Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN ANALISA TINDAKAN KEPERAWATAN

PEMASANGAN NGT ( NASO GASTRIC TUBE)

NO KETERANGAN PENJELASAN
1. Tindakan Keperawatan : Pengertian : Pemasangan NGT ( pipa lambung)
Pemasangn NGT adalah: Alat yang digunakan untuk memasukan
Nama pasien : Tn. D nutrisi, obat-obatan cair dengan selang plastic
Umur : 52 tahun yang dipasang melalui hidung sampai kelambung.
Diagnosa medis: Hepatis
serosis
Tanggal :
2. Diagnosa keperawatan  Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan b/d ketidakmampuan makan
Dari pengkajian yang dilakukan
didapatkan:
DS:
 Keluarga pasien mengatakan pasien tidak
bisa makan
 Pasien tampak lemah
 Keluarga mengatakan nafsu makan pasien
menurun
 Keluarga pasien mengatakan perut pasien
semakin membesar.
DO:
 Ku lemah, kesadaran apatis
 TD 110/80 mmHg
Suhu 36,5
Pernapasan 24x/menit
SPO2: 99%
 Nampak pasien gelisah
 Tampak pasien pasien sesak.
 Mukosa bibir kering
 Pasien muntah 100cc
 Berat badan pasien menurun

3. Tujuan tindakan 1. Memberikan makanan cair, atau obat-


obatan cair, pada pasien yang tidak sadar
dan pasien yang mengalami kesulitan
menelan
2. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan
cairan
3. Mencegah terjadinya atropi esophagus/
lambung pada pasien yang tidak sadar
4. Untuk melakukan kumbang lambung pada
pasien keracunan
5. Untuk mengeluarkan darah pada pasien
yang mengalami muntah darah atau
pendarahan pada lambung.
4. Prinsip dan rasional tindakan Prinsip : Bersih dan sistematis
Prosedur tindakan
1. Persiapan perawat:
 Memahami prosedur kerja tindakan
yang akan dilakukan
 Memeriksa kelengkapan alat yang
akan digunakan.
2. Persiapan pasien :
Jelaskan kepada pasien atau keluarga
tentang tujuan dan prosedur tindakan yang
dilakukan
3. Persiapan lingkungan :
Lingkngan yang nyaman, pertahankan
privasi pasien.
4. Persiapan alat:
 NGT ukuran 16 f
 Plester, gunting
 Pen light, jelly
 Spatel lidah
 Spuit 50cc dan 10cc
 Stetoskop
 Handuk
 Nerbeken
 Tissue
 Handscon bersih
5. Langkah kerja
1) Cuci tangan
R/. mencegah transmisi mikroorganisme
2) Gunakan sarung tangan bersih
R/. mencegah kontaminasi lambung
3) Letakan handuk melintang diatas dada
pasien.
R/: melindungi pakaian atau alat tenun
dari muntahan
4) Letakan piala ginjal dan tissue dekat
pada pasien
R/ memudakan pada saat diperluhkan
5) Siapkan plester perekat untuk fiksasi
R/ sebagai penanda karena panjang pipa
lambung yang akan dimasukan
bervariasi untuk setiap orang.
6) Kaji nostril dengan pen light
7) Mengukur panjangr pipa lambung yang
akan dimasukan ( dari kuping hidung
ketelinga bawah lalu keprosesus
xyphoideus)
8) Memberi tanda panjangnya pipa
lambuung yang dimasukan.
9) Gulung 10-15 cm ujung selang dengan
ketat memutasi ke empat jari lalu dilepas
10) Melumasi pipa lambung sepanjang 7,5
10 cm dengan jelly.
11) Beritahu pasien bahwa insersi akan
dilakukan dan instruksikan posisi kepala
di ekstensikan
R/: posisi kepala ekstensi mempermudah
pipa masuk dalam lubang hidung.
12) Secara berlahan masukan bagian ujung
selang kearah bawah melalui rongga
hidung (cavum nasi).
13) Bila pipa sudah masuk sampai dengan
oropharyinx anjurkan posisi kepala kepala
flexi.
R/: posisi kepala flexi akan menutup
saluran napas bagian atas yang menuju
trakea dan memudahkan untuk memasuk
kedalam esophagus

