DISPEPSIA
1. Pengertian Metode pemecahan masalah gizi pada pasien
Dispepsia yang sistematis di mana Dietitian berpikir
kritis dalam membuat keputusan untuk menangani
masalah gizi sehingga aman, efektif, dan berkualitas.
2. Asesmen /Pengkajian Melanjutkan hasil skrining perawat. Melihat data
Antropometri berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, dan
atau rentang lengan.
Asesmen/Pengkajian Biokimia Mengkaji data laboratorium terkait gizi (bila ada).
Asesmen/Pengkajian Klinis/Fisik Nyeri ulu hati, mual, muntah, penurunan nafsu
makan.
Asesmen/Pengkajian Riwayat Riwayat alergi makanan, pola kebiasaan makan,
Makan asupan makanan selama di rumah sakit .
Asesmen/Pengkajian Riwayat Riwayat sosial ekonomi, budaya, riwayat penyakit
Personal saat ini dan penyakit keluarga, riwayat alergi obat,
serta status kognitif.
3. Diagnosis Gizi (Masalah Gizi) Intake Oral Inadekuat berkaitan dengan nafsu
makan kurang, mual, dan muntah ditandai oleh hasil
recall 24 hanya <80% total kebutuhan (NI-2.1).
Perubahan fungsi gastrointestinal berkaitan dengan
dispepsia ditandai oleh nyeri ulu hati, mual, dan
muntah (NC-1.4)
Diagnosis gizi lain dapat pula timbul tergantung
kondisi pasien.
4. Intervensi Gizi (Terapi Gizi)
a. Perencanaan Tujuan:
1. Memberikan makanan dan cairan secukupnya
yang tidak memberatkan lambung.
2. Mencegah dan menetralkan sekresi asam
lambung.
c. Edukasi dan Konseling Gizi Pemberian edukasi dan konseling gizi kepada pasien,
keluarga pasien dan penunggu pasien (care giver)
mengenai diet lambung.
c. Edukasi dan Konseling Gizi Pemberian edukasi dan konseling gizi kepada pasien,
keluarga pasien dan penunggu pasien (care giver)
mengenai diet lambung.