Anda di halaman 1dari 13

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa medis : Tanggal : Ruangan :

No. Diagnosa Keperawatan Rencana Tindakan Keperawatan

1 □ Bersihan jalan nafas tidak a. Pasien


Sp1
efektif □ Bina hubungan saling percaya
□ Kaji frekuensi/kedalaman pernafasan dan gerakan dada
1. Tanda dan Gejala □ Auskultasi area paru, catat area penurunan suara paru dan
a. Dispnea catat adanya bunyi nafas tambahan
b. Menurunnya suara paru □ Bantu pasien untuk sering melakukan latihan nafas
c. Ortopnea (penggunaan otot □ Ajarkan pasien untuk batuk dengan menekan dada dan
batuk efektif pada posisi setengah duduk
asesoris)
□ Lakukan suction sesuai indikasi
d. Adanya suara tambahan paru Sp 2
(rales, krakles, rhonki, □ Evaluasi kemampuan melakukan latihan nafas dan batuk
wheesing) dengan menekan dada dan batuk efektif
e. Batuk efektif/tidak efektif □ Berikan air hangat sesuai kebutuhan berdasarkan tingkat
f. Produksi sputum meningkat usia dan berat badan
□ Berikan nebuliser sesuai pesanan medis dan lakukan
g. Sianosis
fisioterapi dada, postural drainase
h. Perubahan frekuensi dan □ Berikan obat sesuai indikasi: mukolitik, espektoran,
kedalaman nafas bronkodilator, analgesik
2. Tujuan: □ Berikan cairan tambahan intravena sesuai indikasi dan
a. Aspirasi pasien terkontrol pesanan medis
dengan menghindari □ Berikan oksigen sesuai indikasi dan pesanan medis
masuknya cairan atau partikel □ Lakukan pemeriksaan penunjang seperti rontgen, AGD
□ Monitor TTV
padat dalam paru
b. Jalan nafas dalam kondisi b. Keluarga
paten; area bronkial tetap Sp 1
terbuka □ Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam
c. Pertukaran CO2 dan O2 di merawat pasien
alveolar seimbang dengan □ Diskusikan tentang proses terjadinya masalah bersihan
konsentrasi arterial gas jalan nafas tidak efektif, serta tanda dan gejalanya
Sp 2
darah.
□ Diskusikan tentang cara merawat pasien dengan bersihan
jalan nafas tidak efektif:
□ Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
□ Latih pasien untuk batuk efektif dan latih fisioterapi dada
serta postural drainase
□ Motivasi pasien dalam melakukan latihan untuk
membersihkan jalan nafas.
□ Bantu pasien dalam mengkonsumsi obat-obatan sesuai
indikasi dengan prinsip 5 benar
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa medis : Tanggal : Ruangan :

