GIZI TERSTANDAR
(PAGT) DI RUMAH
SAKIT
Lorem ipsum dolor sit amet, Lorem ipsum dolor sit amet,
consectetuer adipiscing elit, consectetuer adipiscing elit,
sed diam nonummy nibh. sed diam nonummy nibh.
Mampu menyelesaikan
kasus menggunakan
prinsip PAGT
5
Apa yang ada di benak Anda tentang
Nutrisionist di RS ??
Pelayanan gizi rawat jalan adalah serangkaian proses kegiatan asuhan gizi
jalan. Asuhan gizi rawat jalan pada umumnya disebut kegiatan konseling gizi
MEKANISME PELAYANAN
KONSELING GIZI RAWAT JALAN
Pelayanan gizi rawat inap merupakan pelayanan gizi yang dimulai dari proses
gizi.
SKRININ
PAGT
G GIZI
Kondisi memburuk
(penurunan asupan makan)
Pengaruh penyakit
terhadapa status gizi
16 Annual Review 1/25/22
Kriteria skrining tools
berkaitan dengan gizi dan memberikan asuhan gizi yang aman, efektif dan
berkualitas tinggi
Nutrition Assessment
LANGKAH-LANGKAH
Nutrition Diagnosis
PAGT
Nutrition Intervention
Nutrition Monitoring and Evaluation
26
“
1. NUTRITION
ASSESSMENT
“
• Indeks Massa tubuh (IMT), Riwayat BB
Data Antropometri • Lingkar Lengan Atas (LiLA)
(Anthropometric • Lingkar Perut, Tebal lipatan lemak bawah kulit
Data/AD) • Rasio Lingkar Pinggang-Panggul
• Data personal
• Riwayat medis
Client History (CH) • Treatment/terapi
• Riwayat sosial
2. NUTRITION DIAGNOSIS
“
Diagnosis gizi identifikasi dan penetapan masalah yang menggambarkan kondisi
saat ini
Masalah gizi yang dapat ditindaklanjuti dietisien secara mandiri
Statemen diagnosis gizi menyatakan problem dengan jelas dan singkat
Statemen diagnosis gizi berbicara dengan fakta
Menetapkan masalah yang paling penting & berkaitan
DIAGNOSIS GIZI VS DIAGNOSIS
“
MEDIS
DIAGNOSIS GIZI
• Rangkuman masalah gizi dari pengkajian gizi
• Bersifat sementara, sesuai dg perubahan respon pasien
• Struktur : P-E-S (probelem, Etiologi, Sign/Symptom)
DIAGNOSIS MEDIS
• Penyakit /patologi organ tertentu
• Tidak berubah sepanjang kondisinya masih ada
• Contoh : Diabetes Melitus, Gagal Ginjal Kronik
KOMPONEN DIAGNOSIS GIZI
“
ASUPAN ZAT GIZI dan Domain
KEBUTUHAN TIDAK SESUAI
Intake
asupan, asupan, kebutuhan
“
Nutrition Diagnostic Terminology
Bioactive Substances
Nutrient
Protein
Vitamin
Mineral
“
Domain Asupan adalah
Masalah aktual yang berhubungan dengan asupan energi, zat gizi,cairan,
substansi bioaktif dari makanan baik yang melalui oral maupun parenteral
dan enteral.
Domain Klinis adalah
Masalah gizi yang berkaitan dengan kondisi medis atau fisik/fungsi organ.
Domain Perilaku/lingkungan adalah
Masalah gizi yang berkaitan dengan pengetahuan, perilaku/kepercayaan,
lingkungan fisik dan akses dan keamanan makanan.
37
DIAGNOSIS GIZI
“ KOMPONEN
38
“
HUBUNGAN NCP
• Masalah aktual yang berhubungan dengan asupan energi, zat gizi, cairan,
substansi bioaktif dari makanan baik yang melalui oral atau paranteral.
• Terdiri dari 5 kelas dan beberapa sub kelas.
Kelas dalam domain intake
“
• Energy Balance
• Fluid Intake
• Bioactive Substances
NI - 1
• Oral or Nutrition Support Intake NI – 2
NI – 3
NI – 4
• Nutrient NI – 5
• 5 subclasses of nutrients
Kelas NI 1: Keseimbangan Energi
“
Actual/estimated changes in energy (kcal/kJ)
balance
• Masalah gizi
“
SIGN/SYMPTOM (harus ada satu atau lebih)
ETIOLOGI
A : gagal tumbuh/ mempertahankan berat badan
1. Patologi/fisiologi :
meningkatnya kebutuhan gizi B:-
krn penyakit misalnya penyakit
katabolik. C : Gigi yang buruk
2. Kesulitan untuk konsumsi D:
energi yang cukup. 1. Estimasi asupan energi dari makanan kurang
dari kebutuhan
3. Kesulitan akses makanan/zat
2. Pembatasan energi dari makanan
gizi: ekonomi, pembatasan
3. Pantangan makan/ ketertarikan makan rendah
makan untuk anak/lansia,
4. Ketidakmampuan makan
budaya.
