Pulau Rumput Kecamatan
Gunung Toar Tahun 2022
F. Sumber Dana
G. Status Kesehatan
generasi yang sehat sesuai dengan beberapa indikator yang telah ditetapkan
yang mengacu pada Indikator Indonesia Sehat dan Indikator Kinerja Standar
merupakan hasil akhir, yang terdiri atas angka kematian, angka kesakitan dan
Tabel 8
Jumlah Sasaran Pelayanan KIA di Kecamatan Gunung Toar Tahun
2022
No Sasaran Jumlah
1 Ibu Hamil 260
2 Bayi 237
pelayanan KIA di Kecamatan Gunung Toar terdapat 260 jiwa jumlah ibu
Tabel 9
Pencapaian Kegiatan KIA di Kecamatan Gunung Toar Tahun 2022
No Pencapaian Kegiatan Jumlah Persen
1 Pelayanan K1 138 53%
2 Pelayanan K4 150 57,6%
3 Pelayanan K6 106 40,7%
4 Persalinan ditolong Nakes 119 47,9%
5 Persalinan di fasilitas 118 47,5%
kesehatan
6 Jenis persalinan Normal 85 34,2%
7 Jenis persalinan SC 44 17,7%
8 Komplikasi Neonatus 128 54,1%
9 Asi ekslusif 185 27,6%
10. Imunisasi Lengkap 127 48,8%
kerja UPTD Gunung Toar. Pada Pelayanan K1 berjumlah 138 dan persentase
Nankes dengan jumlah 119 dan persentase 47,9%. Pada persalinan di fasilitas
kesehatan dengan jumlah 118 dan persentase 47,5%. Jenis persalinan normal
persentase 54,1 %. Pada Asi Ekslusif berjumlah 185 dengan persentase 27,6%.
Tabel 9
Angka Kematian Maternal Kecamatan Gunung Toar Tahun 2022
No Pencapaian Kegiatan Jumlah Persen
1 Angka Kematian Maternal 0 0
Tabel 10
Presentase Distribusi Cakupan Program Gizi di UPTD Kesehatan Gunung
Toar Tahun 2022
87 jiwa (12,4%) dan ibu hamil yang KEK sebanyak 12 jiwa (1,71%) BBLR
ASI Eksklusif terdapat 21 jiwa (42.9%) dan untuk jumlah balita yang
Tabel 12
Distribusi Sepuluh Penyakit Tertinggi di Puskesmas Kecamatan
Gunung Toar Tahun 2022
No. Nama Penyakit Jumlah Ranking
1. ISPA 1.701 1
2. Gastritis 1.073 2
3. Influenza 1.042 3
4. Obs febris 794 4
5. Hipertensi 744 5
6. Common cold 600 6
7. Dermatitis Kontak Alergi 571 7
8. Rematik Artritis 550 8
9. Dispepsia 385 9
10. Diare 369 10
rangking (6) Rematik Artritis berjumlah 550 jiwa dengan rangking (7)
Dispepsia berjumlah 385 jiwa dengan rangking (8) dan Diare berjumlah
5. Kasus Covid
HASIL
dan prioritas pemecahan masalah, intervensi, rencana anggaran biaya, dan monitoring
Desa Pulau Rumput terdapat 712 KK dan terdiri dari 3 Dusun. Dusun I terdiri dari
230 KK, Dusun II terdiri dari 240 KK, Dusun III terdiri dari 242 KK. Data yang
1. Data Umum
Tabel 13
Distribusi Kepala Keluarga Menurut Jenis Kelamin, Umur, Tingkat Pendidikan,
Pekerjaan, dan Agama di Desa Pulau Rumput Kecamatan Gunung Toar 2022
No Kategori Jumlah Persentase
(%)
A. a. Jenis Kelamin
1. Laki – Laki 126 88,7
2. Perempuan 16 11,3
Total 142 100
B. b. Umur Kepala Keluarga
1. >20 – 35 Tahun 28 19,7
2. 36 – 54 Tahun 51 35,9
3. 55 – 70 Tahun 44 31,0
4. >70 Tahun 19 13,4
Total 142 100
C. c. Tingkat Pendidikan
1. Tidak Sekolah 9 6,3
Sumber
2. Belum Sekolah 1 7
: Data3. SD – SMP 86 60,6
4. SMA 39 27,5
5. Perguruan Tinggi 7 4,9
Total 142 100
d. Pekerjaan
1. PNS/ABRI 3 2,1
2. Pegawai Swasta 6 4,2
3. Wiraswasta 28 19,7
Petani 100 70,4
4. Tidak Bekerja 5 3,5
Total 142 100
D. Agama
1. Islam 142 100
2. Protestan - -
3. Katholik - -
4. Hindu - -
5. Konghucu - -
Total 142 100
Kuesioner PBL 2022
Berdasarkan tabel 23 diatas, terlihat bahwa dari total 142 KK distribusi berdasarkan
jenis kelamin kepala keluarga paling banyak yaitu laki – laki sejumlah 126 KK ( 88,7% )
dan yang paling sedikit yaitu perempuan sejumlah 16 KK ( 11,3% ). Distribusi kelompok
( 35,9% ) dan yang paling sedikit >70 tahun berjumlah 19 KK ( 13, 4% ). Untuk tingkat
yang paling rendah adalah tidak sekolah hanya 1 KK ( 7% ). Distribusi pekerjaan kepala
keluarga yang paling banyak adalah petani sebesar 100 KK ( 70, 4% ) dan yang paling
sedikit adalah PNS/ABRI sebesar 3 KK ( 2,1% ). Sedangkan distribusi agama kepala
b. Identitas Penduduk
Tabel 14
Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur, Jenis Kelamin, Agama,Tingkat Pendidikan,
dan Pekerjaan di Desa Pulau Rumput Kecamatan Gunung Toar 2022
Berdasarkan tabel 24, terlihat bahwa dari total 142 KK distribusi berdasarkan umur
penduduk paling banyak adalah 20 – 35 tahun yaitu sejumlah 95 jiwa ( 29, 7% ) dan
yang paling sedikit umur 0 – 12 bulan sejumlah 9 jiwa ( 2,6% ). Distribusi jenis
kelamin penduduk terbanyak adalah perempuan sejumlah 227 jiwa ( 60, 16% ) dan
penduduk berjenis kelamin laki – laki sejumlah 123 jiwa (39,84 ). Distribusi agama
pendidikan penduduk tertinggi adalah SD – SMP sejumlah 141 jiwa ( 41, 00 ) dan yang
paling rendah adalah tidak sekolah sejumlah 1 jiwa ( 0,10% ). Distribusi pekerjaan
penduduk yang paling tinggi adalah tidak bekerja sejumlah 305 jiwa ( 91, 84% ),
KK yang memiliki bayi tetapi hanya 18 bayi yang melakukan imunisasi dan 7
bayi tidak melakukan imunisasi, hasil pendataan dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 15
Distribusi Kesehatan Bayi Berdasarkan Kelengkapan Imunisasi, KMS, ASI
Ekslusif di Desa Pulau Rumput Kecamatan Gunung Toar 2022
bayi berdasarkan distribusi kesehatan ibu dan anak, menunjukkan bahwa yang
memiliki kelengkapan imunisasi paling banyak adalah 18 bayi ( 66,7% ) dan
yang tidak lengkap sejumlah 7 bayi ( 25,9% ). Distribusi bayi yang memiliki
Tabel 16
Distribusi Kesehatan Balita Berdasarkan Status Gizi Balita, KMS
Balita, Balita Tidak ke Posyandu di Desa Pulau Rumput Kecamatan
Gunung Toar 2022
yang memiliki status gizi balita baik sejumlah 26 ( 92,9% ) responden dan
balita yang memiliki status gizi cukup sejumlah 1 ( 3,6% ) responden. Balita
memiliki KMS lebih dominan sejumlah 27 ( 96,4% ) responden dan yang tidak
memiliki KMS sejumlah 1 (3,4% ) responden. Distribusi alasan balita tidak
sebanyak ( 80,0% ) responden dan alasan yang paling sedikit adalah tidak ada
a) Akseptor KB
Tabel 17
Distribusi Berdasarkan Akseptor KB di Desa Pulau Rumput Kecamatan
Gunung Toar 2022
Desa Pulau Rumput Kecamatan Gunung Toar Tahun 2022 yang tertinggi
Tabel 18
Distribusi Berdasarkan Alasan Tidak Ikut KB di Desa Pulau Rumput
Kecamatan Gunung Toar Tahun 2022
No Variabel Jumlah Persentase
(%)
a. Alasan Tidak Ikut KB
1. Dilarang Suami - -
2. Ingin Punya Anak 1 9,1
3. Tidak Cocok 7 63,6
4. Sedang Hamil 2 18,2
5. Kepercayaan - -
6. Kurang Informasi 1 9,1
7. Tidak Ada Biaya - -
Total 11 100
Sumber : Data Kuesioner PBL 2022
c) Jenis Kontrasepsi
Tabel 19
Distribusi Berdasarkan Jenis Kontrasepsi di Desa Pulau Rumput
Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2022
1. IUD 1 1,2
2. Pil 46 56,1
3. Kondom - -
4. Suntik 33 40,2
5. Implant/Susuk 2 2,4
6. Kontap - -
Total 82 100
Sumber : Data Kuesioner PBL 2022
sebagai tempat berobat, hasil pendataan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 20
Distribusi Berdasarkan Jaminan Kesehatan dan Kebiasaan Tempat
Berobat Di Desa Pulau Rumput Kecamatan Gunung Toar Kabupaten
Kuantan Singingi Tahun 2022
1) Rumah
Tabel 21
Distribusi Berdasarkan Data Kesehatan Lingkungan Rumah
di Desa Pulau Rumput Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan
Singingi Tahun 2022
ventilasi rumah lebih banyak ada > 10% luas lantai sebesar 90 (72,6% )
responden, dan yang paling sedikit adalah tidak ada ventilasi yaitu 5
responden menggunakan atap yang rapat dan tidak bocor sejumlah 104
(83,9% ), dan yang paling sedikit adalah atapnya tidak rapat, bocor
rumah pada siang hari yang paling banyak adalah cahaya matahari masuk
(83,1% ) responden, dan yang paling sedikit adalah tidak sesuai ( tidak
2) Pembuangan Sampah
Tabel 22
Distribusi Jenis Pembuangan Sampah di Desa Pulau Rumput Kecamatan
Gunung Toar Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2022
Tabel 23
Distribusi Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Saluran Pembuangan Air
Limbah ( SPAL dan Drainase ) di
Desa Pulau Rumput Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan
Singingi Tahun 2022
drainase ) yang paling tinggi adalah ada SPAL yaitu 135 ( 91, 5% )
responden, dan yang paling sedikit adalah tidak ada SPAL yaitu 7 ( 4,9% )
( 14,9% ) responden.
4) Sumber Air Minum
Tabel 24
Distribusi Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Sumber Air Minum di
Desa Pulau Rumput Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan
Singingi Tahun 2022
dari Air Galon yaitu 55 ( 38,7% ) responden, dan yang paling sedikit
bersumber dari SGT dan SGS yaitu 3 ( 2,1% ) responden. Distribusi fisik
air yang digunakan paling banyak adalah tidak berasa, tidak berbau, dan
tidak berwarna sejumlah 137 ( 96,5% ) responden, dan yang paling sedikit
Distribusi jarak sumber air dengan septi tank terbanyak adalah lebih dari
10 meter yaitu 117 ( 82,4% ) responden, dan yang paling sedikit adalah
5) Jamban
Tabel 25
Distribusi Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Jenis Jamban
di Desa Pulau Rumput Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan
Singingi Tahun 2022
Tabel 26
Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS ) di Desa Pulau Rumput Kecamatan Gunung Toar Kabupaten
Kuantan Singingi Tahun 2022
plus yaitu sebesar 133 ( 97,7% ) responden, dan yang paling sedikit
responden menjawab iya yaitu sebesar 132 ( 93,0% ) responden, dan yang
paling sedikit menjawab tidak konsumsi buah dan sayur yaitu sebesar 10 (
melakukan aktivitas fisik yang paling banyak menjawab iya yaitu sebesar
140 ( 98,6% ) responden, dan yang paling sedikit menjawab tidak yaitu
Tabel 27
Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Anggota
Keluarga yang Merokok di Desa Pulau Rumput Kecamatan Gunung Toar
Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2022
paling banyak adalah ada yaitu sebesar 96 ( 67,6% ) responden, dan yang
Tabel 28
Distribusi Responden Berdasarkan Kepemilikan Hewan
Peliharaan di Desa Pulau Rumput Kecamatan Gunung Toar Kabupaten
Kuantan Singingi Tahun 2022
1) Kematian Ibu
Tabel 29
Distribusi Responden Berdasarkan Kematian Ibu pada Tahun 2022 di
Desa Pulau Rumput Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan
Singingi Tahun 2022
Tabel 30
Distribusi Responden Berdasarkan Kematian Bayi dan
Balita pada Tahun 2022 di Desa Pulau Rumput Kecamatan Gunung Toar
Tahun 2022
Pulau Rumput Kecamatan Gunung Toar Tahun 2022 yaitu tidak ada.
B. Identifikasi Masalah
datanya telah diolah. Masalah kesehatan yang telah teridentifikasi ini merupakan
masalah kesehatan yang terjadi di Desa Pulau Rumput Kecamatan Gunung Toar Tahun
tempat sampah
dibakar
97%
Gambar 3
Distribusi Responden Berdasarkan Sampah yang Dibakar di Desa Pulau
Rumput Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan Singingi Tahun
2022
Berdasarkan gambar 3 diatas, terlihat bahwa dari distribusi responden
membuang sampah dengan cara dibakar yaitu sebesar 96,5%, dan responden yang
pembuangan dari material bahan buangan yang melibatkan zat padat, cair, gas, dan
cara dibakar. Alasan masyarakat masih melakukan hal tersebut dikarenakan tidak
pengangkut sampah di desa tersebut serta persepsi masyarakat jika mengolah sampah
dengan cara di bakar adalah cara paling cepat dan tepat untuk mengurangi dan
menghilangkan sampah.
yang berbahaya. Menurut Peraturan Daerah No.2 Tahun 2005 mengenai pengendalian
2. 3M Plus
3M Plus
6%
Ya
Tidak
94%
Gambar 5
Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku 3M Plus di Desa Pulau Rumput
Kecamatan Gunung Toar Tahun 2022
yaitu sebesar 94%, dan yang responden paling sedikit menjawab tidak yaitu 6%.
dengan memutus rantai penularan. Segala bentuk kegiatan pencegahan yang dapat
dilakukan adalah dengan menaburkan bubuk larvasida atau bubuk abate pada tempat
yang sulit dibersihkan, menggunakan anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur,
memelihara ikan untuk pemangsa jentik nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi
dalam rumah, dan menghindari kebiasaan menggantung pakaian yang dapat menjadi
Peran serta masyarakat untuk menekan kasus ini sangat mempengaruhi denga
melakukan penanganan DBD berdasarkan dengan program yang sudah ada, karena
angka kesakitan dan angka kematian dari DBD sudah sangat tinggi. Hal – hal yang
perlu untuk dilakukan adalah salah satunya dengan melakukan Pemberantasan Sarang
a. Menguras
Membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat perkembang biakan nyamuk
seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air
b. Mengubur
Mengubur atau mendaur ulang barang bekas ( recycle ) tempat yang memiliki
c. Menutup
Menutup rapat – rapat tempat penampungan air seperti drum, kendi, dan
sebagainya.
Biasa ( KLB ). Selain itu, sejak Juni 2015 Kementerian Kesehatan mengenalkan
32,4% Ada
Tidak Ada
67,6%
Gambar 6
Distribusi Responden Berdasarkan Anggota Keluarga yang Merokok di Desa
Pulau Rumput Kecamatan Gunung Toar Tahun 2022
Berdasarkan gambar 6 diatas, terlihat bahwa dari distribusi responden
menjawab tidak ada yaitu sebesar 67,6%, dan responden paling sedikit menjawab
Rokok adalah silinder dari kertas yang dipilin berukuran antara 70 hingga 120
mm dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun tembakau yang telah di cacah.
Rokok dibakar pada ujungnya agar asapnya dapat dihirup lewat mulut dan dikelurkan
Merokok telah menjadi kebiasaan yang sangat sering kita temui dalam
kehidupan sehari – hari. Setiap orang mulai dari remaja hingga orang tua sudah
mengenal rokok. Dari segi kesehatan, tidak ada manfaat yang dapat diperoleh dari
merokok. Rokok dapat kita temui di warung – warung pinggir jalan yang dijual dalam
bentuk kemasan berbentuk kotak. Pada kemasan rokok sudah terdapat pesan
Pada masyarakat Desa Pulau Rumput masih banyak anggota keluarga yang
merokok, baik di rumah maupun di luar rumah. Hal ini yang dapat meningkatkan
risiko kesehatan terhadap perokok aktif dan perokok pasif. Pada saat ditanyakan
melalui kuesioner mereka sudah ketergantungan dengan rokok dan sulit untuk
Ya
Tidak
93%
Gambar 7
Distribusi Responden Berdasarkan Tidak Konsumsi Buah dan Sayur di
Desa Pulau Rumput Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan
Singingi Tahun 2022
berdasarkan tidak konsumsi buah dan sayur menunjukkan responden paling banyak
menjawab tidak yaitu sebesar 93 %, dan responden paling sedikit menjawab ya yaitu
sebesar 7 %.
Konsumsi buah dan sayur sangat diperlukan bagi tubuh sebagai sumber vitamin,
mineral, dan serat dalam mencapai pola makan sehat sesuai anjuran pedoman gizi
seimbang untuk mencapai kesehatan yang optimal. Sebagai vitamin dan mineral yang
terdapat dalam sayur dan buah mempunyai fungsi sebagai antioksidan sehingga dapat
mengurangi kejadian penyakit tidak menular terkait gizi, sebagai dampak dari
umur >10 tahun masih kurang untuk mengkonsumsi buah dan sayur yaitu masih
diatas 90%. Konsumsi sayur dan buah yang belum memadai berpengaruh terhadap
suplai vitamin, mineral, dan serat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Masih tinggi
mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari setiap kali makan, dikarenakan mereka
tidak terbiasa untuk hal tersebut dan terkadang lupa untuk mengkonsumsi buah dan
sayur.
kuesioner kesehatan keluarga, maka cara atau metode yang dapat dilakukan adalah
masyarakat desa beserta tokoh masyarakat termasuk perangkat desa, ketua RT , ketua
RW, kader – kader posyandu, dan petugas kesehatan untuk membahas hasil dari
pendataan yang telah dilakukan dan merencanakan upaya pemecahan masalah tersebut.
sekitarnya.
royong, pembuatan surat edara jumat bersih, pembuatan pupuk takakura dan
1) Tahap Persiapan
Kepanitiaan dari Musyawarah Masyarakat Desa
2) Persiapan Tempat
3) Persiapan Undangan
Undangan dibuat oleh mahasiswa PBL dan di ketahui oleh Kepala Desa Pulau
Puskesmas Kecamatan Gunung Toar, Kepala Desa Pulau Rumput, Ketua BPD,
Ketua LPM, Kepala Dusun, Ketua RW, Ketua RT, Kader, Tokoh Masyarakat,
4) Tahap Pelaksanaan
a) Pembukaan
j) Do’a
k) Penutup
b. Kegiatan MMD
1) Penyaji menyampaikan hasil pengolahan data melalui kuesioner yang telah
dilakukan oleh kelompok PBL, hasil pengolahan data ini merupakan masalah
d) Imunisasi
untuk masalah sampah yang dibakar, maka dapat disimpulkan bahwa yang
Tabel 43
Range Prioritas Masalah
Tahun 2022, didapatkan 1 masalah yaitu tentang sampah yang dibakar. Masalah ini
1. Manusia
mengenai dampak asap dari membakar sampah dan akan pentingnya menjaga
c. Pihak Puskesmas Kecamatan Gunung Toar tidak memiliki ahli dalam bidang
2. Biaya
pembuatan tempat sampah belum memadai. Hal ini menyebabkan banyak kegiatan-
3. Media
kurang dilakukan oleh perangkat desa setempat. Media promosi tentang kebersihan
lingkungan dari perangkat desa seperti brosur, spanduk, leaflet juga belum ada
ditemukan.
