Anda di halaman 1dari 66

GIZI SEIMBANG DAN PERMASALAHAN GIZI

PADA REMAJA

Oleh :
Dinas Kesehatan Kabupaten Badung
Kenapa Perlu Pedoman Gizi Seimbang
Baru 2014

1950-an 1970-an 1995 2011

2014
Masalah & Iptek gizi berkembang
- Pangan terdiri dari Makanan & Minuman.
- Manfaat makanan & minuman tak hanya utk sehat
- Pentingnya aktifitas fisik & keamanan pangan (4 pilar GS)
- Cara mengelompokkan makanan
- Perlu pertimbangan selera (bumbu) & kenikmatan makan
Agar lebih mudah dipahami (pesan & visual)
Slogan Gizi Seimbang kini:
Gizi Seimbang Bangsa Sehat Berprestasi

Slogan Gizi Seimbang dulu:


Empat Sehat Lima Sempurna
Visual Gizi Seimbang (GS) (Food Guide):
Bentuk GS menggambarkan semua prinsip GS
yang menarik dan mudah dipahami masyarakat
atau pengguna

Ada 2 Visual GS:


1. Tumpeng Gizi Seimbang (TGS) Panduan
konsumsi sehari-hari
2. Piring Makanku: Sajian sekali makan
PEDOMAN GIZI SEIMBANG
- Permenkes No 41 Tahun 2014 -
TUMPENG
PENGERTIAN
GIZI SEIMBANG

Adalah susunan makanan


sehari-hari yang megandung zat-
zat gizi dalam jenis dan jumlah
yang sesuai dengan kebutuhan
tubuh, dengan memperhatikan
prinsip keanekaragaman atau
variasi makanan, aktivitas fisik,
kebersihan dan berat badan
ideal.

03/02/2022 5
PEDOMAN GIZI SEIMBANG
- Permenkes No 41 Tahun 2014 -

10 PESAN GIZI SEIMBANG


TUMPENG
GIZI SEIMBANG 1. Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan
2. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan
3. Biasakan mengkonsumsi lauk pauk yang
mengandung protein tinggi
4. Biasakan mengkonsumsi aneka ragam makanan
pokok
5. Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak
6. Biasakan sarapan
7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman
8. Biasakan membaca label pada kemasan pangan
9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir
10.Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan
BB normal
POLA HIDUP SEHAT
DENGAN GIZI SEIMBANG
Pilar 4
Pilar 1 Mempertahankan dan
Mengonsumsi Pangan Memantau
Beraneka Ragam Berat Badan Normal

Pilar 2 Pilar 3
Membiasakan Perilaku Melakukan
Hidup Sehat Aktivitas Fisik
A. Empat Pilar Gizi Seimbang

 Merupakan rangkaian upaya menyeimbangkan zat gizi


keluar dan zat gizi yg masuk dengan memonitor berat
badan teratur
 Pedoman Gizi Seimbang (PGS): Realisasi rekomendasi
ICN 1992; Menggantikan slogan 4 Sehat 5 Sempurna
 Menyesuaikan dengan perkembangan IPTEK bidang gizi
 Menyesuaikan dengan masalah dan tantangan yang
dihadapi. Antisipasi dengan pesan a.l. perbanyak sayur
dan buah, kurangi gula-garam-lemak/minyak, cukup
minum air
Pilar 1
Mengonsumsi Makanan Beragam
 Tidak ada satupun makanan yang
mengandung zat gizi lengkap yang dapat
memenuhi kecukupan gizi individu, kecuali ASI
merupakan makanan tunggal sempurna untuk
bayi sampai usia 6 bulan
 Beragam berarti keanekaragaman JENIS
pangan dan PROPORSI makanan seimbang
(jumlah dan keteraturan konsumsi)
Pilar 2
Membiasakan Perilaku Hidup Bersih

PHB menghindarkan keterpaparan sumber infeksi


Hubungan timbal balik kurang gizi dan infeksi
Infeksi: nafsu makan menurun, metabolisme
meningkat, kehilangan zat gizi dan cairan
PHB: cuci tangan dengan sabun dan air bersih
mengalir, menutup makanan, menutup mulut dan
hidung jika bersin, memakai alas kaki
Pilar 3
Melakukan Aktivitas Fisik


Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang
meningkatkan pembakaran/pengeluaran energi.
Cukup jika aktivitas fisik dilakukan selama 30
menit/hari atau 3-5 hari dalam seminggu

Aktivitas fisik memperlancar metabolisme zat gizi

Strategi nasional penerapan pola konsumsi makanan
dan aktivitas fisik (Kemkes, 2012)
Pilar 4
Mempertahankan dan Memantau
Berat Badan Normal

 BB normal: BB sesuai dengan TB


 Indikator yang digunakan IMT (dewasa: 18.5-
25.0)
 Jika menyimpang dapat segera dilakukan
langkah pencegahan dan penanganan
 Bayi dan anak balita: perkembangan BB sesuai
pertambahan umur (KMS)
Pesan Gizi Seimbang untuk anak dan Remaja
(6-19 tahun)
a. Biasakan makan 3 kali sehari (pagi, siang dan malam) bersama keluarga

b. Biasakan mengonsumsi ikan dan sumber protein lainnya


c. Perbanyak mengonsumsi sayur dan cukup buah-buahan
d. Biasakan membawa bekal dan air putih dari rumah
e. Batasi mengonsumsi makanan cepat saji, jajanan dan makanan selingan yang manis,
asin dan berlemak
f. Biasakan menyikat gigi sekurang-kurangnya dua kali sehari setelah makan pagi dan
sebelum tidur
g. Hindari merokok
Pesan Gizi Seimbang untuk Remaja Putri dan
Calon Pengantin
a. Biasakan mengonsumsi anekaragam
makanan

b. Banyak makan sayuran hijau dan


buah berwarna
• Calon Ibu/Remaja Puteri:
• Tambah TTD 1 tablet/minggu
sepanjang tahun

• Ibu Hamil, tambah 300 kal


TTD 1 tabl/hr selama kehamilan
minimal 90 tablet selama
kehamilan

• Ibu Menyusui, tambah 500 kal


TTD 1/hr selama nifas
MASALAH GIZI PADA
REMAJA
PENYEBAB ANEMIA

1. KURANG ASUPAN GIZI


2. INFEKSI MALARIA
3. CACINGAN
4. PERDARAHAN
PEMBERIAN TTD REMATRI
LANDASAN HUKUM
Upaya perbaikan gizi dilakukan pada
UU Kesehatan
seluruh siklus kehidupan dengan Nomor 36 Tahun 2009 Upaya penggalangan
prioritas pada kelompok rawan gizi,
yaitu bayi, anak balita, remaja partisipasi dan kepedulian
perempuan, ibu hamil dan menyusui Perpres No. 42 tahun 2013 pemangku kepentingan
secara terencana dan
Gerakan Nasional terkoordinir untuk
percepatan perbaikan gizi
Percepatan Perbaikan Gizi pada 1000 hari pertama
kehidupan.
Pembinaan dan Peraturan Bersama
Pengembangan Usaha Angka Kecukupan
Kesehatan
Mendikbud, Menkes,
Sekolah/Madrasah Menag, Mendagri Gizi yang
Dianjurkan Bagi
Permenkes Nomor 75 Bangsa Indonesia
Standar Tablet Tahun 2013
Tambah Darah
Bagi Wanita Permenkes Nomor 88 Pemberian TTD pada
Usia Subur dan Tahun 2014 remaja puteri usia
Ibu Hamil 12-18 tahun di
Surat Edaran Direktur institusi pendidikan
Jenderal Kesmas Nomor (SMP dan SMA atau
yang sederajat)
GK.01.02/V.3/0042/2016
PEMBERIAN Program dan Mandiri
(60 mg besi, 400 mcg asam folat)

Blanket Approach melalui sekolah

Remaja puteri 12-18 tahun


(kelas 7-12)

Permenkes 88/2014 + SE Dirjen 2016:


1 tablet/minggu sepanjang tahun + 52
tablet

Hari minum TTD sesuai


kesepakatan
**Stok kurang mandiri
KEK (KURANG ENERGI KRONIS)
 Kurang Energi Kronis (KEK)
keadaan seseorang menderita
kurang asupan gizi energi dan
protein yang berlangsung lama atau
menahun
 Dikatakan KEK Bila LILA < 23,5 cm
PENYEBAB :
 Ketidakseimbangan asupan gizi zat gizi
yang dibutuhkan tdk mencukupi
 Pertumbuhan tubuh baik fizik maupun mental
tidak sempurna banyak anak terlihat
sangat kurus
Jika terlalu lama akan menjadi KEK

BAHAYA KEK
• Konsentrasi belajar menurun
• Menurunnya Prestasi belajar
• Bagi calon ibu beresiko melahirkan bayi BBLR

PENCEGAHAN :
• Makan Makanan bergizi dan seimbang
PENILAIAN
STATUS GIZI
REMAJA
Penilaian status gizi remaja (12 – 18 TAHUN) dapat
dilihat dari antropometri yaitu

Menggunakan IMT (Indeks Masa Tubuh)


 LILA (Lingkar lengan Atas)
IMT/U
(BMI FOR GIRL/BOY)
 IMT adalah indeks untuk menentukan
status gizi
 Indeks tersebut diperoleh dengan membandingkan
berat badan (BB) dalam kilogram (kg) terhadap
tinggi badan (TB) dalam meter kuadrat (m2).

 IMT digunakan sebagai alat untuk memantau


status gizi orang dewasa yang berhubungan
dengan kelebihan dan kekurangan berat badan.
Hal yang perlu mendapat perhatian dalam
penilaian status gizi remaja :

• Umur
• Berat Badan
• Tinggi Badan
• Jenis Kelamin
1. Penentuan Umur :
- Hitung umur dalam tahun dan bulan
penuh
- 1 bulan = 30 hari
Cara :
• Tentukan tanggal bln, tahun pengukuran
• Cantumkan tanggal, bulan dan tahun lahir
• Kurangi waktu pengukuran (tgl, bln, thn) dengan
tanggal, bulan, tahun lahir
2. PENIMBANGAN BERAT
BADAN DAN PENGUKURAN
TINGGI BADAN
PERSIAPAN
PENIMBANGAN BERAT BADAN

• Timbangan yang digunakan adl timbangan


injak dengan ketelitian 0,1-0,5 kg
Persiapan
Alat ukur (TINGGI BADAN)
• Alat ukur tinggi yang digunakan
adalah microtoice dengan ketelitian
0,1 cm
• Usahakan yang elastis
Cara menimbang berat badan

Tanggalkan alas kaki (kaos kaki dan sepatu)


Jangan menggunakan pakaian yang tebal
atau berlebihan
Tidak membawa barang yang berat (HP,
dompet, jam tangan dll)
Kedua kaki berdiri pada timbangan injak
dengan seimbang
• Pembacaan berat badan dilakukan oleh
orang lain
• Orang yang membaca hasil timbangan berdiri
didepan timbangan dan usahakan lurus
dengan timbangan
• Pembacaan dilakukan setelah jarum dalam
posisi seimbang/berhenti
PENGUKURAN TINGGI BADAN

Pilihlah lantai, dinding yang rata dan tegak lurus.


Letakan microtoise dengan bagian yang akan
menempel pada kepala rapat di lantai.Tarik pita
ke atas di dinding sampai jendela baca
menunjukan angka nol
Letakan microtoise dilantai kemudian rekatkan
ujung bagian atas ke dinding dengan
menggunakan perekat/paku
• Alas kaki (kaos kaki dan sepatu) di lepas
• Berdiri tegak membelakangi dinding
• Kepala, punggung, bokong , betis dan tumit
menempel pada dinding yang datar
• Pandangan lurus ke depan
• Tarik microtoise sampai menyentuh atas kepala.
• Baca tinggi badan pada jendela baca yang terdapat
pada microtoise.
• Baca hasil pengukuran dari angka lebih kecil ke
angka lebih besar
Setelah diperoleh data BB dan TB

HITUNG IMT dengan rumus (latihan)


IMT = Berat badan (kg)
Tinggi badan (m) x Tinggi badan (m)
• Selanjutnya data IMT diplot pada grafik
BMI, sesuai dengan jenis kelamin (for
Girls atau for Boys).
• Lihat posisi “plot” tadi berada pada area
mana
IMT diatas 30
Jika berada diantara garis Standar Deviasi (SD) 2
dengan -2 maka anak tersebut berstatus gizi
Normal.

Jika berada diantara garis SD -2 dengan SD -3,


anak tersebut berstatus Kurus

Jika di bawah garis SD -3 berarti status Sangat


Kurus.

Jika berada diantara garis SD 2 dengan 3 berarti


anak tersebut berstatus ‘overweight’

Jika di atas 3 berarti status Obesitas


3. Mengukur Lingkar Lengan Atas (LiLA)

• LILA dengan resiko KEK di Indonesia 23,5 cm. apabila ukuran LILA kurang
dari 23,5 cm atau bagian merah pita LILA artinya wanita tersebut
mempunyai resiko KEK dan diperkirakan akan melahirkan berat bayi
rendah (BBLR).
• Sasaran pengukuran LiLA adalah Wanita Usia Subur (WUS) umur 15-45
tahun dan ibu hamil.
• Alat: pita LiLA sepanjang 36 cm dengan ketelitian 0,1 cm.
• Berdiri dengan tegak tetapi rileks, tidak memegang apapun serta otot
lengan tidak tegang.
• Jika seorang lebih banyak beraktivitas dengan tangan kanan maka yang
diukur lengan kiri, dan sebaliknya.
CARA PENGUKURAN
Telapak tangan klien diletakkan di atas
perut agar membentuk siku 90 derajat.
Mengukur panjang lengan, dimulai dari
mencari ujung tulang selangka di atas
dan pangkal tulang siku.
Sebelumnya pastikan lengan yang kita
ukur itu adalah lengan dari tangan yang
lebih jarang digunakan.
 Tentukan titik tengah lengan
 Tangan tergantung bebas
 Lakukan pembacaan LiLa
 Apabila LiLA < 23,5 cm, maka
seorang wanita dikatakan KEK
• Lingkarkan pita LiLA sesuai tanda pulpen di sekeliling lengan
responden sesuai tanda (di pertengahan antara pangkal bahu dan
siku).
• Masukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita LiLA.
• Pita ditarik dengan perlahan, jangan terlalu ketat atau longgar.
• Baca angka yang ditunjukkan oleh tanda panah pada pita LiLA (ke
arah angka yang lebih besar).
STUNTING
ISSUE TERKINI

62
MASALAH PENDEK PADA REMAJA
 Penentuan Remaja Pendek dengan pengukuran
tinggi badan dibandingkan dengan umur
 Pendek adalah Tinggi badan anak < -2 SD sampai
< -3 SD
 Sangat pendek adalah tinggi badan anak -3 SD
 Status gizi pendek pada remaja masih dapat
ditangani sebelum melewati masa pubertas
dengan perbaikan pola makan untuk membantu
tumbuh lebih tinggi
Sekian dan Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai