Anda di halaman 1dari 16

KONSEP

KONSEP NYERI
NYERI DAN
DAN MANEJEMEN
MANEJEMEN
NYERI
NYERI
Dosen Pengampu: Ns. Esthika Arianny Maisa M.Kep
Kelompok 13

1. RAHMADONI SAPUTRA 2011311012


2. ASYRHAF MURSALINA 2011311036
3. CHAIRUNNISA AZ ZAHRA 2011312040
4. FITRI ANNISA 2011313002
5. ELSA SALSABILA 2011313031
KONSEP NYERI

Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan sebagai
akibat dari kerusakan jaringan yang aktual dan potensial, yang menyakitkan tubuh serta
diungkapkan oleh individu yang mengalaminya. Ketika suatu jaringan mengalami cedera, atau
kerusakan mengakibatkan dilepasnya bahan – bahan yang dapat menstimulus reseptor nyeri
seperti serotonin, histamin, ion kalium, bradikinin, prostaglandin, dan substansi yang akan
mengakibatkan respon nyeri.
Definisi keperawatan menyatakan bahwa nyeri adalah sesuatu yang menyakitkan tubuhyang
diungkapkan secara subjektifoleh individu yang mengalaminya . Nyeri dianggap nyata
meskipun tidak ada penyebab fisik atau sumber yang dapat diidentiftkasi. Meskipun beberapa
sensasi nyeri dihubungkan dengan status mental atau status psikologis, pasien secara nyata
merasakan sensasi nyeri dalam banyak hal dan tidak hanya membayangkannya saja.
Kebanyakan sensasi nyeri adalah akibat dari stimulasi fisik dan mental atau stimuli emosional.
(Potter & Perry, 2005).
Fisiologi Nyeri
Sensasi nyeri
Sensasi nyeri merupakan
merupakan fenomena
fenomena yang
yang kompleks
kompleks melibatkan
melibatkan sekuens
sekuens kejadian
kejadian fisiologis
fisiologis pada
pada sistem
sistem saraf.
saraf.
Kejadian ini
Kejadian ini meliputi
meliputi tranduksi,
tranduksi, transmisi,
transmisi, persepsi
persepsi dan
dan modulasi
modulasi (Kyle,
(Kyle, 2015).
2015).

a Transduksi c Persepsi
Merupakan proses perubahan rangsangan Titik kesadaran seseorang terhadap nyeri.
nyeri menjadi potensial elektrik di reseptor Stimulus nyeri ditransmisikan naik ke
nyeri (nosiseptor) medulla spinalis ke thalamus dan otak
tengah.

b Transmisi
d Modulasi
Serabut besar ketika terstimulasi,
menutup gerbang atau jaras ke otak, Proses dimana sensasi dari
dengan demikian menghambat atau nyeri dihambat atau
memblok transmisiinmplus nyeri, dimodifikasi disebut modulasi.
sehingga implus tidak mencapai otak
tempat implus diinterpretasikan sebagai
nyeri.
Jenis Nyeri
Banyak system berbeda dapat digunakan untuk mengklasifikasikan nyeri, yang paling umum nyeri
diklasifikasikan berdasarkan durasi, etiologi, atau sumber atau lokasi (Kyle, 2015).
a. Berdasarkan Durasi

Nyeri Akut
Nyeri akut merupakan nyeri yang berkaitan dengan awitan cepat intensitas yang bervariasi.
Biasanya mengindikasikan kerusakan jaringan dan berubah dengan penyembuhan cedera. Contoh
penyebab nyeri akut yaitu trauma, prosedur invasif, dan penyakit akut.
Nyeri Kronis
Nyeri kronis merupakan nyeri yang terus berlangsung melebihi waktu penyembuhan yang
diharapkan untuk cedera jaringan. Nyeri ini dapat mengganggu pola tidur dan penampilan aktifitas
anak yang menyebabkan penurunan nafsu makan dan depresi.
b. Berdasarkan etiologi
Nyeri Nosiseptif
Nyeri yang diakibatkan stimulant berbahaya yang merusak jaringan normal jika nyeri
bersifat lama. Rentang nyeri nosiseptif dari nyeri tajam atau terbakar hingga tumpul, sakit,
atau menimbulkan kram dan juga sakit dalam atau nyeri tajam yang menusuk.
Nyeri Neuropati
Nyeri akibat multifungsi system saraf perifer dan system saraf pusat. Nyeri ini
berlangsung terus menerus atau intermenin dari biasanya dijelaskan seperti nyeri terbakar,
kesemutan, tertembak, menekan atau spasme.
c. Berdasarkan Lokasi
 - Nyeri Somatik
Nyeri yang terjadi pada jaringan. Nyeri somatik dibagi menjadi duayaitu superfisial dan profunda.
Superfisial melibatkan stimulasi nosiseptor di kulit, jaringan subkutan atau membrane mukosa, biasanya
nyeri terokalisir dengan baik sebagai sensasi tajam, tertusuk atai terbakar. Profunda melibatkan otot,
tendon dan sendi,fasia, dan tulang.
- Nyeri Viseral
Nyeri yang terjadi dalam organ, seperti hati, paru, saluran gastrointestinal, pankreas, hati, kandung
empedu, ginjal dan kandung kemih. Nyeri ini biasanya dihasilkan oleh penyakit dan terlokalisir buruk serta
dijelaskan nyeri dalam dengan sensasi tajam menusuk dan menyebar.
Faktor Yang Mempengaruhi Nyeri
Faktor yang
Faktor yang mempengaruhi
mempengaruhi nyeri
nyeri menurut
menurut Taylor
Taylor (2011)
(2011) diantaranya:
diantaranya:

f. Perhatian
Perhatian yang meningkat g. Ansietas
a. Budaya
dihubungkan dengan nyeri Stimulus nyeri mengaktifkan
Perilaku yang berhubungan yang meningkat, sedangkan bagian sistemlimbik yang
dengan nyeri adalah sebuah
upaya pengalihan (distraksi) diyakini mengendalikan
bagian dari proses
dihubungkan dengan respon emosi seseorang, khususnya
sosialisasi. (Kozier, 2010).
nyeri yang menurun (Potter & ansietas (Taylor, 2011).
Perry, 2006).

b.Jenis kelamin
h. Lingkungan dan dukungan
Karakter jenis kelamin dan
hubungannya dengan sifat
e. Kepercayaan spiritual keluarga
keterpaparan dan tingkat Pasien mungkin terbantu Apabila tidak ada keluarga
kerentanan memegang peranan dengan cara berbincang atau teman, seringkali
tersendiri (contoh: laki-laki tidak dengan penasihat spiritual pengalaman nyeri membuat
pantas mengeluhnyeri, wanita mereka (Taylor, 2011) klien semakin tertekan
boleh mengeluh nyeri) (Potter& Perry, 2006).
(Syamsuhidayat, 2008).

c.Usia d.Makna Nyeri i. Pengalaman sebelumnya


Umur lansia lebih siap Mereka dapat berespon Apabila individu sejak lama
dengan putus asa, ansietas, sering mengalami
melakukan dengan dan depresi karena mereka serangkaian nyeri tanpa
menerima dampak, efek tidak dapat mengubungkan pernah sembuh maka rasa
dan komplikasi nyeri makna positif atau tujuan takut akan muncul dan
(Adha, 2014). nyeri (Kozier, 2010). sebaliknya (Judha, 20.)
Penilaian Skala Nyeri
Muttaqin (2009)
Muttaqin (2009) mengklasifikasi
mengklasifikasi nyeri
nyeri menggunakan
menggunakan metode
metode PQRST
PQRST (Provoking
(Provoking incindent,
incindent,
Quality of
Quality of pain,
pain, Region,
Region, Severity,
Severity, Time).
Time).
Provoking incident:
A. Provoking
A. incident: apakah
apakah ada
ada peristiwa
peristiwa menjadi
menjadi faktor
faktor penyebab
penyebab nyeri,
nyeri, apakah
apakah nyeri
nyeri
berkurang dengan
berkurang dengan beristirahat,
beristirahat, apakah
apakah nyeri
nyeri bertambah
bertambah berat
berat bila
bila beraktifitas.
beraktifitas.
Quality of
B. Quality
B. of pain:
pain: seperti
seperti apa
apa nyeri
nyeri yang
yang dirasakan
dirasakan atau
atau digambarkan
digambarkan klien,
klien, sifat
sifat nyeri,
nyeri, karakter
karakter
nyeri.
nyeri.
Region:lokasi nyeri
C. Region:lokasi
C. nyeri harus
harus ditunjukkan
ditunjukkan dengan
dengan tepat
tepat oleh
oleh pasien.
pasien.
Severity (scale
D. Severity
D. (scale of
of pain):
pain): seberapa
seberapa berat
berat nyeri
nyeri yang
yang dirasakan
dirasakan klien
klien dan
dan seberapa
seberapa mengganggu
mengganggu
nyeri yang
nyeri yang dirasakan
dirasakan klien,
klien, dan
dan klien
klien dapat
dapat menjelaskan
menjelaskan nyeri
nyeri yang
yang dirasakan
dirasakan menggunakan
menggunakan
skala nyeri.
skala nyeri.
Time:kapan dan
E. Time:kapan
E. dan berapa
berapa lama
lama nyeri
nyeri berlangsung
berlangsung
Intensitas Nyeri