4. Metode
5. Material
Akhir (TPA), merupakan salah satu faktor yang menjadikan pengolahan sampah
secara dibakar. Tidak masuknya transportasi berupa mobil pengangkut sampah juga
menjadi salah satu faktor masyarakat masih mengolah sampah dengan cara di bakar.
Kecamatan Gunung Toar Tahun 2022 dapat tergambarkan dalam Fish Bone berikut
ini.
PENYEBAB EFEK
Perilaku
Membakar
Sampah
Sulitnya
Manusia Sarana
perubahan
perilaku dari Kurangnya
masyarakat pengetahuan Tidak adanya
masyarakat tentang mobil pengangkut
dampak asap dari sampah yang
pembakaran sampah masuk ke desa
Kurangnya
media seperti
leaflet dan
poster sebagai
informasi
kesehatan
Gambar 8
Diagram Fishbone Permasalahan Sampah
Untuk alternatif dan pemecahan masalah yang ada maka perlu rumusan program
Tabel 44
Alternatif Pemecahan Masalah
4. Tidak
terdapatnya
sarana dan
prasarana
pengangkut
sampah yang
masuk ke
desa.
F. Intervensi
Kegiatan intervensi merupakan salah satu aplikasi dari hasil pemecahan masalah
yang telah dihasilkan dari MMD yang berguna untuk meningkatkan derajat kesehatan di
Desa Pulau Rumput Kecamatan Gunung Toar. Adapun intervensi yang dilakukan oleh
kelompok mengenai pengolahan sampah dalam kegiatan PBL adalah sebagai berikut:
Media :
Peserta : 25 Orang
Rumput
b. Pemilahan Sampah
Sasaran : Masyarakat
dan Anorganik
Peserta : 25 Orang
sampah
penyuluhan
Media : Laptop
pertanyaan
penyuluhan
Tempat : POSYANDU
Media : Laptop
Peserta : 30 Orang
melakukan
penyuluhan
Siringo ringo
Peserta : 15 Orang
penyuluhan
Biaya yang diperlukan selama kegiatan PBL untuk kegiatan intervensi pengolahan
Untuk kegiatan MMD biaya yang dikeluarkan Rp. 190.000,- Dengan rincian sebagai
berikut:
Tabel 45
Rencana Anggaran Biaya ( RAB )
Total
2. Penyuluhan Kesehatan
Pada pelaksanaan PBL di Desa Pulau Rumput kami melakukan 4 kali penyuluhan,
Tabel 46
Laporan Anggaran Biaya Penyuluhan
3. Intervensi
Tabel 47
Laporan Anggaran Biaya Intervensi
“Pembuatan Pupuk lindi dan Ecobrick”
No Jenis Pengeluaran Biaya ( Rp )
1. Keran Air Rp. 20.000,-
2. Lem Rp.5000,-
3. Ember Rp. 20.000,-
H. 4. Keranjang Rp. 35.000,-
5. Gula Pasir Rp. 5.000
6. lakban Rp. 20.000,-
Total Rp. 105.000,-
1. Monitoring
kegiatan yang dilakukan dapat berjalan seperti yang direncanakan dan mampu
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Program intervensi yang kelompok lakukan
adalah dengan memberikan penyuluhan mengenai bahaya asap dari sisa pembakaran
oleh sampah, gotong royong bersama masyarakat dan aparatur dessa, melakukan
dan kegiatan intervensi yang kami lakukan mulai berhasil karena masyarakat sangat
2. Evaluasi
Adapun evaluasi dari kegiatan intervensi yang dilakukan kelompok selama PBL
itu penting terlihat dari partisipasi masyarakat yaitu adanya keantusiasan dan
feedback berupa pertanyaan dan saran – saran dari masyarakat saat melakukan
cendrung meningkat, dapat dilihat pada saat dilakukannya hari jumat bersih
mulai meningkat, ini dilihat dari keantusiasan dan bersemangat serta mulai
1. Pengertian Sampah
Sampah merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil
aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Sampah
juga dapat dikatakan sebagai bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan
lagi dan dibuang. Secara garis besar sampah dapat dikelompokkan menurut sifatnya
menjadi tiga, yaitu:
1) Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan penyusun
tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian,
perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses
alami.Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik, contohnya:
sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan daun.
2) Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non
hayati, baik berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi pengolahan bahan
tambang, atau sumber daya alam dan tidak dapat diuraikan oleh alam. Dapat dibagi
lagi menjadi:
a. Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki
nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
b. Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat
diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-
lain.
2. Sumber-sumber Sampah
a. Sampah dari rumah tinggal: merupakan sampah yang dihasilkan dari kegiatan
atau lingkungan rumah tangga atau sering disebut dengan istilah sampah domestik.
