Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

ILMU KEPERAWATAN DASAR

Dosen Pembimbing :

Ns. Dewi Murni, M.Kep

DI SUSUN

Nama:Rahmadoni Saputra

Kelas:3A

“ Pemberian Nutrisi Per oral dan Enteral “

Fakultas Keperawatan

UNIVERSITAS ANDALAS

ORAL
1 Definisi Pemberian Nutrisi Per oral

Pemberian nutrisi secara oral adalah tindakan keperawatan yang dilakukan pada
pasien yang tidak mampu memenuhi keutuhan nutrisi secara sendiri dengan cara
membantu memberikan makan atau nutrisi melalui oral (mulut).

2 Tujuan
 Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien.
 Membangkitkan selera makan pada pasien.

3 Indikasi
 Pasien yang tidak bisa makan sendiri.
 Pasien yang membutuhkan total care.

4 Persiapan Alat
 Piring
 Sendok
 Garpu
 Gelas dengan penutupnya
 Serbet
 Mangkok cuci tangan
 Perlak dan pengalas
 Tempat cuci tangan Pipet jika perlu
 Pisau jika perlu
 Obat jika ada
 Makanan sesuai porsi dan menu sesuai program
 Meja untuk klien

5 Prosedur kerja dan Rasional


a) Dekatkan alat-alat di tempat tidur klien
 Rasional : memudahkan dalam menggapai peralatan yang di butuhkan
b) Jelaskan prosedur yang akan di laksanakan
 Rasional : agar klien mengetahui apa yang hendak perawat laksanakan
sehingga mengurangi kecemasan.
c) Cuci tangan
 Rasional : mencegah infeksi silang
d) Atur posisi pasien coba dengan posisi semi fowler setengah duduk sesuai
kondisi pasien
 Rasional : memudahkan klien untuk menelan
e) Pasang pengalas/serbet di bawah dagu
 Rasional : agar makanan tidak mengotori klien
f) Tawarkan pasien melakukan ritual makan seperti berdo’a
 Rasional : berhubungan dengan spiritual pasien
g) Tanyakan lauk dan pauk apa yang boleh di campur dengan nasi
 Rasional : sesuai dengan diet pasien
h) Bantu aktivitas dengan cara menyuap makanan sedikit demi sedikit dan
berikan minuman setelah makan.
 Rasional : membantu klien dalam mengunyah hingga menelan
makanannya
i) Bila selesai makan bersihka mulut pasien
 Rasional : menjaga kebersihan mulut klien
j) Jika ada obat lanjutkan dengan pemberian obat
 Rasional : Pemberian obat anteceanam, membantu kesembuhan klien
( sesuai waktu pemberian obat)
k) Setelah makan, minum dan pemberian obat anjurkan pasien untuk duduk
sejenak sebelum kembali berbaring
 Rasional : memberikan kesempatan pasien untuk relaksasi
l) Rapikan alat dan kembalikan ke tempatnya
 Rasional : pengembalian alat pada tempatnya untuk penggunaannya
selanjutnya
m) Catat tindakan atau hasil dari respon terhadap tindakan (catat jumlah/porsi
makanan yang di habiskan)
 Rasional : sebagai data dalam pengkajian klien
n) Cuci tangan setelah prosedur di lakukan
 Rasional : mencegah infeksi silang

ENTERAL
1 Definis Pemberian Nutrisi Secara Enteral
Pemberian nutrisi melalui parenteral merupakan pemberian nutrisi berupa cairan
infus yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui darah vena, baik secara sentral
(untuk nutrisi parenteral total) ataupun vena perifer (untuk nutrisi parenteral parsial).

2 Tujuan
 untuk menunjang nutisi enteral yang hanya memenuhi sebagian nutrisi
harian.

3 Jenis Pemberian Nutrisi Enteral


 Nasogastrik
 Gastrostomi
 Jejunostomi

4 Persiapan Alat
 Nasogatrik Tube

 Lubrikan

 Kateter tip

 Plester
 Segelas air dan sedotan

 Sarung tangan steril

 Pinset

 Perlak dan pengalas

 Bak instrument
 Bengkok

 Spuit 20cc

 Stetoskop
 Gunting

 Cotton buds (jika perlu)

 Sampiran
5 Prosedur kerja

 Dekatkan alat-alat ke pasien

 Mencuci tangan.

