Laporan ini diajukan untuk mememnuhi salah satu tugas Mata Kuliah Latihan Kerja
Peminatan ( LKP) pada Program Studi Kesehatan Masyarakat
Oleh :
NPM : 161106160928
2019/2020
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KEGIATAN LATIHAN KERJA PEMINATAN (LKP)
Oleh
NAMA : MEGA FANIAR LESTARI
NPM : 161106160928
Supervisor
(Penguji Seminar Laporan)
Alhamdulillah segala puji dan syukur hanya bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala
yang sampai saat ini memberikan nikmat Iman dan Islam. Serta kesehatan dan
kelancaran kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Latihan Kerja Peminatan ini.
Shalawat beriring salam semoga terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam beserta para keluarga dan sahabatmya juga kita sebagai
umatnya.
Penulisanan Laporan ini diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah
Latihan Kerja Peminatan (LKP). Laporan Kerja Peminatan ini di laksanakan selama 40
hari di wilayah kerja Puskesmas Semplak .
Laporan Latihan Kerja Peminatan (LKP) ini penulis ajukan sebagai bukti tertulis
selama menjalani kegiatan Latihan Kerja Peminatan (LKP). Selain itu juga untuk
memenuhi syarat penilaian Mata Kuliah LKP di semester tujuh. Laporan ini dapat
disusun dan selesai tepat pada waktunya.
Dalam penulisan dan penyusunan Laporan ini tidak terlepas dari bantuan,
dukungan dari berbagai pihak baik secara moril dan materil. Untuk itu, pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Drg. Rina Erliati, M.Kes , selaku Ketua Puskesmas Semplak Kota Bogor
2. Lilis Kartini, S.E , selaku Ketua Tata Usaha Puskesmas Semplak Kota
Bogor
3. H. Supriyanto, S.Pd, M.Kes selaku Dekan Kesehatan Masyarakat
Universitas Ibn Khaldun Bogor
4. Dr. Asri Masitha Arsyati, S.K.M, M.K.M selaku Ketua Program Studi
Kesehatan Masyarakat Universitas Ibn Khaldun Bogor
5. Tika Noor Prastia, S.K.M, M.K.M selaku Supervisor dalam Latihan
Kerja Peminatan
6. Irni Yusnita, S.SiT selaku Pembimbing Lapangan Latihan Kerja
Peminatan di Puskesmas Semplak
7. Bidan-bidan Unit Kesehatan Ibu dan Anak di Puskesmas Semplak
8. Seluruh staff Puskesmas Semplak Kota Bogor
9. Seluruh Kader di wilayah kerja Puskesmas Semplak Kota Bogor
10. Keluarga yang selalu mendukung dan memberikan doa’anya.
11. Kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan
Laporan ini
Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan balasan kebaikan yang
berlipatganda kepada semuanya. Penulis menyadari sepenuhnya dalam penulisan dan
penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat
menghargai saran serta masukan positif dari semua pihak sebagai pembelajaran bagi
penulis di masa mendatang. Mudah-mudahan dapat bermanfaat khususnya bagi
penulis, umumnya bagi kita semua.
Penulis
PENDAHULUAN
Angka Kematian Ibu (AKI) adalah jumlah kematian Ibu selama masa
kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan dan
nifas atau pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan
dan terjatuh, di setiap 100.000 kelahiran hidup. Secara global, AKI digunakan
sebagai indikator untuk mengukur keberhasilan upaya kesehatan ibu di suatu
negara atau wilayah. Di Indonesia terdapat hampir 20.000 kejadian kematian ibu
akibat komplikasi pada saat hamil maupun melahirkan setiap tahunnya
(Kementerian Kesehatan RI, 2018).
