Anda di halaman 1dari 65

PROSES ASUHAN

GIZI TERSTANDAR
(PAGT) DI RUMAH
SAKIT

WINDI INDAH FAJAR NINGSIH.,S.Gz.,MPH


Agenda
01. PENGENALAN 02. SKRINING RS
MATA KULIAH
Kkontrak
pembelajaran, topik
perkuliahan, tim
pengajar

03. TAHAPAN PAGT 04. ADIME 05. PENUGASAN

Lorem ipsum dolor sit amet, Lorem ipsum dolor sit amet,
consectetuer adipiscing elit, consectetuer adipiscing elit,
sed diam nonummy nibh. sed diam nonummy nibh.

2 Annual Review 1/25/22


PENGENALAN
MK

 Beban : 3 SKS ( 2 teori, 1 Praktikum )


 Deskripsi : MK yang akan
mempelajari bagaimana pelaksanaan
PAGT pada penyakit defesiensi dan
infeksi di RS secara komprehensif
dan multidisiplin

3 Annual Review 1/25/22



TOPIK
PERKULIAHAN
CAPAIAN PEMBELAJARAN

Mampu melakukan Mampu melakukan PAGT


skrining

Mampu menyelesaikan
kasus menggunakan
prinsip PAGT

5
Apa yang ada di benak Anda tentang
Nutrisionist di RS ??

6 Annual Review 1/25/22



Masalah gizi di Rumah Sakit dinilai sesuai kondisi perorangan 
mempengaruhi proses penyembuhan.
Kecenderungan peningkatan kasus penyakit yang terkait gizi ( nutrition-related
disease) pada semua kelompok rentan memerlukan penatalaksanaan gizi
secara khusus.
pelayanan gizi yang efektif dan efisien melalui Proses Asuhan Gizi Terstandar
(PAGT)  pendekatan multidisiplin maka dapat dilakukan dalam Tim Asuhan
Gizi (TAG)/Nutrition Suport Tim (NST)/Tim Terapi Gizi (TTG)/Panitia Asuhan Gizi
(PAG).
PERAN NUTRISIONIST DI RUMAH SAKIT

 1) Pelaku tatalaksana/asuhan/pelayanan gizi klinik


 2) Pengelola tatalaksana/asuhan/pelayanan gizi di rumah sakit
 3) Penyuluh/konsultan gizi
 4) Pengelola sistim penyelenggaraan makanan rumah sakit
 5) Berpartisipasi bersama tim kesehatan dan lintas sektoral
 6) Pelaku praktik kegizian yang bekerja secara professional dan
etis
 7) Pelaksana penelitian gizi

8 Annual Review 1/25/22


Kegiatan Pelayanan Gizi Rumah Sakit

1. Asuhan Gizi Rawat Jalan;


2. Asuhan Gizi Rawat Inap;
3. Penyelenggaraan Makanan;
4. Penelitian dan Pengembangan.

9 Annual Review 1/25/22


Click icon to add picture

MEKANISME PELAYANAN GIZI

10 Annual Review 1/25/22


PELAYANAN GIZI RAWAT JALAN

Pelayanan gizi rawat jalan adalah serangkaian proses kegiatan asuhan gizi

yang berkesinambungan dimulai dari asesmen/pengkajian, pemberian

diagnosis, intervensi gizi dan monitoring evaluasi kepada klien/pasien di rawat

jalan. Asuhan gizi rawat jalan pada umumnya disebut kegiatan konseling gizi

dan dietetik atau edukasi/ penyuluhan gizi

11 Annual Review 1/25/22


Click icon to add picture

MEKANISME PELAYANAN
KONSELING GIZI RAWAT JALAN

12 Annual Review 1/25/22


PELAYANAN GIZI RAWAT INAP

Pelayanan gizi rawat inap merupakan pelayanan gizi yang dimulai dari proses

pengkajian gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi meliputi perencanaan, penyediaan

makanan, penyuluhan/edukasi, dan konseling gizi, serta monitoring dan evaluasi

gizi.

