Anda di halaman 1dari 48

Daftar Isi

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... 3


BAB I .............................................................................................................................................. 5
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 5
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................................... 5
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................... 8
1.3 Tujuan.................................................................................................................................. 8
1.3.1 Tujuan Umum .................................................................................................................... 8
1.3.2 Tujuan Khusus.................................................................................................................... 8
BAB II ............................................................................................................................................ 9
IDENTIFIKASI MASALAH ....................................................................................................... 9
2.1 Data Sekunder ....................................................................................................................... 9
2.1.1. Sejarah Desa ...................................................................................................................... 9
2.1.2. DEMOGRAFI ................................................................................................................. 10
2.1.3. KEADAAN SOSIAL ...................................................................................................... 11
2.1.4 KEADAAN EKONOMI .................................................................................................. 13
2.1.5 KONDISI PEMERINTAHAN DESA ............................................................................. 14
2.1.3 Program Kesehatan Yang Berjalan .................................................................................. 17
2.2 Data Primer ......................................................................................................................... 19
2.2.1 Populasi ............................................................................................................................ 19
2.2.2 Pengolahan Data ............................................................................................................... 19
BAB III......................................................................................................................................... 23
PRIORITAS MASALAH ....................................................................................................... 23
BAB IV ......................................................................................................................................... 26
RENCANA PROGRAM ............................................................................................................ 26
4.1 Alternaif Interfensi Program ............................................................................................... 26
4.2 Prioritas Intervensi Program................................................................................................ 35
4.3 Plan Of Action (POA) .........................................................Error! Bookmark not defined.
BAB V .......................................................................................................................................... 38
KESIMPULAN ........................................................................................................................... 38
Daftar Pustaka ............................................................................................................................... 48
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmad dankarunianya laporan
Praktek Belajar Lapangan (PBL) ini dapat diselesaikan dengan baik.
Kegiatan PBL ini tidak akan terwujud dan berjalan dengan lancar tanpa adanya dukungan
dan bantuan dari berbagai pihak. Maka Melalui kesemoatan yang sangat berharga ini kami
menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Dr. Ns. Hj. Rifa Yanti, S.Kep, M. Biomed, Selaku ketua STIKes Al-Insyirh Pekanbaru
2. Riski Novera Yenita, MKL, Selaku Wakil Ketua I STIKes Al-Insyirah Pekanbaru
3. Albirruni Siregar, Lc, Selaku Wakil Ketua II STIKes Al-Insyirah Pekanbaru
4. Ns. Suci Amin, S.Kep, MMR Selaku Wakil Ketua III STIKes Al- Insyirah Pekanbaru
5. Eva Mayasari, M.Kes, Selaku Ketua Prodi S1 Kesehatan Masyarakat STIKes Al-
Insyirah Pekanbaru
6. Seluruh Dosen Prodi S1 Kesehatan Masyarakat STIKes Al- Insyirah Pekanbaru
7. Dosen Pembimbing Akademik PBL 1 Prodi S1 Kesehatan Masyarakat STIKes Al-
Insyirah Pekanbaru
8. CI Lapangan PBL 1 Prodi S1 Kesehatan Masyarakat STIKes Al-Insyirah Pekanbaru
9. Amri Jono, S.Pd, Selaku Kepala Desa Lubuk Siam yang dijadikan tempat lahan praktek
10. Epenrizal,S.IP, Selaku Sekretaris Desa Lubuk Siam yang sudah banyak membantu dan
memberikan kami informasi
11. Amak dan Apak di Posko yang sudah dengan baik menerima kami selama PBL
12. Kedua Orang Tua yang sudah selalu mendoakan kami sehingga PBL Kami berajalan
dengan lancar
13. Kepala Puskesmas Siak Hulu II Kampar
14. Ibu-ibu Kader di Desa Lubuk Siam.

Semoga Allah SWT memberikan imbalan yang setimpal atas segala bantuan yang telah
diberikan dan semoga kegiatan ini bisa memberi manfaat baik bagi mahasiswa mapun demi
perkembangan STIKes Al- Insyirah Pekanbaru dimasa yang akan datang.
Pekanbaru, 01 Februari 2019
Hormat Kami

Mahasiswa PBL 1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah kesehatan merupakan suatu masalah yang sangat kompleks, yang


salingberkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan itu sendiri. Melalui
pembangunan di bidang kesehatan diharapkan akan semakin meningkatkan tingkat
kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan dapat dirasakan oleh semua lapisan
masyarakat secara memadai. Status kesehatan merupakan resultan dari faktor lingkungan,
perilaku, genetik, dan pelayanan kesehatan, Pengaruh empat faktor tersebut dapat
mempengaruhi status kesehatan individu ataupun derajat kesehatan suatu masyarakat,di
antara keempat faktor tersebut, faktor perilaku merupakan faktor determinan yang paling
besar dan paling sukar ditanggulangi, disusul faktor lingkungan karena status kesehatan
manusia dipengaruhi oleh faktor ini. Oleh karena itu, perilaku sehat merupakan prasyarat
utama untuk meningkatkan derajat kesehatan dan produktivitas sumber daya
manusia(Notoatmojo, 2003).
Perkembangan cepat di era globalisasi, serta adanya transisi demografi dan
epidemiologi penyakit, menjadikan masalah penyakit akibat perilaku dan perubahan gaya
hidup cenderung semakin kompleks.Perbaikan tidak hanya dilakukan pada aspek pelayanan
kesehatan, lingkungan dan merekayasa kependudukan dan faktor keturunan, tetapi perlu
juga memerhatikan faktor perilaku. Faktor perilaku beresiko seperti adanya kondisi
lingkungan yang tidak kondusif terhadap kesehatan merupakan faktor risiko bersama
terjadinya penyakit menular dan tidak menular tertentu. Mengingat dampak dan perilaku
terhadap derajat kesehatan cukup besar, yang secara teoritis mempunyai andil 30-35 %,
maka diperlukan berbagai upaya untuk mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi sehat.
Salah satu upaya yang dilaksanakan pemerintah adalah melalui program PHBS
(Kementerian Kesehatan RI, 2003).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dilakukan
atas kesadaran seseorang sehingga anggota keluarga atau keluarga tersebut dapat menolong
dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan - kegiatan kesehatan
di masyarakat (Depkes RI, 2011). Program - program yang terdapat dalam program PHBS
tidak membuat perbedaan indikator penilaian untuk wilayah atau kawasan tertentu, seperti
wilayah pantai, wilayah desa atau wilayah kota. Oleh sebab itu, dalam pelaksanaan program
PHBS di seluruh kawasan Indonesia juga menggunakan 10 indikator PHBS yang harus
dipraktikkan di rumah tangga karena dianggap mewakili atau dapat mencerminkan
keseluruhan perilaku hidup bersih dan sehat. IndikatorPHBS tersebut terdiri dari pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan, bayi di beri ASI ekslusif, menimbang balita setiap bulan,
ketersediaan air bersih, ketersediaan jamban sehat, memberantas jentik nyamuk, mencuci
tangan dengan air bersih dan sabun, tidak merokok dalam rumah, melakukan aktifitas fisik
setiap hari serta makan buah dan sayur (Promkes Depkes, 2009).
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 menunjukkan penduduk yang telah
memenuhi kriteria PHBS baik sebesar 38,7%. Terdapat lima provinsi dengan pencapaian di
atas angka nasional yaitu DI Yogyakarta (59,4%), Bali (53,7%), Kalimantan Timur (52,4%),
Jawa Tengah (51,2%) dan Sulawesi Utara (50,4%). Sedangkan provinsi dengan pencapaian
PHBS rendah berturut - turut adalah Gorontalo (33,8%), Riau (30,1%), Sumatera Barat
(28,2%), Nusa Tenggara Timur (26,8%) dan Papua (24,4%) (Depkes RI, 2011). Salah satu
contoh perilaku sehat dalam PHBS, adalah menggunakan jamban. Penggunaan jamban tidak
hanya nyaman melainkan juga turut melindungi dan meningkatkan kesehatan keluarga dan
masyarakat dari ancaman penyakit menular berbasis lingkungan seperti diare, penyakit kulit
dan kecacingan, dimana penyakit berbasis lingkungan tersebut merupakan salah satu
penyebab cukup tingginya angka kesakitan dan kematian di Indonesia. Hal ini terkait erat
dengan kondisi lingkungan yang belum memadai (Depkes RI, 2004).
Bertambahnya jumlah penduduk yang tidak sebanding dengan area pemukiman yang
ada, masalah mengenai pembuangan kotoran manusia menjadi meningkat, dilihat dari segi
kesehatan masyarakat, masalah pembuangan kotoran manusia merupakan masalah pokok
untuk sedini mungkin diatasi (Notoatmodjo, 2003). Berdasarkan data WHO pada tahun 2010
diperkirakan sebesar 1,1 milyar orang atau 17% penduduk dunia masih buang air besar di
area terbuka, dari data tersebut didapatkan data bahwasannya sebesar 81% penduduk yang
Buang Air Besar Sembarangan (BABS) terdapat di 10 negara dan Indonesia sebagai negara
kedua terbanyak ditemukan masyarakat buang air besar di area terbuka, yaitu India (58%),
Indonesia (12,9%), China (4,5%), Ethiopia (4,4%), Pakistan (4,3%), Nigeria (3%), Sudan
(1,5%), Nepal (1,3%), Brazil (1,2%) dan Niger (1,1%) (WHO, 2010).
Di Indonesia prosentase keluarga yang menggunakan jamban yang memenuhi syarat
baru sekitar 60% dan yang yang lainnya tidak menggunakan jamban dan lebih suka buang
air besar (BAB) di sungai dan tempat-tempat lainya (Riskesdas, 2007). Menurut data Profil
Kesehatan Provinsi Riau tahun 2014 presentase penduduk menggunakan jamban sehat yakni
sebesar 46,35% dan persentase ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2013
(75,6%). Desa Lubuk Siam merupakan desa yang terletak di Kecamatan Siak Hulu
Kabupaten Kampar, Desa ini terdiri dari 4 Dusun, yakni Dusun Proyek Indah, Dusun
Kampung Baru, Dusun Kampung Tengah dan Dusun Kampung Dalam. Secara umum, mata
pencaharian masyarakat Desa Lubuk Siam adalah petani, nelayan dan pedagang. Jumlah
Kepala Keluarga di desa tersebut adalah 633 KK. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan
di desa tersebut di ketahui permasalahan yang terdapat disana, yakni masyarakat desa
tersebut memiliki kesadaran rendah terhadap kesehatan, tercermin dari perilaku acuh
terhadap hidup sehat seperti minimnya penggunaan jamban, masyarakat tersebut sebagian
besar masih banyak yang ke sungai untuk kegiatan mandi, memcuci dan buang air besar.
Sebagian besar masyarakat disana masih tinggi kepercayaan kepada dukun kampung untuk
berobat dan melakukan persalinan dari pada pergi ke fasilitas kesehatan, dan masyarakat
disana masih enggan untuk melakukan imunisasi kepada anak anaknya dengan alasan
setelah berobat anak mereka malah tambah sakit dan tidak sehat.
Berdasarkan karakteristik dan jumlah populasi yang ada di desa sangat mungkin
adanya risiko kesehatan yang ditimbulkan. Pada penilaian ini, instrumen yang dinilai terdiri
dari ciri-ciri geografis komunitas, karakteristik demografi, perdagangan dan bisnis
komunitas, sarana dan prasana komunitas, karakteristik sosial, budaya, dan politik, statistik
vital, angka morbiditas, faktor resiko, sistem pelayanan kesehatan masyarakat komunitas
dan sistem bantuan sosial komunitas, kemudian dalam penilaian tersebut kami akan
memberikan kesimpulan dari informasi yang didapatkan dalam bentuk analisis SWOT, hasil
penilaian tersebut akan ditindak lanjuti dengan kegiatan yang akan dilaksanakan bersama-
sama dengan masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
Apa saja masalah kesehatan masyarakat di Desa Lubuk Siam Kabupaten Kampar ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat yang ada di Desa Lubuk Siam
Kabupaten Kampar.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui ciri ciri geografis komunitas
b. Untuk mengetahui karakteristik demografi.
c. Untuk mengetahui perdagangan dan bisnis komunitas
d. Untuk mengetahui sarana dan prasarana komunitas
e. Untuk mengetahui karakteristik sosial, budaya dan politik.
f. Untuk mengetahui statistik vital
g. Untuk mengetahui angka morbiditas
h. Untuk mengetahui faktor risiko
i. Untuk mengetahui sistem pelayanan kesehatan masyarakat komunitas.
j. Untuk mengetahui sssistem bantuan komunitas.
BAB II

IDENTIFIKASI MASALAH

2.1 Data Sekunder


2.1.1. Sejarah Desa
Desa Lubuk Siam dalah salah satu desa di Kecamatan Siak Hulu yang mempunyai
Luas wilayah +12.000 Ha. Dilihat dari topografi dan kontur tanah, Desa Lubuk Siam
Kecamatan Siak Hulu secara umum berupa dataran rendah (atau daerah aliran sungai) dan
Perbukitan yang berada pada ketinggian antaradi atas permukaan laut dengan suhu rata-rata
berkisar antara 250 s/d 320 Celcius. Desa Lubuk Siam terdiri dari Empat (4) Dusun, Lima
(5) RW dan Sembilan (9) RT. Orbitasi dan waktu tempuh dari ibukota kecamatan ± 15 km2
dengan waktu tempuh ± 20 menit melalui jalan pintas, dari ibukota kabupaten ± 75 km2
dengan waktu tempuh ± 1,5 jam dan jarak dari ibu kota Provinsi ± 22 Km dengan waktu
tempuh ± 30 Menit perjalanan.
Batas-batas administratif pemerintahan Desa Lubuk Siam Kecamatan Siak Hulu
sebagai berikut :
- Sebelah Utara : Dengan Desa Desa Baru dan Desa Pandau Jaya

- Sebelah Timur : Dengan Desa Tanjung Balam

- Sebelah Selatan : Dengan Desa Kepau Jaya dan Desa Lubuk Sakat

- Sebelah Barat : Dengan Desa Teratak Buluh

Pada tahun 1118 pada masa penjajahan belanda jalan lintas sumatra belum ada
jalan raya. Jalan yaitu sungai kampar pada waktu itu sumatra barat dikuasai penjajahan
belanda sehingga berdiri benteng pertahanan belanda di sumatra barat yang bernama
Benteng Fort De Kock.
Dengan kekejaman belanda maka pergila tiga kepala keluargayang memakai
sampan melalui belokan dan tingkungan melalui tebing tinggi sungai dalam liku-liku yang
tajam, jam 4 sore tepatnya pada hari kamis maka istirahatla ninik mamak yang tiga kepala
keluarga tadi di pulau penguntingan yang bersuku Melayu, paginya ninik mamak suku
melayu memutuskan untuk tinggal dipulau tersebut namun ninik mamak suku caniagho
dan domo melanjutkan perjalanan tepatnya pada hari jum,at jam 5 sore, sehingga ninik
mamak tersebut sampai di pulau duri dan bermalam dipulau tersebut. Besok paginya ninik
mamak tersebut memutuskan untuk tinggal dipulau duri tersebut yaitu ninik mamak suku
caniagho. Namun ninik mamak suku domo maka terus melanjutkan perjalanan mengarungi
sungai Kampar yang berketepatan pada hari senen pada jam 11 siang ninik mamak suku
domo.
Hari demi hari ninik mamak yang bersuku melayu diam di pulau penguntingan
maka berkembangla suatu kampung dan memiliki suatu makam perkuburan yang bernama
ompang dasun, karena orang yang pertama berkuburan disitu adalah Dasun. Dengan lama-
kelamaan maka didirikan kepala suku oleh kerajaan siak pada tahun 1148, maka
dikukuhkanlah gelar Datuk Sati Kepada Sunguik Kawek dan datuk Majaindo.

