Anda di halaman 1dari 13

“Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi”

Dosen Pengampu: Nelwati, S. Kp, MN, PhD

1. ASYRHAF MURSALINA ( 2011311036 )

2. RAHMADONI SAPUTRA ( 2011311012 )


3. CHAIRUNNISA AZ ZAHRA ( 2011312040 )
4. FITRI ANNISA ( 2011313002 )
5. ELSA SALSABILA ( 2011313031 )
Pengkajian Keperawatan
Pengkajian secara lengkap dan tepat diperlukan agar data yang terkumpul dapat digunakan untuk
menegakkan diagnosa keperawatan yang akurat. Pengkajian nutrisi dapat memberikan informasi mengenai
obesitas, malnutrisi, penurunan berat badan, defisiensi nutrisi tertentu dan abnormalitas metabolik.
Termasuk dalam pengkajian nutrisi adalah:
• Wawancara Riwayat Kesehatan
Wawancara riwayat kesehatan harus ditekankan pada dampak psikososial, budaya dan pola kultural
terhadap kesehatan, penyakit dan perilaku, lingkungan interpersonal, gaya hiidup dan aktivitas
sehari-hari. Untuk pengkajian asuhan keperawatan dengan kebutuhan nutrisi meliputi masalah
kesehatan klien saat ini, masalah kesehatan masa lalu, riwayat keluarga, dan telaahan status fungsi
atau sistem tubuh (sistem gastrointensial dan sistem tubuh lain yang terkait). Wawancara mengenai
status nutrisi klien berfokus pada hal-hal sebagai berikut:
- Kebiasaan klien makanan dan minuman
- Jumlah makanan dan minuman yang dikonsumsi setiap kali makan.
- Frekuensi makan dan minum dalam sehari.
- Adanya keluhan seperti: indigesti,
heartburn, alergi, perubahan rasa saat
makan, gangguan mengunyah, kesulitan
menelan, perubahan nafsu makan,
perubahan pola eliminasi (diare atau
konstipasi).

- Adanya penggunaan obat-obatan yang


berdampak terhadap status nutrisi. Obat-
obat yang dapat dikaji antara lain
antacida,laxatives, suppositoria dan
obat-obat lainnya
No Pengkajian Pertanyaan Pemeriksaan Fisik

1 Asuhan makanan dan Berapa kali saudara makan Inspeksi rongga mulut, kondisi kulit, rambut dan kuku.
  nutrien dalam sehari? Berapa banyak Kaji turgor kulit.
    setiap kali makan? Apakah  
    ada diet khusus? Siapakah  
    yang  
     
mengolah dan
     
menyiapkan makanan?
    Observasi kemampuan menelan, observasi jumlah makanan yang
Makanan apa yang disukai? dikonsumsi
2 Pola dan riwayat diet
  Adakah  
  alergi makanan? Gangguan
     
  yanng terjadi pada tubuh  
 
  akibat makanan tersebut  
 
  seperti apa? Apakah  
 
    mengalami perubahan rasa  
    makanan?Ada  
  Masalah untuk  
 
  mengunyah atau menelan?  
 
  Apakah mengalami  
 
  perubahan nafsu Observasi berat badan, observasi tanda-tanda malnutrisi (luka pada
3 makan?Apakah mengalami sudut mulut, stomatis).
Perubahan berat badan
  Perubahan berat badan?  
 
  Perubahan berat badan  
 
  karena program atau apa?  
 
  Apakah pernah  
 
  Merasa ada  
 
  perubahan pada kulit seperti Observasi warna kulit, kelembaban dan perubahan pigmen.
4 kulit kering?
Kulit

Tabel 2.2 Wawancara kesehatan terkait nutrisi


Tabel 2.3 Wawancara terkait risiko malnutrisi

No Pertanyaan

1 Apakah mengalami penurunan berat badan sekitar 10% atau lebih?


2 Apakah mendapat pembatasan asupan nutrisi secara oral selama 10 hari
atau lebih (hanya mendapat diet cair jernih atau hanya mendapat cairan
infus yang tidak mengandung nutrisi)?
Mengalami kehilangan nutrien dari dalam tubuh karena: mual, muntah, diare,
3
gangguan absorpsi, pembedahan saluran cerna, luka bakaar?
Mengalami peningkatan kebutuhan metabolik karena fever,
4
pembedahan/trauma, luka bakar luas dan infeksi?
5 Mengalami penyakit kronik
Menggunakan obat-obat yang memiliki efek samping terhadap asupan
6
dan absorpsi nutrisi?
Memiliki riwayat asupan alkohol yag berlebihan?
7
Diagnosis Keperawatan
Diagnosa menurut buku SDKI (2017):

● Defisit Nutrisi

● Definisi: asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme.