13 Annual Review 1/25/22


MEKANISME PELAYANAN GIZI RAWAT INAP

SKRININ
PAGT
G GIZI

14 Annual Review 1/25/22


Skrining gizi
 Tahapan pelayanan gizi rawat inap diawali dengan skrining/penapisan gizi oleh perawat
ruangan dan penetapan order diet awal (preskripsi diet awal) oleh dokter
 Skrining gizi bertujuan untuk mengidentifikasi pasien/klien yang berisiko, tidak berisiko
malnutrisi atau kondisi khusus. Kondisi khusus yang dimaksud adalah pasien dengan
kelainan metabolik; hemodialisis; anak; geriatrik; kanker dengan kemoterapi/radiasi; luka
bakar ; pasien dengan imunitas menurun; sakit kritis dan sebagainya.
 proses yang sederhana dan cepat  sensitif untuk mendeteksi pasien berisiko malnutrisi
(Barendregt dkk, 2008)
 Skrining Gizi dilakukan minimal dalam waktu 24 jam terhitung saat pasien mulai masuK
rumah sakit.

15 Annual Review 1/25/22


Kondisi sekarang
(BB,TB,IMT,LILA)

Komponen utama Kondisi yang stabil


(Rassmussesn dkk, 2010) (kehilangan BB)

Kondisi memburuk
(penurunan asupan makan)
Pengaruh penyakit
terhadapa status gizi
16 Annual Review 1/25/22
Kriteria skrining tools

17 Annual Review 1/25/22


Contoh skrining tools

18 Annual Review 1/25/22


19 Annual Review 1/25/22
20 Annual Review 1/25/22
21 Annual Review 1/25/22
22 Annual Review 1/25/22
PAGT (proses Asuhan Gizi Terstandar )/ NCP

23 Annual Review 1/25/22


Apa itu PAGT

Suatu model Penyelesaian masalah yang sistematis, menggunakan cara

berpikir kritis dalam membuat keputusan menangani berbagai masalah yang

berkaitan dengan gizi dan memberikan asuhan gizi yang aman, efektif dan

berkualitas tinggi

24 Annual Review 1/25/22


25 Annual Review 1/25/22

LANGKAH PAGT

Nutrition Assessment
LANGKAH-LANGKAH
Nutrition Diagnosis
PAGT
Nutrition Intervention
Nutrition Monitoring and Evaluation

26

1. NUTRITION
ASSESSMENT

• Tujuan dari nutrition assessment adalah untuk


mengumpulkan dan menginterpretasikan informasi yang
relevan untuk mengidentifikasi dengan masalah yang
berkaitan dengan gizidan penyebabnya
ASESMEN GIZI

“ Riwayat terkait Gizi


dan Makanan (Food
and Nutrition-Related
History/FH)
• Asupan makanan dan zat gizi,
• Pemberian makanan dan zat gizi,
• Pengobatan dan penggunaan obat
komplemen/alternatif,
• Pengetahuan/kepercayaan/sikap, Perilaku,
• Ketersediaan suplai bahan makanan,
• Aktifitas dan fungsi, Ukuran fokus pasien dan
nilai-nilai terkait gizi

• Data laboratorium (Gula darah puasa,


Data Biokimia, Tes Protein urin, Kreatinin, Ureum, Kolesterol,
Medis, dan Prosedur Trigliserida, HDL, LDL, Alb, HCT, SGOT,
(Biochemical Data, SGPT)
Medical Test, and • Tes medis/Pemeriksaan Penunjang (misal:
Procedures/BD)
waktu pengosongan lambung, RMR, dsb)
ASESMEN GIZI


• Indeks Massa tubuh (IMT), Riwayat BB
Data Antropometri • Lingkar Lengan Atas (LiLA)
(Anthropometric • Lingkar Perut, Tebal lipatan lemak bawah kulit
Data/AD) • Rasio Lingkar Pinggang-Panggul

Pemeriksaan Fisik • Penampilan fisik (kepala, leher, kulit, rambut,


Fokus Gizi abdomen, ekstremitas)
(Nutrition-Focused • Hilang otot dan lemak,
Physical • Fungsi menelan,
Findings/PD) • Nafsu makan

• Data personal
• Riwayat medis
Client History (CH) • Treatment/terapi
• Riwayat sosial
2. NUTRITION DIAGNOSIS


 Diagnosis gizi  identifikasi dan penetapan masalah yang menggambarkan kondisi
saat ini
 Masalah gizi yang dapat ditindaklanjuti dietisien secara mandiri
 Statemen diagnosis gizi  menyatakan problem dengan jelas dan singkat
 Statemen diagnosis gizi  berbicara dengan fakta
 Menetapkan masalah yang paling penting & berkaitan
DIAGNOSIS GIZI VS DIAGNOSIS


MEDIS
DIAGNOSIS GIZI
• Rangkuman masalah gizi dari pengkajian gizi
• Bersifat sementara, sesuai dg perubahan respon pasien
• Struktur : P-E-S (probelem, Etiologi, Sign/Symptom)