Kematian ibu tersebut terjadi pada ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas,
dengan penyebab kematian sebagai berikut : perdarahan 8 kasus (36%), hipertensi
dalam kehamilan 1 kasus (5%), penyakit jantung dan peredaran darah 7 kasus
(32%), penyebab lain 6 kasus (27%). Penyebab lain ini terdiri dari TB Paru 1
kasus, Lupus 1 kasus, Ileus 1 kasus, Hepatitis 1 kasus dan asma 2 kasus. Dari data
diatas menunjukkan bahwa penyebab langsung yang berkaitan dengan kasus
kebidanan yaitu perdarahan dan hipertensi dalam kehamilan masih tinggi. Upaya
yang dilakukan adalah meningkatkan deteksi dini dan penanganan komplikasi
kebidanan, termasuk pelayanan antenatal care, penanganan kegawatdaruratan
kebidanan, tindakan pra rujukan dan rujukan efektif (Dinkes Kota Bogor, 2017).
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Latihan Kerja Peminatan (LKP) pada mahasiswa
semester VII. Serta agar memperoleh wawasan dan keterampilan seorang
Sarjana Kesehatan Masyarakat secara profesional dan menetapkan
kemampuan serta keahlian di bidangnya.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu menganalisa, mengkaji dan mengidentifikasi
permasalahan yang ada dalam Kesehatan Ibu dan Anak di wilayah
kerja Puskesmas Semplak
2. Mahasiswa mampu melakukan sikap kerja yang profesional di bidang
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
3. Mahasiswa mampu mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan
dibangku perkuliahan untuk diaplikasikan ditempat magang dan di
dalam lingkungan masyarakat.
a. Posyandu
b. Kelas Ibu Hamil
c. Kelas Ibu Balita
d. Kelas Keluarga Berencana (KB)
e. Lokakarya Mini
f. Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)
g. Sweeping Imunisasi
BAB II
2.2 Visi, Misi Kebijakan Mutu, Motto Dan Tata Nilai Puskesmas Semplak
Visi
Misi
Untuk mewujudkan dan merealisasi visi tersebut, ditetapkanlah tiga misi Puskesmas
:
Motto
Tujuan
JUMLAH PNS 18
JUMLAH SUKWAN 12
2. 4 Fasilitas dan Kegiatan Pelayanan
b. UKM Pengembangan :
1) Pelayanan Kesehatan Jiwa
2) Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
3) Pelayanan Kesehatan Olahraga
4) Pelayanan Kesehatan Indera
5) Pelayanan Kesehatan Lansia
6) Pelayanan Kesehatan Kerja
7) Pelayanan Kesehatan Tradisional
Lantai 2
JUMLAH 34 20 34 186
3.2 Ketenagaan pada Unit Pelayanan KIA / KB
Kualifikasi Sumber Daya Manusia (SDM) semua staff Puskesmas harus
berperan aktif dalam program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) penanggung jawab
program ini khususnya adalah petugas KIA, yaitu bidan minimal pendidikan D-III
. Puskesmas Semplak terdiri dari 5 orang bidan yang semuanya telah memenuhi
standar kompetensi yang dipersyaratkan untuk memberikan pelayanan di Unit KIA
/ KB
Nama Jabatan
Irni Yusnita, S.SiT Bidan Wilayah Kelurahan Curug Induk
Leni Shamarotul Laillah, Am.Keb
Tati Sumyati, Am.Keb Bidan Wilayah Kelurahan Curug Mekar
Risky Putri Monika Dewi, Am.Keb Bidan Wilayah Kelurahan Semplak
Eja Syahsiah, Am.Keb
10 T : T1 = Timbang BB
T2 = Tensi
T4 = Status TT
T5 = Tambah Darah
3 Pesan :
Sewaktu-waktu;
- Perut Sakit
\
3. Kunjungan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Kunjungan Rumah Pada Ibu Hamil dan Ibu Nifas Resiko Tinggi
(resti) adalah kunjungan rumah yang dilakukan kepada ibu hamil dan
ibu nifas yang mengalami resiko tinggi kehamilan dan masa nifas,
untuk mendeteksi secara dini komplikasi kehamilan dan masa nifas.
Kunjungan Ibu Hamil Resiko Tinggi merupakan kunjungan kerumah
ibu hamil sejak kehamilan muda dan terutama sejak umur
kehamilannya 34-36 minggu bagi ibu hamil yang tidak pernah
memeriksakan kehamilan karena faktor resiko tinggi.
2) Anamnesis :
- Pemeriksaan Fisik
- Pemberian pelayanan sesuai dengan kebutuhan
- Pencatatan hasil pelayanan ANC
4. Pelayanan Rujukan
2. Safari KB
3. Kelas KB
PELAYANAN ANC
No. Dokumen : 800/376/SOP/PKM.S
PK/05/2018
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 08 MEI 2018
Halaman : 1/3
UPT
RINA
PUSKESMAS
ERLIATI
SEMPLAK
1. Ruang pelayanan
- Timbangan
- Doppler
4. Buku register
2. Cara Kerja :
6 Diagram Alir -
1. Pengertian Kelas ibu Hamil adalah kelompok belajar ibu- ibu hamil dengan
jumlah peserta maksimal 10 ibu hamil, dalam bentuk tatap muka
di dalam kelompok yang diikuti diskusi dan tukar pengalaman
antara ibu-ibu hamil dan petugas kesehatan.
2. Tujuan Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap, dan perilaku ibu
agar memahami tentang kehamilan, perubahan tubuh, dan
keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan,
perawatan nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi baru lahir,
mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular,
dan akte kelahiran.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Semplak Nomor 800/
176 /SK/PKM.SPK/ 05 /2018 Tentang Pengelolaan dan
Pelaksanaan UKM Puskesmas di UPT Puskesmas Semplak
4. Referensi Buku Pedoman Fasilitator Kelas Ibu Hamil , Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia Tahun 2011
5. Prosedur 1. Tahap Persiapan
a. Petugas melakukan identifikasi atau mendata semua ibu
hamil yang ada diwilayah kerja puskesmas Semplak
b. Petugas mempersiapakan tempat,sarana dan prasarana
pelaksanaan kelas ibu hamil
c. Petugas mempersiapkan materi, alat bantu penyuluhan
dan jadwal pelaksanaan serta mempelajari materi yang
akan disampaikan
d. Petugas mengundang ibu hamil yang telah ditentukan
sebagai peserta melalui kader
2. Tahap Pelaksanaan
a. Petugas menyampaikan penjelasan umum tentang kelas
ibu hamil, dan melakukan perkenalan
b. Petugas melakukan Curah pendapat tentang materi yang
akan disampaikan
c. Petugas menyampaikan materi kelas ibu hamil
d. Petugas melakukan evaluasi pelaksanaan pertemuan
kelas ibu hamil
e. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan hasil
pelaksanaan kegiatan kelas ibu hamil
6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait Bidan wilayah
Diberlakukan
No. Halaman Yang Diubah Isi Perubahan
Tanggal
3.5.3 Standar Operasional Prosedur (SOP) Kunjungan Rumah Pada
Ibu Hamil Dan Ibu Nifas Resiko Tinggi
1. Pengertian Kunjungan Rumah Pada Ibu Hamil dan Ibu Nifas Resiko Tinggi
adalah kunjungan rumah yang dilakukan kepada ibu hamil dan
ibu nifas yang mengalami resiko tinggi kehamilan dan masa
nifas, untuk mendeteksi secara dini komplikasi kehamilan dan
masa nifas.
2. Tujuan Untuk mendapatkan informasi tentang ibu hamil dan ibu nifas
resiko tinggi yang ada di wilayah kerja Puskesmas Semplak,
termasuk ibu hamil dan ibu nifas yang tidak datang ke Posyandu
dan Puskesmas sehingga ibu hamil dan ibu nifas dapat
mengetahui kebutuhannya selama masa kehamilan dan nifas
untuk kesehatan diri dan bayinya.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Semplak Nomor 800/
176 /SK/PKM.SPK/ 05 /2018 Tentang Pengelolaan dan
Pelaksanaan UKM Puskesmas di UPT Puskesmas Semplak
4. Referensi 1. PWS KIA Depkes RI tahun 2009
2. Pedoman pelayanan Antenatal Terpadu Kemenkes RI 2014
5. Prosedur 1. Petugas memberikan informasi kepada kader bahwa akan
melakukan kunjungan rumah ibu hamil dan ibu nifas
resiko tinggi
2. Petugas bersama kader melakukan kunjungan rumah
kepada ibu hamil dan ibu nifas resiko tinggi
3. Petugas melakukan anamnesa kepada ibu hamil dan ibu
nifas resiko tinggi
4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik pada ibu hamil dan
ibu nifas resiko tinggi
5. Petugas melakukan konseling kesehatan kepada ibu hamil
dan ibu nifas resiko tinggi
6. Petugas mencatat dan melaporkan hasil kunjungan rumah ibu
hamil dan ibu nifas resiko tinggi
6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait Bidan wilayah
Diberlakukan
No. Halaman Yang Diubah Isi Perubahan
Tanggal
Diberlakukan
No. Halaman Yang Diubah Isi Perubahan
Tanggal
3.5.5 Standar Operasional Prosedur (SOP) Kelas Ibu Balita
1. Pengertian Kelas ibu balita adalah sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan
bagi ibu yang memiliki anak balita (0-5 tahun) maksimal 15 ibu, dalam
bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai pemberian ASI,
imunisasi, MP-ASI, tumbuh kembang balita, penyakit pada balita,
kesehatan gigi, gizi seimbang, obat pertolongan pertama, dan perilaku
hidup bersih dan sehat
2. Tujuan Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap, dan perilaku ibu agar
memahami tentang kesehatan balita meliputi pemberian ASI, imunisasi,
MP-ASI, tumbuh kembang balita, penyakit pada balita, kesehatan gigi,
gizi seimbang, obat pertolongan pertama, dan perilaku hidup bersih dan
sehat
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Semplak Nomor 800/ 176
/SK/PKM.SPK/ 05 /2018 Tentang Pengelolaan dan Pelaksanaan UKM
Puskesmas di UPT Puskesmas Semplak
4. Referensi Buku Pedoman Fasilitator Kelas Ibu Balita,KEMENKES RI tahun 2016
5. Prosedur Tahap Persiapan
Petugas melakukan identifikasi atau mendata semua balita yang ada
diwilayah kerja puskesmas
Petugas mempersiapakan tempat,sarana dan prasarana pelaksanaan kelas
ibu balita
Petugas mempersiapkan materi, alat bantu penyuluhan dan jadwal
pelaksanaan serta mempelajari materi yang akan disampaikan
Petugas mengundang ibu balita yang telah ditentukan sebagai peserta
melalui kader
Tahap Pelaksanaan
Petugas menyampaikan penjelasan umum tentang kelas ibu balita, dan
melakukan perkenalan
Petugas melakukan Curah pendapat tentang materi yang akan
disampaikan
Petugas menyampaikan materi kelas ibu balita
Petugas melakukan evaluasi pelaksanaan pertemuan kelas ibu balita
Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan
kelas ibu balita
6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait Bidan wilayah
Diberlakukan
No. Halaman Yang Diubah Isi Perubahan
Tanggal
3.5.6 Standar Operasional Prosedur (SOP) Imunisasi
IMUNISASI
No. Dokumen : 800/381/SOP/PKM.S
PK/05/2018
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 08 MEI 2018
Halaman : 1/2
UPT
RINA
PUSKESMAS
ERLIATI
SEMPLAK
Diberlakukan
No Halaman Yang diubah Isi perubahan
Tgl.
3.5.7 Standar Operasional Prosedur (SOP) Sweeping Imunisasi
SWEEPING IMUNISASI
800/251/SOP/PKM.SPK/
No. Dokumen :
05/2018
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 08 MEI 2018
Halaman : 1/2
UPT
RINA
PUSKESMAS
ERLIATI
SEMPLAK
5. Laboratorium
6. Unit Gigi
7. Unit Farmasi
BAB IV
Bagi Ibu
1. Pendekatan Formal
- Metode Analog
- Metode Dialektis
- Metode Morfologi
- Metode Renovasi
- Metode Dekomposisi
- Metode Fenomologi
- Metode Konsesus
- Metode Pengalaman
a) Observasi
b) Wawancara
Urgency
Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang
timbul dengan penundaan pemecahan masalah-masalah lain kalau
masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam
keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah
lain adalah lebih serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain
yang berdiri sendri.
Growth
1 = Sangat Kecil
2 = Kecil
3 = Sedang
4 = Besar
5 = Sangat Besar
No Masalah U S G Total
1 Rendahnya pengetahuan ibu hamil
tentang pemeriksaan kehamilan 4 5 4 80
(Antenatal Care)
2 Kurangnya sarana media informasi 2 4 3 24
kepada ibu hamil dikarenakan jarak
tempat tinggal yang jauh dari
fasilitas pelayanan kesehatan
3 Tidak ada dorongan atau motivasi
dari diri sendiri, suami dan keluarga 3 4 3 36
untuk memeriksakan kehamilan
4 Kurangnya kesadaran terhadap diri
sendiri dan janin dikarenakan faktor 4 4 3 48
pengalaman kehamilan sebelumnya
CAUSE EFFECT
Missed free-Throws
Gambar 4.2.2
Pendekatan Sebab Akibat (Fishbone)
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
2. Responden dengan umur remaja akhir (17-25) sebanyak 21,3 %, dan sebagian
besar responden dengan umur dewasa awal (26-35) sebanyak 48,0 %, dan
responden dengan umur dewasa akhir (36-45) sebanyak 30,7 %.
6. Responden sebagian besar dalam penelitian ini memiliki persepsi yang cukup
baik mengenai pemeriksaan antenatal care, sejumlah 49 responden dengan
persentase 65,3%.
9. Tidak ada hubungan antara pendidikan ibu hamil dengan persepsi tentang
pemeriksaan Antenata Care (nilai p value 0,154 > 0,05).
5.2 Saran
1. ngkatan pengetahuan pada ibu hamil oleh oleh petugas kesehatan dan kader
melalui pertePenimuan atau kegiatan posyandu atau kunjungan pertama
kehamilan ibu hamil.
2. Petugas memberikan informasi dengan bahasa yang mudah diPahami oleh
ibu hamil disetiap pemeriksaan antenatal care
3. Pada peneliti lainnya dapat dilakukan secara kualitatif sehingga
memperoleh hasil wawancara mendalam yang dilakukan tentang
4. penurunan cakupan ANC.
LAMPIRAN
- SURAT IZIN LKP
- MATRIKS KEGIATAN
Kelas Ibu Balita dan Penyuluhan tentang “Deteksi Dini Kanker Leher
Rahim dan Tes IVA” di Posyandu RW 03 Kelurahan Semplak
Kelas Ibu Hamil dan Penyuluhan tentang Keputihan (Flour Albus) pada
Ibu Hamil di Posyandu RW 01 Kelurahan Semplak
Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di SDIT Baitussalam Kelurahan
Curug Mekar
Depkes RI. (2008). Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Depkes RI. (2010). Pedoman Pelayanan Antenatal. Jakarta: Direktorat Bina Pelayanan Medik
Dasar Departemen Kesehatan RI.
Dinas Kesehatan Kota Bogor. (2017). Profil Dinas Kesehatan Kota Bogor. Bogor: Dinkes Kota
Bogor.
Fitrayeni, Suryati, & Faranti, R. M. (2017). Kelengkapan Kunjungan Antenatal Care Ibu Hamil
Di Wilayah Kerja Puskesmas Pegambiran. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas.
Kementerian Kesehatan RI. (2015). infoDATIN : pusat data dan informasi kementerian
kesehatan RI : mother's day. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan RI. (2018). Profil Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI.
Manuaba, & Ida Bagus. (2015). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC.
Puskesmas Semplak. (2018-2019). Hasil Cakupan PWS KIA. Bogor: Puskesmas Semplak.
Rizki, F. N. (2016). Faktor-faktor yang berhubungan dengan peran bidan dalam pencapaian
cakupan K4 di Kabupaten Bandung. Jurnal Kesehatan Masyarakat.
SDKI. (2015). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia. Jakarta: Badan Pelaksana Survei.
Susilawati, A. (2015). Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika.
World Health Organization. (2017, Oktober 2). Global Health Observatory (GHO) data:
maternal mortality. Diambil kembali dari Geneva: World Health Organization (WHO):
http://www.who.int/gho/maternal_health/mortality/maternal_mortality_text/en/.
Wylie, & Linda. (2015). Manajemen Kebidanan Gangguan Medis Kehamilan & Persalinan.
EGC.