Anda di halaman 1dari 18

Kesehatan Masyarakat

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG “PHBS DALAM RUMAH TANGGA”

OLEH :
KELOMPOK 9:

1. MOH. ILHAM BASKORO (19011175)

2. DEDI ARIADI (19011055)

3. AMABEL ADELINA BR. SIAHAAN (19011172)

4. FARAH TUSTINA (19011063)

5. MAIZUL EFNI (19011054)

6. INTAN SEKAR SARI (19011038)

7. RAHMAH SAHKIRA (19011123)

8. TRIMBI FEBRI SAPTA PUTRI (19011108)

9. RANI BR. SIRINGO RINGO (19011146)

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
HANG TUAH PEKANBARU TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran ALLAH SWT atas rahmat dan hidayah-Nya yang tidak
terhingga sehingga penulis dapat menyusun laporan pengabdian yang berjudul
“Pengabdian Masyarakat Melalui Penyuluhan PHBS Rumah Tangga”.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syafrani, M.Si selaku rector di Universitas Hang Tuah Pekanbaru

2. Bapak Ns. Abdurrahman H. M.Kep sebagai ketua dekan Fakultas Kesehatan di


Universitas Hang Tuah Pekanbaru

3. Bapak Dr. Reno Renaldi SKM, M.Kes selaku Ketua Program Studi Kesehatan
Masyarakat di Universitas Hang Tuah Pekanbaru

4. Ibu Christine Vita GP, SKM, M.Kes, selaku dosen pembimbing Praktek belajar
lapangan (PBL) kelompok 9

5. Bapak Dasril S.E sebagai kepala desa yang telah membantu proses berjalannya
PBL di Desa Pulau Rumput Kec.Gunung Toar Kuantan Singingi

Semoga semua kebaikan yang diberikan dapat dituliskan sebagai pahala disisi
Allah SWT.

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2

BAB I...............................................................................................................................................4

PENDAHULUAN...........................................................................................................................4

A. Latar Belakang.....................................................................................4

B. Rumusan Masalah................................................................................5

C. Tujuan dan Manfaat............................................................................6

D. Manfaat Pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk :..........6


BAB II..............................................................................................................................................7

TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................................7

A. PHBS Rumah Tangga.......................................................................7


1. Pengertian PHBS.............................................................................................................7

2. PHBS Rumah Tangga.....................................................................................................9

BAB III..........................................................................................................................................13

MATERI DAN SAP......................................................................................................................13

A. Materi..................................................................................................13

B. SAP.......................................................................................................13
BAB IV...........................................................................................................................................15

HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................................................................15

A. HASIL...............................................................................................15

B. PEMBAHASAN..................................................................................15
BAB V............................................................................................................................................16

PENUTUP.....................................................................................................................................16

A. Kesimpulan.........................................................................................16

B. Saran....................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................17

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan
yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia, sebagaimana
dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. Berkaitan dengan hal itu, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan bahwa derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya dicapai melalui penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
Banyak hal di bidang kesehatan telah dicapai melalui penyelenggaraan
pembangunan kesehatan. Namun demikian, bila digunakan sasaran strategis
Kementerian Kesehatan yang harus dicapai tahun 2014 dan target-target
Millennium Development Goals (MDGs) yang harus dicapai tahun 2015 sebagai
acuan, berbagai hal yang telah dicapai tersebut kiranya masih memerlukan
peningkatan yang luar biasa. Angka Kematian Ibu melahirkan (AKI) telah menurun
dari 307 per 100.000 kelahiran hidup.
Derajat kesehatan masyarakat yang masih belum optmal tersebut di atas pada
hakikatnya dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, perilaku masyarakat, pelayanan
kesehatan dan genetika. Kalangan ilmuwan umumnya berpendapat bahwa
determinan utama dari derajat kesehatan masyarakat tersebut, selain kondisi
lingkungan, adalah perilaku masyarakat. Dari hasil Riskesdas 2007 memang
diketahui bahwa rumah tangga yang telah mempraktekkan perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS) baru mencapai 38,7%. Oleh sebab itu, Rencana strategis
(Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014 mencantumkan target 70%
rumah tangga sudah mempraktekkan PHBS pada tahun 2014. Persentase Rumah
tangga Ber-PHBS memang merupakan salah satu Indikator Kinerja Utama (IKU)
dari Kementerian Kesehatan.
Program PHBS di Rumah Tangga merupakan upaya untuk memberdayakan
anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup
bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS
di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga berperilaku hidup
bersih dan sehat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perilaku hidup