 Memasang sampiran.

 Mengatur posisi fowler dan pasien dalam keadaan nyaman sesuai kebutuhan
(posisi semi fowler untuk pasien koma).

 Mendekatkan alat-alat ke sisi area pemasangan NGT pasien.

 Memasang perlak dan pengalas di dada pasien.

 Memeriksa hidung pasien:


a. Meminta pasien untuk menegakkan kepala keatas dan memeriksa
lubang hidung dalam keadaan bersih dan paten, jika kotor dibersihkan
dengan cotton buds.

b. Memeriksa jika ada iritasi pada lubang hidung.

c. Memeriksa jika ada obstruksi atau kelainan pada lubang hidung


dengan cara meminta pasien bernafas dan mencek aliran udara dari lubang
hidung yang tidak ditutup, lakukan kepada kedua lubang hidung.

d. Memilih lubang hidung dengan aliran udara lebih besar.

 Membuka bak instrumen dan memasang sarung tangan dan menyiapkan selang
NGT.

 Menentukan panjang selang yang akan dimasukkan dengan cara:

a. Memegang bagian ujung selang dengan tangan dominan, ukur jarak


dari dahi ke procecus xipodeus, kemudian beri tanda dengan tangan non
dominan.

b. Mengukur dari puncak hidung kearah daun telinga dengan tangan


dominan kemudian tangan non dominan menarik selang kearah procecus
xipodeus, dan beri tanda.
 Mengolesi ujung atas selang dengan lubrikan berbahan air sekitar 15-20 cm

 Meminta pasien untuk menegakkan kepala dan masukkan selang perlahan


melalui nasal, sambil menganjurkan pasien untuk menelan. Bila ada tahanan
jangan dipaksakan. Jika tidak ada tahanan, dorong selang 7-10 cm setiap kali
pasien menelan sampai batas tanda pengukuran. Amati respon pasien (gelisah,
sesak nafas, batuk, muntah).
 Bila pasien mengalami respon batuk/bertambah sesak nafas atau sianosis, tarik
kembali selangpada saat memasukkan NGT. Jika sudah masuk ½ dari batas
pengukuran, segera cek dengan memasukkan pangkal NGT ke dalam gelas
berisi air. Jika tidak ada gelembung udara, lanjutkan memasukkan NGT sampai
batas pengukuran.

 Memastikan bahwa selang NGT sudah masuk secara benar dengan cara:

a. Memasukkan pangkal selang pada air dalam gelas, jika terdapat


gelembung selang dicabut.

b. Mendengarkan dorongan udara yang diberikan melalui spuit 20 cc masuk


ke lambung dengan stetoskop yang diletakkan di atas epigastrium. Jika
terdengar bunyi blup, berarti selang berada diposisi yang tepat.

c. Mengaspirasi cairan lambung dan mengecek keasamannya/pH dengan


kertas lakmus.

d. Menginstruksikan pasien untuk berbicara.

e. Bisa dibuatkan foto rontgen.

 Menutup pangkal selang dengan penutup dan membuka sarung tangan.

 Menfiksasi selang dengan plester di atas hidung dan beri tanggal pemasangan
NGT. Siapkan plester 10 cm dan belah salah satu ujungnya dan rekatkan ujung
yang utuh pada batang hidung. Rekatkan ujung yang terbelah dengan
mengelilingi hidung.

 Merapikan alat-alat.

 Mencatat tindakan yang telah dilakukan


REFERENSI

 file:///C:/Users/HP/Downloads/1230-2569-1-SM.pdf

 https://dokumen.tips/documents/pemberian-nutrisi-secara-oral-devi-oktaviau-
keperawatan-a.html

 https://www.academia.edu/37376065/Pemberian_Nutrisi_Secara_Oral_Enteral_dan_P
arenteral

 https://www.slideshare.net/theshizuka11/pemberian-nutrisi-secara-oral-devi-oktaviau-
keperawatan-a

 MODUL IKD II

Anda mungkin juga menyukai