□ Hipertermia a. Pasien
SP1
1. Tanda dan Gejala □ Bina hubungan saling percaya
a) Mual □ Monitor suhu tubuh, tekanan darah, frekuensi pernapasan
b) Kulit memerah dan denyut nadi
c) Suhu tubuh meningkat di atas □ Gunakan pakaian yang tipis dan menyerap keringat
rentang normal □ Berikan selimut tipis
d) Frekuensi napas meningkat □ Pertahankan ventilasi udara yang cukup di ruangan, AC 20
e) Kejang atau konvulsi derajat/buka jendela
f) (Kulit) hangat bila di sentuh □ Berikan minum 1 gelas / jam Jelaskan pentingnya cairan
g) Takikardia untuk mempertahankan suhu tubuh yang normal
□ Ajarkan kompres yang benar/kompres dengan air biasa.
2. Tujuan
a. Pasien akan menunjukkan SP2
termoregulasi, dibuktikan □ Evaluasi kemampuan melakukan kompres yang benar
dengan indikator gangguan □ Berikan terapi medikasi sesuai instruksi dokter
sebagai berikut (sebutkan 1-5:
eksterm, berat, sedang, ringan, b. Keluarga
atau tidak ada gangguan).
b. Suhu kulit dalam rentang yang SP1
diharapkan □ Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam
c. Suhu tubuh dalam batas normal merawat pasien
d. Nadi dan pernapasan dalam □ Menjelaskan tindakan untuk mencegah atau mengurangi
rentang yang diharapkan peningkatan suhu tubuh
e. Perubahan warna kulit tidak ada □ Melaporkan tanda dan gejala dini hipertermia
f. Keletihan dan mudah
tersinggung tidak tampak SP2
SP 1
□ Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam
merawat pasien
□ Diskusikan tentang proses terjadinya masalah intoleransi
aktivitas
SP 2
Diskusikan tentang cara merawat pasien dengan intoleransi
aktivitas:
□ Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
□ Anjurkan pasien dalam penggunaan peralatan seperti
oksigen
□ Penggunaan teknik relaksasi selama beraktivirtas
073/MR/2018/Rev.0
□ Ansietas a. Pasien
1. Tanda dan gejala SP1 Pasien: Asesmen ansietas dan latihan relaksasi:
Respons fisik: □ Bina hubungan saling percaya
a. Sering napas pendek □ Mengucapkan salam terapeutik, memperkenalkan diri,
b. Nadi dan tekanan darah naik panggil pasien sesuai nama panggilan yang disukai
c. Mulut kering □ Menjelaskan tujuan interaksi: melatih pengendalian
d. Anoreksia ansietas agar proses penyembuhan lebih cepat
e. Diare/konstipasi □ Membuat kontrak (inform consent) dua kali pertemuan
f. Gelisah latihan pengendalian ansietas
g. Berkeringat □ Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan
h. Tremor perasaannya.
i. Sakit kepala □ Bantu pasien mengenal penyebab ansietas
j. Sulit tidur □ Bantu pasien menyadari perilaku akibat ansietas
Respons kognitif: □ Latih teknik relaksasi:
a. Lapang persepsi menyempit □ Tarik napas dalam
□ Distraksi
b. Tidak mampu menerima
informasi dari luar
SP2 Pasien: Evaluasi ansietas, manfaat teknik relaksasi dan
c. Berfokus pada apa yang
latihan hipnotis diri sendiri (latihan 5 jari) dan kegiatan spiritual
menjadi perhatiannya
□ Pertahankan rasa percaya pasien
Respons perilaku dan emosi: □ Mengucapkan salam dan memberi motivasi
a. Gerakan meremas tangan □ Asesmen ulang ansietas dan kemampuan melakukan
b. Bicara berlebihan dan cepat teknik relaksasi
c. Perasaan tidak aman dan □ Membuat kontrak ulang: latihan pengendalian ansietas
menangis □ Latihan hipnotis diri sendiri (lima jari) dan kegiatan
spiritual
2. Tujuan:
a. Pasien mampu mengenal b. Keluarga
ansietas SP1 Keluarga: Penjelasan kondisi pasien dan cara merawat