No. Diagnosa Keperawatan Rencana Tindakan Keperawatan

□ Gangguan Keseimbangan a. Pasien


2 Cairan: Kurang dari Kebutuhan
Sp 1
Tubuh
□ Bina hubungan saling percaya
1. Tanda dan Gejala
□ Diskusikan dengan pasien untuk mengenal faktor
a. Berat badan turun : 2% penyebab kekurangan cairan
hipovolemia = ringan, 5%
□ Diskusikan dengan pasien untuk mengenal tanda dan
hipovolemia = sedang, 8% atau
lebih = hipovelemia berat. gejala kekurangan cairan
b. Menurunnya turgor kulit dan lidah
□ Kaji tanda-tanda dehidrasi: demam, turgor kulit buruk,
c. Menurunnya kelembaban dimulut
atau keringnya mukosa mulut hasil lab (hematokrit, BUN, albumin, total serum) dan
d. Meningkatnya berat jenis urine
adanya diare/ muntah
e. Hipotensi postural bila pasien
bergerak dari tidur ke duduk □ Kolaborasi pemberian cairan intravena
f. Nadi cepat
□ Lakukan balance cairan
g. Menurunnya temperatur tubuh
h. Tekanan vena sentral < 4 cmH2O Sp 2
i. BUN (Blood Urea Nitrogen)
□ Ajarkan pasien cara mempertahankan keseimbangan
meningkat
j. Hematokrit meningkat cairan
k. Gejala yang lain : menurunnya
□ Kaji tanda-tanda dehidrasi: demam, turgor kulit buruk,
perfusi otak ke ekstremitas
hasil lab (hematokrit, BUN, albumin, total serum) dan
2. Tujuan Tindakan:
adanya diare/ muntah
a. Pasien mampu mengenal faktor
□ Kolaborasi pemberian cairan intravena
penyebab kekurangan cairan
□ Lakukan balance cairan
b. Pasien mampu mengurangi atau
b. Keluarga
menghilangkan faktor penyebab
Sp 1
c. Pasien mampu mempertahankan
□ Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam
masukan cairan dan haluaran
merawat pasien
urine serta berat badan setiap
□ Diskusikan tentang proses terjadinya masalah defisit
hari.
volume cairan, tanda dan gejalanya
d. Tanda vital stabil
Sp 2
e. Membran mukosa lembab
Diskusikan tentang cara merawat pasien dengan defisit
f. Turgor kulit baik
volume cairan:
g. Pengisian kapiler cepat
□ Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan cairan
□ Ajarkan keluarga untuk meningkatkan asupan cairan
pada pasien
□ Melaporkan adanya tanda-tanda penurunan volume
cairan kepada perawat sesegera mungkin
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa medis : Tanggal : Ruangan :

No. Diagnosa Keperawatan Rencana Tindakan Keperawatan

□ Keseimbangan nutrisi: kurang a. Pasien


3 dari kebutuhan tubuh SP 1
□ Bina hubungan saling percaya
1. Tanda Dan Gejala: □ Diskusikan dengan pasien ciri-ciri nutrisi kurang dari
a. Konjungtiva dan membran kebutuhan tubuh
mukosa pucat □ Diskusikan dengan pasien proses terjadinya nutrisi kurang
b. Turgor kulit/tonus otot buruk dari kebutuhan tubuh
c. Ketidakseimbangan elektrolit □ Kaji status nutrisi (BB, tinggi badan, lingkar kepala dan
d. Hipotermia lingkar lengan) setiap hari
e. Hipotensi □ Anjurkan klien makan makanan selagi hangat
f. Bradikardi □ Berikan makanan sedikit tapi sering frekuensinya
g. Kehilangan berat badan 15% □ Berikan makanan tambahan sesuai pesanan
atau berat badan dibawah ideal □ Modifikasi lingkungan yang nyaman dan higienis untuk
atau standar usia atau tinggi makan
badan Sp 2
h. Diare □ Mengevaluasi kemampuan pasien untuk makan
i. Rambut rontok □ Ajarkan kepada pasien cara-cara untuk meningkatkan
j. Bising usus hiperaktif asupan nutrisi
□ Pertahankan jadwal pengukuran status nutrisi secara teratur
2. Tujuan: □ Berikan terapi medis sesuai indikasi
a. Kebutuhan nutrisi dan cairan □ Berikan makanan melalui NGT jika diperlukan
terpenuhi jumlahnya setiap hari b. Keluarga
b. Nutrisi sesuai dengan kebutuhan Sp 1
metabolisme tubuh □ Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam
c. Berat badan optimal sesuai merawat pasien
dengan yang ideal □ Diskusikan tentang proses terjadinya masalah
ketidakseimbangan nutriri; kurang dari kebutuhan tubuh,
serta tanda dan gejalanya
Sp 2
Diskusikan tentang cara merawat pasien dengan
ketidakseimbangan nutriri; kurang dari kebutuhan tubuh:
□ Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan oral higiene
bila perlu
□ Motivasi pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
□ Ajarkan keluarga untuk merencanakan menu makanan
yang seimbang
□ Berikan pujian pada pasien untuk perilaku positif

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Diagnosa medis : Tanggal : Ruangan :

No. Diagnosa Keperawatan Rencana Tindakan Keperawatan

□ Gangguan Rasa Nyaman : Nyeri a. Pasien


Sp 1
1. Tanda dan Gejala
□ Bina hubungan saling percaya
Data Subyektif :
□ Kaji nyeri: lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
Ungkapan rasa nyeri
dan faktor pencetus nyeri serta tanda-tanda
Data Obyektif :
ketidaknyamanan
 Meringis
□ Kaji akibat yang dirasakan akibat nyeri
 Ekspresi wajah menahan nyeri
□ Kolaborasi pemberian anagesik
 Peningkatan tanda-tanda vital
□ Diskusikan proses terjadinya nyeri dengan pasien
 Perilaku distraksi
□ Diskusikan penyebab terjadinya nyeri
 Fokus pada diri sendiri
□ Ajarkan teknik non farmakologi dalam menurunkan nyeri:
 Gangguan tidur
relaksasi dengan tarik napas dalam dan distraksi
 Otot tegang
□ Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien
 Sikap menahan pada daerah
Sp 2
yang mengalami nyeri
□ Mengevaluasi kemampuan pasien untuk menggunakan
relaksasi
2. Penyebab
□ Ajarkan teknik non farmakologi dalam menurunkan nyeri:
Injuri (biologi, kimia, fisik,
massage dan terapi bermain
psikologis)
□ Kolaborasi pemberian analgesic
□ Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien
b. Keluarga
Sp 1
□ Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam
merawat pasien
□ Diskusikan tentang proses terjadinya masalah nyeri,
tanda dan gejalanya
Sp 2
Diskusikan tentang cara merawat pasien dengan nyeri:
□ Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan dasar bila
perlu
□ Ajarkan keluarga untuk menggunakan teknik relaksasi,
massage dan terapi bermain
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa medis : Tanggal : Ruangan :

No. Diagnosa Keperawatan Rencana Tindakan Keperawatan

□ Risiko tinggi penyebaran a. Pasien


infeksi Sp 1
1. Penyebab □ Bina hubungan saling percaya
a. Prosedur invasif (cateter, infus) □ Pantau tanda vital dengan ketat, khususnya selama awal
b. Kurangnya pengetahuan untuk perawatan
menghindari terpaparnya □ Diskusikan dengan pasien proses terjadinya infeksi dan hal-
patogen hal yang dapat menyebabkan infeksi
c. Trauma □ Ajarkan pasien cara melakukan personal hygiene yang
d. Rusaknya jaringan dan benar
meningkatnya lingkungan yang □ Lakukan prosedur tindakan dengan mempertahankan
terpapar patogen prinsip aseptik dan antiseptik
e. Malnutrisi □ Monitor tanda-tanda infeksi
f. Tidak adekuatnya imun tubuh Sp 2
g. Tidak adekuatnya pertahanan □ Batasi pengunjung sesuai indikasi
sekunder (leokopenia, Hb yang □ Lakukan tehnik isolasi untuk pencegahan sesuai indikasi
rendah) □ Tingkatkan asupan nutrisi TKTP
h. Tidak adekuatnya pertahanan □ Anjurkan pasien banyak istirahat atau batasi aktifitas
primer (kulit yang rusak, trauma □ Berikan terapi antimikrobial sesuai indikasi; penisilin,
jaringan, perubahan pH sekresi, eritromisin, tetrasiklin, sepalosporin
gangguan peristaltik) b. Keluarga
i. Penyakit kronik Sp 1
□ Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam
2. Tanda dan Gejala: Belum merawat pasien.
ditemukan karena masih risiko □ Diskusikan tentang proses terjadinya masalah risiko tinggi
penyebaran infeksi, serta tanda dan gejalanya
Sp 2
Diskusikan tentang cara merawat pasien dengan risiko tinggi
penyebaran infeksi:
□ Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan personal higiene
□ Motivasi pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
□ Latih dan biasakan pasien untuk mencuci tangan dengan
tehnik yang benar
□ Motivasi pasien dalam melakukan latihan untuk pencegahan
terhadap penyebaran infeksi

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Diagnosa medis : Tanggal : Ruangan :

No. Diagnosa Keperawatan Rencana Tindakan Keperawatan

□ Hipertermia a. Pasien
SP1
1. Tanda dan Gejala □ Bina hubungan saling percaya
a) Mual □ Monitor suhu tubuh, tekanan darah, frekuensi pernapasan
b) Kulit memerah dan denyut nadi
c) Suhu tubuh meningkat di atas □ Gunakan pakaian yang tipis dan menyerap keringat
rentang normal □ Berikan selimut tipis
d) Frekuensi napas meningkat □ Pertahankan ventilasi udara yang cukup di ruangan, AC 20
e) Kejang atau konvulsi derajat/buka jendela
f) (Kulit) hangat bila di sentuh □ Berikan minum 1 gelas / jam Jelaskan pentingnya cairan
g) Takikardia untuk mempertahankan suhu tubuh yang normal
□ Ajarkan kompres yang benar/kompres dengan air biasa.
2. Tujuan
a. Pasien akan menunjukkan SP2
termoregulasi, dibuktikan □ Evaluasi kemampuan melakukan kompres yang benar
dengan indikator gangguan □ Berikan terapi medikasi sesuai instruksi dokter
sebagai berikut (sebutkan 1-5:
eksterm, berat, sedang, ringan, b. Keluarga
atau tidak ada gangguan).
b. Suhu kulit dalam rentang yang SP1
diharapkan □ Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat
c. Suhu tubuh dalam batas normal pasien
d. Nadi dan pernapasan dalam □ Menjelaskan tindakan untuk mencegah atau mengurangi
rentang yang diharapkan peningkatan suhu tubuh
e. Perubahan warna kulit tidak ada □ Melaporkan tanda dan gejala dini hipertermia
f. Keletihan dan mudah
tersinggung tidak tampak SP2

Diskusikan tentang cara merawat pasien dengan hipertermia :


□ Monitor suhu tubuh minimal 2 jam sekali
□ Motivasi atau anjurkan banyak minum air putih 1 gelas tiap
jam
□ Bantu pasien dalam mengkonsumsi obat-obatan sesuai
indikasi dengan prinsip 5 benar

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Diagnosa medis : Tanggal : Ruangan :

No. Diagnosa Keperawatan Rencana Tindakan Keperawatan

□ Intoleransi Aktivitas a) Pasien


SP 1
1. Tanda dan Gejala □ Bina hubungan saling percaya
a. Dispnea □ Evaluasi respon pasien terhadap aktivitas
b. Keletihan □ Kaji perubahan tanda vital selama dan setelah beraktivitas
c. Denyut jantung tidak normal □ Berikan lingkungan yang tenang
d. Tekanan darah tidak normal □ Ajarkan teknik manajemen pengalihan tarik nafas dalam
sebagai respon terhadapSP 2
aktivitas □ Evaluasi kemampuan melakukan latihan tarik nafas dalam
e. Perubahan EKG selama dengan menekan dada
aktivitas yang menunjukan □ Jelaskan pentingnya istirahat dalam rencana pengobatan dan
aritmia, iskemia. perlunya keseimbangan aktivitas dan istirahat
2. Tujuan □ Bantu pasien dalam memilih posisi nyaman untuk istirahat
a. Mentoleransi aktivitas yang dan tidur
biasa dilakukan dan ditunjang SP 3
dengan daya □ Evaluasi keseimbangan aktivitas dan istirahat pasien
tahan,
penghematan energi, dan □ Bantu aktivitas perawatan diri yang diperlukan
perawatan aktivitas kehidupan □ Berikan kemajuan peningkatan aktivitas selama fase
sehari-hari ( dan AKSI) penyembuhan
b. Tanda-tanda vital dalam
keadaan normal b) Keluarga