14) Kaji kedudukan NGT dimulut dan


tenggorokan dengan menggunakan senter
dan spatel.
R/. untuk memasukan posisi NGT dalam
orofaring
15) lanjutkan memasukan pipa lambung
dengan menganjurkan pasien menelan
sampai batas yang telah di tentukan.
R/ gerakan menelan akan membantu
masuknya pipa lambung kesaluran
pencernaan.
Bila klien batuk-batuk, hentikan R/ pipa
lambung mungkin salah masuk ke laring
dan mengakibatkan batuk-batuk saat
melewati uvula, N. vagus, transtestimilasi
dan menimbulkan reflex vagal.
16) pemasangan dan anjurkan napas dalam,
setelah pasien rilaks, lanjutkan masukan
pipa lambung.
17) Fiksasi sementara dengan plester
18) Periksa penempatan selang
a. Auskultasi gaster
 Hubungkan selang dengan spuit
5-10 cc
 Masukan udara 5-10 cc melalu
selang
 Diauskultasi pada perut sebelah
kiri kuadran kiri atas.
 Bila terdengar bunyi krucuk-
krucuk maka selang sudah sampai
gaster.
R/ : Indikasi pipa masuk lambung
 Udara akan terdengar saat
dimasukan ke lambung.
b. Mengisap cairan lambung
R/: pada saat aspirasi akan keluar
cairan lambung berkisar warna
kehijauan , coklat atau jernih, sedang
sekresi duodenum berwarna kuning.
19) Fiksasi pipa lambung pada hidung dengan
plester
R/: mempertahankan kepatenan posisi pipa
lambung.
20) Tutup ujung pipa lambung dengan spuit
10cc
21) lepaskan sarung tangan dan rapihkan
peralatan serta pasien
22) Mencuci tangan
R/ Mengurangi transmisi
mikroorganisme
5 Analisa tindakan  Pemasangan NGT merupakan prosedur
pemasangan pipa mulai lubang
hidung( nostril) turun ke nasofaring
kemudian kelambung. Prosedur ini
bermanfaat untuk tujuan diagnosa maupun
terapi. Dua indikasi yang sering untuk
akses pemberian nutrisi bagi pasien yang
tidak mampu makan melalui mulut dan
untuk mengevaluasi isi lambung pasien.
 Dilakukan pada pasien yang tidak sadar,
pasien dengan bermasalah saluran
pencernaan atas( steus esophagus,tumor
muit, faring maupun laring), pasien yang
tidak mampu menelan , pasien pasca
operasi saluran pencernaan atas.
 Mengeluarkan cairan / isi lambung dan gas
yang ada dalam lambung
 Pemasangan NGT dapat membantu pasien
dalam pemenuhan nutrisi dan juga sebagai
media pemberian obat untuk pemenuhan
kesehatan yang lebih baik.

6 Bahaya dan pencegahan Bahaya:


.  Akan terjadi iritasi pada area fiksasi jika
kurang memperhatikan kebersihannya
 Jika kurang memperhatikan spiut saat
pemberian makan terdapat udara yang
banyak maka akan menyebabkan pasien
mengalami perut kembung/ distensi
abdomen
 Hipoksemia terjadi akibat abstuksi
saluran
Pencegahannya:
 Selalu memperhatikan lokasi fiksasi
 Tes kepatenan lokasi pipa (NGT)
7 Hasil yang didapatkan  Setelah dilakukan pemasangan NGT,
. pencapaian tujuan kebutuhan nutrisi pasien dapat
terpenuhi dan pemberian terapi obat
dapat diberikan dengan mudah.
 Mencegah dan mengurangi
mual/muntah yang dirasakan pasien
maka kebutuhan nutrisi dan obat pasien
terpenuhi.

8 Identifikasi masalah yang lain  Monitor TTV setelah dilakukan


. pemasangan NGT
 monitor input dan output
 monitor status neurologi
9 Evaluasi diri  hasil wawancara dengan perawat ‘’ N’’
. di RS. Hal yang penting dalam
melaksanakan pemasangan NGT,
perawat mampu melakukan secara
mendiri, Dan dilakukan secara tepat
dimana NGT masuk sampai ke lambung
dengan melakukan tes ketepatan pipa
pada lambung dengan cara memasukan
udara pada spuit 50cc sambil auskultasi
bunyi blude pada abdomen.
 Kebutuhan pasien terpenuhi secara
adekuat baik berupa kebutuhan maupun
cairan.
,

Anda mungkin juga menyukai