5. Estimasi asupan enteral/parenteral
4. Pengetahuan yang kurang dibandingkan kebutuhan
mengenai makanan bergizi 6. Pengobatan yang terkait nafsu makan
5. Masalah psikologi : depresi,
gangguan makan
Kondisi terkait diagnosis dan perawatan, misal:
mental, gangguan makan, dimensia, alkoholism,
penyalahgunaan zat ttt, perawatan penyakit
akut/kronis
“
CONTOH
“
Actual/estimated food and baverage intake from oral diet
or nutrition support compared with patient goal
Masalah gizi
NI 2.1 Asupan oral inadekuat
“
ETIOLOGI SIGN/SYMPTOM (harus ada satu atau lebih)
1. Fisiologi yang menyebabkan peningkatan A : Kehilangan berat badan , kecepatan
kebutuhan terkait penyakit katabolik. pertumbuhan tidak terpenuhi.
2. Penurunan kemampuan konsumsi cukup
B:-
energi, misal peningkatan kebutuhan zat
gizi terkait penyakit katabolik. C : Kulit kering, membran mukus, turgor kulit
3. Terbatasnya akses makanan, misal: yang rendah; anoreksia, pusing, mual; penurunan
masalah ekonomi atau larangan makan. nafsu makan dan daya terima; bukti klinis
4. Terbatasnya daya terima makanan karena kekurangan vitamin/mineral.
fisiologi atau budaya makan.
D : Perkiraan ketidakcukupan energi dan protein
5. Kepercayaan yang mempengaruhi dari diet; masalah ekonomi; kelebihan konsumsi
kemampuan akses makanan. alkohol atau obat yang mengurangi rasa lapar;
6. Makanan atau zat gizi terkait pengetahuan pengobatan; penerimaan makanan terbatas;
yang kurang tentang makanan dan kepercayaan yang mengakibatkan asupan tidak
minuman oral. optimal.
7. Aspek psikologi yang menyebabkan
depresi dan gangguan makan.
Kondisi terkait diagnosis dan perawatan penyakit
katabolik, misal: AIDS, TBC, anorexia, sepsis,
infeksi bedah, depresi, penyakit akut dan kronik;
malabsorbsi protein atau zat gizi lain.
“
C ontoh
• Asupan makan inadekuat (NI-2.1) berkaitan dengan nafsu makan turun,
mual, dan muntah ditandai hasil recall energi 63,4%, protein 68,2%,
lemak 55,8% dan KH: 49,8%
“
M alnutrisi Protein-Energi (NI-5.2)
• NI-5.2 Malnutrisi berkaitan dengan BB tidak naik selama 6 bulan terakhir
dibuktikan oleh nilai Z-score BB/U, BB/PB, BMI/U < -3 SD, konjungtiva
anemia, kulit kering, dan mata cekung
“
STEP 3. NUTRITION
INTERVENTION
• Disusun berdasarkan etiologi pasien
• Jika tidak memungkinkan disusun berdasarkan etiologi, dapat
disusun berdasarkan sign / symptoms
• Komponen Nutrition Intervention :
Perencanaan
Implementasi
“
4 Kategori Intervensi Gizi :
Food and/or nutrient delivery (ND)
Nutrition education (E)
Nutrition counseling (C)
Coordination of nutrition care (RC)
Perencanaan intervensi
“ Langkahnya:
a. Tetapkan tujuan dan prioritas intervensi berdasarkan
masalah gizinya (Problem),
b. Rancang strategi intervensi berdasarkan penyebab
masalahnya (Etiologi) atau
c. Bila penyebab tidak dapat diintervensi maka strategi
intervensi ditujukan untuk mengurangi Gejala/Tanda
(Sign & Symptom).
d. Tentukan pula jadwal dan frekuensi asuhan.
Output dari intervensi ini adalah tujuan yang terukur,
preskripsi diet dan strategi pelaksanaan (implementasi).
51
Perencanaan intervensi meliputi :
52
“
Implementasi
53
STEP 4. NUTRITION MONITORING AND
“
EVALUATION
55
“
Monitor Perkembangan
Mengukur perkembangan/perubahan
yang terjadi sebagai respon terhadap
intervensi gizi. Parameter yang harus
diukur berdasarkan tanda dan gejala dari
diagnosis gizi.
57
3. Evaluasi Hasil
“
Berdasarkan ketiga tahapan kegiatan di atas akan didapatkan 4 jenis hasil,
yaitu :
a. Dampak perilaku dan lingkungan terkait gizi yaitu tingkat
pemahaman, perilaku, akses, dan kemampuan yang mungkin
mempunyai pengaruh pada asupan makanan dan zat gizi.
b. Dampak asupan makanan dan zat gizi merupakan asupan makanan
dan atau zat gizi dari berbagai sumber, misalnya makanan, minuman,
suplemen, dan melalui rute enteral maupun parenteral.
c. Dampak terhadap tanda dan gejala fisik yang terkait gizi yaitu
pengukuran yang terkait dengan antropometri, biokimia dan parameter
pemeriksaan fisik/klinis.
d. Dampak terhadap pasien/klien terhadap intervensi gizi yang
diberikan pada kualitas hidupnya.
58
“
“
“
“
“
“ S ummary
Annual Review
64
1/25/22
“
T hank you
• Contoso
• sales@contoso.com