4
bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga masyarakat di Desa pulau rumput
meliputi faktor predisposing (pengetahuan), enabling (observasi), dan behavior
(perilaku).
Menurut teori HL BLUM diketahui bahwa status kesehatan individu erat
kaitanya dengan perilakunya, semakin baik perilaku yang berhubungan dengan
kesehatan maka maka status kesehatanya akan semakin baik. PHBS dapat
dilakukan berbagai tatanan, yaitu tatanan Tempat Kerja, Pelayanan Kesehatan,
Tempat Umum dan Tatanan Rumah Tangga.
Undang-undang 36/2009 tentang kesehatan menjelaskan mengenai
pentingnya pembangunan kesehatan dipandang sebagai investasi dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini berarti pembangunan
kesehatan sudah seharusnya dilaksanakan oleh semua komponen bangsa Indonesia
dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang supaya terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya.
Berdasarkan hasil Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa proporsi nasional
rumah tangga dengan PHBS baik adalah 32,3 persen, dengan proporsi tertinggi
pada DKI Jakarta (56,8%) dan terendah pada Papua (16,4%). Terdapat 20 dari 33
provinsi yang masih memiliki rumah tangga PHBS baik di bawah proporsi
nasional. Menurut Renstra Kementerian Kesehatan 2015-2019, Program Indonesia
Sehat dilakukan dengan pendekatan keluarga menggunakan 12 indikator yang
merupakan perbaikan pada PHBS sebelumnya yaitu keluarga mengikuti program
Keluarga Berencana (KB), persalinan oleh tenaga kesehatan, bayi mendapat
imunisasi dasar lengkap, bayi mendapat ASI eksklusif, balita mendapatkan
pemantauan pertumbuhan, penderita TB mendapat pengobatan sesuai standar,
penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur, penderita gangguan jiwa
mendapat pengobatan dan tidak ditelantarkan, anggota keluarga tidak ada yang
merokok, keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),
keluarga mempunyai akses sarana air bersih dan keluarga mempunyai akses atau
menggunakan jamban sehat.

B. Rumusan Masalah

5
Berdasarkan latar belakang masalah yang dapat diambil dari hasil penyuluhan
adalah bagaimana masyarakat dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan hidup
sehat pada rumah tangga.

C. Tujuan

Tujuan Pengabdian kepada masyarakat ini adalah :


1. Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan meningkatnya pengetahuan
masyarakat akan perilaku hidup bersih dan hidup sehat pada rumah tangga.
2. Menentukan prioritas masalah dengan menggunakan cara-cara ilmiah dalam
bentuk penyuluhan dan tanya jawab kepada masyarakat
3. Menyusun dan melakukan pemecahan masalah secara tepat guna.

D. Manfaat Pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk :

1. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap perilaku hidup bersih dan


hidup sehat pada rumah tangga

2. Meningkatkan status kesehatan masyarakat

3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat agar dapat mengetahui mengenai