2.1.2 Demografi
a) Batas Wilayah Desa
Letak geografi Desa Sidomakmur , terletak diantara :
Sebelah Utara : Desa Baru Dan Desa Pandau Jaya
Sebelah selatan : Desa Kepau Jaya Dan Desa Lubuk Sakat
Sebelah Barat : Desa Teratak Buluh
Sebelah Timur : Desa Tanjung Balam
b) Luas Wilayah Desa
Pemukiman : 30 ha
Pertanian Sawah : 25 ha
Ladang/tegalan : 25 ha
Hutan : 150 ha
Rawa-rawa : 33 ha
Perkantoran :1 ha
Sekolah :1 ha
Jalan :4 Km
Lapangan sepak bola :2 ha
c) Orbitasi
1. Jarak ke ibu kota Kecamatan terdekat : 15 KM
2. Lama jarak tempuh ke ibu kota Kec : 45 Menit
3. Jarak ke ibu kota Kabupetan : 75 KM
4. Lama jarak tempuh ke ibu Kota Kab. : 1,5 Jam
5. Jarak Ke Ibu Kota Provinsi : 20 Km
6. Lama Jarak tmpuh Ke ibu kota Provinsi : 30 Menit
d) Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin
1. Kepala Keluarga : 636 KK
2. Laki-laki : 871 Orang
3. Perempuan : 770 Orang
Jumlah L/P : 1. 641 orang

2.1.3 Keadaan Sosial


a) Pendidikan
1. SD/ MI : 200 Orang
2. SLTP/ MTs : 250 Orang
3. SLTA/ MA : 150 Orang
4. S1/ Diploma : 35 . Orang
5. Putus Sekolah : 200 Orang
6. Buta Huruf : 25 Orang

b) Lembaga Pendidikan
1. Gedung TK/PAUD : 1 buah/ Lokasi di Dusun III Kampung Tengah
2. SD/MI : 1 buah/ Lokasi di Dusun IV Kampung dalam
3. SLTP/MTs : 1 buah/ Lokasi di Dusun I Proyek Indah
4. SLTA/MA :-
5. MDA : 1 buah/ Lokasi di Dusun III Kampung Tengah
6. Perguruan Tinggi : -

c). Kesehatan
a. Kematian Bayi
1. Jumlah Bayi lahir pada tahun ini :5 orang
2. Jumlah Bayi meninggal tahun ini :- orang
b. Kematian Ibu Melahirkan
1. Jumlah ibu melahirkan tahun ini :5 orang
2. Jumlah ibu melahirkan meninggal tahun ini : - orang

c. Cakupan Imunisasi
1. Cakupan Imunisasi Polio 3 :5 orang
2. Cakupan Imunisasi DPT-1 :8 orang
3. Cakupan Imunisasi Cacar :- orang

d. Gizi Balita
1. Jumlah Balita : 250 orang
2. Balita gizi buruk :- orang
3. Balita gizi baik : 250 orang
4. Balita gizi kurang :- orang

e. Pemenuhan air bersih


1. Pengguna sumur galian : 250 KK
2. Pengguna Sumur Bor : 200 KK
3. Pengguna air PAH :- KK
4. Pengguna sumur pompa :- KK
5. Pengguna sumur hidran umum :- KK
6. Pengguna air sungai : 50 KK

d) Keagamaan.
1. Data Keagamaan Desa Lubuk siam Tahun 2017
Jumlah Pemeluk :
1. Islam : 1641 orang
2. Katolik :- orang
3. Kristen :- orang
4. Hindu :- orang
5. Budha :- orang
2. Data Tempat Ibadah
Jumlah tempat ibadah :
Masjid :2 buah
Musholla :3 buah
Gereja : - buah
Pura : - buah
Vihara : - buah

2.1.4 Keadaan Ekonomi


a) Pertanian
Jenis Tanaman :
1. Padi sawah : - ha
2. Padi Ladang : - ha
3. Jagung : - ha
4. Palawija : 20 ha
5. Tembakau : - ha
6. Tebu : - ha
7. Kakao/ Coklat :1 ha
8. Sawit : 500 ha
9. Karet : 345 ha
10. Kelapa :1 ha
11. Kopi : - ha
12. Singkong :2 ha
13. Lain-lain : - ha
b). Peternakan
Jenis ternak :
1. Kambing : 50 ekor
2. Sapi : 150 ekor
3. Kerbau : 250 ekor
3. Ayam : 230 ekor
4. Itik : 50 ekor
5. Burung : 20 ekor
6. Lain-lain :-
c). Perikanan
1. Tambak ikan : 1 ha
2. Tambak udang : - ha
3. Kolam Ikan Tawar : 25 Buah
e) Struktur Mata Pencaharian
Jenis Pekerjaan :
1. Petani : 450 orang
2. Pedagang : 100 orang
3. PNS : 28 orang
4. Tukang : 150 orang
5. Guru : 25 orang
6. Bidan/ Perawat : 7 orang
7. TNI/ Polri : 5 orang
8. Pesiunan : 4 orang
9. Sopir/ Angkutan : 24 orang
10. Buruh : 500 orang
11. Jasa persewaan : 5 orang
12. Swasta : 250 orang

2.1.5 Kondisi Pemerintahan Desa


Pembagian Wilayah

a). Lembaga pemerintahan


Jumlah aparat desa :
1. Kepala Desa :1 orang
2. Sekretaris Desa :1 orang
3. Perangkat Desa :8 orang
4. BPD :9 orang

b). Lembaga kemasyarakatan


Jumlah Lembaga Kemasyarakatan :
1. LPM :1
2. PKK :1
3. Posyandu :3
4. Pengajian :4 Kelompok
5. Arisan :4 Kelompok
6. Simpan Pinjam :3 Kelompok
7. Kelompok Tani :2 Kelompok
8. Gapoktan :1 Kelompok
9. Karang Taruna/Kepemudaan :1 Kelompok
10. Risma :2 Kelompok
11. Ormas/LSM :1 Kelompok
12. Lain-lain :4 Kelompok
c). Pembagian Wilayah
Nama Dusun :
1. Dusun I Proyek Indah : Jumlah Rw. 1, Jumlah 2 Rt
2. Dusun II Kampung Baru : Jumlah Rw. 1, Jumlah 2 Rt
3.Dusun III kampung Tengah : Jumlah Rw. 2, Jumlah 4 Rt
4.Dusun IV kampung Dalam : Jumlah Rw. 1, Jumlah 2 Rt
d). Struktur Organisasi Desa :

SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAHAN


DESA LUBUK SIAM
KECAMATAN SIAK HULU KABUPATEN KAMPAR

NAMA-NAMA APARAT DESA :


Kepala desa : AMRI JONO, S.Pd
Sekretaris Desa : EPEN RIZAL,S.IP
Kepala Urusan Pemerintahan : M. RAIS, S.Pd
Kepala Urusan Umum : RAHAYU NINGSI
Kepala Urusan Pembangunan : AMRI.P
Kepala Urusan Keuangan : SARTIKA
Kepala Dusun :
1. Dusun I Proyek Indah : ISKANDAR
2. Dusun II Kampung Baru : RAIS
3. Dusun III Kampung Tengah : AFRIZAL
4. Dusun IV Kampung Dalam : AGUS MARDI
Tabel 1
Jumlah Dusun, Jumlah KK
Menurut Posyandu Lubuk Siam 2018
No Dusun Jumlah KK
1 Proyek Indah 138
2 Kampung Baru 138
3 Kampung Tengah 209
4 Kampung Dalam 108
Total 593