Dari kelompok sumber ini umumnya dihasilkan sampah berupa sisa makanan, plastik,
kertas, karton, kain, kayu, kaca, daun, logam dan kadangkadang sampah berukuran
besar seperti dahan pohon. Praktis tidak terdapat sampah yang biasa dijumpai di
negara industri seperti mebel, TV bekas, kasur dll. Kelompok ini dapat meliputi
rumah tinggal yang di tempati oleh sebuah keluarga, atau sekelompok rumah yang
berada dalam suatu kawasan pemukiman, maupun 7 unit rumah tinggal yang berupa
rumah susun. Dari rumah tinggal tinggal juga dapat dihasilkan sampah golongan B3
(bahan berbahaya dan beracun), seperti misalnya baterei, lampu TL, sisa obat-obatan,
oli bekas, dll.
b. Sampah dari daerah komersial : sumber sampah dari kelompok ini berasal dari
pertokoan, pusat perdagangan, pasar, hotel, perkantoran, dll. Dari sumber ini
umumnya dihasilkan sampah berupa kertas, plastik, kayu, kaca, logam dan juga sisa
makanan. Khusus dari pasar tradisional banyak dihasilkan sisa sayur, buah, makanan
yang mudah membusuk. Secara umum sampah dari sumber ini adalah mirip dengan
sampah domestik tetapi dengan komposisi yang berbeda.
d. Sampah dari jalanan/ taman dan tempat umum : sumber dari sampah ini dapat
berasal dari jalan kota, tempat parkir, tempat rekreasi, saluran drainase kota dll. Dari
daerah ini umumnya di hasilkan sampah berupa daun/dahan pohon, pasir/lumpur,
sampah umum seperti plastik, kertas dan lain-lain.
e. Sampah dari industri dan rumah sakit yang sejenis dengan sampah kota :
kegiatan umum dari industri dan rumah sakit tetap menghasilkan sampah sejenis
sampah domestik, seperti sisa makanan, kertas, plastik dan lain-lain. Yang perlu
mendapat perhatian adalah, bagaimana sampah yang tidak sejenis sampah kota
tersebut tidak masuk dalam sistem pengelolaan sampah kota.
Air lindi didefinisikan sebagai suatu cairan yang dihasilkan dari pemaparan air
hujan pada timbunan sampah. Dalam kehidupan sehari-hari air lindi ini dapat
dianalogikan seperti seduhan air teh. Air lindi membawa materi tersuspensi dan
terlarut yang merupakan produk degradasi sampah. Komposisi air lindi dipengaruhi
oleh beberapa faktor seperti jenis sampah terdeposit, jumlah curah di daerah tersebut.
Air lindi pada umumnya mengandung senyawa- senyawa organik (Hidrokarbon,
Asam Humat, Sulfat, Tanat dan Galat) dan anorganik (Natrium, Kalium, Kalsium,
Magnesium, Khlor, Sulfat, Fosfat, Fenol, Nitrogen dan senyawa logam berat) yang
tinggi. Konsentrasi dari komponen-komponen tersebut dalam air lindi bisa mencapai
1000 sampai 5000 kali lebih tinggi dari pada konsentrasi dalam air tanah (Maramis,
2008).
Cairan pekat tersebut dapat berbahaya terhadap lingkungan dikenal dengan istlah
leacheat atau air lindi. Cairan ini berasal dari proses perkolasi/percampuran
(umumnya dari air hujan yang masuk kedalam tumpukan sampah), sehingga bahan-
bahan terlarut dari sampah akan terekstraksi atau berbaur. Cairan ini harus diolah dari
suatu unit pengolahan aerobik atau anaerobik sebelum dibuang ke lingkungan.
Tingginya kadar COD dan ammonia pada air lindi (bisa mencapai ribuan mg/L),
sehingga pengolahan air lindi tidak boleh dilakukan sembarangan (Machdar, I, 2008).
Karakter air lindi atau sangat bervariasi tergantung dari prosesproses yang terjadi
di dalam landfill, yang meliputi proses fisik, kimia dan biologis. Sedangkan faktor-
faktor yang mempengaruhi proses yang terjadi di landfill antara lain: jenis sampah,
lokasi landfill, hidrogeologi dan sistem pengoperasian, faktor tersebut sangat
bervariasi pada suatu tempat pembuangan yang satu dengan yang lainnya, begitu pula
aktivitas biologis serta proses yang terjadi pada timbunan sampah baik secara aerob
maupun anaerob.
Dengan adanya hal tersebut maka akan mempengaruhi pula produk yang
dihasilkan akibat proses dekomposisi seperti kualitas dan kuantitas air lindi serta gas,
sebagai contoh bila suatu TPS banyak menimbun sampah jenis organik maka karakter
air lindi yang dihasilkan akan mengandung zat organik tinggi, yang disertai bau.