● Penyebab

1. Ketidakmampuan menelan makanan.

2. Ketidakmampuan mencerna makanan.

3. Ketidakmampuan mengabsorpsi nutrien.

4. Peningkatan kebutuhan metabolisme.

5. Faktor ekonomi (misalnya, finansial tidak cukup).

6. Faktor psikologis (misalnya, stress, keengganan untuk makan).

●Gejala dan Tanda Mayor: Subjektif : (tidak tersedia) Objektif: Berat badan menurun minimal 10% di bawah
rentang ideal.
Gejala dan Tanda Minor :

Objektif :
Subjektif:
1. Cepat kenyang setelah makanan 1. Bising usus hiperaktif

2. Otot pengunyah lemah


2. Kram/nyeri abdomen
3. Otot menelan lemah
3. Nafsu makan menurun
4. Membran mukosa pucat

5. Sariawan

6. Serum albumin turun

7. Rambut rontok berlebihan

8. Diare
Intervensi Keperawatan
Rencana tindakan keperawatan pada pasien gangguan kebutuhan nutrisi dalam buku
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (2018).
Diagnosa Intervensi utama Intervensi pendukung
Defisit nutrisi Manajemen nutrisi Dukungan kepatuhan program pengobatan
Observasi Edukasi diet
Identifikasi status nutrisi Edukasi kemotrapi
Identifikasi alergi dan intoleransi makanan Konseling laktasi
Identifikasi makanan yang disukai Konseling nutrisi
Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien Konsultasi
Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastrik Manajemen hiperglikemia
Monitor asupan makanan Manajemen hipoglikemia
Monitor berat badan Manajemen kemoterapi
Monitor hasil pemeriksaan laboratorium Manajemen reaksi alergi
  Pemantauan cairan
Terapeutik Pemantauan nutrisi
Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu Manajemen cairan
Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis. Piramida makanan) Manajemen demensia  
Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesusai Manajemen diare
Berikan makanan tingi serat untuk mencegah konstipasi Manajemen eliminasi fekal
Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein Manajemen energi
Berikan suplemen makanan, jika perlu Manajemen gangguan makan
Hentikan pemberian makan melalui selang nasogastrik jika asupan oral dapat Pemantauan tanda vital
ditoleransi Pemberian makanan
Pengukuran kebutuhan kalori Pemberian makanan enteral
Tentukan basal metabolisme rate (BMR) Rumus BMR:
BMR: 66,5 + {13,5 x BB (kg) } + { 5,0 x TB
(cm) – ( 6,75 x umur (th) }
  Tentukan berat/ringan jenis aktivitas yang dilakukan klien. Klien dengan aktivitas Pemberian makanan parenteral
ringan harus dikurangi 10-20%, aktivitas berat harus menambahkan 10-20%. Pemberian obat intravena
Menghitung besarnya SDA. Besarnya SDA adalah 10% jumlah energi basah dan Terapi enelan
aktivitas.
Rumus kebutuhan kalori total
Total energi = energi basal (BMR) + energi aktivitas + SDA
 
Edukasi
Anjurkan posisi duduk, jika mampu
Anjurkan diet yang diprogramkan
 
Kolaborasi
Kolaborasikan pemberian medikasi sebelum makan (mis. Pereda nyeri, antiemetik), jika
perlu
Kolaborasikan dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang
dibutuhkan, jika perlu
Promosi Berat Badan
Observasi
Identifikasi kemungkinan penyebab BB kurang
Monitor adanya mual dan muntah
Monitor jumlah kalori yang dikonsumsi sehari- hari
Monitor berat badan
Monitor albumin , limfosit, dan elektrolit serum
 
Terapeutik
Berikan perawatan mulut sebelum pemberian makan, jika perlu
Sediakan makanan yang tepat sesuai kondisi pasien (mis. Makanan dengan tekstur halus,
makanan yang diblender, makanan cairan yang diberikan melalui NGT atau gastrosnomi,
total perenteral nutrition sesuai indikasi)
Hidangkan makanan secara menarik
Berikan suplemen, jika perlu
Berikan pujian pada pasien/keluarga untuk peningkatan yang dicapai
 
Edukasi
Jelaskan jenis makanan yang bergizi tinggi, namun tetap terjangkau
Jelaskan peningkatan asupan kalori yang dibutuhkan
Implementasi Keperawatan

Pelaksanaan adalah realisasi rencana tindakan


untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kegiatan meliputi pengumpulan data dan
berkelanjutan dan mengobservasi kondisi
klien. Pertahankan keseimbangan produksi
dan kehilangan pada klien dengan intervensi
yang telah ditetapkan.
Evaluasi Keperawatan

Evaluasi dilakukan dengan


membandingkan respon klien terhadap
hasil yang diharapkan dari rencana
keperawatan. Tentukan apakah
dibutuhkan revisi rencana. Setelah
intervensi, pantau tanda vital klien
untuk mengevaluasi perubahan.
e s ti on ?
Qu
An y

Thank You
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by
Freepik and illustrations by Stories

Anda mungkin juga menyukai