Intensitas nyeri adalah gambaran tentang seberapa


parah nyeri dirasakan individu. Sebagian skala
menggunakan kisaran 0-10 dengan 0 menandakan
“tanpa nyeri” dan angka tertinggi menandakan
“kemungkinan nyeri terburuk” untuk individu tersebut
(Smeltzer, 2001:217).
1. Face
1. Face Pain
Pain Scale
Scale (FPS)
(FPS)
FPS dimaksuskan
FPS dimaksuskan untuk
untuk mengukur
mengukur bagaimana
bagaimana tingkat
tingkat nyeri
nyeri pasien
pasien yang
yang mereka
mereka
rasakan. Setiap
rasakan. Setiap tampilan
tampilan ekspresi
ekspresi wajah
wajah menunjukkan
menunjukkan hubungan
hubungan dengan
dengan nyeri
nyeri
yang dirasakan.
yang dirasakan. Versi
Versi terbaru
terbaru dari
dari FPS
FPS menampilkan
menampilkan gambar
gambar 66 wajah
wajah bergaris
bergaris
disajikan dalam
disajikan dalam orientasi
orientasi horizontal.
horizontal.
2. Verbal Rating Scale (VRS)
VRS adalah
VRS adalah skala
skala ordinal
ordinal yang
yang biasanya
biasanya digambarkan
digambarkan menggunakan
menggunakan 4-6
4-6 kata
kata sifat
sifat untuk
untuk
menggambarkan peningkatan
menggambarkan peningkatan intensitas
intensitas nyeri.
nyeri. Pasien
Pasien diminta
diminta untuk
untuk memilih
memilih kata
kata yang
yang
menggambarkan tingkat
menggambarkan tingkat nyeri
nyeri yang
yang dirasakan.
dirasakan. Metode
Metode ini
ini mudah
mudah dipahimi
dipahimi oleh
oleh pasien
pasien dengan
dengan
gangguan non
gangguan non kognitif
kognitif namun
namun tidak
tidak memiliki
memiliki akurasi
akurasi dan
dan sensivitas.
sensivitas.
3. Numeric Rating Scale (NRS)
NRS digunakan
NRS digunakan untuk
untuk menilai
menilai intensitas
intensitas dan
dan memberi
memberi kebebasan
kebebasan penuh
penuh klien
klien untuk
untuk mengidentifikasi
mengidentifikasi
keparahan nyeri
keparahan nyeri (Potter
(Potter &
& Perry
Perry 2005).
2005). Krebs,
Krebs, Carey,
Carey, && Weinberger
Weinberger (2007)
(2007) mengkategorikan
mengkategorikan skor
skor
NRS 1-3
NRS 1-3 (nyeri
(nyeri ringan),
ringan), 4-6
4-6 (nyeri
(nyeri sedang),
sedang), dan
dan 7-10
7-10 (nyeri
(nyeri berat).
berat).
4. Visual Analog Scale (VAS)
VAS merupakan
VAS merupakan suatu
suatu garis
garis lurus
lurus yang
yang mewakili
mewakili intensitas
intensitas nyeri
nyeri dan
dan memiliki
memiliki alat
alat keterangan
keterangan verbal
verbal
pada setiap
pada setiap ujungnya(Potter
ujungnya(Potter & & Perry
Perry ,, 2005:1511).
2005:1511). VAS
VAS berbentuk
berbentuk garis
garis horizontal
horizontal sepanjang
sepanjang 10
10 cm,
cm,
dan ujungnya
dan ujungnya mengindikasikan
mengindikasikan nyeri
nyeri yang
yang berat.
berat. Untuk
Untuk menilai
menilai hasil,
hasil, sebuah
sebuah penggaris
penggaris diletakkan
diletakkan
sepanjang garis
sepanjang garis dan
dan jarak
jarak yang
yang dibuat
dibuat pasien
pasien pada
pada garis
garis dari
dari “tidak
“tidak ada
ada nyeri”
nyeri” diukur
diukur dan
dan ditulis
ditulis
dalam sentimeter
dalam sentimeter (Smeltzer,
(Smeltzer, 2001:218).
2001:218).
Manajemen Nyeri

Manajemen nyeri dilakukan untuk memastikan pasien terhindar dari rasa sakit yang tak
dapat ditoleransi akibat penyakit tertentu. Dengan manajemen nyeri yang tepat, proses
penyembuhan akan jadi lebih cepat dan pasien pun bisa kembali menjalankan aktivitasnya.
Tujuan adanya manajemen nyeri adalah:

a. - Mengurangi rasa nyeri yang dirasakan pasien


b. - Meningkatkan fungsi bagian tubuh yang sakit
c. - Meningkatkan kualitas hidup
Dalam manajemen nyeri, terdapat empat teknik yang bisa digunakan, antara lain :
 

1. Stimulas kutaneus
Merupakan teknik reduksi nyeri
dengan melakukan stimulasi pada
kulit untuk menghilangkan nyeri.

2. Distraksi 4. Relaksasi
Merupakan teknik reduksi nyeri Suatu Teknik yang dapat
dengan mengalihkan perhatian membuat pikiran dan tubuh
kepada hal lain sehingga kesadaran menjadi rileks melalui sebuah
terhadap nyerinya berkurang.
3. Anticipatory Guidance proses yang secara progresif
akan melepaskan ketegangan
Merupakan teknik reduksi yang
dilakukan oleh perawat dengan cara otot di setiap tubuh
memberikan informasi yang dapat
mencegah terjadinya misinterpretasi
dari kejadian yang dapat
menimbulkan nyeri dan membantu
pemahaman apa yang diharapkan.
THANK
YOU
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai