Alergi
Fitat
• Banyak terdapat pada kacang dan biji - bijian
• Menyebabkan mineral2 esensial tidak bisa
dicerna dan diserap
• Fitat kira-kira menyusun 1-2% berat dari
serealia dan bijian penghasil minyak.
Kandungan fitat serealia dan bijian penghasil minyak (%db)
Sampel Fitat, %db
Jagung 0,89
Gandum 1,13
Beras (pecah kulit) 0,89
Kedelai 1,4
Bungkil kacang 1,7
Bungkil wijen 5,18
Oat 0,77
Kelapa 2,38
Kandungan asam fitat biji tanaman
Sampel As. Fitat (%b/b) Sampel As. Fitat (%b/b)
Terigu 1,1 Kacang tanah 1,9
Dedak terigu 4,8 Kacang gudhe 0,9
Lembaga terigu 3,9 Koro 2,5
Jagung 0,9 Gandum 1,0
Dedak jagung 0 Beras pecah kulit 2,2
Perendaman dan
Pemasakan Fermentasi
perkecambahan
Tripsin Inhibitor
• Kelompok penghambat
• Banyak terdapat pada kacang-kacangan
• Dapat mempengaruhi penggunaan protein dan
metabolisme tubuh
• Percobaan pad aayam anti tripsin dapat menghambat
proteolisis dalam usus karena terbentuknya tripsin – anti
tripsin komplek yang tidak aktif
• Percobaan pada tikus anti tripsin dapat menaikkan
kebutuhan as amino yang mengandung sulfur
Cara inaktivasi anti tripsin
• Pemanasan
• Dengan menaikkan pH
• Dengan penambahan NaOH
Faktor Flatulensi
• LegumSumber protein dan karbohidrat tinggi
• Kelemahan : dapat menimbulkan gangguan
gastrointestinal yang dapat menyebabkan flatus, sakit
kepala, pusing, perut berbunyi, sakit, kejang, mual dan
diare
• Flatus trjadi jika mikroflora usus menggunakan
substrat yg masuk usus besar dan menghasilkan gas CO2,
H2, dan kadang2 CH4
• Senyawa KH yang menyebabkan flatus : raffinosa,
stakiosa, verbaskosa (KH tidak tercerna)
Tabel 4. Kandungan sukrosa, raffinosa, stakiosa dan
verbaskosa pd bbrp legum
Legum Sukrosa % Raffinosa % Stakiosa % Verbaskosa
%
alergi
Fase Toksikologi
Jalur masuk toksikan
• Oral mulut, saluran pencernaan, perut, feses.
• Pernafasan hidung, tenggorokan, cabang
tenggorokan, paru-paru
• Kulit kontak langsung dengan kulit dan
terserap
• Sengaja (parenteral route) injeksi bawah kulit,
otot, vena,antara rongga bawah perut
Contoh lain
• Skombrotoksin
• Ciguatoxin
• Toksin jamur
• Amatoxin
• Orellanine
• Phytotoxin
Efek Racun
• Lokal
– Merusak atau mengakibatkan luka pada jaringan yg
terkena langsung
• Reaksi sistemik
– Stlh aksi lokal, racun biasanya diserap ke dalam aliran
darah dan mengakibatkan pengaruh merugikan pada
organ vital tubuh
Jenis toksin pada makanan
• Alami
– Sianida pada ketela - Scromboida
– Aflatoksin - Ssxitoksin
– Fitotoksikan - Tetrodotoxin
– Asam jengkolat - Cinguatoxin
• Kontaminan
– Residu pestisida, pupuk, fungisida pad asayuran
– Food additive : borax, formalin
Faktor yang menyebabkan adanya toksikan
• Intrinsik
– Secara genetik mampu memproduksi toksikan tersebut
dalam tubuhnya, biasanya untuk tujuan survival
– Terjadinya perubahan kimia/biokimia komponen bahan
• Ekstrinsik
– Lingkungan
• Misal : terdapatnya unsur Se berlebih pada berbagai tanaman
dapat mengakumulasi Se dalam bentuk protein
Pokok bahasan
kerusakan atau
gangguan kematian,
metabolisme menghasilkan
dan/atau tidak morbiditas kimiawi
tersedianya suatu Zat Zat atau kondisi yg
unsur gizi bagi antigizi toksik merugikan
tubuh
kondisi
Alergi hipersensitivitas, hasil
dari reaktivitas tinggi
atau perubahan dari
sistem kekebalan tubuh
dalam merespons zat
eksternal
Bahan makanan yg
biasanya menimbulkan
reaksi alergi
• Kacang
• Kedelai
• Susu
• Telur
• Ikan
• Kerang/seafood
Gejala yg timbul dari reaksi alergi
• Gejala akut disebabkan oleh histamin dan ketika dirilis
banyak ke dalam sirkulasi menyebabkan penurunan
tekanan darah
• Pembengkangan tenggorokan dan lidah
• Kesulitan bernafas
• muntah
• Kram perut
• diare
• Tekanan darah turun
• Kehilangan kesadaran hingga kematian
Cara mengatasi
• Food biotechnology
• Pelabelan produk
makanan