perilaku hidup bersih dan hidup sehat pada rumah tangga

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PHBS Rumah Tangga


1. Pengertian PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang
dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan
seseorang keluaƌga, kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri
(mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan
masyarakat. Dengan demikian, PHBS mencakup beratus-ratus bahkan mencakup
beribu-ribu perilaku yang harus dipraktekkan dalam rangka mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Di bidang pencegahan dan
penanggulangan penyakit serta penyehatan lingkungan harus dipraktekkan perilaku
mencuci tangan dengan sabun, pengelolaan air minum dan makanan yang
memenuhi syarat, menggunakan air bersih, menggunakan jamban sehat,
pengelolaan limbah cair yang memenuhi syarat, memberantas jentik nyamuk, tidak
merokok di dalam ruangan dan lain-lain. Di bidang kesehatan ibu dan anak serta
keluarga berencana harus dipraktekkan perilaku meminta pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan, menimbang balita setiap bulan, mengimunisasi lengkap
bayi, menjadi akseptor keluarga. berencana dan lain-lain. Di bidang gizi dan
farmasi harus dipraktekkan perilaku makan dengan gizi seimbang, minum Tablet
Tambah Darah selama hamil, memberi bayi air susu ibu (ASI) eksklusif,
mengkonsumsi Garam Beryodium dan lainlain. Sedangkan di bidang pemeliharaan
kesehatan harus dipraktekkan perilaku ikut serta dalam jaminan pemeliharaan
kesehatan, aktif mengurus dan atau memanfaatkan upaya kesehatan bersumber
daya masyarakat (UKBM), memanfaatkan Puskesmas dan fasilitas pelayanan
kesehatan lain dan lain-lain.

1. Konsep Tatanan Manusia hidup di berbagai tatanan, yaitu berbagai


tempat atau sistem sosial dimana ia melakukan kegiatan sehari-harinya.
Di setiap tatanan, faktor-faktor individu, lingkungan fisik dan lingkungan
sosial berinteraksi dan menimbulkan dampak terhadap kesehatan. Oleh
sebab itu dapat pula dikatakan bahwa suatu tatanan adalah suatu tempat

7
dimana manusia secara aktif memanipulasi lingkungan, sehingga
menciptakan dan sekaligus juga mengatasi masalah-masalahnya di
bidang kesehatan. Jelas bahwa setiap tatanan memiliki kekhasan,
sehingga dengan demikian pembinaan PHBS harus disesuaikan untuk
masing-masing tatanan. Telah disepakat adanya lima tatanan, yaitu
tatanan rumah tangga, tatanan institusi pendidikan, tatanan tempat kerja,
tatanan tempat umum dan tatanan fasilitas kesehatan. Akan tetapi, untuk
melihat keberhasilan pembinaan PHBS, praktek PHBS yang diukur
adalah yang dijumpai di tatanan rumah tangga. Telah ditetapkan 10
(sepuluh) indikator untuk menetapkan apakah sebuah rumah tangga telah
mempraktekkan PHBS. Kesepuluh indikator tersebut merupakan
sebagian dari semua perilaku yang harus dipraktekkan di rumah
tanggadan dipilih dan dianggap mewakili atau dapat mencerminkan
keseluruhan perilaku.

2. Masyarakat Dalam Tatanan Namun demikian perlu disadari bahwa


PHBS di tatanan rumah tangga sangat dipengaruhi oleh PHBS di tatanan
tatanan lain. Demikian sebaliknya, PHBS di tatanan-tatanan lain juga
dipengaruhi oleh PHBS di tatanan rumah tangga.

Berikut 5 tatanan PBHS yang dapat menjadi simpul – simpul untuk memulai


proses penyadartahuan tentang perilaku hidup bersih sehat :

1. PHBS di Rumah tangga

2. PHBS di Sekolah

3. PHBS di Tempat kerja

4. PHBS di Sarana Kesehatan

5. PHBS di Tempat umum

Dengan adanya PHBS ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk


mau menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal tersebut agar masyarakat bisa
mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan. Selain itu, dengan menerapkan

8
PHBS masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang sehat dan meningkatkan
kualitas hidup.

2. PHBS Rumah Tangga


Salah satu tatanan PHBS yang utama adalah PHBS rumah tangga yang
bertujuan memberdayakan anggota sebuah rumah tangga untuk tahu, mau dan
mampu menjalankan perilaku kehidupan yang bersih dan sehat serta memiliki
peran yang aktif pada gerakan di tingkat masyarakat. Tujuan utama dari
tatanan PHBS di tingkat rumah tangga adalah tercapainya rumah tangga yang
sehat.Terdapat beberapa indikator PHBS pada tingkatan rumah tangga yang dapat
dijadikan acuan untuk mengenali keberhasilan dari praktik Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat pada tingkatan rumah tangga. Berikut ini 10 indikator PHBS pada
tingkatan rumah tangga :

1. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan.