SP 1
□ Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat
pasien
□ Diskusikan tentang proses terjadinya masalah intoleransi
aktivitas

SP 2
Diskusikan tentang cara merawat pasien dengan intoleransi
aktivitas:
□ Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
□ Anjurkan pasien dalam penggunaan peralatan seperti
oksigen
□ Penggunaan teknik relaksasi selama beraktivirtas

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Diagnosa medis : Tanggal : Ruangan :

No. Diagnosa Keperawatan Rencana Tindakan Keperawatan

□ Ansietas a. Pasien

1. Tanda dan gejala SP1 Pasien: Asesmen ansietas dan latihan relaksasi:
Respons fisik: □ Bina hubungan saling percaya
a. Sering napas pendek □ Mengucapkan salam terapeutik, memperkenalkan diri,
b. Nadi dan tekanan darah naik panggil pasien sesuai nama panggilan yang disukai
c. Mulut kering □ Menjelaskan tujuan interaksi: melatih pengendalian
d. Anoreksia ansietas agar proses penyembuhan lebih cepat
e. Diare/konstipasi □ Membuat kontrak (inform consent) dua kali pertemuan
f. Gelisah latihan pengendalian ansietas
g. Berkeringat □ Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan
h. Tremor perasaannya.
i. Sakit kepala □ Bantu pasien mengenal penyebab ansietas
j. Sulit tidur □ Bantu pasien menyadari perilaku akibat ansietas
Respons kognitif: □ Latih teknik relaksasi:
a. Lapang persepsi menyempit □ Tarik napas dalam
□ Distraksi
b. Tidak mampu menerima
informasi dari luar
SP2 Pasien: Evaluasi ansietas, manfaat teknik relaksasi dan
c. Berfokus pada apa yang
latihan hipnotis diri sendiri (latihan 5 jari) dan kegiatan spiritual
menjadi perhatiannya
□ Pertahankan rasa percaya pasien
Respons perilaku dan emosi: □ Mengucapkan salam dan memberi motivasi
a. Gerakan meremas tangan □ Asesmen ulang ansietas dan kemampuan melakukan
b. Bicara berlebihan dan cepat teknik relaksasi
c. Perasaan tidak aman dan □ Membuat kontrak ulang: latihan pengendalian ansietas
menangis □ Latihan hipnotis diri sendiri (lima jari) dan kegiatan
spiritual
2. Tujuan:
a. Pasien mampu mengenal b. Keluarga
ansietas SP1 Keluarga: Penjelasan kondisi pasien dan cara merawat
b. Pasien mampu mengatasi □ Bina hubungan saling percaya
ansietas melalui tehnik □ Mengucapkan salam terapeutik, memperkenalkan diri
relaksasi □ Menjelaskan tujuan interaksi: menjelaskan ansietas
c. Pasien mampu pasien dan cara merawat agar proses penyembuhan
memperagakan dan lebih cepat
menggunakan tehnik SP 2 keluarga:
relaksasi untuk mengatasi Evaluasi peran keluarga merawat pasien, cara merawat dan
ansietas follow up
d. Keluarga mampu mengenal □ Pertahankan rasa percaya keluarga dengan
mengucapkan salam, menanyakan peran keluarga
ansietas
merawat pasien & kondisi pasien
e. Keluarga mampu merawat □ Membuat kontrak ulang: latihan lanjutan cara merawat
pasien dengan ansietas dan follow up
□ Menyertakan keluarga saat melatih pasien hipnotis diri
sendiri (lima jari) dan kegiatan spiritual
□ Diskusikan dengan keluarga cara perawatan di rumah,
follow up dan kondisi pasien yang perlu dirujuk (lapang
persepsi menyempit, tidak mampu menerima informasi,
gelisah, tidak dapat tidur) dan cara merujuk pasien

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Diagnosa medis : Tanggal : Ruangan :