2.1.2 Situasi Kesehatan Umum


Situasi Kesehatan umum yang ada di desa lubuk siam memiliki 10 masalah kesehatan
dan penyakit :
1. Merokok
2. Penggunaan KB
3. Penyakit Hipertensi
4. Ibu Hamil
5. Sarana Air Bersih MCK
6. Penyakit Kulit
7. Penyakit TBC
8. Imunisasi
9. Gizi
10. Lansia
2.1.3 Program Kesehatan Yang Berjalan
Program kesehatan yang berjalan di Desa Lubuk siam adalah Program Posyandu dan
posyandu Lansia.
a.Program Posyandu
Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan
dan keluarga berencana.(Effendi, Nasrul. 1998: 267) .
Tujuan pokok dari Posyandu menurut Effendy (1998), antara lain untuk :
1. Mempercepat penurunan angka kematian ibu dan anak,
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan untuk menurunkan angka kematian ibu
dan anak,
3. Mempercepat penerimaan norma keluarga kecil bahagia sejahtera,
4. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan
kegiatan–kegiatan lain yang menunjang peningkatan kemampuan hidup sehat,
pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam usaha
meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada penduduk berdasarkan geografi,
5. Meningkatkan dan pembinaaan peran serta masyarakat dalam rangka alih tehnologi
untuk swakelola usaha–usaha kesehatan masyarakat.
Kegiatan Posyandu :
a. Kesehatan ibu anak,
b. Keluarga berencana,
c. Imunisasi,
d. Peningkatan gizi,
e. Penanggulangan diare,
f. Sanitasi dasar,
g. Penyediaan obat esensial

Posyandu yang berada didesa lubuk siam terdiri dari 3 posyandu.Posyandu kasih
ibu 1 terletak di dusun 1,posyandu kasih ibu 2 terletak di dusun 2,sedangkah posyandu
kasih ibu 3 dan 4 terletak di dusun 3.Posyandu yang berada di desa lubuk siam diadakan
1 bulan sekali dengan kegiatan 5 meja posyandu,KB dan imunisasi.
b.Program Posyandu Lansia
Menurut World Health Organisation (WHO), lansia adalah seseorang yang telah
memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang
telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya.Posyandu lansia adalah pos
pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah
disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan
pelayanan kesehatan. Posyandu lansia merupakan suatu fasilitas pelayanan kesehatan
yang berada di desa-desa yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat
khususnya bagi warga yang sudah berusia lanjut.Tujuan posyandu lansia adalah
meningkatkan derajat kesehatan lansia untuk mencapai masa tua yg bahagia & berdaya
guna dlm kehidupan keluarga dan masyarakat (Matra, 1996). Kelompok yang
dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu proses yang disebut Aging Process atau proses
penuaan.
Pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan sistem 5 meja yaitu:
1. Meja 1: Pendaftaran
2. Meja 2: Kader melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan tekanan
darah
3. Meja 3: Pencatatan (Pengisian Kartu Menuju Sehat)
4. Meja 4: Penyuluhan
5. Meja 5: Pelayanan medis
Senam lansia adalah salah satu latihan fisik yang dapat membakar kalori dan
melatih otot jantung. Jadi senam lansia adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan
terarah serta terencana yang diikuti oleh orang lanjut usia yang dilakukan dengan maksud
meningkatkan kemamp meningkatkan kemampuan fungsional raga untuk mencapai
tujuan tersebut.
Manfaat dari olahraga bagi lanjut usia menurut Nugroho (1999; 157) antara lain :
1. Memperlancar proses degenerasi karena perubahan usia.
2. Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam kehidupan (adaptasi)
3. Fungsi melindungi, yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam fungsinya terhadap
bertambahnya tuntutan.
Posyandu lansia yang berada di desa lubuk siam berada di dusun
3,kegiatan yang dilakukan di posyandu lubuk siam mempunyai kegiatan cek
kesehatan dan senam lansia.Senam lansia diadakan 1 bulan sekali.
2.2 Data Primer
2.2.1 Populasi
Populasi Masyarakat Desa Lubuk Siam dengan Jumlah 593 kk maka jumlah
sampel yang didapat selama 1 bulan adalah sebanyak 316 kk.
2.2.2 Pengolahan Data

Tabel 2
Distribusi Frekuensi Penduduk Merokok Di Rumah Tangga
No Merokok Frekuensi Persentasi (%)
1 Ya 248 78.5
2 Tidak 68 21.5

Total 316 100%


Dari tabel diatas sebagian besar penduduk desa lubuk siam merokok dengan presentasi
78.5 % . Sebesar 21.5 % tidak merokok .

Tabel 3
Distrubusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Pemakaian Alat Kontrasepsi
No Alat Kontrasepsi Frekuensi Persentasi (%)
1 Ya 203 64.2
2 Tidak 113 35.8

Total 316 100%


Dari tabel di atas sebagian besar penduduk desa lubuk siam memakai alat kontrasepsi
dengan presentasi 64.2 % dan yang tidak memakai dengan presentasi 35.8 % .
Tabel 4
Distrubusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Jamban
No Jamban Frekuensi Persentasi (%)
1 Ya 189 59.8
2 Tidak 127 40.2

Total 316 100%


Dari tabel di atas penduduk desa lubuk siam memiliki jamban dengan presentasi 59.8 %
dan yang tidak memiliki jamban dengan presentasi 40.2 %

Tabel 5
Distrubusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Sarana Air Bersih MCK Rumah Tangga
No Sarana Air Bersih MCK Frekuensi Persentasi (%)
1 Sumur Gali 124 39.2
2 PDAM 78 24.6
3 Pompa 43 13.6
4 Sungai 69 21.8
Total 316 100%
Dari tabel di atas penduduk desa lubuk siam menggunakan sarana air bersih mck rumah
tangga dengan sumur gali 39.2 %,PDAM 24.6 %,Pompa 13.6% dan sungai 21.8%.

Tabel 6
Distrubusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Penggunaan Imunisasi
No Imunisasi Frekuensi Persentasi (%)
1 Ya 127 40.2
2 Tidak 189 59.8

Total 316 100%


Dari tabel di atas penduduk desa lubuk siam sebagian besar tidak mau imunisasi dengan
presentasi 59.8 % dan yang mau imunisasi 40.2 %.

Tabel 7
Distrubusi Frekuensi Penduduk Lanjut Usia (Lansia)
No Lanjut Usia Frekuensi Persentasi (%)
1 Ya 37 11.7
2 Tidak 279 88.3

Total 316 100%


Dari tabel di atas penduduk desa lubuk siam lanjut usia (Lansia) sebanyak 11.7 % dan
yang tidak lanjut usia 88.3 %.

Tabel 8
Distrubusi Frekuensi Penduduk Ibu Hamil
No Ibu Hamil Frekuensi Persentasi (%)
1 Ya 62 19.6
2 Tidak 254 80.3

Total 316 100%


Dari tabel di atas penduduk desa lubuk siamuntuk ibu hamil presentasinya 19.6 % dan
yang tidak hamil 80.3 %.

Tabel 9
Distrubusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Adanya Ventilasi Rumah Tangga
No Ventilasi Frekuensi Persentasi (%)
1 Ya 284 89.9
2 Tidak 32 10.1

Total 316 100%


Dari tabel di atas penduduk desa lubuk siam sebagian besar penduduk yang memiliki
ventilasi 89.9 % dan yang tidak memiliki ventilasi sebesar 10.1 %.
Tabel 10
Distrubusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Ibu menyususi
No Ibu menyusui Frekuensi Persentasi (%)
1 Ya 156 48.1
2 Tidak 164 51.9

Total 316 100%


Dari tabel di atas penduduk desa lubuk siam sebagian besar tidak mu menyusui dengan
presentasi 51.9 % dan yang mau menyusui 48.1 %.

Tabel 11
Distrubusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Penggunaan Kelebihan garam beryodium
No Imunisasi Frekuensi Persentasi (%)
1 Ya 290 91.8
2 Tidak 26 8.2

Total 316 100%


Dari tabel di atas penduduk desa lubuk siam sebagian besar kelebihan mengkonsumsi
garam beryodium dengan presentasi 91.8 % sedangkan yang tidak berkelebihan mengkonsumsi
garam beryodium 8.2 %.
BAB III
PRIORITAS MASALAH

Berdasarkan data yang diperoleh sebanyak 316 Kartu Keluarga didesa Lubuk siam
didapatkan 10 Permasalahan kesehatan yang menjadi prioritas Di desa tersebut, Daftar Masalah
Kesehatan yang di dapat di desa lubuk siam, yaitu :
1. Merokok
2. Keluarga Berencana (KB)
3. Jamban
4. Air bersih
5. Imunisasi
6. Lansia
7. Ibu Hamil
8. Ventilasi
9. Ibu menyusui
10. Berlebihan Konsumsi Garam beryodium

Tabel
Penilaian Prioritas Masalah Kesehatan

NO PERMASALAHAN KESEHATAN U S G TOTAL


1. Merokok 5 5 5 15
2. Keluarga Berencana 3 3 3 9
3. Jamban 3 3 3 9
4. Air Bersih 3 4 3 10
5. Imunisasi 3 3 3 9
6. Lansia 5 5 5 15
7. Ibu Hamil 3 4 3 10
8. Ventilasi 2 2 2 6
9. Ibu Menyusui 2 2 2 6
10. Berlebih Konsumsi garam beryodium 2 2 2 6
Keterangan :
Berdasarkan skala likert 1-5
5 = Sangat Besar
4 = Besar
3 = Sedang
2 = Kecil
1 = Sangat Kecil

Berdasarkan penentuan prioritas masalah menggunakan sistem USG ( Urgency :


Seberapa mendesaknya isu tersebut, Seriousness : Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas,
Growth : seberpa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang ). Maka
didapatkan hasil 4 Prioritas masalah yang tertinggi yaitu Merokok, Air bersih, Permasalahan Ibu
Hamil dan Permasalahan pada Lansia.
Merokok didapatkan Urgency dengan point 5 karena isu kesehatan tersebut paling
banyak didapatkan di desa Lubuk siam, Masih banyak masyarakat desa Lubuk siam yang
merokok dan hampir setiap rumah ada anggota keluarganya yang merokok, untuk Seriousness
dan Growth didapatkan point 5 dikarenakan isu merokok sangat perlu dibahas dan akan menjadi
berkembang dikarenakan banyak penyakit yang merokok merupakan pemicunya. “Tiga juta
orang mengalami kematian dini setiap tahunnya terkait konsumsi tembakau yang menyebabkan
penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke” Menurut WHO.
Air Bersih didapatkan Point Urgency 3, Seriousness 4, dan Growth 3 isu kedua yang
termasuk dalam 4 dari 10 Prioritas masalah yang ada. Air bersih dimasukkan kedalam kategori
dikarenakan masih banyak masyarakat Desa Lubuk siam yang masih menggunakan Air sungai
untuk Mandi dan mencuci, dan juga ada beberapa masyarakat desa yang air sumurnya masih
berwarna, berbau dan berminyak.
Ibu hamil didapatkan Point Urgency 3, Seriousness 4, dan Growth 3 isu ketiga yang
termasuk dalam 4 dari 10 Prioritas masalah yang ada. Ibu hamil di Desa Lubuk siam jarang
mendapatkan imunisasi tetanus.
Kemudian Permasalahan Lansia (Lanjut Usia) didapatkan point Urgency 5, Seriuousness
5, daan Growth 5. Isu ke 4 dari 10 Prioritas masalah kesehatan yang ada. Lansia di desa Lubuk
siam Jarang mendapatkan edukasi kesehatan tentang Lansia, Kurangnya pemeriksaan kesehatan
secara berkala untuk lansia, dan kurang jalannya Program Posyandu untuk Lansia.
Dari 10 Prioritas masalah kesehatan yang didapatkan di Desa Lubuk Siam tersebut
didapatkan 4 yang menjadi prioritas yang akan dibenahi di Desa Lubuk siam dan Permasalahan
utama kesehatan yaitu permasalahan kesehatan pada Lansia.
BAB IV

RENCANA PROGRAM

4.1 Alternaif Interfensi Program

Pada proses pelakanaan PBL 1 Mahasiswa/wi STIKes Al-Insyirah Pekanbaru


merencanakan program-program yang akan dilaksanakan pada proses PBl 2 nanti untuk
memecahkan masalah :
a. Merokok

1. Memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat .


Yaitu,tentang dampak merokok bagi kesehatan. Hal ini dilakukan melalui
berbagai media yang ada, baik di tempat sarana pelayanan kesehatan maupun juga
tempat-tempat umum sehingga untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat desa
lubuk siam
2. Peringatan kesehatan dalam bentuk gambar seperti poster,lamflet,dll
3. Terwujudnya Kawasan Tanpa Asap Rokok (KTR).
Hal ini untuk menjamin bahwa warga masyarakat desa lubuk siam,setidaknya di
tempat umum, dapat menghirup udara bersih sehat dan bebas dari asap rokok.
Dari waktu ke waktu kita lihat bahwa di sekitar kita makin banyak ruangan bebas
asap rokok ini, termasuk di bioskop dan mal-mal besar.
4. Memberikan pelayanan kesehatan untuk bantuan orang yang ingin berhenti
merokok. Untuk mereka yang akhirnya jatuh sakit karena rokok akan segera
ditangani melalui program Jaminan Kesehatan Nasional.

b. Air Bersh

1. Melakukan pemberdayaan masyarakat tentang Air Bersih dan lainnya.


2. Memberikan Sarana Air Minum dan Sanitasi Umum.
Penyediaan air minum, sanitasi, dan kesehatan akan efektif dan berkelanjutan bila
berbasis pada masyarakat dengan melibatkan seluruh masyarakat desa lubuk siam
dan melakukan pendekatan yang tanggap terhadap kebutuhan masyarakat
(demand suatu program responsive approach) . Proyek yang tanggap terhadap
kebutuhan berarti bahwa proyek menyediakan sarana dan kegiatan-kegiatan yang
masyarakat inginkan, bersedia untuk berkontribusi dan membiayai; dan dapat
mengelola dan memelihara sehingga terbentuk rasa memiliki (sense of ownership)
terhadap kegiatan yang dilakukan dan mengelola secara sukarela. Untuk itu perlu
dilakukan suatu usaha pemberdayaan masyarakat, agar masyarakat berpartisipasi
secara aktif dalam menyiapkan, melaksanakan, mengoperasionalkan dan
memelihara sarana yang telah dibangun, serta melanjutkan kegiatan peningkatan
derajat kesehatan di masyarakat dan lingkungan sekolah.

c. Ibu Hamil

1. Peningkatan pelayanan persalinan bagi seluruh ibu hamil di semua pelayanan


kesehatan dengan mutu sesuai standar serta menjangkau seluruh sasaran.
2. Peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di arahkan ke fasilitas
kesehatan.
3. Melakukan Senam Ibu Hamil
Senam kehamilan dapat dilakukan oleh Ibu-ibu kader dengan memperhatikan
pilihan gerakan senam yang disesuaikan di setiap usia kehamilan, karena memilih
gerakan senam, sangat bergantung dari keadaan fisik Ibu selama mengandung.
Pada usia kehamilan trimester kedua, yaitu 4 bulan ke atas, perut ibu sudah mulai
membesar, sehingga menimbulkan tekanan pada pembuluh darah besar daerah
perut. Ketika telah terjadi perubahan pada bentuk perut, Ibu tidak dianjurkan
melakukan gerakan senam dengan posisi terlentang dalam waktu cukup lama
karena akan menekan pembuluh darah besar yang menyebabkan aliran darah ke
janin berkurang. Begitu pula posisi berdiri yang terlalu lama dapat menyebabkan
berkurangnya aliran darah ke jantung.
a) Tujuan Senam Hamil.
Tujuan umum senam hamil adalah melalui latihan senam hamil yang teratur
dengan menjaga kondisi otot-otot dan persendian yang berperan dalam
mekanisme persalinan, mempertinggi kesehatan fisik dan psikis serta
kepercayaan pada diri sendiri dan penolong dalam menghadapi persalinan dan
membimbing wanita menuju suatu persalinan yang fisiologis.