Persalinan yang mendapat pertolongan dari pihak tenaga kesehatan baik itu
dokter, bidan ataupun paramedis memiliki standar dalam penggunaan
peralatan yang bersih, steril dan juga aman. Langkah tersebut dapat
mencegah infeksi dan bahaya lain yang beresiko bagi keselamatan ibu dan
bayi yang dilahirkan.

2. Pemberian ASI eksklusif Kesadaran mengenai pentingnya ASI bagi anak di


usia 0 hingga 6 bulan menjadi bagian penting dari indikator keberhasilan
praktek Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada tingkat rumah tangga.

3. Menimbang bayi dan balita secara berkala Praktek tersebut dapat


memudahkan pemantauan pertumbuhan bayi. Penimbangan dapat dilakukan
di Posyandu sejak bayi berusia 1 bulan hingga 5 tahun. Posyandu dapat
menjadi tempat memantau pertumbuhan anak dan menyediakan
kelengkapan imunisasi. Penimbangan secara teratur juga dapat
memudahkan deteksi dini kasus gizi buruk.

4. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih Praktek ini merupakan langkah
yang berkaitan dengan kebersihan diri sekaligus langkah pencegahan
penularan berbagai jenis penyakit berkat tangan yang bersih dan bebas dari
kuman.

9
5. Menggunakan air bersih Air bersih merupakan kebutuhan dasar untuk
menjalani hidup sehat. Resiko diare dapat dikurangi dengan menggunakan
air bersih dan menjaga air bersih tersebut dari kontaminasi.

a. Gunakan air dari sumber yang bersih

b. jangan mandi, mencuci atau buang air di dekat sumber air. jamban
berlokasi lebih dari 10 meter 

c. Jauhkan hewan dari sumber air

d. Jika air ingin dikumpulkan didalam satu tempat penyimpanan,


tempat penyimpanannya dipilih yang bersih dan tempat
penyimpanan harus dikuras setiap hari jika ingin menggunakan
gayung pilih gayung yang berganggang panjang untuk menghindari
kontak tangan dengan air saat pengambilan air.

e. Masak air sampai mendidih sebelum digunakan untuk


memasak atau minum.

6. Menggunakan jamban sehat Jamban merupakan infrastruktur sanitasi


penting yang berkaitan dengan unit pembuangan kotoran dan air untuk
keperluan pembersihan.

7. Memberantas jentik nyamuk Nyamuk merupakan vektor berbagai jenis


penyakit dan memutus siklus hidup makhluk tersebut menjadi bagian
penting dalam pencegahan berbagai penyakit.

8. Konsumsi buah dan sayur Buah dan sayur dapat memenuhi kebutuhan
vitamin dan mineral serta serat yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh
optimal dan sehat.

9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari Aktivitas fisik dapat berupa kegiatan
olahraga ataupun aktivitas bekerja yang melibatkan gerakan dan keluarnya
tenaga.

10. Tidak merokok di dalam rumah Perokok aktif dapat menjadi sumber
berbagai penyakit dan masalah kesehatan bagi perokok pasif. Berhenti

10
merokok atau setidaknya tidak merokok di dalam rumah dapat
menghindarkan keluarga dari berbagai masalah kesehatan.