DIAGNOSIS MEDIS
• Penyakit /patologi organ tertentu
• Tidak berubah sepanjang kondisinya masih ada
• Contoh : Diabetes Melitus, Gagal Ginjal Kronik
KOMPONEN DIAGNOSIS GIZI

“ 1. Problem (Diagnostic Label)


• Komponen yang menggambarkan kondisi yang dapat
berpengaruh terhadap perubahan status gizi
• Dinyatakan dengan kata sifat yang menunjukkan respons :
- Altered  perubahan
- Impaired  gagal,/tidak mampu/gangguan
- Inappropriate  tidak sesuai
- Increased/decreased  meningkat/menurun
- Potential for  berisiko
- Acute or chronic akut/kronik

2. Etiology (Cause/Contributing Risk Factors)

• Hubungannya dengan problem dinyatakan dengan kata


berkaitan dengan atau berhubungan dengan (“related to” = RT)
• Menentukan apakah intervensi gizi akan memperbaiki kondisi
atau mengatasi masalah pasien

• Identifikasi siapa yang bertanggung jawab untuk


menyelesaikan masalah klien
 Faktor primer (asupan inadekuat)
 Faktor sekunder (pengobatan/penyakit, genetik atau faktor
lingkungan)

3. Signs/Symptoms

• Menggambarkan besar masalah atau tingkat keparahan

• Symptoms (Data subjektif)

• Signs (Data objektif )

• Kata penghubung “dibuktikan oleh”

(as evidenced by = AEB)


DOMAIN DIAGNOSIS GIZI


ASUPAN ZAT GIZI dan Domain
KEBUTUHAN TIDAK SESUAI
Intake
 asupan, asupan, kebutuhan

KONDISI KLINIS YG Domain


MEMPENGARUHI
INGESTI, DIGESTI, &
klinis
MASALAH UTILISASI ZAT GIZI

KONDISI PERILAKU & Domain


LINGKUNGAN (Pengetahuan, perilaku &
kultur budaya, sosek) YG
MEMPENGARUHI ASUPAN
lingkungan
ZAT GIZI
Nutrition Diagnosis Domains and Terms


Nutrition Diagnostic Terminology

Intake Clinical Behavioral/ Environmental

Functionalal Knowledge and Beliefs


Energy Balance
Biochemical Physical Activity and Function
Oral or Nutrition Support Intake

Weight Food Safety and Access


Fluid Intake

Bioactive Substances

Nutrient

Fat and Cholesterol

Protein

Carbohydrate and Fiber

Vitamin

Mineral

 Domain Asupan adalah
 Masalah aktual yang berhubungan dengan asupan energi, zat gizi,cairan,
substansi bioaktif dari makanan baik yang melalui oral maupun parenteral
dan enteral.
 Domain Klinis adalah
 Masalah gizi yang berkaitan dengan kondisi medis atau fisik/fungsi organ.
 Domain Perilaku/lingkungan adalah
 Masalah gizi yang berkaitan dengan pengetahuan, perilaku/kepercayaan,
lingkungan fisik dan akses dan keamanan makanan.

37
DIAGNOSIS GIZI

“ KOMPONEN

Problem Etiologi Signs/


Simptoms
Berkaitan dg
Dibuktikan oleh

38

HUBUNGAN NCP

Etiology should be something an RD can affect with nutrition


intervention.
Etiology should NOT be a medical diagnosis
39 Etiology may be another nutrition diagnosis term

DOMAIN INTAKE (NI)

• Masalah aktual yang berhubungan dengan asupan energi, zat gizi, cairan,
substansi bioaktif dari makanan baik yang melalui oral atau paranteral.
• Terdiri dari 5 kelas dan beberapa sub kelas.
Kelas dalam domain intake


• Energy Balance

• Fluid Intake
• Bioactive Substances
NI - 1
• Oral or Nutrition Support Intake NI – 2
NI – 3
NI – 4
• Nutrient NI – 5
• 5 subclasses of nutrients
Kelas NI 1: Keseimbangan Energi


Actual/estimated changes in energy (kcal/kJ)
balance
• Masalah gizi

NI 1.1 Peningkatan kebutuhan energi (energy


expenditure)
NI 1.2Asupan energi inadekuat

NI 1.3Asupan energi berlebihan

NI 1.4Diprediksi asupan energi kurang optimal

NI 1.5Diprediksi asupan energi berlebihan


ASUPAN ENERGI INADEKUAT (NI-1.2)