No. Diagnosa Keperawatan Rencana Tindakan Keperawatan

□ Ketidak Berdayaan a. Pasien


1. Tanda dan Gejala SP 1 Pasien: Assesmen ketidakberdayaan dan latihan berpikir
a. Mengungkapkan dengan kata- positif
kata bahwa tidak mempunyai □ Bina hubungan saling percaya
kemampuan mengendalikan □ Membuat kontrak (inform consent) dua kali pertemuan
atau mempengaruhi situasi. latihan pengendalian ketidakberdayaan
b. Mengungkapkan tidak dapat □ Bantu pasien mengenal ketidakberdayaan :
menghasilkan sesuatu □ Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan
c. Mengungkapkan keragu- perasaannya.
raguan terhadap penampilan □ Bantu pasien mengenal penyebab ketidakberdayaan
peran. □ Bantu pasien menyadari perilaku akibat ketidakberdayaan
d. Mengatakan ketidakmampuan □ Bantu pasien untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
perawatan diri dapat berpengaruh terhadap ketidak berdayaannya
e. Apatis dan pasif SP 2 Pasien:
f. Ekspresi muka murung Evaluasi ketidakberdayaan, manfaat mengembangkan harapan
g. Bicara dan gerakan lambat positif dan latihan mengontrol perasaan ketidakberdayaan
h. Tidur berlebihan □ Pertahankan rasa percaya pasien
i. Nafsu makan tidak ada atau □ Membuat kontrak ulang: latihan mengontrol perasaan
berlebihan ketidakberdayaan
j. Menghindari orang lain b. Keluarga
1. Tujuan SP 1 Keluarga: Penjelasan kondisi pasien dan cara merawat
a. Pasien mampu membina □ Bina hubungan saling percaya
hubungan saling percaya □ Membuat kontrak (inform consent) dua kali pertemuan
b. Pasien mampu mengenali dan latihan cara merawat ketidakberdayaan pasien
mengekspresikan emosinya. □ Bantu keluarga mengenal ketidakberdayaan:
c. Pasien mampu memodifikasi □ Menjelaskan ketidakberdayaan, penyebab, proses terjadi,
pola kognitif yang negatif tanda dan gejala, serta akibatnya
d. Pasien mampu termotivasi untuk SP 2 Keluarga: Evaluasi peran keluarga merawat pasien, cara
aktif mencapai tujuan yang latihan mengontrol perasaan ketidakberdayaan dan follow up
realistis. □ Membuat kontrak ulang: latihan lanjutan cara merawat dan
e. Keluarga mampu mengenal follow up
ketidakberdayaan □ Menyertakan keluarga saat melatih pasien latihan
mengontrol perasaan tidak berdaya

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Diagnosa medis : Tanggal : Ruangan :

No. Diagnosa Keperawatan Rencana Tindakan Keperawatan

□ Ganggua citra tubuh SP 1 Pasien : Assesmen dan menerima citra tubuh dan
1. Tanda dan gejala latihan meningkatkan citra tubuh
a. Hilangnya bagian tubuh □ Bina hubungan saling percaya
b. Perubahan anggota tubuh baik □ Membuat kontrak (inform consent) dua kali pertemuan
bentuk maupun fungsi latihan pengendalian gangguan citra tubuh
c. Menyembunyikan atau □ Bantu pasien mengenal gangguan citra tubuhnya:
memamerkan bagian tubuh □ Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan
yang terganggu perasaannya.
d. Menolak melihat bagian tubuh □ Bantu pasien mengenal penyebab gangguan citra tubuh
e. Menolak menyentuh bagian □ Bantu pasien menyadari perilaku akibat gangguan citra
tubuh tubuhnya
f. Aktifitas sosial menurun. □ Diskusikan potensi bagian tubuh yang lain yang masih sehat
Tujuan □ Bantu pasien untuk meningkatkan fungsi bagian tubuh yang
1) Pasien dapat mengidentifikasi terganggu.
citra tubuhnya □ Bantu menggunakan bagian tubuh yang masih sehat
2) Pasien dapat mengidentifikasi □ Bantu pasien melihat, menyentuh bagian tubuh yang
potensi (aspek positif) dirinya terganggu
3) Pasien dapat mengetahui cara- SP2 Pasien: Evaluasi citra tubuh & latihan peningkatan citra
cara untuk meningkatkan citra tubuh dan sosialisasi
tubuh □ Pertahankan rasa percaya pasien
4) Pasien dapat melakukan cara- □ Membuat kontrak ulang: latihan peningkatan citra tubuh
cara untuk meningkatkan citra □ Motivasi pasien untuk melakukan aktifitas yang mengarah
tubuh pada pembentukan tubuh yang ideal
5) Pasien dapat berinteraksi □ Ajarkan pasien meningkatkan citra tubuh dengan cara :
dengan orang lain tanpa □ Lakukan interaksi secara bertahap dengan cara :
terganggu 1. Intervensi Generalis pada Keluarga
SP1 Keluarga: Penjelasan kondisi pasien dan cara merawat:
□ Membuat kontrak (inform consent) dua kali pertemuan
latihan cara merawat gangguan citra tubuh pasien
□ Bantu keluarga mengenal gangguan citra tubuh:
SP 2 Keluarga: Evaluasi peran keluarga merawat pasien,
mengatasi gangguan citra tubuh melalui aktifitas yang
mengarah pada pembentukan tubuh yang ideal dan follow
up
□ Pertahankan rasa percaya keluarga dengan mengucapkan
salam, menanyakan peran keluarga merawat pasien &
kondisi pasien
□ Membuat kontrak ulang: latihan lanjutan cara merawat dan
follow up
□ Menyertakan keluarga saat melatih pasien mengatasi
gangguan citra tubuh melalui aktifitas yang mengarah pada
pembentukan tubuh yang ideal

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Diagnosa medis : Tanggal : Ruangan :

No. Diagnosa Keperawatan Rencana Tindakan Keperawatan

Ganggua citra tubuh


2. Tanda dan gejala
a. Hilangnya bagian tubuh
b. Perubahan anggota tubuh
baik bentuk maupun
fungsi
c. Menyembunyikan atau
memamerkan bagian
tubuh yang terganggu
d. Menolak melihat bagian
tubuh
e. Menolak menyentuh
bagian tubuh
f. Aktifitas sosial menurun.
Beberapa penyebab gangguan citra
tubuh : tindakan invasif (pasang
infus, cateter, oksigen), operasi,
perubahan fungsi (lumpuh, sesak
nafas, buta, tuli)
Sedangkan data yang bisa
didapatkan saat wawancara adalah
pasien :
a. Menolak perubahan
anggota tubuh saat ini,
misalnya tidak puas dengan
hasil operasi
b. Mengatakan hal negatif
tentang anggota tubuhnya
yang tidak berfungsi.
c. Mengungkapkan perasaan
tidak
berdaya, tidak berharga,
keputusasaan.
d. Menolak berinteraksi
dengan
orang lain.
e. Mengungkapkan
keinginan yang terlalu
tinggi terhadap bagian
tubuh yang terganggu.
f. Sering mengulang-ulang
mengatakan kehilangan
yang terjadi.
g. Merasa asing terhadap
bagian tubuh yang
hilang.
Tujuan
1) Pasien dapat
mengidentifikasi citra
tubuhnya.
2) Pasien dapat
mengidentifikasi potensi
(aspek positif) dirinya
3) Pasien dapat mengetahui
cara-cara untuk
meningkatkan citra
tubuh.
4) Pasien dapat melakukan
cara-cara untuk
meningkatkan citra
tubuh.
5) Pasien dapat berinteraksi
dengan orang lain tanpa
terganggu

b. Tindakan keperawatan
1) Asesmen citra tubuh
(gangguan dan potensi)
dan menerima keadaan
tubuh saat ini
2) Latih cara meningkatkan
citra tubuh

Anda mungkin juga menyukai