Menerapkan PHBS di rumah tangga tentu akan menciptakan keluarga sehat


dan mampu meminimalisir masalah kesehatan. Manfaat PHBS di Rumah tangga
antara lain, setiap anggota keluarga mampu meningkatkan kesejahteraan dan tidak
mudah terkena penyakit, rumah tangga sehat mampu meningkatkan produktifitas
anggota rumah tangga dan manfaat phbs rumah tangga selanjutnya adalah anggota
keluarga terbiasa untuk menerapkan pola hidup sehat dan anak dapat tumbuh sehat
dan tercukupi gizi. Rumah tangga sehat sehat dapat mmeningkatkan produktifitas
kerja anggota rumah tangga. Dengan meningkatnya Kesehatan rumah tangga, biaya
yang tadinya di alokasikan untuk Kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi
seperti biaya Pendidikan dan usaha lain yang dapat meningkatkan kesejahteraan
anggota rumah tangga. Manfaat PHBS Bagi Rumah Tangga adalah sebagai berikut:

a. Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit.


b. Anak tumbuh sehat dan cerdas.
c. Anggota keluarga giat bekerja.
d. Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi
keluarga,
e. pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan keluarga.

Namun PHBS juga sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar kita agar dapat
menjalani hidup sehat sesuai dengan kriteria PHBS :

a. Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat.


b. Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah
kesehatan.
c. Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
d. Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber
Masyarakat (UKBM) seperti posyandu, tabungan ibu bersalin, arisan
jamban, ambulans desa dan lain-lain.

Dalam penerapa PHBS di daerah ini biasanya kader akan menjadi penggerak
utama bagi masyarakat agar dapat mengubah perilaku Kesehatan masyarakat,
berikut peran kader dalam mewujudkan Rumah Tangga Sehat :

11
a. Melakukan pendataan rumah tangga yang ada di wilayahnya dengan
menggunakan Kartu PHBS atau Pencatatan PHBS di Rumah Tangga pada
buku kader.
b. Melakukan pendekatan kepada kepala desa/lurah dan tokoh masyarakat
untuk memperoleh dukungan dalam pembinaan PHBS di Rumah Tangga.
c. Sosialisasi PHBS di Rumah Tangga ke seluruh rumah tangga yang ada di
desa/kelurahan melalui kelompok dasawisma.
d. Memberdayakan keluarga untuk melaksanakan PHBS melalui penyuluhan
perorangan, penyuluhan kelompok, penyuluhan massa dan penggerakan
masyarakat.
e. Mengembangkan kegiatan-kegiatan yang mendukung terwujudnya Rumah
Tangga Sehat.
f. Memantau kemajuan pencapaian Rumah Tangga sehat di wilayahnya setiap
tahun melalui pencatatan PHBS di Rumah Tangga.

12
BAB III

MATERI DAN SAP

A. Materi

Kegiatan pengabdian ini dilakukan di Desa Pulau Rumput Kecamatan


Gunung Toar pada tanggal 10 Oktober 2022. Dengan jumlah peserta sebanyak 20
orang ibu dan 9 orang Mahasiswa/I dilokasi Posyandu Desa Pulau Rumput.
B. SAP

No Kegiatan Penyuluhan Metode Media Waktu


1 Pembukaan
a. Memberi salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan Ceramah Laptop 5 Menit
penyuluhan Luring
d. Menyebutkan materi
bahasan yang akan
disampaikan
2 Pelaksanaan
1. Menjelaskan materi Luring
penyuluhan, dimana
materinya adalah: Ceramah
a. Pengertian PHBS Ceramah
dalam rumah tangga -Laptop 20 Menit
Ceramah
b. Pengertian PHBS -PPT
c. Jenis-jenis PHBS Ceramah
d. Perbaikan perilaku
hidup sehat.
e. Penerapan pola
hidup sehat

3 Evaluasi Ceramah
a. Menyimpulkan

13
penyuluhan inti Ceramah -Laptop 15 menit
b. Memberikan
edukasi terhadap
Ibu rumah
tangga
c. Memberikan
kesempatan untuk
masyarakat bertanya. Lisan Lisan