SIGN/SYMPTOM (harus ada satu atau lebih)
ETIOLOGI
A : gagal tumbuh/ mempertahankan berat badan
1. Patologi/fisiologi :
meningkatnya kebutuhan gizi B:-
krn penyakit misalnya penyakit
katabolik. C : Gigi yang buruk
2. Kesulitan untuk konsumsi D:
energi yang cukup. 1. Estimasi asupan energi dari makanan kurang
dari kebutuhan
3. Kesulitan akses makanan/zat
2. Pembatasan energi dari makanan
gizi: ekonomi, pembatasan
3. Pantangan makan/ ketertarikan makan rendah
makan untuk anak/lansia,
4. Ketidakmampuan makan
budaya.
5. Estimasi asupan enteral/parenteral
4. Pengetahuan yang kurang dibandingkan kebutuhan
mengenai makanan bergizi 6. Pengobatan yang terkait nafsu makan
5. Masalah psikologi : depresi,
gangguan makan
Kondisi terkait diagnosis dan perawatan, misal:
mental, gangguan makan, dimensia, alkoholism,
penyalahgunaan zat ttt, perawatan penyakit
akut/kronis

CONTOH

• NI 1.2 Asupan energi inadekuat berkaitan dengan meningkatnya


kebutuhan gizi krn penyakit dibuktikan oleh recall asupan energi
defisit dan riwayat pasien dengan penyakit TBC.
Kelas NI 2: Asupan oral dan dukungan nutrisi


Actual/estimated food and baverage intake from oral diet
or nutrition support compared with patient goal
Masalah gizi
NI 2.1 Asupan oral inadekuat

NI 2.2 Asupan oral berlebihan

NI 2.3 Asupan enteral inadekuat

NI 2.4 Asupan enteral berlebihan

NI 2.5 Komposisi atau bahan nutrisi enteral kurang optimal

NI 2.6 Asupan parenteral inadekuat

NI 2.7 Asupan parenteral berlebihan

NI 2.8 Komposisi atau bahan nutrisi parenteral kurang optimal

NI 2.9 Daya terima makanan terbatas


ASUPAN ORAL INADEKUAT (NI-2.1)


ETIOLOGI SIGN/SYMPTOM (harus ada satu atau lebih)
1. Fisiologi yang menyebabkan peningkatan A : Kehilangan berat badan , kecepatan
kebutuhan terkait penyakit katabolik. pertumbuhan tidak terpenuhi.
2. Penurunan kemampuan konsumsi cukup
B:-
energi, misal peningkatan kebutuhan zat
gizi terkait penyakit katabolik. C : Kulit kering, membran mukus, turgor kulit
3. Terbatasnya akses makanan, misal: yang rendah; anoreksia, pusing, mual; penurunan
masalah ekonomi atau larangan makan. nafsu makan dan daya terima; bukti klinis
4. Terbatasnya daya terima makanan karena kekurangan vitamin/mineral.
fisiologi atau budaya makan.
D : Perkiraan ketidakcukupan energi dan protein
5. Kepercayaan yang mempengaruhi dari diet; masalah ekonomi; kelebihan konsumsi
kemampuan akses makanan. alkohol atau obat yang mengurangi rasa lapar;
6. Makanan atau zat gizi terkait pengetahuan pengobatan; penerimaan makanan terbatas;
yang kurang tentang makanan dan kepercayaan yang mengakibatkan asupan tidak
minuman oral. optimal.
7. Aspek psikologi yang menyebabkan
depresi dan gangguan makan.
Kondisi terkait diagnosis dan perawatan penyakit
katabolik, misal: AIDS, TBC, anorexia, sepsis,
infeksi bedah, depresi, penyakit akut dan kronik;
malabsorbsi protein atau zat gizi lain.

C ontoh
• Asupan makan inadekuat (NI-2.1) berkaitan dengan nafsu makan turun,
mual, dan muntah ditandai hasil recall energi 63,4%, protein 68,2%,
lemak 55,8% dan KH: 49,8%

M alnutrisi Protein-Energi (NI-5.2)
• NI-5.2 Malnutrisi berkaitan dengan BB tidak naik selama 6 bulan terakhir
dibuktikan oleh nilai Z-score BB/U, BB/PB, BMI/U < -3 SD, konjungtiva
anemia, kulit kering, dan mata cekung

STEP 3. NUTRITION
INTERVENTION
• Disusun berdasarkan etiologi pasien
• Jika tidak memungkinkan disusun berdasarkan etiologi, dapat
disusun berdasarkan sign / symptoms
• Komponen Nutrition Intervention :
 Perencanaan
 Implementasi

