21 Februari 2023
ARAH KEBIJAKAN RPJMN 2020-2024 - KESEHATAN
Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health
Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi
Strategi Kebijakan
Mencakup:
Peningkatan kesehatan ibu, anak, KB, a) Penguatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, yang difokuskan pada inovasi dan pemanfaatan
1 dan kesehatan reproduksi teknologi dalam pelayanan kesehatan, meliputi:
▪ perluasan sistem rujukan online
2 Percepatan perbaikan gizi masyarakat ▪ integrasi fasilitas pelayanan kesehatan swasta dalam sistem rujukan
▪ perluasan cakupan dan pengembangan jenis layanan telemedicine
3 Peningkatan pengendalian penyakit ▪ digitalisasi rekam medis dan rekam medis online
b) Penguatan tata kelola, pembiayaan, penelitian, dan pengembangan kesehatan, yang difokuskan
Pembudayaan Masyarakat Hidup Sehat pada:
4
(Germas) ▪ integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi sistem informasi kesehatan pusat dan daerah
▪ penerapan sistem single entry
Penguatan sistem kesehatan & ▪ penguatan data rutin
5
pengawasan obat dan makanan ▪ Inovasi dan pemanfaatan teknologi digital untuk pengumpulan data, termasuk big data, media
promosi, komunikasi, dan edukasi kesehatan
65,96% Puskesmas dengan 9 jenis nakes Faskes dan farmalkes tidak siap
APD, ruang siolasi dan alat test, ruang rawat,
ruang ICU, ruang isolasi dan manajemen
kasus
0,8% puskesmas tanpa dokter
Kapasitas tenaga kesehatan
74,9% RSUD memiliki 7 dokter spesialis terbatas
4
Pemanfaatan pembiayaan kesehatan
Pesan Utama Bid. Kesehatan
Pembelajaran Penanganan Pandemi Covid-19
Sistem kesehatan
1 nasional belum Reformasi
mampu merespon
permasalahan kronis SKN
pembangunan (RKP: Perpres)
kesehatan
Pandemi
2 Covid-19
memberikan
pembelajaran
dan
bahwa sistem Transformasi
refleksi Kesehatan
penting
kita masih lemah (Renstra & Renja
Kemkes:
kesehatan PerMenkes)
nasional
6
Kendala Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia
14
Contoh Kasus: Temuan Monev Digitalisasi Pelayanan dan
Sistem Informasi KIA
Berbagai Aplikasi Digital KIA
PELAYANAN PELAYANAN PERSALINAN, NIFAS PELAYANAN BAGI PELAYANAN BAGI PELAYANAN BAGI PELAYANAN BAGI LANSIA
PUS & WUS ANTENATAL & NEONATAL BAYI BALITA ANAK SD ANAK SMP/A & REMAJA
Komdat
Simatneo
Harapan Integrasi Sistem Informasi ke Depan
(i)
(ii) (iii) (vi)
Infrastru (iv) (v)
Manajeme Satu aplikasi, satu Memastikan
ktur Unique ID Keterkaita
n satu akun per instansi, keamanan
mampu menjadi n antar
data dan satu update data
mengelola variabel variabel
data terpusat data identi tas tanpa
dalam dan nasional pembeda redundansi input
jumlah interopera
besar dan bel
Data pusat & daerah Menggunakan NIK Sistem informasi yang
diinput ke dalam Meminimalkan Aksesibilitas di setiap
High performance computi ng sebagai identi tas dikembangkan harus
akesibilita pengembangan aplikasi tingkatan perlu dibedakan
Microservices sistem yang sama. spesifi k untuk dapat menghubungkan
dalam jumlah besar dan sehingga hanya data
s tinggi
E dge cloud Data update dari menghindari informasi relevan lintas tertentu yang dapat
daerah Y dapat tidak terintegrasi duplikasi data sistem diakses
diakses di daerah Z individu
Pengkinian Juknis Profil Kesehatan
Tahun 2007 Tahun 2011 Tahun 2015 Tahun 2019 Tahun 2022
Profil Kesehatan Profil Kesehatan Profil Kesehatan Profil Kesehatan Profil Kesehatan
Data Terpilah-79 Data Terpilah-82 Data Terpilah-81 Data Terpilah-76 Data Terpilah-87
Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
Sumber Data Profil Kesehatan
=
Survey atau Sensus
Fasyankes dari Lintas
=
= Sektor
,.
UKBM labker
I
A BNN,dll
.
Keterbatasan dalam
Penyusunan Profil Kesehatan
Prioritas Program
Dukungan SI
Kualitas data SDM Perubahan
lntegrasi yang masih on
Kelengkapan, Ket erbat asan progress priorit as proram
ketepatan waktu, jumlah, rot asi yg berdampak pada
akurasi, konsistensi cepat , kompet ensi perubahan
indikat or
Komponen
Profil Kesehatan
Analisis
□Berisi analisis deskriptif yang menggambarkan kondisi
demografi, fasilitas pelayanan kesehatan, SDMK,
Pembiayaan Kesehatan, Kesehatan Keluarga,
Pengendalian Penyakit, dan Kesehatan Lingkungan
□ Metode analisis deskriptif dilakukan dengan komparasi
antar wilayah, capaian dengan target, dan antar waktu
Lampiran
□Berisi data dalam tabulasi
□Terdiri dari tabel-tabel yang mencakup variabel demografi,
fasilitas pelayanan kesehatan, SDMK, Pembiayaan
Kesehatan Lingkungan
Ruang Lingkup Revisi Juknis Tahun
2022
Sarana Kesehatan Pneumonia ■ Pneumonia
sarana fasyankes
Revisi
Kefarmasian dan Alkes
0
78 Sebelum Revisi
•
a @
I
Revisi Juknis Kesehatan lbu dan Anak
Pain revisi :