4 Penutup
a. Menyimpulkan
keseluruhan materi
penyuluhan Ceramah Luring 5 menit
b. Menyampaikan terima
kasih atas perhatian
responden
c. Mengucapkan salam

14
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL
Dari hasil Penyuluhan yang kami lakukan di Desa Pulau Rumput Kecamatan
Gunung Toar pada tanggal 10 Oktober 2022. Dengan jumlah peserta sebanyak 20
orang ibu dan 9 orang Mahasiswa/I dilokasi Posyandu Desa Pulau Rumput dapat
diketahui bahwa hampir seluruh ibu yang hadir dalam penyuluhan sudah mengerti
dan mengetahui apa itu PHBS dalam rumah tangga namun sebagian besar ibu
kurang menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dikarenakan kurang nya rasa
peduli ibu terhadap penting nya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam rumah
tangga.

B. PEMBAHASAN
Masyarakat diberikan edukasi mengenai hidup bersih Rumah tangga yang
mana setiap pemateri memberikan beberapa kiat untuk membuat masyarakat agar
dapat memiliki kebiasaan rumah sehat. Namun dari yang sudah disampaikan, ada
banyak masyarakat yang bahkan belum menerapkan perilaku hidup bersih sehat
pada rumah tangga sehingga membuat masyarakat merasa belum terbiasa untuk
melakukan kebiasaan PHBS pada rumah tangga. Beberapa edukasi yang telah
disampaikan mengenai PHBS yaitu ; Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan,
Pemberian ASI eksklusif Kesadaran mengenai pentingnya ASI bagi anak di usia 0 hingga
6 bulan, Menimbang bayi dan balita secara berkala Praktek tersebut dapat memudahkan
pemantauan pertumbuhan bayi, Cuci tangan dengan sabun dan air bersih, Menggunakan air
bersih, Memberantas jentik nyamuk Nyamuk, Menggunakan jamban sehat Jamban,
Konsumsi buah dan sayur Buah dan sayur, Melakukan aktivitas fisik setiap hari, Tidak
merokok di dalam rumah. Namun setelah diberikan penyuluhan, pengetahuan dari
masyarakat bertambah baik, sehingga mereka dapat perlahan menerapkan hidup
sehat dan bersih dalam masyarakat maupun rumah tangga.
Diharapkan dengan adanya penyuluhan ini dapat menambah pengetahuan
peserta mengenai bahaya PHBS yaitu dengan cara mempengaruhi lingkungan
sekitar untuk memberikan motivasi agar terjauh dari perilaku tidak sehat.

15
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dari hasil penyuluhan dapat disimpulkan


bahwa pengetahuan umum masyarakat masih belum mengetahui dengan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) pada Rumah tangga. Mereka juga masih jarang
menerapkan makan sayur dan buah-buahan dan masih merokok di dalam ruangan
yang mana beberapa masyarakat masih memiliki balita. Namun, saat setelah
dilakukan penyuluhan kepada mereka, maka mereka dapat ter edukasi dari setiap
materi yang kita sampaikan.

B. Saran
Diharapkan masyarakat desa pulau rumput dapat menerapkan perilaku hidup
bersih dan sehat pada rumah tangga dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka
terus bisa merasakan hidup sehat baik dalam keluarga maupun dalam masyarakat di
desa pulau rumput.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://docs.google.com/file/d/0BxeEhr2COa56aGxTZzFXU3paSTg/edit?resourcekey=0-
ch5h6xTJyt9UDl_bHrO1LQ
https://promkes.kemkes.go.id/phbs
https://www.scribd.com/document/342608268/Phbs-Menurut-Whofile:///C:/Users/User/
Downloads/files13583Pedoman_umum_PHBS%20(1).pdf
https://promkes.kemkes.go.id/download/jsg/files13583Pedoman_umum_PHBS.pdf
https://rsud.salatiga.go.id/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat-di-rumah-tangga/
https://www.academia.edu/36170733/PHBS_Rumah_Tangga

17
Lampiran
Surat Izin

Dokumentasi

18

Anda mungkin juga menyukai