Tujuan khusus senam hamil adalah memperkuat dan mempertahankan


elastisitas otot-otot dinding perut, otot-otot dasar panggul, ligament dan
jaringan serta fasia yang berperan dalam mekanisme persalinan, melenturkan
persendian-persendian yang berhubungan dengan proses persalinan,
membentuk sikap tubuh yang prima sehingga dapat membantu mengatasi
keluhan-keluhan, letak janin dan mengurangi sesak nafas, menguasai teknik-
teknik pernafasan dalam persalinan dan dapat mengatur diri pada ketenangan.
b) Manfaat senam hamil :
1) Menguasai teknik pernapasan.
Latihan pernapasan sangat bermanfaat untuk mendapatkan oksigen,
sedangkan teknik pernapasan dilatih agar ibu siap menghadapi
persalinan.
2) Memperkuat elastisitas otot.
Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut,
sehingga dapat mencegah atau mengatasi keluhan nyeri di bokong, di
perut bagian bawah dan keluhan wasir.
3) Melatih relaksasi.
Proses relaksasi akan sempurna dengan melakukan latihan kontraksi
dan relaksasi yang diperlukan untuk mengatasi ketegangan atau rasa
sakit saat proses persalinan.
4) Menghindari kesulitan.
Senam ini membantu persalinan sehingga ibu dapat melahirkan tanpa
kesulitan, serta menjaga ibu dan bayi sehat setelah melahirkan.
4. Pemeriksaan kehamilan sekali 3 bulan

Pemeriksaan kehamilan atau antenatal care (ANC) oleh dokter atau


bidan merupakan salah satu upaya untuk mendapatkan perawatan kehamilan
yang optimal. Ibu hamil yang sering memeriksakan kehamilannya ke dokter
dapat mengetahui kondisi kesehatan dirinya dan janin, sehingga ia dapat
mencegah hal-hal buruk terjadi padanya dan janin.

Pemeriksaan kehamilan turut membantu meningkatkan kesehatan ibu


dan janin. Penelitian membuktikan bahwa bayi dari ibu yang tidak melakukan
pemeriksaan kehamilan tiga kali lebih mungkin untuk memiliki berat badan
lahir rendah dan lima kali lebih mungkin untuk meninggal dibandingkan bayi
yang lahir dari ibu yang melakukan pemeriksaan kehamilan selama hamil.

d. Lansia

1. Posyandu Lansia

Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di
suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana
mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu lansia merupakan
pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang
penyelenggaraannya melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para
lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya.

Posyandu lansia merupakan suatu fasilitas pelayanan kesehatan yang berada di


desa-desa yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya bagi
warga yang sudah berusia lanjut. Posyandu lansia adalah wahana pelayanan bagi kaum
usia lanjut yg dilakukan dari, oleh, dan untuk kaum usia yg menitikberatkan pd
pelayanan promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitative.
Posyandu lansia merupakan upaya kesehatan lansia yg mencakup kegiatan yankes yg
bertujuan u/ mewujudkan masa tua yg bahagia dan berdayaguna

a) Tujuan Posyandu Lansia

1. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, sehingga


terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia
2. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan
swasta dalam pelayanan kesehatan disamping meningkatkan komunikasi
antara masyarakat usia lanjut.

b) Pelaksanaan Sistem Lima Posyandu Lansia


Pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan sistem 5 meja yaitu:
1. Meja 1: Pendaftaran
Mendaftarkan lansia, kemudian kader mencatat lansia tersebut. Lansia yang
sudah terdaftar di buku register langsung menuju meja selanjutnya.
2. Meja 2: Kader melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan tekanan
darah
3. Meja 3: Pencatatan (Pengisian Kartu Menuju Sehat)
Kader melakukan pencatatan di KMS lansia meliputi : Indeks Massa Tubuh,
tekanan darah, berat badan, tinggi badan.
4. Meja 4: Penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan KMS dan pemberian
makanan tambahan.
5. Meja 5: Pelayanan medis
Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas dari Puskesmas/kesehatan
meliputi kegiatan : pemeriksaan dan pengobatan ringan.

c) Kader Lansia
1. Pengertian Kader Lansia
Kader adalah seorang tenaga sukarela yang direkrut dari, oleh dan
untuk masyarakat, yang bertugas membantu kelancaran pelayanan kesehatan.
Keberadaan kader sering dikaitkan dengan pelayanan rutin di posyandu.
Padahal ada beberapa macam kader bisa dibentuk sesuai dengan keperluan
menggerakkan partisipasi masyarakat atau sasarannya dalam program
pelayanan kesehatan.
2. Tugas Kader Lansia
Secara umum tugas-tugas kader lansia adalah sebagai berikut :
a. Tugas-Tugas Kader
1) Tugas sebelum hari buka Posyandu (H - Posyandu) yaitu berupatugas –
tugaspersiapan oleh kader agar kegiatan pada hari buka Posyandu
berjalandengan baik.
2) Tugas pada hari buka Posyandu (H Posyandu) yaitu berupa tugastugas
untuk melaksanakan pelayanan 5 meja.
3) Tugas sesudah hari buka posyandu (H + Posyandu) yaitu berupa
tugas – tugas setelah hari Posyandu.
b. Tugas-Tugas Kader Pada Pelaksanaan Posyandu Lansia
1) Tugas-tugas kader Posyandu
a) Menyiapkan alat dan bahan : timbangan, tensimeter, stetoskop,
KMS, alat peraga, obat-obatan yang dibutuhkan, bahan/materi
penyuluhan dan lain-lain.
b) Mengundang dan menggerakkan masyarakat, yaitu memberi tahu
para lansia untuk datang ke Posyandu, serta melakukan pendekatan
tokoh yang bisa membantu memotivasi masyarakat (lansia) untuk
datang ke Posyandu
c) Menghubungi kelompok kerja (Pokja) Posyandu
yaitumenyampaikan rencana kegiatan kepada kantor desa dan meminta
memastikan apakah petugas sector bisa hadir pada hari buka Posyandu.
d) Melaksanakan pembagian tugas : menentukan pembagiantugas
diantarakader Posyandu baik untuk persiapan untuk pelaksanaan
c. Organisasi Kader Lansia
1) Pemeriksaan kesehatan secara berkala : pendataan, screening, pxkesh
(gizi,jiwa, lab), pengobatan sederhana, pemberian suplemen vitamin,PMT
2) Peningkatan olahraga
3) Pengembangan ketrampilan :kesenian, bina usaha
4) Bimbingan pendalaman agama
5) Pengelolaan dana sehat
2. Latihan Gerak Dan Senam Lansia
Senam adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta terencana
yang dilakukan secara tersendiri atau berkelompok dengan maksud meningkatkan
kemampuan fungsional raga untuk mencapai tujuan tersebut (Santosa, 1994). Lansia
seseorang individu laki-laki maupun perempuan yang berumur antara 60-69 tahun.
(Nugroho 1999:20)
Jadi senam lansia adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta
terencana yang diikuti oleh orang lanjut usia yang dilakukan dengan maksud
meningkatkan kemamp meningkatkan kemampuan fungsional raga untuk mencapai
tujuan tersebut.
a. Manfaat Olahraga Bagi Lansia
1. Memperlancar proses degenerasi karena perubahan usia.
2. Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam
kehidupan (adaptasi)
3. Fungsi melindungi, yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam fungsinya
terhadap bertambahnya tuntutan, misalya sakit.Sebagai Rehabilitas Pada
lanjut usia terjadi penurunan masa otot serta kekuatannya, laju denyut
jantung maksimal, tolerasnsi latihan, kapasitas aerobik dan terjadinya
peningkatan lemak tubuh. Dengan melakukan olahraga seperti senam lansia
dapat mencegah atau melambatkan kehilangan fungsional tersebut. Bahkan
dari berbagai penelitian menunjukan bahwa latihan/olah raga seperti senam
lansia dapatmengeliminasi berbagai resiko penyakit seperti hipertensi,
diabetes melitus, penyakit arteri koroner dan kecelakaan. (Darmojo
1999;81)
b. Senam Lansia

Senam lansia memiliki dampak positif terhadap peningkatan fungsi organ


tubuh juga berpengaruh dalam meningkatkan imunitas dalam tubuh manusia
setelah latihan teratur. Tingkat kebugaran dievaluasi dengan mengawasi
kecepatan denyup jantung waktu istirahat yaitu kecepatan denyut nadi sewaktu
istirahat. Jadi supaya lebih bugar, kecepatan denyut jantung sewaktu istirahat
harus menurun. Dengan mengikuti senam lansia efek minimalya adalah lansia
merasa berbahagia, senantiasa bergembira, bisa tidur lebih nyenyak, pikiran tetap
segar
Senam lansia merupakan olahraga yang cocok bagi lansia karena gerakan
di dalamnya menghindari gerakan loncat-loncat (low impact), melompat, kaki
menyilang, maju mundur, menyentak-sentak namun masih dapat memacu kerja
jantung-paru dengan intensitas ringan-sedang, bersifat menyeluruh dengan
gerakan yang melibatkan sebagian besar otot tubuh, serasi sesuai gerak sehari-hari
dan mengandung gerakan-gerakan melawan beban badan dengan pemberian
beban antara bagian kanan dan kiri tubuh secara seimbang dan berimbang.
Gerakan dalam SBL mengandung gerakan-gerakan yang diharapkan dapat
meningkatkan komponen kebugaran kardio-respirasi, kekuatan dan ketahanan
otot, kelenturan dan komposisi badan yang seimbang (Suhardo, 2001).

1. Manfaat Senam Lansia :


a. Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam kehidupan
(adaptasi)
b. Fungsi melindungi, yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam fungsinya
terhadap bertambahnya tuntutan, misalya sakit.

Sebagai Rehabilitas pada lanjut usia terjadi penurunan masa otot serta
kekuatannya, laju denyut jantung maksimal, tolerasnsi latihan, kapasitas aerobik
dan terjadinya peningkatan lemak tubuh.Dengan melakukan olahraga seperti
senam lansia dapat mencegah atau melambatkan kehilangan fungsional tersebut.
Bahkan dari berbagai penelitian menunjukan bahwa latihan atau olah raga seperti
senam lansia dapat mengeliminasi berbagai resiko penyakit-penyakit seperti
hipertensi, diabetes melitus, penyakit arteri koroner dan kecelakaan kecil.

2. Gerakan Senam Lansia

Sebelum mengawali senam sebaiknya tarik nafas selama 3 sampai 5 kali,


setelah itu letakkan kedua tangan di pinggang,lalu buka kedua kaki sekitar
30cm kemudian senam dapat di mulai.
a. Gerakan Muka(fungsi nya untuk mengencangkan kulit muka agar tidak
kaku), yang terdiri dari dua gerakan : Pertama ucapkan a,i,u,e,o sebanyak 5
kali, Kedua ucapkan ha-ha, hi-hi sebanyak 5 kali.

b. Gerakan kepala ( fungsinya untuk meregangkan otot-otot kepala agar


paredaran darah yang melewati kepala dapat beredar secara lancar),
Anggukkan kepala keatas-bawah dalam hitungan 1 sampai 8 dilakukan
sebanyak 5 kali, setelah itu anggukkan kekiri-kanan dalam hitungan 1
sampai 8 dilakukan sebanyak 5 kali.
c. Gerakan Tangan
1) Pertama gerakan jari tangan membuka dan menutup hitungan dari 1
sampai 8 mulai dari dilakukan sebanyak 5 kali,( gerakan ini fungsinya
untuk mengurangi kekakuan pada telapak tangan dan jari-jari tangan.
2) Kedua gerakan tepuk tangan dengan salah satu jari menekuk mulai
dari hitungan 1 sampai 8 sebanyak 5 kali, gerakan ini fungsinya untuk
mengurangi resiko Diabetus Melitus(DM) atau sering di sebut
penyakit gula.
3) Ketiga gerakan menyatukan kedua telapak tangan dengan cara tepuk
tangan dan posisi tangan sejajar dengan dada mulai dari hitungan 1
sampai 8 dilakukan sebanyak 5 kali, gerakan ini fungsinya untuk
memperlancar kerja jantung dan mengurangi penyakit jantung.
4) Keempat dengan merentang kedua tangan ke samping kanan dan kiri
lalu memutar pergelangan tangan mulai dari hitungan 1 sampai 8
sebanyak 5 kali,gerakan ini dilakukan untuk mengurangi beban kerja
jantung dan juga mengurangi kekakuan pada otot-otot dari pundak
sampai jari tangan.
5) Kelima masih merentangkan kedua tangan ke samping kanan dan kiri,
dengan tangan mengepal(menggenggam) lalu menggerakkan kepalan
(genggaman) naik turun mulai dari hitungan 1 sampai 8 dilakukan
sebanyak 5 kali, gerakan ini fungsinya untuk mengoptimalkan karja
jantung dan juga mengurangi kekakuan otot pada tangan dan
pergelangan tangan.

d. Gerakan Kaki, dilakukan untuk mengurangi kejadian asam urat


danmemperlancar peredaran darah dari jantung keseluruh tubuh.
1. Dalam posisi berdiri dilakukan gerakan jinjit-jinjit secara bergantian kaki
kanan dan kiri mulai dari hitungan 1 sampai 8 sebanyak 5 kali

2. Dalam posisi duduk dengan luruskan kaki dengan mengayunkan telapak


kaki mulai dari hitungan 1 sampai 8 dilakukansebanyak 5 kali

4.2 Prioritas Intervensi Program


Berdasarkan data yang diperoleh sebanyak 316 Kartu Keluarga didesa Lubuk
siam didapatkan 5 Permasalahan kesehatan yang menjadi prioritas Di desa tersebut, Daftar
Masalah Kesehatan yang di dapat di desa lubuk siam, yaitu :
1. Merokok
2. Air bersih
3. Imunisasi
4. Lansia
5. Hipertensi

Tabel
Penilaian Prioritas Masalah Kesehatan

NO PERMASALAHAN KESEHATAN U S G TOTAL


1. Merokok 5 5 4 14
2. Air Bersih 3 4 4 11
3. Lansia 5 5 5 15
4. Imunisasi 3 4 3 10
5. Hipertensi 2 2 2 6
Keterangan :
Berdasarkan skala likert 1-5
5 = Sangat Besar
4 = Besar
3 = Sedang
2 = Kecil
1 = Sangat Kecil