b. Pasien mampu mengatasi □ Bina hubungan saling percaya
ansietas melalui tehnik □ Mengucapkan salam terapeutik, memperkenalkan diri
relaksasi □ Menjelaskan tujuan interaksi: menjelaskan ansietas
c. Pasien mampu pasien dan cara merawat agar proses penyembuhan
memperagakan dan lebih cepat
menggunakan tehnik SP 2 keluarga:
relaksasi untuk mengatasi Evaluasi peran keluarga merawat pasien, cara merawat dan
ansietas follow up
d. Keluarga mampu mengenal □ Pertahankan rasa percaya keluarga dengan
mengucapkan salam, menanyakan peran keluarga
ansietas
merawat pasien & kondisi pasien
e. Keluarga mampu merawat □ Membuat kontrak ulang: latihan lanjutan cara merawat
pasien dengan ansietas dan follow up
□ Menyertakan keluarga saat melatih pasien hipnotis diri
sendiri (lima jari) dan kegiatan spiritual
□ Diskusikan dengan keluarga cara perawatan di rumah,
follow up dan kondisi pasien yang perlu dirujuk (lapang
persepsi menyempit, tidak mampu menerima informasi,
gelisah, tidak dapat tidur) dan cara merujuk pasien
073/MR/2018/Rev.0
□ Ganggua citra tubuh SP 1 Pasien : Assesmen dan menerima citra tubuh dan
1. Tanda dan gejala latihan meningkatkan citra tubuh
a. Hilangnya bagian tubuh □ Bina hubungan saling percaya
b. Perubahan anggota tubuh baik □ Membuat kontrak (inform consent) dua kali pertemuan
bentuk maupun fungsi latihan pengendalian gangguan citra tubuh
c. Menyembunyikan atau □ Bantu pasien mengenal gangguan citra tubuhnya:
memamerkan bagian tubuh □ Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan
yang terganggu perasaannya.
d. Menolak melihat bagian tubuh □ Bantu pasien mengenal penyebab gangguan citra tubuh
e. Menolak menyentuh bagian □ Bantu pasien menyadari perilaku akibat gangguan citra
tubuh tubuhnya
f. Aktifitas sosial menurun. □ Diskusikan potensi bagian tubuh yang lain yang masih
Tujuan sehat
1) Pasien dapat mengidentifikasi □ Bantu pasien untuk meningkatkan fungsi bagian tubuh
citra tubuhnya yang terganggu.
2) Pasien dapat mengidentifikasi □ Bantu menggunakan bagian tubuh yang masih sehat
potensi (aspek positif) dirinya □ Bantu pasien melihat, menyentuh bagian tubuh yang
3) Pasien dapat mengetahui cara- terganggu
cara untuk meningkatkan citra SP2 Pasien: Evaluasi citra tubuh & latihan peningkatan
tubuh citra tubuh dan sosialisasi
4) Pasien dapat melakukan cara- □ Pertahankan rasa percaya pasien
cara untuk meningkatkan citra □ Membuat kontrak ulang: latihan peningkatan citra tubuh
tubuh □ Motivasi pasien untuk melakukan aktifitas yang mengarah
5) Pasien dapat berinteraksi pada pembentukan tubuh yang ideal
dengan orang lain tanpa □ Ajarkan pasien meningkatkan citra tubuh dengan cara :
terganggu □ Lakukan interaksi secara bertahap dengan cara :
1. Intervensi Generalis pada Keluarga
SP1 Keluarga: Penjelasan kondisi pasien dan cara merawat:
□ Membuat kontrak (inform consent) dua kali pertemuan
latihan cara merawat gangguan citra tubuh pasien
□ Bantu keluarga mengenal gangguan citra tubuh:
SP 2 Keluarga: Evaluasi peran keluarga merawat pasien,
mengatasi gangguan citra tubuh melalui aktifitas yang
mengarah pada pembentukan tubuh yang ideal dan follow
up
□ Pertahankan rasa percaya keluarga dengan mengucapkan
073/MR/2018/Rev.0
b. Tindakan keperawatan
1) Asesmen citra tubuh
(gangguan dan potensi)
dan menerima keadaan
tubuh saat ini
2) Latih cara meningkatkan
citra tubuh