2. Hipotensi.
- Pre HD
- Penyebab : 1. output cairan tubuh yang bertambah seperti diare,muntah – muntah.
2. intake yang kurang seperti tidak mau makan dan minum.
penatalaksanaan : lakukan closed priming lalu ukur kembali TD,bila TD naik loading
NaCl 0,9% 100 cc,bila TD tidak naik lapor dokter.( hati-hati ada oedem paru ).
3. Gangguan kardiovaskuler
penatalaksanaan : tunda HD,perbaiki keadaan umum.
4. Obat-obatan
penatalaksanaan :pasien dianjurkan tidak minum obat antihipertensi sebelum HD.
5. Anemia .
penatalaksanaan : O2,QB 150,transfusi PRC
- Saat HD
- Penyebab : penarikan cairan / ultrafiltrasi terlalu banyak.
- Penatalaksanaan :
O2,posisi pasien trendelenberg,turunkan QB dan UF goal ( UF goal jangan terlalu banyak ),loading
NaCl 0,9% 100cc tiap jam,program UF goal profiling untuk HD berikutnya.
Bila hipotensi terus berlanjut lapor dokter jaga, bila perlu hentikan HD.
3. Keram.
Penyebab : penarikan cairan / ultrafiltrasi yang berlebihan, berat badan kering penderita telah naik.
Penatalaksanaan :turunkan QB dan UF goal,loading NaCl 0,9% 100 cc,bolus D 40% 25 cc, massage daerah
yang keram
6. Gatal-gatal.
7. Menggigil.
Penatalaksanaan : suntik dexametasone IV, selimuti, kompres hangat, bila perlu hentikan HD lalu rinsing ulang.
8. Demam.
- Saat HD penyebabnya ada pyrogen ( di air RO atau priming kurang bersih ), transfusi darah
9. Nyeri dada.
Penatalaksanaan : O2, turunkan QB dan UF goal, EKG, beri obat bila ada indikasi, hentikan HD bila keluhan
bertambah berat.
Penyebabnya : oleh karena kesalahan teknis,seperti : waktu penyambungan blood line darah masuk lewat
outlet, bubble trap harus terisi ¾ bagian dan terpasang pada tempatnya, sambungan-sambungan dikencangkan,
pada waktu mengakhiri HD harus hati-hati apabila mempergunakan udara sebagai pendorong darah untuk
Gejala : batuk kering, sulit bernafas, biasanya pasien berteriak dan memegang telinga, syok, kejang.
11. Hiperkalemia.
Penatalaksanaan :
Kadar kalium 4,8 – 6,4 program HD seperti biasa, UF goal sesuai dengan kenaikan berat badan.
Kadar kalium > 6,5 1 jam pertama UF goal 0,5 liter, 4 jam berikutnya UF goal sesuai dengan kenaikan berat
badan.
bolus D 40% 25 cc + 5 unit insulin atau bolus Ca gluconas 1 ampul dioplos Nacl 0,9 % =
1:1
12. Hipertensi.
Pemeriksaan laboratorium : darah rutin, ureum, kreatinin, HbsAg, anti HCV, HIV, elektrolit, AGD bila
perlu.
EKG.
Foto thorax .
-tekanan darah tidak boleh lebih dari 200 mmHg, harus diturunkan dahulu.
-bila tekanan darah tetap > 200 mmHg walaupun telah diberi obat-obatan antihipertensi oral, maka
-bila Hb < 8 mg% siapkan transfusi PRC 150 cc – 300 cc (darah sudah harus tersedia di PMI
-bila ada hiperkalemia terapi dahulu sebelum pasien menjalani proses hemodialisa.
-bila ada gejala asidosis metabolic koreksi dahulu dengan mylon drip dalam Dextrose 5% 500 ml
Indikasi pasien-pasien gagal ginjal yang harus dirujuk ( untuk HD dengan mesin khusus dan
3 bulan / sekali ureum, kreatinin, kalsium ,fosfat, GDS bila perlu, status
albumin.
Tekanan darah tidak boleh lebih dari 200 mmHg, harus diturunkan dahulu.
3. EKG.
ugd / ruangan ).
8. Observasi tekanan darah, usahakan tekanan darah tidak boleh lebih dari
200 mmHg untuk systole ( kolaborasi dengan dokter jaga ugd / ruangan ).
tindakan HD ( ureum > 160 dan kreatinin > 9 atau pasien DM dengan
6.30 pagi).