Berdasarkan penentuan prioritas masalah menggunakan sistem USG ( Urgency :


Seberapa mendesaknya isu tersebut, Seriousness : Seberapa serius isu tersebut perlu
dibahas, Growth : seberpa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi
berkembang ). Maka didapatkan hasil 4 Prioritas masalah yang tertinggi yaitu Merokok,
Air bersih, Permasalahan Ibu Hamil dan Permasalahan pada Lansia.
Merokok didapatkan Urgency dengan point 5 karena isu kesehatan tersebut paling
banyak didapatkan di desa Lubuk siam, masih banyak masyarakat desa Lubuk siam yang
merokok dan hampir setiap rumah ada anggota keluarganya yang merokok, untuk
Seriousness point 5 dan Growth 4 point dikarenakan isu merokok sangat perlu dibahas
dan akan menjadi berkembang dikarenakan banyak penyakit yang merokok merupakan
pemicunya.
Air Bersih didapatkan Point Urgency 3, Seriousness 4, dan Growth 4 isu kedua
yang termasuk dalam 4 dari 5 Prioritas masalah yang ada. Air bersih dimasukkan
kedalam kategori dikarenakan masih banyak masyarakat Desa Lubuk siam yang masih
menggunakan Air sungai untuk Mandi dan mencuci, dan juga ada beberapa masyarakat
desa yang air sumurnya masih berwarna, berbau dan berminyak.
Kemudian Permasalahan Lansia (Lanjut Usia) didapatkan point Urgency 5,
Seriuousness 5, daan Growth 5. Isu ke 3 dari 5Prioritas masalah kesehatan yang ada.
Lansia di desa Lubuk siam Jarang mendapatkan edukasi kesehatan tentang Lansia,
Kurangnya pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk lansia, dan kurang jalannya
Program Posyandu untuk Lansia.
Kemudian Imunisasi didapatkan Point Urgency 3, Seriousness 4, dan Growth 3
isu keempat yang termasuk dalam 5 dari 10 Prioritas masalah yang ada. Ibu hamil di
Desa Lubuk siam jarang mendapatkan imunisasi tetanus.
Kemudian Hipertensi didapatkan Point Urgency 2, Seriousness 2, dan Growth 2
isu kelima yang termasuk dalam 5 dari 10 Prioritas masalah yang ada. Hipertensi di Desa
Lubuk siam jarang disadari oleh masyarakat setempat dikarenakan kurangnya
pengetahuan masyarakat dan jarang memeriksa kesehatannya.
Dari 10 Prioritas masalah kesehatan yang didapatkan di Desa Lubuk Siam
tersebut didapatkan 5 yang menjadi prioritas masalah kesehatan yang di Desa Lubuk siam
dan Permasalahan utama kesehatan yaitu Lansia dan Merokok.
BAB V

KESIMPULAN

Masalah kesehatan merupakan salah satu masalah yang sangat kompleks, yang saling
berkaitan dengan masalah-masalah lain diluar kesehatan itu sendiri. Menurut data Profil
Kesehatan Provinsi Riau Tahun 2014 presentase penduduk menggunakan jamban sehat yakni
sebesar 46,3% dan persentase ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2013
(75,6%). Situasi kesehatan umum yang ada di Desa Lubuk Siam memiliki sepuluh masalah
kesehatan dan perilaku hidup yang tidak baik yaitu merokok, penggunaan KB, penyakit
hipertensi, ibu hamil usia tidak produktif, sarana air bersih MCK, penyakit kulit penyakit TBC,
imunisasi, permasalahan gizi, dan kesehatan lansia.
Berdasarkan penentuan prioritas masalah menggunakan sistem USG didapatkan hasil dari
10 Prioritas masalah kesehatan yang didapatkan di Desa Lubuk Siam tersebut didapatkan 5 yang
menjadi prioritas yang akan dibenahi di Desa Lubuk Siam dan Permasalahan utama kesehatan
yaitu permasalahan kesehatan pada lansia.
Pada proses pelaksanaan PBL 1 Mahasiswa/i STIKes Al-Insyirah Pekanbaru
merencanakan program-program yang kan dilaksanakan pada proses PBL 2 nanti untuk
memecahkan masalah merokok, air bersih, ibu hamil tidak produktif dan lansia. Dengan di
adakan nya edukasi kepada masyarakat harapan kami masyarakat dapat merubah kesehatan diri
dan keluarga
Lampiran I
a. Dokumentasi

Serah terima mahasiswi PBL I angkatan VII

Mengisi acara di Pembukaan Suluk Dusun 2 Desa Lubuk Siam


Posyandu Dusun 1 Desa Lubuk Siam

Posyandu Dusun 2 Desa Lubuk Siam

Posyandu Dusun 3 dan 4 Desa Lubuk Siam


Melakukan Pendataan kepada masyarakat Dusun 1 Desa Lubuk Siam

Melakukan pendataan kepada masyarakat Dusun 2 Desa Lubuk Siam

Melakukan pendataan kepada masyarakat Dusun 3 Desa Lubuk Siam


Melakukan pendataan kepada masyarakat Dusun 4 Desa Lubuk Siam

Gotong Royong dalam rangka persiapan acara ulang tahun Kabupaten Kampar ke 69
Gotong Royong dalam rangka persiapan acara ulang tahun Kabupaten Kampar ke 69

Memberikan edukasi mengenai PHBS dan jajanan aman untuk anak sekolah di SDN 008 Siak
Hulu
Foto bersama setelah memberikan edukasi mengenai PHBS dan jajanan aman untuk anak
sekolah.

Senam bersama dalam rangka HUT Kampar ke 69


Suasana antrian pengobatan gratis dalam rangka HUT Kabupaten Kampar ke 69

Suasana didalam ruangan penanganan pengobatan gratis,khitanan gratis,donor darah dalam


rangka HUT Kabupaten Kampar ke 69

Suasana cek kesehatan Pengabdian Masyarakat yaitu senam lansia di Aula Balai Desa Lubuk
Siam.
Kegiatan memberikan edukasi tentang senam dan kesehatan Lansia Desa Lubuk Siam

Foto bersama masyarakat dan pemerintahan setempat dalam kegiatan MMD PBL I di Aula Balai
Desa
Lampiran II
DAFTAR PUSTAKA

Adnani, H (2011). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta : Nuha Medika.


Azwar, A. 1993. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: PT Bina Rupa Aksara
Anik, M. (2013). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Jakarta: Trans Info Media
Abdul Muhid, Analisis Statistik SPSS for Windows: Cara Praktis Melakukan Analisis
Statistik, Surabaya: CV Duta Aksara, 2010.
Djafri Defrima, Manajemen Data.Universitas Andalas. Padang , 2009
Akmadi ; 2008 ; Pengertian Lansia dan Permasalahan Lanjut Usia; Diakses tanggal 20 /4/2015
darihttp://lpkeperawatan.blogspot.com/2013/12/lanjutusia-lansia.html.
Astari PD dan Putu GA. 2012. Pengaruh Senam Lansia terhadap Tekanan Darah Lansia dengan
Hipertensi pada Kelompok Senam Lansia Di Banjar Kaja Sesetan Denpasar Selatan.
Bali: Universitas Udayana Denpasar.
Darmojo B. 2006. Buku Ajar Geriatri: Ilmu Kesehatan Lanjut Usia, Edisi 3. Jakarta: Bala
Penerbit FKUI.
Akhmadi. (2009). Permasalahan lanjut usia (Lansia). Diakses pada tanggal 12 Februari 2016,
dari http://www.rajawana.com/artikel/kesehatan/326- permasalahan- lanjut-usia-
lansia,htm

Anda mungkin juga menyukai