1. Kematian ibu tidak merinci kelompok umur.
4. Per ubahan Tabel Pelay anan Kesehat an Balit a menj adi variable :
kepemKIA,
buku ilikanpemantauan pert um buhan dan perkembangan, balit a
dilayani
SDIDTK, dan balita dilayani MTBS] pada Tabel Pelayanan Kesehatan Balita
o - - - - - - -
e'
¢ " t i t
e
REVISI JUKNIS-PENGENDALIAN TBC, HIV AIDS, DIARE, DAN KUSTA
4. Penambahan tabel "Deteksi Dini Hepatitis B pada lbu Hamil" dan tabel "Bayi
Lahir dari lbu Reaktif HBsAg dan Mendapat Vaksin HBIG"
5. Sasaran balita penderita diare yg ada pada juknis existing tabel 56.
Existing : 20% prevalensi diare per 1000 * jumlah balita pada tabel
pelayanan* kesehatan balita. Seharusnya : 20% prevalensi diare per 1000 *
jumlah balita pada tabel Pneumonia *
6. Pemisahan jumlah kasus terdaftar kusta menjadi anak dan dewasa
pada tabel Jumlah Kusta Terdaftar dimana sebelumnya dipisah
menu rut jenis kelamin
REVISI JUKNIS - PENG ENDALIAN PENYAKIT TULAR VEKTOR DAN ZOONOTIK
Waspada Zoonosis
hw"
" .
~ • ~ • - ; "
Penyempurnaan Definisi Operasional malaria
positif pada tabel Malaria
.·. ·. ~
Revisi Juknis Pengendalian Penya kit Tidak Menular
DEPRESI
BIPOLAR
>
umur (0-14, 15-59, 60 tahun)
HALL
SINA.SL
Revisi Juknis Kesehatan Lingkungan
1. Penyederhanaan variable pada tabel "Sarana Air Minum Yang
Dilakukan Pengawasan"
2. Perubahan variable pada tabel "KK Dengan Akses terhadap Fasilitas Sanitasi
Aman"
3. Perubahan pada tabel STBM dengan menjabarkan pilar STBM, yaitu Stop
Buang Air Besar Sembarangan (SBS), Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS),
Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAMMRT),
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (PSRT), Pengamanan Limbah Cair
Rumah Tangga (PLCRT).
4. Penyederhanaan tabel TTU (Tempat-tempat Umum) Memenuhi Syarat
Kesehat an yg semula t erdir i dar i : SMP, SMA, RS, Puskesmas, tempat
SD,
ibadah, dan pasar menjadi tabel TFU (Tempat dan fasilitas Umum)
Dilakukan Pengaw asan Standar Kesehat an yg t er dir i dar i : SD,
Sesuai SM P,
Puskesmas, dan pasar.
5. Penambahan variable pada tabel TPP (tempat Pengelolaan Pangan)
Memenuhi Syarat Kesehatan yg semula terdiri dari : boga, rumah
makan/restoran, depot air minum, makanan jajanan kantin jasa menjadi : jasa
boga, rest oran,TPP tert ent u, depot air minum, rumah makan,
kelompok gerai pangan jajanan, dan sent ra pangan jajanan/ kant in.
Regulasi Juknis Profil Kesehatan
Kabu paten/Kota
• •
SE Sekjen
a . a
e
.
VI
V
«
L SE Sekjen •
V
V
«
L
L
Kem en k es RI
P > I=
Kem e n k es RI P
e
K.02.02/ I I
HK.02.02/ 111/ 46
l/ 919 0/ 2022
52/ 2020
Pemeringkatan Profil Kesehatan
Parameter Penilaian
• Strategi 5 RPJMN 2020-2024 point c: integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi Sistem lnformasi
Kesehatan pusat dan daerah termasuk penerapan sistem single entry serta penguatan data
rutin
• Persentase indikator pembangunan kesehatan yang diukur dengan data rutin menjadi indikator
Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024
•
lo
~ II'
KEMENTERIAN
KESEHATAN 28
RA(/ w o e s
RePueu
Peran Data Rutin Dalam Pembangunan Kesehatan
Meningkatnya Mendukung
Terbangunnya Tata Kelola,
tatakelola penyusunan
lnovasi, dan Teknologi Penguatan Data
pemerintahan kebijakan dan
Kesehatan yang Berkualitas dan Rutin
yang anggaran,
Efektif
baik,
danberbasis data
teknologi serta
evaluasi target
•
lo
~ II'
KEMENTERIAN
KESEHATAN 30
RA(/ w o e s
RePueu
Data Rutin vs Data Non Rutin/Survei
31
Tantangan dalam Pengembangan Data Rutin
KEMENTERI
AN 32
KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA
Persentase indikator pembangunan kesehatan yang diukur dan
dianalisa dengan pemanfaatan data rutin
Definisi operasional:
• lndikator pembangunan kesehatan yang berasal dari data rutin dengan kualitas data baik, yang merupakan sumber
dat a program dalam memantau capaian kinerja.
• bagi pembangunan kesehatan terdiri atas indikator keluarga sehat, SPM kesehatan, Sustainable Development
Goals
lndikat(SDGs),
or RPJMD dan pandemi.
• Analisa kolaboratif dan perhitungan indikator dilakukan menggunakan metode analisa data sains.
Numerator:
Jumlah indikator pembangunan kesehatan yang diukur dengan data rutin dan berkualitas baik
Denominator:
Jumlah seluruh indikator pembangunan kesehatan yang diusulkan diukur dengan data rutin (61 indikator)
lo
• ~ I IA(/
'
KEMENTERIAN
KESEHATAN 33
R RePueu
woes
Penilaian Kualitas Data