4 Kategori Intervensi Gizi :
Food and/or nutrient delivery (ND)
Nutrition education (E)
Nutrition counseling (C)
Coordination of nutrition care (RC)
Perencanaan intervensi

“ Langkahnya:
a. Tetapkan tujuan dan prioritas intervensi berdasarkan
masalah gizinya (Problem),
b. Rancang strategi intervensi berdasarkan penyebab
masalahnya (Etiologi) atau
c. Bila penyebab tidak dapat diintervensi maka strategi
intervensi ditujukan untuk mengurangi Gejala/Tanda
(Sign & Symptom).
d. Tentukan pula jadwal dan frekuensi asuhan.
Output dari intervensi ini adalah tujuan yang terukur,
preskripsi diet dan strategi pelaksanaan (implementasi).
51
Perencanaan intervensi meliputi :

“ a. Penetapan tujuan intervensi


harus dapat diukur, dicapai dan ditentukan waktunya.
b. Preskripsi diet
menggambarkan rekomendasi mengenai kebutuhan energi dan zat gizi individual,
jenis diet, bentuk makanan, komposisi zat gizi, frekuensi makan.
 Perhitungan kebutuhan gizi
 Jenis diet
 Modifikasi diet
 Jadwal pemberian diet
 Jalur makanan

52

Implementasi

 Dietisien melaksanakan dan mengkomunikasikan rencana asuhan kepada pasien


dan tenaga kesehatan atau tenaga lain yang terkait.
 Intervensi gizi harus menggambarkan dengan jelas : “ apa, dimana, kapan, dan
bagaimana” intervensi itu dilakukan.
 Kegiatan juga termasuk pengumpulan data kembali, dimana data tersebut dapat
menunjukkan respons pasien dan perlu atau tidaknya modifikasi intervensi
gizi.

53
STEP 4. NUTRITION MONITORING AND


EVALUATION

• Goal: Memonitor, mengukur & mengevaluasi progres dalam mencapai


tujuan/outcome yang diharapkan

• 4 Kategori Outcome Asuhan Gizi:


• Food/nutrition related history
• Biochemical data, medical tests & procedure
• Anthropometric measurement
• Nutrition-focused physical assessment findings

Follow-up is Essential!

Nutrition Nutrition Nutrition Nutrition


Assessment Diagnosis Intervention Mon-Eval

Problem Etiology Signs & Symptoms

55

Monitor Perkembangan

Kegiatan mengamati perkembangan kondisi pasien/klien yang


bertujuan untuk melihat hasil yang terjadi sesuai yang diharapkan
oleh klien maupun tim. Antara lain :
a. Mengecek pemahaman dan ketaatan diet pasien/klien
b. Mengecek asupan makan pasien/klien
c. Menentukan apakah intervensi dilaksanakan sesuai dengan
rencana/preskripsi Diet
d. Menentukan apakah status gizi pasien/klien tetap atau berubah
e. Mengidentifikasi hasil lain baik yang positif maupun negatif
f. Mengumpulkan informasi yang menunjukkan alasan tidak adanya
perkembangan dari kondisi pasien/klien
56

2. Mengukur Hasil

 Mengukur perkembangan/perubahan
yang terjadi sebagai respon terhadap
intervensi gizi. Parameter yang harus
diukur berdasarkan tanda dan gejala dari
diagnosis gizi.

57
3. Evaluasi Hasil


Berdasarkan ketiga tahapan kegiatan di atas akan didapatkan 4 jenis hasil,
yaitu :
a. Dampak perilaku dan lingkungan terkait gizi yaitu tingkat
pemahaman, perilaku, akses, dan kemampuan yang mungkin
mempunyai pengaruh pada asupan makanan dan zat gizi.
b. Dampak asupan makanan dan zat gizi merupakan asupan makanan
dan atau zat gizi dari berbagai sumber, misalnya makanan, minuman,
suplemen, dan melalui rute enteral maupun parenteral.
c. Dampak terhadap tanda dan gejala fisik yang terkait gizi yaitu
pengukuran yang terkait dengan antropometri, biokimia dan parameter
pemeriksaan fisik/klinis.
d. Dampak terhadap pasien/klien terhadap intervensi gizi yang
diberikan pada kualitas hidupnya.

58





“ S ummary

Annual Review
64
1/25/22

T hank you

• Thanks to your commitment and strong work ethic,


we know next year will be even better than the last.
• We look forward to working together.

• Contoso
• sales@contoso.com

Anda mungkin juga menyukai