Dari berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui karakteristik air lindi,
pada umumnya hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa parameter air lindi yaitu
mengandung BOD, COD jauh lebih besar daripada air buangan.Air lindi yang berasal
dari timbunan sampah yang masih baru, biasanya ditandai oleh kandungan asam
lemak volatile dan rasio BOD dan COD yang tinggi, sementara air lindi dari timbunan
sampah yang lama akan mengandung BOD, COD dan konsentrasi pencemar yang
lebih rendah. Hal ini disebabkan karena dari timbunan sampah yang masih baru,
biodegradasi umumnya berlangsung cepat yang ditandai dengan kenaikan produksi
asam dan penurunan pH air lindi yang mengakibatkan kemampuan pelarutan bahan-
bahan pada sampah oleh air menjadi tinggi. Perbandingan BOD dengan COD pada
timbunan sampah yang masih baru akan berkisar 0,4 % sampai 0,8 %, nilai akan lebih
besar pada fase methanogenesis. Degradasi material sampah di landfill disebabkan
karena proses biologi. Perubahan secara fisik dan kimiawi dan juga produksi air lindi
dan produksi gas berhubungan langsung dengan aktivitas biologis di dalam landfill.
Air lindi dapat digolongkan sebagai senyawa yang sulit didegradasi, karena
mengandung bahan-bahan polimer (makro molekul) dan bahan organik sintetik
(Suprihatin 2002 in Sulinda, 2004). Pada umumnya air lindi memiliki nilai rasio
BOD5/COD sangat rendah ((<0,4). Nilai rasio yang sangat rendah ini
mengindikasikan bahwa bahan organik yang terdapat dalam air lindi bersifat sulit
untuk didegradasi secara biologis. Angka perbandingan yang semakin rendah
mengindikasikan bahan organic sangat sulit terurai (Alaerts dan Santika, 1984).
Komposisi air lindi sangat bervariasi karena proses pembentukannya dipengaruhi oleh
karakteristik sampah (organik- anorganik), mudah tidaknya penguraian (larut-tidak
larut), kondisi tumpukan sampah (suhu, pH, kelembaban,umur), karakteristik sumber
air (kuantitas dan kualitas air yang dipengaruhi iklim dan hidrogeologi), komposisi
tanah penutup, ketersediaan nutrien dan mikroba, dan kehadiran in hibitor (Diana,
1992). Selain itu Sulinda (2004) menyatakan bahwa proses penguraian bahan organik
menjadi komponen yang lebih sederhana oleh mikroorganisme aerobik dan anaerobik
pada lokasi pembuangan sampah dapat menjadi penyebab terbentuknya gas dan air
lindi.
Sebagian besar limbah yang dibuang pada lokasi pembuangan sampah adalah
padatan. Limbah tersebut berasal dari berbagai sumber yang berbeda dengan tipe
limbah yang berbeda pula, sehingga setiap air lindi memiliki karakteristik tertentu
(Pohland da n Harper, 1985).
Adapun penyebab masalah berdasarkan diagram fishbone dapat dilihat dari segi:
1. Manusia (Man)
a. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pengolahan sampah dan manfaat
sampah.
b. Sikap masyarakat yang tidak peduli terhadap sampah.
c. Kurangnya peran petugas kesehatan dalam penyampaian informasi mengenai
pentingnya pengolahan sampah.
2. Biaya
a. Kurangnya anggaran dana dalam pengolahan sampah.
3. Media
a. Dilihat dari segi media tidak adanya TPA (tempat pembuangan akhir) yang baik dan
berstandar kesehatan.
4. Metode
a. Tidak adanya penjelasan tentang pengolahan sampah.
5. Lingkungan
a. Tidak tersedia tempat pembuangan sampah.
b. Kebiasaan masyarakat membuang sampah ke sungai atau di bakar.
Kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) ini adalah sebagai upaya untuk
memberikan pemahaman masyarakat tentang pengolahan sampah dan manfaat dari
pengolahan sampah yang benar. Hal- hal yang dilakukan dalam kegiatan-kegiatan tersebut
adalah sebagai berikut:
B. Pembahasan Intervensi
1. Plan (Perencanaan)
3. Check (Pemeriksaan)
Check merupakan serangkaian kegiatan terdiri dari memeriksa, memonitor,
mengecek, mengukur, mengevaluasi dan mengoreksi intervensi apakah hasil yang
terjadi sesuai dengan yang direncanakan. Kelompok melakukan pemeriksaan ditahap
Check ini apakah ada perubahan yang telah kami intervensikan kepada masyarakat
baik sebelum dan sesudah intervensi. Setelah kami membuat perencanaan intervensi
dan melaksanakan intervensi, maka seluruh perencanaan intervensi yang kami buat
terlaksana dengan baik. Waktu dan tempat dilaksanakannya intervensi sesuai dengan
perencanaan sebelumnya, sehingga intervensi dapat terlaksana seluruhnya.
Setelah intervensi dilakukan, kemudian kelompok melakukan pengecekan
ulang untuk melihat berapa besar perubahan yang terjadi di Masyarakat. Dari hasil
pemeriksaan, kelompok dapat menyimpulkan bahwa dari tingkat pengetahuan, sikap
dan tindakan Masyarakat jadi lebih baik dari pada sebelum dilakukan intervensi.
Hal ini dapat dibuktikan pada saat kelompok terjun langsung ke lapangan
untuk melihat perubahan perilaku masyarakat. Dari hasil yang diamati didapatkan
perubahan perilaku berupa masyarakat sudah mengetahui pentingnya pengolahan
sampah yang baik dan benar.
4. Act (Tindakan)
Pada tahap akhir Act, kelompok menindak lanjuti hasil untuk membuat
perbaikan yang diperlukan seperti lebih memberikan informasi mengenai pentingnya
pengolahan sampah.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kuesioner
I. GAMBARAN SITUASI
(Diisi untuk lingkup Desa dan sumber data sekunder)
A. Geografis:
Nama Desa :
Jumlah RT/RW :
Luas Wilayah :
Batas-batas Wilayah :
B. Demografis
Jumlah Penduduk :
Jumlah KK (Kepala Keluarga) :
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin :
Distribusi Umur Penduduk
0-12 bulan :
>12 bulan – 5 tahun :
6 tahun – 9 tahun :
10 tahun – 19 tahun :
20 tahun – 35 tahun :
36 tahun – 54 tahun :
55 tahun – 70 tahun :
>70 tahun :
Distribusi Pendidikan Penduduk
Belum Sekolah :
Tidak Sekolah :
SD – SMP :
SMA :
Perguruan Tinggi :
Distribusi Pekerjaan Penduduk
Tidak Bekerja :
PNS :
Swasta
Wiraswasta :
Petani :
Rata-rata Penghasilan Keluarga
< UMR/ UMK :
≥ UMR/ UMK :
C. Fasilitas Umum Yang Ada
E. Ketenagaan
1. Komposisi tenaga kesehatan di Puskesmas :
2. Komposisi tenaga kesehatan di Desa :
F. Sumber dana untuk pelaksanaan kegiatan
1. Di Puskesmas (misal : dana dari APBD, Jamkesmas, Askeskin)
2. Di Desa
G. Status Kesehatan
1. Kejadian COVID-19
2. Pencapaian
Kegiatan
Program KIA
a. Cakupan Antenatal K1 dan
K4
b. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan
c. Cakupan neonatus
d. Cakupan Pelayanan bayi dan balita
e. Cakupan ASI Ekslusif
f. Cakupan Peserta KB aktif
g. Cakupan Imunisasi
3. Angka kematian maternal, bayi dan balita
4. Pencapaian Program Gizi
a. Cakupan penimbangan balita D/S
b. Pemberian Vit A pada bayi dan balita
c. Pemberian Fe ibu hamil dan ibu nifas
d. Kasus gizi buruk
5. Pencapaian kegiatan Program Kesehatan Lingkungan
a. Cakupan air bersih
b. Jamban yang diperiksa
c. Rumah yang diperiksa
d. Pengawasan TPS
e. SPAL yang memenuhi syarat kesehatan
6. Sepuluh (10) penyakit tertinggi di Puskesmas
II. KUESIONER PENDATAAN KESEHATAN KELUARGA
(Sumber Data Primer)
1. DATA UMUM
A. Identitas KK
1. Nama KK
2. Jenis Kelamin
a. Perempuan
b. Laki – laki
3. Umur
4. Pendidikan
a. Belum sekolah
b. Tidak sekolah
c. SD – SMP
d. SMA
e. Perguruan Tinggi
5. Pekerjaan
a. PNS/ABRI
b. Pegawai Swasta
c. Wiraswasta
d. Petani
e. Tidak bekerja
6. Agama
a. Islam
b. Kristen
c. Katolik
d. Budha
e. Hindu
2. Jenis Kelamin
3. Agama
4. Pendidikan
5. Pekerjaan
A. Rapid Test KK AK 1 AK 2 AK 3 AK 4 AK 5
1. Pernah melakukan Rapid Test :
a. Pernah
b. Tidak Pernah (tidak
melanjutkan pertanyaan)
2. Rapid Test dilakukan secara :
a. Massal
b. Mandiri
3. Hasil Rapid Test :
a. Reaktif
b. Tidak Reaktif
B. PCR atau Swab Test KK AK 1 AK 2 AK 3 AK 4 AK 5
1. Pernah melakukan PCR/ Swab Test :
c. Pernah
d. Tidak pernah (tidak melanjutkan
pertanyaan)
2. PCR/ Swab Test dilakukan secara :
c. Massal
d. Mandiri
3. Hasil PCR/ Swab Test :
a. Positif
b. Negatif (tidak melanjutkan
pertanyaan)
4. Jika Positif apakah :
a. Dirawat
b. Isolasi Mandiri
5. Gejala COVID-19 :
a. Ada gejala
b. Tidak ada gejala
C. Kematian Akibat COVID-19 KK
Adakah anggota keluarga yang meninggal
akibat COVID-19 :
Ada
c. Tidak ada (tidak melanjutkan
pertanyaan)
Berapa orang anggota keluarga yang
meninggal....
Umur anggota keluarga saat meninggal....
Hubungan dengan anggota keluarga yang
meninggal....
Olahraga
Push up
Lan ringan
Bermain bola
Berenang
Senam
Bermain tenis
Yoga
Fitness
Angkat beban/ berat
E. KETURUNAN
Pewawancara
................................
Lampiran 2
Dokumentasi kegiatan PBL
Lampiran 3
Berita Acara Pelaksanaan MMD